unnes buka “isolasi” dukuh semandingelenggarakan acara pembuatan pkm-gt dan pkm-ai ber-sama,...

4
Edisi 10 19 Februari 2010 www.unnes.ac.id Susunan Redaksi Pelindung: Rektor Unnes; Pembina: Pembantu Rektor II, Pembantu Rektor IV; Pemimpin Umum: Hendarni Widowati; Pemimpin Redaksi: Sucipto Hadi Purnomo; Redaksi: Sihono, Dwi Sulist, Arif BW, Riki A, Agus SP; Bendahara: Kartika FC, Wulan SR; Ketatausahaan: Ariyani W, Supriyanto; Distribusi: Toersiyanto, Wakiman; Alamat Redaksi: UPT Pusat Humas Unnes Gedung H Lantai II Unnes Kampus Sekaran, Telepon 024-8508093, E-mail: [email protected] Redaksi menerima kiriman berita dan artikel sesuai dengan rubrikasi Buletin SEK ARAN Bersambung hlm 2 Indikator 62% Peserta Tes SPMU Perempuan hon BULETIN UNNES Diterbitkan oleh UPT Pusat Hubungan Masyarakat Universitas Negeri Semarang Sehat Unggul Sejahtera Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo didampingi Rektor Unnes Prof Dr Sudijono Sastroatmodjo MSi, dan Bupati Kendal Siti Nurmarkesi meresmikan jembatan Kali Putih dengan memotong pita peresmian. J embatan sepanjang 26 meter dan lebar 2,1 meter itu meru- pakan satu-satunya peng- hubung Dukuh Semanding dan Jengkol dengan wilayah lain, terutama Desa Kedungboto. Kedua dukuh itu sendiri merupakan bagian dari wilayah desa tersebut. “Jangan dilihat berapa besar jem- batan ini. Juga biayanya. Namun pada jembatan ini telah bertemu sinergi an- tara warga Kedungboto, Unnes, Pemk- ab Kendal, dan Pemprov Jateng untuk bersama-sama mbangun desa,” kata Unnes Buka “Isolasi” Dukuh Semanding DIBANGUN atas prakarsa Unnes, Jembatan Kaliputih di Desa Kedungboto, Limbangan, Kendal diresmikan penggunaannya oleh Gubernur Jawa Tengah H Bibit Waluyo, Jumat (12/2). Peresmian Jembatan Kali Putih Rektor Prof Dr Sudijono Sastroatmod- jo saat memberikan sambutan. Pembuatan jembatan sebenarnya bukan yang pertama dilakukan. Sebe- lumnya, warga telah berkali-kali mem- buatanya, meski hanya dari bambu. Namun begitu aliran Kali Putih deras, apalagi banjir, jembatan pun lenyap, nyaris tak berbekas. Padahal, keberadaan jembatan itu sangat berarti bagi lebih dari 800 TES Seleksi Penerimaan Mahasiswa Unnes (SPMU) 2010 berlangsung Minggu (14/2) di tiga kota: Sema- rang, Pati, dan Tegal. Terca- tat 20.057 pendaftar, meski ada pula yang tidak hadir saat tes. Dari peserta sebanyak itu, 17.842 memilih jalur re- guler dan selebihnya memi- lih jalur Beasiswa Bidik Misi. Lebih dari 62% peserta ber- jenis kelamin laki-laki dan mayoritas memilih Sema- rang sebagai lokasi tes. *shp grafis: agus sumber: spmu.unnes.ac.id

Upload: others

Post on 20-Nov-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Unnes Buka “Isolasi” Dukuh Semandingelenggarakan acara Pembuatan PKM-GT dan PKM-AI ber-sama, Minggu (21/2) di Ruang Rapat Gedung UKM Unnes, pukul 09.00 WIB. Acara ini un-tuk mahasiswa

Edisi 10 19 Februari 2010 www.unnes.ac.id

Susunan RedaksiPelindung: Rektor Unnes; Pembina: Pembantu Rektor II, Pembantu Rektor IV; Pemimpin Umum: Hendarni Widowati; Pemimpin Redaksi: Sucipto Hadi Purnomo; Redaksi: Sihono, Dwi Sulist, Arif BW, Riki A, Agus SP; Bendahara: Kartika FC, Wulan SR; Ketatausahaan: Ariyani W, Supriyanto; Distribusi: Toersiyanto, Wakiman;Alamat Redaksi: UPT Pusat Humas Unnes Gedung H Lantai II Unnes Kampus Sekaran, Telepon 024-8508093, E-mail: [email protected]

Redaksi menerima kiriman berita dan artikel sesuai dengan rubrikasi Buletin SEKARAN

Bersambung hlm 2

Indikator62% Peserta Tes SPMU Perempuan

hon

BULETIN UNNES

Diterbitkan oleh UPT Pusat Hubungan Masyarakat Universitas Negeri Semarang Sehat Unggul Sejahtera

Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo didampingi Rektor Unnes Prof Dr Sudijono Sastroatmodjo MSi, dan Bupati Kendal Siti Nurmarkesi meresmikan jembatan Kali Putih dengan memotong pita peresmian.

Jembatan sepanjang 26 meter dan lebar 2,1 meter itu meru-pakan satu-satunya peng-hubung Dukuh Semanding dan

Jengkol dengan wilayah lain, terutama Desa Kedungboto. Kedua dukuh itu sendiri merupakan bagian dari wilayah desa tersebut.

“Jangan dilihat berapa besar jem-batan ini. Juga biayanya. Namun pada jembatan ini telah bertemu sinergi an-tara warga Kedungboto, Unnes, Pemk-ab Kendal, dan Pemprov Jateng untuk bersama-sama mbangun desa,” kata

Unnes Buka “Isolasi” Dukuh SemandingDIBANGUN atas prakarsa Unnes, Jembatan Kaliputih di Desa Kedungboto, Limbangan, Kendal diresmikan penggunaannya oleh Gubernur Jawa Tengah H Bibit Waluyo, Jumat (12/2).

Peresmian Jembatan Kali Putih

Rektor Prof Dr Sudijono Sastroatmod-jo saat memberikan sambutan.

Pembuatan jembatan sebenarnya bukan yang pertama dilakukan. Sebe-lumnya, warga telah berkali-kali mem-buatanya, meski hanya dari bambu. Namun begitu aliran Kali Putih deras, apalagi banjir, jembatan pun lenyap, nyaris tak berbekas.

Padahal, keberadaan jembatan itu sangat berarti bagi lebih dari 800

TES Seleksi Penerimaan Mahasiswa Unnes (SPMU) 2010 berlangsung Minggu (14/2) di tiga kota: Sema-rang, Pati, dan Tegal. Terca-tat 20.057 pendaftar, meski ada pula yang tidak hadir saat tes.

Dari peserta sebanyak itu, 17.842 memilih jalur re-guler dan selebihnya memi-lih jalur Beasiswa Bidik Misi. Lebih dari 62% peserta ber-jenis kelamin laki-laki dan mayoritas memilih Sema-rang sebagai lokasi tes.

*shp

grafis: agussumber: spmu.unnes.ac.id

Page 2: Unnes Buka “Isolasi” Dukuh Semandingelenggarakan acara Pembuatan PKM-GT dan PKM-AI ber-sama, Minggu (21/2) di Ruang Rapat Gedung UKM Unnes, pukul 09.00 WIB. Acara ini un-tuk mahasiswa

Unnes Buka Isolasi...Sambungan hlm 1

2

*shp

*agus

warga di kedua dukuh itu. Dengan jembatan, orang sakit bisa dibawa ke poliklinik desa atau puskesmas. Dan, anak-anak pun bisa pergi dan pulang sekolah.

Tanpa jembatan, tandu menjadi jembatan bagi si sakit. Itu pun jika aliran Kali Putih tak begitu deras, apalagi banjir. “Kalau banjir, terpaksa tidak jadi berobat. Melahirkan juga begitu, tidak bisa pakai bantuan bi-dan segala,” ujar mantan Kepala Du-sun Semanding, Bluput (55).

Tak mengheran jika kondisi itu mengakibatkan banyak ibu menin-ggal saat melahirkan. Bidan Desa Kedungboto, Siti Fatonah (45), men-gungkapkan pengalaman pahitnya.

“Beberapa kali pasien saya mening-gal dalam perjalanan ke klinik. Sebab, selain jalannya sangat sulit dijangkau, juga terhalang arus deras sungai,” ka-tanya.

Akibat lain, sedikit warga Semand-ing dan Jengkol yang menuntaskan pendidikan dasar. Kebanyakan hanya tamat sekolah dasar. “Umpama seko-lah, ya harus berangkat subuh. Itu saja kalau tidak banjir,” ujar Bluput. Ekspresi Kegembiraan

Namun kini kisah pilu macam itu le-nyap sudah. Jumat (12/2) pagi, keter-isolasian Semanding dan Jengkol dari desa-desa lain, termasuk Kedung-boto, telah dibuka dengan pemban-gunan jembatan oleh Unnes. Langkah perguruan tinggi itu didukung Pemer-intah Kabupaten Kendal, Pemerintah Provinsi Jateng, dan topangan tenaga warga.

Gubernur H Bibit Waluyo ber-sama Rektor Prof Sudijono dan Bu-pati Siti Nurmarkesi hadir meres-

mikan jembatan Kali Putih. Warga desa menempuh berbagai cara untuk mengekspresikan kegem-biraan. Beberapa gadis bermain kuda lumping untuk menyambut tetamu.

Ratusan warga duduk takzim berderet di sepanjang jembatan seraya menghadapi tumpeng masing-masing. Sebagian la-in menceburkan diri ke kali. Aneka masakan, dari nasi jagung, ketela godok, gudangan, ingkung, sampai es kopyor menggenapi keba-hagiaan mereka.

Lewat doa dan tumpeng, seb-agaimana kata Kepala Desa Turmudi, mereka berharap hidup tidak akan lagi terhenti di Semanding dan Jengkol. Mereka pun berharap jembatan Kali Putih tahan gempuran banjir. Jadi, tak perlu lagi ada tandu lagi untuk menyeberangi kali karena jalan dari jembatan ke arah balai desa pun telah beraspal.

MAHASISWA Praktik Pengala-man Lapangan (PPL) diibaratkan oleh Ketua Lembaga Pengemban-gan Pendidikan dan Profesi (LP3) Unnes Prof Dr DYP Sugiharto MPd, sebagai buah durian.

Jika salah satu “pongge”-nya busuk, maka satu durian itu dikatakan busuk. Begitu halnya mahasiswa PPL, jika salah satu dari mereka tidak baik, tidak disiplin, maka satu kelompok mahasiswa, bahkan satu universitas, dikatakan tidak baik juga.

Sebaliknya, jika semua mahasiswa PPL baik dan disiplin, maka satu univer-sitas akan baik di mata masyarakat. Untuk itulah, Prof DYP Sugiharto berpesan pada mahasiswa PPL agar tidak ada yang jadi “pongge” busuk.

”Mahasiswa PPL Unnes yang men-genakan jaket kuning ini artinya memba-wa nama baik Unnes. Untuk itu mari kita bersama-sama membangun citra Unnes. Selain menunjukkan kemampuan, disiplin juga perlu dijaga. Jangan menjadi pongge yang busuk,” tukas Prof DYP saat mem-berikan sambutan, pada upacara pener-junan mahasiswa PPL semester genap, Senin (15/2), di ruang Sendratasik B6 FBS

Unnes. Selain ma-

hasiswa PPL semester ge-nap, penerjunan ini juga diikuti oleh mahasiswa PPL Pemanta-pan Kemam-puan Mengajar dan Peningka-tan Kualifikasi Guru (PKM PKG), Pen-didikan Guru Sekolah Dasar.

Prof DYP juga menambahkan, PPL ini merupakan kegiatan akademik akan tetapi selain kemampuan akademik, ke-mampuan non akademik juga sangat me-nentukan. Untuk itu mahasiswa PPL di-harapkan bisa memahami sub kultur dan segeralah untuk menyesuaikan diri.

Sementara itu Kepala Pusat Pengem-bangan PPL Drs Masugino MPd, men-gungkapkan pada penerjunan ini diikuti 60 mahasiswa PPL semester genap den-gan 9 dosen koordinator dan 16 dosen pembimbing mahasiswa PPL. Untuk ma-hasiswa PPL PKM PKG PGSD diikuti oleh 189 mahasiswa dengan 23 dosen koordinator dan 46 dosen pembimbing.

Mahasiswa PPL, Janganlah Jadi Pongge Busuk!

Agenda

UKM Penelitian akan meny-elenggarakan acara Pembuatan PKM-GT dan PKM-AI ber-sama, Minggu (21/2) di Ruang Rapat Gedung UKM Unnes, pukul 09.00 WIB. Acara ini un-tuk mahasiswa Unnes dan selu-ruh Pengurus UKM Penelitian. Bagi mahasiswa yang berminat silakan membawa (Ide Concept Paper) ICP pada waku mengi-kuti acara. Informasi Fajar Arif Setyawan (085641615143).

Pembuatan PKM-GT dan PKM-AI Bersama

*agus

Friendly Game GolfPERSATUAN Golf Indone-

sia (PGI) dan Unnes Golf Club (UGC) akan menyelenggarakan Friendly Game, Sabtu, (20/2) di Borobudur Internasional Golf & Country Club, Jalan Jenderal Gatot Subroto No.1, Magelang. Acara ini diadakan untuk me-ningkatkan keakraban antar anggota UGC. Demikian ketua Unnes Golf Club (UGC) Bam-bang BR mengabarkan hal itu.

*agus

Seputar Kampus

Prof Dr DYP Sugiharto MPd

Page 3: Unnes Buka “Isolasi” Dukuh Semandingelenggarakan acara Pembuatan PKM-GT dan PKM-AI ber-sama, Minggu (21/2) di Ruang Rapat Gedung UKM Unnes, pukul 09.00 WIB. Acara ini un-tuk mahasiswa

Seputar Kampus 3

PodiumKuncinya Ada di Tangan Kita

Oleh Mukh Doyin

--Mukh Doyin, dosen Bahasa dan Sas-tra Indonesia FBS Unnes

“DI sebuah desa, hidup-lah seorang perempuan tua. Buta, namun bijak-sana. Apakah ia seorang tetua? Guru spiritual, barangkali? Atau seo-rang griot—pendon-

geng, pemusik, atau penyair pengem-bara di Afrika Selatan—penghibur anak-anak yang resah?” Demikianlah Toni Morrison memulai pidatonya ketika menerima hadiah nobel untuk novelnya yang berjudul Beloved pada tahun 1985.

Reputasi kebijaksanaan wanita tua itu tak tertandingi dan tak perlu diragukan lagi. Penghormatan yang diberikan untuknya dan pesona yang memancar darinya menembus din-ding rumah tetangga-tetangganya dan merentang hingga ke tempat-tempat yang jauh, sampai di kota-kota besar

tempat para cendekia tinggal.Suatu hari beberapa anak muda datang

bertamu ke perempuan tua itu. Dari gela-gatnya mereka seperti ingin menyanggah kemukjiyatannya dan membuktikan bahwa perempuan tua itu hanya seorang penipu. Sederhana ulah mereka: masuk ke pon-doknya, berdiri di hadapannya, dan salah seorang di antara mereka berkata, “Wahai perempuan tua, aku sedang menggenggam seekor burung. Tebaklah apakah burung ini hidup atau mati!”.

Perempuan tua itu tidak menjawab. Per-tanyaan pun diulangi. “Apakah burung di tanganku ini hidup atau mati?”

Perempuan tua itu masih membisu. Ia buta dan tak bisa melihat tamunya, juga apa yang ada di tangan mereka. Ia tak menge-tahui warna kulit, jenis kelamin, atau tanah air para tamunya. Ia hanya tahu maksud para tamunya. Perempuan tua itu membi-su lama, dan anak-anak muda itu tak bisa menahan tawa.

Setelah tawa anak-anak muda itu berhenti, ia berkata dengan suara yang lembut namun keras. “Aku tak tahu”, katanya. “Aku tak tahu apakah burung di tanganmu itu mati atau hidup. Yang aku ketahui hanya burung itu ada di tan-ganmu. Burung itu ada di tanganmu.”

Mengapa wanita tua itu menjawab tidak tahu padahal sesungguhnya ia paham betul bahwa burung itu masih segar bugar? Sebab, wanita tua itu juga tahu bahwa kedatangan anak-anak muda itu tidak untuk bertanya tetapi untuk mengejek kebutaannya. Ia juga tahu bahwa para pemuda itu akan den-gan mudah membuat burung-burung itu menjadi tetap bugar, tumbuh besar, atau bahkan menjadi pingsan, sekarat, atau mati. Hidup-matinya burung itu terletak pada kemauan anak-anak muda itu.

Dalam kacamata saudara saya, Pak Dhe Mali, jika burung-burung itu adalah bangsa ini, kampus ini, maka pemuda-pemuda itu tidak lain kita sendiri.

Joko Widodo:

MENGEMBANGKAN SMK tak hanya berarti memperbanyak jumlah. Pengembangan mutu jauh lebih perlu. Itulah inti orasi ilmiah “Perencanaan Mutu Lulusan SMK Berbasis Kebutuhan Dunia Kerja” yang akan disampaikan Dr Joko Widodo MPd pada upacara pengukuhannya sebagai Guru Besar Fakultas Ekonomi Unnes, 23 Februari mendatang. Berikut perbincangan denga pria kelahiran Grobogan, 6 Januari 1967 yang juga Asisten Direktur II Program Pascasarjana (PPs) Unnes ini.

Pengelolaan SMK Perlu Diubah

Apa yang mendorong Anda mengangkat tema tersebut?

Salah satunya karena tuntutan akan perkembangan industrialisasi pada masa mendatang. Hal ini memerlukan kesiapan SDM yang memiliki kompetensi yang relevan untuk menghasilkan barang dan jasa yang bernilai ekonomis. Di samping itu, mendesaknya kebutuhan untuk mengatasi pengangguran, yang selalu menjadi masalah pokok dari setiap negara berkembang seperti Indonesia.Bagaimana tindak lanjutnya?

Hal tersebut telah ditindaklanjuti dengan langkah-langkah pembaruan pada awal Pelita VI yang meliputi perubahan pendekatan dari supply-driver menjadi demand-driver, dari school based program menjadi dual-based program, dari theaching-based subject menjadi teaching-based competences, dari formal education system menjadi

multi-entry and multi-exit system; dan mulai diakuinya keahlian yang didasarkan pada kompetensi.Implementasinya?

Walaupun pembaharuan sudah diawali, implementasinya tidaklah mudah. Hal ini dapat dilihat dari tren keterserapan lulusan SMK. Dari beberapa program keahlian, sepanjang 2000 – 2007, rata-rata keterserapan di dunia kerja untuk lulusan teknik bangunan dan gedung 47,36%, teknik listrik 63,43%, teknologi informatika dan komunikasi 70%, teknik elektro 72%, teknik mesin 76,60%, bisnis dan manajemen 66,23%, tata boga 62,63%, tata busana 73,68%, kerajinan 19,69%, dan teknik perkapalan 94,69%. Itu data Depdiknas 2008. Data tersebut memberikan gambaran betapa setiap SMK senantiasa

*sulist

menyisakan permasalahan, yaitu menciptakan pengangguran terdidik, karena tidak mampu mengantarkan semua lulusan untuk memperoleh pekerjaan.Tantangannya yang perlu diantisipasi?

Tantangan sekarang dan ke depan yang harus segera diantisipasi adalah kecenderungan makin meningkatnya jumlah SMK dan siswa SMK. Tahun 2005/2006 jumlah SMK 1.486, meningkat menjadi 6.422 pada tahun 2006/2007, dan menjadi 6.746 SMK tahun 2007/2008. Pada tahun yang sama, jumlah siswa SMK meningkat dari 812.215 siswa, 904.630 siswa, dan menjadi 1.056.110 siswa. Hal ini masih digenjot oleh kebijakan pemerintah untuk meningkatkan rasio SMK dan SMA dari 60:40 menjadi 70:30.

Page 4: Unnes Buka “Isolasi” Dukuh Semandingelenggarakan acara Pembuatan PKM-GT dan PKM-AI ber-sama, Minggu (21/2) di Ruang Rapat Gedung UKM Unnes, pukul 09.00 WIB. Acara ini un-tuk mahasiswa

4Bingkai

Rektor Unnes, Gubernur Jawa Tengah, Bupati Kendal, dan warga bersantap.

Selamatan di atas jembatan.

Jembatan Kali Putih.

Prasasti.

Kuda lumping Semanding.

JEMBATAN Kali Putih, yang menghubungkan Dukuh Semanding dan Jengkol Desa Kedungbo-to Kabupaten Kendal dengan wilayah lain, Jumat (14/2) lalu diresmikan. Warga pun bersuka cita. Ratusan warga bersyukur dengan menggelar se-lamatan di atas jembatan.

Sejumlah seniman Dukuh Semanding memen-taskan kuda lumping. Warga yang lain menyiap-kan makanan untuk disantap bersama. Gubernur, Rektor Unnes, dan Bupati Kendal turut larut da-lam kegembiraan itu.

*Foto: Sihono*Teks: shp

Kegembiraan di AtasJembatan Kali Putih