presentasi oma & rinosinusitis

7/30/2019 Presentasi Oma & Rinosinusitis

1/50

POLI THTPlexus Venosus 08


2/50

TELINGA

Keluhan utama:

1. Gangguan pendengaran/ pekak/ tuli

2. Suara berdenging/ berdengung/ tinitus

3. Rasa pusing yang berputar/ vertigo

4. Rasa nyeri didalam telinga/ otalgia

5. Keluar cairan dari telinga/ otore

Px: px telinga luar, otoskopi, syring, garputala
http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_5/vertigo.pptxhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_5/vertigo.pptx


3/50

HIDUNG

Keluhan utama:1. Sumbatan hidung

2. Sekret hidung/ tenggorok

3. Bersin24. Rasa nyeri daerah muka/kepala

5. Perdarahan dari hidung

6. Gangguan penghidu

Px: px hidung, rinoskopi anterior dan posterior,pemasangan tampon, difanoskopi


4/50

HIPOFARING & LARING

Keluhan utama:

1. Suara serak/ disfonia

2. Batuk

3. Disfagia

4. Rasa ada sesuatu ditenggorok

Px: px faring, px kelenjar leher, px orofaring,laringoskopi indirek


5/50


6/50

OTITIS MEDIA

Otitis Media

Supuratif Non-supuratif

OMA OMSK/ OMP Otitis MediaSerosa

Akut/

barotrauma

/ aeroritis

Otitis MediaSerosa

Kronik


7/50


8/50

OTITIS MEDIA AKUT (OMA)


9/50

STADIUM

Stadium 1: Salphingitis ( rdg. Tuba Eustachii) telinga terasa tersumbat (oklusio tuba)

gembrebeg (tinitus low frequency)

dengar (tipe CHL)

otofoni (mendengar suara sendiri) otoskopi MT normal

otalgia (kadang)

Stadium 2 : Pre supuratif ( rdg mukoperios t.tengah)

gejala stadium 1 bertambah hebat panas/otalgia

MT merah (vaskularisasi jelas)

manubrium malei ke perifer


10/50

Stadium 3 : Supurasi / pustulasi Std. perforasi gejala stadium 1 lbh hebat lagi

anak-anak : sering rewel / kejang !!

MT bullging (otalgia) ada ttk. Iskemik (bercak kuning)nekrosis !! dpt terjadi perforasi. stadium 4

gejala mereda

keluar discharge purulen

MT merah membara

Stadium 4: Resolusi MT utuh : - gejala mereda

- sakit/panas hilang

- berlanjut menjadi OME

MT perforasi :

- dpt menutup kembali sikatrik tanpa stratumfibrosum

- menjadi OMK (otitis media supuratif kronik)

LAINNYA
http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_5/STADIUM%20OMA.docxhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_5/STADIUM%20OMA.docx


11/50

GEJALA KLINIS

1. Bayi Suhu tubuh naik 39,5 derajat celcius

Anak gelisah, susah tidur

Tiba2 anak menjerit waktu tidur

Diare, kejang, kdg pegang telinga kesakitan Ruptur membran sekret mengalir, suhu turun, anak

tidur tenang

2. Anak

Otalgia Suhu tubuh naik

Riwayat batuk pilek

3. Dewasa nyeri, KP, rasa penuh ditelinga


12/50

TERAPI

1. Stadium 1

untuk membuka tuba tekanan negatif

ditelinga tengah hilang

Obat tetes hidung HCl efedrin 0,5% dalam larutan

fisiologis (anak < 12 th)

Obat tetes hidung HCl efedrin 1% dalam larutan

fisiologis (anak > 12 th dan dewasa)

Sumber infeksi AB


13/50

2. Stadium 2

AB, obat tetes hidung, analgetik

AB penisilin/ ampisilin IM, eritromisin IM

minimal 7 hari

Ampisilin 50-100 mg/kgBB/ hari4 dosis

Amoxicilin 40mg/kgBB/hari3 dosis Ertromisin 40 mg/kgBB/hari

3. Stadium 3

AB miringotomi


14/50

4. Stadium 4

PERFORASI sekret keluar berdenyut

Obat cuci telinga H2O2 3% 3-5 hari+AB adekuat

sekret hilang perforasi menutup dalam 7-10 hari

Sekret tetap keluar terus menerus AB sampai 3 minggu

Jika masih banyakmastoiditis

> 3 minggu otitis media supuratif subakut

>1,5-2 bulan OMSK


15/50

KOMPLIKASI

Sebelum ada AB

Abses sub-periosteal

Meningitis

Abses otak

Setelah ada AB

Didapat sebagai komplikasi dari OMSK


16/50

OTITIS MEDIA SUPURATIF

KRONIK


17/50

JENIS

1. Tipe aman/mukosa/ benigna

Terbatas pada mukosa, tidak kena tulang

Tidak ada komplikasi bahaya, tidak ada

kolesteatoma

Perforasi disentral

2. Tipe bahaya/ tulang/ maligna

Disertai kolesteatoma

Perforasi di atik/ marginal

Kadang OMSK koleateatomal perforasi subtotal


18/50

Gb. Membran Timpani


19/50

KOLESTEATOMA

Epitel kulit diliang telinga daerah cul-de-sac serumen padat diliang telinga dalam

waktu lama epitel kulit berada dimedial dari

serumen seakan terperangkap

kolesteatoma

KLASIFIKASI KOLESTEATOM

1. Kongenital

MT utuh, tanpa tanda infeksi

Lokasi dikavum timpani, daerah petrosus mastoid,

cerebellopontinn angle


20/50

2. Akuisital

a. Primer tanpa perforasi MT

Invaginasi MT pars flaksida karena tekanan negatifditelinga tengah akibat gg.tuba

b. Sekunder pasca perforasi MT

Masuknya epitel kulit dari liang telinga/pinggir

perforasi MT ketelinga tengah

Metaplasia mukosa kavum timpani karena irirtasi

infeksi yang berlangsung lama

Implantasi epitel kulit secara iatrogenik kedalam

telinga tengah sewaktu operasi

Kuman: proteus, pseudomonas aeruginosa


21/50

GK OMSK MALIGNA

Perforasi atik/ marginal

Tanda lanjut:

Abses/ fistel retroaurikuler

Polip/ jar.granulasi diliang telinga luar yang berasaldari telinga tengah

Dari perforasi terlihat kolesteatom pada telingatengah

Sekret berbentuk nanah dan berbau khas (aromakolesteatom)/ telihat bayangan kolesteatom padaRO mastoid.


22/50

TOWNE


23/50

S

C

H

U

LL

ER


24/50

CT SCAN


25/50

TERAPI

Tipe Aman:

1. Konservatif/ medikamentosa Obat pencuci telinga H2O2 3% 3-5 hari sekret

yang keluar terus menerus

Obat tetes telinga + AB + kortikosteroid jika sekret

berkurang AB oral: ampisilin/ eritromisin

2. Observasi

2 bulan, sekret kering tapi perforasi masih adamiringoplasti/ timpanoplasti

3. Pembedahan

Sumber infeksi adenoidektomi, tonsilektomi


26/50

Tipe Bahaya

1. Pembedahanmastoidektomi dengan/

tanpa timpanoplasti

2. Konservatif dengan medikamentosa

3. Abses subperiosteal retroaurikuler insisi

absesdilakukan tersendiri sebelum

mastoidektomi


27/50

OTITIS MEDIA NON-SUPURATIF

Sekret non-purulen di telinga tengah, MT

utuh= OME

Transudat/ plasma mengalir dari PD ke telinga

tengah karena perbedaan tekanan hidrostatis

OM serosa

Sekresi aktif kelenjar dan kista yang ada dalam

mukosa telinga tengah, tuba, dan mastoid

OM mukoid


28/50

PERBEDAAN

OM SEROSA AKUT

Terjadi tiba2 ditelinga

tengah

Disertai rasa nyeri pada

telinga

Sering terjadi pada dewasa

OM SEROSA KRONIS

Sekret terbentuk bertahap

Tanpa rasa nyeri dengan

gejala pada telinga tengah

yang berlangsung lama

Sering pada anak2

OM serosa unilateral curiga ca nasofaring


29/50

OTITIS MEDIA SEROSA AKUT

Gejala Klinis:

KP

Rasa tersumbat pada telinga Suara sendiri terdengar lebih nyaring/

berbeda pada telinga yang sakit

Ada rasa bergerak2 dalam telinga saatberubah posisi


30/50

Terapi:

Vasokonstriktor lokal (obat tetes hidung)

Antihistamin

Perasat valsava

Gejala menetap >1-2 minggumiringotomi

belum sembuh grommet


31/50

OTITIS MEDIA SEROSA KRONIS

(GK&TX)

Tuli menonjol (40-50 dB)

MT utuh, retraksi, suram, kuning kemerahan/

keabu-abuan

Grommet

Kasus baru: dekongestan tetes hidung +

antihistamin

Medikamentosa 3 bulan operasi


32/50

LATIHAN SOAL CUY!!
http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_5/KASUS%201%20OMA%20SUPURASI.pptxhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_5/KASUS%201%20OMA%20SUPURASI.pptx


33/50

RINOSINUSITIS


34/50

Infeksi mukosa sinus paranasal yang umumnya

dipicu rinitis

Etio dan predisposisi: Ispa akibat virus

Rinitis alergi, rinitis hormonal pada wanita hamil

Deviasi septum Polip hidung

Infeksi tonsil, gigi

Hipertrofi adenoid Infeksi gigi maksila

Jamur DM, neutropenia, AIDS (aspergilus,

candida)


35/50


36/50

Udem

mukosa

OMC

Silia tdk

dpt

bergerak

Transudasi

(serous)

Tek.

rongga

sinus

Ostium

tersumbat

Rinosinusitis

akut

bacterial

Terapi gagal

Hipertrofi,

poliploid

pembentukan

polip dan kista

Inflamasi

berlanjut

Sekret

purulen

Bakteri

berkembang

pada sekretmenetap

sembuh

Rinosinusitis

non-

bacterial

Perubahan

mukosa

jadi kronis

Hipoksia + bakteri

anaerob

berkembang

Mukosa

makin

udem


37/50

Yang Berperan Utama Dalam

Patogenesis Rinosinusitis

1. OMC patention

Ostia sinus maksilaris

Sel etmoid dan ostianya

Etmoid infundibulum

Hiatus semilunar

Meatus media

2. Fungsi silia

3. Kualitas nasal secretion


38/50

KLASIFIKASI & MIKROBIOLOGI

Akut 4 minggu

Subakut 4 minggu-3 bulan

Kronik > 3 bulan

Sinusitis akut:

Streptokokus pneumonia

Hemophilus influenza

Moraxella catarrhalis Sinusitis kronis faktor predisposisi lebih

berperan, bakteri gram dan anaerob

GEJALA KLINIS


39/50

GEJALA KLINISRinosinusitis akut:

Hidung tersumbat + nyeri + rasa tertekan padamuka + ingus purulen (post nasal drip)

Sistemik: demam, lesu

Reffered pain:

Nyeri pipi sinusitis maksila Nyeri diantara/ dibelakang bola mata sinusitis

etmoidalis

Nyeri dahi/ seluruh kepala sinusitis frontal

Vertex, oksipital, belakang bola mata, mastoid

sinusitis sphenoidal

Lain: Sefalgi, halitosis, hipo/anosmia, post nasal drip (batuk,

sesak pada anak)


40/50

Sinusitis kronis

sefalgi dan batuk kronik Post nasal drip

Gg.tenggorokan

Gg.telinga Gg.paru

Serangan asma yg meningkat dan sulit diobati

Anak: mukopus tertelan gastroenteritis


41/50

DIAGNOSA

Anamnesa

Pf: rinoskopi anterior-posterior; naso-

endoskopi

Tanda khas:

Pus dimeatus medius (s.maxilla & etmoidal ant-

frontal)

Di meatus superior (s.etmoidal post & sphenoid)

Rinosinusitis akut:

Mukosa udem + hiperemis

Anak: inflamasi + kemerahan di kantus medius


42/50

PP

Foto polos:

posisi walters, PA, lateral

Sinus maksilaris dan frontal

Air fluid level/ penebalan mukosa

CT scan

Transiluminasi sinus yang sakit suram/gelap

Mikrobiologi dan test resistensi

sinuskopi


43/50


44/50


45/50


46/50


47/50


48/50

TERAPI


49/50

TERAPI AB + dekongestan sinusitis bakterial akut

AB: penisilin (amoxicilin)

Amoxicilin-klavulanat/ sefaosporin generasi 2 kumanresisten penisilin/ memproduksi beta laktamase

10-14 hari walau GK sudah hilang

Dekongestan oral dan topikal

Analgetik, mukolitik, steroid oral/ topikal

NaCl/ pemanas (diatermi) pencuci rongga hidung

Antihistamin tidak rutin Irigasi maksila/ proetz displacement therapy

Imunotherapy

Operasibedah sinusendoskopi fungsional (BSEF/FESS)


50/50

KOMPLIKASI

Sinusitis akut/kronis dg eksaserbasi akut

1. Kelainan orbita udem palpebra, selulitisorbita, abses sub-periosteal, abses orbita

2. Kelainan intrakranialmeningitis, absessubdural/ ekstradural, abses otak, trombosissinus cavernosus

Sinusitis kronis

1. Osteomielitis dan abses subperiosteal2. Kelainan paru bronkitis kronik,bronkiektasis,

asma bronkhial

presentasi oma & rinosinusitis

Documents