buletin (p(dsma nutfah

9
KOMESI NASIONAL PLASMA NUTFAH DEPARTEMEN PERTANIAN r. Vol. 1 No. 1 1996 Daftar I si Strategi Pemanfoatan Plasma Nutfah Padi dalam Mendukung Swasembada Beras T. S. Silitonga dan Z. Harahap Keragaman dan Keminpan Jenis-jenis Sagu asal Seram Barat, Maluku Tengah Miftahorrachman dan Novarianto Hengky Koleksi dan Karaktensasi Plasma Nutfah Melati Soertini Soedjono, Dedeh S. Badriah dan Wahyu Hendayati Karakteristik dan Potensi Plasma Nutfah Itik, Itik Mojosari L. Hardi Prasetyo dan Triana Susanti Karaktensasi Sifat Kualitatif dan Kuantitatif Plasma Nutfah Kacang Hijau Lukman Hakim Pengelolaan Sumberdaya Genetika Temak Domba di Indonesia Subandriyo Keragaan Rambutan beserta Kerabatnya dalam Buah-buahan Tropik Basah dan Prospeknya dalam Pasar Duma H. Hendro Sunaryono Pemanfaatan Plasma Nutfah Kedelai untuk Program Pemuliaan D. M. Arsyad dan Asadi (p(dsma Nutfah Buletin ISSN : 1410 - 4377

Upload: others

Post on 19-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Buletin (p(dsma Nutfah

KOMESI NASIONAL PLASMA NUTFAHDEPARTEMEN PERTANIAN

r.

Vol. 1 No. 1 1996

Daftar I si

Strategi Pemanfoatan Plasma Nutfah Padi dalamMendukung Swasembada Beras

T. S. Silitonga dan Z. Harahap

Keragaman dan Keminpan Jenis-jenis Sagu asalSeram Barat, Maluku Tengah

Miftahorrachman dan Novarianto HengkyKoleksi dan Karaktensasi Plasma Nutfah Melati

Soertini Soedjono, Dedeh S. Badriah danWahyu Hendayati

Karakteristik dan Potensi Plasma Nutfah Itik,Itik Mojosari

L. Hardi Prasetyo dan Triana SusantiKaraktensasi Sifat Kualitatif dan KuantitatifPlasma Nutfah Kacang Hijau

Lukman HakimPengelolaan Sumberdaya Genetika TemakDomba di Indonesia

SubandriyoKeragaan Rambutan beserta Kerabatnya dalamBuah-buahan Tropik Basah dan Prospeknyadalam Pasar Duma

H. Hendro Sunaryono

Pemanfaatan Plasma Nutfah Kedelai untukProgram Pemuliaan

D. M. Arsyad dan Asadi

(p(dsma NutfahBuletin

ISSN : 1410 - 4377

Page 2: Buletin (p(dsma Nutfah

Alamat Redaksi

Sekretariat KNPNJl. Merdeka No. 147, Bogor 16111

Telp/Fax (0251) 327031

Penanggung jawab

Ketua Komisi Nasional Plasma Nutfah

Dewan Redaksi

Ketua:

Surachmat Kusumo

Anggota

Zainuddin Harahap

Pasril Wahid

Penny S. Hardjosworo

L. Hardi Prasetyo

Sukardi Hastiono

Redaksi Pelaksana

M. Hadad EA.

Lukman Hakim

S. Koerniati

Buletin Penelitian Plasma Nutfah diterbitkan oleh Komisi Nasional Plasma Nutfah. Buletin ini memuat hasilpenelitian dan tinjauan ilmiah tentang Eksplorasi, Karakterisasi, Evaluasi Pemanfaatan dan Pelestarian PlasmaNutfah Tumbuhan, Hewan dan Mikroba. Diterbitkan secara berkala dua kali setahun

Page 3: Buletin (p(dsma Nutfah

KOMISI NASIONAL PLASMA NUTFAHDEPARTEMEN PERTANIAN

I Strategi Pemanfaatan Plasma Nutfah Padi dalam Mendukung Swasembada BerasT. S. Silitonga dan Z. Harahap

16 Keragaman dan Keminpan Jenis-jenis Sagu asal Seram Barat, Maluku TengahMiftahorrachman dan Navarianto Hengky

29 Koleksi dan Karakterisasi Plasma Nutfah MelatiSoertini Soedjono, Dedeh S. Badriah dan Wahyu Hendayati

35 Karaktenstik dan Potensi Plasma Nutfah Itik, Itik MojosariL. Hardi Prasetyo dan Triana Susanti

38 Karakterisasi Sifat Kualitatif dan Kuantitatif Plasma Nutfah Kacang HijauLukman Hakim

44 Pengelolaan Sumberdaya Genetika Temak Domba di IndonesiaSubandriyo

51 Keragaan Rambutan beserta Kerabatnya dalamBuah-buahan Tropik Basah dan Prospeknya dalam Pasar

DuniaH. Hendro Sunaryono

56 Pemanfaatan Plasma Nutfah Kedelai untuk Program PemuliaanD. M. Arsyad dan Asadi

Daftar Isi

(Plasma Nut/ahBuletin

ISSN: 141-4377

Page 4: Buletin (p(dsma Nutfah

29

BAHAN DAN METODE

Penelitian dilaksanakan pada bulan April 1995sampai dengan Maret 1996.

bunga dalam berbagai fungsi meningkat dengantajam (Kusuma dkk., 1995, Sarwono, 1992). Parapakar Botani menyebutkan bahwa Jasminumberasal dari daerah Laut Hitam, Asia, India, Cinadan Afrika Utara (Heyne, 1950; Laumonnier, 1959;Wyman, 1986).

Sekitar 15 species Melati yang dibudidayakantelah di Indonesia. Pola pertumbuhan tanamannyategak dan merambat. Tanaman yang sudah tua,batang pokoknya tumbuh menjadi kayu. MenurutBailey (1963) dan Suhendar (1990) terdapat sekitar200 species Jasminum tumbuh dipermukaan bumi.Namun jenis yang tumbuh dan dibudidayakan diIndonesia belum diketahui secara pasti. Menuruthasil eksplorasi di DKI Jakarta, Jawa Barat danJawa Tengah pada umumnya kultivar yang dibudidayakan adalah Jasminum sambac merupakanadalan petani untuk dikonsumsi sebagai pewangi,penghias busana dan rangkaian bunga. Tujuanpenelitian untuk menata informasi yangdikumpulkan dari petani, pedagang, pengumpul,penyuluh dan instansi terkait di sentra produksiserta mengumpulkan jenis Melati untukmemperoleh data karakter tanaman.

Data karakterisasi Melati sebagai hasilinventarisasi tahun 1992/1993 telah diperolehsejumlah 6 species, (Soertini dan Badriah, 1993).Mengingat masih banyaknya species Melati yangbelum diketahui karakter serta daerah sebarannya,penelitian dilanjutkan ke daerah Jawa Timurtermasuk Madura dan daerah Istimewa Yogyakatta.Kultivar Melati yang ada di lokasi yang dikunjungidikumpulkan berupa stek atau tanaman dewasa,ditumbuhkan di kebun koleksi, sebagai bah ankoleksi tambahan yang akan diamatai karaktemya.PENDAHULUAN

Melati (Jasminum spp.) merupakan salah satuanggota suku Oleceae, telah dikenal masyarakatIndonesia berabad yang lalu (Burkill, 1996).Daerah sebaran genus Jasminum meliputi Zonetropik dan sub tropik. Setelah diangkat menjadi"Puspa Bangsa", pada bulan Juni 1990, kebutuhan

ABSTRACT.

Collection and Characterization of Jaimlne Cermpiasm.Jasmine has been used for tea aroma and dress accesories forlong time ago in Java and Madura. The objectives of thisexperiment were to collect Jasmine cvs. from its productioncentre and to describe its characteristics. Jasmine are collectedfrom several locations in Java and planted at OrnamentalResearch Stations Cipanas and Jakarta. The rooted cuttings hasbeen used from locations and Malang. Number of plantcollection were 12 cvs. grew well at Cipanas and 9 cvs. inJakarta, both were planted in toe green house and field. Therewere 6 additional cvs. collected in 1995/1996 and have beencharacterized by obsevation on stem, leaf, flower and pest anddisease, essentially for breeding purposes.

Key word : Jasmine, collection, characterization,breeding purposes.

ABSTRAK

Koleksi dan Karakterisasi Plasma Nutfah Melati. Kegiatanini bertujuan untuk memperoleh data sebaran dan karakterMelati, mengumpulkan berhagai ragam kukivar yang ada diJawa. Diperoleh hasil bahwa Melati telah lama digunakansebagai pewangi teh dan penghias busana di Jawa termasukMadura. Kebanyakan bibrt berasal dari lokasi setempat danMalang. Tanaman koleksi plasma nuftah Melati di kebunCipanas terdapat 12 kultivar dan di Pasarminggu tumbuh 9kultivar Melati yang dipelihara di rumah kaca dan lapang.Diperoleh data karakterisasi 6 kultivar koleksi tambahan hasileksplorasi tahun 1995/1996 terhadap batang, daun dan bungaserta hama dan penyakit utama di lapangan, untuk dapatdimanfaatkan bagi kegiatan pemuliaan tanaman.

Kata kunci: Melati, koleksi, karakterisasi,pemuliaan.

Koleksi dan Karakterisasi Plasma Nutfah Melati

Soertini Soedjono, Dedeh S. Badriah dan Wahyu HandayatiBabi PeneUtian I^naman Hias

Page 5: Buletin (p(dsma Nutfah

30

Timur adalah Jasminum sambac (Gambar 1).Bunga yang dihasilkan tidak menunjukkan adanyaperbedaan bentuk kuncup ataupun bunga yangsudah mekar, karena itu para petani dan produsenhanya menyebut bunga Melati, tanpa perbedaanantara Melati Emprit atau Kebo seperti yang terjadidi daerah Tegal dan pekalongan.

Menurut informasi yang diperoleh di daerahIstimewa Yogyakarta, sejak 10 tahun terakhirtanaman Melati sebagai penghasil pewangi tehsudah mengalami erosi, dapat dikatakan habisakibat periuasan pemukiman. Kultivar yang masihtersisa adalah Melati jenis Jasminum officinal^atau sering disebut J. floribundum, J. grandiflorumLinn (Gambar 2) (Heyne, 1950). Pada dekadeterakhir ini kebutuhan konsumen untuk hiasanbusana, penganten, rangkaian dan bunga taburdipasok dari Tegal dan Pekalongan. Sama halnyadaerah Banyumas, beberapa kecamatan di sekitarBaturaden, semula terdapat petani penghasil bungaMelati untuk pewangi teh, namun akhir-akhir iniluas lahan pertanaman Melati sudah menurun,demikian pula pemeliharaaimya tidak intensif lagi.

Tidak demikian halnya di daerah Pasuruankecamatan Bangil, luas areal tanaman Melatiberkembang pesat pada lima tahun terakhir.Kultivar yang ditanam tergolong species Jasminum sambac, dikonsumsi sebagai pelengkapbusana, rangkaian bunga dan bunga tabur. Demikian pula daerah Madura (Bangkalan), pertanamanMelati mengalami peningkatan. Populasi yangmasih ada, menurut informasi pemiliknya sudahberumur sekitar 30 tahun ternyata masih produktif.Bibit yang ditanam untuk peremajaan berasal darilokasi setempat.

Menurut keterangan petani yang ditemui didaerah Pekalongan, Bangil dan Pasuruan, populasiyang dibudidayakan pada saat sekarang bibitnyakebanyakan berasal dari setek batang dihasilkanoleh petani daerah Batu, Malang.

Sebagai hasil pengamatan di lapangmenunjukkan bahwa penyakit utama tanamanMelati yang ditemukan di beberapa daerah antaralain:

• Downy Mildew oleh Jamur Peronospora sp.,Alternaria sp. terdapat di Bandungan, Semarang,Pekalongan, Sleman, Yogyakarta, Bangkalandan Madura.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tanaman koleksi Melati baik di Cipanasmaupun Pasarminggu tumbuh sebagaimanatanaman Melati pada umumnya, tetapipertumbuhan J. sambac (Gambar 1) di Cipanaskelihatan lebih lambat. Hal ini kemungkinanadanya pengaruh lingkungan terutama iklim yangkurang sesuai. Produksi bunganya rendah, denganukuran lebih kecil, sehingga tidak dianjurkanmembudidayakan J. sambac di dataran tinggi.

Pada tahun 1995/1996 telah diperoleh tambahankultivar Melati sejumlah 6 jenis yang ditanamsebagai tanaman koleksi di Cipanas dan 4 jenis diPasar- minggu. Karakter kultivar yangdikumpulkan sebagaimana disajikan pada Tabel 1,2,3 dan 4.

Hasil pengamatan lapang menunjukkan bahwakultivar Melati yang dibudidayakan di JawaTengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa

Koleksi tanaman Melati dilakukan di kebun danrumah kaca Cipanas dan Pasarminggu.Pemeliharaan tanaman dilaksanakan denganpenyiraman secara teratur, pemupukan kandang 20kg/m2 dan 2 cc/liter NPK, pengendalian hama danpenyakit seminggu sekali. Pemangkasan batang dancabang yang tua, kering dan tidak subur atauberpenyakit.

Pengumpulan kultivar berbentuk setek, setekberakar dan tanaman yang sudah tumbuh subur.Baha tanaman tersebut ditanam dalam pot ataupolibag da- lam media tanah : pasir : pupukkandang -1:1:1. Lokasi pelaksanaan yaknt disentra produksi di daerah Jawa Tengah, DaerahIstimewa Yogyakarta dan Jawa Timur.

Pengamatan selama kunjungan dilaksanakankebeberapa petani, pedagang bibit dan bunga sertaperangkai bunga Melati. Selama survei datakeragaman Melati, latar belakang populasi, sifatpertumbuhan dan serangan hama dan penyakitutama di lapangan dicatat dan disusun sebagai datapaspor.

Terhadap tanaman koleksi, peubah pengamatandilaksanakan terhadap pertumbuhan, karakter fisikbatang, daun serta bunganya (Green, 1984; Kiew,1984; Patra and Dhua, 1995).

Page 6: Buletin (p(dsma Nutfah

31

12211

1

2

5

22923030

TANAMANJUMLAH

-

2211

-

25

2

5

.-

2--

95/96

1----

1-

-

-

--

5-

2525

94/95

TAHUN

-----

25

-

222255

93/94

BelandaCibodasJakartaCilengsiCilengsi

BelandaPekalongan -

Baturaden

Tegal

BogorBogorBogorBogorTegalTegal

DAERAHASAL

J. nudiflorumJ. acuminatisinumJ. spp.J. refolutumJ. sambac "Chafoecha"

Jasmine"J. polyanthum "WriterJ. officinale "Gambir"

(daun kecil)J. multiflorum

(daun runcing)J. multiflorum

(daun membulat)J. multiflorumJ. sambac "Rose Pikake"J. sambac "Susun wangi"J. sambac "Menur"J. sambac "Emprit"J. sambac "Kebo"

NAMA LATIN/

15.14.13.12.11.

10.9.

8.

7.

6.5.4.3.2.1.

NO.

"Gambir" tidak ditemukan di daerah pantai,meskipun Sleman, Yogyakarta tergolong dataranrendah, pertumbuhan J. officinale cukup baik padawaktu sekarang tidak lagi dibudidayakan secaraintensif. Produksi bunga J.officinale di datarantinggi lebih banyak, dengan aroma yang lebihha rum Hal ini dapat dilihat banyaknya petaniJ.officinale di selatar Purwokerto. Menurut Heyne(1950) species tersebut mampu tumbuh baik padaketinggian 1600 m di atas permukaan laut.Ditemukan Melati J. multiflorum di Baturaden,Purwokerto (Gambar 3), bentuk bunga danaromanya sama dengan J. sambac, tetapi

ukurannya lebih besar dengan produksi bunganyalebih tinggi. Jems ini dianggap memiliki potensiyang lebih tinggi dapat dianjurkan sebagai spesiesyang mempunyai prospek di masa yang akandatang.

Data curah hujan dan hari hujan rata-rata terterapada Tabel 5, diperoleh dan Dinas PertanianTanaman Pangan di daerah pesebaran tanamanmelati yang sempat dikunjungi.

•Bercak daun (Cercospora sp.) di Pemalang,Bangkalan dan Madura.

•Penyakit akibat jamur Septoria sp. di Sleman,Yogyakarta.

•Penyakit lainnya serangan jamur Verticillium sp.di Bangkalan, Madura dan Batu Malang.

•Ditemukan pula serangan virus pada tanaman

Melati di Bandungan, Yogyakarta dan Bangil.

•Serangan hama Whitefly atau kutu di Sleman,Yogyakarta, Bandungan, Madura dan Bangil,Pasuruan.

•Hama Meallybag di Sleman, Yogyakarta danBangil, Pasuruan.

Iklim merupakan salah satu faktor yang besarpengaruhnya terhadap pertumbuhan dan produksi,keragaman genetik, konservasi dan pemanfaatan

plasma nuftah (Zongwen etal, 1995). Ketinggiantempat atau perbedaan suhu menunjukkan adanyaperbedaan species yang tumbuh. KultivarJasminum sambac pada umumnya tumbuh dandibudidayakan di daerah pantai sampai ketinggian800 m di atas permukaan laut dengan produksibunga yang cukup tinggi, sesuai dengan pernyataanBruggeman (1984). Untuk kultivar J. officinale

Tabel 1. Koleksi Palsma Nuftah Melati

(Collection of Jasmine Germplams)

Page 7: Buletin (p(dsma Nutfah

32

4-11.7

6.2-10

4-11.7

5.6-15

4-11.3

3.6-8.5

Panjang daun(cm)

3.5-6.2

2.6-5.1

3.5 - 6.2

3.7-10.7

1.1 -5.3

2.7 - 7.6

Lebar daun(cm)

Bergelom-

Sedikit

Berge-

Rata

Rata

Kasar

Permukaan

Dua-dua

Dua-dua

Dua-dua

Dua-dua

Dua-dua

Dua-dua

Susunan

Lansetbang.

Lanset

Lanset

Segitiga

Segitigadengan

Lanset

Bentuk

Hijausampai

Hijau

Hijaulombang.

Hijauanak daun5-7 helai.

Hijaumudaanak daunS^ helai.

Hijaumuda

Warna

6. J. acumina-tisimumgelapdanpucukagakungu.

5. J. sppberge-lombang.

4. J. sambac(chafoecha)

3. J. polyanthummudasampaigelap.

2. J. officinale(Yogyakarta)sampaigelap.

1. J. multiflorvm(Baturaden)sampaigelap.

No. Nama species

Tabel 3. Karakteristik Daun MelatiTable 3. Caharacteristic of Jasminum Leaf

2.5 -10

2.1-9.2

3.4-5.6

4.3-23.0

3.5-8.3

1.7-3.0

Jarak antarruas daun(Intemodesdistance)

Hijaugelapsampaicoklat

Hijaugelap

Hijaugelapsampaicoklat

Hijautua.

Hijautua.

Hijautuasampaicoklat

Pangkal(Bottom)

Hijau

Hijau

Hijau

Hijau

Hijautua.

Hijautuaberbulucoklat

Tengah(Middle)

Hijaukemarah-an sampaiungu.

Hijaumuda.sampaicoklat.

Hijaumudaberbuluhalusputih.

Hijaumuda.

Hijaumuda.

Hijaumudaberbuluputih.

Pucuk(Tip)

VUarna (colour)

Semak

merambat

semak

merambat

merambat

semak

Tipe

(Planttype)(cm)

28.3

103.4

63.4

-

-

53

Tinggitanaman(plantheigth)(cm)

6. J. acumlna-tisinum

5. J. spp

4. J. sambac(Chafoecha)

3. J. polyanthum

2. J. otTklnale(Yogyakarta).

1. J. multltlonim

No. NamaSpecies(Speciesname)

Tabel 2. Data Karakteristik Batang MelatiTable 2. Characteristic oUasminum Stem

Page 8: Buletin (p(dsma Nutfah

33

Sumber :Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten

74

84

1331824

1939

1454

1994-1995

1994-1995

1990-1994

(Malang)Batu

Bangil

(Madura)

Bangkalan

1042105Yogyakarta1989-1993

(DI.Yogyakarta)

Hari hujan (RainDays) (hari/days)

Curah hujan(Rain fall)mm

Tah unLokasi

Tabel S.Rata-rata Curah Hujan dan Hari HujanTable S. Average of Rain Fall and Rain Days

Kiaflr^terang.

Tom-Kuningbak mida.

Tom-bak.

1.4

Tom-Kiaiingbak. muda.

-

Tom- Kuning 4-5bakrun-

0.3

-

0.2

1.8Hijau 0.4muda.

Hijau 0.5

0.4•

Tom-bak.

Hijau 0.5muda.

-

HijauO.25

Hijau 0.15

Whrna Jnl. VVbrna Jn4Co- (Num- Co- Num

lour) bar) lour) bar)

Btk.Form

Ber-

length(em)

PJ-tang-kd(Stalk

i

-

Ber-belahdua

9

(em)

(La-ngth)

Keha-luman

Tom-bak

8

Bar-belahdua.

-

5

0.8

Mhma(Co

lour)

Kdopak

6-9

0.3

20-

0.5

1.7

Btk.Form

Sail(Sepal)

1.2

1.5

1.1-

1.5

3.3

Jnf.(Number)

Puflk(Polan)

1.6

Pulh 2.9kehi-Jauan.

2.0-

Pulh 3.2

Pulhbaktua.

(em)

Lb.(VUd-th)

Petal(Ovary)

Puflh 3.9kehl-jauan.

Undo

Puflh 3.6kehi-jauan.

-

Undo

Un-belahdua

(cm)

P).U-ngth)

Kuncup(Fl.bud)

Un-dp.

3.1

Un-dp.

-

2.5

3.5dpgemuk

(em)

P^(Long*

2 - 3 3.4

1

1 - 5 4.2-

3

4-7

VUuna(Colour)

Jumlahkisttum

Puflh

Pulh

Puflh-

Puflh

Puflh

Btk.Form

Vthma(Colour)

Hntang

Hntang

Hntang-

Hntang

Bintang

offlowerstalk)

Bentuk(Form)

J.acumkM-Utinum.

J.spp

J.simbmc(Chafoecha)

J.polywnthum

J.omclmle(Yogyakarta)

dng.

J.mulHHottJtn(Baturaden)

Name Spades(Spades name)

6.

5.

4.

3.

2.

1.

No.

Tabel 4. Data Karakterisasi Bunga MelatiTable4. Characterisasi of Jasminum flower

Page 9: Buletin (p(dsma Nutfah

34

Bruggeman, L. 1948. Indishe Tuinboek. De SpieghelAmsterdam. 246- 247.

Burkill, I.H. 1966. A dictionary of the economic productsof Malay Peninsula Goverment of Malaysia andSingapore. Kualalumpur.

Green, P.S. 1984. Studies in the genus Jasminum(Ollaeceae) Kiew Bull. 40(1): 225-230.

Heyne, K. 1950. De nuttige planten van Indonesia, vanHoeve's gravenhage : 1265 -1267.

Kiew, R. 1984. Preliminary pollen study of the Oleaceaein Malaysia grad. Bull. Sing. 37(2): 225 - 230.

Kusumah Effendie, Toto Sutater, Sri VNAjryaningsih danDeden Komar, 1995. Analisis usahatani melati. J.Hort.5(2:90-99.

Sarwono, JA 1992. Jenis melati. Trubus 23(26) : 54 -56.

Soertini Soedjono dan S. Badriah. 1993. Inventarisasiverietas Melati. Bull. Pen. Tan. Hias 1(1): 9 -112.

V^^man, D. 1986. Wyman's gardening encylopedia. MacMillan Pub. Comp. New York. 591 - 592.

Zongwen, Z.; Chen Yong and Zhang Jian Hua. 1955.Ecolographical survey of the genetic resources ofwaxymaize in Yunnan Province, Chena, Plant geneticresorces Newsleter. LPGRI/FAO. 101 : 6-11.

PUSTAKA

Bailey, L.H., 1963. The standard cyclopedia ofHorticulture. The McMillan Comp. 1716-1719.

KESIMPULAN

•Koleksi varietas Melati telah terkumpulsebanyak 15 varietas yang ditanam di Cipanasdan Pasarminggu.

•Varietas yang diusahakan oleh petani JawaTengah, Jawa Timur dan Madura adalahJasminum sambac.

•J. multiflorum asal Baturaden memiliki prospekyang lebih baik untuk induk silangnya.

•Di D.I. Yogyakarta, Banyumas dan Baturaden

tanaman Melati sudah teigeser oleh perluasanpemukiman tetapi di Bangkalan (Madura) danBangil (Pasuruan) berkembang pesat.

•Terdapat penyakit utama pada pertanamanMelati di semua sentra produksi.