presentasi rpjmn 2015

56
 Oleh: LUKITA DINARSY AH TUWO Waki l Menteri PPN/Waki l Kepala Bappenas Disampaikan dalam acara: Pen jarin gan Aspir asi Masy arakat sebagai Masukan Rancangan Tekn okra tik RPJMN 2015-2019 Pontianak , 20 Februari 2014 RANCANGAN TEKNOKRATIK RPJMN 2015-2019 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADA N PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Upload: vinofebryanto

Post on 09-Oct-2015

91 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

presentasi RPJN 2015-2019 by Bappenas

TRANSCRIPT

  • Oleh:

    LUKITA DINARSYAH TUWO

    Wakil Menteri PPN/Wakil Kepala Bappenas

    Disampaikan dalam acara:

    Penjaringan Aspirasi Masyarakat sebagai Masukan Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019

    Pontianak, 20 Februari 2014

    RANCANGAN TEKNOKRATIK RPJMN 2015-2019

    KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

  • KERANGKA PAPARAN

    RPJMN dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

    RPJMN 2015-2019 dalam Kerangka RPJPN 2005-2025

    Penyusunan RPJMN dalam kerangka kesinambungan perencanaan pembangunan

    Kerangka Pembangunan Berkelanjutan

    Review Beberapa Indikator Pembangunan

    Tantangan Pembangunan Nasional

    Arah Kebijakan Pembangunan

    Sasaran Pembangunan

    Slide - 2

  • RPJMN DALAM SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    Slide - 3

  • SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    Diacu DiperhatikanDiserasikan melalui MUSRENBANG

    RKP RPJM

    NasionalRPJP

    Nasional

    Renstra KLRenja -

    KL

    RAPBN

    RKA-KL

    APBN

    Rincian APBN

    Pedoman Dijabarkan Pedoman

    Pedoman

    Pedoman

    Pedoman

    Diacu

    Pe

    me

    rintah

    P

    usat

    RPJM Daerah

    RPJP Daerah

    RKP Daerah

    Renstra SKPD

    Renja -SKPD

    RAPBD

    RKA -SKPD

    APBD

    Rincian APBD

    Pedoman

    Pedoman

    Pedoman Dijabarkan

    Pedoman

    Pedoman

    Diacu

    UU SPPN (No.25/2004)

    Pe

    me

    rintah

    D

    aerah

    BahanBahan (diserasikan dlm RAKORPUS & Trilateral Meeting)

    Bahan Bahan

    UU KeuNeg (No.17/2003)

    Slide - 4

  • Visi Pembangunan 2005-2025

    INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR

    RPJMN 2015-2019 DALAM KERANGKA RPJPN 2005-2025

    Slide - 5

    (UU 17 TAHUN 2007)

  • KERANGKA PENYUSUNAN RPJMN

    Slide - 6

    Rancangan Teknokratis

    RPJMN 2015-2019

    RancanganRPJMN

    2015-2019

    Rancangan Akhir

    RPJMN 2015-2019

    Visi Misi Presiden terpilih

    Musrenbang RPJMN dan Sidang Kabinet

    Arahan RPJPN 2005-2025

    Isu Strategis Jangka Menengah 2015-2019 (background studies)

    Evaluasi RPJMN 2010-2014

    Aspirasi Masyarakat

  • RPJMN :Menjabarkan Visi Misi Presiden Terpilih Ke Dalam

    Berbagai Program dan Kegiatan Pembangunan

    Slide - 7

    RPJMN 2015-2019 :1. Prioritas Nasional2. Arah Kebijakan dan Sasaran Pembangunan Nasional3. Dukungan Mekanisme Implementasi :- Kerangka Regulasi- Kerangka Kelembagaan- Kerangka Pendanaan4. Pembangunan Bidang-bidang5. Pembangunan Wilayah

    Visi Misi Presiden terpilih

    Arahan RPJPN 2005-2025

  • Penyusunan Background Studies : identifikasi isu-isu strategis jangka menengah 2015-2019

    Penyusunan Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019

    Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    Rancangan Akhir RPJMN 2015-2019

    Januari 2013 Desember 2013

    Januari 2014 Agustus 2014

    mulai November 2014

    Januari 2015

    AGENDA PENYUSUNAN RPJMN 2015-2019

    Slide - 8

  • KERANGKA PIKIR PENYUSUNAN RPJMN 2015-2019

    Slide - 9

    Backg

    rou

    nd

    Stu

    die

    s

    SD

    AS

    DM

    IPT

    EK

    *Sumber UU 17/2007 tentang RPJPN Tahun 2005-2025

    EVALUASI RPJMN 2

    MASUKAN STAKEHOLDERS

    1. SosialBudaya danKehidupanBeragama

    2. Ekonomi3. Iptek4. Sarana dan

    Prasarana5. Politik6. Hankam7. Hukum dan

    Aparatur8. Wilayah dan

    Tata Ruang9. SDA dan LH

    9 Bidang:

    PEMBANGUNANBERDAYA SAING,

    INKLUSIF,BERKELANJUTAN &

    BERKEADILAN

    Pengarusutamaan

    Tantangan &Kendala

    PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

  • KERANGKA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

    KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

  • KERANGKA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

    Aspek Sosial1. Pemerataan2. Kesehatan3. Pendidikan4. Keamanan 5. Perumahan6. Kependudukan

    Aspek Ekonomi1. Struktur Ekonomi2. Pola Konsumsi dan

    Produksi 3. Ketahanan Pangan4. Ketahanan Energi5. Infrastruktur/

    Konektivitas

    Aspek Lingkungan1. Atmosfir2. Tanah3. Pesisir dan Laut4. Air Bersih 5. Keaneka-ragaman

    Hayati

    Aspek Kelembagaan1. Kerangka

    Kelembagaan2. Kapasitas

    Kelembagaan dan Aparatur

    Framework for Construction of Sustainable Development Indicators, September, 2001

    MDG dan Post-2015 Development

    Agenda

    Tata Kelola dan Pemberantasan Korupsi

    Ekonomi HijauLingkungan dan

    Keanekaragaman Hayati

    PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN : Bukan Lagi Pilihan, Namun Menjadi Keharusan

    Kelemahan 1: aspek lingkungan belum berkembang seperti pilar sosial dan ekonomi ukuran dan indikator Kelemahan 2: valuasi aspek

    lingkungan dan internalisasi ke dalam pilar ekonomi dan sosial

    Slide - 11

  • KERANGKA TEKNOKRATIK RPJMN 2015 2019 MENGUATKAN LANDASAN UNTUK KELUAR DARI MIDDLE INCOME TRAP (MIT)

    Keluar dari MIT Jangka Panjang :

    Tercapai tahun 2030 apabila

    Ekonomi tumbuh 6-8%/tahun

    RT-RPJMN 2015 2019Amanat RPJP :SDA, SDM, Iptek

    Sangat penting untuk

    menguatkan fondasi keluar MIT

    Tidak boleh meleset masa 5 tahun

    Ke depan.

    Bonus Demografi, AEC, Post 2015, Climate Change Polhukam Ekonomi Kesra Lingkungan

    -Tranfromasi

    Struktur

    -Resiliensi

    -Infrastruktur

    -Inovasi

    -RB

    - Tertib hukum

    -Anti korupsi

    -Demokrasi

    -Stabilitas DN

    Daerah

    -Mutu SDM

    -Kemiskinan

    -Pemerataan

    -Employment

    -BPJS

    -Pengelolaan

    SDA dan biodiv

    -Kelautan

    -Mitigasi

    adaptasi PI

    -Pemerataan

    -SPM terpenuhi

    -Urbanisasi

    - Pelaksanaan

    Desentralisasi

    Kerangka

    Pendanaan :

    APBN dan Non

    Kerangka

    Regulasi

    Kerangka

    Kelembagaan

    MembutuhkanComprehensif reform

    Not BAU (out the box) Prinsip berkelanjutan Terpadu tidak sendiri-

    sendiri

    Delivery Mechanism

    Slide - 12

  • REVIEW BEBERAPA INDIKATOR PEMBANGUNAN

    KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    Slide - 13

  • PROYEKSI PENDUDUK 2010-2035

    Parameter 2010 2015 2020 2025 2030 2035

    TFR 2,49 2,37 2,26 2,14 2,03 1,93

    IMR 29,3 26,0 23,8 22,4 21,5 21,0

    Usia harapan hidup (tahun)* 70,1 70,9 71,5 72,0 72,2

    Pertumbuhan Penduduk (%)* 1,5 1,4 1,2 1,0 0,8 0,6

    Jumlah Penduduk (juta) 238,5 255,5 271,1 284,8 296,4 305,6

    Usia 0 14 (%) 28,6 27,3 26,1 24,6 22,9 21,5

    Usia 15 64 (%) 66,5 67,3 67,7 67,9 68,1 67,9

    Usia 65+ (%) 5,0 5,4 6,2 7,5 9,0 10,6

    Usia 60+ (%) 7,56 8,49 9,99 11,83 13,82 15,77

    Rasio Ketergantungan (%) 50,5 48,6 47,7 47,2 46,9 47,3

    Keterangan: UHH dan LPP merupakan angka rata-rata adalam 5 tahunn terakhir tahun rujukanSlide - 14

    Pertumbuhan penduduk masih cukup tingginamun rasio ketergantungan semakin mengecil (Bonus Demografi)

  • BONUS DEMOGRAFI (BD) DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

    BD dimulai sejak 2012, titik terendah rasioketergantungan terjadi 2028-2031.

    Potensi BD: meningkatnya angkatan kerja usia produktif,disertai tabungan masyarakat sumber pertumbuhanekonomi.

    BD tidak otomatis, harus ada kebijakan tepat, terutama:

    Peningkatan kesehatan

    Pendidikan dan pengembangan keterampilan

    Pengendalian laju pertumbuhan (KB)

    Kebijakan ekonomi yang mendukung fleksibilitas tenaga kerja dan pasar, keterbukaan perdagangan dan saving

    Windows of Opportunity

    Slide - 15

  • INDIKATOR BIDANG PENDIDIKAN

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    35

    40

    45

    SMA SMK SMA SMK

    Public Private

    stud

    ents

    StudentTeacher Ratio

    StudentClassroomRatio

    Perbandingan jumlah siswa dan guru serta perbandingan siswa dan kelas

    Sumber: PDSP (2009/2010)

    Perkembangan nilai PISA siswa Indonesia, 2003-2012

    Program sertifikasi kompetensi guru berhasil meningkatkan kesejahteraan guru tetapi belum mampu meningkatkan mutu dan hasil pembelajaran siswa.

    Hasil PISA menunjukkan nilai sains dan membaca memburuk, sementara matematika mengalami perbaikan tapi tidak signifikan.

    0

    .2

    .4

    .6

    .8

    1

    Pelua

    ng un

    tuk b

    ertah

    an

    0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

    Lama sekolah (tahun)

    Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 Q-5

    16-18 Tahun

    Angka melanjutkan penduduk usia 16-18 tahun pada pendidikan menengah masih rendah terutama pada quintil 1

    112.5

    117.0

    116.2

    94.1 95.2

    95.8

    81.2

    98.1 103.9

    65.2

    74.2 78.8

    48.3

    69.6

    78.7

    14.6 18.4

    27.9

    -

    20.0

    40.0

    60.0

    80.0

    100.0

    120.0

    2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

    APK SD/sederajat APM SD/sederajat APK SMP/sederajat

    APM SMP/sederajat APK SMA/sederajat APK PT

    KIB I KIB II

    Perkembangan APM dan APK menurut Jenjang Pendidikan, 2003-2012

    Slide - 16

    Angka Partisipasi sekolah membaik, namun perlu peningkatan akses pendidikan menengahdan tinggi serta kualitas pendidikan dan peningkatan akses bagi masyarakat miskin

  • INDIKATOR KESEHATANINDIKATOR STATUS AWAL TARGET 2014

    1. Angka kematian Ibu (AKI) 228 118

    2. Angka kematian bayi (AKB) 34 24

    3. Prevalensi kekurangan gizi 18,4 15

    63

    020406080

    100120

    Sula

    wes

    i B

    arat

    Mal

    uk

    u U

    tara

    Mal

    uk

    uSu

    law

    esi

    Ten

    ggar

    a

    Kal

    iman

    tan

    Ten

    gah

    Pap

    ua

    Sula

    wes

    i T

    enga

    h

    Ben

    gku

    luK

    alim

    anta

    n S

    elat

    an

    Pap

    ua

    Bar

    at

    Go

    ron

    talo

    Kal

    iman

    tan

    Bar

    at

    Nu

    sa T

    engg

    ara

    Tim

    ur

    Jam

    bi

    Sula

    wes

    i Se

    lata

    n

    Sum

    ater

    a U

    tara

    Ria

    u

    Ace

    hSu

    mat

    era

    Sela

    tan

    Sula

    wes

    i U

    tara

    Ban

    ten

    Lam

    pu

    ng

    IND

    ON

    ESI

    A

    Kal

    iman

    tan

    Tim

    ur

    Jaw

    a B

    arat

    Kep

    . Ban

    gka

    Bel

    itu

    ng

    Nu

    sa T

    engg

    ara

    Bar

    atSu

    mat

    era

    Bar

    at

    Jaw

    a T

    enga

    h

    Kep

    ula

    uan

    Ria

    u

    Jaw

    a T

    imu

    r

    DI

    Yo

    gyak

    arta

    DK

    I Ja

    kar

    ta

    Bal

    i

    Persalian di fasilitas kesehatan masih belum optimal;Disparitas Persalinan di Fasilitas Kesehatan cukup lebar

    Prevalensi kekurangan gizi pada balita masih tinggi,

    disparitas kekurangan gizi antar provinsi masih lebar

    TANTANGAN

    Meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak (service delivery)

    Meningkatkan kualitas gizi ibu dan anak

    17

    Slide - 17

  • Tingkat pengangguran menurun, namun perlu pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi danberkualitas untuk penyediaan lapangan kerja yang lebih besar

    INDIKATOR EKONOMI

    18

    a. Ada penurunan penciptaan lapangan kerja dalam 3 tahun terakhir (2011-2013) dibandingkan periode 2007-2010.

    b. Untuk tahun 2013, meskipun ekonomi tumbuh sekitar 5,9 persen, terdapat penurunan jumlah pekerja secara nasional, meskipun relatif kecil (10.000 pekerja), yang berimplikasi kepada tingkat pengangguran meningkat.

    c. Peningkatan pengangguran terjadi pada kelompok SMA (SMU dan SMK).

    Slide - 18

  • EoDB

    2014

    CTRY RANK

    SGP 1

    MYS 6

    THA 18

    BRN 59

    RUS 92

    CHN 96

    VNM 99

    PHL 108

    BRA 116

    IDN 120

    IND 134

    KHM 137

    LAO 159

    MMR 182

    CPI

    2013

    CTRY SCORE

    SGP 87

    BRN 55

    MYS 49

    BRA 43

    CHN 39

    THA 37

    IND 36

    PHL 34

    IDN 32

    VNM 31

    RUS 28

    KHM 22

    MMR 15

    LAO 13

    CoC

    2012

    CTRY SCORE

    SGP 2,15

    BRN 0,64

    MYS 0,30

    BRA -0,07

    THA -0,34

    CHN -0,48

    IND -0,57

    VNM -0,56

    IDN -0,66

    PHL -0,58

    RUS -1,01

    LAO -1,04

    KHM -1,04

    MMR -1,12

    GOV. EFF.

    2012

    CTRY SCORE

    SGP 2,15

    MYS 1,01

    BRN 0,83

    THA 0,21

    PHL 0,08

    CHN 0,01

    BRA -0,12

    IND -0,18

    IDN -0,29

    VNM -0,29

    RUS -0,43

    KHM -0,83

    LAO -0,88

    MMR -1,53

    GCR (TOTAL)

    2013-2014

    CTRY RANK

    SGP 2

    MYS 24

    BRN 26

    CHN 29

    THA 37

    IDN 38

    BRA 56

    PHL 59

    IND 60

    RUS 64

    VNM 70

    LAO 81

    KHM 86

    MMR 139

    GCR (INST.)

    2013-2014

    CTRY RANK

    SGP 3

    BRN 25

    MYS 29

    CHN 47

    LAO 63

    IDN 67

    IND 72

    THA 78

    PHL 79

    BRA 80

    KHM 91

    VNM 98

    RUS 121

    MMR 141

    EoDB : Ease of Doing Business (IFC, WB) (2014)CPI : Corruption Perception Index (TI)CoC : Control of Corruption (WB)Gov. Eff. : Government Effectiveness Index (WB)GCR : Global Competitiveness Report (WEF)GCR (Inst.): Global Competitiveness Report (Variabel Institution) - WEF

    SGP: SingaporeMYS: MalaysiaTHA: ThailandBRN: BruneiCHN: ChinaVNM: Vietnam

    RUS: RussiaIDN: IndonesiaBRA: BrazilIND: IndiaKHM: CambodiaPHL: Philipina

    LAO: LaosMMR: Myanmar

    BEBERAPA INDIKATOR DAYA SAING INDONESIA

    Slide - 19

    Daya saing Indonesia membaik, namun masih perlu terus ditingkatkan dengan cepat

  • KONDISI KEMISKINAN INDONESIA SAAT INITingkat Kemiskinan Terus Menurun, namun melambat

    Sumber: diolah dari data Susenas beberapa tahun, BPS

    Slide - 20

    Sejak tahun 2010, penurunan kemiskinan melambat, secara absolut menurun sekitar 1 juta

    penduduk miskin per tahun.

    Tingkat kemiskinan (September 2013) 11,47% naik dari 11,37% (Maret 2013). Hal ini akibat

    inflasi lebih tinggi dari target APBN-P. Dampak terutama karena kenaikan harga bahan pokok

    makanan, terutama akibat kenaikan BBM pada bulan Juni 2013 .

  • KESENJANGAN TINGKAT KEMISKINAN DAN JUMLAH KEMISKINAN TAHUN 2013

    3,553,954,775,21

    5,745,936,066,46

    7,5 7,727,888,078,148,24

    9,529,5410,06

    12,312,5512,8314,2414,5614,6714,86

    15,43

    17,5117,617,9718,34

    19,4920,03

    26,67

    31,13

    0

    1000

    2000

    3000

    4000

    5000

    6000

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    35

    Persentase Penduduk Miskin (%) Jumlah Penduduk Miskin (Ribu)

    Tingkat kemiskinan masih tinggi di sebagian besar Indonesia bagian Timur,namun jumlah penduduk miskin masih didominasi di Pulau Jawa

    Jumlah penduduk miskin tertinggi

    Slide - 21

  • GINI RATIO PER PROVINSI TAHUN 2012

    0,00

    0,05

    0,10

    0,15

    0,20

    0,25

    0,30

    0,35

    0,40

    0,45

    0,50

    Indonesia = 0.41

    Gini Ratio di beberapa Provinsi sudah relatif rendah, namun secara nasionaldan di Indonesia bagian Timur masih tinggi

    Slide - 22

  • INDIKATOR UMKM

    Sumber: Kementerian KUKM (2013, diolah)

    UMKM berperan besar dalam pembentukan PDB, penciptaan lapangan kerja, dan investasi

    Slide - 23

  • RASIO PENELITI DAN ANGGARAN PENELITIAN

    6,5

    5,1 4,9

    0,1

    5,9

    3,9

    9,3

    6,3

    0,080,63

    2,43

    0,21 0,19 0,11

    1,71

    0,76

    0

    5000

    10000

    15000

    20000

    25000

    30000

    35000

    40000

    45000

    50000

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    ( U

    S$ )

    ( %

    )

    Pendapatan per kapita (US$)

    Pertumbuhan PDB (%)

    Pengeluaran Litbang (% PDB)

    Pengeluaran Litbang masih sangat kecil(0,08%) sehingga perlu ditingkatkan secarasignifikan

    Jumlah peneliti Indonesia cukup banyakdibanding dengan negara ASEAN lain, tetapi rasio peneliti terhadap jumlahpenduduk termasuk rendah.

    -

    5.000

    10.000

    15.000

    20.000

    25.000

    30.000

    35.000

    Vietnam (2002)

    Malaysia (2006)

    Filipina (2007)

    Thailand (2007)

    Indonesia (2009)

    Singapura (2009)

    9.226 9.704 6.915

    21.424 21.367

    30.788

    116 365 78 316 90

    6.173

    Jumlah Peneliti Rasio Peneliti per 1 Juta Penduduk

    Sumber: data diolah dari World Bank (2013)

    Slide - 24

  • Sumber : idi 2009-2010-2011-2012

    INDEKS DEMOKRASI INDONESIA

    Slide - 25

  • KORUPSI merupakan persoalan mendesak yang harus diatasi

    KORUPSI merupakan faktor utama penghambat daya saing

    Keterangan: Keterangan:

    Skala 0 - 10, 0 (terkorup) - 10 (terbersih) Tahun 2012 terjadi perubahan skala

    Sumber: Transparency International, 2013 Skala 0 -100, 0 (terkorup) - 100 (terbersih)

    0

    500

    1000

    1500

    2000

    2500

    1 2 3 4 5 6 7 8

    Series1

    Series2

    2 2.22.4 2.3

    2.6 2.8 2.83

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

    32 32

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    100

    2012 2013

    KIB I KIB II

    Perkembangan Skor IPK Indonesia Tahun 2004-2013

    INDIKATOR KORUPSIPenegakan anti korupsi membaik, namun perlu percepatan

    Slide - 26

  • 8%

    19%

    41%

    57%

    63%

    76% 74%

    0% 3%0% 3%

    18%

    30%

    61%

    0,70% 0,69% 2,87% 2,97%5,73%

    11,61%

    24,94%

    0%

    10%

    20%

    30%

    40%

    50%

    60%

    70%

    80%

    2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

    K/L

    Provinsi

    Kab/Kota

    Opini WTP BPK atas Laporan Keuangan

    5,83

    6,846,64 6,16

    7,07 6,86 7,37

    6,696,46

    5,26

    6,006,32

    6,82

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

    pusat daerah*skor: 1-10

    Skor Integritas Pelayanan Publik

    C

    INDIKATOR PELAYANAN PUBLIK

    Slide - 27

    Kualitas pelayanan publik pusat dan daerah perlu ditingkatkan

  • KESENJANGAN ANTARWILAYAH

    28

    Wilayah Sumatera

    Share PDRB thdp 33 Prov 23,77%

    Pertumb. Ekonomi 8.21%

    PDRB/kapita (Juta Rp) 30,53

    Tingkat Kemiskinan 12,07 %

    Jmlh penduduk miskin (ribu jiwa) 6.177,20

    Tingkat Pengangguran 5,66%

    Wilayah Kalimantan

    Share PDRB thdp 33 Prov 9,30 %

    Pertumb. Ekonomi 4,83 %

    PDRB/kapita (Juta Rp) 43,70

    Tingkat Kemiskinan 6,69 %

    Jmlh penduduk miskin (ribu jiwa) 932,90

    Tingkat Pengangguran 5,30%

    Wilayah Sulawesi

    Share PDRB thdp 33 Prov 4,74 %

    Pertumb. Ekonomi 8,67%

    PDRB/kapita (Juta Rp) 17,86

    Tingkat Kemiskinan 13,99 %

    Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 2.045,60

    Tingkat Pengangguran 5,23 %

    Wilayah Papua

    Share PDRB thdp 33 Prov 1,79 %

    Pertumb. Ekonomi 6,38 %

    PDRB/kapita (Juta Rp) 30,43

    Tingkat Kemiskinan 30,50%

    Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 1.199,60

    Tingkat Pengangguran 3,97%

    Wilayah Maluku

    Share PDRB thdp 33 Prov 0,27 %

    Pertumb. Ekonomi 7,33 %

    PDRB/kapita (Juta Rp) 6,80

    Tingkat Kemiskinan 16,42%

    Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 427,20

    Tingkat Pengangguran 6,37 %

    Wilayah Nusa Tenggara

    Share PDRB thdp 33 Prov 1,26 %

    Pertumb. Ekonomi 1,54 %

    PDRB/kapita (Juta Rp) 8,97

    Tingkat Kemiskinan 19,79%

    Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 828,30

    Tingkat Pengangguran 4,06 %

    Wilayah Jawa-Bali

    Share PDRB thdp 33 Prov 58,87%

    Pertumb. Ekonomi 6.58%

    PDRB/kapita (Juta Rp) 27,61

    Tingkat Kemiskinan 11,36 %

    Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 15.983,60

    Tingkat Pengangguran 6,65 %

    Sumber : BPS 2012 (diolah)

    Nasional 2012 Pertumbuhan Ekonomi = 6,23 %, Tingkat Kemiskinan 2012 (Februari) = 11, 96% Tingkat Pengangguran Terbuka 2012 (Agustus) = 6,80 % PDB/kapita: Rp 33,75 juta ; PDRB/kapita (33 prov): Rp 27,56 juta

  • KABUPATEN

    Total: 398 Kabupaten

    RTRW Kab yang Sudah ditetapkan:

    264 RTRW Kab (66%)

    KOTA

    Total: 93 Kota

    RTRW Kota yang sudah ditetapkan:

    70 RTRW Kota (75%)

    INDIKATOR TATA RUANG

    Slide - 29

    Perlu percepatan penetapan RTRW Provinsi dan Kab/Kota

    PETA STATUS RTRW PROVINSI

  • POSISI KOMPETITIF INFRASTRUKTUR INDONESIATAHUN 2013

    Sumber : The Global Competitiveness Index 2013-2014 World Economic Forum

    Deskripsi Indonesia Malaysia Thailand Vietnam Philippines

    Infrastruktur 82 25 61 110 98

    Jalan 78 23 42 102 87

    Kereta Api 44 18 72 58 89

    Pelabuhan 89 24 56 98 116

    Angkutan Udara 68 20 34 92 113

    Listrik 89 37 58 95 93

    Telepon Selular 62 27 49 21 81

    Telepon Tetap 82 79 96 88 109

    Slide - 30

    Daya saing infrastruktur membaik, namun harus dipercepat untuk

    menghadapi persaingan dengan negara tetangga

  • KONDISI INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI INDONESIA DIBANDINGKAN DENGAN BEBERAPA NEGARA

    31,4

    28,7

    22,8

    7,2

    6,4

    4

    0,5

    0,2

    53,8

    65,1

    46,9

    41,2

    86,7

    59

    91,7

    98,1

    0% 20% 40% 60% 80% 100%

    China (2010)

    Japan (2007)

    Korea (2010)

    Malaysia (2010)*

    Indonesia (2010)

    Thailand (2010)

    Vietnam (2010)

    Philippines (2006)

    Pangsa Moda Transportasi Antar Kota

    Rail Road Inland Waterways Air Bus

    48

    35

    32

    25

    19

    14

    14

    5

    2,3

    2

    12

    26

    39

    11

    29

    40

    46

    69

    62,2

    20

    3

    34

    2

    63

    29

    46

    20

    6

    12,9

    22

    37

    5

    27

    23

    19

    20

    22,6

    56

    0% 20% 40% 60% 80% 100%

    Tokyo (2009)

    Seoul (2009)

    Osaka (2000)

    Hong Kong (2011)

    Singapore (2011)

    Guangzhou (2010)

    Taipei (2010)

    Sydney (2010)

    DKI Jakarta (2010)

    Beijing (2011)

    Pangsa Moda Transportasi Perkotaan

    Rail Private Transport Non-Rail Public Transport Others

    1,1

    2

    3

    3

    4

    4

    5

    8

    0 5 10

    Singapore

    Hong Kong

    France

    Australia, NZ

    UK, Los Angeles (USA)

    Malaysia (Port Klang)

    Thailand

    Tanjung Priok

    Waktu Dwelling/Dwelling Time (hari)

    35

    45

    55

    65

    75

    85

    95

    1998 2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014

    PA

    SS

    EN

    GE

    RS

    (M

    illi

    on

    P

    as

    se

    ng

    er

    s P

    er

    An

    nu

    m)

    Year

    Top 10 Airports of Passengers in the World

    1st:ATLANTAGA

    2nd:BEIJING

    3rd:LONDON

    4th:CHICAGOIL

    5th:TOKYO,JP

    6th:LOSANGELESCA

    7th:PARIS

    8th:DALLAS/FORTWORTHTX

    9th:JAKARTA

    10th:DUBAIJakarta

    Slide - 31

  • 42

    43 44 4647 48

    53 5558

    62

    68

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    Akses terhadap Air Minum LayakTahun 2004-2013 (%)

    38

    4144

    4751 52

    56 56 5759

    62

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

    Akses terhadap Sanitasi LayakTahun 2004-2013 (%)

    INDIKATOR PRASARANA DASAR

    2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

    Target RPJMN 20 60 125 180 240 100 100 180 0

    Realisasi PembangunanRusunawa

    12 5 22 44 55 49 0 217 170

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    Capaian Pembangunan Rusunawa Tahun 2005-2013 (TB)

    Perkembangan Rasio Elektrifikasi 2004-2013

    Slide - 32

    Kinerja penyediaan prasarana dasar membaik, namun perlu dipercepat untuk mencapai target

  • INDIKATOR KETAHANAN PANGAN (SELF SUFFICIENY )

    Negara

    2004 2030

    Rice SugarBeefand

    Sheep

    Pork & Chicken

    Rice SugarBeefand

    Sheep

    Pork & Chicken

    Indonesia 0,99 0,76 0,93 1,02 0,96 0,68 0,76 0,96

    Malaysia 0,68 0,69 0,19 1,08 0,68 0,48 0,19 0,91

    Phillipine 0,93 1,06 0,83 0,98 0,82 0,95 0,69 0,91

    Thailand 1,34 1,55 0,94 1,07 1,21 1,72 0,96 0,97

    Vietnam 1,20 0,97 0,98 0,99 1,20 0,96 0,89 0,80

    China 1,00 0,95 0,89 1,01 0,98 0,84 0,63 0,79

    Japan 0,96 0,84 0,83 0,66 0,97 0,85 0,86 0,65

    India 1,04 0,98 1,03 1,00 1,09 0,95 0,99 0,97

    Australia 1,14 1,31 1,66 1,12 1,32 1,31 1,62 1,57

    Ketahanan pangan perlu terus ditingkatkan khususnya untuk komoditas utama

    Slide - 33

  • INDIKATOR PERTANIAN

    0.0

    10.0

    20.0

    30.0

    40.0

    50.0

    60.0

    70.0

    80.0

    2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

    Juta

    Ton

    Produksi Padi Produksi Beras Produksi Jagung

    Produksi Kedelai Produksi Gula Produksi Daging Sapi dan Kerbau

    KIB I KIB II

    Perkembangan Produksi Komoditas Pangan Pokok Tahun 2004-2013

    NoIndikator

    KinerjaSatuan 2004

    KIB I KIB II

    2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013*)

    1 Beras Ribu Ton 236,9 189,6 438,1 1.406,5 289,5 250,3 687,5 2.750,4 1.780,5 302,3

    2 Cabe Ribu Ton 7,5 6,9 9,9 11,0 14,4 16,3 18,1 24,4 17,8 12,0

    3Daging

    SapiRibu Ton 11,8 19,9 24,1 39,4 45,6 67,9 90,5 65,0 33,5 23,2

    4 Gula Juta Ton 1,2 2,1 1,6 3,1 1,2 1,7 2,0 2,7 3,1 2,5

    5 Jagung Ribu Ton 1.089,6 186,1 1.776,0 702,5 276,3 339,5 1.528,3 3.208,7 1.694,1 1.805,3

    6 Kedelai Juta Ton 1,1 1,1 1,1 1,4 1,2 1,3 1,7 2,1 1,9 1,2

    7Bawang

    MerahRibu Ton 48,9 53,1 78,5 107,6 127,8 63,8 70,6 156,4 95,2 68,6

    Perkembangan Impor Komoditi Pangan Utama Tahun 2004 2013

    Slide - 34

    Perkembangan produksi

    komoditas utama

    meningkat, namun

    belum mampu

    memenuhi kebutuhan

  • INDIKATOR ENERGI

    Produksi BBM dan LPG, Tahun 2004-2012

    NoIndikator

    KinerjaSatuan 2004

    KIB I KIB II

    2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013*)

    1Produksi

    Minyak Bumi

    Juta

    Barel400,5 387,7 367,1 348,3 357,5 346,3 344,8 329,2 314,7 306,6

    2Produksi Gas

    Bumi

    Juta

    MMSCF3,0 3,0 3,0 2,8 2,9 3,1 3,4 3,3 3,2 2,5

    3Produksi

    BatubaraJuta Ton 131 154 194 217 240 254 275 353 386 391

    4 BBNRibu

    Kiloliterna na na na 53 189,6 242,7 1.812,2 2.221,4 1.679,2**)

    5 BBMJuta

    Barel283,2 268,5 257,8 244,4 251,5 255,3 235,8 237,1 231,9 na

    6 LPG Juta Ton 2,0 1,8 1,4 1,4 1,7 2,2 2,5 2,3 2,5 na

    Cadangan Dan ProduksiBeberapa Jenis EnergiTahun 2004-2013

    Slide - 35

    Substitusi dari BBM ke BBG dan sumber energi lain (terutama terbarukan) harus dipercepat

    untuk mengurangi ketergantungan pada BBM

  • INDIKATOR LINGKUNGAN HIDUP

    296,498

    30,214

    248,238

    86,663

    267,121

    115,325 145,102 151,498

    174,128

    278,938

    70,410

    301,120

    237,722

    305,686

    97,086

    25,879

    415,677

    730,102

    575,436

    100,627

    549,358

    324,385

    572,807

    212,411 170,981

    567,109

    904,230

    -

    100,000

    200,000

    300,000

    400,000

    500,000

    600,000

    700,000

    800,000

    900,000

    1,000,000

    2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

    Reboisasi Penghijauan Total

    KIB I KIB II

    Hasil Reboisasi dan Penghijauan Tahun 2004-2012

    1.87

    3.51

    1.08 1.17

    0.83

    0.45

    1.37

    2.83

    0.78 0.760.61

    0.320.5

    0.68

    0.30.41

    0.22 0.13

    0

    0.5

    1

    1.5

    2

    2.5

    3

    3.5

    4

    1990-1996 1996-2000 2000-2003 2003-2006 2006-2009 2009-2011

    Total Nasional Kawasan Hutan Non Kawasan Hutan

    KIB I KIB II

    Rerata Laju Deforestasi Indonesia

    251

    466519

    627690

    995

    1317

    49%52%

    76%70% 71%

    66% 69%

    0%

    20%

    40%

    60%

    80%

    0

    200

    400

    600

    800

    1000

    1200

    1400

    2003-2004 2004-2005 2006-2007 2008-2009 2009-2010 2010-2011 2011-2012

    Jumlah Peserta Tingkat Ketaatan

    KIB I KIB II

    Tren Keikutsertaan Perusahaan dalam Program PROPER

    94.68 98.62 99.36

    81.87

    42.4648.86 46.64

    55.5559.23 63.14 62.25

    59.0859.79 61.07 60.25

    64.21

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    2009 2010 2011 2012

    IKU IKA ITH IKLH

    KIB IIKIB I

    Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 2009-2012

    Slide - 36

    Upaya memperbaiki kualitas lingkungan membaik dan perlu terus ditingkatkan

  • TANTANGAN RT-RPJMN 2015-2019

    KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    Slide - 37

  • TANTANGAN UTAMA RT-RPJMN 2015-2019

    Keluar dari Middle Income Trap (MIT) pada tahun 2030:

    Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, inklusif dan berkelanjutan

    Transformasi struktur ekonomi yang didukung pengelolaan SDA

    yang lebih baik dan pengembangan iptek dan inovasi

    Meningkatkan kualitas sumber daya manusia

    Ketahanan pangan, energi, dan air

    Penyediaan infrastruktur yang memadai

    Percepatan pemerataan pembangunan dan pengurangan

    kesenjangan

    Pemberantasan korupsi

    Percepatan konsolidasi demokrasi

    Potensi bencana alam besar dan resiko perubahan iklim

    Slide - 38

  • TANTANGAN RT-RPJMN 2015-2019: BIDANG-BIDANG RPJPN (1)

    Sosial Budaya

    Peningkatan kualitas pendidikan pada semua jenjang pendidikan

    Penurunan kesenjangan akses pendidikan (antarwilayah, antarkelompok status ekonomi, dan antargender).

    Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan

    Peningkatan derajat kesehatan masyarakat , pencegahan dan pengendalian penyakit

    Penguatan karakter dan jati diri bangsa.

    Ekonomi:

    Pemanfaatan Bonus Demografi

    Peningkatan produktivitas dan daya saing ekonomi

    Debottlenecking dan peningkatan kapasitas infrastruktur

    Pengembangan sistem inovasi dan ekonomi kreatif

    Penanggulangan kemiskinan dan pemerataan

    Penciptaan lapangan kerja yang berkualitas

    Peningkatan kontribusi UKM terhadap ekonomi

    Slide - 39

  • TANTANGAN RPJMN 2015-2019:BIDANG-BIDANG RPJPN (2)

    Polhukhankam:

    Pemantapan dan percepatan konsolidasi demokrasi

    Peningkatan kapasitas pertahanan dan stabilitas keamanan nasional

    Perbaikan tata kelola pembangunan dan penegakan hukum yang berkualitas.

    Peran Indonesia dalam berbagai forum internasional.

    Wilayah dan Tata Ruang:

    Pengurangan kesenjangan antar wilayah

    Percepatan pembangunan daerah tertinggal dan kawasan perbatasan

    Pemenuhan pelayanan dasar di seluruh wilayah

    Peningkatan efektivitas penataan ruang

    Slide - 40

  • TANTANGAN RPJMN 2015-2019 (3)

    Slide - 41

    Sarana Prasarana:

    Penguatan konektivitas nasional dan sinergi antarsektor

    Pemenuhan kebutuhan infrastruktur dasar

    Peningkatan kapasitas infrastruktur untuk meningkatkan daya saing

    SDA dan LH:

    Pemantapan ketahanan pangan

    Penguatan ketahanan energi dan air

    Penguatan pembangunan kelautan berdimensi kepulauan

    Pengembangan ekonomi hijau (green economy)

    Penanganan perubahan iklim (mitigasi dan adaptasi)

  • ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2015-2019

    KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    Slide - 42

  • ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2015-2019 (1)

    MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT YANG BERKEADILAN:

    1. Meningkatkan akses pendidikan yang berkualitas untuk semua jenjang pendidikandengan memberikan perhatian lebih pada daerah 3T, penduduk miskin, dan anak dengan kebutuhan khusus.

    2. Meningkatkan kompetensi siswa Indonesia dalam bidang matematika, sains, dan literasi.

    3. Menyelaraskan bidang studi SMK dengan kegiatan ekonomi utama di masing-masing kab/kota.

    4. Memperkuat peran swasta dalam menyediakan layanan pendidikan menengah yang berkualitas.

    5. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, terutama bagi ibu dan anak.

    6. Memperbaiki status gizi remaja putri, ibu hamil dan anak dibawah 2 tahun.

    7. Meningkatkan pencegahan dan pengendalian penyakit serta penyehatan lingkungan.

    8. Meningkatkan kualitas implementasi jaminan kesehatan masyarakat.

    9. Pengembangan kebijakan afirmatif : pelayanan dasar, pengembangan penghidupanberkelanjutan, dan sistem perlindungan sosial yang komprehensif.

    Slide - 43

  • ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2015-2019 (2)

    PERTUMBUHAN EKONOMI YANG INKLUSIF DAN BERKELANJUTAN:

    1. Transformasi ekonomi melalui industrialisasi berkelanjutan(green secara bertahap) dan penguasaan iptek.

    2. Menjaga dan mempertahankan kesinambungan fiskal.

    3. Meningkatkan daya saing produk ekspor non migasmanufaktur dan jasa (parawisata dan lainnya).

    4. Meningkatkan penyediaan lapangan kerja dan kesempatankerja yang berkualitas.

    5. Peningkatan daya saing UMKM dan koperasi.

    Slide - 44

  • ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2015-2019 (3)

    PENYIAPAN LANDASAN PEMBANGUNAN YANG KOKOH:

    1. Memantapkan kualitas reformasi birokrasi untukmendukung peningkatan kualitas pelayanan publik.

    2. Meningkatkan penegakan hukum serta efektivitaspencegahan dan pemberantasan korupsi.

    3. Memantapkan dan mempercepat konsolidasi demokrasi.4. Meningkatkan kapasitas pertahanan dan stabilitas

    keamanan nasional.5. Meningkatkan kepemimpinan dan kualitas partisipasi

    Indonesia dalam forum internasional.

    Slide - 45

  • ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2015-2019 (4)

    MENGEMBANGKAN DAN MEMERATAKAN PEMBANGUNAN DAERAH:

    1. Menjaga momentum pertumbuhan Wilayah Jawa-Bali dan Sumateraserta meningkatkan kinerja pusat-pusat pertumbuhan wilayah di Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

    2. Menjamin pemenuhan pelayanan dasar di seluruh wilayah bagiseluruh lapisan masyarakat.

    3. Mempercepat pembangunan daerah tertinggal dan kawasanperbatasan.

    4. Meningkatkan kualitas pembangunan perkotaan dan perdesaan.

    5. Mempercepat penetapan rencana tata ruang wilayah.

    6. Mengoptimalkan desentralisasi dan otonomi daerah.

    Slide - 46

  • ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2015-2019 (5)

    MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK PERTUMBUHAN DAN PEMERATAAN:

    1. Memperkuat konektivitas nasional untuk mencapai keseimbangan pembangunan

    2. Mempercepat penyediaan infrastruktur dasar (perumahan, air bersih, sanitasi, dan listrik).

    3. Menjamin ketahanan air, pangan, dan energi untuk mendukung ketahanan nasional

    4. Mengembangkan sistem transportasi massal perkotaan

    5. Meningkatkan kontribusi kerjasama pemerintah swastadalam pembangunan infrastruktur

    6. Mengintegrasikan isu lintas bidang infrastruktur

    Slide - 47

  • ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2015-2019 (6)

    MENINGKATKAN PENGELOLAAN DAN NILAI TAMBAH SUMBER DAYA ALAM YANG BERKELANJUTAN:

    1. Meningkatkan kapasitas produksi melalui peningkatanproduktivitas dan perluasan areal pertanian.

    2. Meningkatkan daya saing dan nilai tambah komoditi pertanian/perikanan.

    3. Mengoptimalkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber dayamineral dan tambang lainnya.

    4. Meningkatkan produksi dan diversifikasi sumber daya energi.

    5. Meningkatkan efisiensi dan pemerataan pemanfaatan energi.

    6. Mengembangkan ekonomi kelautan yang terintegrasiantarsektor dan antarwilayah.

    7. Pengelolaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati.Slide - 48

  • ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2015-2019 (7)

    MITIGASI BENCANA ALAM DAN PERUBAHAN IKLIM

    1. Memperkuat kapasitas kelembagaan mitigasi bencana alamuntuk mengurangi resiko bencana

    2. Mempercepat rehabilitasi daerah terkena bencana

    3. Memperkuat kapasitas mitigasi dan adaptasi perubahan iklim

  • SASARAN RPJMN 2015-2019 (INDIKATIF)

    KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    Slide - 50

  • SASARAN UTAMA RPJMN 2015-2019

    Keluar dari Middle Income Trap (MIT) pada tahun 2030:

    Pertumbuhan ekonomi sekitar 6-8 persen per tahun, terutama didukung oleh industri yang mempunyai nilai

    tambah tinggi

    PDB per kapita 2019 sekitar USD 7000

    Pengurangan angka kemiskinan menjadi 6-8 persen pada periode 2015-2019

    Meningkatnya kualitas sumber daya manusia:

    Meningkatnya angka partisipasi pendidikan (dasar, menengah dan tinggi):

    APM SD/MI/sederajat : 97 % (2019)

    APM SMP/MTs/sederajat : 80 % (2019)

    APK SMP/MTs//sederajat : 104 % (2019)

    APK SMA/SMK/MA : 89 % (2019)

    APK PT/PTA : 33 % (2019)

    Membaiknya kualitas pendidikan

    Angka Kematian Bayi dari 28 per seribu (2012) menjadi 25 per seribu (2019)

    Terjaganya swasembada pangan :

    Produksi Beras : 46,1 juta ton (pertumbuhan 2,9% per tahun)

    Ketahanan energi :

    Meningkatkan porsi energi terbarukan dalam bauran energi (renewable energy)

    Dari 4 % (2014) 6-7 % (2019)

    Kapasitas terpasang pembangkit listrik : 92,9 GW

    Slide - 51

  • RPJM 2 RPJM 3 RPJM 4

    Pertumbuhan PDB 6 - 8 % per tahun

    PDB per kapita2013

    Sktr USD 4.0002019:

    Sktr USD 7.0002025:

    > USD 12.000

    Kemiskinan 2013 :11,47%

    6 - 8 % per tahun

    Pengangguran 2013:6,25%

    ROADMAP MIT

    2015 2020 2025 20302010

    Threshold Middle Income Trap

    USD 12.000

    BONUS DEMOGRAPHIC2010 2030

    Slide - 52

  • SASARAN UTAMA RPJMN 2015-2019

    Meningkatnya kuantitas sarana prasarana dan kualitas layanan

    Rasio Elektrifikasi 100 %

    Jangkauan air bersih 85%

    Kelayakan jalan raya 100 %

    Menurunnya emisi GRK: mendekati 26 % (2019)

    Menurunnya kesenjangan :

    Meningkatnya peranan PDRB di luar Jawa:

    Luar Jawa: dari 41 % (2014) menjadi 45-47 % (2019)

    Jawa: 59 % (2014) menjadi 53-55 % (2019)

    Menurunnya jumlah kabupaten tertinggal:

    Dari 114 Kab (2014) 39 Kab (2019)

    Menurunnya praktek korupsi

    Meningkatnya konsolidasi demokrasi

    Slide - 53

  • SASARAN BAURAN ENERGI PRIMER(DRAFT KEN)

    Kebijakan Energi Nasional (KEN) mengamanatkan pemanfaatan EBT untuk menggantikanenergi fosil, memanfaatkan gas dengan lebih optimal. Batubara tetap dimanfaatkan sebagaisumber energi. Pada tahun 2019, konstribusi EBT diharapkan dapat mencapai 6-7%.

    Slide - 54

    Kajian Pengembangan Model Dalam Mendukung Perencanaan Energi

    Gambar 20. Proyeksi Bauran Energi (Dengan Biomassa) Sampai Tahun 2025

    (dalam juta SBM)

    Gambar 21. Proyeksi Bauran Energi (Tanpa Biomassa) Sampai Tahun 2025

    (dalam juta SBM)

  • File paparan akan dapat di-download di:

    http://bappenas.go.id/penjaringan-aspirasi-

    masyarakat-rpjmn

    Masukan secara tertulis dapat disampaikan

    pada Panitia maupun secara langsung

    melalui web tersebut diatas

    Slide - 55

  • TERIMA KASIH

    KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    Slide - 56