perancangan media audio visual dalam mata pelajaran ipa

47
1 Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA (Materi Ajar SaluranPernapasan) Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Oleh: Afif Imam Anggoro(702010136) Anthony Y.M Tumimomor, S.Kom., M.Cs Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Mei 2016

Upload: others

Post on 29-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

1

Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

(Materi Ajar SaluranPernapasan)

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Oleh:

Afif Imam Anggoro(702010136)

Anthony Y.M Tumimomor, S.Kom., M.Cs

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Mei 2016

Page 2: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

2

Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

(Materi Ajar SaluranPernapasan)

Artikel Ilmiah

Oleh:

Afif Imam Anggoro

NIM: 702010136

Telah disetujui untuk diuji :

Tanggal,

Pembimbing 1

Anthony Y.M Tumimomor, S.Kom., M.Cs .

Page 3: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

3

Page 4: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

5

Page 5: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

6

Page 6: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

7

Page 7: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

8

Page 8: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

9

Page 9: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

10

Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

(Materi Ajar SaluranPernapasan)

1) Afif Imam Anggoro 1, 2) Anthony Y.M Tumimomor., S.Kom., M.Cs

2 .

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1) [email protected],

2) [email protected]

Abstract

Based on reseachers results of observation in SMP Moeslem Bina Insani, teacher at

junior high school are considered less take advantage of the facilities provided by the school as

the organizer of education. Most teachers only utilize existing facilities in the classroom and

book using as a learning resource. In the process of learning activities there problems

experienced by teachers and students unute communication to learn together. Therefore, do

research on the impact the design of audio-visual media-based multimedia to aid the learning

process teachers and students. This study uses a descriptif quantitative method that supports

weeks to accelerate the research process and given examination the time that has a very

narrow and was approaching midterm for the students. Results of research addressing the use

of audio-visual media to improve learning outcomes students on average by 17% and the

students' learning completeness reached 74% of students.

Key words :Instructionl media, Audio-visual media, Subjects IPA , Learning outcomes.

Abstrak

Berdasarkan hasil observasi penelitian, di SMP Islam Bina Insani, guru di SMP

tersebut dinilai kurang memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh sekolah sebagai pihak

penyelenggara pendidikan. Sebagian besar guru hanya memanfaatkan fasilitas yang ada di

dalam ruangan kelas dan menggunakan buku sebagai sumber belajar. Pada proses kegiatan

pembelajaran terdapat permasalahan yang dialami guru maupun siswa dalam menyatukan

komunikasi untuk belajar bersama. Oleh karena itu dilakukan penelitian pengaruh perancangan

media audio visual yang berbasis multimedia untuk membantu proses pembelajaran guru dan

siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif yang mendukung

untuk mempercepat proses penelitian dan pengujian mengingat waktu yang sudah sangat sempit

dan sudah mendekati ujian tengah semester untuk para siswa. Hasil penelitian menunjukan

bahwa pengaruh penggunaan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar rata-rata

siswa siswa sebesar 16,9% dan ketuntasan belajar mencapai 74 % siswa.

Kata kunci : Media Pembelajaran, Media audio visual, Mata pelajaran IPA, Hasil belajar.

1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknologi

Informasi Universitas Kristen Satya Wacana 2 Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Page 10: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

11

1. Pendahuluan

Teknologi dan Informasi Komputer (TIK) berkembang pesat diabad ini.

Media pembelajaran mengalami kemajuan baik produk maupun

perancanganya. Media dianggap sebagai media bantu mengajar guru. Dengan

masuknya teknologi pada sekitar pertengahan abad ke-20 alat visual untuk

mengkongkritkan ajaran ini dilengkapi dengan alat audio dan lebih dikenal

dengan audio visual aids (AVA). Media pembelajaran adalah alat yang

digunakan untuk membantu memecahkan masalah dalam proses belajar.

Setiap guru memiliki masalah ketika proses belajar berlangsung. Masalah

tersebut dapat diidentifikasi oleh guru dari kegiatan belajar secara langsung

antara guru dan siswa, dapat juga diidentifikasi dari hasil belajar siswa dalam

bentuk nilai. Kesuksesan dan kegagalan sistem pembelajaran memiliki tolak

ukur tersendiri (kurikulum dan silabus) [1].

Dari Hasil observasi di kelas VIII D Smp Islam Bina Insani Susukan,

diperoleh bahwa nilai rata-rata siswa adalah 64,2. Jumlah siswa yang mampu

mencapai KKM ada 8 orang dari 31 siswa yang ada. Ketidak berhasilan sistem

belajar mata pelajaran IPA yang terdapat di SMP Islam Bina Insani Susukan

berdasarkan observasi lapangan adalah penggunaan satu metode dalam setiap

pengajaran yaitu metode ceramah, dimana dalam metode ini tidak

memberikan peran media pendidikan sebagai alat bantu untuk proses

pembelajaran selain yang ada di dalam kelas. Salah satu dampak yang

dirasakan guru adalah tidak fokusnya siswa terhadap proses pembelajaran.

Fasilitas media yang tersedia di sekolah tersebuat adalah seperti : LCD,

Laptop pribadi milik guru serta laboratorium sekolah. Untuk laboratorium

sekolah karena banyaknya objek untuk praktikum, maka tidak kesemua objek

untuk penelitian dimiliki oleh pihak sekolah. Permasalahan tersebut dapat

berdampak pada kurangnya pengalaman siswa terhadap materi yang

diberikan. Pada bab “Sistem Pencernaan” banyak siswa yang tidak bisa

memenuhi ketuntasan sesuai dengan standar kompetensi yang ada, yaitu >75

(nilai ketuntasan belajar). Ketika hasil pembelajaran yang didapat kurang

memuaskan secara keseluruhan maka guru wajib melakukan program remidial

untuk menuntaskan hasil belajar siswa. Ini berarti setiap bab materi akan

menambah alokasi waktu sebanyak 1 kali pertemuan (2 x 45 menit). Selain

masalah nilai.

Dari permasalahan tersebut, kegiatan pembelajaran memiliki kendala yang

terletak pada proses pembelajaran yang kemudian berdampak pada evaluasi

siswa (hasil belajar) dan alokasi waktu. Penelitian yang akan dilakukan

dengan mengambil materi ajar “Saluran Pernapasan”. Penelitian ini

dilakukan bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa dan menyatukan

komunikasi antara guru dan siswa ketika pada proses belajar di lapangan.

Page 11: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

12

Untuk menyelesaikan permasalahan belajar dan mencapai tujuan penelitian,

Media pembelajaran akan digunakan pada proses pembelajaran. Media

pembelajaran akan membantu guru menjelaskan materi ajar, meningkatkan

minat belajar siswa, membantu mengatasi keterbatasan alat peraga serta

membantu guru dalam menjelaskan lebih detail mengenai materi ajar. Peneliti

akan mengembangkan media pembelajaran yang berupa media audio visual

yang melibatkan perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

Media ini berupa gambar diam (slide presentasi), gambar bergerak (video),

dan suara (audio). Aplikasi pembelajaran yang dirancang peneliti mencakup

seluruh materi bab “saluran pernapasan”. Setelah proses belajar selesai akan

diketahui dampak pengaruh penggunaan media pembelajaran tehadap seluruh

kegiatan belajar mengajar.

2. Kajian Pustaka

Penelitian terkait dengan pemggunan media belajar audio visual

sebelumnya pernah dilakukan oleh Mufti Miranda dari Program Studi Guru

Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Negri Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2012 dengan judul “Penggunaan

Media Audio Visual Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Penetahuan

Alam Kelas III B Mi Sananul Bantul”. Penelitian ini menggunakan video

animasi sebagai software pembelajaranya. Bentuknya adalah VCD

pembelajaran. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Prestasi belajar siswa

meningkat dengan tingkat kesuksesan mencapai 94 ,74% dengan nilai rata-rata

pada tahap akhir mencapai nilai post test adalah 84,44. Selain itu juga

menambah kepercayaan diri guru dalam mengajar siswanya [2].

Penelitian berikutnya yang terkait adalah penelitian dari Mazizah Nurfitria

dari program studi PGSD, Universitas Nusantara PGRI Kediri tahun 2016

dengan judul Pembelajaran Quantum learning Terhadap Kemampuan

Mendeskripsikan Hubungan Antar Awan dan Cuaca Pada Siswa Kelas III di

SD Sukorame Kota Kediri”. Penelitian ini menyimpulkan kelas eksperimenya

memeroleh nilai rata-rata 80 dan lebih tinggi dari nilai kelas control 64 [3].

Hubungan dua penelitian sebelumnya dengan penelitian yang dilakukan

ini adalah sama-sama menggunakan media audio visual sebagai media

pembelajaran untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD. Jenis

media audio visual yang digunakan sama dalam bentuk simulasi terjadinya

sesuatu di alam. Hal yang membedakan adalah penelitian pertama yang

dilakukan Mufti Miranda menggunakan metode kualitatif dalam penelitianya.

Penelitiannya berfokus pada audio visual saja. Penelitian kedua menggunakan

metode eksperiman dengan pendekatan kuantitatif dan mengunakan kelas

pembanding. Penelitian ini berfokus pada penggunaan metode Quantum

Learning dengan media audio visual sebagai media bantu pembelajaran.

Page 12: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

13

Sedangkan pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif

dengan objek kelas VIII SMP. Penelitian ini berfokus pada media

pembelajaran dengan menggunakan metode yang sama dengan yang

digunakan guru untuk mengajar setiap harinya. Penelitian ini menggunakan

slide-slide presentasi untuk guru menerangkan materi ke siswa dan terdapat

juga metode simulasi sebagai contoh untuk para siswa.

Teori memahkotai sistem ilmiah dan terdiri atas hukum-hukum. Hukum –

hukum tersebut saling berhubungan dengan gejala yang ada. Hukum tersebut

bersifat mutlak. Teori yang sudah ada saat ini sudah dilakukan pengujian

sebelum layak digunakan oleh khalayak umum. Ciri ilmu adalah mengunakan

metode. Ilmu merupakan penjalinan penalaran yang seluruhnya obyektif dan

bebas nilai. Ilmu Pengetahuan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hasil

kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisasi

tetang alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian

proses imiah, antara lain : penyelidikan, penyusunan, dan pengujian

gagasan.Pembelajaran IPA lebih menekankan kepada proses belajar berupa

kombinasi teori pengalaman langsung dan ketrampilan yang bersifat

praktikum.Untuk mendukung pembelajaran itu diperlukanlah alat peraga

untuk menunjangnya [4].

Secara harfiah kata media berasal dari kata medium yang memiliki arti

“perantara” atau “pengantar”. Association for Education and Communication

Technology mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dapat

dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi. Pembelajaran berarti

proses komunikasi. Media pembelajaran berarti perantara yang digunakan

oleh guru untuk berkomunikasi dan menyampaikan pesan terhadap siswa

dalam suatu kegiatan proses pembelajaran [5]. Kriteria pemilihan media untuk

pembelajaan memerlukan beberapa pertimbangan sebagai berikut a) Media

yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang

telah ditetapkan; b) Aspek materi; c) Kondisi audien (siswa); d) Ketersediaan

media di sekolah; e) Media yang dipilih dapat menjelaskan ke audien (siswa);

f) Biaya yang dikeluarkan untuk pemanfaatan media hendaknya seimbang [6]

.

Gambar 1 Pola Interaksi Pendidikan / Pembelajaran [6]

Strategi Perencanaan Kurikulum

Guru Kelas Guru Bermedia Alat Bantu / Peraga

Guru Kelas Guru Kelas

Media

Siswa

Page 13: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

14

Multimedia merupakan penggabungan elemen-elemen yang sudah ada

menjadi alat baru yang di kendalikan oleh komputer untuk digunakan oleh

guru dan siswa. Multimedia menjalin 5 jenis dasar media ke dalam lingkungan

belajar yaitu teks, video, suara, grafik dan animasi. Media audio visual adalah

cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan meggunakan peralatan

dan elektronik untuk menyampaikan pesan – pesan audio dan visual. Media

audio visual sering disebut sebagai video yang mempunyai kemampuan dalam

menarik minat dan perhatian peserta didik [7].Media audio visual memiliki

potensi untuk, a) memperbesar objek yang sangat kecil; b)menyajikan objek

yang terletak sangat jauh sekali; c) menyajikan peristiwa yang rumit. Metode

pembelajaran adalah suatu cara untuk berkomunikasi antara guru dan siswa.

Metode yang banyak digunakan untuk proses pembelajaran di kelas adalah

metode ceramah. Metode ini menitik beratkan guru sebagai pusat belajar.

Guru menerangkan materi ajar dan siswa mendengarkan penjelasan guru.

Metode ini memiliki keunggulan dalam hal menyiapkan materi yang lebih

singkat. Sehingga banyak guru yang yang menggunakn metode ini sebagai

metode pembelajaran. Siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda tiap

kelasnya. Krakeristik siswa bersifat positif dan negatif dalam proses

pembelajaran. Kunikan karakteristik siswa tersebut sangat berpengaruh

terhadap pemilihan media belajar yang tepat [8].

Alat peraga adalah salah satu dari fasilitas yang disediakan oleh sekolah

untuk membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Alat alat peraga

tersebut tersimpan di laboratorium sekolah. Bentuk dari alat ini bermacam-

macam dan memiliki fungsi yang berbeda-beda. Pemilihaan media

pebelajaran yang tepat akan mendukng metode yang akan digunakan guru

untuk proses pembelajaran. Imbasnya adalah proses belajar bisa lebih efektif.

Evaluasi adalah kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program

yang telah direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau tidak

berharga, dan dapat pula untuk melihat tingkat efisiensi pelaksanannya.

Evaluasi berkaitan erat dengan penilaian tentang informasi sejauh mana hasil

belajar peserta didik (siswa) [9].

3. Metode Penelitian

Metode adalah penyelidikan berlangsung menurut suatu rencana tertentu.

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif

kuantitatif. Sebelum melakukan penelitian maka peneliti terlebih dahulu

membuat kerangka perancangan proses penelitian untuk pemilihan media

belajar yang tepat. Pada mata pelajaran IPA Sub Bab “ Saluran Pernapasan”

kelas VIII SMP Bina Insani Kecamatan Susukan. Pemilihan kriteria

pembelajaran yang tepat memiki bagan sebagai berikut.

Page 14: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

15

Gambar 2 Proses Penelitian

Keterangan :

a) Identifikas masalah : sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu

diadakan identifikasi masalah. Permasalahan didapatkan berdasarkan hasil

observasi dan wawancara ketika pertama kali bertemu guru mapel IPA.

Dari hasil wawancara didapatkan bahwa nilai yang didapatkan siswa

banyak yang di bawah standar KKM yaitu >75. Dari wawancara tersebut

didapatkan beberapa masalah yang dihadapi guru terletak pada proses

pembelajaran. Fasilitas sekolah yang ada tidak dapat dimaksimalkan oleh

guru untuk mengatasi permasalahan belajar dengan siswa.

b) Observasi : Observasi dilakukan setelah mengetahui adanya permasalahan

dalam sistem pembelajaran mapel IPA. Wawancara pertama dilakukan

dengan guru mapel IPA yaitu Ibu Siti Muflihah. Tahap selanjutnya adalah

melakukan pengamatan langsung didalam kelas ketika proses

pembelajaran IPA berlangsung untuk mendapatkan fakta di lapangan.

Tahap ketiga adalah wawancara dengan siswa untuk mendapatkan

infomasi problem yang dialami siswa ketika mendapat pelajaran IPA.

Keempat survai perlengkapan media di laboratorium sekolah.

c) Analisa kebutuhan : Dari tahap observasi dan wawancara kemudian

dilakukan analisa. Dari hasil analisa didapatkan permasalahan yang ada.

Setelah dipelajari lebih lanjut oleh peneliti, peneliti menyimpulkan bahwa

Identifikasi masalah

Perancangan aplikasi

Pengujian aplikasi

Observasi

Analisa kebutuhan

Mengumpulkan bahan

Wawancara

Pengumpulan data

Siswa

Guru

Mengumpulkan materi

Mengumpulkan video

Mengumpulkan gambar

Page 15: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

16

diperlukan peran dari media pembelajaran dan alat peraga untuk proses

permbelajaran guru dan siswa, supaya proses belajar dapat dimaksimalkan

dan mendapatkan hasil yang memuaskan.

d) Mengumpulkan bahan : Setelah tahap analisa, peneliti memulai

mengumpulkan bahan mengenai materi yang akan diajarkan

selanjutnya.Setelah mengumpulkan data, langkah selanjutnya adalah

melakukan perancangan aplikasi seperti video praktikum, gambar untuk

membuat presentasi dan aplikasi untuk perancangan produk baru.

e) Perancangan aplikasi : Setelah semua bahan terkumpul maka mulailah

dibuat aplikasi yang akan digunakan untuk proses pembelajaran.

Kesemuanya disesuaikan juga dengan alokasi waktu yang akan diberikan

guru untuk bab tersebuat.

f) Pengujian aplikasi : Setelah aplikasi jadi dan dipelajarai oleh guru aplikasi

siap diterapkan di dalam kelas bersamaan dengan penggunaan alat peraga

untuk mapel tersebut.

Selanjutnya untuk mengembangkan aplikasi menggunakan metode system

Prototype pradigma sebagai berikut [10].

Listen Customer Build / Revise Mock up

Custom test – drives mock up

Gambar 3 Prototype Pradigma [10]

a. Listen to customer (mendengarkan pelanggan) tahap ini adalah tahap

menganalisa permasalahan materi ajar IPA yang ada di SMP Islam Bina

Insani melalui wawancara dengan guru dan siswa serta observasi dalam

kelas oleh peneliti. Dari analisis tahapan ini akan didaptakan kebutuhan

yang diprlukan guru dan siswa untuk proses belajar. Berikut adalah daftar

tabel wawancara dengan guru dan siswa tahap satu.

Tabel 1 Daftar pertanyaan wawancara dengan guru dan siswa

Nara sumber pertanyaan

Guru 1. Apakah anda memiliki kendala ketika melakukan

Proses belajar dengan siswa ?

2. Apakah yang menjadi kendala anda ketika proses

pembelajaran di kelas dengan para siswa? jelaskan !

3. Apa saja kegiatan yang anda dan para siswa lakukan

ketika di dalam kelas atau pun di luar kelas ?

Page 16: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

17

4. Apakah ada fasilitas sekolah yang pernah anda

gunakan untuk proses pembelajaran ?

5. Bagaimanakah hasil belajar siswa ?

6. Menurut anda bagaimana apabila media

pembelajaran yang tepat untuk kelas anda ?

Nara sumber Pertanyaan

Siswa 1. Bagaimanakah menurut anda tentang mata pelajaran

IPA ? coba anda beri penjelasan ?

2. Apakah selama ini anda mampu memahami setiap

materi yang diajarkan oleh guru mapel IPA ?

3. Apabila anda memiliki kesulitan dalam memahai

mata pelajaran IPA, apakah kesulitan yang anda ?

b. Tahap kedua adalah Build / revise move – up (membuat dan merevisi)

adalah tahap merancang aplikasi sesuai kebutuhan konsumen. Setelah

selesai adalah tahap merevisi aplikasi sebagai berikut

Tabel 2 Daftar tabel perbaikan aplikasi

Pertemuan Yang diperbaiki

I Tampilan menu dan tombol navigasi disesuaikan

dengan gambar materi

II Menambahkan video audio visual untuk simulasi

praktik dengan alat peraga.

c. Customer test – drive merupakan tahap pengujian aplikasi dengan cara

mengujikan aplikasi dengan studi kasusu. Jika pada Customer test – drive

dirasa ada yang belum sesuaidengan yang dinginkan makaakan dilakukan

perbaikan dengan kembali ke tahap pertama.

Flow Chart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang

menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah [11]. Flow

chart adalah suatu penjelasan dari cara kerja suatu sistem yang dibuat. Berikut

merupakan flow chart dalam aplikasi yang telah dibuat oleh peneliti.

Page 17: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

18

Tidak

ya

Gambar 4 Flow Chart Aplikasi Pembelajaran

Keterangan : Ketika user memulai menggunakan aplikasi, maka akan

dipandu untuk masuk ke tiap – tiap menu yang ada menggunakan tombol

navigasi. Ketika user sampai ke menu materi terdapat dua pilihan. Bila

user memilih melanjutkan maka akan masuk ke sub-sub materi. Dan bila

tidak maka user akan keluar dari aplikasi melalui tombol navigasi exit.

Untuk menjelaskan sistem kerja aplikasi untuk proses pembelajaran,

materi yang ada digambarkan sebagai berikut.

Gambar 5 Isi Menu Materi Ajar

Pnoumoni

a

Kompetensi

Materi

Alat

Pernapas

Fase

Pernapasan

Macam

Pernapasan

Kelainan

Pernapasan

Hidun

g

Alveolu

Trake

Bronk

Bronkiolu

Perut

Dada

Ekspira

Inspir

Pleuritis

Bronkiti

TBC

Pengay

Ulang

an

Mulai

MULAI

SELESAI

MENU UTAMA

KOMPETENSI DASAR

MATERI

Page 18: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

19

Dari materi yang ada dapat digambarkan desain interface adalah sebagai

berikut.

Gambar 6 Desain Interface

Dari gambar 6 desain interface dapat dijelaskan terdapat gambar logo

sekolah, kemudian diikuti judul materi. Kemudian dalam materi saluran

pernapasan terdapat empat kategori sub bab. Setiap satu sub bab diwakili oleh

satu tombol. setiap Hampir kesemua isi dari sub bab materi terdapat gambar

beserta penjelasanya. Berikut adalah penjelesan setiap tombol navigasi yaitu :

1) tombol pernapasan yang yang meliputi a) hidung b) faring c) trakea d)

bronkus e) bronkiolus f) alveolus g) soal pengayaan untuk siswa, 2) fase

pernapasan yang berisi tentang a) fase inspirasi dan fase ekspirasi, 3)macam

pernapasan a) pernapaan dada b) pernapasan perut 4) kelainan pernapasan a)

TBC b)pneumonia c) pleuritis d)akfiktis 5) tombol exit (keluar) untuk keluar

dari aplikasi.

4. Hasil penelitian dan pembahasan

Penelitian yang dilakukan di kelas VIII d SMP Islam Bina Insani mengambil

satu kelas yaitu kelas VIII D dengan jumlah siswa sebanyak 31 siswa. Penelitian

dilakukan dalam 3 kali pertemuan dengan alokasi jam belajar adalah 1 kali

pertemuan (2 x 45 menit) untuk teori, 1 kali pertemuan untuk teori dan demonstrasi

dengan tutorial video dan mengerjakan soal di LKS (2 x 45menit). 1 kali pertemuan

(2x 45menit) untuk ulangan harian.penelitian di adakan dari tanggal 22-29 oktaber

2015.

Tahap pertama penelitian adalah identifikasi masalah. Permasalahan didapat

dari hasil observasi dan wawancara dengan guru dan siswa. Dari hasil observasi

dan wawancara dengan guuru terdapat permasalahan yaitu ketika proses belajar

dilapangan tidak berjalan dengan maksimal. Siswa mengalami kesulitan dalam

memahami materi ajar yang berdampak siswa tidak mau berfokus pada pelajaran

yang diberikan. Hal ini tercermin dengan banyaknya siswa yang memilih tidur. Hal

lain juga terjadi ketika siswa tidak mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

Logo

sekolah

Tombol (Alat Pernapasan)

Tombol (Fase Pernapasan) Tombol (Kelainan Pernapasan)

Tombol (Macam Pernapasan)

Tombol Exit

Judul Materi (Saluran Pernapasan)

Page 19: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

20

oleh guru mapel IPA. Selain itu karena alat peraga dan waktu yang tebatas turut

serta meghambat prose belajar yang lebih efektif dan efisien. Proses belajar yang

tidak maksimal ini pada akhirnya berdampak pada nilai buruk siswa dan aloksi

waktu dan proses belajar yang tidak sesuai dengan silabus. Alokasi waktu menjadi

tidak sesuai dengan silabus karena seringnya tiap bab materi pembahasan harus

menambah 1 kali pertemuan (2 x 45 menit). Ini karena harus melakukan program

remidial untuk perbaikan nilai siswa. Dari hal tersebtlah peneliti mendapatkan

saran dari guru untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran yang mampu untuk

menarik kembali minat dan motivasi siswa dalam mengikuti mapel IPA.

Setelah dianalisis oleh peneliti lebih lanjut, pemanfaatan media belajar yang

kurang efektif menjadikannya kendala pada proses kegiatan belajar mengajar antara

guru dan siswa selama ini. Media belajar berperan sebagai alat bantu untuk guru

dan siswa untuk bias berkomunikasi. Media belajar memiliki fungsi untuk

membantu guru dalam memberikan pejelasn yang akurat kepada siswa. Media

belajar dapat membantu siswa dalam memahami apa yang terangkan oleh guru.

Media belajar juga dapat berperan menggantikan fasilitas alat peraga yang tidak

tersedia. Ketiadaan media belajar juga berakibat pada tiap menit waktu yang

digunakan untuk belajar. Menit belajar menjadi berkurang karena guru secara

berulang-ulang ditiap kelas mencatatkan materi ajar yang akan diberikan. Ini sangat

menguras alokasi waktu yang ada. Faktor faktor tersebut adalah kendala yang di

miliki guru ketika mengajarkan mapel IPA di kelas.

Dari informasi wawancara dengan siswa didapat permasalahan ketika belajar di

kelas. Mereka cenderung tidak menyukai pelajaran ketika ada soal perhitungan,

karena hal itu menguras fokus mereka tiap harinya. Sedangkan tiap hari kegiatan

mereka diluar jam sekolah sangat padat. Faktor kelelahan karena kurangnya

istirahat siswa dan banyaknya yang harus mereka pelajari diluar jam sekolah turut

mempengaruhi fokus siswa dalam mengkap materi yang diajarkan.Di dalam

kelaspun kegiatan belajar yang berlangsung kebanyakan adalah mencatat. Hal

tersebut adalah kenala yang di alami oleh para siswa.

Media belajar akan menjadi solusi yang akan coba diterapkan pada kegiatan

pembelajaran IPA. Media belajar yang akan digunakan adalah media audio visual.

Setelah tahap identifikasi masalah adalah masuk ketahap perancangan media

belajar. Peneliti mulai mengumpulkan bahan untuk materi ajar dan kemudian

dilanjutkan dengan merancang aplikasi pembelajaran. Aplikasi yang dirancang

memilik desain back ground sains mengikuti mapel IPA (mapel sains). Untuk

bagian tombol navigasi telah dimodifikasi lebih cantik agar dapat menarik minat

siswa dalam belajar. Modifikasi yang diberikan adalah perihal apa saja yang

berhubungan dengan bab yang di ambil “saluran pernapasan”. Sehingga Aplikasi

pembelajaran yang sudah jadi memiliki tampilan sebagai berikut :

Page 20: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

21

Menu Start (mulai)

Gambar 7 Menu Awal Aplikasi

Pada menu ini adalah tampilan awal aplikasi. Untuk memilih digunakan krusor

dalam bentuk target tembak berwarna biru. Pada tampilan awal ini terdapat logo

sekolah dan nama mata pelajaran dibagian atas, tombol start (mulai) di tengah dan

di bagian bawah merupakan gambar lambang sains. Jika user melakukan klik pada

tombol start berwarna merah hitam dan biru maka akan masuk ke menu berikutnya

yaitu menu tujuan pembelajaran.

Menu kompetensi dasar

Gambar 8 Menu Tujuan Pembelajaran

Menu ini berisi tentang tujuan yang harus dicapai oleh para siswa pada materi

Saluran pernapasan. Tujuan pembelajaran tersebut diambil dari buku pegangan

yang di miliki guru.Terdapat 5 tujuan dilakukannya pembelajaran. Terdapat tombol

next (selanjutnya) pada menu ini untuk melanjutkan ke menu materi.

Menu materi

Gambar 9 Inti Materi

Menu materi penapasan manusia terdapat empat 4 sub menu yaitu alat

pernapasan, fase pernapasan, mekanisme pertukaran O2 dan CO2, dan kelainan

pernapasan. Menu tersbut dikemas dalam gambar berbentuk pensil dan diubah

fungsinya menjadi tombol navigasi. Pada sub menu 1 adalah yang paling banyak

Page 21: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

22

menggunakan slide-slide sebagai pembelajaran. Berisi tentang bagan-bagan saluran

pernapasanya disertai detail gambarnya dan sedikit penjelasanya. Penjelasan lebih

lanjut lebih banyak dilakukan oleh guru. Terdapat pula soal untuk para siswa secara

Tanya jawab langsung. Di sini juga di sediakan tombol navigasi “exit” karena

pertemuan dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan. Pada sub menu 3 mekanisme

pertukaran O2 dan CO2 di tambahkan video simulasi percobaan berupa praktikum.

Isi sub menu materi

Gambar 10 Isi Sub Menu Materi

Pada isi sub menu materi seperti tampilan di atas terdapat beberapa pilhan

tombol menu yakni seperti hidung. Faring, trakea dan lain-lain. Ketika arah krusor

mengenai tombol yang ingin di pilih otomatis akan berubah warna dari warna dasar

putih menjadi warna lain. Setiap tombol akan berisi gambar beserta penjelasan

singkatnya. Di bawahnya dilengkapi tombol next untuk lanjut ke penjelasan dan

tombol back untuk kembali ke halaman isi sub materi. Selain itu terdapat pula

tombol pengayaan untuk evaluasi guru dan siswa berupa beberapa soal yang biasa

menjadi Tanya jawab antara guru dan siswa. Terdapat gambar rumah yang

merupakan sebuah tombol untuk kembali ke menu utama (menu materi).

Isi materi ajar

Pada gambar 11 merupakan gambar dari bagan alat pernapasan yaitu faring.

Gambar ini adalah lebih detail mengenai bentuk dan letak faring beserta

penjelasanya. Ini untuk memudahkan guru dalam memberikan pejelasan kepada

para siswa.

Gambar 11 Isi Sub Menu Materi

Page 22: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

23

Soal ulangan

Gambar 12 Soal Ulangan

Gambar 12 adalah soal ulangan merupakan evaluasi dalam bentuk post test

yang dikerjakan oleh para siswa. Back ground green board ini dipilih untuk

menyesuaikan dengan media media yang biasa di gunakan guru dan siswa ketika

proses KBM berlangsung. Terdapat tombol next berwarna hijau di bawah gambar

green board untuk meneruskan ke no soal yang selanjutnya. Soal ulangan yang di

terdiri dari 3 romawi. Romawi I terdiri 20 soal pilihan berganda dengan tiap no

jawaban yang benar diberi nilai(1 point). Romawi II terdapat 10 soal mencocokan

pernyataan dengan jawaban yang telah disediakan. Pada romawi II tiap soal benar

diberi nilai (1 point). Romawi III merupakan soal terakhir dengan 5 soal esai. Tiap

soal bernilai (4point) dengan total maksimal adalah 20 point. Kemudian nilai ditotal

20 point + 10 point + 20 point = 50 point jika benar semua. Kemudian point total

yang didapatkan siswa akan di kalikan 2, sehingga didapat nilai maksimaal adalah

100 point.

Guru merasa tidak canggung menggunakan media pembelajaran tersebut

karena guru pernah menggunakan hal yang sama ketika mengerjakan skripsi

kuliahnya. Ini membuat proses menjadi lebih lancer dengan pengalaman yang

dimiliki oleh guru tersebut. Hasil dari pertemuan pertama guru dan siswa

didapatkan hasil yang lebih positif. Diantaranya siswa menjadi lebih akitif dalam

menjawab soal dari guru dengan benar. Siswa juga fokus dan bersungguh dalam

memperhatikan materi yang tamplikan dari layar proyektor dan penjelasan dari

guru. Tidak ada siswa yang tertidur ketika proses KBM berlangsung. Selain itu

karena didukung penggunaan fasilitas perpustakaan dimana ketika materi ajar

selesai guru menuntun siswa untuk mencari informasi lain tentang materi yang

diajarkan bersumber dari buku lain yang dipegang oleh para siswa. Siswa terlihat

sangat aktif dalam mencatat informasi dari yang didapat dibuku-buku

perpustakaan. Di akhir pertemuan guru mengumpulkan semua catatan siswa untuk

di koreksi oleh guru.

Untuk pertemuan ke dua akan membahas tentang mekanisme pertukaran udara

dan jenis-jenis penyakit saluran pernapasan. Pada mekanisme pertukaran udara

terdapat video simulasi untuk mengukur kapasitas paru paru. Video ini di ambil

dari laman web www.youtube.com. Video ini merupakan video simulasi untuk

Page 23: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

24

memberikan pengalaman praktikum kepada para siswa melalu gambar bergerak

(video). Ini untuk membantu guru dalam mengatasi kurangnya praktikum lab yang

dilakukan oleh para siswa karena keterbatasan alat peraga dan kegiatan siswa diluar

KBM yang padat.

Video tutorial diputarkan untuk para siswa ketika pertemuan kedua untuk bab

saluran pernapasan. Sekali lagi, hal positif kemarin terulang dengan siswa fokus

pada apa yang di tamplikan pada layar proyektor. Video simulasi praktikum

sebagai contoh untuk para siswa memberikan pengalaman lebih bagi siswa untuk

lebih mendalami materi yang diajarkan. Video yang diputarkan adalah video

tentang cara pembuatan alat untuk mengukur kapasitas volume paru-paru. Setelah

materi selesai peneliti memberikan beberapa pertanyaan untuk para siswa. Dari

jawaban para siswa mereka banyak mendukung penggunan mediapembelajaran

digunakan untuk proses belajar mereka untuk kedepannya. Dengan media

pembelajaran mereka juga jadi lebih mudah dalam memahami materi yang

diterangkan oleh guru Menurut para siswa ini merupakan hal yang sangat jarang

mereka dapatkan ketika belajar di sekolah. Hal lain yang dapat dilihat dari peneliti

adalah mereka mulai tidak sungkan untuk bertanya apabila ada yang tidak

dimengerti. Suasana kelas menjadi riuh dengan berbagai pertanyan yang datang

dari para siswa. Suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan menjadi salah

satu dampak yang dihadirkan dari penggunaan media belajar dalam kegiatan proses

belajar mengajar. Selain itu fasilitas sekolah bisa dimanfaatkan sesuai fungsinya.

Guru mapel IPA pun tak sungkan untuk mengatakan terbantu dengan adanya

media belajar untuk proses KBM.

Pembahasan tentang hasil penelitian dalam bentuk evaluasi adalah

menggunakan dalam bentuk pree test dan post test. Nilai pree test dan post test di

bedakan menjadi dua yaitu sebelum pengujian aplikasi dan setelah pengujian

aplikasi. Skor (setelah pengujian aplikasi) pree test diambil langsung dari nilai

pengerjaan tugas dari buku LKS para siswa. Sedangkan nilai post test diambil dari

soal yang ada dibuku panduan milik guru. Dalam menyelesaikan data perhitungan,

pengujian hipotesis penelitian pada mata pelajara IPA akan dianalisis nilai rata-rata

siswa kelas VIII D.Sebeleum menentukan perhitungan analisis data, maka

diperlukan validitas butir soal. Soal untuk jenis post test sebelum pengujian

aplikasi ada 10butir yang kesemuanya valid. Sesudah diadakan pengujian aplikasi,

Untuk soal jenis pree test Dari 45 butir soal yang ada tidak ditemukanya butir soal

yang tidak valid. Begitu pula dengan 35 butir soal untuk jenis post test, tidak

ditemukan pula butir soal yang tidak valid. Maka analisis pengolahan data skor

untuk jenis pree test dan post test adalah sebagai berikut.

Page 24: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

25

Tabel 3 Nilai siswa sebelum dilakukan pungujian media audio

Visual

Dari table 3 di atas didapatkan perhitungan nilai siswa berdasarkan analisis

data descriptive statistic. Data descriptive statistic didapat dari nilai pree test

dan post test siswa sebelum diadakannya pengujian aplikasi dan sesudah

diadakannya pengujian aplikasi. Perhitungan data descriptive statistic ini

menggunakan aplikasi SPSS 17. Dari table 3 descriptive , didapatkan data

nilai minimal, nilai maksimal, dan nilai rata-rata seluruh siswa untuk jenis

pree test sebelum pengujian aplikasi adalah 0. Ini dikarenakan guru tidak

melakukan pree test untuk para siswa. Kemudian untuk data nilai post test

siswa sebelum pengujian aplikasi, didapat nilai minimal adalah 30, Nilai

maksimal 83, dan nilai rata-rata seluruh siswa adalah 64,23.

Tabel 4 Nilai siswa setelah pengujian media audio visual

Dari table 4, didapatkan data untuk jenis pree test sesudah pengujian

aplikasi, dengan nilai minimal adalah 60, nilai maksimal 91, dan nilai rata-rata

seluruh siswa adalah 78,90. Kemudian untuk data nilai post test siswa sesudah

pengujian aplikasi, didapat nilai minimal adalah 54, Nilai maksimal 88, dan

nilai rata-rata seluruh siswa adalah 75,10.

Nilai terendah untuk pree test lama adalah 0 dan untuk pree test terbaru

(setelah pengujian aplikasi) adalah 60. Untuk nilai tertinggi pree test lama

adalah 0 dan nilai tertinggi pree test setelah pengujian aplikasi adalah 91. Pree

test digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi

ajar sebelum diadakan post test. Dari perbandingan nilai rata-rata nilai post

test lama dan terbaru siswa didapatkan prosentase kenaikan nilai rata-rata

adalah 16, 9%. Nilai terrendah post test sebelum pengujian aplikasi adalah 30

dan nilai terendah untuk post test terbaru adalah 54. Nilai tertinggi post test

sebelum pengujian aplikasi adalah 83 dan nilai tertinggi setelah pengujian

aplikasi adalah 91. Dapat disimpulkan juga bahwa terjadi peningkatan nilai

siswa dari yang tertinggi dan juga yang terendah. Jumlah siswa yang mencapai

Page 25: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

26

KKM pun mengalami kenaikan dari yang sebelumnya adalah 8 siswa menjadi

23 siswa dari 31 siswa yang ada.

Tabel 5 uji independent samples test

Dari table 5 pada kolom berwarna biru didapatkan nilai sign (2-tailed)

didapatkan P (0,001) < (0,005) maka H1 di terima dan H0 ditolak. Artinya dapat

disimpulkan bahwa media belajar audio visual memiliki pengaruh terhadap

peningkatan hasil belajar siswa di SMP Islam Bina Insani. Yang berarti

penggunaan media pembelajaran memang diperlukan untuk membantu kegiatan

proses belajar. Proses KBM yang tepat menjadi inti dari keberhasilan evaluasi

siswa. Sehingga alokasi waktu yang ada juga ikut sesuai dengan perencanaan yang

sudah disiapkan sebelumya yaitu 3 kali pertemuan.

5. Kesimpulan dan saran

Berdasarkan pengujian dan analisis, Penerapan media audio visual dapat

meningkatkan hasil belajar rata-rata siswa dan menambah jumlah siswa yang

dapat mencapai ketuntasan nilai KKM (75) dengan nilai rata-rata 75,1 dari

nilai ketuntasan kkm (75). Siswa yang mencapai ketuntasan nilai KKM

sebanyak 23 siswa dari 31 siswa.

Berdasarkan kesimpulan dapat disarankan : 1) Perlunya pemanfaatan

media belajar untuk menarik minat dan membantu belajar siswa. Dengan

memanfaatkan media belajar akan didapatkan fokus dan peningkatan pada

hasil belajar siswa. Walaupun beberapa diantaranya ada yang tidak mencapai

nilai KKM namun didapatkan peningkatan nilai dari yang sebelumnya. 2)

Guru harus lebih banyak memanfaatkan fasilitas sekolah untuk pembelajaran

baik untuk praktikum maupun memperluas sumber belajar.3) penggunaan

media belajar dapat menyesuaikan alokasi waktu sesuai alokasi yang

disediakan pada tahap perancangan pembelajaran.

6. Daftar Pustaka

[1]. Sadiman, Arief .S, dkk, 1990. Media Pendidikan ( Pengertian,

Pengembangan, Dan Pemanfaatanya ), Jakarta Utara: CV. Rajawali

[2]. Mufti Miranda, 2012, Penggunaan Media Audio VisualDalam

Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kelas III B MI

Sananul Ula Piyungan

Bantul.http://digilib.uinsuka.ac.id/7607/1/BAB%20I,%20IV,%20DAFTA

R%20PUSTAKA.pdf. Di akses pada 4 Septenber 2015

Page 26: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

27

[3]. Mazizah Nurfiria, 2016, Pembelajaran Quantum lerning Terhadap

Kemampuan Mendeskripsikan Hubungan Antar Awan dan Cuaca Pada

Siswa Kelas III di SD Sukorame Kota Kediri

http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/11.1.01.10.020

7.pdf. Diakses pada 4 April 2016

[4]. Peursen, C. A Van, 1989. Susunan Ilmu Pengetahuan (Sebuah

Pengantar Ilmu Filsafat), Jakarta : PT Gramedia

[5]. Hidayat, Nur, 2011. Media Pembelajaran dan ICT, Solo: Qinant

[6]. Usman, M . Basyiruddin, dan Ansyawir, 2002. Media Pembelajaran,

Jakarta: Delia Citra Utama

[7]. Warsita Bambang, 2008. Teknologi Pembelajaran (Landasan dan

Apliasinya), Jakarta: Rineka cipta

[8]. Zuhairi, Amin, dan Atwi Suparman, 2004. Khasanah Inovasi, Difusi

Inovasi, dan Implikasi Inovasi Terhadap Kualitas Pembelajaran. Jurnal

pendidikan, Vol.5, no. 1

[9]. Hartini, Sri, 2011. Evaluasi Pembelajaran. Solo: Qinant

[10]. Pressman, Roger, 1997. Software Enginer : A Practitioner’s

Approach.MC – Graw-Hill Inc

[11]. Bin Ladjamudin AL-Bahra,2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi,

Yogyakarta: Graha Ilmu

Page 27: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

28

Lampiran

1. Rekap wawancara

A. Daftar pertanyaan wawancara dengan guru

1. Apakah anda memiliki kendala ketika melakukan proses

belajar dengan siswa ?

2. Apakah yang menjadi kendala anda ketika proses pembelajaran

di kelas dengan para siswa ? jelaskan !

3. Apa saja kegiatan yang anda dan para siswa lakukan ketika di

dalam kelas atau pun di luar kelas ?

4. Apakah ada fasilitas sekolah yang pernah anda gunakan untuk

proses pembelajaran ?

5. Bagaimanakah hasil belajar siswa ?

6. Menurut anda bagaimana apabila media pembelajaran yang

tepat untuk kelas anda ?

B. Daftar hasil wawancara dengan guru

1. Beberapa kendala pasti ada, setiap siswa memiliki karakter

yang berbeda-beda. Daya tangkap mereka berbeda-beda, Ada

siswa yang rajin ada pula yang malas.

2. Di Bina insani ada banyak kegiatan sehingga banyak siswa

yang tidak memperhatikan pelajaran. Karena hal itu siswa

kurang istirahat dan semangat siswa dalam mengikuti pelajaran

juga turun ada pula yang tidur dikelas.

3. Kalau dikelas otomatis KBM, belajar dan Tanya jawab dengan

para siswa. Diluar kelas seperti bimbingan tugas dan

bimbingan pekerjaan asrama.

4. Kalau lab belum pernah tetapi Ada beberapa yang pernah

dilakuan menggunakan media pembelajaran.

5. Kembai ke semangat belajar siswa yang berbeda sehingga nilai

mereka naik turun juga.

6. Semuanya kembali ke siswanya dulu bagaimanakah cara agar

siswa siswa kembali semangat belajar.

C. Daftar pertanyaan wawancara dengan siswa

1. Bagaimanakah menurut anda tentang mata pelajaran IPA ?

coba anda beri penjelasan ?

2. Apakah selama ini anda mampu memahami setiap materi yang

diajarkan oleh guru mapel IPA ?

Page 28: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

29

3. Apabila anda memiliki kesulitan dalam memahai mata

pelajaran ipa, apakah kesulitan yang anda alami ?

4. Daftar hasil wawancara dengan

1. Mapel IPA kurang menyenangkan, bikin ngantuk.

2. Ada beberapa yang bisa di pahami, tapi banyak juga yang sulit

dipahami. Apalagi kegiatan kami banyak dan ada mata

pelajaran lain yang lebih susah.

3. Kesulitanya kalau ada materi yang berhitung terkadang salah

nulis rumus atau hitung hitunganya salah. Kadang sulit

menghafalkan nama-nama yang aneh.

2. Pembahasan hasil penelitian

A. Gambaran awal proses pembelajaran IPA

Ada dua aspek yang menjadi pembahasan tentang awal

proses pembelajaran IPS dalam penelitian ini, aspek tersebut

meliputi jumlah siswa dan kegiatan belajar siswa di sekolah.

Jumlah siswa dapat dilihat dalam tabel 1 berikut.

Jumlah siswa kelas VIII D SMP Islam Bina Insani

no Jenis Kelamin Jumlah

1 Perempuan 31

1. Kegiatan pembelajaran

Kegiatan peneliti pada pembelajaran IPA berupa

identifikasi kelas. Identifikasi kelas digunakan untuk

mengetahui kondisi pembelajaran IPA di dalam kelas oleh guru

dan siswa. Data mengenai situasi pembelajaran sebelum

perancangan aplikasi pembelajaran diperoleh melalui hasil

wawancara dan observasi dengan guru dan siswa.

Dari rekap wawancara yang dilakukan dengan siswa berbagai

masalah yang dihadapi siswa ketika mengikuti proses

pembelajaran ada beberapa. Permasalahan itu diantaranya

a. Mereka bosen karena pembelajaran mapel IPA selalu

dikelas dan mencatat dari papan tulis saja

b. Kesulitan memahami materi ajar terutama menjelaskan

fungsi bagian tertentu

Page 29: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

30

Dari permasalahan tersebut peneliti terdorong untuk

melakukan obsevasi langsung di kelas untuk mengetahui proses

belajar secara langsung di dalam kelas. Dari hasil observasi

didapatkan yang pertama bahwa guru kurang memaksimalkan

penggunaan fasilitas belajar yang disediakan oleh pihak

sekolah. Yang kedua kurang lengkapnya sumber belajar yang

dipunyai oleh siswa. Yang ketiga siswa kurang fokus dan aktif

ketika proses pembelajaran di kelas.

Kesimpulan yang didapatkan dari hasil wawancara dan

observasi tersebut adalah sebagai berikut :

a. Siswa kesulitan memahami materi pembelajaran IPA

b. Siswa kurang aktif dalam bertanya dan menjawab

pertanyaan dari guru

c. Kurangnya aktifitas pembelajaran diluar kelas

d. Siswa menginginkan perubahan cara belajar yang

membuat pembelajaran jadi lebih menarik dan lebih

mudah di pahami oleh siswa.

2. Penelitian siklus I

a. Perencanaan Siklus I

Perencanaan siklus 1 diawali dengan menyusun desain

pembelajaran berdasarkan hasil kajian. Desain

pembelajaran berupa tujuan pembelajaran dan aplikasi

pembelajaran.

b. pelaksanaan

pelaksanaan siklus I dilakukan pada tanggal 22 Oktober

2015 pada hari kamis. Pembelajaran bertempat di ruang

kelas VIII D. menggunakan media pembelajaran aplikasi

flash dan menggunakan fasilitas laptop dan LCD.

pembelajaran berlangsung 2 x 45 menit

c. Refleksi

Refleksi ini dilaksanakan untuk mengetahui pelaksanaan

pembelajaran. Dalam pelaksanaanya ada tindakan yang

bersifat positif mapun negatif. Pelaksanaan refleksi ini

berupa diskusi antara guru dan peneliti. Refleksi ini

dilakukan dilapangan oleh peneliti dan didapatkan hasil

Page 30: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

31

pengamatan berupa catatan lapangan. Kemudian peneliti

merumuskan perencanaan untuk siklus selanjutnya.

3. Penelitian siklus II

Penelitian siklus II dilaksanakan pada hari selasa tanggal 27

Oktober 2015. Penelitian siklus II memiliki tahapan-tahapan

yang sama dengan penelitian siklus I. Perbedaan terletak pada

ruangan yang digunakan dan penambahan penggunaan fasilitas

sekolah. Ruangan yang digunakan adalah fasilitas

perpustakaan sekolah yang berada di lingkup SMA Islam Bina

Insani. Tahap ini adalah penyempurnaan dari tahap siklus I

dengan menambahkan media audio dalam aplikasi

pembelajaran yang digunakan. Siswa juga dapat menambah

sumber belajar diluar dari materi yang diberikan guru melalui

buku-buku yang ada di perpustakaan sekolah.

Page 31: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

32

3. Nilai siswa

Page 32: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

33

Page 33: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

34

4. Foto media pembelajaran

A. Tampilan menu materi IPA

B. Tampilan isi sub bab alat pernapasan

C. Tampilan isi materi

Page 34: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

35

D. Tampilan soal post tets

Page 35: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

36

5. Soal pree test dan post test

A. Soal pree test

Page 36: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

37

Page 37: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

38

Page 38: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

39

B. Soal Post test

Page 39: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

40

Page 40: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

41

6. Wawancara tertulis dengan siswa setelah pengjian aplikasi

Page 41: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

42

Page 42: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

43

Page 43: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

44

7. Kegiatan pembelajaran

Page 44: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

45

8. Pengolahan Data SPSS

Tabel 1 Nilai siswa sebelum dilakukan pungujian media audio visual

Dari table 1 di atas didapatkan perhitungan nilai siswa berdasarkan

analisis data descriptive statistic. Data descriptive statistic didapat dari

nilai pree test dan post test siswa sebelum diadakannya pengujian

aplikasi dan sesudah diadakannya pengujian aplikasi. Perhitungan data

descriptive statistic ini menggunakan aplikasi SPSS 17. Dari table

descriptive 1, didapatkan data nilai minimal, nilai maksimal, dan nilai

rata-rata seluruh siswa untuk jenis pree test sebelum pengujian

aplikasi adalah 0. Ini dikarenakan guru tidak melakukan pree test

untuk para siswa. Kemudian untuk data nilai post test siswa sebelum

Page 45: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

46

pengujian aplikasi, didapat nilai minimal adalah 30, Nilai maksimal

83, dan nilai rata-rata seluruh siswa adalah 64,23.

Tabel 2 Nilai siswa setelah pengujian media audio visual

Dari table 2, didapatkan data untuk jenis pree test sesudah

pengujian aplikasi, dengan nilai minimal adalah 60, nilai maksimal 91,

dan nilai rata-rata seluruh siswa adalah 78,90. Kemudian untuk data

nilai post test siswa sesudah pengujian aplikasi, didapat nilai minimal

adalah 54, Nilai maksimal 88, dan nilai rata-rata seluruh siswa adalah

75,10.

pengujian aplikasi

Gambar 1 Grafik nilai pree test siswa sebelum dan sesudah

Dari gambar 1, didapatkan grafik perbedaan pree test sebelum dan

sesudah. Diagrambatang warna biru menunjukan pree test lama dengan

nilai 0 (sebelum pengujianaplikasi). Warna hijau adalah pree test baru

(setelah pengujian aplikasi). Nilainya rata rata mencapai 78,9. Nilai

0 pada pree test sebelum pengujian aplikasi dikarenakan ketika itu

tidak diadakannya pree test untuk para siswa sebelum pengujian

aplikasi, namum ketika pengujian aplikasi diadakan pree test untuk

para siswa. Dari sini didapatkan evaluasi kemampuan siswa untuk

menjawab soal pree test sampai sejauh mana. Sehingga dapat

Page 46: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

47

mengukur pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan. Soal pree

test di ambil dari buku LKS siswa.

Gambar 2 Grafik post test siswa sebelum dan sesudah pengujian

aplikasi

Dari gambar 2, didapatkan grafik untuk jenis post test sebelum dan

sesudah pengujian aplikasi. Warna biru adalah nilai post test lama

(sebelum pengujian aplikasi). Nilai rata-ratanya adalah 64,23. Warna

hijau adalah nilai post test baru (sesudah pengujian aplikasi).

Tabel 3 uji independent samples test

Dari table 5 pada kolom berwarna biru didapatkan nilai sign (2-tailed)

didapatkan P (0,001) < (0,005) maka H1 di terima dan H0 ditolak. Artinya

dapat disimpulkan bahwa media belajar audio visual memiliki pengaruh

terhadap peningkatan hasil belajar siswa di SMP Islam Bina Insani.

Page 47: Perancangan Media Audio Visual Dalam Mata Pelajaran IPA

48