perekonomian nov 2020
Post on 25-Oct-2021
2 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIAPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Jl. Lambung Mangkurat No. 15Banjarmasin 70111Telp. (0511) 4368182, Fax (0511) 3354678
Ebook dapat diunduh di:http://bit.ly/LPP-Kalselatau pindai kode di samping dengan aplikasi QR atau barcode scanner
Laporan Perekonomian Kalsel
LaporanPerekonomianProvinsi Kalimantan Selatan
N O V2020
LAPO
RA
N PER
EKO
NO
MIA
N PR
OVIN
SI KA
LIMA
NTA
N SELA
TAN
- NOV
EMB
ER 2020
Laporan PerekonomianProvinsi Kalimantan Selatan
November 2020
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 2020II
Visi Bank Indonesia
Nilai-nilai StrategisOrganisasi Bank Indonesia
Misi Bank Indonesia
Menjadi Bank Sentral Digital Terdepan yang Berkontribusi Nyata Terhadap Perekonomian Nasional dan Terbaik di antara Negara Emerging Markets untuk Indonesia Maju
1. Kejujuran dan integritas (trust and integrity);
2. Profesionalisme (professionalism);
3. Keunggulan (excellence);
4. Mengutamakan kepentingan umum (public interest); dan
5. Koordinasi dan kerja sama tim (coordination and teamwork) yang berlandaskan keluhuran nilai-nilai agama (religi).
1. Mencapai dan memelihara stabilitas nilai Rupiah melalui efektivitas kebijakan moneter dan bauran kebijakan Bank Indonesia.
2. Turut menjaga stabilitas sistem keuangan melalui efektivitas kebijakan makroprudensial Bank Indonesia dan sinergi dengan kebijakan mikroprudensial Otoritas Jasa Keuangan.
3. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan digital melalui penguatan kebijakan sistem pembayaran Bank Indonesia dan sinergi dengan kebijakan Pemerintah serta mitra strategis lain.
4. Turut mendukung stabilitas makroekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui sinergi bauran kebijakan Bank Indonesia dengan kebijakan fiskal dan reformasi struktural pemerintah serta kebijakan mitra strategis lain.
5. Memperkuat efektivitas kebijakan Bank Indonesia dan pembiayaan ekonomi, termasuk infrastruktur, melalui akselerasi pendalaman pasar keuangan.
6. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat nasional hingga di tingkat daerah.
7. Memperkuat peran internasional, organisasi, sumber daya manusia, tata kelola dan sistem informasi Bank Indonesia.
Visi, Misi, & Nilai-nilai Strategis
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 2020III
Visi Kantor Perwakilan Bank IndonesiaProvinsi Kalimantan Selatan
Misi Kantor Perwakilan Bank IndonesiaProvinsi Kalimantan Selatan
Menjadi Kantor Perwakilan Bank Indonesia yang kredibel dalam mendukung kebijakan Bank Indonesia dan berkontribusi secara nyata bagi pembangunan ekonomi daerah dan nasional.
Menjalankan kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai Rupiah, stabilitas sistem keuangan, efektivitas pengelolaan uang rupiah dan kehandalan sistem pembayaran untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah maupun nasional jangka panjang yang inklusif dan berkesinambungan.
Visi & Misi
Kantor Perwakilan Bank IndonesiaProvinsi Kalimantan Selatan
Halaman ini sengaja dikosongkan
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 2020V
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan setiap triwulan melakukan asesmen
berupa Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Kalimantan Selatan. Laporan ini memuat informasi terkini
mengenai kondisi makro ekonomi daerah, keuangan pemerintah daerah, inflasi, stabilitas sistem
keuangan daerah, sistem pembayaran, ketenagakerjaan dan kesejahteraan serta prospek perekonomian
ke depan. Laporan ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi pemangku kepentingan terkait
dalam melakukan perumusan kebijakan.
Secara umum, kinerja ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan III 2020 mengalami kontraksi 4,68%
(yoy), lebih dalam dari triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 2,63% (yoy), didorong oleh
kontraksi ekspor dan kegiatan investasi yang masih terhambat. Namun demikian, secara triwulanan
ekonomi Kalimantan Selatan sudah mengalami perbaikan dan tumbuh 3,26% (qtq).
Data dan informasi untuk penyusunan laporan kami peroleh dari berbagai sumber termasuk hasil survei
dan liaison Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan. Kami juga menggunakan
berbagai data sekunder dan informasi yang diperoleh dari hasil kerjasama dengan pihak eksternal,
baik dari pemerintah maupun swasta. Untuk itu kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang berkontribusi secara langsung maupun tidak
langsung dalam penyusunan laporan ini. Besar harapan kami, hubungan kemitraan strategis yang
terjalin baik selama ini dapat terus dan bahkan lebih ditingkatkan di masa yang akan datang. Kami juga
senantiasa mengharapkan kritikan, masukan, dan saran dalam rangka peningkatan kualitas laporan ini
sehingga dapat lebih bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Akhirnya, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kelancaran dan kesuksesan kepada kita
semua dalam upaya mengembangkan ekonomi Kalimantan Selatan guna mewujudkan kesejahteraan
masyarakat menuju Indonesia maju.
Banjarmasin, November 2020KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Amanlison SembiringDirektur
Kata Pengantar
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 2020VI
Visi, Misi, & Nilai Strategis II
Visi dan Misi KPw Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan III
Kata Pengantar V
Daftar Isi VI
Daftar Grafik VIII
Daftar Tabel X
Daftar Gambar XI
Keterangan dan Sumber Data XII
Infografik Perekonomian XIII
Tabel Indikator XIV
Ringkasan Umum XVII
Lampiran 81
Tim Penyusun 83
1.1 Sisi Permintaan 4
1.1.1 Konsumsi Rumah Tangga 4
1.1.2 Konsumsi Pemerintah 5
1.1.3 Investasi (PMTB) 6
1.1.4 Perkembangan Ekspor 7
1.1.5 Perkembangan Impor 8
1.2 Sisi Penawaran: Sektor Utama Daerah 10
1.2.1 Sektor Pertanian 10
1.2.2 Sektor Pertambangan 11
1.2.3 Sektor Industri Pengolahan 12
1.2.4 Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR) 13
Perkembangan Ekonomi Makro Daerah
Bab I2
Daftar Isi
2.1 Realisasi Pendapatan Daerah 17
2.2 Realisasi Belanja Daerah 18
2.3 Realisasi Pendapatan dan Belanja APBN di Kalimantan Selatan 20
BOKS 1 Perkembangan Serapan Stimulus Fiskal dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Kalimantan Selatan 23
Keuangan PemerintahBab II
163.1 PerkembanganInflasi 33
3.2InflasiTriwulan(QTQ) 34
3.3InflasiTahunan(YOY) 31
3.4PerkembanganInflasiTriwulanIV2020 32
3.5PengendalianInflasiDaerah 33
3.5.1 Upaya Pengendalian Inflasi 33
Perkembangan Inflasi DaerahBab III
28
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 2020VII
5.1TransaksiSKN,RTGS&APMK 57
5.2. Pengelolaan Uang Rupiah 58
5.2.1 Aliran Uang Kartal 58
5.2.2 Kegiatan Layanan Sistem Pembayaran 58
5.2.3 Penyediaan Uang Layak Edar 59
BOKS 3 PandemiMendorongPercepatanDigitalisasi: Peningkatan Aktivitas EkonomidanAkselerasiUMKMMelaluiE-commerce 61
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan PengelolaanUang Rupiah
Bab V 56
4.1 Stabilitas Keuangan di Daerah 37
4.1.1 Total Aset dan Intermediasi Perbankan 37
4.1.2 Ketahanan Korporasi 40
4.1.3 Ketahanan Lapangan Usaha Rumah Tangga 41
4.1.4 Kinerja Perbankan Syariah 42
4.2 Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM 43
4.2.1 Rasio Kredit UMKM 43
4.2.2 Penyaluran Kredit UMKM 44
4.2.3 Rekening Kredit UMKM 45
4.2.4 Peningkatan Akses Keuangan UMKM 46
BOKS 2 Success Story Klaster Udang Banjar Baru 49
Stabilitas Keuangan Daerah, Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM
Bab IV
36
6.1 Ketenagakerjaan 69
6.2 Kesejahteraan 70
6.2.1 Daya Beli Masyarakat 70
6.2.2 Gini Ratio 71
6.2.3 Nilai Tukar Petani 71
6.2.4 Indeks Pembangunan Manusia 72
Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan
Bab VI
687.1PrakiraanKondisiMakroEkonomi 75
7.2PrakiraanInflasi 76
Prospek Perekonomian DaerahBab VII
74
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 2020VIII
Grafik 1.1Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Selatan, Kalimantan dan Nasional 3
Grafik 1.2Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Selatan Sisi Sektoral 3
Grafik 1.3
Pertumbuhan PDRB Berdasarkan Sektor Pertambangan & Nonpertambangan 3
Grafik 1.4 Survei Konsumen 5
Grafik 1.5 Nilai Tukar Petani (NTP) 5
Grafik 1.6 Pertumbuhan Kredit Multiguna 5
Grafik 1.7Perkembangan Pengadaan Semen di Kalimantan Selatan 6
Grafik 1.8Perkembangan Nilai Ekspor Luar Negeri 7
Grafik 1.9Pertumbuhan Nilai Ekspor Berdasarkan Komoditas 7
Grafik 1.10Distribusi Nilai Ekspor Triwulan III 2020 Berdasarkan Komoditas 8
Grafik 1.11Distribusi Nilai Ekspor Triwulan II 2020 Berdasarkan Negara Tujuan 8
Grafik 1.12Pertumbuhan Nilai Ekspor Berdasarkan Negara Tujuan 8
Grafik 1.13Pertumbuhan Volume Impor Barang Modal 9
Grafik 1.14 Pertumbuhan Nilai Impor Luar Negeri 9
Grafik 1.15 Produksi Padi Triwulan III 2020 10
Grafik 1.16 Ekspor Karet Triwulan II 2020 11
Grafik 1.17Perkembangan Harga Batu bara Acuan (HBA) 11
Grafik 1.18Perkembangan Ekspor Batubara Triwulan III 2020 12
Grafik 1.19Negara Tujuan Ekspor Batubara Berdasarkan Volume 12
Grafik 1.20Persediaan Batu bara di Pelabuhan Tiongkok 12
Grafik 1.21Pemenuhan Pembangkit Batubara India 12
Grafik 1.22 Perkembangan Ekspor CPO 13
Daftar Grafik
Grafik 1.23Perkembangan Ekspor CPO Berdasarkan Negara Tujuan 13
Grafik 1.24
Perkembangan Harga Komoditas Industri Pengolahan Kalimantan Selatan 13
Grafik 1.25 Perkembangan Harga Minyak Nabati 13
Grafik 1.26Perkembangan Indeks Penjualan Eceran 14
Grafik 1.27 Perkembangan Tingkat Hunian Hotel 14
Grafik 1.28Perkembangan Jumlah Penumpang Angkutan Udara 14
Grafik 2.1Rasio Kemandirian Fiskal Daerah Triwulan III 2020 18
Grafik 2.2Rasio Belanja Modal terhadap Total Belanja Triwulan III 2020 19
Grafik 2.3Realisasi Belanja APBD se-Kalimantan Selatan per Sektor 20
Grafik B1.1
Alokasi Anggaran Penanganan COVID-19 di Pemerintah Daerah Kalimantan Selatan 25
Grafik B1.2Realisasi Anggaran Program PEN di Provinsi Kalimantan Selatan 25
Grafik B1.3Proporsi Penerima Bantuan Subsidi Listrik di Kalimantan Selatan 26
Grafik 3.1Perkembangan Inflasi Kalimantan Selatan dan Nasional 29
Grafik 3.2Komposisi Inflasi Kalsel Tahunan (yoy) menurut Kelompoknya 29
Grafik 3.3Perbandingan Inflasi se-Kalimantan Tw.III 2020 29
Grafik 3.4Inflasi Kalimantan Selatan Triwulan III 2020 (qtq) 30
Grafik 4.1 Pertumbuhan Aset, DPK dan Kredit 37
Grafik 4.2 Perkembangan LDR, Kredit dan DPK 37
Grafik 4.3 Pertumbuhan DPK 37
Grafik 4.4 Pertumbuhan Kredit 38
Grafik 4.5 Pertumbuhan dan NPL Kredit 39
Grafik 4.6 Komposisi Kredit Korporasi 40
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 2020IX
Daftar Grafik
Grafik 4.7Pertumbuhan Kredit Lapangan usaha Ekonomi Utama 40
Grafik 4.8NPL Kredit Lapangan Usaha Ekonomi Utama 41
Grafik 4.9 Distribusi Kredit Konsumsi 41
Grafik 4.10Pertumbuhan Kredit Konsumsi Berdasarkan Jenisnya 41
Grafik 4.11Pertumbuhan dan NPL Kredit Konsumsi 42
Grafik 4.12 Distribusi Aset Perbankan Syariah 42
Grafik 4.13Perkembangan Pembiayaan Perbankan Syariah 42
Grafik 4.14Pertumbuhan dan NPF Pembiayaan Syariah 43
Grafik 4.15Rasio Kredit UMKM terhadap Total Kredit 43
Grafik 4.16Pertumbuhan Kredit UMKM Berdasarkan Skala Usaha 43
Grafik 4.17Pertumbuhan Kredit UMKM Berdasarkan Jenis Penggunaan 44
Grafik 4.18Distribusi Kredit UMKM berdasarkan Lapangan usaha Usaha 44
Grafik 4.19Pertumbuhan Kredit UMKM Lapangan usaha Utama 44
Grafik 4.20 Pertumbuhan dan NPL Kredit UMKM 44
Grafik 4.21
Pertumbuhan Jumlah Rekening Kredit UMKM Berdasarkan Skala Usaha 45
Grafik 4.22
Pertumbuhan Jumlah Rekening Kredit UMKM Berdasarkan Jenis Penggunaan 45
Grafik 4.23
Distribusi Jumlah Rekening Kredit UMKM Berdasarkan Lapangan usaha Usaha 45
Grafik 4.24
Pertumbuhan Jumlah Rekening Kredit UMKM Berdasarkan Lapangan usaha Usaha 45
Grafik 4.25Penyaluran KUR berdasarkan Kabupaten/Kota s.d TW III 2020 46
Grafik 4.26Penyaluran KUR berdasarkan Sektor Ekonomi s.d TW III 2020 47
Grafik 5.1 Transaksi SKNBI 57
Grafik 5.2 Transaksi RTGS 57
Grafik 5.3 Aliran Masuk dan Keluar Perkasan 58
Grafik 6.1Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Antar Provinsi di Kalimantan 69
Grafik 6.2Perkembangan Status Tenaga Kerja berdasarkan Formal-Informal 69
Grafik 6.3Status Tenaga Kerja berdasarkan Jenis Pekerjaan 70
Grafik 6.4 Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja 70
Grafik 6.5 Indeks Penghasilan Konsumen 70
Grafik 6.6
Gini Ratio Kalimantan Selatan Gabungan Perkotaan dan Pedesaan (Data Maret) 71
Grafik 6.7Gini Ratio Provinsi di Kalimantan dan Nasional (Data Maret) 71
Grafik 6.8IPM Provinsi di Kalimantan dan Nasional 72
Grafik 7.1Prakiraan Kondisi Negara Mitra Dagang Tahun 2020 dan 2021 76
Grafik 7.2 Proyeksi Inflasi Kalimantan Selatan 76
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 2020X
Daftar Tabel
Tabel 1.1 Pertumbuhan PDRB Sisi Permintaan 4
Tabel 1.2 Proyek Investasi di Kalimantan Selatan 7
Tabel 1.3 Pertumbuhan PDRB Kalimantan Selatan Sisi Penawaran (17 Lapangan Usaha) 9
Tabel 1.4 Pertumbuhan PDRB Kalimantan Selatan Sisi Penawaran (9 Sektor) 10
Tabel 2.1 Realisasi Pendapatan dan Belanja APBD Provinsi Kalimantan Selatan 17
Tabel 2.2 Realisasi Pendapatan APBD Provinsi Kalimantan Selatan 17
Tabel 2.3 Realisasi Pendapatan APBD Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan 18
Tabel 2.4 Realisasi Belanja APBD Provinsi Kalimantan Selatan 19
Tabel 2.5 Realisasi Belanja APBD Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan 19
Tabel 2.6 Realisasi Belanja Realokasi Anggaran Penanganan COVID-19 20
Tabel 2.7 Dropping NPHD Pilkada Serentak Kalimantan Selatan 20
Tabel 2.8 Realisasi Belanja APBN di Provinsi Kalimantan Selatan 21
Tabel 3.1 Komposisi Inflasi Kalsel Tahunan (qtq) Menurut Kelompoknya 29
Tabel 3.2 Andil Deflasi (qtq) Terbesar Triwulan III 2020 29
Tabel 3.3 Andil Inflasi (qtq) Terbesar Triwulan III 2020 29
Tabel 3.4 Inflasi Kalimantan Selatan Menurut Kelompok (yoy) 31
Tabel 3.5 Andil Deflasi (yoy) Terbesar Triwulan III 2020 31
Tabel 3.6 Andil inflasi (yoy) Terbesar s.d. Triwulan III 2020 31
Tabel 3.7 Inflasi Kalimantan Selatan Oktober 2020 Menurut Kelompok (mtm) 33
Tabel 3.8 Andil Inflasi (mtm) Terbesar Oktober 2020 33
Tabel 3.9 Andil Deflasi (mtm) Terbesar Oktober 2020 33
Tabel 4.1 Perkembangan DPK di Kalimantan Selatan Secara Spasial 38
Tabel 4.2 Perkembangan Kredit di Kalimantan Selatan Secara Spasial 39
Tabel 4.3 Akses Keuangan Klaster Binaan Bank Indonesia 46
Tabel 4.4 Sebaran Debitur KUR berdasarkan Kabupaten/Kota s.d TW III 2020 46
Tabel 5.1 Data Triwulanan Kas Titipan Triwulan III 2020 60
Tabel 5.2 Data Triwulanan Penukaran Uang Kartal Triwulan III 2020 60
Tabel 6.1 Perkembangan Kondisi Ketenagakerjaan 69
Tabel 6.2 Perkembangan Serapan Tenaga Kerja Sektoral 69
Tabel 6.3 Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) 71
Tabel 6.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 71
Tabel 7.1 Prakiraan Harga Komoditas 75
Tabel 7.2 Prospek Pertumbuhan Ekonomi (%,yoy) 77
Tabel 7.3 Prospek Inflasi (%,yoy) 77
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 2020XI
Daftar Gambar
Gambar B2.1 Sebaran UMK Wilayah Kalimantan 51
Gambar B2.2 Pemetaan Kapasitas UMKM Kalimantan 51
Gambar B2.3 Klaster Udang Budidaya Kotabaru 51
Gambar B2.4 Model Bisnis Klaster Udang Kotabaru 52
Gambar B2.5 Sinergi Antara POKDAKAN Klaster Udang Budidaya dengan DKP Kotabaru 52
Gambar 5.1 Perkembangan APMK dan Uang Elektronik di Kalsel 57
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 2020XII
Keterangan Sumber Data
Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Selatan berisi kajian mengenai perkembangan ekonomi Kalimantan
Selatan pada triwulan terakhir sesuai rilis PDRB BPS dan tracking triwulan berjalan pada bulan penerbitan buku ini.
Setiap bagian asesmen disertai oleh data dan informasi penjelas antara lain hasil survei, prompt indicators, hasil
liaison, focus group discussion (FGD), informasi anekdotal dan data-data lain yang relevan.
Bab I Asesmen ringkas terkait evaluasi realisasi pertumbuhan ekonomi triwulan terakhir mencakup analisis
evaluasi realisasi perkembangan masing-masing komponen dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
serta arah pertumbuhan ekonomi triwulan berjalan secara tahunan (yoy), baik dari sisi permintaan
maupun lapangan usaha.
Bab II Asesmen perkembangan terkini realisasi APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, dan APBN dengan
membandingkan realisasi periode terakhir, berjalan dan keseluruhan tahun terhadap periode yang sama
tahun lalu, disertai faktor-faktor yang memengaruhinya.
Bab III Asesmen terkait evaluasi realisasi inflasi triwulan terakhir dan arah perkembangan inflasi triwulan
berjalan berdasarkan realisasi inflasi bulan terakhir, dilengkapi dengan faktor-faktor yang menjadi sumber
penyebab terjadinya inflasi dengan mengedepankan aspek dinamika pasokan, produksi dan distribusi
daerah serta implikasi adanya kebijakan daerah yang berdampak kepada harga-harga. Informasi
mengenai pelaksanaan program pengendalian inflasi daerah juga disajikan dalam Bab ini.
Bab IV Asesmen stabilitas keuangan di daerah yaitu dari sisi ketahanan korporasi dan rumah tangga serta
pengembangan akses keuangan dan UMKM yang juga dilengkapi dengan informasi program akses
keuangan dan pengembangan UMKM serta tantangan yang dihadapi.
Bab V Asesmen perkembangan penyelenggaraan layanan sistem pembayaran dan pengelolaan uang di Bank
Indonesia dalam rangka menjaga kelancaran transaksi sistem pembayaran, pengembangan layanan
keuangan nontunai, elektronifikasi, penyediaan uang layak edar dan upaya menekan peredaran uang
palsu.
Bab VI Asesmen ketenagakerjaan menggambarkan perkembangan angkatan kerja dan pengangguran serta
asesmen kesejahteraan antara lain mencakup perkembangan pendapatan per kapita, tingkat kemiskinan,
IPM, dan tingkat upah berdasarkan data rilis resmi ataupun hasil penelitian.
Bab VII Prospek perekonomian daerah mencakup prakiraan pertumbuhan ekonomi dan inflasi satu triwulan
kedepan dan secara tahunan (yoy) untuk keseluruhan tahun berjalan.
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 2020XIII
Perekonomian Kalimantan Selatan terkontraksi disebabkan oleh kegiatan investasi yang masih terhambat, serta kinerja ekspor yang tertekan
In�lasi Kalimantan Selatan tetap terkendali dan stabil.
Stabilitas sistem keuangan di Kalimantan Selatan membaik
Pertumbuhan Ekonomi
Inflasi
Sistem Keuangan Di Daerah
Outlook Perekonomian
INFLASI IHK 1,14%(yoy)
2020 2021
Kontraksi investasi sejalan dengan nilai proyek investasi Kalsel yang menurun akibat pandemi COVID-19.
Sektor pertambangan terkontraksi dipengaruhi oleh produksi batubara yang menurun ditengah tren penurunan harga yang terus berlanjut
(yoy)
Investasi
-0-3,40% (yoy)
Pertambangan
-9,08%
Tw II2020 1,04%
(yoy)
Tw III2020
Aset
Pertumbuhan Ekonomi Inflasi
Kredit DPK NPL
APMK Pengelolaan Uang Rupiah
Kelancaran sistem pembayaran tetap terjaga, baik tunai maupun nontunai.
Sistem Pembayaran & PUR
Risiko
-0,61% Rp 6,86(yoy) Triliun
KLIRING
-25,33% Rp 32,01(yoy) Triliun
RTGS
Volume Transaksi Nominal Transaksi
291,22 Rp 200,18Ribu Miliar
Kartu Kredit
ATM Debit
Volume Transaksi Nominal Transaksi
21,27 Rp 21,00Ribu Miliar
64,58%
Realisasi BelanjaTriwulan III 2020
75,51%
Realisasi pendapatan dan belanja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan lebih baik dan sesuai target
Keuangan Daerah
2017 2018 2019 2020 2017 2018 2019 2020Pemprov Pemkab/Pemkot
Pelemahan Harga Komoditas Yang Berlanjut
Pemulihan Ekonomi Negara Mitra Yang Terbatas
Dampak Covid-19 yang berkepanjangan
Rp 1,08 Triliun
Net Inflow
Kondisi kesejahteraan dan ketenagakerjaan mengalami perbaikan
Kesejahteraan Dan Ketenagakerjaan
Indeks Ketersediaan Lapangan Pekerjaan(6 Bulan Mendatang)
28,33 36,25Tw II 2020 Tw III 2020
Indeks Penghasilan Konsumen(6 Bulan Mendatang)
98,61 118,75Tw II 2020 Tw III 2020
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
70,17 70,722018 2019
Tingkat Pengangguran Terbuka
4,18 4,74Agst 2019 Agst 2020
Nilai Tukar Petani(NTP)
98,49 99,81Tw II 2020 Tw III 2020
Rp 1,73 Triliun
Outflow
Rp 2,81 Triliun
Inflow
Tw I 2019 Tw II 2019 Tw III 2019 Tw IV 2019 Tw I 2020
Tw II 20204,
18
-2,63
Tw III 2020
-4,68
3,85
4,024,19
4,28
RpRp
Kinerja ekspor yang tertekan terutama bersumber dari penurunan ekpor komoditas utama (Batubara dan CPO) seiring permintaan negara mitra yang masih terbatas.
Kontraksi industri pengolahan terutama berasal dari kinerja CPO didorong penurunan permintaan baik global maupun domestik.
(yoy)
Ekspor
-23,07% (yoy)
Industri Pengolahan
-8,10%
Tw II2020
Tw III2020
Tw II2020
Tw III2020
Tw II2020
Tw III2020
Tw II2020
Tw III2020
-2,80
%
-2,96
%
-2,84
%
-2,78
%
2,78% 3,5
2%
3,62%
3,44%
Menurun sejalan dengan dampak Covid-19
5,60
11,64 6,6
012
,12
19,92
7,30
13,36
4,48
Realisasi PendapatanTriwulan III 2020
4,06
10,24
7,04 18
,88
5,66
10,285,8
710
,39P E N D O RO N GP E N A H A N
Emas Perhiasan
Beras
Rokok KretekFilter
(yoy)35,12%
(yoy)3,48%
(yoy)6,11%
Angkutan Udara
Bensin
Cabai Rawit
(yoy)-22,66%
(yoy)-3,42%
(yoy)-42,86%
3,0 ± 1%
(yoy)
Infografik PerekonomianPerekonomian Kalimantan Selatan terkontraksi, terutama bersumber dari kegiatan investasi yang terhambat dan kinerja ekspor yang tertekan.Sementara itu inflasi relatif yang tetap terkendali dan stabil dan kelancaran sistem pembayaran yang tetap terjaga, baik tunai maupun nontunai.
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 2020XIV
INDIKATOR 2017 2018 2019
2017 2018 2019 2020
Tw-I Tw-II Tw-III Tw-IV Tw-I Tw-II Tw-III Tw-IV Tw-I Tw-II Tw-III Tw-IV Tw-I Tw-II Tw-III
Pertumbuhan PDRB Harga Konstan (%,yoy)
5,28% 5,12% 4,08% 5,25% 4,96% 6,42% 4,46% 4,99% 4,57% 5,10% 5,78% 4,28% 4,19% 4,02% 3,85% 4,18% -2,63% -4,68%
PDRB Harga Konstan 121.859 128.093 133.318 28.350 30.469 32.026 31.014 29.766 31.860 33.661 32.806 31.039 33.195 35.015 34.069 32.336 32.323 33.377
Pertanian 17.280 17.929 18.607 3.476 4.704 5.271 3.830 3.543 4.869 5.544 3.974 3.687 5.113 5.719 4.086 3.863 5.080 5.549
Pertambangan & Penggalian
31.641 32.972 33.415 7.686 7.786 8.039 8.130 7.957 7.973 8.255 8.787 8.197 8.135 8.425 8.658 8.209 7.673 7.660
Industri Pengolahan 15.936 16.628 16.869 3.885 3.926 4.043 4.083 3.997 4.043 4.294 4.294 3.993 4.042 4.324 4.509 4.212 3.936 3.974
Listrik, Gas, & Air Bersih
619 662 698 146 152 159 161 158 166 168 170 167 173 178 179 175 181 187
Bangunan 9.087 9.622 10.207 2.067 2.204 2.372 2.443 2.221 2.330 2.528 2.543 2.350 2.465 2.672 2.719 2.441 2.450 2.551
Perdagangan, Hotel, dan Restoran
13.060 14.033 15.064 2.986 3.189 3.398 3.487 3.201 3.432 3.658 3.743 3.461 3.698 3.918 3.987 3.692 3.565 3.690
Pengangkutan dan Komunikasi
11.721 12.534 13.339 2.744 2.892 3.021 3.064 2.956 3.119 3.212 3.247 3.143 3.301 3.411 3.484 3.357 3.203 3.323
Keuangan, Persewaan, dan Jasa
7.451 7.812 8.107 1.764 1.872 1.891 1.924 1.930 1.957 1.966 1.959 1.979 2.004 2.050 2.075 2.089 2.017 2.086
Jasa 15.064 15.901 17.012 3.596 3.743 3.833 3.893 3.803 3.973 4.035 4.091 4.061 4.263 4.318 4.371 4.297 4.218 4.358
Pertumbuhan PDRB Harga Berlaku (%,yoy)
8,96% 7,91% 5,27% 8,34% 8,80% 10,09% 8,53% 8,57% 7,66% 8,61% 6,85% 5,37% 5,43% 4,39% 5,93% 6,43% -1,65% -3,40%
PDRB Harga Berlaku 159.105 171.691 180.738 36.514 39.663 41.961 40.967 39.643 42.701 45.575 43.772 41.773 45.020 47.575 46.369 44.459 44.276 45.956
Pertanian 23.260 24.750 25.953 4.657 6.317 7.059 5.137 4.839 6.627 7.548 5.456 5.121 7.110 7.981 5.741 5.479 7.108 7.847
Pertambangan & Penggalian
33.121 35.436 33.809 7.948 8.111 8.419 8.644 8.617 8.614 9.166 9.050 8.417 8.269 8.456 8.666 8.418 7.708 7.676
Industri Pengolahan 22.946 24.063 24.636 5.551 5.642 5.820 5.938 5.785 5.850 6.220 6.226 5.801 5.884 6.328 6.623 6.265 5.798 5.866
Listrik, Gas, & Air Bersih
852 951 1.011 197 209 220 226 223 236 242 245 241 251 258 261 256 266 276
Bangunan 12.394 13.676 14.910 2.785 2.986 3.235 3.388 3.106 3.287 3.614 3.669 3.419 3.596 3.904 3.991 3.569 3.589 3.748
Perdagangan, Hotel, dan Restoran
18.627 20.677 22.996 4.186 4.525 4.875 5.040 4.671 5.044 5.415 5.557 5.225 5.639 6.003 6.129 5.727 5.574 5.784
Pengangkutan dan Komunikasi
15.881 17.453 19.148 3.674 3.898 4.107 4.203 4.068 4.332 4.477 4.576 4.471 4.740 4.901 5.036 4.839 4.551 4.742
Keuangan, Persewaan, dan Jasa
10.317 11.178 11.880 2.416 2.580 2.628 2.699 2.737 2.789 2.826 2.826 2.881 2.930 3.006 3.062 3.100 2.975 3.072
Jasa 21.785 23.752 26.394 5.100 5.395 5.597 5.693 5.598 5.922 6.065 6.168 6.196 6.601 6.739 6.858 6.805 6.707 6.946
Nilai Ekspor Nonmigas (USD Juta)
7.328,60 8.219,49 7.152,65 1.581,31 1.752,54 1.906,72 2.087,44 1.986,02 1.936,93 2.285,00 2.011,17 1.728,98 1.718,32 1.773,53 1.931,81 2.187,80 1.297,55 1,01
Volume Ekspor Nonmigas (ribu ton)
135.938 35.119,85 137.934 26.722,12
30.064,61
33.157,96
34.149,65
32.875,02
32.930,45
35.013,00
35.119,85
34.344,43
32.758,12
33.628,72
37.203,00
34.097,66
26.860,26 22,64
Nilai Impor Nonmigas (USD Juta)
236,86 229,33 327,52 43,04 44,47 48,32 101,04 41,41 23,26 30,40 134,25 122,23 78,94 78,42 47,93 53,81 18,86 31,27
Volume Impor Nonmigas (ribu ton)
232,82 210,05 189,54 64,26 45,05 53,81 69,69 33,26 45,36 34,40 97,04 62,21 51,12 33,48 42,73 54,81 40,50 30,66
IHK Kalimantan Selatan
131,07 134,52 139,92 127,84 129,78 130,46 131,07 131,27 132,09 133,23 134,52 135,79 138,67 138,63 139,92 105,12 105,33 104,98
Inflasi Kalimantan Selatan (y-o-y)
3,73 2,63 4,01 4,02 4,20 4,01 3,73 3,04 2,74 2,12 2,63 3,08 4,01 4,05 4,01 2,81 1,14 1,04
IHK Banjarmasin 131,11 134,56 140,15 127,74 129,78 130,58 131,11 131,10 132,01 133,24 134,56 135,92 138,87 138,95 140,15 104,87 105,11 105,82
Inflasi Banjarmasin (y-o-y)
3,82 2,63 4,15 4,03 4,24 4,10 3,82 3,12 2,72 2,04 2,63 3,19 4,17 4,29 4,15 2,51 0,87 0,87
IHK Tanjung 130,53 133,92 136,80 129,13 129,75 128,92 130,53 130,83 133,20 133,06 133,92 134,13 135,95 134,37 136,80 105,91 106,16 106,33
Inflasi Tanjung (y-o-y) 2,40 2,60 2,15 3,83 3,68 2,94 2,40 2,16 3,01 3,21 2,60 1,68 1,71 0,98 2,15 3,91 2,85 2,47
IHK Kotabaru - - - - - - - - - - - - - - - 106,78 106,69 106,74
Inflasi Kotabaru (y-o-y) - - - - - - - - - - - - - - - 4,76 2,26 1,51
Sumber: BPS Kalsel (diolah)
I. Inflasi dan PDRB
Tabel Indikator
Dalam Miliar Rupiah kecuali disebutkan lain
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 2020XV
II. Stabilitas Keuangan Daerah
III. Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah
Tabel Indikator
Dalam Miliar Rupiah kecuali disebutkan lain
Sumber: Bank Indonesia
Sumber: LBU Bank Indonesia, Lokasi Proyek, Kredit Sektoral
Dalam Miliar Rupiah kecuali disebutkan lain
INDIKATOR
2017 2018 2019 2020
Tw-I Tw-II Tw-III Tw-IV Tw-I Tw-II Tw-III Tw-IV Tw-I Tw-II Tw-III Tw-IV Tw-I Tw-II Tw-III
TotalAsset(Rp Miliar) 58.060 63.672 65.411 65.415 65.760 66.455 67.499 69.315 69.339 72.204 74.138 71.335 68.883 70.183 71.943
(% yoy) 8,47 9,77 14,98 12,16 13,26 4,37 3,19 5,96 5,44 8,65 9,84 2,91 (0,66) (2,80) (2,96)
DPK(Rp Miliar) 43.184 45.996 47.193 44.613 47.136 47.677 48.859 50.175 50.940 52.741 54.057 51.219 52.785 54.205 55.961
(% yoy) 8,65 6,38 11,63 6,35 9,15 3,65 3,53 12,47 8,07 10,62 10,64 2,08 3,62 2,78 3,52
Giro(Rp Miliar) 8.789 9.492 10.055 8.075 8.603 8.451 9.429 9.078 10.052 10.314 10.740 9.442 9.560 10.311 11.029
(% yoy) -7,84 -14,86 16,69 6,37 -2,12 -10,96 -6,22 12,42 16,84 22,05 13,90 4,00 -4,89 -0,04 2,70
Tabungan(Rp Miliar) 22.515 23.653 24.141 25.560 25.398 25.999 26.309 27.660 26.327 27.319 27.830 28.987 28.032 28.499 28.991
(% yoy) 10,34 7,85 7,90 8,07 12,80 9,92 8,98 8,21 3,66 5,08 5,78 4,80 6,48 4,32 4,17
Deposito(Rp Miliar) 11.880 12.851 12.998 12.070 13.135 13.227 13.121 13.437 14.561 15.107 15.487 12.795 15.198 15.395 15.941
(% yoy) 21,17 26,52 15,15 12,72 10,56 2,92 0,95 11,33 10,86 14,21 18,03 -4,78 4,37 1,91 2,93
Kredit (L. Proyek)
(Rp Miliar) 52.082 54.787 56.510 59.097 60.282 62.310 64.739 65.568 64.941 66.159 67.991 68.830 67.896 64.279 66.097
(% yoy) 1,98 12,80 15,21 16,56 15,74 13,73 14,56 10,95 7,73 6,18 5,02 4,98 4,55 (2,84) (2,78)
ModalKerja(Rp Miliar) 20.085 20.296 22.014 20.317 22.020 23.401 23.936 24.283 23.288 23.816 25.004 23.945 22.641 21.563 22.644
(% yoy) 18,25 18,36 25,87 5,60 9,63 15,30 8,73 19,52 5,76 1,78 4,46 -1,39 -2,78 -9,46 -9,44
Investasi(Rp Miliar) 12.430 14.454 14.248 15.383 16.786 17.145 18.702 18.557 18.894 19.311 19.603 20.858 21.593 18.988 19.577
(% yoy) -21,41 13,35 13,20 27,95 35,04 18,62 31,26 20,63 12,56 12,63 4,82 12,40 14,28 -1,67 -0,14
Konsumsi (Rp Miliar) 19.566 20.006 20.248 21.127 21.475 21.764 22.101 22.728 22.759 23.031 23.383 24.027 23.661 23.728 23.877
(% yoy) 7,11 7,16 6,70 8,69 9,76 8,79 9,15 7,58 5,98 5,82 5,80 5,71 3,96 3,02 2,11
LDR - Lokasi Proyek
120,60% 119,05% 119,74% 124,33% 127,9% 126,4% 126,4% 126,4% 127,5% 125,4% 125,8% 134,4% 128,6% 118,6% 118,1%
NPL (gross) 3,17% 3,73% 2,96% 2,78% 2,57% 2,79% 3,09% 2,71% 3,03% 2,93% 3,78% 2,88% 3,26% 3,62% 3,44%
INDIKATOR 2017 2018 2019
2017 2018 2019 2020
Tw-I Tw-II Tw-III Tw-IV Tw-I Tw-II Tw-III Tw-IV Tw-I Tw-II Tw-III Tw-IV Tw-I Tw-II Tw-III
Transaksi RTGS 95.473 121.961 141.315 19.613 24.197 25.093 26.570 28.148 31.875 28.596 33.342 32.616 31.012 42.862 34.824 29.974 25.099 32.003
Pertumbuhan RTGS(%) 4,30 27,74 15,87 -16,32 4,04 5,23 26,55 43,52 31,73 13,96 25,49 15,87 -2,71 49,89 4,45 -8,10 -19,07 -25,33
Transaksi Kliring 26.157 27.047 26.590 6.528 5.998 6.643 6.989 6.324 6.489 7.178 7.056 5.938 5.916 6.905 7.831 7.016 6.344 6.863
Pertumbuhan Kliring (%) -18,60 3,40 -1,69 -21,04 -34,91 -4,37 -9,32 -3,12 8,18 8,06 0,96 -6,10 -8,83 -3,80 10,99 18,14 7,23 -0,61
Aliran Uang Masuk 12.210 13.604 14.461 3.139 2.363 4.251 2.457 3.556 3.572 3.879 2.597 3.812 4.195 3.638 2.816 3.988 2.777 2.806
Aliran Uang Keluar 9.541 8.476 9.227 1.368 4.032 1.428 2.713 1.390 3.627 1.314 2.146 1.294 3.487 1.930 2.516 1.311 2.433 1.727
Aliran Uang Masuk Neto 2.668 5.127 5.234 1.771 -1.669 2.823 -256 2.166 -54 2.565 451 2.517 708 1.708 300 2.677 344 1.080
Ringkasan Umum
Ringkasan Eksekutif
Foto : Sungai Martapura, Banjar, Kalimantan Selatan
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 2020XVII
Ringkasan Eksekutif
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAERAHPada triwulan III 2020, perekonomian Kalimantan Selatan mengalami kontraksi
4,68% (yoy), lebih dalam dari triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar
2,63% (yoy). Meski masih mengalami kontraksi, secara triwulanan perekonomian
Kalimantan Selatan sudah mulai mengalami perbaikan dan tumbuh 3,26% (qtq).
Pada sisi permintaan, kontraksi pertumbuhan ekonomi yang lebih dalam didorong
oleh kontraksi ekspor dan kegiatan investasi yang masih terhambat. Sementara
di sisi penawaran, kontraksi ekonomi terutama bersumber dari kontraksi sektor
pertanian, pertambangan, industri pengolahan, dan PHR.
Pada triwulan IV 2020, perekonomian Kalimantan Selatan diprakirakan mengalami
perbaikan dibandingkan dengan triwulan III 2020. Dari sisi permintaan, perbaikan
terutama bersumber dari peningkatan konsumsi, perbaikan investasi dan kinerja
ekspor. Dari sisi penawaran, perbaikan terutama bersumber dari kinerja sektor
pertanian, pertambangan, industri pengolahan, PHR dan konstruksi. Secara
keseluruhan 2020, perekonomian Kalimantan Selatan diprakirakan tumbuh lebih
rendah dibanding 2019 terutama dipengaruhi dampak COVID-19 yang menahan
kinerja konsumsi, investasi, dan ekspor. Secara sektoral, penurunan perekonomian
bersumber dari melambatnya kinerja sektor pertambangan, konstruksi, pertanian,
industri pengolahan dan PHR.
KEUANGAN PEMERINTAHRealisasi pendapatan daerah Kalimantan Selatan di triwulan III 2020 tercatat
sebesar Rp4,48 triliun atau 75,51% dari APBD 2020 penyesuaian, lebih rendah
dibandingkan realisasi triwulan III tahun sebelumnya yang sebesar Rp5,58 triliun
atau 80,05% dari target APBD 2019. Sementara itu, realisasi belanja daerah
sebesar Rp4,06 triliun, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan triwulan III 2019
yang sebesar Rp4,34 triliun.
Penurunan realisasi belanja daerah pada triwulan III 2020 disebabkan oleh
penurunan realisasi belanja modal serta belanja operasional. Belanja modal pada
triwulan III 2020 tercatat sebesar Rp370,37 miliar atau 50,61% dari pagu APBD
2020 penyesuaian, lebih rendah dibandingkan triwulan III 2019 yang sebesar
Rp689,55 miliar atau 27,78% dari pagu APBD 2019. Sementara itu, penurunan
belanja operasional bersumber dari pos belanja barang dan jasa yang pada triwulan
III 2020 tercatat sebesar Rp801,68 miliar, lebih rendah dibandingkan triwulan III
2019 yang sebesar Rp1,04 triliun.
Realisasi pendapatan negara di Kalimantan Selatan pada triwulan III 2020
tercatat sebesar Rp6,04 triliun atau 46,36% dari target APBN 2020, lebih rendah
dibandingkan dengan realisasi triwulan III 2019 yang sebesar Rp7,51 triliun atau
68,44% dari target APBN 2019. Realisasi belanja negara pada triwulan III 2020
tercatat sebesar Rp20,15 triliun atau 80,59% dari pagu APBN 2020, lebih rendah
dibandingkan triwulan III 2019 yang sebesar Rp21,13 triliun.
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 2020XVIII
Ringkasan Eksekutif
PERKEMBANGAN INFLASI DAERAHSampai dengan triwulan III 2020, secara tahunan inflasi Kalimantan Selatan tercatat
sebesar 1,04% (yoy), lebih rendah dari triwulan lalu sebesar (1,14% yoy). Angka
tersebut berada di bawah inflasi wilayah Kalimantan yang sebesar 1,13% (yoy) dan
inflasi nasional sebesar 1,42% (yoy). Inflasi tahunan yang lebih rendah bersumber dari
deflasi pada Kelompok Transportasi di tengah tekanan inflasi pada Kelompok Perawatan
Pribadi dan Jasa Lainnya.
Secara triwulanan, Kalimantan Selatan mengalami deflasi sebesar 0,33% (qtq), lebih
rendah dibandingkan triwulan II 2020 yang inflasi sebesar 0,20% (qtq). Deflasi didorong
oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau.
Inflasi Kalimantan Selatan triwulan IV 2020 diprakirakan lebih rendah dibandingkan
dengan triwulan III 2020. Hal ini didorong oleh stok komoditas hasil panen yang masih
memadai sementara permintaan masyarakat belum sepenuhnya pulih. Sementara untuk
keseluruhan tahun, inflasi tahun 2020 diprakirakan akan lebih rendah dibanding tahun
2019 dan berada di bawah sasaran inflasi nasional (3±1%).
STABILITAS KEUANGAN DI DAERAH, PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN DAN UMKMPenyaluran kredit triwulan III terkontraksi 2,78% (yoy), membaik dibanding triwulan
sebelumnya yang kontraksi 2,84% (yoy). Perbaikan penyaluran kredit terutama
bersumber dari membaiknya penyaluran kredit modal kerja dan investasi sementara
penyaluran kredit konsumsi masih tumbuh positif. Secara sektoral, perbaikan terutama
bersumber dari sektor pertanian dan perdagangan. Perbaikan kinerja penyaluran kredit
diikuti oleh perbaikan kualitas kredit yang ditunjukkan oleh rasio kredit bermasalah
(NPL) sebesar 3,44%, lebih rendah dibandingkan dengan triwulan II 2020 yang sebesar
3,62%. Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) pada triwulan III 2020 tercatat sebesar
Rp55,96 triliun atau tumbuh 3,52% (yoy), meningkat dari 2,78% (yoy) pada triwulan
sebelumnya.
PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAHPada triwulan III 2020, transaksi Sistem Kliring Nasional (SKN) di Kalimantan Selatan
terkontraksi sebesar 0,61% (yoy), melambat dibanding triwulan II yang tumbuh
sebesar 7,23% (yoy). Sementara itu, transaksi Real Time Gross Settlement (RTGS) juga
terkontraksi sebesar 25,33% (yoy), lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya yang
terkontraksi sebesar 19,07% (yoy).
Kontraksi transaksi SKN dan RTGS disebabkan oleh penurunan aktivitas perekonomian
dan penyesuaian waktu operasional oleh Bank Indonesia hingga Agustus 2020, sejalan
dengan kebijakan pemerintah untuk mengurangi aktivitas selama pandemi.
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 2020XIX
Ringkasan Eksekutif
Transaksi kas Bank Indonesia Kalimantan Selatan pada triwulan III 2020 mengalami
aliran masuk bersih (net inflow) sebesar Rp1,08 triliun, meningkat dibandingkan triwulan
sebelumnya yang mengalami aliran masuk bersih sebesar Rp0,35 triliun. Peningkatan
aliran uang masuk bersih tersebut didorong oleh kembali masuknya uang kartal pasca
periode Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Idul Fitri di triwulan II 2020.
KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAANKondisi ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Selatan (data Agustus 2020) mengalami
perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
meningkat dari 68,77% pada Agustus 2019 menjadi 69,33%, meskipun Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,74%, naik dari 4,18%.
Pada triwulan III 2020, Nilai Tukar Petani (NTP) tercatat sebesar 99,81. Secara tahunan,
NTP meningkat 5,06% (yoy) atau secara triwulanan meningkat 1,34% (qtq). Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Kalimantan Selatan meningkat dari 70,17 pada tahun
2018 menjadi 70,72 pada tahun 2019. Secara umum, indeks pembangunan manusia
terus mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2019.
PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAHPerekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan I 2021 diprakirakan membaik
dibandingkan dengan triwulan IV 2020. Dari sisi permintaan, perbaikan ekonomi
berasal dari peningkatan konsumsi RT, konsumsi pemerintah, investasi, serta ekspor.
Dari sisi penawaran, perbaikan bersumber dari kinerja sektor pertambangan, konstruksi,
pertanian,dan PHR. Secara keseluruhan tahun 2021, perekonomian Kalimantan Selatan
diprakirakan lebih tinggi dari tahun 2020 terutama dipengaruhi Pandemi COVID-19 yang
secara perlahan dapat dikendalikan didukung oleh program vaksinasi COVID-19, dan
mendorong kinerja konsumsi, investasi, dan ekspor.
Inflasi tahunan (yoy) pada triwulan I 2021 diprakirakan lebih tinggi dari triwulan IV 2020.
Inflasi terutama didorong oleh kelompok volatile food seiring telah berakhirnya masa
panen raya serta potensi tekanan kenaikan harga dari bahan pangan yang didatangkan
dari daerah yang terdampak La Nina seperti bawang merah dan bawang putih. Kenaikan
tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) juga diperkirakan akan meningkatkan tekanan inflasi
di tahun 2021.
Secara keseluruhan tahun 2021, inflasi diprakirakan lebih tinggi dari 2020 didorong
peningkatan inflasi dari seluruh komponen terutama kelompok makanan, minuman,
dan tembakau serta peningkatan konsumsi rumah tangga, sejalan dengan perbaikan
pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat. Laju inflasi di tahun 2021 diprakirakan
tetap terkendali dan berada dalam sasaran inflasi nasional yaitu sebesar 3+1%.
Foto : Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, Kalimantan Selatan
Perkembangan Ekonomi Makro DaerahBab I
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 20202
• PadatriwulanIII2020,pertumbuhanekonomiKalimantanSelatan terkontraksi 4,68% (yoy), lebih dalam daritriwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 2,63%(yoy).Namundemikian,secaratriwulananperekonomianKalimantan Selatan sudah mulai mengalami perbaikan dantumbuh3,26%(qtq).
• Dari sisi permintaan, kontraksi pertumbuhan ekonomiyang lebih dalam terutama bersumber dari kontraksi ekspor dan kegiatan investasi yang masih terhambat.
• Dari sisi penawaran, kontraksi ekonomi terutamabersumber dari kontraksi sektor pertanian,pertambangan,industripengolahan,danPHR
• Perekonomian Kalimantan Selatan diprakirakan membaik pada triwulan IV 2020 didorong mobilitasmasyarakat yang semakin baik, serta kinerja eksporyang mulai pulih seiring peningkatan permintaan oleh negara mitra utama. Namun, pertumbuhan ekonomiKalimantanSelatanpadatahun2020diprakirakanlebihrendah dibandingkan tahun sebelumnya akibat tekanan yangterjaditerkaitpandemiCOVID-19.
PerkembanganEkonomi Makro Daerah
Bab I
Perkembangan Ekonomi Makro DaerahBab I
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 20203
Nasional (PEN) untuk menopang daya beli masyarakat.
Konsumsi pemerintah juga mengalami perbaikan
didorong peningkatan pada pos Belanja Tak Terduga
terkait pencegahan dan penanganan pandemi
COVID-19, serta serapan belanja dalam rangka
persiapan Pilkada Serentak di 8 kabupaten/kota.
Dari sisi penawaran, kontraksi pertumbuhan ekonomi
terutama bersumber dari kinerja sektor utama yang
tertahan (Grafik 1.2). Sektor pertanian terkontraksi
seiring telah selesainya masa panen dan produktivitas
tabama yang menurun akibat kondisi cuaca yang
kurang kondusif di sejumlah daerah produksi.
Sedangkan tekanan pada sektor pertambangan
terutama bersumber dari tren penurunan harga
batubara yang masih berlanjut dan permintaan
eksternal yang terbatas. Sektor Industri Pengolahan
terkontraksi akibat penurunan permintaan negara
mitra dagang dan permintaan domestik yang belum
kuat pasca pelonggaran PSBB. Disamping itu, kontraksi
sektor PHR terutama bersumber dari sub lapangan
Pada Triwulan III 2020, perekonomian Kalimantan
Selatan mengalami kontraksi sebesar 4,68% (yoy),
lebih dalam dari triwulan sebelumnya yang terkontraksi
sebesar 2,63% (yoy). Pertumbuhan ekonomi
Kalimantan Selatan Triwulan III 2020 yang terkontraksi
lebih dalam dibanding triwulan sebelumnya, berbeda
dengan pertumbuhan ekonomi wilayah Kalimantan
dan Nasional yang telah menunjukkan perbaikan
(Grafik 1.1).
Dari sisi permintaan, kontraksi perekonomian
Kalimantan Selatan terutama bersumber dari kinerja
ekspor yang tertekan seiring ekspor batubara dan
CPO yang menurun. Penurunan ekspor batubara
sejalan dengan harga yang terus melemah hingga
akhir triwulan III 2020. Harga Batubara Acuan (HBA)
Kementerian ESDM pada triwulan III 2020 tercatat
sebesar USD50,64/MT, lebih rendah dibandingkan
dengan USD59,95/MT pada triwulan sebelumnya.
Sementara itu, kinerja ekspor CPO masih tertahan
disebabkan oleh menurunnya permintaan dari
India dan harga minyak nabati substitusi yang lebih
kompetitif. Di sisi lain, ekspor karet alam dan olahan
mulai meningkat sejalan dengan tren peningkatan
harga karet. Sementara itu, kinerja investasi masih
mengalami kontraksi sejalan dengan penyesuaian
kembali beberapa jadwal proyek investasi akibat
dampak COVID-19.
Konsumsi RT telah menunjukkan perbaikan pada
triwulan III 2020 didorong peningkatan aktivitas
masyarakat pasca pelonggaran PSBB, serta dukungan
insentif dan stimulus program Pemulihan Ekonomi
�15
�10
�5
0
5
10
15
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2016 2017 2018 2019 2020
% YOY
PHRBANGUNAN
PDRBPERTANIANTAMBANG
INDUSTRI
-5,82-4,68-4,68-0,64-9,08-8,10
-3,60-0,62-2,63-2,99-5,67-1,91
Tw II2020
Tw III2020
PHR BANGUNAN PDRB PERTANIAN TAMBANG INDUSTRI
Sumber : BPS (data diolah)
Grafik1.2 Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Selatan Sisi Sektoral
�6
�4
�2
0
2
4
6
8
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2016 2017 2018 2019 2020
% YOY
NASIONALKALIMANTAN
KALSEL
-5,32-4,34-2,63
-3,49-4,23-4,68
Tw II2020
Tw III2020
NASIONAL KALIMANTAN KALSEL
Sumber : BPS (data diolah)
Grafik1.1 Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Selatan,KalimantandanNasional
�10
�8
�6
�4
�2
0
2
4
6
8
10
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2016 2017 2018 2019 2020
% YOY
PDRB TAMBANGPDRB
PDRB NONTAMBANG
-9,08-4,68-3,28
-5,67-2,63-1,64
Tw II2020
Tw III2020
PDRB TAMBANG PDRB PDRB NONTAMBANG
Sumber : BPS Kalsel (data diolah)
Grafik1.3 Pertumbuhan PDRB Kalimantan Selatan BerdasarkanSektorPertambangan&Nonpertambangan
Perkembangan Ekonomi Makro DaerahBab I
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 20204
usaha perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil
dan sepeda motor seiring kinerja sektor tradables
yang tertahan. Sektor konstruksi terkontraksi sejalan
dengan kinerja investasi yang masih lemah sebagai
dampak dari pandemi COVID-19.
Memasuki triwulan IV 2020, perekonomian
Kalimantan Selatan diprakirakan mengalami
perbaikan. Perbaikan tersebut terutama bersumber
dari perkiraan pemulihan permintaan domestik seiring
peningkatan konsumsi rumah tangga pada momen
HBKN Natal dan Tahun Baru, serta pengerjaan proyek-
proyek investasi pemerintah dan swasta yang berlanjut
sehingga mendorong perbaikan investasi. Konsumsi
pemerintah diprakirakan terus mengalami perbaikan
didorong penyaluran berbagai stimulus dan insentif
fiskal yang berlanjut, serta peningkatan belanja seiring
pelaksanaan Pilkada Serentak.
Selain itu, kinerja ekspor juga diprakirakan membaik,
khususnya komoditas batu bara seiring permintaan
negara mitra yang berangsur pulih. Permintaan
yang membaik tercermin dari harga batu bara
acuan Kementerian ESDM pada November 2020
yang sebesar USD55,71/mt, meningkat dari bulan
sebelumnya yang sebesar USD51,00/mt. Perayaan
Diwali juga diprakirakan dapat menjadi turning point
bagi perekonomian India sehingga turut mendorong
perbaikan ekspor CPO.
Dari sisi sektoral, perbaikan perekonomian Kalimantan
Selatan didorong oleh perbaikan kinerja sektor
pertambangan dan industri pengolahan seiring
peningkatan permintaan komoditas batubara dan
CPO oleh negara mitra dagang utama. Selain itu,
aktifitas perekonomian dan mobilitas masyarakat
yang meningkat menyambut momen HBKN Natal
dan Tahun baru diprakirakan akan berdampak positif
terhadap kinerja sektor PHR.
Untuk keseluruhan tahun 2020, pertumbuhan
ekonomi Kalimantan Selatan diprakirakan lebih rendah
dibandingkan tahun sebelumnya sebagai dampak dari
pandemi COVID-19 yang meluas, sehingga menahan
permintaan domestik maupun eksternal.
1.1 SISI PERMINTAANDari sisi permintaan, kontraksi perekonomian
Kalimantan Selatan pada triwulan III 2020 terutama
bersumber dari kinerja investasi dan ekspor yang
tertekan. Kontraksi lebih dalam tertahan oleh konsumsi
rumah tangga dan konsumsi pemerintah yang mulai
menunjukkan perbaikan.
1.1.1 Konsumsi Rumah Tangga (RT)Pada triwulan III 2020, konsumsi rumah tangga
(RT) terkontraksi sebesar 0,67% (yoy), membaik
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
yang terkontraksi 3,26% (yoy). Konsumsi RT
Tabel1.1 Pertumbuhan PDRB Sisi Permintaan
Sumber: BPS Kalsel (diolah), %yoy menunjukkan pertumbuhan tahunan, SOG = Source of Growth
Permintaan 2017 2018 2019Tw.I-2020 Tw.II-2020 Tw.III-2020
% (yoy) % (yoy) % (yoy) Pangsa SOG
Konsumsi Rumah Tangga 4,82 5,03 4,02 4,11 -3,26 -0,67 46,7% -0,31
Konsumsi LNPRT 5,58 8,74 7,97 -1,70 -3,42 -0,04 0,9% 0,00
Konsumsi Pemerintah 1,02 2,52 3,03 3,64 -6,54 -5,88 10,0% -0,59
Pembentukan Modal Tetap Bruto 4,30 8,01 6,37 4,96 -1,85 -3,40 22,9% -0,78
Ekspor Barang dan Jasa 8,96 4,58 0,98 33,14 -6,78 -23,07 57,0% -13,16
Impor Barang dan Jasa 10,18 5,96 -0,04 36,21 -12,64 -27,92 37,9% -10,57
PDRB 5,28 5,12 4,08 4,17 -2,63 -4,68 100% -4,68
Perkembangan Ekonomi Makro DaerahBab I
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 20205
98,49
99,81
94
96
98
100
102
104
106
I II III IV I II III IV I II III2018 2019 2020
NILAI TUKAR PETANI (NTP)
Sumber : BPS Kalsel (data diolah)
Grafik1.5 NilaiTukarPetani
9,01
9,83
�5
0
5
10
15
0
2
4
6
8
10
12
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2016 2017 2018 2019 2020
RP. TRILIUN
g. KREDIT MULTIGUNA �RHS�KREDIT MULTIGUNA
Sumber : Laporan Bank Umum, KPw BI Prov Kalsel (data diolah) Metode : Lokasi Proyek
Grafik1.6 PertumbuhanKreditMultiguna
yang berangsur membaik terutama didorong oleh
perbaikan mobilitas dan aktivitas ekonomi masyarakat
pasca pelonggaran PSBB, serta dukungan insentif
fiskal dari pemerintah seperti penyaluran Bansos, Kartu
Prakerja, dan Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) yang
mendorong daya beli masyarakat. Secara triwulanan,
konsumsi RT tumbuh sebesar 3,48% (qtq), meningkat
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang
terkontraksi 4.26% (qtq).
Perbaikan konsumsi RT tercermin dari hasil Survei
Konsumen triwulan III 2020 yang mengalami
peningkatan (Grafik 1.4)
Selain itu, peningkatan konsumsi RT juga tercermin
dari Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Selatan pada
triwulan III 2020 yang sebesar 99,81, lebih tinggi
dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar
98,49 (Grafik 1.5). Hal ini sejalan dengan perbaikan
pendapatan masyarakat seiring membaiknya harga
komoditas perkebunan, khususnya CPO.
Sejalan dengan peningkatan aktifitas perekonomian
masyarakat, pembiayaan perbankan untuk kredit
konsumsi terutama kredit multiguna juga meningkat.
Pada triwulan III 2020, kredit multiguna tumbuh
sebesar 9,83% (yoy), meningkat dibandingkan
triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 9,01%
(yoy); (Grafik 1.6).
Perbaikan konsumsi RT diprakirakan berlanjut pada
triwulan IV 2020, ditopang peningkatan aktifitas
perekonomian serta perbaikan permintaan masyarakat
seiring momen HBKN Natal dan Tahun Baru. Hal ini
terindikasi dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)
di Kalimantan Selatan pada November 2020 yang
sebesar 117,36, lebih tinggi dibandingkan bulan
sebelumnya yang sebesar 103,61. Meski demikian,
untuk keseluruhan tahun 2020 kinerja konsumsi
RT diprakirakan lebih rendah dibandingkan tahun
sebelumnya akibat kebijakan pembatasan aktivitas
ekonomi dan masyarakat pada semester I 2020
sebagai upaya menahan laju penyebaran COVID-19.
1.1.2 Konsumsi PemerintahKonsumsi pemerintah pada triwulan III 2020
terkontraksi 5,88% (yoy), membaik dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya yang terkontraksi
sebesar 6,54% (yoy). Kinerja konsumsi pemerintah
yang membaik didorong oleh peningkatan serapan
belanja pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan pada
28,3 36
,3 74
,0
100,0
67
,5 72,8
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
120
130
140
I II III IV I II III IV I II III IV I II III2017 2018 2019 2020
INDEKS
INDEKS KETERSEDIAAN LAPANGAN KERJA INDEKS KEGIATAN USAHAINDEKS KONSUMSI DURABLE GOODS
Sumber : Survei Konsumen KPw BI Prov Kalsel (data diolah)
Grafik1.4 Survei Konsumen
Perkembangan Ekonomi Makro DaerahBab I
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 20206
sebelumnya, serta sumber penerimaan yang terbatas
seiring pemotongan dana transfer (DAK) dalam rangka
realokasi anggaran untuk penanganan dampak
COVID-19.
1.1.3 Investasi (PMTB)Investasi Kalimantan Selatan pada triwulan III
2020 mengalami kontraksi sebesar 3,40% (yoy),
lebih dalam dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya yang kontraksi 1,85% (yoy). Realisasi
nilai proyek investasi di Kalimantan Selatan hingga
September 2020 tercatat sebesar Rp5,7 Triliun, jauh
lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama
tahun sebelumnya yang mencapai Rp11,1 Triliun. Hal
ini juga tercermin dari perkembangan pengadaan
semen di Kalimantan Selatan yang mengalami
penurunan (Grafik 1.7).
Berdasarkan data Building & Construction Interchange
(Tabel 1.2), proyek infrastruktur besar milik
pemerintah di tahun 2020 yang sedang dalam tahap
konstruksi berasal dari kategori irigasi, rumah potong
hewan, kesehatan, infrastruktur, dan perkantoran.
Pada kategori irigasi, terdapat pengembangan
saluran irigasi di beberapa kab/kota, seperti Kab.
Tapin, dan Kab. Barito Kuala. Selain itu, juga sedang
dilaksanakan pembangunan rumah potong hewan di
Kota Banjarbaru. Pada kategori kesehatan, terdapat
-7,50
-32,77�60
�40
�20
0
20
40
60
80
100
0
50
100
150
200
250
300
350
400
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2015 2016 2017 2018 2019 2020
% YOYRIBU TON
PERTUMBUHAN PENGADAAN SEMEN KALSEL (SB. KANAN)PENGADAAN SEMEN KALSEL
Sumber : Asosiasi Semen Indonesia (data diolah)
Grafik1.7 Perkembangan Pengadaan Semen di Kalimantan Selatan
Tabel1.2 Proyek Investasi di Kalimantan Selatan
Tipe Kepemilikan Kategori Jumlah Proyek
Commercial
HOUSES 15OUTLET 1COLLEGE 1FACTORY 1SCHOOLS 2DORMITORIES 1WAREHOUSE 1RECREATION PARK 1
Government
IRRIGATION 1PRISON 2SLAUGHTERHOUSE 6LAW COURT 1WATER SUPPLY 5APARTMENTS 1STREET LIGHTING 2HOSPITAL 1ROADWORKS 2DORMITORIES 1OFFICES 12MOSQUE 1HEALTH CENTRE 7RECREATION PARK 2COLLEGE 1
triwulan III 2020 yang mencapai 64,62% dari pagu
APBD Penyesuaian, lebih tinggi dibandingkan dengan
periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar
57,18%. Peningkatan ini terutama didorong oleh
peningkatan pada pos Belanja Tak Terduga terkait
pencegahan dan penanganan pandemi COVID-19.
Hingga triwulan III 2020, realisasi penyaluran stimulus
dalam rangka pencegahan dan penanganan pandemi
COVID-19 telah mencapai Rp203,88 Miliar atau
67,94% dari pagu yang ditetapkan. Realisasi tersebut
meningkat tajam dibandingkan triwulan sebelumnya
yang sebesar 17,2%. Di samping itu, serapan belanja
dalam rangka persiapan Pilkada Serentak turut
mendorong perbaikan konsumsi pemerintah pada
triwulan III 2020. Realisasi transfer dana pilkada di
Kalimantan Selatan hingga September 2020 sebesar
Rp526,83 Miliar atau mencapai 99,4%.
Konsumsi pemerintah diprakirakan terus meningkat
pada triwulan IV 2020 didorong oleh berlanjutnya
penyaluran berbagai stimulus perekonomian,
peningkatan belanja rutin dan pelaksanaan Pilkada
Serentak. Realisasi serapan belanja Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan s.d. Oktober 2020 tercatat sebesar
73,82% dari pagu APBD Penyesuaian, lebih tinggi dari
periode yang sama tahun sebelumnya (71,00%).
Kinerja konsumsi pemerintah untuk keseluruhan
tahun 2020 diprakirakan terkontraksi disebabkan
oleh pagu belanja APBD Provinsi Kalimantan Selatan
yang tumbuh lebih rendah dibandingkan tahun
Perkembangan Ekonomi Makro DaerahBab I
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 20207
ekspor Kalimantan Selatan tercermin dari data
nilai ekspor luar negeri Kalimantan Selatan sebesar
USD1,01 miliar atau terkontraksi 42,94% (yoy), lebih
dalam dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
yang terkontraksi sebesar 24,49% (yoy); (Grafik 1.8).
Kinerja ekspor yang tertekan terutama bersumber
dari penurunan ekspor komoditas utama Kalimantan
Selatan, yaitu batubara dan CPO (Grafik 1.9).
Penurunan ekspor batubara dipengaruhi oleh tren
penurunan harga yang berlanjut, bahkan menyentuh
level terendah pada September 2020 yaitu sebesar
USD49,42/MT. Disamping itu, permintaan negara
mitra utama yang terbatas turut menahan kinerja
ekspor pada triwulan III 2020. Impor batubara
Tiongkok cenderung ketat seiring pasokan batubara
domestik yang melimpah. Permintaan batubara
India juga masih terbatas menyusul perekonomian
yang belum sepenuhnya pulih pasca lockdown di
sejumlah wilayah, serta kebijakan Pemerintah India
untuk mewujudkan produksi batubara yang mandiri
melalui kebijakan privatisasi pertambangan batubara.
Terdapat sekitar 41 blok pertambangan yang sedang
dalam proses lelang dan mayoritas berada di wilayah
tengah dan timur India.
Kinerja ekspor CPO pada triwulan III 2020 juga
mengalami kontraksi sebesar 27,42% (yoy), lebih
dalam dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
yang terkontraksi sebesar 25,22% (yoy). Pelemahan
ekspor CPO sejalan dengan penurunan permintaan
negara mitra utama, khususnya India. Impor CPO
pembangunan RSUD di Kab. Tapin dan unit puskesmas
di Kota Banjarmasin. Pada kategori infrastruktur
terdapat pembangunan jalan kabupaten. Disamping
itu, juga telah dilakukan pembangunan beberapa
gedung perkantoran.
Di luar proyek yang dibiayai oleh APBD/APBN terdapat
pula sejumlah pengerjaan proyek swasta yang masih
berlangsung seperti pembangunan pabrik roti,
pergudangan dan pabrik CPO.
Kinerja investasi Kalimantan Selatan pada triwulan
IV 2020 diperkirakan membaik didorong akselerasi
investasi dalam rangka pemenuhan target penyelesaian
realisasi proyek pemerintah dan swasta di akhir tahun.
Data impor BPS pada triwulan IV 2020 (s.d Oktober
2020) mulai menunjukkan tren perbaikan, terutama
impor barang modal sebesar USD21,10 Juta atau
terkontraksi 42,17% (yoy), lebih baik dibandingkan
dengan bulan sebelumnya yang terkontraksi 63,87%
(yoy). Meski demikian, untuk keseluruhan tahun
2020 kinerja investasi diprakirakan terkontraksi akibat
kegiatan dan jadwal realisasi proyek investasi yang
tertunda seiring pembatasan aktivitas dan mobilitas
masyarakat yang semakin luas karena COVID-19 pada
semester I 2020.
1.1.4 Perkembangan EksporPada triwulan III 2020, ekspor Kalimantan Selatan
terkontraksi sebesar 23,07% (yoy), lebih dalam
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang
terkontraksi sebesar 6,78% (yoy). Pelemahan
-24,49
-42,94�60
�40
�20
0
20
40
60
80
0
0,5
1
1,5
2
2,5
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2015 2016 2017 2018 2019 2020
% YOYUSD MILYAR
PERTUMBUHAN NILAI TOTAL EKSPOR (SB. KANAN)NILAI TOTAL EKSPOR
Sumber : Bea Cukai (diolah)
Grafik1.8 Perkembangan Nilai Ekspor Luar Negeri
�100
�50
0
50
100
150
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2015 2016 2017 2018 2019 2020
% YOY
NILAI EKSPOR TOTAL CPO BATUBARA KARET ALAM & OLAHAN PLYWOOD
Sumber : Bea Cukai (diolah)
Grafik1.9 Pertumbuhan Nilai Ekspor Berdasarkan Komoditas
Perkembangan Ekonomi Makro DaerahBab I
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 20208
India pada bulan September 2020 turun 27% ke
level terendah dalam tiga bulan terakhir akibat
berkurangnya permintaan dari hotel dan restoran.
Sentimen lainnya berasal dari penurunan harga minyak
kedelai yang memberikan pengaruh pada kinerja CPO
karena keduanya merupakan substitusi yang saling
bersaing di pasar minyak nabati.
Di sisi lain, kinerja ekspor karet alam olahan Kalimantan
Selatan pada triwulan III 2020 menunjukkan perbaikan.
Nilai ekspor karet terkontraksi 25,84% (yoy), lebih
baik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang
terkontraksi 46,12% (yoy). Perbaikan ini didorong oleh
permintaan Tiongkok yang mulai membaik seiring
aktivitas manufaktur yang mulai tumbuh positif.
Permintaan yang membaik juga tercermin dari harga
karet yang menunjukkan peningkatan.
Komposisi nilai ekspor berdasarkan komoditas sampai
dengan triwulan III 2020 menunjukkan bahwa batu
bara masih menjadi komoditas dominan pada struktur
ekspor Kalimantan Selatan dengan pangsa sebesar
72,98%, diikuti CPO sebesar 8,90%, kayu lapis sebesar
5,42% dan karet sebesar 2,89%. (Grafik 1.10).
Berdasarkan negara tujuan ekspor, ekspor Kalimantan
Selatan pada triwulan III 2020 tercatat paling besar
ke Tiongkok (22,44%), disusul ASEAN (21,92%),
India (14,89%), dan Jepang (10,22%) (Grafik 1.11)
Sementara itu, pertumbuhan nilai ekspor ke India
dan Other Asia menunjukkan arah perbaikan. (Grafik
1.12).
Ekspor Kalimantan Selatan pada triwulan IV 2020
diprakirakan mengalami perbaikan didukung prospek
pemulihan ekonomi negara mitra yang terus berlanjut,
serta harga komoditas yang mulai menunjukkan
peningkatan. Harga batubara berdasarkan data HBA
Kementerian ESDM pada November 2020 tercatat
sebesar USD55,71/MT, lebih tinggi dari bulan
sebelumnya sebesar USD51,00/MT. Sementara itu,
harga CPO pada Oktober 2020 sebesar MYR2.983/ton
meningkat dari bulan sebelumnya sebesar MYR2.924/
ton. Namun demikian, kinerja ekspor untuk
keseluruhan tahun 2020 diprakirakan terkontraksi
akibat penurunan permintaan komoditas batubara
dan CPO oleh negara mitra dagang seiring penerapan
lockdown dan aktivitas ekonomi dunia yang menurun
karena pandemi COVID-19.
1.1.5 Perkembangan ImporImpor Kalimantan Selatan pada triwulan III 2020
terkontraksi sebesar 27,92% (yoy), lebih dalam
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
77,98%BATUBARA 9,81%
LAINNYA
8,90%CPO
2,89%KARET
5,42%KAYULAPIS
Sumber : Bea Cukai (diolah)
Grafik1.10 DistribusiNilaiEksporTriwulanIII2020Berdasarkan Komoditas
OTHER ASIA
TIONGKOK
INDIA
JEPANG
KOREA SELATAN
ASEAN
US
EROPA22,44%
17,52%
14,89%
10,22%
5,88%
21,92%
4,63%1,39%
Sumber : Bea Cukai (diolah)
Grafik1.11 DistribusiNilaiEksporTriwulanII2020BerdasarkanNegaraTujuan
�100
�50
0
50
100
150
200
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2015 2016 2017 2018 2019 2020
% YOY
ASEAN OTHER ASIA* TIONGKOK JEPANG INDIA
Sumber : Bea Cukai (diolah)
Grafik1.12 Pertumbuhan Nilai Ekspor Berdasarkan NegaraTujuan
Perkembangan Ekonomi Makro DaerahBab I
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 20209
juga masih terkontraksi sebesar 60,13% (yoy); (Grafik
Grafik 1.14).
Memasuki triwulan IV 2020 impor Kalimantan Selatan
diperkirakan mengalami perbaikan terutama untuk
barang modal, didorong oleh pengerjaan berbagai
proyek investasi pemerintah dan swasta yang kembali
berjalan dengan target penyelesaian pada akhir
triwulan IV 2020 dan proyek yang bersifat jangka
yang terkontraksi sebesar 12,64% (yoy). Kontraksi
impor sejalan dengan kinerja investasi yang melemah
dipengaruhi pengerjaan berbagai proyek pemerintah
dan swasta yang tertunda. Hal ini tercermin dari
penurunan impor barang modal yang terkontraksi
sebesar 63,87% (yoy) pada triwulan III 2020, lebih
dalam dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
(63,41%, yoy); (Grafik 1.13). Total nilai impor luar
negeri Kalimantan Selatan pada triwulan III 2020
-63,41
-63,87
�200
�100
0
100
200
300
400
500
600
700
800
0
20
40
60
80
100
120
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q32015 2016 2017 2018 2019 2020
% YOYJUTA USD
g. NILAI IMPOR BARANG MODAL �RHS�NILAI IMPOR BARANG MODAL
Sumber : BPS Kalsel (data diolah)
Grafik1.13 PertumbuhanNilaiImporBarangModal
-76,11
-60,13
�100
�50
0
50
100
150
200
250
300
0
20
40
60
80
100
120
140
160
I II III IV I II II IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2015 2016 2017 2018 2019 2020
% YOYJUTA USD
PERTUMBUHAN NILAI TOTAL IMPOR �SK. KANAN�NILAI TOTAL IMPOR
Sumber : Bea Cukai (diolah)
Grafik1.14 Pertumbuhan Nilai Impor Luar Negeri
Tabel1.3 Pertumbuhan PDRB Kalimantan Selatan Sisi Penawaran (17 Lapangan Usaha)
Sumber: BPS Kalsel (diolah), %yoy menunjukkan pertumbuhan tahunan, SOG = Source of Growth
Permintaan 2017 2018 2019
Tw.I 2020
Tw.II 2020
Tw.III-2020
% (yoy)
% (yoy)
% (yoy)
Pangsa (%)
SOG
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4,09 3,76 3,78 4,77 -0,64 -2,99 16,6% -0,50
B Pertambangan dan Penggalian 4,09 4,21 1,34 0,14 -5,67 -9,08 22,9% -2,08
C Industri Pengolahan 5,69 4,34 1,45 5,49 -2,64 -8,10 11,9% -0,96
D Pengadaan Listrik dan Gas 3,60 7,58 4,72 6,67 3,88 4,95 0,1% 0,01
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 7,74 6,83 5,59 4,49 4,84 5,63 0,4% 0,02
F Konstruksi 5,78 5,89 6,08 3,85 -0,62 -4,53 7,6% -0,35
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 7,80 7,55 7,33 6,50 -3,50 -5,91 9,1% -0,54
H Transportasi dan Pergudangan 6,86 6,97 5,92 5,82 -9,25 -8,41 5,8% -0,49
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 6,84 7,01 7,41 7,45 -4,06 -5,41 1,9% -0,11
J Informasi dan Komunikasi 7,94 6,89 7,25 8,29 7,06 6,87 4,2% 0,29
K Jasa Keuangan dan Asuransi 6,00 4,24 1,66 4,93 0,32 0,25 3,2% 0,01
L Real Estate 5,14 5,01 5,95 5,89 2,09 5,96 2,4% 0,14
M,N Jasa Perusahaan 7,14 7,67 7,29 7,70 -3,10 -5,79 0,6% -0,03
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 2,39 3,84 6,88 4,97 -3,55 0,38 5,4% 0,02
P Jasa Pendidikan 6,61 7,02 7,54 7,29 -0,67 -0,25 4,6% -0,01
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 5,56 5,94 5,89 4,72 6,71 7,84 2,0% 0,16
R,S,T,U Jasa lainnya 6,59 7,38 7,08 4,58 -3,13 -2,90 1,1% -0,03
Total PDRB 5,28 5,12 4,08 4,17 -2,63 -4,68 100% -4,68
Perkembangan Ekonomi Makro DaerahBab I
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202010
-0,60
-20,81�50
�25
0
25
50
75
100
125
0,0
0,2
0,4
0,6
0,8
1,0
1,2
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2016 2017 2018 2019 2020
% YOYJUTA TON
PERTUMBUHAN PRODUKSI PADI �SB. KANAN�PRODUKSI PADI
Sumber : Dinas Pertanian Kalsel (diolah)
Grafik1.15 ProduksiPadiTriwulanIII2020
panjang. Meski demikian, untuk keseluruhan tahun
2020 kinerja impor diprakirakan terkontraksi sejalan
dengan aktivitas ekonomi dan kegiatan investasi yang
terhambat akibat pandemi COVID-19.
1.2 SISI PENAWARAN: SEKTOR UTAMA DAERAH
Dari sisi penawaran, kontraksi ekonomi
Kalimantan Selatan pada triwulan III 2020
disebabkan oleh kontraksi sektor pertanian,
pertambangan, industri pengolahan, dan PHR.
1.2.1 Sektor PertanianSektor pertanian Kalimantan Selatan pada
triwulan III 2020 terkontraksi sebesar 2,99% (yoy),
lebih dalam dibanding triwulan sebelumnya
yang terkontraksi sebesar 0,64% (yoy). Penurunan
kinerja lapangan usaha pertanian terutama bersumber
dari produksi padi dan produksi TBS yang mengalami
kontraksi. Produksi padi pada triwulan III 2020
terkontraksi 20,81%(yoy), lebih dalam dari triwulan
sebelumnya yang terkontraksi sebesar 0,60%(yoy).
Kontraksi produksi padi dipicu penyusutan luas tanam
padi yang menyusut sebesar 29,58% (yoy), turun dari
triwulan sebelumnya yang tumbuh 21,53% (yoy).
Penurunan kinerja produksi padi juga dipengaruhi
faktor cuaca yaitu intensitas hujan yang tinggi di
beberapa daerah sentra produksi.
Sementara itu, produksi TBS mengalami kontraksi
lebih dalam seiring dampak cuaca kering di tahun
sebelumnya. Penurunan produksi TBS tersebut
menyebabkan volume ekspor CPO menurun.
Kontraksi sektor pertanian lebih dalam tertahan oleh
produksi karet yang mengalami perbaikan kontraksi
dari triwulan sebelumnya yaitu dari kontraksi 24,07%
(yoy) menjadi kontraksi 9,78% (yoy). Sejalan dengan
perbaikan produksi karet, volume ekspor dan penjualan
domestik karet juga mengalami perbaikan kontraksi.
Volume ekspor karet terkontraksi sebesar 8,52%(yoy),
membaik dibandingkan dengan triwulan II 2020 yang
terkontraksi sebesar 37,58% (yoy), (Grafik 1.16).
Peningkatan kinerja karet tersebut didorong aktivitas
manufaktur Tiongkok yang mulai pulih serta harga
Tabel1.4 Pertumbuhan PDRB Kalimantan Selatan Sisi Penawaran (9 Sektor)
Sumber: BPS Kalsel (diolah), %yoy menunjukkan pertumbuhan tahunan, SOG = Source of Growth*regrup kategori D dan E **regrup kategori G dan I ***regrup kategori H dan J ****regrup kategori K, L, M dan N *****regrup kategori O, P, Q, R, S, T dan U
Permintaan 2017 2018 2019
Tw.I2020
Tw.II2020
Tw.III-2020
% (yoy) % (yoy) % (yoy) Pangsa (%) SOG
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4,09 3,76 3,78 4,77 -0,64 -2,99 16,6% -0,50
Pertambangan dan Penggalian 4,09 4,21 1,34 0,14 -5,67 -9,08 22,9% -2,08
Industri Pengolahan 5,69 4,34 1,45 5,49 -2,64 -8,10 11,9% -0,96
Listrik, Gas dan Air* 6,79 7,00 5,40 4,97 4,62 5,47 0,6% 0,03
Konstruksi 5,78 5,89 6,08 3,85 -0,62 -4,53 7,6% -0,35
Perdagangan, Hotel dan Restoran** 7,63 7,45 7,35 6,68 -3,60 -5,82 11,1% -0,64
Transportasi dan Komunikasi *** 7,27 6,94 6,43 6,80 -2,99 -2,58 10,0% -0,26
Jasa Keuangan**** 5,79 4,85 3,78 5,56 0,64 1,77 6,3% 0,11
Jasa Lainnya***** 4,65 5,56 6,99 5,72 -1,06 0,93 13,1% 0,12
Total PDRB 5,28 5,12 4,08 4,17 -2,63 -4,68 100% -4,68
Perkembangan Ekonomi Makro DaerahBab I
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202011
karet yang meningkat. Pada triwulan III 2020, harga
karet tercatat sebesar USD1,30/kg, meningkat
dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar
USD1,13/kg.
Untuk meningkatkan kualitas dan harga jual karet,
Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Selatan melalui
Unit Pengolahan dan Pemasaran Bongkar (UPPB)
telah membantu permodalan, penyediaan fasilitas
gudang pengolahan serta bermitra langsung dengan
perusahaan. Hingga saat ini, telah terbentuk 151 unit
UPPB dari 650 unit yang ditargetkan oleh Pemerintah
Daerah Kalimantan Selatan. Dalam upaya mengejar
terbentuknya UPPB tersebut, Dinas Perkebunan
dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan telah
melakukan kegiatan pembinaan, bimbingan teknis
dan sosialisasi serta menghimbau Kabupaten/Kota
untuk mengajak para petani karet bergabung atau
membentuk UPPB.
Sektor pertanian Kalimantan Selatan pada triwulan IV
2020 diprakirakan mengalami perbaikan kontraksi,
terutama didorong oleh peningkatan produksi TBS
seiring kemungkinan pergeseran masa puncak panen
TBS. Secara keseluruhan tahun 2020, kinerja sektor
pertanian diprakirakan lebih rendah dibandingkan
dengan kinerja tahun sebelumnya didorong produksi
TBS yang terbatas akibat kebakaran hutan dan
lahan (karhutla) serta kemarau panjang tahun 2019.
Produksi karet juga melambat sejalan penurunan
kualitas sadapan karet. Namun demikian kinerja
tabama diprakirakan meningkat seiring keberhasilan
program SERASI dan RAISA, yang diharapkan mampu
menahan laju penurunan kinerja sektor pertanian
lebih dalam di 2020.
1.2.2 Sektor PertambanganSektor pertambangan Kalimantan Selatan pada
triwulan III 2020 terkontraksi 9,08% (yoy),
lebih dalam dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya yang terkontraksi 5,67% (yoy).
Kontraksi sektor pertambangan didorong oleh
produksi batu bara sebesar 39,97 juta ton atau
terkontraksi 7,31% (yoy), lebih dalam dari triwulan
sebelumnya yang terkontraksi sebesar 1,55% (yoy).
Hal ini sejalan dengan penurunan Harga Batu bara
Acuan (HBA) oleh Kementerian ESDM pada triwulan
III 2020 (Grafik 1.17)
Kontraksi kinerja sektor pertambangan juga tercermin
pada nilai ekspor batu bara triwulan III 2020 yang
terkontraksi sebesar 45,53% (yoy), lebih rendah
dibanding triwulan sebelumnya yang terkontraksi
34,00% (yoy) (Grafik 1.18). Penurunan terutama
didorong oleh melemahnya permintaan batu bara
Tiongkok yang terkontraksi 53,06% (yoy), lebih
rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
yang terkontraksi sebesar 10,72% (yoy) (Grafik
1.19). Kontraksi ekspor disebabkan oleh kecukupan
stok batu bara Tiongkok yang relatif meningkat dan
dorongan penggunaan pasokan domestik (Grafik
1.20) serta masih rendahnya impor dalam pemenuhan
pembangkit batubara India (Grafik 1.21).
59,95
50,64
0
20
40
60
80
100
120
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IIIIV I II2015 2016 2017 2018 2019 2020
COAL �$/MT�
Sumber : HIS McCloskey (data diolah), *)data s.d September 2020
Grafik1.17 PerkembanganHargaBatuBaraAcuan(HBA)
-37,58
-8,52
�50
�40
�30
�20
�10
0
10
20
30
40
0
25
50
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IIIIV I II2016 2017 2018 2019 2020
% YOYRIBU TON
PERTUMBUHAN VOLUME EKSPOR KARET �SB. KANAN�VOLUME EKSPOR KARET
Sumber : Bea Cukai(data diolah)
Grafik1.16 EksporKaretTriwulanII2020
Perkembangan Ekonomi Makro DaerahBab I
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202012
batubara sejalan dengan pelemahan ekonomi mitra
dagang akibat Pandemi COVID-19, dan penurunan
permintaan batubara PLN seiring konsumsi listrik yang
berkurang sebagai dampak PSBB.
1.2.3 Sektor Industri PengolahanSektor Industri pengolahan Kalimantan Selatan
pada triwulan III 2020 terkontraksi sebesar 8,10%
(yoy), turun dibandingkan triwulan sebelumnya
yang terkontraksi 2,64% (yoy). Kontraksi industri
pengolahan terutama berasal dari kinerja CPO
didorong penurunan permintaan baik global maupun
domestik.
Pada triwulan III 2020, volume ekspor CPO terkontraksi
44,36% (yoy), lebih rendah dibanding triwulan
sebelumnya yang terkontraksi 33,83% (yoy), (Grafik
1.22). Penurunan volume ekspor CPO dipengaruhi
rendahnya permintaan dari sektor hotel dan restoran
di India serta perbedaan harga CPO dan minyak nabati
lain yang mengecil sehingga mendorong sebagian
Di sisi domestik, penurunan permintaan batubara
dari PLN akibat menurunnya konsumsi listrik karena
terbatasnya aktifitas perekonomian, turut mendorong
pelemahan kinerja pertambangan komoditas
batubara.
Kinerja sektor pertambangan Kalimantan Selatan pada
triwulan IV 2020 diprakirakan mengalami perbaikan
kontraksi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Perbaikan tersebut dipengaruhi peningkatan
permintaan negara mitra utama dalam rangka
persiapan memasuki musim dingin. Hal ini tercermin
dari harga batu bara berdasarkan data Newcastle
yang diprakirakan mengalami peningkatan. Harga
rata-rata bulanan di triwulan IV 2020 diprakirakan
sebesar USD61,01/ton lebih tinggi dari harga rata-
rata bulanan di triwulan III 2020 sebesar USD52,10/
ton. Secara keseluruhan tahun 2020, kinerja LU
pertambangan diprakirakan melemah dibandingkan
dengan kinerja pada tahun sebelumnya. Pelemahan
tersebut didorong oleh pelemahan permintaan
�60
�40
�20
0
20
40
60
80
100
0
5
10
15
20
25
30
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q32016 2017 2018 2019 2020
% YOYMILLION MT
PERTUMB. CHINA PORT STOCK �RHS�CHINA PORT STOCK
Sumber : Harga Batubara Acuan (HBA) -6332 kal. Kementerian ESDM
Grafik1.20 Persediaan Batubara di PelabuhanTiongkok
-34,00
-45,53
�60
�40
�20
0
20
40
60
80
0
0,5
1
1,5
2
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2016 2017 2018 2019 2020
% YOYRIBU TON
PERTUMBUHAN NILAI EKSPOR BATUBARA �SB. KANAN�NILAI EKSPOR BATUBARA
Sumber : Bea Cukai (diolah)
Grafik1.18 PerkembanganEksporBatubaraTriwulanIII2020
-33.9
2
-10,48-24.49
8,69
-53.06
�100
�50
0
50
100
150
200
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2016 2017 2018 2019 2020
% YOY
DUNIA ASEAN INDIA JEPANG TIONGKOKSumber : Bea Cukai (diolah)
Grafik1.19 NegaraTujuanEksporBatubaraBerdasarkanVolume
0
500
1.000
1.500
2.000
2.500
3.000
0
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
1 2 3 4 5 8 910 2 3 4 8 910 1 2 3 4 8 9 1 2 3 7 8 9 1 2 3 6 7 82016 2017 2018 2019 2020
RIBU TON RIBU TON
DOMESTIK IMPOR �RHS�
Sumber : HIS McCloskey (data diolah)
Grafik1.21 Pemenuhan Pembangkit Batubara India
Perkembangan Ekonomi Makro DaerahBab I
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202013
Sementara itu, kinerja sektor industri pengolahan
tahun 2020 diprakirakan lebih rendah dibandingkan
tahun 2019 seiring produksi TBS yang terbatas. Selain
itu, kinerja industri pengolahan tahun 2020 turut
dipengaruhi oleh penurunan permintaan CPO, sejalan
dengan pelemahan ekonomi negara mitra dagang
akibat Pandemi COVID-19 dan mobilitas masyarakat
yang tertahan akibat penerapan PSBB.
1.2.4 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR)
Pada triwulan III 2020, sektor perdagangan,
hotel dan restoran (PHR) Kalimantan Selatan
terkontraksi 5,82% (yoy), lebih dalam dibanding
triwulan sebelumnya yang terkontraksi 3,6%
(yoy). Penjualan ritel masih mengalami penurunan.
Indeks Penjualan Eceran terkontraksi sebesar 37,24%
(yoy), lebih dalam dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya yang terkontraksi sebesar 37,02% (yoy)
(Grafik 1.26).
importir beralih ke minyak nabati lain atau menunggu
perubahan harga. Harga CPO global pada triwulan
III 2020 tercatat sebesar US750/mt, meningkat
dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar
USD614/mt. Sementara itu, permintaan CPO domestik
juga mengalami penurunan sejalan dengan mobilitas
masyarakat yang belum sepenuhnya pulih.
Sektor industri pengolahan Kalimantan Selatan pada
triwulan IV 2020 diprakirakan mengalami peningkatan
didorong produksi CPO yang meningkat. Peningkatan
produksi CPO didukung oleh pergeseran puncak
masa panen TBS ke triwulan IV 2020. Selain itu,
peningkatan kinerja sektor industri pengolahan juga
disebabkan oleh naiknya permintaan CPO dari negara
mitra dagang terutama India menjelang festival Diwali,
dan Tahun Baru Imlek di Tiongkok. Sementara itu,
permintaan domestik diprakirakan membaik seiring
peningkatan serapan B30 menyusul kembalinya
mobilitas masyarakat dan kecukupan dana BPDPKS
yang didukung peningkatan tarif pungutan ekspor
CPO dan produk turunannya.
0
0,5
1
1,5
2
2,5
0
200
400
600
800
1000
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2015 2016 2017 2018 2019 2020
RUBBER �$/KG�
SAWNWOOD PALM OIL RUBBER TSR20
CPO �$/MT�SAWNWOOD �$/CUBIC METER�
Sumber : World Bank (diolah)
Grafik1.24 PerkembanganHargaKomoditasIndustriPengolahan Kalimantan Selatan
400
500
600
700
800
900
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2015 2016 2017 2018 2019 2020
$/MT
SOYBEAN OIL CPO
Sumber : World Bank (diolah)
Grafik1.25 PerkembanganHargaMinyakNabati
-33,83
-44,36�75
�50
�25
0
25
50
75
100
125
150
0
200
400
600
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2016 2017 2018 2019 2020
% YOYRIBU TON
PERTUMBUHAN VOLUME EKSPOR CPO �SB. KANAN�VOLUME EKSPOR CPO
Sumber : Bea Cukai (diolah)
Grafik1.22 PerkembanganEksporCPO
�150
�100
�50
0
50
100
150
200
250
300
350
400
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2016 2017 2018 2019 2020
% YOY
DUNIA INDIA TIONGKOK
Sumber : Bea Cukai (diolah)
Grafik1.23 PerkembanganEksporCPOBerdasarkanNegaraTujuan
Perkembangan Ekonomi Makro DaerahBab I
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202014
angkutan udara seiring pencabutan penghentian
sementara layanan angkutan udara.1 Jumlah
penumpang angkutan udara mengalami perbaikan
kontraksi 68,62% (yoy), membaik dari triwulan
sebelumnya yang terkontraksi 87,41% (yoy), (Grafik
1.31).
Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran Kalimantan
Selatan pada triwulan IV 2020 diprakirakan membaik,
didorong oleh mulai meningkatnya aktifitas
perekonomian dan mobilitas masyarakat. Momen
HBKN Natal dan Tahun baru di bulan Desember
diprakirakan akan berdampak positif terhadap
kinerja sektor PHR. Secara keseluruhan tahun 2020,
kinerja PHR diprakirakan lebih rendah dibandingkan
tahun sebelumnya akibat pandemi COVID-19
yang menyebabkan dibatalkannya beberapa event
Visit Kalimantan Selatan 2020 sehingga juga
mempengaruhi kinerja sektor tradables, khususnya
pada komoditas utama.
1 Ketentuan penghentian sementara layanan transportasi udara penumpang komersil baik dalam negeri (domestik) maupun luar negeri (internasional) diberlakukan oleh pemerintah sejak 24 April 2020dantelahberakhirpada1Juni2020.
Sub-lapangan usaha Penyediaan Akomodasi
dan Makan Minum juga mengalami penurunan.
Penurunan didorong oleh masih lemahnya daya beli
masyarakat dan menurunnya aktifitas masyarakat.
Aktifitas masyarakat pada masa HBKN Idul Adha 2020
lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya seperti
terlihat dari tingkat hunian hotel berbintang pada
periode tersebut (Grafik 1.27).
Sementara itu, subsektor Perdagangan Besar dan
Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor turut
mengalami penurunan. Hal ini didorong kinerja
penjualan kendaraan bermotor yang melemah akibat
daya beli dan mobilitas masyarakat yang terbatas.
Penurunan penjualan kendaraan bermotor terlihat
dari pertumbuhan kredit kendaraan bermotor (KKB)
yang menurun.
Di sisi lain, jumlah penumpang angkutan udara mulai
mengalami peningkatan meski masih lebih rendah
dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Hal
ini didorong mulai normalnya jumlah penumpang
-37,02
-37,24
�90
�70
�50
�30
�10
10
30
50
70
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2016 2017 2018 2019 2020
%YOY
Sumber : KPw BI Prov Kalsel (diolah)
Grafik1.26 PerkembanganIndeksPenjualanEceran
18,02
42
,24
�80
�60
�40
�20
0
20
40
0
10
20
30
40
50
60
70
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2016 2017 2018 2019 2020
%YOY% OKUPANSI
Sumber : BPS Kalsel (diolah)
Grafik1.27 PerkembanganTingkatHunianHotel
-87,74
-68,62
�100
�75
�50
�25
0
25
0
200
400
600
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2016 2017 2018 2019 2020
% YOYRIBU ORANG
GROWTHPENUMPANG
Sumber : Angkasa Pura (diolah)
Grafik1.28 PerkembanganJumlahPenumpangAngkutan Udara
Foto : Rumah Ano, Banjarmasin, Kalimantan Selatan
Keuangan PemerintahBab II
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202016
• Realisasi pendapatan daerah Kalimantan Selatan di triwulan III 2020 tercatat sebesar Rp4,48 triliun atau 75,51% dari APBD 2020 penyesuaian, lebih rendah dibandingkan realisasi triwulan III tahun sebelumnya yang sebesar Rp5,58 triliun atau 80,05% dari target APBD 2019. Sementara itu, realisasi belanja daerah sebesar Rp4,06 triliun, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan triwulan III 2019 yang sebesar Rp4,34 triliun.
• Penurunan realisasi belanja daerah pada triwulan III 2020 disebabkan oleh penurunan realisasi belanja modal serta belanja operasional. Belanja modal pada triwulan III 2020 tercatat sebesar Rp370,37 miliar atau 50,61% dari pagu APBD 2020 penyesuaian, lebih rendah dibandingkan triwulan III 2019 yang sebesar Rp689,55 miliar atau 27,78% dari pagu APBD 2019. Sementara, penurunan belanja operasional bersumber dari pos belanja barang dan jasa yang pada triwulan III 2020 tercatat sebesar Rp801,68 miliar, lebih rendah dibandingkan triwulan III 2019 yang sebesar Rp1,04 triliun.
• Realisasi pendapatan negara di Kalimantan Selatan pada triwulan III 2020 tercatat sebesar Rp6,04 triliun atau 46,36% dari target APBN 2020, lebih rendah dibandingkan dengan realisasi triwulan III 2019 yang sebesar Rp7,51 triliun atau 68,44% dari target APBN 2019. Realisasi belanja negara pada triwulan III 2020 tercatat sebesar Rp20,15 triliun atau 80,59% dari pagu APBN 2020, lebih rendah dibandingkan triwulan III 2019 yang sebesar Rp21,13 triliun.
KeuanganPemerintah
Bab II
Keuangan PemerintahBab II
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202017
2.1 REALISASI PENDAPATAN DAERAH
Realisasi pendapatan daerah Provinsi Kalimantan
Selatan pada triwulan III 2020 lebih rendah
dibandingkan triwulan III 2019. Realisasi
pendapatan daerah tercatat sebesar Rp4,48 triliun
atau 75,51% dari target APBD 2020 penyesuaian,
lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun
sebelumnya sebesar Rp5,58 triliun atau 80,05% dari
target APBD 2019 (Tabel 2.1).
Realisasi pendapatan yang lebih rendah tersebut
bersumber dari penurunan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) antara lain pada pendapatan retribusi, terutama
penginapan dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB),
terutama kendaraan angkutan. Realisasi pendapatan
yang lebih rendah juga didorong oleh realisasi dana
perimbangan dan pendapatan pos lain-lain yang lebih
rendah dibanding triwulan III 2019 (Tabel 2.2).
Pada triwulan III 2020, realisasi PAD tercatat sebesar
Rp2,16 triliun atau 76,04% dari target APBD 2020
penyesuaian, sedikit lebih rendah dibanding triwulan
Tabel2.1 Realisasi Pendapatan dan Belanja APBD Provinsi Kalimantan Selatan (Rp Miliar kecuali disebutkan lain)
Sumber: Kanwil DJPb dan Bakeuda Provinsi Kalimantan Selatan
P Realisasi terhadap APBD Penyesuaian
Uraian Pos APBD
APBDAPBD
PenyesuaianREALISASI s.d. Tw III % REALISASI s.d. Tw III
2019 2020 2020 2019 2020 2019 2020 2020P
Pendapatan Daerah 6.966,95 7.230,91 5.937,98 5.577,21 4.484,00 80,05% 62,01% 75,51%
Pendapatan Asli Daerah 3.647,61 3.824,03 2.840,11 2.923,33 2.159,68 80,14% 56,48% 76,04%
Dana Perimbangan 3.224,82 3.323,47 3.016,40 2.557,16 2.259,38 79,30% 67,98% 74,90%
Lain-Lain Pendapatan yang Sah 94,52 83,40 81,47 96,73 64,94 102,34% 77,87% 79,71%
Belanja Daerah 7.031,95 7.580,91 6.287,98 4.338,06 4.060,90 61,69% 53,57% 64,58%
Belanja Operasional 4.255,44 4.857,21 4.169,30 2.753,54 2.555,21 64,71% 52,61% 61,29%
Belanja Modal 1.466,49 1.333,05 731,85 689,55 370,37 47,02% 27,78% 50,61%
Belanja Tak Terduga 6,00 10,00 381,24 - 233,65 0,00% 2336,51% 61,29%
Dana Transfer 1.304,01 1.380,64 1.005,59 894,97 901,67 68,63% 65,31% 89,67%
Tabel2.2 Realisasi Pendapatan APBD Provinsi Kalimantan Selatan (Rp Miliar kecuali disebutkan lain)
Sumber: Kanwil DJPb dan Bakeuda Provinsi Kalimantan Selatan
P Realisasi terhadap APBD Penyesuaian
Uraian Pos APBD
APBDAPBD
PenyesuaianREALISASI s.d. Tw III % REALISASI s.d. Tw III
2019 2020 2020 2019 2020 2019 2020 2020P
Pendapatan Asli Daerah 3.647,61 3.824,03 2.840,11 2.923,33 2.159,68 80,14% 56,48% 76,04%
Hasil Pajak Daerah 2.963,67 3.113,50 2.294,00 2.009,68 1.651,88 67,81% 53,06% 72,01%
Hasil Retribusi Daerah 31,16 37,08 26,68 27,02 17,84 86,70% 48,10% 66,85%
Hasil Pengelolaan Kekayaan yang Dipisahkan
51,00 51,60 32,60 21,83 34,99 42,80% 67,81% 107,34%
lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
601,77 621,85 486,83 864,80 454,97 143,71% 73,16% 93,46%
Dana Perimbangan 3.224,82 3.323,47 3.016,40 2.557,16 2.259,38 79,30% 67,98% 74,90%
Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak 891,43 900,55 831,36 801,15 1.062,55 89,87% 117,99% 127,81%
Dana Alokasi Umum 1.188,15 1.215,80 1.095,80 990,12 918,63 83,33% 75,56% 83,83%
Dana Alokasi Khusus 1.145,25 1.207,12 1.089,24 765,89 278,20 66,88% 23,05% 25,54%
Lain-lain Pendapatan yang Sah 94,52 83,40 81,47 96,73 64,94 102,34% 77,87% 79,71%
Total Pendapatan Daerah 6.966,95 7.230,91 5.937,98 5.577,21 4.484,00 80,05% 62,01% 75,51%
Keuangan PemerintahBab II
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202018
Penurunan realisasi belanja daerah pada triwulan III
2020 disebabkan oleh realisasi belanja modal serta
belanja operasional yang rendah. Belanja modal pada
triwulan III 2020 tercatat sebesar Rp370,37 miliar atau
50,61% dari pagu APBD 2020 penyesuaian, lebih
rendah dibandingkan triwulan III 2019 yang sebesar
Rp689,55 miliar atau 27,78% dari pagu APBD 2019.
Sejalan dengan itu, realisasi belanja operasional pada
triwulan III 2020 tercatat sebesar Rp2,56 triliun atau
61,29% dari pagu APBD 2020 penyesuaian, lebih
rendah dibandingkan triwulan III 2019 yang sebesar
Rp2,75 triliun atau 52,61% dari pagu APBD 2019.
Penurunan tersebut diakibatkan oleh realisasi pos
belanja barang dan jasa yang pada triwulan III 2020
tercatat Rp801,68 miliar, lebih rendah dibandingkan
triwulan III 2019 yang sebesar Rp1,04 triliun. Namun
demikian secara persentase, serapan pos belanja
barang dan jasa pada triwulan III 2020 sebesar 63,55%
dari pagu APBD 2020 penyesuaian, sedikit lebih tinggi
dibandingkan persentase serapan pada triwulan III
2019 sebesar 62,51%.
Di sisi lain, pos belanja pegawai pada triwulan III 2020
tercatat sebesar Rp1,41 triliun atau 70,58% dari pagu
APBD 2020 penyesuaian, lebih tinggi dibandingkan
Realisasi Pendapatan APBD Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan(Rp miliar kecuali disebutkan lain)
Sumber : Kanwil DJPb Provinsi Kalimantan Selatan
Tabel2.3
No JENIS ANGGARANPagu 2020
Realisasi s.d. Tw III
2020
% Realisasi s.d. Tw III
2020
1 Kab. Banjar 1.709,28 1.166,95 68,27
2 Kab. Barito Kuala 1.257,94 990,32 78,73
3 Kab. Hulu Sungai Selatan 1.137,34 960,87 84,48
4 Kab. Hulu Sungai Tengah 1.090,60 794,66 72,86
5 Kab. Hulu Sungai Utara 1.138,75 871,63 76,54
6 Kab. Kotabaru 1.461,36 1.054,58 72,16
7 Kab. Tabalong 1.365,08 1.012,72 74,19
8 Kab. Tanah Laut 1.399,91 1.143,38 81,68
9 Kab. Tapin 1.259,46 880,94 69,95
10 Kota Banjarbaru 1.009,32 939,27 93,06
11 Kota Banjarmasin 1.519,44 1.365,96 89,90
12 Kab. Balangan 1.342,96 933,42 69,51
13 Kab. Tanah Bumbu 1.578,99 1.274,14 80,69
Rata-rata 77,85
59,06 66,04
55,92
42,52 48,12
55,18 51,17 48,16
0
10
20
30
40
50
60
70
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
%
Sumber : Kanwil DJPb Provinsi Kalimantan Selatan *)Data realisasi triwulan III 2020
Grafik2.1 RasioKemandirianFiskalDaerahTriwulanIII2020
III 2019 yang sebesar Rp2,92 triliun atau 80,14%
dari target APBD 2019. Penurunan realisasi PAD
triwulan III 2020 secara nominal mengakibatkan rasio
kemandirian fiskal Pemerintah Provinsi Kalimantan
Selatan triwulan III 2020 turun menjadi 48,16%,
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya
sebesar 51,17% (Grafik 2.1). Penurunan rasio juga
didorong oleh realisasi dana perimbangan yang tinggi
pada triwulan III 2020 sebesar Rp2,26 triliun meskipun
secara nominal lebih rendah dibandingkan triwulan III
2019 yang sebesar Rp 2,56 triliun.
Rata-rata realisasi pendapatan daerah di tingkat
kabupaten/kota pada triwulan III 2020 sebesar
77,85%, sedikit lebih tinggi dibandingkan capaian
di tingkat provinsi yang sebesar 77,52%. Realisasi
pendapatan tertinggi tercatat di Kota Banjarbaru yakni
sebesar 93,06%, sedangkan realisasi terendah adalah
Kabupaten Banjar, sebesar 68,27% (grafik 2.3).
2.2 REALISASI BELANJA DAERAHRealisasi belanja daerah APBD Provinsi Kalimantan
Selatan pada triwulan III 2020 tercatat sebesar
Rp4,06 triliun, sedikit lebih rendah dibandingkan
dengan triwulan III 2019 yang sebesar Rp4,34
triliun. Namun demikian, secara persentase serapan
belanja daerah triwulan III 2020 yang sebesar 64,58%
dari pagu APBD 2020 penyesuaian, lebih tinggi
dibandingkan triwulan III 2019 yang sebesar 61,69%
dari pagu APBD 2019.
Keuangan PemerintahBab II
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202019
13,02 12,05
9,71
11,73
9,12
0
2
4
6
8
10
12
14
2016 2017 2018 2019 2020
%
Sumber : Kanwil DJPb Provinsi Kalimantan Selatan *)Data realisasi triwulan III 2020
Grafik2.2 RasioBelanjaModalterhadapTotalBelanjaTriwulanIII2020
Tabel2.4 Realisasi Belanja APBD Provinsi Kalimantan Selatan (Rp Miliar kecuali disebutkan lain)
Sumber: Kanwil DJPb dan Bakeuda Provinsi Kalimantan Selatan
Uraian Pos APBD
APBD APBDPenyesuaian REALISASI s.d. Tw III % REALISASI s.d. Tw III
2019 2020 2020 2019 2020 2019 2020 2020P
Belanja Operasional 4.255,44 4.857,21 4.169,30 2.753,54 2.555,21 64,71% 52,61% 61,29%
Belanja Pegawai 1.899,72 2.138,99 2.002,68 1.275,53 1.413,51 67,14% 66,08% 70,58%
Belanja Barang dan Jasa 1.664,27 1.803,08 1.261,55 1.040,25 801,68 62,51% 44,46% 63,55%
Hibah 691,45 915,13 905,07 437,76 340,02 63,31% 37,16% 37,57%
Belanja Modal 1.466,49 1.333,05 731,85 689,55 370,37 47,02% 27,78% 50,61%
Belanja Tak Terduga 6,00 10,00 381,24 - 233,65 0,00% 2336,51% 61,29%
Transfer Pemda 1.304,01 1.380,64 1.005,59 894,97 901,67 68,63% 65,31% 89,67%
Transfer Bagi Hasil 1.301,88 1.380,64 1.005,59 893,54 901,67 68,63% 65,31% 89,67%
Transfer Bantuan Keuangan 2,14 - - 1,42 - 66,67% - -
Total Belanja Daerah 7.031,95 7.580,91 6.287,98 4.338,06 4.060,90 61,69% 53,57% 64,58%
Realisasi Belanja APBD Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan (Rp miliar kecuali disebutkan lain)
Sumber : Kanwil DJPb Provinsi Kalimantan Selatan
Tabel2.5
No JENIS ANGGARANPagu 2020
Realisasi s.d. TW III 2020
% Realisasi s.d. TW III
2020
1 Kab. Banjar 1.899,43 1.023,24 53,87
2 Kab. Barito Kuala 1.149,45 734,19 63,87
3 Kab. Hulu Sungai Selatan 1.315,14 752,86 57,25
4 Kab. Hulu Sungai Tengah 1.215,25 618,51 50,90
5 Kab. Hulu Sungai Utara 1.241,21 565,12 45,53
6 Kab. Kotabaru 1.425,88 782,56 54,88
7 Kab. Tabalong 1.459,86 693,89 47,53
8 Kab. Tanah Laut 1.602,49 870,64 54,33
9 Kab. Tapin 1.174,07 630,87 53,73
10 Kota Banjarbaru 1.112,88 661,96 59,48
11 Kota Banjarmasin 1.854,93 1.084,01 58,44
12 Kab. Balangan 1.082,31 672,04 62,09
13 Kab. Tanah Bumbu 1.815,29 1.154,32 63,59
Rata-rata 55,81
triwulan III 2019 yang sebesar Rp1,28 triliun atau
67,14% dari pagu APBD 2019. (Tabel 2.4).
Realisasi belanja modal yang rendah pada triwulan III
2020 mengakibatkan rasio belanja modal terhadap
total belanja lebih rendah dibandingkan triwulan III
2019, yaitu dari 11,73% turun menjadi 9,12% (Grafik
2.2).
Sementara itu, pada triwulan III 2020 realisasi transfer
Pemerintah tercatat sebesar Rp901,67 miliar, lebih
tinggi dibandingkan triwulan III tahun sebelumnya
yang sebesar Rp894,97 miliar.
Rata-rata realisasi belanja daerah pada triwulan III
2020 di tingkat Kabupaten/Kota tercatat sebesar
55,81%, sedikit lebih rendah dari capaian di tingkat
provinsi yang sebesar 55,83%. Dari 13 kabupaten/
kota, capaian tertinggi di Kabupaten Barito Kuala
yaitu sebesar 63,87%. Sedangkan capaian terendah
di Kabupaten Hulu Sungai Utara sebesar 45,53%
(Tabel 2.5).
Pada triwulan III 2020, realisasi realokasi anggaran
dalam rangka penanganan pandemi COVID-19
tercatat 67,95% dari total anggaran sebesar Rp300,05
Keuangan PemerintahBab II
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202020
miliar. Realisasi tersebut terdiri dari pos penanganan
kesehatan sebesar 65,92%, penanganan dampak
ekonomi sebesar 92,94%, dan penyediaan jaminan
pengaman sosial sebesar 91,51% (Tabel 2.6).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang (Perpu) No.2 Tahun 2020 yang
mengatur tentang pemilihan lanjutan Pilkada serentak
dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) No.
15 Tahun 2020, Pilkada serentak akan dilaksanakan
pada tanggal 9 Desember 2020. Di Kalimantan
Selatan, pilkada serentak diselenggarakan untuk
pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Walikota
dan Wakil Walikota Banjarmasin dan Banjarbaru, serta
Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Balangan, Tanah
Bumbu, Kotabaru, Banjar dan Hulu Sungai Tengah.
Berdasarkan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD),
dana untuk Pilkada memiliki total pagu sebesar
Rp526,83 miliar. Dropping anggaran sampai dengan
September 2020 telah mencapai Rp523,94 miliar atau
99,45%. Dropping anggaran untuk Komisi Pemilihan
Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum
(Bawaslu) telah mencapai 100%, masing-masing
sebesar Rp351,94 miliar dan Rp130,41 miliar.
Sementara itu, dropping anggaran pengamanan
mencapai Rp41,59 miliar atau 99,45% (Tabel 2.7).
Berdasarkan fungsi, realisasi belanja provinsi dan
kabupaten/kota di Kalimantan Selatan triwulan III
2020 terutama untuk belanja bidang kesehatan adalah
sebesar 26,90% (Rp 3,85 triliun), belanja bidang
pelayanan umum sebesar 26,14% (Rp3,74 triliun),
dan pendidikan sebesar 23,19% (Rp3,32 triliun).
Sementara itu, belanja bidang perumahan dan fasilitas
umum sebesar 10,92% (Rp1,56 triliun), belanja
bidang ekonomi sebesar 6,36% (Rp909,73 mliar),
dan belanja bidang perlindungan sosial, lingkungan
hidup, ketertiban dan keamanan, serta pariwisata dan
budaya sebesar 6,49% (Rp927,84 miliar) (Grafik 2.3).
2.3 REALISASI PENDAPATAN DAN BELANJA APBN DI KALSEL
Realisasi pendapatan negara di Kalimantan
Selatan pada triwulan III 2020 tercatat sebesar
Rp6,04 triliun atau 46,36% dari target APBN 2020.
Realisasi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan
realisasi pada triwulan III 2019 yang sebesar Rp7,51
triliun atau 68,44% dari target APBN 2019 (Tabel 2.8).
Realisasi belanja negara di Kalimantan Selatan pada
triwulan III 2020 tercatat sebesar Rp20,15 triliun
atau 80,59% dari pagu APBN 2020, lebih rendah
dibandingkan triwulan III 2019 yang sebesar Rp21,13
triliun atau 72,02% dari pagu APBN 2019. Realisasi
Tabel2.6 Realisasi Belanja Realokasi Anggaran Penanganan COVID-19 (Rp Milyar kecuali disebutkan lain)
Sumber : Bakeuda Provinsi Kalimantan Selatan
No Uraian Realokasi Realisasi%
Realisasi
1 Penanganan Kesehatan 276,50 182,28 65,92
2Penanganan Dampak Ekonomi
3,55 3,30 92,94
3Penyediaan Jaminan Pengaman Sosial
20,00 18,30 91,51
Total 300,05 203,88 67,95
Tabel2.7 Dropping NPHAD Pilkada Serentak Kalimantan Selatan (Rp Milyar kecuali disebutkan lain)
Sumber : Bakeuda Provinsi Kalimantan Selatan
No Uraian Realokasi Realisasi%
Realisasi
1Komisi Pemilihan Umum (KPU)
351,94 351,94 100,00
2Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu)
130,41 130,41 100,00
3 Pengamanan 44,48 41,59 93,50
Total 526,83 523,94 99,45
PELAYANAN UMUM
KETERTIBAN DAN KEAMANAN
PERTAHANAN
EKONOMI
LINGKUNGAN HIDUPPERUMAHAN DAN FASILITAS UMUM
KESEHATAN
PARIWISATA DAN BUDAYA
PENDIDIKANAGAMA
PERLINDUNGAN SOSIAL
26%
2%6%
2%11%27%
1%
23%
2%
Sumber : Bakeuda Provinsi Kalimantan Selatan
Grafik2.3 Realisasi Belanja APBD se-Kalimantan Selatan per Sektor
Keuangan PemerintahBab II
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202021
Sumber: Kanwil DJPb Provinsi Kalimantan Selatan
Tabel2.8 Realisasi Belanja APBN di Provinsi Kalimantan Selatan (Rp Milyar kecuali disebutkan lain)
Uraian Pos APBD
REALISASI s.d. Triwulan III 2019 REALISASI s.d Triwulan III 2020
PAGU Realisasi % PAGU Realisasi %
Pendapatan Negara 10.968,12 7.506,84 68,44 13.038,29 6.044,79 46,36
Pendapatan Perpajakan 10.039,04 6.588,37 65,63 11.999,46 5.139,83 42,83
Pendapatan Bukan Pajak 929,08 918,47 98,86 1.038,83 904,96 87,11
Hibah - - - - - -
Belanja Negara 29.341,31 21.132,28 72,02 25.007,42 20.153,68 80,59
Belanja Pemerintah Pusat 9.804,91 5.984,23 61,03 7.938,26 4.919,61 61,97
Belanja Pegawai 3.413,95 2.566,10 75,17 3.638,97 2.573,85 70,73
Belanja Barang 4.345,04 2.553,00 58,76 2.916,22 1.732,90 59,42
Belanja Modal 2.032,65 859,51 42,29 1.371,23 603,97 44,05
Belanja Bansos 13,27 5,62 42,37 11,84 8,89 75,08
Transfer ke Daerah 18.030,06 13.984,15 77,56 15.556,22 13.895,20 89,32
Dana Perimbangan 18.030,06 13.984,15 77,56 15.556,22 13.895,20 89,32
Dana Desa 1.506,34 1.163,89 77,27 1.512,94 1.338,87 88,49
belanja negara triwulan III 2020 yang rendah terutama
disebabkan oleh kinerja belanja pemerintah pusat
yang rendah, yaitu pada pos belanja barang dan
belanja modal yang masing-masing tercatat sebesar
Rp1,73 triliun (triwulan III 2019 sebesar Rp2,55
triliun) dan sebesar Rp603,97 miliar (triwulan III
2019 Rp859,51 miliar). Di sisi lain, belanja pegawai
mengalami peningkatan menjadi Rp2,573 triliun dari
Rp2,566 triliun.
Penurunan realisasi belanja negara di Kalimantan
Selatan pada triwulan III 2020 juga diakibatkan oleh
penurunan transfer ke daerah yang turun menjadi
Rp13,89 triliun dari Rp13,98 triliun pada triwulan III
2019. Di sisi lain, realisasi pos dana desa mengalami
sedikit peningkatan menjadi Rp1,34 triliun dari Rp1,16
triliun (Tabel 2.8).
Halaman ini sengaja dikosongkan
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202023
Perkembangan Serapan Stimulus Fiskal dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Kalimantan Selatan
BOKS 1
November 2020 Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN 24
Pandemi COVID-19 yang merebak sejak awal tahun
2020 menyebabkan terganggunya perekonomian di
seluruh negara. Dampak pandemi memberikan efek
domino pada aspek sosial, ekonomi, dan keuangan.
Penyebaran COVID-19 yang mudah, cepat, dan
meluas bukan hanya berdampak pada krisis kesehatan,
melainkan juga pada aktifitas perekonomian. Berbagai
kebijakan yang ditempuh dalam rangka flattening the
curve orang yang terkena covid memiliki konsekuensi
pada aktivitas ekonomi yang tertahan sehingga turut
mempengaruhi penyerapan tenaga kerja di berbagai
sektor, termasuk sektor informal. Lebih lanjut,
kegiatan konsumsi dan investasi menjadi terganggu,
aktivitas ekspor-impor terhambat, serta meningkatnya
volatilitas dan gejolak di sektor keuangan.
Dalam rangka pencegahan dan penanganan dampak
pandemi COVID-19, Pemerintah Pusat menerbitkan
Inpres Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Refocusing
Kegiatan, Realokasi Anggaran, serta Pengadaan
Barang dan Jasa. Sejalan dengan hal tersebut,
Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Selatan telah
menganggarkan dana sebesar Rp1,691 Triliun untuk
pencegahan dan penanganan dampak COVID-19. Dari
jumlah tersebut, sebesar Rp0,63 Triliun dialokasikan
untuk penanganan bidang kesehatan, Rp0,59 Triliun
untuk penyediaan jaring pengaman sosial (social
safety net) dan penanganan dampak ekonomi sebesar
Rp0,48 Triliun.
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202025
Boks 1 : Perkembangan Serapan Stimulus Fiskal dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Kalimantan Selatan
GrafikB1.2 Realisasi Anggaran Program PEN di Provinsi Kalimantan Selatan
Di samping realokasi anggaran, Pemerintah Daerah
Kalimantan Selatan juga telah menyalurkan dana
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari
pemerintah pusat dengan total realisasi anggaran
sebesar 2,80 triliun rupiah (Grafik B1.3).
Selain itu, Pemerintah Pusat juga telah menganggarkan
dana sebesar Rp6,9 T secara nasional untuk
penyaluran bantuan keringanan tagihan listrik berupa
diskon tarif listrik 100% bagi pelanggan dengan daya
450 VA dan diskon tarif listrik 50% bagi pelanggan
dengan daya 900 VA, sebagai bagian dari upaya untuk
meringankan beban masyarakat yang terdampak
pandemi COVID-19.
Per September 2020, total penerima insentif sebanyak
732.012 penerima atau 39,23% dari total pelanggan,
meningkat dari Juni 2020 yang sebanyak 691.436
Alokasi anggaran tersebut merupakan gabungan
anggaran pemerintah provinsi beserta 13 kabupaten/
kota (Grafik B1.1), dengan alokasi terbesar di
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (24%)
Kabupaten Hulu Sungai Selatan (15%), Kabupaten
Tanah Laut (15%), dan Kabupaten Tanah Bumbu
(14%). Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
merealokasikan APBD terkait COVID-19 sebesar
Rp 300,05 miliar. Realisasi sampai triwulan III 2020
mencapai 67,95% atau sebesar Rp203,88 miliar.
Percepatan realisasi anggaran didorong oleh
penyederhanaan prosedur terkait regulasi maupun
administrasi pengelolaan anggaran penanganan
dampak COVID-19. Hal ini merupakan tindaklanjut
instruksi Presiden RI dalam Rapat Terbatas Percepatan
Penyerapan Anggaran.
GrafikB1.1 AlokasiAnggaranPenangananCOVID-19diPemerintah Daerah Kalimantan Selatan
PROV. KALIMANTAN SELATAN
KAB. HULU SUNGAI SELATAN
KAB. TANAH LAUT
KAB. TANAH BUMBU
KAB. TABALONG
KAB. BARITO KUALA
KAB. BANJAR
KAB. TAPIN
KOTA BANJARMASIN
KAB. KOTABARU
KAB. BALANGAN
KAB. HULU SUNGAI TENGAH
KOTA BANJAR BARU
KAB. HULU SUNGAI UTARA
24%
15%
15%14%
6%
6%
6%
5%3%
6%2% 2%1%
KLAIM RS
INSENTIF NAKES
PKT � KEMENHUB
PKT� KEMENTAN
PKT � PUPR
SUBSIDI GAJI
BST
BPNT
PKH
KARTU PRAKERJA
BPUM
MILIAR RUPIAH
900467
343343
273231
15638
25138
TabelB1.1 Serapan Realokasi Anggaran Penanganan COVID-19PemprovKalselperSeptember2020
BELANJA KESEHATAN
PERLINDUNGAN SOSIAL
65,92%Rp 276,5 M
PENANGANAN DAMPAK EKONOMI
Rp 182,3 M
ALOKASI REALISASI SERAPAN
91,51%Rp 20,0 M Rp 18,3 M
92,94%Rp 3,5 M Rp 3,3 M
Sumber : BAKEUDA Provinsi Kalimantan Selatan
845.529Program Keluarga
Harapan (PKH) Rp 343,16 M
1.788.363Bantuan PanganNon Tunai (BPNT) Rp 342,56 M
455.505Bantuan Sosial
Tunai (BST) Rp 273,30 M
PROGRAM PEN REALISASI JUMLAH PENERIMA
375.149Banpres Produktif
Usaha Mikro (BPUM) Rp 900,36 M
131.632Kartu Prakerja Rp 467,29 M
TabelB1.2 Realisasi Program PEN di Provinsi Kalimantan Selatan
Sumber : Kementerian Keuangan
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202026
Boks 1 : Perkembangan Serapan Stimulus Fiskal dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Kalimantan Selatan
pelanggan (Tabel B1.3). Paket stimulus ini akan
diperpanjang hingga Desember 2020 serta masih
dipertimbangkan untuk diperpanjang hingga 2021.
Untuk memastikan penyaluran berjalan lancar dan
tepat Kecamatan/Desa/Kelurahan, serta memperluas
pemberian keringanan tagihan listrik bagi pelanggan
sosial, bisnis, industri dan layanan khusus selama Juli
hingga Desember 2020.sasaran, maka Pemerintah
melalui PLN akan bekerjasama dengan perangkat
daerah setingkat
GrafikB1.3 Proporsi Penerimaan Bantuan Subsidi Listrik di Kalimantan Selatan
93%
4%3%
RUMAH TANGGA
BISNIS
INDUSTRI
SOSIAL
40,15%1.745.048 700.656
PELANGGAN REALISASI SERAPAN
25,92%120.987 31.356
39,23%1.866.035 732.012
RUMAH TANGGA
BISNIS/INDUSTRI
TOTAL PENYALURAN
TabelB1.3 Serapan Stimulus Subsidi Listrik Kalimantan Selatan MenurutSektorPenggunaanPerSeptember2020
Sumber : Kementerian Keuangan
Foto : Bandara Syamsuddin Noor (BDJ), Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Perkembangan Inflasi DaerahBab III
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202028
• Sampai dengan triwulan III 2020, secara tahunaninflasi Kalimantan Selatan tercatat sebesar 1,04%(yoy),lebihrendahdaritriwulanlalusebesar(1,14%yoy). Angka tersebut berada di bawah inflasiwilayahKalimantan yang sebesar 1,13% (yoy) daninflasinasionalsebesar1,42%(yoy).Inflasitahunanyang lebih rendah bersumber dari deflasi padaKelompok Transportasi di tengah tekanan inflasipadaKelompokPerawatanPribadidanJasaLainnya.
• Secara triwulanan, Kalimantan Selatanmengalamideflasi sebesar 0,33% (qtq), lebih rendahdibandingkan triwulan II 2020 yang inflasi sebesar0,20% (qtq). Deflasi didorong oleh kelompokmakanan,minumandantembakau.
• Inflasi Kalimantan Selatan triwulan IV 2020diprakirakan lebih rendah dibandingkan dengan triwulanIII2020.Halinididorongolehstokkomoditashasil panen yang masih memadai sementara permintaan masyarakat belum sepenuhnya pulih. Sementara untuk keseluruhan tahun, inflasi tahun2020 diprakirakan akan lebih rendah dibandingtahun 2019 dan berada di bawah sasaran inflasinasional(3±1%).
PerkembanganInflasi Daerah
Bab III
Perkembangan Inflasi DaerahBab III
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202029
sebesar 1,13% (yoy). Inflasi Kalimantan Selatan juga
lebih rendah dibanding tiga Provinsi lainnya, kecuali
Provinsi Kalimantan Barat (Grafik 3.3).
Secara triwulanan, pada triwulan III 2020 Kalimantan
Selatan mengalami deflasi sebesar 0,33% (qtq),
berbeda arah dibanding triwulan II 2020 yang
mengalami inflasi sebesar 0,20% (qtq). Kelompok
makanan, minuman dan tembakau menjadi
pendorong deflasi sebesar -2,59% (qtq), terutama
bersumber dari komoditas daging ayam ras. Tingginya
deflasi daging ayam ras mendorong diterbitkannya
Surat Edaran (SE) Dirjen PKH1 yang merupakan salah
satu upaya untuk stabilisasi pasokan dan harga
daging ayam. Di sisi lain, kelompok transportasi
menjadi pendorong inflasi di Kalimantan Selatan
1 SuratEdaranNo.09246T/SE/PK/230./F/08/2020TentangPenguranganDaysOldChicken(DOC)FSMelaluiCuttingHatchingEgg(HE)Umur18Hari,PenyesuaianSettingHEdanafkirDiniParentStock(PS)
INFLASI KALIMANTAN SELATAN INFLASI NASIONAL INFLASI KALIMANTAN
1,04
1,42
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
5
I II III IV I II III IV I II III IV I II III2017 2018 2019 2020
%YOY
1,13
Sumber : Berita Resmi Statistik Inflasi, BPS
Grafik3.1 PerkembanganInflasiKalimantanSelatandan Nasional
MAKANAN, MINUMAN DANTEMBAKAU
PAKAIAN DAN ALAS KAKI
PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, DAN BAHANBAKAR RUMAH TANGGAPERLENGKAPAN, PERALATAN DANPEMELIHARAAN RUTIN RUMAH TANGGAKESEHATAN
TRANSPORTASITRANSPORTASI
INFORMASI, KOMUNIKASI, DAN JASAKEUANGAN
REKREASI, OLAHRAGA, DAN BUDAYA
PENDIDIKAN
PENYEDIAAN MAKANAN DANMINUMAN/RESTORAN
PERAWATAN PRIBADI DAN JASALAINNYA
28,4%
6,1%
18,7%
10,8%
5,4%
10,9%6,6%
1,7%3%
5%3,3%
Grafik3.2 KomposisiInflasiKalselTahunan(yoy)menurut Kelompoknya
KALSEL KALBAR KALTENG KALTIM KALTARA KALIMANTAN
1,04
0,62
1,741,43
2,15
1,13
0,0
0,5
1,0
1,5
2,0
2,5 % YOY
Sumber : Berita Resmi Statistik Inflasi, BPS
Grafik3.3 PerbandinganInflasise-KalimantanTw.III2020
Komposisi Inflasi Kalsel Tahunan (qtq) Menurut Kelompoknya
Tabel3.1
No Kelompok Inflasi(% qtq)
1 Makanan, minuman dan tembakau -2,59
2 Pakaian dan alas kaki 0,19
3 Perumahan, air, listrik, dan BBRT -0,18
4 Perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin RT 0,83
5 Kesehatan 0,43
6 Transportasi 1,32
7 Informasi, komunikasi, dan jasa keuangan -0,08
8 Rekreasi, olahraga dan budaya 1,54
9 Pendidikan -0,52
10 Penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,01
11 Perawatan jasa pribadi dan lainnya 3,95
Sumber: BPS, diolah
3.1 PERKEMBANGAN INFLASISecara tahunan, inflasi Kalimantan Selatan pada
triwulan III 2020 tercatat sebesar 1,04% (yoy),
lebih rendah dari triwulan lalu (1,14% yoy).
Angka inflasi tersebut lebih rendah dari inflasi nasional
(1,42% yoy). Inflasi Kalimantan Selatan triwulan III
2020 juga berada di bawah sasaran inflasi nasional
tahun 2020 sebesar 3±1% (Grafik 3.1).
Berdasarkan kelompok, inflasi tahunan Kalimantan
Selatan pada triwulan III 2020 didominasi oleh 4
kelompok utama, yaitu makanan, minuman, dan
tembakau (28,4% yoy), perumahan, air, listrik, dan
bahan bakar rumah tangga (18,7% yoy), penyediaan
makanan dan minuman/restoran (10,9% yoy), dan
transportasi (10,8% yoy) (Grafik 3.2).
Inflasi Kalimantan Selatan pada triwulan III 2020 lebih
rendah dari inflasi regional Kalimantan yang tercatat
Perkembangan Inflasi DaerahBab III
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202030
daging ayam ras membuat harga jual turun cukup
dalam.
Komoditas ikan gabus juga menjadi pendorong
utama deflasi dari kelompok makanan, minuman dan
tembakau dengan deflasi sebesar 14,22%(qtq) dan
andil sebesar 0,09% (qtq). Permintaan yang relatif
berkurang di tengah pasokan yang stabil membuat
harga jual ikan gabus mengalami penurunan (Tabel
3.2).
INFLASI UMUM
0,20
-0,33
�0,5
0,0
0,5
1,0
1,5
2,0
2,5
I II III VI I II III VI I II III VI I II III2017 2018 2019 2020
%QTQ
Sumber : BPS Kalsel, diolah
Grafik3.4 InflasiKalimantanSelatanTriwulanIII(qtq)
Andil Inflasi (qtq) Terbesar Triwulan III 2020Tabel3.2
No Komoditi KomponenInflasi
(% qtq)Andil
(% qtq)
1 DAGING AYAM RAS makanan, minuman dan tembakau -7,42 -0,15
2 IKAN GABUS makanan, minuman dan tembakau -14,22 -0,09
3 BAWANG MERAH makanan, minuman dan tembakau -43,05 -0,09
4 GULA PASIR makanan, minuman dan tembakau -13,39 -0,07
5 CABAI RAWIT makanan, minuman dan tembakau -35,39 -0,07
6 PEPAYA makanan, minuman dan tembakau -23,82 -0,05
7 IKAN NILA makanan, minuman dan tembakau -5,43 -0,05
8 BAWANG PUTIH makanan, minuman dan tembakau -20,15 -0,04
9BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA
perumahan, air, listrik, dan bbrt -1,91 -0,04
10 TAMAN KANAK KANAK pendidikan -8,63 -0,03
Sumber: BPS, diolah
Andil Inflasi (qtq) Terbesar Triwulan III 2020Tabel3.3
No Komoditi KomponenInflasi
(% qtq)Andil
(% qtq)
1 ANGKUTAN UDARA transportasi 10,46 0,18
2 EMAS PERHIASAN perawatan pribadi dan jasa lainnya 16,79 0,16
3
IKAN KEMBUNG/IKAN GEMBUNG/ IKAN BANYAR/IKAN GEMBOLO/ IKAN ASO-ASO
makanan, minuman dan tembakau 31,68 0,06
4 MINYAK GORENG makanan, minuman dan tembakau 5,25 0,05
5 CUMI-CUMI makanan, minuman dan tembakau 25,56 0,05
6 ROKOK KRETEK FILTER makanan, minuman dan tembakau 1,26 0,03
7 IKAN PEDA makanan, minuman dan tembakau 6,26 0,02
8 BAJU MUSLIM PRIA pakaian dan alas kaki 5,23 0,02
9 SEKOLAH MENENGAH ATAS pendidikan 5,70 0,02
10 PASTA GIGI perawatan pribadi dan jasa lainnya 4,62 0,01
Sumber: BPS, diolah
sebesar 1,32% (qtq) khususnya komoditas angkutan
udara. Sementara kelompok perawatan pribadi dan
jasa lainnya juga menjadi pendorong inflasi sebesar
3,95% (qtq) dengan komoditas emas perhiasan
menjadi pendorong utama (Tabel 3.1).
Secara spasial, inflasi di Kalimantan Selatan diukur dari
inflasi pada tiga kota, yaitu kota Banjarmasin, Kota
Tanjung, dan Kabupaten Kotabaru. Pada triwulan
III 2020, inflasi kota Banjarmasin tercatat sebesar
0,87% (yoy) atau -0,29% (qtq), sedangkan inflasi kota
Tanjung sebesar 2,47% (yoy) atau -0,82% (qtq) dan
inflasi Kabupaten Kotabaru sebesar 1,51% (yoy) atau
-0,27% (qtq).Pada triwulan IV 2020, inflasi tahunan
Kalimantan Selatan diprakirakan akan lebih rendah
dibandingkan dengan triwulan III 2020. Inflasi yang
lebih rendah sejalan dengan permintaan masyarakat
yang belum pulih di tengah kecukupan pasokan
pangan.
3.2 INFLASI TRIWULAN (QTQ)Pada triwulan III 2020, Kalimantan Selatan
mengalami deflasi sebesar 0,33% (qtq), lebih
rendah dibandingkan triwulan II 2020 yang
mengalami inflasi sebesar 0,20% (qtq) (Grafik
3.4). Deflasi Kalimantan Selatan pada triwulan III 2020,
ddidorong oleh deflasi kelompok makanan, minuman
dan tembakau sebesar 2,59% (qtq) terutama deflasi
komoditas daging ayam ras sebesar 7,42% (qtq)
dengan andil sebesar 0,15% (qtq). Kelebihan pasokan
Perkembangan Inflasi DaerahBab III
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202031
Inflasi Kalimantan Selatan Menurut Kelom-pok (qtq)
Tabel3.4
Sumber: BPS, diolah
No Kelompok Inflasi(% qtq)
1 Makanan, minuman dan tembakau 1,45
2 Pakaian dan alas kaki 1,25
3 Perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga -0,19
4Perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga
1,69
5 Kesehatan 6,38
6 Transportasi -3,51
7 Informasi, komunikasi, dan jasa keuangan -0,32
8 Rekreasi, olahraga dan budaya 2,71
9 Pendidikan -0,43
10 Penyediaan makanan dan minuman/restoran 1,35
11 Perawatan jasa pribadi dan lainnya 9,07
Andil Deflasi (yoy) Terbesar Triwulan III 2020Tabel3.5
No Komoditi KomponenInflasi
(% yoy)Andil
(% yoy)
1 ANGKUTAN UDARA transportasi -22,66 -0,38
2 BENSIN transportasi -3,42 -0,12
3 CABAI RAWIT makanan, minuman dan tembakau -42,86 -0,08
4BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA
perumahan, air, listrik, dan bbrt -3,02 -0,06
5 BAWANG PUTIH makanan, minuman dan tembakau -19,84 -0,03
6 PISANG makanan, minuman dan tembakau -8,19 -0,03
7 IKAN ASIN TELANG makanan, minuman dan tembakau -21,80 -0,03
8 BIAYA PULSA PONSEL informasi,
komunikasi, dan jasa keuangan
-1,11 -0,03
9 DAGING AYAM RAS makanan, minuman dan tembakau -1,53 -0,03
10 TAMAN KANAK KANAK pendidikan -8,63 -0,03
Sumber: BPS, diolah
Di sisi lain, pada triwulan III 2020, kelompok
transportasi menjadi pendorong inflasi sebesar 1,32%
(qtq). Inflasi pada kelompok ini bersumber dari
komoditas angkutan udara dengan inflasi sebesar
10,46% (qtq) dan andil sebesar 0,18% (qtq). Hal
ini sejalan dengan kenaikan permintaan angkutan
udara (penerbangan domestik) seiring pelonggaran
PSBB dan pelonggaran persyaratan penerbangan.
Selain kelompok transportasi, kelompok perawatan
pribadi dan jasa lainnya juga menjadi pendorong
inflasi sebesar 3,95% (qtq). Inflasi pada kelompok ini
terutama bersumber dari komoditas emas perhiasan
sebesar 16,79% (qtq) dan andil sebesar 0,16% (qtq)
(Tabel 3.3).
3.3 INFLASI TAHUNAN (YOY)Secara tahunan, inflasi Kalimantan Selatan pada
triwulan III 2020 tercatat sebesar 1,04% (yoy),
lebih rendah dibandingkan inflasi triwulan II
2020 yang sebesar 1,14% (yoy). Inflasi Kalimantan
Selatan tersebut juga lebih rendah dari batas bawah
sasaran inflasi nasional tahun 2020 yang sebesar
3,00±1%.
Penurunan inflasi tahunan bersumber dari kelompok
transportasi yang mengalami deflasi sebesar 3,51%
(yoy) serta deflasi kelompok perumahan, air, listrik, dan
bahan bakar rumah tangga sebesar 0,19% (yoy). Di
sisi lain, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya,
kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta
kesehatan menjadi pendorong dengan inflasi masing-
masing 9,07% (yoy), 1,45% (yoy), dan 6,38% (yoy)
(Tabel 3.4).
Deflasi kelompok transportasi terutama disebabkan
oleh deflasi angkutan udara sebesar 22,66% (yoy)
dengan andil terhadap IHK sebesar 0,38% (yoy) dan
bensin yang mengalami deflasi sebesar 3,42% (yoy)
dengan andil deflasi sebesar 0,12% (yoy). Deflasi
angkutan udara terjadi karena: 1) permintaan
penerbangan domestik yang belum pulih di tengah
kondisi perekonomian yang masih dalam fase menurun.
Upaya pemerintah mengizinkan aktivitas bepergian
dengan tetap menerapkan protokol pencegahan
penyebaran COVID-19 belum dapat meningkatkan
permintaan angkutan udara secara signifikan; 2)
penurunan harga tiket angkutan udara yang cukup
dalam. Penurunan tersebut tidak terkompensasi oleh
kenaikan tarif angkutan lain seperti tarif angkutan
darat, baik antar kota maupun angkutan roda empat
online.
Komoditas bensin masih mengalami deflasi secara
tahunan akibat penurunan harga Bahan Bakar Minyak
(BBM) . Pada triwulan I 2020, harga BBM sudah
turun sebanyak dua kali, yaitu pada 5 Januari 2020
untuk jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Dex
dan Dexlite serta pada 1 Februari 2020 untuk jenis
Pertamax dan Pertamax Turbo (Tabel 3.5).
Perkembangan Inflasi DaerahBab III
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202032
(yoy) terhadap inflasi. Obat dengan resep menjadi
pendorong inflasi sejalan dengan kenaikan ]harga
obat akibat pandemi COVID-19 (Tabel 3.6)
3.4 ARAH PERKEMBANGAN INFLASI TRIWULAN IV 2020
Secara tahunan, inflasi triwulan IV 2020
diprakirakan lebih rendah dibandingkan
dengan triwulan III 2020. Hal ini didorong oleh
stok komoditas hasil panen yang masih memadai
sementara permintaan masyarakat belum sepenuhnya
pulih. Selain itu, permintaan angkutan udara masih
mengalami penurunan meski terdapat pelonggaran
syarat perjalanan oleh Pemerintah. Sementara itu,
pembukaan pusat perbelanjaan serta pusat aktivitas
ekonomi serta perayaan Hari Besar Keagamaan
Nasional (HBKN) Natal 2020 dan Tahun Baru 2021
berpotensi memberikan tekanan inflasi dari sisi
permintaan.
Prakiraan peningkatan inflasi di triwulan IV didorong
oleh realisasi inflasi Kalimantan Selatan Oktober 2020
yang sebesar 0,22% (mtm), berbeda arah dengan
bulan sebelumnya yang deflasi sebesar 0,30% (mtm).
Secara tahunan, inflasi Kalimantan Selatan bulan
Oktober 2020 sedikit lebih rendah dibandingkan
bulan sebelumnya, yang sebesar 1,03% (yoy) dan
dibandingkan inflasi September 2020 yang sebesar
1,04% (yoy).
Inflasi didorong oleh kelompok makanan, minuman
dan tembakau sebesar 0,45% (mtm), kelompok
perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga
sebesar 0,28% (mtm) dan kelompok pakaian dan alas
kaki sebesar 0,41% (mtm). Sementara itu, kelompok
yang menjadi penahan inflasi adalah kelompok
transportasi sebesar -0,07% (mtm) dan kelompok
rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar -0,15% (mtm)
(Tabel 3.7).
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan
harga dengan andil inflasi terbesar adalah
daging ayam ras, bahan bakar rumah tangga,
Sementara itu, kelompok perawatan pribadi dan jasa
lainnya menjadi pendorong inflasi sebesar 9,07%
(yoy), terutama disebabkan oleh inflasi komoditi
emas perhiasan sebesar 35,12% (yoy) dengan andil
0,34% (yoy) terhadap inflasi. Harga emas perhiasan
mengalami peningkatan seiring dengan kenaikan
harga emas dunia akibat ketidakpastian ekonomi
global karena pandemi COVID-19.
Inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau
terutama didorong oleh komoditas beras, rokok kretek
filter dan minyak goreng. Pada triwulan III 2020,
harga beras terutama beras lokal masih mengalami
kenaikan harga karena preferensi masyarakat yang
tidak diimbangi dengan ketersediaan di pasar.
Hasil panen beras lokal pada bulan Juli-Agustus
disinyalir tidak langsung disalurkan ke pasar karena
preferensi masyarakat yang lebih suka menyimpan
beras sehingga berpengaruh pada pola distribusi
dan meningkatkan nilai jual. Pada triwulan III 2020,
inflasi rokok kretek didorong oleh kenaikan tarif cukai
tembakau dan harga jual eceran rokok. Sementara
itu, harga minyak goreng mengalami kenaikan sejalan
dengan peningkatan harga CPO akibat perbaikan
permintaan CPO dan produk turunannya.
Kelompok kesehatan juga menjadi pendorong
inflasi, khususnya komoditas obat dengan resep
sebagai komoditas utama yang mengalami inflasi
sebesar 8,74% (yoy) dengan andil sebesar 0,06%
Andil Inflasi (yoy) Terbesar s.d Triwulan III 2020
Tabel3.6
Sumber: BPS, diolah
No Komoditi KomponenInflasi
(% yoy)Andil
(% yoy)
1 EMAS PERHIASAN perawatan pribadi dan jasa lainnya 35,12 0,34
2 BERAS makanan, minuman dan tembakau 3,48 0,15
3 ROKOK KRETEK FILTER makanan, minuman dan tembakau 6,11 0,13
4 OBAT DENGAN RESEP kesehatan 8,74 0,06
5 MINYAK GORENG makanan, minuman dan tembakau 6,52 0,06
6 MOBIL transportasi 3,17 0,05
7 BAWANG MERAH makanan, minuman dan tembakau 24,36 0,05
8 BAYAM makanan, minuman dan tembakau 69,43 0,05
9 ROKOK KRETEK makanan, minuman dan tembakau 5,74 0,05
10BIAYA JARINGAN SALURAN TV
informasi, komunikasi, dan jasa
keuangan18,57 0,04
Perkembangan Inflasi DaerahBab III
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202033
ayam disebabkan stok hasil panen dan produksi yang
surplus namun belum diimbangi oleh permintaan
masyarakat, sehingga mendorong penurunan harga.
Deflasi angkutan udara didorong oleh penghapusan
tarif Passenger Service Charge (PSC) pada komponen
tarif tiket pesawat terhitung 23 Oktober-31 Desember
2020. Penghapusan tersebut merupakan stimulus
subsidi tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat
Udara (PJP2U) yang diberikan oleh Kementerian
Perhubungan (Tabel 3.9).
3.5 PENGENDALIAN INFLASI DAERAH
3.5.1 Upaya Pengendalian InflasiBerbagai upaya telah dilakukan oleh Tim Pengendalian
Inflasi Daerah (TPID) se-Kalimantan Selatan, baik level
provinsi maupun kabupaten/kota, untuk melakukan
berbagai langkah pengendalian inflasi. Langkah
pengendalian inflasi secara rutin dilakukan antara
lain melalui rapat koordinasi (rakor) dan program
lapangan. Sementara itu, beberapa langkah strategis
juga telah ditempuh TPID dalam pengendalian inflasi
daerah melalui kerangka 4K (keterjangkauan harga,
ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan
komunikasi efektif) antara lain mendorong kerjasama
antar daerah.
ikan gabus dan minyak goreng (Tabel 3.8). Harga
ayam ras meningkat sebagai dampak dari stabilisasi
pasokan dan harga ayam seiring pengurangan days
old chicken (DOC) melalui cutting hatching eggs (HE)
yang berumur 18 hari, penyesuaian setting HE dan
afkir dini parent stock (PS). Bahan bakar rumah tangga
menjadi pendorong inflasi akibat pengetatan distribusi
Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan isu penghapusan
LPG 3kg yang mendorong kenaikan harga.
Di sisi lain, komoditas yang mengalami penurunan
harga atau andil deflasi tertinggi antara lain
pepaya, telur ayam ras, angkutan udara dan
semangka. Deflasi papaya, semangka serta telur
Andil Inflasi (mtm) Terbesar Oktober 2020Tabel3.8
No Komoditi KomponenInflasi
(% mtm)Andil
(% mtm)
1 DAGING AYAM RAS makanan, minuman dan tembakau 3,40 0,07
2 BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA
perumahan, air, listrik, dan bbrt 3,30 0,06
3 IKAN GABUS makanan, minuman dan tembakau 6,53 0,04
4 MINYAK GORENG makanan, minuman dan tembakau 2,08 0,02
5 SABUN MANDI CAIR perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,23 0,02
6 IKAN NILA makanan, minuman dan tembakau 1,74 0,02
7 KACANG PANJANG makanan, minuman dan tembakau 19,26 0,01
8
IKAN KEMBUNG/IKAN GEMBUNG/ IKAN BANYAR/IKAN GEMBOLO/ IKAN ASO-ASO
makanan, minuman dan tembakau 6,96 0,01
9 BAYAM makanan, minuman dan tembakau 7,51 0,01
10 BERAS makanan, minuman dan tembakau 0,18 0,01
Sumber: BPS, diolah
Andil Deflasi (mtm) Terbesar Oktober 2020Tabel3.9
No Komoditi KomponenInflasi
(% mtm)Andil
(% mtm)
1 PEPAYA makanan, minuman dan tembakau -27,73 -0,06
2 TELUR AYAM RAS makanan, minuman dan tembakau -3,66 -0,03
3 ANGKUTAN UDARA transportasi -1,79 -0,02
4 SEMANGKA makanan, minuman dan tembakau -6,12 -0,02
5 TARIF LISTRIK perumahan, air, listrik, dan bbrt -0,18 -0,01
6 TOMAT makanan, minuman dan tembakau -9,95 -0,01
7 TERONG makanan, minuman dan tembakau -7,57 -0,01
8 BAWANG PUTIH makanan, minuman dan tembakau -3,74 -0,01
9 SEPEDA ANAK rekreasi, olahraga, dan budaya 0,00 0,00
10 BIAYA FOTO COPY perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,00 0,00
Sumber: BPS, diolah
Inflasi Kalimantan Selatan Oktober 2020 Menurut Kelompok (mtm)
Tabel3.7
Sumber: BPS, diolah
No Kelompok Inflasi(% mtm)
1 Makanan, minuman dan tembakau 0,45
2 Pakaian dan alas kaki 0,41
3 Perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,28
4Perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga
0,28
5 Kesehatan 0,07
6 Transportasi -0,07
7 Informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,00
8 Rekreasi, olahraga dan budaya -0,15
9 Pendidikan 0,00
10 Penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,00
11 Perawatan jasa pribadi dan lainnya 0,15
Perkembangan Inflasi DaerahBab III
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202034
Pada Triwulan III 2020, rakor TPID dilaksanakan di 10
(sepuluh) kabupaten/kota yaitu Kabupaten Balangan,
Banjar, Hulu Sungai Selatan, Kotabaru, Tabalong, Tanah
Bumbu, Tanah Laut, Tapin, serta Kota Banjarmasin
dan Banjarbaru. Rakor TPID secara rutin membahas
hasil pemantauan terhadap pasokan dan harga bahan
makanan strategis, dan distribusi bahan bakar rumah
tangga serta upaya untuk mendorong petani dan
peternak serta UMKM untuk terus berproduksi meski
terkena dampak COVID-19.
Berikut beberapa rangkuman kegiatan TPID di
Kalimantan Selatan:
Keterjangkauan Harga
a. TPID Kab. Hulu Sungai Selatan secara rutin
melaksanakan survei harga komoditas perkebunan,
karet dan hortikultura di tingkat produsen.
b. TPID Kab. Tanah Laut bekerjasama dengan PT.
Pertamina Marketing Operation Region (MOR)
VI KalselTeng melakukan operasi pasar khusus
LPG 3 Kg kepada masyarakat miskin di sepuluh
Kecamatan lingkup Kabupaten Tanah Laut sesuai
harga eceran tertinggi (HET) Rp 19.000.
c. Operasi pasar bahan pangan strategis di pasar
tradisional serta pasar yang bekerjasama dengan
Bulog yang dilakukan secara rutin oleh beberapa
TPID seperti TPID Kota Banjarmasin, TPID Kab.
Tabalong dan Kab. Tanah Laut.
Ketersediaan Pasokan
a. TPID Kab. Tabalong menyerahkan bantuan alat
tangkap perikanan, bantuan bibit dan pakan ikan,
bantuan bebek petelur, bantuan benih tanaman
hortikultura dan penyaluran kredit gerbang emas
sebagai implementasi Program Pemulihan Ekonomi
Nasional (PEN) dalam menghadapi dampak
COVID-19.
b. TPID Kab. Tanah Bumbu memberikan bantuan
benih/bibit cabai benih cabai sebanyak 3.600
polybag, terong 2.165 polybag, tomat 320
polybag, bayam 3.000 polybag dan sawi 3.000
polybag untuk mendukung ketersediaan pasokan
pangan.
c. TPID Kota Banjarbaru menyerahkan bantuan
berupa hewan ternak ayam dan itik sebanyak
2.000 ekor untuk menjaga stabilitas harga dan
memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kelancaran Distribusi
a. TPID Kab. Tabalong menginisiasi proyek budidaya
bawang merah lokal hasil kerjasama Perusahaan
Umum Daerah (Perumda) dengan petani untuk
menjaga pasokan bawang lokal. Mendirikan Bank
Pangan Kampung Tangguh Komplek Swadarma
untuk dapat mengoptimalkan halaman pekarangan
dan lahan kosong untuk mewujudkan pemenuhan
kebutuhan pangan.
b. Beberapa TPID mendorong dan memfasilitasi
penjualan secara online di pasar-pasar dalam
rangka pencegahan COVID-19.
Komunikasi Efektif
a. Monitoring dan penyampaian informasi
perkembangan harga sembako secara rutin kepada
stakeholder terkait oleh beberapa TPID seperti TPID
Kab. Balangan dan TPID Kab. Hulu Sungai Selatan.
b. TPID Kab. Tahan Bumbu secara berkala
menyampaikan harga pangan hasil survei Dinas
Koperasi, Usaha Kecil dan Perdagangan serta
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan termasuk
ketersediaan stok melalui radio dan media sosial.
Foto : UMKM Purun, Amuntai, Kalimantan Selatan
Stabilitas Keuangan Daerah, Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKMBab IV
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202036
Penyaluran kredit perbankan di Kalimantan Selatan pada
triwulanIII2020tercatatsebesarRp66,10triliun.Penyaluran
kredit triwulan III terkontraksi 2,78% (yoy), lebih baik
dibandingtriwulansebelumnyayangkontraksi2,84%(yoy).
Perbaikan penyaluran kredit terutama bersumber dari
membaiknya penyaluran kredit modal kerja dan investasi
sementara penyaluran kredit konsumsi masih tumbuh
positif. Secara sektoral, perbaikan terutama bersumber
dari sektor pertanian dan perdagangan. Perbaikan kinerja
penyaluran kredit diikuti oleh perbaikan kualitas kredit
yang ditunjukkan oleh rasio kredit bermasalah (NPL) sebesar
3,44%,lebihrendahdibandingkandengantriwulanII2020
yang sebesar 3,62%. Sementara itu, Dana Pihak Ketiga
(DPK)padatriwulanIII2020tercatatsebesarRp55,96triliun
atautumbuh3,52%(yoy),meningkatdari2,78%(yoy)pada
triwulan sebelumnya.
Stabilitas Keuangan Daerah Pengembangan Serta Akses Keuangan dan UMKM
Bab IV
Stabilitas Keuangan Daerah, Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKMBab IV
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202037
4.1 STABILITAS KEUANGAN DI DAERAH
Pada triwulan III 2020, penyaluran kredit
perbankan di Kalimantan Selatan berdasarkan
lokasi proyek membaik meski masih terkontraksi
jika dibandingkan dengan triwulan II 2020.
Perbaikan terutama disebabkan oleh membaiknya
penyaluran kredit pada sektor pertanian dan
perdagangan. Perkembangan aset perbankan
terpantau masih terkontraksi. Sementara
pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada triwulan
III 2020 meningkat jika dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya.
4.1.1 Total Aset dan Intermediasi Perbankan
Total aset perbankan di Kalimantan Selatan pada
triwulan III 2020 (Grafik 4.1) tercatat sebesar Rp
71,94 triliun atau terkontraksi sebesar 2,96% (yoy),
lebih dalam dari triwulan sebelumnya yang kontraksi
sebesar 2,80% (yoy).
Fungsi intermediasi perbankan Kalimantan Selatan
yang tercermin dari perbandingan besarnya penyaluran
kredit/pembiayaan terhadap penghimpunan dana
pihak ketiga yang dihimpun atau Loan-to-Deposit
Ratio (LDR) pada triwulan III 2020 tercatat sebesar
118,11%, turun dibanding triwulan II 2020 yang
sebesar 118,58% (Grafik 4.2). Penurunan rasio LDR
bersumber dari peningkatan pertumbuhan DPK yang
lebih tinggi dibanding penyaluran kredit.
DPK pada triwulan III 2020 tercatat sebesar Rp55,96
triliun atau tumbuh 3,52% (yoy), meningkat dibanding
triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 2,78%
(yoy). Peningkatan pertumbuhan DPK bersumber dari
peningkatan komponen giro dan deposito ditengah
melambatnya pertumbuhan tabungan (Grafik 4.3).
Peningkatan pertumbuhan DPK bersumber dari
peningkatan komponen giro dan deposito ditengah
melambatnya pertumbuhan tabungan (Grafik 4.3).
Giro dan deposito masing-masing tumbuh 2,70%
(yoy) dan 2,93% (yoy), lebih tinggi dibandingkan
dengan -0,04% (yoy) dan 1,91% (yoy) pada triwulan
II 2020. Peningkatan pertumbuhan giro bersumber
dari peningkatan pertumbuhan giro swasta dan
membaiknya giro pemerintah meski masih terkontraksi.
Pada triwulan III 2020, giro swasta tumbuh 12,25%
(yoy), lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya
yang tumbuh sebesar 6,60% (yoy). Sementara itu, giro
pemerintah (Pemda, BUMN, dan BUMD) terkontraksi
�10%
�5%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
%YOY
KREDITASETDPK
-2,84%-2,80%2,78%
-2,78%-2,96%3,52%
Tw II2020
Tw III2020
KREDIT ASET DPK
Sumber : LBU Bank Indonesia, Lokasi KC/KCP (DPK), Lokasi Proyek (Kredit)
Grafik4.1 PertumbuhanAset,DPKdanKredit
100%
105%
110%
115%
120%
125%
130%
135%
140%
�10%
�5%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
% YOY (RHS)DPK
KREDIT
118,58%2,78%
-2,84%
118,11%3,52%
-2,78%
Tw II2020
Tw III2020
LDR (RHS) DPK KREDIT
Sumber : LBU Bank Indonesia, Lokasi KC/KCP (DPK), Lokasi Proyek (Kredit)
Grafik4.2 PerkembanganLDR,KreditdanDPK
�30%
�20%
�10%
0%
10%
20%
30%
40%
I III I III I III I III I III I III I III I III2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
YOYTABUNGAN
DEPOSITOGIRO
TOTAL DPK
4,32%1,91%
-0,04%2,78%
4,17%2,93%2,93%3,52%
Tw II2020
Tw III2020
TABUNGAN GIRO TOTAL DPKDEPOSITO
Sumber : Laporan Bank Umum Bank Indonesia, DPK (KC/KP)
Grafik4.3 Pertumbuhan DPK
Stabilitas Keuangan Daerah, Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKMBab IV
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202038
sebesar 6,10% (yoy), membaik dibandingkan dengan
kontraksi 6,73% (yoy) pada triwulan II 2010.
Secara spasial, pangsa DPK terbesar adalah di kota
Banjarmasin, kota Banjarbaru, dan Kabupaten Tanah
Bumbu (Tabel 4.1). Dari sisi pertumbuhan tahunan,
pertumbuhan DPK terbesar pada triwulan III 2020
terjadi di Kabupaten Kotabaru yang tumbuh 15,72%
(yoy), sedangkan pertumbuhan DPK terendah berada
di kabupaten Banjar yang terkontraksi sebesar 5,89%
(yoy).
Kredit perbankan pada triwulan III 2020 tercatat
sebesar Rp66,10 triliun atau terkontraksi 2,78%
(yoy), membaik dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya yang terkontraksi sebesar 2,84% (yoy).
Membaiknya penyaluran kredit terutama bersumber
dari membaiknya pertumbuhan kredit investasi dan
kredit modal kerja meski masih terkontraksi. Di sisi
lain, kredit konsumsi tetap tumbuh positif meski
melambat (Grafik 4.4).
Pada triwulan III 2020 Kredit investasi terkontraksi
0,14% (yoy), membaik dibandingkan dengan kontraksi
1,67% (yoy) pada triwulan sebelumnya. Membaiknya
kredit investasi terutama didorong oleh membaiknya
penyaluran kredit investasi pada sektor pertanian serta
transportasi dan pergudangan. Pada triwulan III 2020,
kredit investasi pada sektor pertanian dan transportasi
masing-masing terkontraksi sebesar 9,83% (yoy)
dan 18,98% (yoy), membaik dibandingkan triwulan
sebelumnya yang kontraksi 11,68% (yoy) dan 25,99%
(yoy).
Seperti halnya kredit investasi, penyaluran kredit modal
kerja pada triwulan III 2020 juga membaik meski masih
terkontraksi. Kredit modal kerja terkontraksi 9,44%
(yoy), membaik dibanding triwulan sebelumnya yang
kontraksi 9,46% (yoy). Membaiknya penyaluran kredit
�30%
�20%
�10%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
YOYINVESTASI
TOTAL KREDITKONSUMSI
MODAL KERJA
-1,67%-2,84%3,02%
-9,46%
-0,14%-2,78%2,11%
-9,44%
Tw II2020
Tw III2020
INVESTASI KONSUMSITOTAL KREDIT MODAL KERJA
Sumber : LBU Bank Indonesia, Lokasi KC/KCP (DPK), Lokasi Proyek (Kredit)
Grafik4.4 Pertumbuhan Kredit
Tabel4.1 Perkembangan DPK di Kalimantan Selatan Secara Spasial
DPK Tw III - 2020 Pertumbuhan
No Kabupaten/Kota Rp (miliar) Tw II 2020(yoy)
Tw III - 2020(yoy)
Arah Pertumbuhan
1 Kab. Banjar 3.358,19 -1,44% -5,89%
2 Kab. Tanah Laut 2.612,83 18,62% 15,00%
3 Kab. Tapin 2.259,28 30,31% 9,35%
4 Kab. Hulu Sungai Selatan 1.351,70 4,95% 7,58%
5Kab. Hulu Sungai Tengah
1.389,24 3,19% 9,07%
6 Kab. Hulu Sungai Utara 1.750,81 7,68% 11,17%
7 Kab. Barito Kuala 1.118,85 2,64% 4,81%
8 Kab. Kota Baru 2.824,57 9,99% 15,72%
9 Kab. Tabalong 3.015,64 3,35% 11,27%
10 Kab. Tanah Bumbu 3.855,61 -3,62% 2,91%
11 Kab. Balangan 1.100,41 12,56% 0,64%
12 Kota Banjarmasin 26.977,35 0,75% 0,09%
13 Kota Banjarbaru 4.354,12 -4,24% 7,80%
Prov. Kalimantan Selatan 55.968,60 7,55% 9,87%
Stabilitas Keuangan Daerah, Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKMBab IV
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202039
modal kerja tersebut bersumber dari peningkatan
pertumbuhan kredit pada lapangan usaha utama
yaitu pertanian serta transportasi dan pergudangan.
Pada triwulan III 2020, pertumbuhan kredit modal
kerja sektor pertanian dan transportasi masing-masing
tumbuh sebesar 22,01% (yoy) dan 22,47% (yoy),
lebih tinggi dibandingkan dengan 10,96% (yoy) dan
10,17% (yoy) pada periode sebelumnya.
Sementara itu, kredit konsumsi pada triwulan III 2020
tumbuh positif meski melambat. kredit konsumsi
tumbuh 2,11% (yoy), lebih rendah dibandingkan
dengan 3,02% (yoy) pada periode sebelumnya.
Perlambatan penyaluran kredit konsumsi terutama
dipengaruhi oleh melambatnya penyaluran KPR
khususnya KPR tipe 22 s.d 70 dan masih terkontraksinya
KKB. Secara spasial, pangsa kredit terbesar adalah di
Kota Banjarmasin, Kabupaten Banjar, dan Kabupaten
Tanah Bumbu (Tabel 4.2).
Dari sisi pertumbuhan tahunan, pertumbuhan kredit
tertinggi pada triwulan III 2020 berada di kabupaten
Tapin yang mencapai 20,67% (yoy). Sementara itu,
penyaluran kredit Kabupaten Balangan terkontraksi
paling dalam sebesar 18,68% (yoy), disusul oleh Kota
Banjarmasin yang terkontraksi sebesar 18,55% (yoy).
Dari sisi kualitas kredit, NPL pada triwulan III 2020
tercatat sebesar 3,44%, lebih rendah dari 3,62%
pada periode sebelumnya, terutama bersumber dari
membaiknya kualitas penyaluran kredit modal kerja
dan kredit konsumsi (Grafik 4.5), masing-masing
sebesar 3,65% dan 2,18%. Posisi ini lebih rendah
dibandingkan dengan 4,26% dan 2,33% pada
triwulan sebelumnya. Sedangkan NPL Kredit investasi
sebesar 4,74% lebih tinggi dibanding triwulan II 2020
yang sebesar 4,49%. Meski demikian, rasio NPL kredit
konsumsi tersebut masih di bawah ambang batas 5%.
-2,84%
-2,78%
3,62%
3,44%
0%
0,5%
1%
1,5%
2%
2,5%
3%
3,5%
4%
�10%
�5%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
YOY
PERTUMBUHAN KREDIT NPL KREDIT �SB. KANAN�
Sumber : LBU Bank Indonesia, Lokasi Proyek, Kredit Sektoral
Grafik4.5 Pertumbuhan dan NPL Kredit
Tabel4.2 Perkembangan Kredit di Kalimantan Selatan Secara Spasial
Sumber: Laporan Bank Umum KPw BI Prov. Kalsel, lokasi proyek
Kredit Tw III 2020 Pertumbuhan
No Kabupaten/Kota Rp (miliar) Tw II-2020(yoy)
Tw III-2020(yoy)
Arah Pertumbuhan
1 Kab. Banjar 6.458,10 -2,20% -3,45%
2 Kab. Tanah Laut 4.022,65 4,25% 15,86%
3 Kab. Tapin 5.752,60 24,63% 20,67%
4 Kab. Hulu Sungai Selatan 1.046,79 1,26% 0,86%
5Kab. Hulu Sungai Tengah
1.381,54 -5,14% -3,52%
6 Kab. Hulu Sungai Utara 1.349,35 2,13% 1,40%
7 Kab. Barito Kuala 3.876,66 18,88% 16,48%
8 Kab. Kota Baru 5.056,02 19,52% 17,64%
9 Kab. Tabalong 5.308,09 30,16% 19,69%
10 Kab. Tanah Bumbu 5.986,75 -5,09% -8,04%
11 Kab. Balangan 1.293,23 -20,28% -18,68%
12 Kota Banjarmasin 19.361,64 -19,85% -18,55%
13 Kota Banjarbaru 5.203,88 -2,19% -2,35%
Prov. Kalimantan Selatan 66.097,30 -2,84% -2,78%
Stabilitas Keuangan Daerah, Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKMBab IV
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202040
4.1.2 Ketahanan KorporasiMembaiknya kinerja kredit pada triwulan III 2020,
terutama bersumber dari membaiknya kinerja
penyaluran kinerja kredit sektor pertanian dan
perdagangan. Berdasarkan komposisinya, kredit yang
diberikan berdasarkan lokasi proyek di Kalimantan
Selatan mayoritas disalurkan pada lapangan usaha
ekonomi utama (Grafik 4.6), yaitu Perdagangan, Hotel,
dan Restoran (26,40%), Pertanian (21,71%), dan
pertambangan (19,95%). Membaiknya penyaluran
kredit pada ketiga sektor memberikan dampak pada
perbaikan penyaluran kredit secara total.
Sejalan dengan upaya untuk mendorong sektor
produktif dan aman, sektor pertanian terindikasi
menunjukkan pemulihan dengan perbaikan kinerja
penyaluran kredit perbankan pada sektor tersebut.
Pada triwulan III 2020, kredit sektor pertanian dan
perdagangan membaik, meski masih terkontraksi
masing-masing sebesar 3,03% (yoy) dan 18,95%
(yoy), membaik dibanding triwulan sebelumnya yang
kontraksi 6,49% (yoy) dan 19,45% (yoy). Sementara
itu, penyaluran kredit sektor pertambangan pada
triwulan III 2020 masih tumbuh positif, meski
melambat dibanding triwulan sebelumnya. Kredit
sektor tambang tumbuh 2,77% (yoy), lebih rendah
dibandingkan dengan 12,40% (yoy) pada triwulan
sebelumnya (Grafik 4.7). Di sisi lain, penyaluran kredit
untuk sektor industri pengolahan terkontraksi 11,80%
(yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi
2,14% (yoy) pada triwulan sebelumnya.
Perbaikan penyaluran kredit pada lapangan usaha
pertanian terutama disebabkan oleh membaiknya
penyaluran kredit pada sub-lapangan usaha
perkebunan kelapa sawit yang meski terkontraksi
sebesar 7,70% (yoy), namun membaik dibandingkan
dengan triwulan II 2020 yang kontraksi 10,33% (yoy).
Perbaikan penyaluran kredit pada sektor pertanian juga
didorong oleh peningkatan pertumbuhan kredit pada
sub-lapangan usaha perkebunan karet yang tumbuh
sebesar 14,37% (yoy), lebih tinggi dibandingkan
dengan 11,81% (yoy) pada triwulan II 2020.
Sementara itu, melambatnya penyaluran kredit pada
sektor pertambangan pada triwulan III 2020 terutama
bersumber dari terkontraksinya penyaluran kredit
pada sub-lapangan usaha pertambangan Batubara
yang terkontraksi sebesar 0,57% (yoy), dibandingkan
triwulan sebelumnya yang tumbuh 9,15% (yoy).
Perlambatan penyaluran kredit sektor pertambangan
tertahan oleh membaiknya penyaluran kredit pada
sub-lapangan usaha pertambangan besi dan bijih besi
yang meski masih terkontraksi sebesar 3,56% (yoy),
namun membaik dibanding triwulan II 2020 yang
kontraksi 5,99% (yoy).
Di sisi lain, terkontraksinya penyaluran kredit pada
sektor industri pengolahan di triwulan III 2020 terutama
disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan kredit
pada sub-lapangan usaha industri minyak goreng
dari kelapa sawit yang tumbuh sebesar 47,83% (yoy),
lebih rendah dibandingkan dengan 89,41% (yoy)
pada triwulan sebelumnya. Selain itu, terkontraksinya
TAMBANGPERTANIAN
INDUSTRILISTRIK, GAS, AIRKONSTRUKSI
PHRTRANSPORTASI KOMUNIKASI
JASA KEUANGAN
JASA SOSIAL
21,71%
19,95%
6,97%6,32%
26,40%
9,59%
5,47%
0,63%
2,95%
Grafik4.6 Komposisi Kredit Korporasi
PERTAMBANGANINDUSTRI PENGOLAHAN
PERTANIANPERDAGANGAN
12,40%-2,14%-6,49%
-19,45%
2,77%-11,80%-3,03%
-18,95%
Tw II2020
Tw III2020
�40%
�20%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2015 2016 2017 2018 2019 2020
YOY
PERTAMBANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN PERTANIAN PERDAGANGAN
Sumber : LBU Bank Indonesia, Lokasi Proyek, Kredit Sektoral
Grafik4.7 Pertumbuhan Kredit Lapangan usaha Ekonomi Utama
Stabilitas Keuangan Daerah, Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKMBab IV
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202041
penyaluran kredit pada sektor industri pengolahan
juga dipengaruhi oleh terkontraksinya penyaluran
kredit pada industri crumb rubber sebesar 40,74%
(yoy), lebih dalam dibanding triwulan II 2020 yang
kontraksi 30,44% (yoy).
Pada triwulan III 2020, kualitas penyaluran kredit
kepada korporasi di Kalimantan Selatan mengalami
peningkatan, yang ditunjukkan oleh Non Performing
Loan (NPL) yang tercatat sebesar 3,44%, lebih
rendah jika dibandingkan dengan 3,62% pada
triwulan II 2020. Berdasarkan lapangan usahanya,
rasio kredit bermasalah (NPL) korporasi secara umum
menunjukkan penurunan (Grafik 4.8). NPL sektor
pertanian dan perdagangan pada triwulan III 2020
masing-masing menjadi sebesar 6,82% dan 4,46%,
lebih rendah dibandingkan dengan 6,93% dan
4,97% pada triwulan sebelumnya. Sementara itu,
pada triwulan III 2020, NPL sektor pertambangan
sebesar 3,98%, tetap dalam batas aman meski lebih
tinggi jika dibandingkan dengan 2,53% pada triwulan
sebelumnya.
4.1.3 Ketahanan Lapangan Usaha Rumah Tangga
Kredit konsumsi pada triwulan III 2020
sebesar Rp23,88 triliun atau tumbuh 2,11%
(yoy), melambat dibandingkan dengan 3,02%
(yoy) pada periode sebelumnya. Berdasarkan
komponennya, perlambatan pertumbuhan kredit
konsumsi pada triwulan III 2020 bersumber dari
perlambatan penyaluran KPR yang memiliki pangsa
lebih dari 40% terhadap total kredit konsumsi yang
disalurkan di Kalimantan Selatan (Grafik 4.9) dan
masih terkontraksinya penyaluran KKB. Perlambatan
pertumbuhan kredit konsumsi lebih dalam tertahan
oleh peningkatan penyaluran kredit multiguna yang
juga memiliki pangsa lebih dari 40% terhadap total
kredit konsumsi di Kalimantan Selatan.
Pada triwulan III 2020, KPR tercatat tumbuh sebesar
1,53% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan
2,66% (yoy) pada triwulan sebelumnya (Grafik 4.10).
Perlambatan penyaluran KPR pada triwulan III 2020
bersumber dari terkontraksinya penyaluran KPR untuk
tipe rumah 22 s.d 70 dan melambatnya pertumbuhan
KPR tipe s.d 21 dan diatas 70. Penyaluran kredit KPR
tipe 22 s.d 70 (pangsa lebih dari 80% terhadap total
kredit KPR) terkontraksi 15,84% (yoy), lebih dalam
dibanding triwulan II 2020 yang kontraksi 15,46%
(yoy). Sementara itu, penyaluran KPR untuk tipe rumah
s.d 21 dan tipe diatas 70 pada triwulan III 2020 tetap
PERTAMBANGANINDUSTRI PENGOLAHAN
PERTANIANPERDAGANGAN
2,53%0,30%6,93%4,97%
3,98%0,98%6,82%4,46%
Tw II2020
Tw III2020
0%
1%
2%
3%
4%
5%
6%
7%
8%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2015 2016 2017 2018 2019 2020
YOY
PERTAMBANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN PERTANIAN PERDAGANGAN
Sumber : LBU Bank Indonesia, Lokasi Proyek, Kredit Sektoral
Grafik4.8 NPL Kredit Lapangan Usaha Ekonomi Utama
KPR42,20%
KKB7,24%
MULTIGUNA43,53%
LAINNYA7,03%
Sumber : Laporan Bank Umum Bank Indonesia, Kredit Lokasi Proyek
Grafik4.9 Distribusi Kredit Konsumsi
MULTIGUNATOTAL KONSUMSI
KPRKKB
9,01%3,02%2,66%
-10,11%
9,83%2,11%1,53%
-18,71%
Tw II2020
Tw III2020
�30%
�20%
�10%
0%
10%
20%
30%
40%
I III I III I III I III I III I III I III2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
YOY
MULTIGUNA TOTAL KONSUMSI KPR KKB
Sumber : Laporan Bank Umum Bank Indonesia, Kredit Lokasi Proyek
Grafik4.10 Pertumbuhan Kredit Konsumsi Berdasarkan Jenisnya
Stabilitas Keuangan Daerah, Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKMBab IV
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202042
tumbuh positif meski melambat dibanding triwulan
sebelumnya. Pertumbuhan KPR untuk tipe rumah
s.d 21 dan tipe diatas 70 masing-masing sebesar
1,53% (yoy) dan 3,71% (yoy), lebih rendah dibanding
triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 2,66%
(yoy) dan 4,94% (yoy).
Penyaluran KKB pada triwulan III 2020 terkontraksi
18,71% (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan
kontraksi 10,11% (yoy) pada triwulan sebelumnya.
Kontraksi penyaluran KKB disebabkan oleh
terkontraksinya penyaluran kredit seluruh jenis
kendaraan bermotor (mobil roda empat, sepeda
motor, serta truk dan kendaraan roda enam lainnya).
Di sisi lain, pada triwulan III 2020, kredit multiguna
tumbuh sebesar 9,85% (yoy), lebih tinggi dibanding
triwulan sebelumnya yang tumbuh 9,01% (yoy).
Peningkatan pertumbuhan kredit multiguna terutama
bersumber dari kredit rumah tangga untuk keperluan
multiguna.
Pada triwulan III 2020, kualitas kredit konsumsi
mengalami peningkatan tercermin dari NPL sebesar
2,18% lebih rendah dibandingkan dengan triwulan II
2020 yang sebesar 2,33% (Grafik 4.11). Peningkatan
kualitas kredit konsumsi terjadi pada KPR, KPA,
dan KKB. NPL KPR tercatat sebesar 3,17%, lebih
rendah dibandingkan dengan 3,46% pada triwulan
sebelumnya. Sama halnya dengan KPR, NPL KPA dan
KKB masing-masing sebesar 4,48% dan 2,93%, lebih
rendah dibandingkan triwulan II 2020 yang sebesar
9,28% dan 3,07%.
2,11%
2,18%
0,0%
0,5%
1,0%
1,5%
2,0%
2,5%
3,0%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
YOY
3,02%
2,33%
NPL KREDIT �SB.KANAN�PERTUMBUHAN KREDIT KONSUMSI
Sumber : LBU Bank Indonesia, Lokasi Proyek, Kredit Sektoral
Grafik4.11 Pertumbuhan dan NPL Kredit Konsumsi
91,9
92,5
92,9
92,1
92,9
93,2
93,7
92,7
92,9
93,1
91,5
82,6
82,5
81,9
90,9
90,2
90,5
90,8
90,8
90,3
89,6
89,6
88,6
88,8
88,7
88,6
88,5
8,1
7,5
7,1
7,9
7,1
6,8
6,3
7,3
7,1
6,9
8,5
8,3
8,4
8,9
9,1
9,8
9,5
9,2
9,2
9,7
10,40
10
,41
11,44
11
,18
11,29
11
,43
11,49
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
ASET PERBANKAN KONVENSIONAL ASET PERBANKAN SYARIAH
Sumber : LBU Bank Indonesia, Aset, Jenis Kegiatan Bank
Grafik4.12 Distribusi Aset Perbankan Syariah
PEMBIAYAANASETDPK
8,65%6,73%2,77%
8,80%-2,54%-8,10%
Tw II2020
Tw III2020
�30%
�20%
�10%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
YOY
PEMBIAYAAN ASET DPK
Sumber : LBU Bank Indonesia, Lokasi Proyek, Kredit Syariah
Grafik4.13 Perkembangan Pembiayaan Perbankan Syariah
4.1.4 Kinerja Perbankan Syariah Perbankan syariah pada Triwulan III 2020 mencatatkan
aset sebesar Rp8,26 triliun atau terkontraksi sebesar
2,54% (yoy), lebih rendah dari triwulan sebelumnya
yang tumbuh 6,73% (yoy). Pangsa aset perbankan
syariah terhadap total aset perbankan tercatat
11,49%, meningkat dibandingkan dengan 11,43%
pada periode sebelumnya (Grafik 4.12). Besaran
pangsa aset perbankan syariah di Kalimantan Selatan
masih di atas rata-rata nasional yang berada dibawah
kisaran 5%. Hal ini menunjukkan besarnya potensi
pengembangan ekonomi syariah di Kalimantan
Selatan.
Pembiayaan berdasarkan lokasi proyek yang
disalurkan oleh perbankan syariah pada triwulan
III 2020 menunjukkan peningkatan dari triwulan
sebelumnya. Pembiayaan tercatat sebesar Rp4,80
triliun, atau meningkat 8,80% (yoy), lebih tinggi dari
triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 8,65%
(yoy); (Grafik 4.13).
Stabilitas Keuangan Daerah, Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKMBab IV
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202043
Sementara tabungan terkontraksi 7,08% (yoy), lebih
dalam dibandingkan dengan kontraksi 0,37% (yoy)
pada periode sebelumnya.
Pada triwulan III 2020, kualitas pembiayaan perbankan
syariah yang terindikasi dari Nonperforming Financing
(NPF) berada dalam batas aman dibawah 5%, meski
menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya. NPF tercatat sebesar 2,91%,
lebih tinggi dibandingkan dengan 2,69% pada
triwulan II 2020 (Grafik 4.14).
4.2 PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN DAN UMKM
4.2.1 Rasio Kredit UMKMPangsa pasar kredit UMKM terhadap total kredit yang
disalurkan di Kalimantan Selatan pada triwulan III 2020
sebesar 21,85% (yoy), lebih rendah dibandingkan
dengan 22,21% (yoy) pada triwulan II 2020 (Grafik
4.15).
8,80%
2,91% 0%
1%
2%
3%
4%
5%
6%
7%
8%
9%
10%
�30%
�20%
�10%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
I II III IV I II III IV I II III IV H II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
YOY
8,65%
2,69%
NPFPERTUMBUHAN PEMBIAYAAN
Sumber : LBU Bank Indonesia, Aset, Jenis Kegiatan Bank
Grafik4.14 Pertumbuhan dan NPF Pembiayaan Syariah
22,46
%24
,51%
23,39
%23
,55%
23,43
%22
,58%
22,83
%21
,34%
21,21
%21
,53%
21,26
%21
,62%
22,26
%23
,12%
21,69
%20
,89%
22,00
%22
,21%
21,85
%
77,54
%75
,49%
76,61
%76
,45%
76,57
%77
,42%
77,17
%78
,66%
78,79
%78
,47%
78,74
%78
,38%
77,74
%76
,88%
78,31
%79
,11%
78,00
%77
,79%
78,15
%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2016 2017 2018 2019 2020
SHARE
% KREDIT UMKM % KREDIT NON�UMKM
Sumber : LBU Bank Indonesia, Lokasi Proyek, Kredit Sektoral
Grafik4.15 RasioKreditUMKMterhadapTotalKredit
�20%
�10%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
I III I III I III I III I III I III I III2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
YOY
USAHA MIKROUSAHA KECIL
KREDIT UMKMUSAHA MENENGAH
-3,55%-1,81%-6,69%
-12,89%
-9,76%0,09%
-2,06%1,54%
Tw II2020
Tw III2020
USAHA MIKRO KREDIT UMKM UNIT KECIL USAHA MENENGAH
Sumber : LBU Bank Indonesia, Lokasi Proyek, Kredit Sektoral
Grafik4.16 PertumbuhanKreditUMKMBerdasarkanSkala Usaha
Meningkatnya pembiayaan bersumber dari
peningkatan penyaluran pembiayaan pada sektor
pertanian dan pengangkutan. Pada triwulan III 2020,
pembiayaan pada sektor pertanian tumbuh 28,68%
(yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan 21,63%
(yoy) pada triwulan II 2020. Peningkatan pembiayaan
juga bersumber dari membaiknya pembiayaan untuk
sektor pengangkutan, meski masih terkontraksi.
Pada triwulan III 2020, pembiayaan pada sektor
pengangkutan terkontraksi sebesar 11,19% (yoy),
membaik dibandingkan dengan kontraksi 19,01%
(yoy) pada triwulan sebelumnya.
Sementara itu, pembiayaan kepada sektor
pertambangan yang memiliki pangsa lebih dari 25%
terhadap total pembiayaan syariah di Kalimantan
Selatan tetap tumbuh positif, meski melambat jika
dibandingkan dengan triwulan II 2020. Pembiayaan
sektor pertambangan pada triwulan III 2020 tumbuh
58,54% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan
60,16% (yoy) pada triwulan sebelumnya.
Di sisi lain, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK)
pada triwulan III 2020 sebesar Rp5,57 triliun atau
terkontraksi 8,10% (yoy), lebih rendah dibandingkan
periode sebelumnya yang tumbuh 2,77% (yoy).
Terkontraksinya penghimpunan dana pada triwulan
III 2020 terutama disebabkan oleh terkontraksinya
seluruh komponen DPK syariah. Giro dan deposito
masing-masing terkontraksi sebesar 25,42% (yoy) dan
4,71% (yoy), dibandingkan dengan kontraksi 12,89%
(yoy) dan 4,88%(yoy) pada triwulan sebelumnya.
Stabilitas Keuangan Daerah, Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKMBab IV
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202044
-2,78%
-2,32%
-13,58%
-1,54%
�60%
�40%
�20%
0%
20%
40%
60%
80%
�5%
0%
5%
10%
15%
20%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
YOY
KREDIT MODAL KERJA KREDIT INVESTASI
Sumber : LBU Bank Indonesia, Lokasi Proyek, Kredit Sektoral
Grafik4.17 PertumbuhanKreditUMKMBerdasarkanJenisPenggunaan
PERTANIAN22,1%
INDUSTRIPENGOLAHAN
4,3%
KONSTRUKSI4,8%
LISTRIK, GAS DAN AIR0,1%
TAMBANG2,3%
PERDAGANGAN49,1%
PENGANGKUTAN7,0%
JASA DUNIAUSAHA
3,4%
JASA SOSIALMASYARAKAT
6,9%
LAIN�LAIN0,1%
Grafik4.18 DistribusiKreditUMKMberdasarkanLapangan usaha Usaha
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
YOY 50%
40%
30%
20%
10%
0%
�10%
�20%
PERTANIANKREDIT UMKM
PERDAGANGANKONSTRUKSI
-11,66%-6,69%-4,59%
-16,44%
13,37%-2,06%-3,88%
-13,60%
Tw II2020
Tw III2020
PERDAGANGANKREDIT UMKM KONSTRUKSIPERTANIAN
Sumber : LBU Bank Indonesia, Lokasi Proyek
Grafik4.19 PertumbuhanKreditUMKMLapanganusaha Utama
-6,69%
-2,06%
5,48%5,48%
�10%
�5%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
YOY
NPL KREDIT UMKMPERTUMBUHAN KREDIT UMKM
Sumber : LBU Bank Indonesia, Lokasi Proyek, Kredit Sektoral
Grafik4.20 PertumbuhandanNPLKreditUMKM
4.2.2 Penyaluran Kredit UMKMPada triwulan III 2020, penyaluran kredit kepada UMKM
membaik meski masih terkontraksi jika dibandingkan
dengan periode sebelumnya. Kredit UMKM tercatat
sebesar Rp14,44 triliun atau terkontraksi 2,06% (yoy),
membaik dibandingkan dengan kontraksi 6,69% (yoy)
pada triwulan sebelumnya (Grafik 4.16). Membaiknya
penyaluran kredit UMKM bersumber dari jenis usaha
kecil dan menengah. Pada triwulan III 2020 kredit
usaha kecil dan menengah masing-masing tumbuh
positif sebesar 0,09% (yoy) dan 1,54% (yoy), lebih
tinggi dibandingkan dengan kontraksi 1,81% (yoy)
dan 12,89% (yoy) pada triwulan sebelumnya. Berbeda
dengan kredit kecil dan menengah, kredit usaha mikro
pada triwulan III 2020 terpantau masih terkontraksi
sebesar 9,76% (yoy), lebih dalam dibandingkan
dengan kontraksi 3,55% (yoy) pada triwulan II-2020.
Penyaluran kredit UMKM berdasarkan jenis
penggunaan mayoritas adalah Kredit Modal Kerja
(KMK) dengan pangsa sebesar 66,27%, diikuti Kredit
Investasi (KI) sebesar 33,73%. KMK pada triwulan III
2020 terkontraksi sebesar 2,32% (yoy), membaik jika
dibandingkan dengan kontraksi 2,78% (yoy) pada
periode sebelumnya. Sama halnya dengan KMK, KI
tercatat terkontraksi sebesar 1,54% (yoy), membaik
dibandingkan triwulan II 2020 yang kontraksi 13,58%
(yoy) (Grafik 4.17).
Dari sisi lapangan usaha ekonomi, lapangan usaha
perdagangan merupakan lapangan usaha dengan
pangsa kredit terbesar (Grafik 4.18), yakni dengan
pangsa 49,1% dari total kredit pada triwulan III 2020.
Meski terkontraksi sebesar 3,88% (yoy), namun
membaik dibandingkan dengan kontraksi 4,59% (yoy)
pada triwulan sebelumnya.
Kredit pada sektor pertanian yang merupakan pangsa
terbesar kedua terhadap kredit UMKM di Kalimantan
Selatan tumbuh sebesar 13,37% (yoy), lebih tinggi
dibandingkan dengan 11,66% (yoy) pada triwulan II
2020
Stabilitas Keuangan Daerah, Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKMBab IV
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202045
�20%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
YOY
JASA MASYARAKATPERTANIAN
KREDIT UMKMPERDAGANGAN
-1,23%3,34%
-0,89%-5,34%
-6,35%-0,65%-4,04%-6,73%
Tw II2020
Tw III2020
JASA MASYARAKAT PERTANIAN KREDIT UMKM PERDAGANGAN
Sumber : LBU Bank Indonesia, Lokasi Proyek
Grafik4.21 PertumbuhanJumlahRekeningKreditUMKMBerdasarkanSkalaUsaha
1,50%
5,78%
-0,27%
-9,36%�20%�10%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2015 2016 2017 2018 2019 2020
YOY
KREDIT INVESTASIKREDIT MODAL KERJA
Sumber : LBU Bank Indonesia, Lokasi Proyek
Grafik4.22 PertumbuhanJumlahRekeningKreditUMKMBerdasarkanJenisPenggunaan
PERTANIAN28,9%
INDUSTRIPENGOLAHAN
4,6%
KONSTRUKSI0,3%
PERDAGANGAN53,9%
PENGANGKUTAN2,3%
JASA DUNIAUSAHA
10%
JASA SOSIALMASYARAKAT
8,9%
LAIN LAIN0,0%
Sumber : LBU Bank Indonesia, Lokasi Proyek
Grafik4.23 DistribusiJumlahRekeningKreditUMKMBerdasarkan Lapangan usaha Usaha
�20%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
YOY
JASA MASYARAKATPERTANIAN
KREDIT UMKMPERDAGANGAN
-1,23%3,34%
-0,89%-5,34%
-6,35%-0,65%-4,04%-6,73%
Tw II2020
Tw III2020
JASA MASYARAKAT PERTANIAN KREDIT UMKM PERDAGANGAN
Sumber : LBU Bank Indonesia, Lokasi Proyek, Kredit Sektoral
Grafik4.24 PertumbuhanJumlahRekeningKreditUMKMBerdasarkanLapanganusahaUsaha
Dari sisi kualitas, risiko kredit UMKM relatif stabil yang
tercermin dari NPL sebesar 5,48%, tidak berubah
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (Grafik
4.20).
4.2.3 Rekening Kredit UMKMPerkembangan kredit UMKM dapat dilihat
dari perkembangan penyaluran kredit dan dari
pertumbuhan jumlah rekening kredit UMKM.
Jumlah rekening kredit UMKM pada triwulan III 2020
terkontraksi 4,04% (yoy), lebih dalam dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya yang kontraksi 0,89%
(yoy) (Grafik 4.21).
Berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Modal Kerja
(KMK) mendominasi jumlah rekening kredit UMKM
dengan jumlah 171,626 ribu rekening dan pangsa
sebesar 72,46%, diikuti Kredit Investasi (KI) sebanyak
65,23 ribu dengan pangsa sebesar 27,54%. Pada
triwulan III 2020, jumlah rekening KMK tumbuh
sebesar 5,78% (yoy), lebih tinggi dibandingkan
dengan 1,50% (yoy) pada triwulan sebelumnya.
Berbeda dengan KMK, jumlah rekening KI terkontraksi
sebesar 9,36% (yoy), lebih besar dibanding triwulan II
2020 yang kontraksi 0,27% (yoy) (Grafik 4.22).
Dari sisi lapangan usaha, kredit UMKM didominasi
oleh lapangan usaha perdagangan dengan pangsa
sebesar 53,9%, (Grafik 4.23) dengan jumlah rekening
pada triwulan III 2020 terkontraksi sebesar 6,73%
(yoy), disusul lapangan usaha pertanian sebesar
28,9% dengan jumlah rekening terkontraksi sebesar
0,65% (yoy), dan jasa sosial masyarakat sebesar 8,9%
dengan jumlah rekening terkontraksi 6,35% (yoy)
(Grafik 4.24).
Stabilitas Keuangan Daerah, Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKMBab IV
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202046
Dalam rangka mendukung penguatan UMKM di
Kalimantan Selatan, pemerintah berperan dalam
penyaluran pembiayaan mikro dan ultra mikro oleh
perbankan, melalui subsidi bunga pada program Kredit
Usaha Rakyat (KUR) dan pembiayaan Ultra Mikro
(Umi). Pada tahun 2020, Pemerintah menurunkan
suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi
sebesar 6% dengan target penyaluran sebesar Rp190
triliun, lebih tinggi dibandingkan plafon KUR tahun
2019 sebesar Rp140 triliun. KUR yang disalurkan di
Kalimantan Selatan s.d September 2020 sebesar
Rp1,838 triliun. Berdasarkan kota/kabupaten, realisasi
KUR tertinggi adalah di Kota Banjarmasin (Grafik
4.25) yang mencapai 18,02%, diikuti oleh Kabupaten
Tanah Bumbu (12,25%) dan Kabuapten Tanah Laut
(10,03%).
406,5
6
264,4
5
216,5
5
192,6
3
173,9
1
162,0
0
145,3
0
137,8
4
124,8
7
123,6
6
114,3
3
97,26
18,02%
12,25%10,03%8,92% 8,05% 7,50% 6,73% 6,38% 5,78% 5,73% 5,29% 4,50%
0%
5%
10%
15%
20%
0
100
200
300
400
500
KOTA
BAN
JARM
ASIN
KAB.
TANA
H BU
MBU
KAB.
TANA
H LA
UT
KAB.
BAN
JAR
KAB.
TABA
LONG
KAB.
KOT
ABAR
U
KOTA
BAN
JARB
ARU
KAB.
HUL
U SU
NGAI
UTA
RA
KAB.
BAR
ITO
KUAL
A
KAB.
TAPI
N
KAB.
HUL
U SU
NGAI
TENG
AH
KAB.
BAL
ANGA
N
RP MILIAR NOMINAL SHARE �SB.KANAN�
Grafik4.25 PenyaluranKURberdasarkanKabupaten/Kotas.dTWIII2020
Tabel4.3 Akses Keuangan Klaster Binaan Bank Indonesia
Sumber: Fungsi Pelaksanaan Pengembangan UMKM, Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan
No Uraian Pos APBD Wilayah
Jumlah Pelaku Usaha(UMKM)
Pinjaman (Rp.000) Status Pinjaman
KeteranganTw II - 2020
Tw III - 2020
Tw II - 2020
Tw III - 2020
Tw II - 2020
Tw III - 2020
1 Klaster Padi Unggul Kab. Tanah Bumbu - - - - - - Perbankan
Kom.Padi (Utama) Kab. Tanah Bumbu 157 157 75.000 40.000 lancar lancar Perbankan
Kom.Sapi (Ternak) Kab. Tanah Bumbu 45 45 - - - - -
2 Klaster Bawang Merah Kab. Tapin 90 90 - - - - Perbankan
3 Klaster Ampung Kab. HSU 44 44 115.000 112.000 lancar lancar Perbankan
4 Klaster Ikan Lokal Kab. HST 89 88 175.000 172.600 lancar lancar Perbankan
5 Klaster Udang Kab. Kotabaru 11 11 375.000 - lancar lancar Lunas ketika panen
Tabel4.4 Sebaran Debitur KUR Berdasarkan Kabupaten/Kota s.d Tw III 2020
Kota / Kabupaten Debitur Share %
Kota Banjarmasin 12.466 19,78%
Kab. Banjar 5.526 8,77%
Kab. Tanah Laut 6.306 10,01%
Kab. Tanah Bumbu 7.363 11,68%
Kab. Hulu Sungai Utara 4.542 7,21%
Kab. Tabalong 4.142 6,57%
Kab. Barito Kuala 3.808 6,04%
Kota Banjarbaru 4.184 6,64%
Kab. Hulu Sungai Tengah 3.969 6,30%
Kab. Tapin 3.807 6,04%
Kab. Hulu Sungai Selatan 3.787 6,01%
Kab. Kotabaru 3.124 4,96%
Kab. Balangan 3.762 5,97%
4.2.4 Peningkatan Akses Keuangan UMKM
Dalam rangka mendukung pengembangan UMKM
baik dari sisi peningkatan produksi, pemasaran, dan
akses keuangan, Bank Indonesia Provinsi Kalimantan
Selatan menyelenggarakan program klaster binaan.
Sampai dengan triwulan III 2020, terdapat 5 (lima)
klaster binaan yang mendapat pendampingan dari
Bank Indonesia yaitu klaster padi unggul organik di
Kabupaten Tanah Bumbu, klaster bawang merah di
kabupaten Tapin, klaster Ampulung di kabupaten
Hulu Sungai Utara, klaster budidaya ikan air tawar di
kabupaten Hulu Sungai Tengah dan klaster budidaya
udang di Kabupaten Kotabaru. Empat dari lima klaster
tersebut, mendapatkan pinjaman dari perbankan
dengan status pinjaman lancar (Tabel 4.3).
Stabilitas Keuangan Daerah, Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKMBab IV
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202047
NOMINAL SHARE �SB.KANAN�
47,82%
30,23%
8,20%5,53% 2,77% 2,64% 1,92% 0,58% 0,15% 0,12% 0,03% 0,01%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
0
200
400
600
800
1000
1200RP MILIAR
BESA
R DA
N E
CERA
NPE
RDAG
ANG
AN
PERT
ANIA
N, P
ERBU
RUAN
DAN
KEH
UTA
NAN
JASA
KEM
ASYA
RAKA
TAN
,SO
SIAL
BU
DAYA
, HIB
URA
NDA
N P
ERO
RAN
GAN
LAIN
NYA
INDU
STRI
PEN
GO
LAH
AN
PERI
KAN
AN
PEN
YEDI
AAN
AKO
MO
DASI
DAN
PEN
YEDI
AAN
MAK
AN M
INU
M
TRAN
SPO
RTAS
I,PE
RGU
DAN
GAN
DAN
KO
MU
NIK
ASI
REAL
EST
ATE,
USA
HA
PERS
EWAA
N, D
AN JA
SAPE
RUSA
HAA
N
JASA
KES
EHAT
AN D
ANKE
GIA
TAN
SO
SIAL
KON
STRU
KSI
JASA
PEN
DIDI
KAN
PERT
AMBA
NG
AN D
ANPE
NG
GAL
IAN
Grafik4.26 Penyaluran KUR berdasarkan Sektor Ekonomis.dTWIII2020
Total debitur yang menerima manfaat KUR di
Kalimantan Selatan s.d September 2020 mencapai
66,77 ribu debitur dengan sebaran debitur terbanyak
di kota Banjarmasin (Tabel 4.4) mencapai 12,47 ribu
debitur (19,78%) dan Kab. Banjar mencapai 7,36 ribu
debitur (11,68%). Sektor utama penerima KUR adalah
sektor perdagangan besar dan eceran mencapai
47,82% dan sektor pertanian mencapai 30,23% dari
total KUR yang disalurkan (Grafik 4.26). Adapun sektor
ekonomi lainnya adalah sektor jasa kemasyarakatan
(8,20%), dan industri pengolahan (5,53%).
Stabilitas Keuangan Daerah, Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKMBab IV
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202048
Halaman ini sengaja dikosongkan
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202049
Succes StoryKlaster Udang Banjar Baru
BOKS 2
November 2020 Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN 50
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki
peran penting dan strategis dalam pembangunan
ekonomi nasional dan penyerapan tenaga kerja.
Secara kuantitas, UMKM di Kalimantan Selatan
memiliki pangsa 5,13% dari total UMKM di Indonesia.
Dari sisi tenaga kerja, UMKM mampu menyerap
tenaga kerja hingga 98,49% atau sebesar 3,13 juta
orang dari total tenaga kerja di Kalimantan. Dari
sebaran UMKM tersebut, Kalimantan Selatan memiliki
pangsa tertinggi yaitu 34,52% dari total UMKM di
Kalimantan atau sebesar 462,57 ribu, dengan serapan
tenaga kerja mencapai 83,39% dari total tenaga kerja
di Kalimantan Selatan.
Meski secara kuantitas UMKM di Kalimantan memiliki
pangsa terendah dibandingkan dengan wilayah lain,
sebagian besar UMKM di Kalimantan berada pada
level sukses dan potensial yang siap memperluas pasar
secara online dan mendapatkan akses pembiayaan.
Saat ini, pasar Utama produk UMKM di Kalimantan
sebagaian besar untuk lingkup Kabupaten/Kota
dan provinsi. Untuk naik kelas, pelaku UMKM perlu
mendapatkan dorongan dari aspek korporatisasi,
digitalisasi, dan pembiayaan. Salah satu kisah sukses
korporatisasi yang model bisnisnya berpotensi untuk
direplikasi oleh UMKM di daerah lain adalah klaster
Udang Budidaya di Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Masih rendahnya pangsa produksi udang budidaya,
serta kualitas dan kontinuitas benur yang tidak
terjamin mendorong terbentuknya UMKM binaan,
yang terdiri dari klaster mutiara biru, klaster cahaya
benur, dan klaster mandiri. Pada tahun 2019, produksi
ketiga klaster tersebut tercatat sebanyak 307,8 ton
dengan nilai ekspor mencapai Rp20 M. Namun,
pandemi COVID-19 yang meluas di awal tahun 2020
menyebabkan hambatan pada sisi bahan baku.
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202051
Boks 2 : Success Story Klaster Udang Banjar Baru
Melalui program klasterisasi ini diharapkan dapat
meningkatkan produksi udang para petani tambak
hingga mencapai 1,2 juta ton di tahun 2020.
Selain pembenihan dan budidaya, pembentukan
klaster juga bertujuan untuk membuat pakan mandiri
yang tidak hanya digunakan oleh internal klaster, tetapi
juga dapat dipasarkan ke berbagai daerah. Melalui
sinergi dan koordinasi bersama Dinas Kelautan dan
Perikanan Kotabaru, telah dilakukan proses sertifikasi
pakan mandiri oleh Balai Perikanan Budidaya Air
Pembentukan klaster udang budidaya mengusung
konsep korporatisasi melalui pengembangan model
bisnis dengan melibatkan berbagai stakeholders. BI
bersama Pemda memberi dukungan berupa bantuan
teknis, pelatihan, dan fasilitas balai pembenihan untuk
penguatan kelembagaan kelompok pembudidaya
ikan (Pokdakan) sehingga dapat mendorong akses
pembiayaan ke perbankan. Kerjasama dengan mitra
swasta juga telah terjalin melalui UPI (Unit Pengolahan
Ikan) yang berperan sebagai offtaker. Udang hasil
produksi dapat diolah dan diekspor ke berbagai
negara seperti Jepang, Taiwan, dan Singapura.
GambarB2.1 SebaranUMKWilayahKalimantan
TOTAL UMK NASIONAL: 26.07 JUTA TOTAL UMK NASIONAL: 1.34 JUTA
5.13%
9.84%
60.74%5.66%
18.63
21.89%TERHADAP
UMK KALIMANTAN
17.28%TERHADAP
UMK KALIMANTAN
34.52%TERHADAP
UMK KALIMANTAN
22.43%TERHADAP
UMK KALIMANTAN
3.88%TERHADAP
UMK KALIMANTAN
KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM KALTARA
GambarB2.2 PemetaanKapasitasUMKMKalimantan
LEVEL 01 I POTENSIALLEVEL 01 I POTENSIAL
LEVEL 02 I SUKSES
LEVEL 03 I DIGITAL
LEVEL 04 I POTENSI ESKPOR
8 UMKM 4%
116 UMKM 65%
54 UMKM 30%
1 UMKM 1%
GambarB2.3 Klaster Udang Budidaya Kotabaru
KLASTER UDANG BUDIDAYA KOTABARU
ANGGOTA KLASTER POTENSI PENGEMBANGAN
ANGGOTA KLASTERANGGOTA KLASTER LUAS TAMBAK
HA ORANG6.000 6.000
JML POKDAKAN
ANGGOTA KLASTER
ANGGOTA KLASTER
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202052
Boks 2 : Success Story Klaster Udang Banjar Baru
sinergi dan koordinasi bersama Dinas Kelautan dan
Perikanan Kotabaru, telah dilakukan proses sertifikasi
pakan mandiri oleh BPBAT Mandiangin untuk
menjamin pasokan bahan baku memiliki mutu terbaik
dan aman untuk digunakan. Pakan yang dihasilkan
telah lolos uji Proksimat untuk kandungan protein dan
saat ini telah memasuki Uji Cara Pembuatan Pakan
Ikan yang Baik (CPPIB) di level kementerian. Adapun
pembiayaan dalam proses sertifikasi menjadi tanggung
jawab Pemda.
Penguatan klaster juga didukung oleh kemitraan
stategis antar instansi yang terjalin dari hulu hingga
Tawar (BPBAT) Mandiangin untuk menjamin pasokan
bahan baku memiliki mutu terbaik dan aman untuk
digunakan. Pakan yang dihasilkan telah lolos uji
proksimat untuk kandungan protein dan saat ini telah
memasuki Uji Cara Pembuatan Pakan Ikan yang Baik
(CCIPB) di level kementerian. Adapun pembiayaan
dalam proses sertifikasi menjadi tanggung jawab
Pemda.
Selain pembenihan dan budidaya, pembentukan
klaster juga bertujuan untuk membuat pakan mandiri
yang tidak hanya digunakan oleh internal klaster, tetapi
juga dapat dipasarkan ke berbagai daerah. Melalui
GambarB2.4 ModelBisnisKlasterUdangKotabaru
MODEL BISNIS KLASTER UDANG KOTABARU : KEMITRAAN STRATEGIS ANTAR INSTANSI
PERAN PEMDA (PEMKAB & KKP)• Memfasilitasi Balai Pembenihan telah ada PKS (Perjanjian Kerjasama) selama 3 tahun• Teknik budidaya tambak organik
PROFIL• Nelayan udang; Pengelola tambak udang sbg pekerjaan sampingan• Pembiayaan mandiri• Memiliki potensi untuk naik kelas
SUPPLY KE UPIHasil produksi udang budidaya para petambak akan dipasok ke mitraswasta:• PT. Misaja Mitra• PT. Kalimantan Fishery• PT. Kalimantan Fishery
KONDISI EXISTINGSaat ini, pembiayaan kepada para nelayan/petambak umumnya diperoleh dari Aggregator yang juga bertindak sebagai Ketua Kelompok dari Klaster Mutiara Biru
Sinergi antara Bank Indonesia bersama Dinas Perikanan dan Kelautan Kotabaru, melalui Program Kementrian Perikanan dan Kelautan diharapkan dapat meningkatkan produksi udang para petani tambak
PERAN BIMemberikan bantuan, baik bantuan fisik (pakan, mesin pakan, benur) dan bantuan teknis berupa pelatihan kepada para anggota Pokdakan
PERMASALAHAN• Benih masih dipasok dari luar Kalsel• Tangkapan udang laut semakin jauh akibat overfishing• Produksi udang masih didominasi oleh hasil tangkap (90%)
KENDALA AKSES PEMBIAYAAN• Tidak semua nelayan/petambak udang memiliki SHM• Masih rendahnya literi keuangan• Skal bisnis yang terbatas
PENGIRIMAN UNTUK EKSPORLebih lanjut, udang akan diolah oleh tiga mitra tsb dan diekspor ke berbagai negara
NELAYAN INDIVIDU
PENINGKATAN KAPASITAS
KORPORATISASI
UMKM “NAIK KELAS”
PEMBIAYAAN
UMKM POTENSI EKSPOR
PEMASOK KE UPI
(UNIT PENGOLAHAN IKAN)
Rp
GambarB2.5 SinergiAntaraPOKDAKANKlasterUdangBudidayadenganDKPKotabaru
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202053
Boks 2 : Success Story Klaster Udang Banjar Baru
hilir. Dukungan pada sisi hulu meliputi bantuan fisik
dan teknis oleh Bank Indonesia yang disalurkan melalui
Program Sosial Bank Indonesia (PSBI). Selanjutnya,
sinergi antara Kementerian Kelautan dan Perikanan
(KKP) Takalar dan Akademisi dalam pengembangan
inovasi proses budidaya dan peningkatan literasi
keuangan oleh PT. Pelindo III mendorong penguatan
pada sisi midstream. Sementara di sisi hilir, UPI
menyambut baik kerjasama ini karena mampu
mendorong optimalisasi kapasitas produksi mitra
swasta yang saat ini hanya 70%. Dengan adanya
klaster ini, produktivitas udang meningkat, efisiensi
biaya melalui fasilitasi balai benih dan pembuatan
pakan mandiri, kepastian pasar karena adanya
kerjasama antara klaster dan UPI sebagai offtaker,
serta memudahkan pemberian bantuan teknis kepada
klaster dan memperbesar akses pembiayaan ke
lembaga keuangan.
Halaman ini sengaja dikosongkan
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang RupiahBab V
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202056
• PadatriwulanIII2020,transaksiSistemKliringNasional(SKN)diKalimantanSelatanterkontraksisebesar0,61%(yoy),melambatdibandingtriwulanII2020yangtumbuhsebesar7,23%(yoy).Sementaraitu,transaksiReal Time Gross Settlement(RTGS)jugaterkontraksisebesar25,33%(yoy), lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnyayangterkontraksisebesar19,07%(yoy).
• Kontraksi transaksi SKN dan RTGS disebabkan olehpenurunan aktivitas perekonomian dan penyesuaian waktu operasional oleh Bank Indonesia hingga Agustus 2020, sejalan dengan kebijakan pemerintah untukmengurangi aktivitas selama pandemi.
• Transaksi kas Bank IndonesiaKalimantan Selatanpadatriwulan III 2020 mengalami aliran masuk bersih (net inflow) sebesarRp1,08triliun,meningkatdibandingkantriwulan sebelumnya yang mengalami aliran masuk bersih sebesar Rp0,35 triliun. Peningkatan aliran uangmasuk bersih tersebut didorong oleh kembali masuknya uang kartal pasca periode Hari Besar Keagamaan danNasional(HBKN)IdulFitriditriwulanII2020.
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah
Bab V
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang RupiahBab V
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202057
PERTUMBUHAN YOY �RHS�LEVEL
6,34
6,86
7,23
-0,61
�40
�20
0
20
40
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q32017 2018 2019 2020
RP TRILIUN % YOY
Sumber : Bank Indonesia, SKNBI
Grafik5.1 TransaksiSKNBI
PERTUMBUHAN YOY �RHS�LEVEL
25
32
-19,07
-25,33
�40
�20
0
20
40
60
0
20
40
60
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q32017 2018 2019 2020
RP TRILIUN % YOY
Sumber : Bank Indonesia, Transaksi RTGS
Grafik5.2 TransaksiRTGS
PerkembanganAPMKdanUangElektronikdiKalimantanSelatanGambar5.1
5.1 TRANSAKSI SKN, RTGS & APMK
Pada triwulan III 2020, secara tahunan nominal transaksi
Sistem Kliring Nasional (SKN) tercatat sebesar Rp6,86
triliun atau terkontraksi 0,61% (yoy) dibandingkan
triwulan III 2019 yang sebesar Rp6,90 triliun (Grafik
5.1). Dari sisi volume, volume transaksi SKNBI yang
juga terkontraksi sebesar 6,13%(yoy). Kontraksi
nominal dan volume SKN tersebut disebabkan oleh
aktivitas perekonomian yang tertekan akibat pandemi
COVID-19. Seiring dengan mulai meningkatnya
aktifitas perekonomian, nominal transaksi SKN di
triwulan III 2020 meningkat dibandingkan triwulan II
2020 yang tercatat Rp6,34 triliun.
Transaksi Real Time Gross Settlement (RTGS) pada
triwulan III 2020 tercatat sebesar Rp32 triliun atau
mengalami kontraksi sebesar 25,33% (yoy), lebih
dalam dibandingkan triwulan sebelumnya yang
terkontraksi sebesar 19,07% (yoy) dengan nominal
transaksi sebesar Rp25,09 triliun (Grafik 5.2).
Penurunan aktivitas perekonomian mendorong
penurunan transaksi RTGS pada triwulan III 2020.
Selain itu, sebagai upaya pencegahan penularan
COVID-19 di lingkungan perbankan, Bank Indonesia
juga melakukan pengurangan waktu cut-off BI-RTGS
selama 2 jam, yang sebelumnya berakhir pukul 19.00
WIB menjadi pukul 17.00 WIB yang berlaku hingga 18
Agustus 2020.
Total jumlah Alat Pembayaran Menggunakan Kartu
(APMK) baik kartu kredit, kartu debit dan kartu ATM
pada triwulan III 2020 di Kalimantan Selatan mencapai
2,92 juta kartu. Sementara itu, jumlah pengguna
Uang Elektronik baik yang berbasis kartu maupun
server mencapai 298 ribu pengguna. Berdasarkan
penggunaan, kartu kredit terutama digunakan untuk
transaksi belanja offline sebanyak Rp139,5 miliar,
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang RupiahBab V
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202058
diikuti transaksi online sebanyak Rp44,4 miliar dan
tarik tunai sebanyak Rp7,17 miliar. Risiko kartu kredit
di Kalimantan Selatan masih terjaga. Rasio Non
Performing Loan (NPL) kartu kredit sebesar 3,77%.
Sedangkan kartu debit terutama digunakan untuk
tarik tunai dengan total mencapai Rp10,05 triliun,
transaksi offline sebesar Rp630,42 miliar dan transaksi
online sebesar Rp1,13 miliar. Jumlah Anjungan Tunai
Mandiri (ATM) di Kalimantan Selatan sebanyak 1.357
unit. Sementara itu, transaksi Uang Elektronik (UE) di
Kalimantan Selatan masih belum signifikan. Selama
triwulan III 2020, jumlah nominal transaksi UE untuk
transaksi offline sebesar Rp333,48 miliar dan jumlah
mesin reader sebanyak 4.474 unit.
5.2 PENGELOLAAN UANG RUPIAH5.2.1 Aliran Uang KartalAliran transaksi kas Bank Indonesia Kalimantan Selatan
selama triwulan III 2020 mengalami aliran masuk
bersih (net inflow) sebesar Rp1,08 triliun, meningkat
dibandingkan triwulan sebelumnya yang mengalami
aliran masuk bersih sebesar Rp0,35 triliun. Peningkatan
aliran uang masuk bersih tersebut sesuai dengan
aliran uang kartal yang masuk kembali pasca periode
Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Idul Fitri
di triwulan II 2020 (Grafik 5.4). Aliran uang masuk
(inflow) tercatat sebesar Rp2,81 triliun, sedangkan
aliran uang keluar (outflow) sebesar Rp1,73 triliun.
5.2.2 Kegiatan Layanan Sistem Pembayaran
Terobosan terus dilakukan oleh Bank Indonesia
Kalimantan Selatan untuk meningkatkan layanan
Sistem Pembayaran tunai, antara lain melakukan
kerjasama penukaran uang pecahan kecil dengan
perbankan, optimalisasi kas titipan dan kas keliling.
Selanjutnya, untuk meningkatkan layanan nontunai,
Bank Indonesia melakukan berbagai kegiatan sosialisasi
dan edukasi ketentuan, mendorong elektronifikasi di
lingkungan Pemda, dan melakukan supervisi terhadap
Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing (KUPVA)
Bukan Bank.
Pada triwulan III 2020, tercatat seluruh Pemda
baik di Tingkat I maupun Tingkat II di Kalimantan
Selatan telah memiliki Peraturan Daerah (Perda)
yang mengatur elektronifikasi transaksi keuangan
daerah. Pencapaian implementasi SP2D daring
(online) tercatat sebesar 78,5% Pemda (11 dari 14
Pemda) yang telah melakukan elektronifikasi. Secara
keseluruhan, elektronifikasi transaksi pengeluaran
sudah mencapai 75% untuk ETP belanja pemda dan
38% untuk pendapatan pemda. Sedangkan untuk
integrasi Cash Management System (CMS) & Sistem
Keuangan Daerah (SISKEUDA) belum terdapat pemda
yang melakukan implementasi. Bank Indonesia
bersama Pemda terus mendorong peningkatan
elektronifikasi keuangan Pemda melalui berbagai
langkah dan kegiatan. Hal ini mengingat peningkatan
elektronifikasi transaksi keuangan daerah berperan
strategis dalam meningkatkan transparansi dan
akuntabilitas serta peningkatan pendapatan daerah.
Sementara itu, pada triwulan III 2020 jumlah Keluarga
Penerima Manfaat (KPM) program bantuan sosial
nontunai di Kalimantan Selatan berdasarkan data
Kementerian Sosial Republik Indonesia mencapai
INFLOW OUTFLOW NETFLOW
2,78
2,81
-2,43
-1,73
0,3
5 1,08
�4
�3
�2
�1
0
1
2
3
4
5
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q32017 2018 2019 2020
RP TRILIUN
Sumber : Bank Indonesia
Grafik5.3 AliranMasukdanKeluarPerkasan
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang RupiahBab V
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202059
Tabel5.1 Data Triwulanan Kas Titipan Triwulan III - 2020 (Rp juta, kecuali disebutkan lain)
Bulan
PECAHAN UANG KERTAS PECAHAN UANG LOGAM
Grand Total 100.000 50.000 20.000 10.000 5.000 2.000 1.000 1.000 500 200 100 50
Jul 136.800,00 103.750,00 1.880,00 1.130,00 610,00 312,00 55,00 85,00 27,50 12,00 4,00 244.665,50
Ags 102.000,00 60.250,00 1.200,00 1.460,00 725,00 330,00 110,00 74,00 37,50 18,00 6,00 166.210,50
Sep 183.000,00 115.350,00 1.920,00 1.690,00 1.015,00 524,00 75,00 51,00 30,00 11,00 6,00 303.672,00
Tw II 421.800,00 279.350,00 5.000,00 4.280,00 2.350,00 1.166,00 240,00 210,00 95,00 41,00 16,00 - 714.548,00
Sumber: Bank Indonesia
100,00% untuk Program Keluarga Harapan (PKH) dan
93,87% untuk Program Sembako.
Secara nominal, penyaluran dan penyerapan bantuan
sosial nontunai terus meningkat sejalan dengan
program pemerintah pada masa pandemi COVID-19.
Pada triwulan III 2020, penyerapan untuk PKH
mencapai 98,41% atau Rp70,05 miliar dan 88,16%
untuk Program Sembako atau Rp657,91 miliar.
Sementara itu, secara spasial penyaluran bantuan
PKH paling tinggi di kabupaten Barito Kuala dengan
penyerapan sebesar 99,76%, sedangkan penyerapan
paling rendah di Kabupaten Kotabaru dengan
penyerapan 95,21%.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan
Selatan terus melakukan pengawasan rutin secara
langsung (on site inspection) maupun tidak langsung
(off site inspection) terhadap Kegiatan Usaha
Penukaran Valuta Asing (KUPVA) Bukan Bank sebagai
upaya menanggulangi risiko Anti Pencucian Uang
dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT)
dalam transaksi valuta asing. Sampai dengan triwulan
III 2020, terdapat 2 KUPVA BB terdaftar di wilayah
Kalimantan Selatan.
5.2.3 Penyediaan Uang Layak EdarDalam rangka meningkatkan kualitas dan ketersediaan
uang kartal di masyarakat, Kantor Perwakilan
Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan terus
berkomitmen melaksanakan program-program
pelayanan perkasan yang lebih baik. Salah satunya
melalui program kas keliling yang bertujuan menyerap
langsung uang tidak layak edar di masyarakat.
Seiring dengan arahan Pemerintah untuk mengurangi
pertemuan secara fisik selama pandemi COVID-19,
Bank Indonesia Kalimantan Selatan menghentikan
sementara kegiatan kas keliling selama triwulan II dan
triwulan III 2020.
Walaupun demikian untuk tetap memenuhi
kebutuhan uang kartal masyarakat di masa pandemi
maka kegiatan penukaran dioptimalkan melalui
perbankan. Penukaran uang yang sebelumnya
dilakukan secara langsung di loket Kantor Perwakilan
Bank Indonesia baik untuk penukaran uang lusuh dan
uang rusak masyarakat dioptimalkan untuk dilakukan
oleh perbankan sebagai kepanjangan tangan Bank
Indonesia.
Sebagai bentuk upaya Bank Indonesia dalam
menjaga ketersediaan uang rupiah di seluruh wilayah
Kalimantan Selatan, saat ini terdapat 2 (dua) lokasi
kas titipan untuk menjangkau wilayah yang jauh
dari Kantor Bank Indonesia di Banjarmasin yaitu di
Kecamatan Batu Licin, Kabupaten Tanah Bumbu dan
di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Tabalong. Total
distribusi ke Kas Titipan selama triwulan III 2020
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang RupiahBab V
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202060
Tabel5.2 Data Triwulanan Penukaran Uang Kartal Triwulan III - 2020 (Rp juta, kecuali disebutkan lain)
Sumber: Bank Indonesia
Bulan
PECAHAN UANG KERTAS PECAHAN UANG LOGAM
Grand Total 100.000 75.000 50.000 20.000 10.000 5.000 2.000 1.000 1.000 500 200 100 50
Jul 537 0 278 122 212 162 93 15 13 3 1 1 0 1.437
Ags 706 261 217 86 123 105 58 12 11 6 1 1 0 1.586
Sep 928 2.117 277 92 208 164 77 24 13 6 2 2 0 3.910
Tw II 2.171 2.377 772 300 543 431 228 52 37 15 4 4 0 6.933
sebesar Rp714,54 miliar (Tabel 5.1) turun 27,92%
dibandingkan triwulan II 2019 yang sebesar Rp 991,40
miliar.
Sementara itu, total penukaran uang oleh perbankan
di loket Bank Indonesia pada triwulan III 2020 sebesar
Rp6,93 triliun (Tabel 5.2) turun 29,97% dibandingkan
triwulan II 2019 yang sebesar Rp9,90 triliun.
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202061
Pandemi Mendorong Percepatan Digitalisasi: Peningkatan Aktivitas Ekonomi dan Akselerasi UMKM Melalui E-commerce
BOKS 3
November 2020 Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN 62
Pandemi COVID-19 mendorong perubahan terhadap
berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk
pergeseran pola belanja serta transaksi pembayaran
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan. Meskipun
perekonomian Provinsi Kalimantan Selatan
mengalami kontraksi pada triwulan II dan III 2020,
namun transaksi e-commerce justru mengalami
peningkatan. Peningkatan baik dari sisi nominal
maupun jumlah transaksi e-commerce terjadi pada
triwulan III 2020, dengan pertumbuhan nominal
transaksi sebesar 65,6% (yoy) dan pertumbuhan
jumlah transaksi sebesar 141,1% (yoy). Dalam
melakukan transaksi belanja di e-commerce, metode
pembayaran melalui transfer bank masih menjadi
preferensi utama masyarakat, diikuti oleh uang
elektronik. Jumlah akun pembeli dan penjual yang
berdomisili Kalimantan Selatan juga mengalami
pertumbuhan yang signifikan. Perubahan pola belanja
tersebut diharapkan juga dapat dimanfaatkan oleh
UMKM di Kalimantan Selatan untuk memasarkan
produknya secara digital melalui penjualan barang
dan jasa melalui berbagai platform e-commerce
termasuk penggunaan pembayaran nontunai.
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202063
Boks 3 : Pandemi Mendorong Percepatan Digitalisasi: Peningkatan Aktivitas Ekonomi dan Akselerasi UMKM Melalui E-commerce
Pandemi COVID-19 mendorong perubahan terhadap
berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk
pergeseran pola belanja serta transaksi pembayaran
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan. Mobilitas
dan aktivitas masyarakat yang terbatas di tengah
kebijakan pembatasan dari pemerintah untuk
menekan penyebaran virus, menjadi peluang
tumbuhnya kegiatan ekonomi berbasis digital melalui
pemanfaatan berbagai platform e-commerce serta
pembayaran digital dalam bertransaksi.
Meskipun perekonomian Provinsi Kalimantan
Selatan mengalami kontraksi pada triwulan II dan
III 2020 (Grafik B3.1), namun jumlah transaksi dan
nominal belanja melalui e-commerce menunjukkan
pertumbuhan yang positif (Grafik B3.2). Transaksi
e-commerce mengalami peningkatan tajam di
triwulan II dan III 2020, bahkan cukup tinggi pada
triwulan III (141,1% yoy). Sampai dengan September
2020, secara kumulatif terdapat 7,06 juta transaksi
GrafikB3.1 Pertumbuhan Ekonomi dan Konsumsi RumahTanggaProvinsiKalimantanSelatan
e-commerce di Kalimantan Selatan. Seiring dengan
peningkatan jumlah transaksi, nominal belanja
juga meningkat. Pada periode yang sama, nominal
belanja naik sebesar 65,6% (yoy) dengan total
sebesar Rp1,87 triliun.
Dalam melakukan transaksi belanja di e-commerce,
metode pembayaran melalui transfer bank masih
menjadi preferensi utama masyarakat, diikuti oleh
uang elektronik dan cash on delivery (COD) (Grafik
3.3). Proporsi penggunaan metode pembayaran
transfer bank relatif terus menurun sementara
penggunaan uang elektronik cenderung meningkat.
Per September 2020, penggunaan metode transfer
bank turun sebesar 31,80% (yoy). Porsi metode
transfer juga turun dari 59,87% menjadi 40,83%.
Penggunaan uang elektronik meningkat 93,04%
(yoy) dengan proporsi/share penggunaan yang
meningkat dari 14,87% menjadi 28,79%.
Jumlah akun pembeli yang berdomisili di Kalimantan
Selatan juga menunjukkan peningkatan signifikan
yaitu sebesar 95,84% (yoy) pada triwulan III 2020.
Tren peningkatan akun pembeli meningkat tajam
pada 2 kuartal terakhir, termasuk triwulan II 2020
yaitu sebesar 62,32% (yoy), lebih tinggi dari rata-rata
peningkatan secara tahunan tiap kuartal pada 2019
yang sebesar 28,55% (yoy).
Per September 2020, terdapat 336 ribu akun pembeli
yang berdomisili di Provinsi Kalimantan Selatan pada
beberapa platform e-commerce. Jumlah tersebut
merupakan 7,80% dari jumlah total penduduk
yang sebesar 4,3 juta jiwa (Proyeksi BPS, 2020).
Persentase ini lebih rendah dari rata-rata nasional
GrafikB3.3 NominalTransaksie-commerceBerdasarkanMetodePembayaran
GrafikB3.2 JumlahTransaksiBelanjaMelaluie-commerce di Provinsi Kalimantan Selatan
-4,68
-0,67
�4
�2
0
2
4
6
8
I II III IV I II III IV I II III2018 2019 2020
% YOY
PDRB KALSEL KONSUMSI RT
% YOY141,1%
0
50
100
150
0
1
2
3
4
I II III IV I II III IV I II III2018 2019 2020
JUTA
JUMLAH TRANSAKSI PERTUMBUHAN TRANSAKSI �RHS�
MILYAR RP% TOTAL TRANSAKSI
TOTAL NOMINAL �RHS� TRANSFER BANKCOD / TUNAI KREDIT / DEBIT ONLINE
KIOS / MINIMARKETUANG ELEKTRONIK
KREDIT TANPA KARTULAINNYA
805
39%
13%
0
200
400
600
800
1.000
0
20
40
60
80
100
1Q18 2Q18 3Q18 4Q18 1Q19 2Q19 3Q19 4Q19 1Q20 2Q20 3Q20
29%
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202064
Boks 3 : Pandemi Mendorong Percepatan Digitalisasi: Peningkatan Aktivitas Ekonomi dan Akselerasi UMKM Melalui E-commerce
sebesar 9,34%, namun sedikit lebih tinggi dari
rata-rata Kalimantan yang sebesar 7,25% (Grafik
B3.4). Kalimantan Timur menjadi provinsi dengan
jumlah akun pembeli di e-commerce terbanyak di
Kalimantan, yaitu sebanyak 342 ribu akun dengan
total nominal transaksi mencapai Rp2,20 triliun per
September 2020.
Pola belanja masyarakat Kalimantan selatan melalui
platform e-commerce berdasarkan kategori produk
cenderung tidak berubah, baik sebelum maupun
selama pandemi COVID-19. Belanja didominasi
oleh produk fashion, personal care & kosmetik, serta
handphone & aksesoris. Pada September 2020,
share ketiga kategori produk tersebut masing-masing
sebesar 27%, 19% dan 13% dari total nominal
transaksi pembelian (Grafik B3.5).
Selain jumlah akun pembeli, pertumbuhan jumlah
akun penjual yang berdomisili Provinsi Kalimantan
Selatan juga menunjukkan peningkatan signifikan.
Pada triwulan II 2020 meningkat 60,6% (yoy) dan
86,3% (yoy) di triwulan III. Peningkatan tersebut
lebih tinggi dari rata-rata peningkatan triwulanan
pada 2019 yang tumbuh sebesar 32,95% (yoy)
(Grafik B3.6).
Per September 2020, terdapat 8,8 ribu akun penjual
yang berdomisili di Provinsi Kalimantan Selatan
pada beberapa platform e-commerce. Kalimantan
Selatan menjadi provinsi dengan jumlah akun
penjual terbanyak di Kalimantan. (Grafik B3.7).
Sampai September 2020, secara nominal penjualan
GrafikB3.4 Jumlahakune-commerceperprovinsidiKalimantan dan pangsa terhadap jumlah penduduk
e-commerce di Provinsi Kalimantan Selatan tercatat
sebesar Rp344,9 miliar, peringkat kedua setelah
Provinsi Kalimantan Barat dengan nominal penjualan
sebesar Rp364,3 miliar.
Provinsi Kalimantan Selatan dapat dikatakan masih
sebagai konsumen dari produk-produk yang tersedia
di e-commerce, dengan rasio nilai penjualan terhadap
pembelian sebesar 18,24%. Sampai dengan
September 2020, nilai pembelian secara akumulatif
tercatat sebesar Rp1,87 Triliun. Sementara itu, total
nominal penjualan mencapai Rp345 miliar.
Penjual platform e-commerce masih didominasi
Pulau Jawa dengan jumlah akun penjual mencapai
91,2% dari akun penjual secara nasional. Provinsi DKI
Jakarta merupakan provinsi dengan jumlah penjual
tertinggi sebanyak 490 ribu atau 39,6% dari akun
penjual nasional, diikuti oleh Jawa Barat sebanyak
GrafikB3.6 JumlahAkunPenjualBerdomisiliKalimantan Selatan di e-commerce
GrafikB3.5 NominalTransaksi e-commerce Berdasarkan Kategori Produk
%RIBU AKUN
JUMLAH PEMBELI % PENDUDUK
8%9%
6% 6% 6%
0%
2%
4%
6%
8%
10%
0
50
100
150
200
250
300
350
KALSEL KALTIM KALBAR KALTENG KALTARA
MILYAR RUPIAH
PERSONAL CARE & KOSMETIKOLAHRAGA
FASHIONPERLENGKAPAN RT & KANTOR
HANDPHONE & AKSESORISOTOMOTIF & AKSESORIS
KOMPUTER & AKSESORISKELEKTRONIK HOBI & KOLEKSI LAINNYA
RP217M; 27%
RP145M; 19%
RP98M; 13%
0
50
100
150
200
250
I II III IV I II III IV I II III2018 2019 2020
% �YOY�RIBU AKUN
JUMLAH PENJUAL PERTUMBUHAN PENJUAL �RHS�
60,6%
86,3%
0
20
40
60
80
100
0
2
4
6
8
10
I II III IV I II III IV I II III2018 2019 2020
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202065
Boks 3 : Pandemi Mendorong Percepatan Digitalisasi: Peningkatan Aktivitas Ekonomi dan Akselerasi UMKM Melalui E-commerce
390 ribu atau 24,3% total akun penjual nasional.
Dari sisi nominal, penjualan juga masih didominasi
pulau jawa yaitu sebesar 93,33% dari total penjualan
nasional dengan nominal mencapai 43% dari total
nominal penjualan.
Pergeseran pola belanja dan pembayaran masyarakat
dalam memenuhi kebutuhannya akibat pandemi
COVID-19 diharapkan dapat dimanfaatkan oleh
UMKM di Kalimantan Selatan untuk memasarkan
produknya secara digital melalui penjualan
barang dan jasa di berbagai platform e-commerce
termasuk penggunaan pembayaran nontunai untuk
transaksinya. Dengan digitalisasi, batasan geografis
tidak lagi menjadi hambatan bagi UMKM untuk
melakukan pemasaran dan mengembangkan usaha.
Kemudahan tersebut tidak hanya memudahkan
masyarakat Kalimantan Selatan untuk meningkatkan
konsumsi namun juga meningkatkan produksi
sehingga penjualan produk lokal Kalimantan Selatan
ke berbagai wilayah juga dapat terus berkembang.
GrafikB3.7 Nominal Penjualan Provinsi di Kalimantan
Data diperoleh dari beberapa platform e-commerce di Indonesia sehingga belum mencerminkan populasi
Perkembangan e-commerce yang disampaikan dalam tulisan ini dapat menjadi indikasi namun belum mewakili kondisi secara keseluruhan
40%
27%
25%
6%2%
KALSEL
KALTIM
KALBAR
KALTENG
KALTARA
Halaman ini sengaja dikosongkan
Foto : Lokbaintan, Banjarmasin
Ketenagakerjaan Dan KesejahteraanBab VI
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202068
• Kondisi ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Selatan (dataAgustus2020)mengalamiperbaikandibandingkantahunsebelumnya. TingkatPartisipasiAngkatanKerja(TPAK) meningkat dari 68,77% pada Agustus 2019menjadi 69,33%. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)sebesar4,74%,naikdari4,18%diAgustus2019.
• PadatriwulanIII2020,NilaiTukarPetani(NTP)tercatatsebesar 99,81. Secara tahunan, NTP meningkat 5,06%(yoy)atausecaratriwulananmeningkat1,34%(qtq).
• IndeksPembangunanManusia(IPM)KalimantanSelatanmeningkat dari 70,17 pada tahun 2018menjadi 70,72pada tahun2019. Secaraumum, indekspembangunanmanusia terus mengalami kemajuan selama periode 2010hingga2019.
Ketenagakerjaandan Kesejahteraan
Bab VI
Ketenagakerjaan Dan KesejahteraanBab VI
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202069
6.1 KETENAGAKERJAANKetenagakerjaan pada Agustus 2020 cenderung
mengalami perbaikan dibandingkan tahun
sebelumnya. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
(TPAK) berdasarkan rilis ketenagakerjaan meningkat
dari 68,77% pada Agustus 2019 menjadi 69,33%
pada Agustus 2020. Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT) tercatat sebesar 4,74%, naik dari 4,18% (Tabel
6.1).
TPT Kalimantan Selatan masih berada di bawah angka
TPT nasional yang sebesar 7,07%. Kenaikan TPT
pada Agustus 2020 juga terjadi di seluruh provinsi di
Kalimantan, kecuali Kalimantan Utara (Grafik 6.1).
Jumlah penduduk yang bekerja tercatat 2,08 juta
jiwa, terdapat penambahan 37.490 jiwa dari tahun
sebelumnya. Sementara itu, angka pengangguran
meningkat dari 89.270 jiwa pada tahun sebelumnya,
menjadi 103.650 jiwa.
Dari sisi komposisi penyerapan lapangan pekerjaan
utama, hampir seluruh sektor mengalami penurunan
kontribusi penyerapan tenaga kerja kecuali sektor
pertanian dan transportasi, pergudangan dan
komunikasi. Sektor jasa kemasyarakatan mengalami
penurunan sebesar 1,00%, diikuti oleh penurunan
sektor lembaga keuangan, real estate, usaha persewaan
dan jasa perusahaan: sektor pertambangan; sektor
perdagangan, rumah makan dan akomodasi; serta
sektor industri masing-masing sebesar 0,46%, 0,42%,
0,37% dan 0,32%. Sementara itu, penyerapan tenaga
kerja di sektor pertanian dan sektor transportasi,
pergudangan dan komunikasi meningkat masing-
masing sebesar 2,68% dan 0,10% (Tabel 6.2)
KALIMANTANBARAT
KALIMANTANTENGAH
KALIMANTANSELATAN
KALIMANTANTIMUR
KALIMANTANUTARA
NASIONAL
AGT 19 AGT 20
4,35
4,04 4,18
5,94
4,49 5,2
35,81
4,58 4,74
6,87
4,97
7,07
0
2
4
6
8 %
Sumber : BPS (diolah)
Grafik6.1 TingkatPengangguranTerbuka(TPT)AntarProvinsi di Kalimantan
Tabel6.2 Perkembangan Serapan Tenaga Kerja Sektoral
Sumber: BRS Keadaan Ketenagakerjaan Kalsel Agt 2020 BPS Kalsel (diolah)
Lapangan Pekerjaan Utama Feb-16 Feb-17 Feb-18
Pertanian 34,49 30,65 33,33
Pertambangan 3,76 3,81 3,39
Industri 8,75 9,11 8,79
Listrik, Gas dan Air Minum 0,64 0,53 0,48
Konstruksi 4,50 5,39 5,23
Perdagangan, Rumah Makan dan Akomodasi
25,42 27,02 26,65
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 4,95 4,50 4,60
Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa
2,37 2,34 1,88
Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan
15,12 16,65 15,65
Total 100,00 100,00 100,00
FORMAL INFORMAL
39,93 43,19 39,18
60,07 56,81 60,82
0
20
40
60
80
100
AGT 18 AGT 19 AGT 20
%
Grafik6.2 PerkembanganStatusTenagaKerjaberdasarkanFormal-Informal
Tabel6.1 Perkembangan Kondisi Ketenagakerjaan (dalam ribu jiwa, kecuali disebutkan lain)
Sumber: BRS Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Selatan Agustus, BPS Kalsel (diolah)
UraianAgs 2018
Ags 2019
Ags 2020
Penduduk Usia Kerja 3.056,773 3.104,747 3.154,399
1. Penduduk Angkatan Kerja 2.131,858 2.135,100 2.186,967
a. Bekerja 2.039,048 2.045,831 2.083,319
b. Pengangguran 92,810 89,269 103,648
2. Penduduk Bukan Angkatan Kerja 924,915 969,647 967,432
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 69,74 68,77 69,33
Laki-Laki (%) 84,22 83,22 82,91
Perempuan (%) 54,98 54,05 55,50
Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 4,35 4,18 4,74
Perkotaan (%) 6,52 5,84 6,45
Pedesaan (%) 2,61 2,79 3,34
Ketenagakerjaan Dan KesejahteraanBab VI
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202070
Formal
Non Formal
BERUSAHA DIBANTU BURUH TETAP
BURUH / KARYAWAN / PEGAWAI
PEKERJA TAK DIBAYAR
PEKERJA BEBAS
BERUSAHA SENDIRI
BERUSAHA DIBANTU BURUH TIDAK TETAP
2019
2020
36,15
6,54
5,0413,02
23,56
15,203,15
15,84
22,13
16,31
3,03
40,04
Sumber : BPS diolah
Grafik6.3 StatusTenagaKerjaberdasarkanJenisPekerjaan
INDEKS KETERSEDIAAN LAP. KERJA INDEKS KETERSEDIAAN LAP. KERJA �6 BULAN MENDATANG�
TW II 2020 TW III 2020 TW II 2020 TW III 2020
28,33
86,67
36,25
102,36
0
20
40
60
80
100
120
Sumber : Survei Konsumen Bank Indonesia
Grafik6.4 Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja
INDEKS PENGHASILAN KONSUMEN INDEKS PENGHASILAN KONSUMEN �6 BULAN MENDATANG�
TW II 2020 TW III 2020 TW II 2020 TW III 2020
42,08
98,61
60,97
118,75
0
20
40
60
80
100
120
140
Sumber : Survei Konsumen Bank Indonesia
Grafik6.5 Indeks Penghasilan Konsumen
Kenaikan TPT juga seiring dengan penurunan pangsa
tenaga kerja formal, sebesar 39,18%, menurun
dibandingkan Agustus 2019 sebesar 43,19% (Grafik
6.2)
Dilihat dari sisi status pekerjaan utama, penduduk
yang bekerja sebagai buruh/karyawan mengalami
penurunan menjadi 36,15%, diikuti penduduk
yang berusaha sendiri 22,13%, dan penduduk
yang berusaha dibantu buruh tidak tetap sebesar
16,31%. Penduduk yang bekerja sebagai pekerja tak
dibayar mengalami peningkatan menjadi 15,84% dari
13,02%. Selain itu, penduduk yang bekerja sebagai
pekerja bebas dan berusaha dibantu buruh tidak tetap,
juga mengalami peningkatan masing-masing menjadi
sebesar 6,54% dan 16,31% dari sebesar 5,04% dan
15,20%
Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia menunjukkan
bahwa indeks ketersediaan lapangan kerja pada
triwulan III 2020 tercatat sebesar 36,25, meningkat
dari triwulan sebelumnya yang sebesar 28,33 (Grafik
6.4). Level indeks masih berada dalam kondisi
pesimis, tercermin dari angka indeks di bawah
100. Kondisi yang masih pesimis tersebut terutama
dipengaruhi penurunan kinerja sektor utama yaitu
sektor pertambangan, perdagangan, rumah makan
dan akomodasi serta sektor industri.
Kenaikan angka indeks tersebut mencerminkan
persepsi optimisme masyarakat akan ketersediaan
lapangan kerja saat ini. Untuk ketersediaan lapangan
kerja pada enam bulan ke depan, responden
menunjukkan persepsi dalam level yang meningkat,
tercermin dari angka indeks sebesar 102,36 pada
triwulan III 2020 (Grafik 6.4).
6.2 KESEJAHTERAAN6.2.1 Daya Beli MasyarakatPada triwulan III 2020, daya beli masyarakat
mengalami kenaikan tercermin dari Indeks
Penghasilan Konsumen (IPK) sebesar 60,97,
meningkat dari triwulan sebelumnya sebesar
42,08 (Grafik 6.5). Perbaikan daya beli masyarakat
terkonfirmasi dari data Nilai Tukar Petani (NTP)
gabungan dan Indeks Harga yang Diterima Petani
yang sedikit membaik. Sementara itu, data ekspektasi
penghasilan konsumen enam bulan ke depan juga
meningkat. Indeks penghasilan konsumen naik dari
98,61 pada triwulan II menjadi menjadi 118,75 pada
triwulan III 2020 (Grafik 6.5).
Ketenagakerjaan Dan KesejahteraanBab VI
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202071
Barat, serta lebih rendah dari Gini Ratio Nasional
(0,382) (Grafik 6.7).
6.2.3 NILAI TUKAR PETANIPada triwulan III 2020, Nilai Tukar Petani (NTP)
Kalimantan Selatan sebesar 99,81. Secara tahunan
dan triwulanan, NTP mengalami peningkatan
masing-masing sebesar 5,06% (yoy) dan 1,34%
(qtq).
Peningkatan NTP terutama terjadi pada subkelompok
tanaman perkebunan rakyat, peternakan, dan
perikanan yang masing-masing meningkat sebesar
6.2.2 Gini Ratio1
Pada Maret 2020, gini ratio Kalimantan Selatan
tercatat sebesar 0,322 turun dibanding periode
Maret 2019 yang sebesar 0,334. Penurunan tersebut
melanjutkan tren penurunan dalam 9 (sembilan)
tahun terakhir. Bila dibandingkan berdasarkan daerah
tempat tinggal, gini ratio di daerah perdesaan sebesar
0,276 lebih baik dibandingkan gini ratio di daerah
perkotaan sebesar 0,355 (Grafik 6.6)
Dibandingkan dengan provinsi lain di Kalimantan,
maka Gini Ratio Kalimantan Selatan merupakan ketiga
terendah setelah Kalimantan Utara dan Kalimantan
1 Gini ratio atau koefisien gini adalah koefisien yang digunakanuntuk mengukur kesenjangan pendapatan di suatu wilayah
PERKOTAAN+PEDESAAN PERKOTAAN PERDESAAN
0,355
0,276
0,322
0,25
0,27
0,29
0,31
0,33
0,35
0,37
0,39
0,41
0,43
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Sumber : BPS Nasional (diolah)
Grafik6.6 GiniRatioKalimantanSelatanGabunganPerkotaandanPedesaan(DataMaret)
0,322 0,329 0,317 0,3280,292
0,381
0
0,05
0,1
0,15
0,2
0,25
0,3
0,35
0,4
0,45
KALIMANTANSELATAN
KALIMANTANTENGAH
KALIMANTANBARAT
KALIMANTANTIMUR
KALIMANTANUTARA
INDONESIA
Sumber : Badan Pusat Statistik (diolah)
Grafik6.7 GiniRatioProvinsidiKalimantandanNasional(DataMaret)
Tabel6.3 Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP)
Sumber: BPS Kalsel (diolah)
Sektor, Kelompok dan Subkelompok
2018 2019 2020 Perubahan
I II III IV I II III IV I II III %qtq %yoy
Nilai Tukar Petani
Tanaman Pangan 95,96 92,11 92,46 93,51 94,52 92,88 93,09 94,24 102,24 101,37 101,36 -0,003% 8,89%
Holtikultura 104,57 104,66 105,99 103,49 102,70 104,81 106,59 107,03 99,35 99,59 96,54 -3,06% -9,43%
Tanaman Perkebunan Rakyat
83,79 79,13 76,59 79,46 78,92 81,49 79,08 79,71 102,16 93,77 97,74 4,23% 23,59%
Peternakan 107,92 109,42 111,32 110,98 110,15 108,81 108,59 108,18 100,47 98,59 100,65 2,09% -7,31%
Perikanan 110,03 111,38 112,22 112,83 111,49 110,40 110,21 109,62 101,56 98,82 100,04 1,23% -9,23%
Gabungan
Nilai Tukar Petani 96,95 94,60 94,63 95,42 95,35 95,32 95,00 95,57 101,90 98,49 99,81 1,34% 5,06%
Indeks Harga yang diterima petani (%)
120,48 119,39 120,28 121,44 123,23 125,17 124,80 126,16 107,10 103,94 104,61 0,65% -16,18%
Indeks Harga yang dibayar petani (%)
124,27 126,21 127,11 127,27 129,23 131,31 131,36 132,00 105,10 105,54 104,81 -0,69% -20,21%
a. Indeks Konsumsi Rumah Tangga
128,03 130,20 131,21 131,04 133,37 136,05 135,91 136,67 105,85 106,30 105,14 -1,09% -22,64%
b. Indeks BPPBM 115,04 116,37 117,10 118,09 119,08 119,61 120,19 120,52 103,32 103,74 104,19 0,44% -13,31%
Ketenagakerjaan Dan KesejahteraanBab VI
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202072
4,23% (qtq), 2,09% (qtq), dan 1,23% (qtq). Kenaikan
NTP pada subsektor tanaman perkebunan rakyat
didorong oleh kenaikan harga komoditas karet, kelapa
sawit, dan beberapa komoditas lain. Sementara itu,
kenaikan NTP pada subsektor peternakan terutama
didorong kenaikan harga semua kelompok ternak
di bulan Juli 2020, seiring perayaan Idul Adha. NTP
subkelompok tanaman hortikultura tercatat sebesar
96,54 atau terkontraksi 3,06% (qtq). Kontraksi
tersebut disebabkan oleh penurunan indeks harga
komoditas pada kelompok sayur-sayuran karena
terjadi peningkatan pasokan seiring musim panen.
Demikian juga, NTP subkelompok tanaman pangan
yang mengalami sedikit kontraksi sebesar 0,003%
(qtq) (Tabel 6.3).
6.2.4 Indeks Pembangunan ManusiaIndeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalimantan
Selatan meningkat dari 70,17 pada tahun 2018
menjadi 70,72 pada tahun 2019. Secara umum, IPM
Kalimantan Selatan sudah menunjukkan kemajuan
yang cukup besar dan telah berstatus “tinggi” dengan
capaian IPM di atas 70. Selama periode 2010-2019,
IPM Kalimantan Selatan rata-rata tumbuh sebesar
0,94% per tahun dan berada diatas 70 sejak tahun
2018 (Tabel 6.4).
Sementara itu, IPM tertinggi di Kalimantan berada di
wilayah Kalimantan Timur di angka 76,61, atau di atas
angka rata-rata Kalimantan yang sebesar 71,41 dan
nasional yang sebesar 71,92 (Grafik 6.8).
67,65
70,91 70,72
76,61
71,15 71,41 71,92
62
64
66
68
70
72
74
76
78
KALSELKALBAR KALTENG KALTIM KALTARA KALIMANTAN NASIONAL
Sumber : Badan Pusat Statistik (diolah)
Grafik6.8 IPMProvinsidiKalimantandanNasional
Tabel6.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Sumber: BPS Kalsel (diolah)
Satuan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Umur harapan hidup sat lahir (UHH)
Tahun 66,65 66,88 67,11 67,35 67,47 67,80 67,92 68,02 68,23 68,49
Harapan lama sekolah (HLS) Tahun 10,86 11,14 11,54 11,67 11,96 12,21 12,29 12,46 12,50 12,52
Rata-rata lama sekolah (RLS) Tahun 7,25 7,37 7,48 7,59 7,60 7,76 7,89 7,99 8,00 8,20
Pengeluaran per kapita disesuaikan
Rp. 000 10.304 10.437 10.553 10.655 10.748 10.891 11.307 11.600 12.062 12.253
IPM 65,20 65,89 66,68 67,17 67,63 68,38 69,05 69,65 70,17 70,72
Pertumbuhan IPM % yoy 1,06 1,20 0,73 0,68 1,11 0,98 0,87 0,75 0,78
Prospek Perekonomian DaerahBab VII
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202074
• PerekonomianKalimantanSelatanpadatriwulanI2021diprakirakanmembaikdibandingkandengantriwulanIV2020.Darisisipermintaan,perbaikanekonomiberasaldari peningkatan konsumsi RT, konsumsi pemerintah,investasi, sertaekspor. Dari sisipenawaran,perbaikanbersumberdarikinerjasektorpertambangan,konstruksi,pertanian, dan PHR. Secara keseluruhan tahun 2021,perekonomian Kalimantan Selatan diprakirakan lebih tinggidaritahun2020yangdipengaruhiPandemiCovid-19dan secara perlahan diharapkan dapat dikendalikan,didukung oleh program vaksinasi COVID-19 sehinggamendorongkinerjakonsumsi,investasidanekspor.
• Inflasitahunan(yoy)padatriwulanI2021diprakirakanlebihtinggidaritriwulanIV2020,terutamadidorongolehkelompok makanan, minuman dan tembakau sebagaiakibatrencanakenaikantarifCukaiHasilTembakau(CHT)pada tahun 2021 dan kelompok transportasi, sejalandengan perpanjangan stimulus angkutan udara hingga pertengahan tahun 2021. Secara keseluruhan tahun2021, inflasi diprakirakan lebih tinggi dari tahun 2020didorong peningkatan inflasi dari seluruh komponenterutamakelompokmakanan,minuman,dantembakauserta peningkatan konsumsi rumah tangga, sejalandengan perbaikan pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat.Lajuinflasiditahun2021diprakirakantetapterkendali dan berada dalam sasaran inflasi nasionalyaitusebesar3+1%.
Prospek Perekonomian Daerah
Bab VII
Prospek Perekonomian DaerahBab VII
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202075
7.1 PRAKIRAAN KONDISI MAKRO EKONOMI
Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan
triwulan I 2021 diprakirakan membaik
dibandingkan dengan triwulan IV 2020. Perbaikan
tersebut sejalan dengan peningkatan aktifitas
perekonomian baik global maupun nasional. Rencana
program vaksinasi COVID-19 di triwulan pertama
2021 akan menjadi kunci bagi perkembangan
perekonomian di 2021.
Dari sisi konsumsi, perbaikan terutama didorong oleh
peningkatan konsumsi Rumah Tangga (RT) seiring
pemulihan aktifitas ekonomi dan dukungan penyaluran
stimulus fiskal pemerintah. Investasi juga diprakirakan
meningkat didorong pengerjaan proyek infrastruktur
pemerintah dan swasta yang akan dimulai pada
triwulan I 2021, antara lain pengerjaan jalan, perguruan
tinggi, rumah susun, bendungan, revitalisasi wilayah
wisaa religi dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA),
serta proyek yang akan berakhir pada triwulan I 2021
seperti pembangunan pabrik roti. Ekspor diprakirakan
meningkat sejalan dengan perbaikan ekspor batubara
dan CPO ke negara mitra. Peningkatan ekspor
batubara didorong persiapan musim dingin, sedang
CPO didorong peningkatan permintaan negara mitra
dagang, terutama menjelang Tahun Baru China. Di
sisi lain, konsumsi pemerintah diprakirakan tumbuh
meningkat seiring peningkatan anggaran belanja dan
penyaluran stimulus fiskal.
Dari sisi penawaran, peningkatan bersumber dari
sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR) sejalan
dengan peningkatan aktivitas perekonomian dan
mobilitas masyarakat. Sektor konstruksi diprakirakan
tumbuh sejalan dengan beberapa proyek pemerintah
dan swasta baik yang saat ini sedang berjalan
maupun yang baru. Sementara itu, sektor pertanian
diprakirakan mengalami peningkatan didukung
kinerja produksi karet. Sementara itu, industri
pengolahan diprakirakan tumbuh melambat sejalan
dengan normalisasi produksi Tandan Buah Segar (TBS)
setelah berakhirnya masa puncak panen. Sementara
itu, komoditas tanaman bahan makanan (tabama)
terutama padi masih berada pada masa tanam.
Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan secara
keseluruhan tahun 2021 diprakirakan tumbuh
lebih tinggi dibandingkan tahun 2020. Dari sisi
permintaan, peningkatan terutama dipengaruhi
oleh peningkatan kinerja konsumsi RT, konsumsi
pemerintah, investasi, dan ekspor. Peningkatan
kinerja konsumsi RT sejalan dengan peningkatan daya
beli masyarakat seiring dengan peningkatan aktivitas
ekonomi dan mobilitas masyarakat yang berangsur
pulih. Di 2021, pandemi COVID-19 diperkirakan
secara perlahan dapat dikendalikan didukung oleh
program vaksinasi COVID-19. Konsumsi pemerintah
diprakirakan meningkat sejalan peningkatan anggaran
terkait program tahunan pemerintah. Program
stimulus fiskal juga masih akan berlanjut untuk
menopang daya beli masyarakat. Ekspor diprakirakan
meningkat ditopang peningkatan permintaan
sejalan perbaikan ekonomi mitra dagang utama,
serta peningkatan harga komoditas global. Investasi
diprakirakan meningkat sejalan dengan peningkatan
kinerja sektor konstruksi seiring pengerjaan berbagai
proyek infrastruktur pemerintah dan swasta antara lain
perbaikan jalan, pembangunan bendungan, irigasi,
rumah susun, politeknik, pabrik roti, dan revitalisasi
kawasan wisata religi.
Dari sisi penawaran, kinerja sektor pertambangan
diprakirakan meningkat ditopang perbaikan ekonomi
mitra dagang utama yang mendorong peningkatan
permintaan batubara, antara lain didukung Nota
Kesepahaman (MoU) antara Asosiasi Pertambangan
Batu Bara Indonesia (APBI) dengan China Coal
Transportation and Distribution yang menyatakan
Sumber : World Bank Commodity Prices (diolah)
Tabel7.1 Prakiraan Harga Komoditas
TAHUNCrude Oil Coal Palm Oil Rubber
$/bbl $/mt $/mt $/kg
2015 50,8 57,5 663 1,57
2016 42,8 65,9 736 1,61
2017 52,8 88,5 748 2,00
2018 68,3 107,0 639 1,57
2019 61,4 77,9 601 1,64
2020f 41,0 57,2 710 1,62
2021f 44,0 57,8 723 1,68
Prospek Perekonomian DaerahBab VII
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202076
6,6 6,12
7,96,1
4,2-9
,410
,20,3 0,7
-5,5
2,5 2,9 2-1
,23,3 1,8 1,3
-7,9
4,4 5,3 4,2-4
,45,6
18 19 20F 21F 18 19 20F 21F 18 19 20F 21F 18 19 20F 21F 18 19 20F 21F 18 19 20F 21FTIONGKOK INDIA JEPANG KOREA SELATAN EROPA ASEAN�5
% YOY
Grafik7.1 PrakiraanKondisiNegaraMitraDagangTahun2020dan2021
3,0±1%3,0±1%
0
1
2
3
4
5
6
7
8
2017 2018 2019 2020�F 2021�F
% YOY
2,63%
3,72%4,01%
Sumber : BPS (data diolah), Proyeksi BI
Grafik7.2 ProyeksiInflasiKalimantanSelatan
pihak Tiongkok akan membeli batubara nasional
senilai USD1,47 miliar. Sementara itu, permintaan
batubara domestik diperkirakan meningkat didukung
pemenuhan kebutuhan batubara untuk PLTU baru.
Industri pengolahan diprakirakan meningkat sejalan
dengan kinerja sektor pertanian yang meningkat
dan peningkatan permintaan CPO dari negara mitra
dagang. Dari sisi domestik, program B30 yang berlanjut
dan rencana implementasi B40 akan meningkatkan
permintaan CPO. Sektor PHR diprakirakan meningkat
sejalan dengan peningkatan aktivitas perkonomian
dan mobilitas masyarakat seiring pandemi COVID-19
mulai terkendali.
Secara keseluruhan tahun 2021, berdasarkan data
Bank Dunia, harga batubara diprakirakan mencapai
USD57,8/ton, lebih tinggi dibanding tahun 2020
sebesar USD57,2/ton. Pada tahun 2021, harga CPO
diprakirakan mencapai USD723/ton, lebih tinggi dari
harga tahun 2020. Sementara itu, harga karet pada
2021 diprakirakan sebesar USD1,68/ton, naik dari
tahun 2020 yang sebesar USD1,62 /ton.
Sejalan dengan pandemi COVID-19 yang diprakirakan
secara global semakin terkendali, pertumbuhan
ekonomi negara mitra diprakirakan mulai mengalami
peningkatan. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok
dan India diharapkan dapat mendorong kinerja
ekspor komoditas utama Kalimantan Selatan yaitu
batubara dan CPO. Permintaan batubara dari pasar
ASEAN diprakirakan akan relatif stabil didorong
permintaan Vietnam yang terus diprakirakan lebih
tinggi dibandingkan dengan tahun 2020, terutama
didorong permintaan ekspor Tiongkok dan India, serta
peningkatan aktifitas perekonomian dan mobilitas
masyarakat yang mendorong peningkatan konsumsi.
7.2 PRAKIRAAN INFLASIPada triwulan I 2021, inflasi Provinsi Kalimantan
Selatan diprakirakan lebih tinggi dibandingkan dengan
triwulan IV 2020, serta berada dalam sasaran inflasi
nasional (3±1%) (Grafik 7.2)
Inflasi terutama didorong oleh kelompok volatile
food seiring telah berakhirnya masa panen raya serta
potensi tekanan kenaikan harga dari bahan pangan
yang didatangkan dari daerah yang terdampak La Nina
seperti bawang merah dan bawang putih. Kenaikan
tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) juga diperkirakan
akan meningkatkan tekanan inflasi di tahun 2021.
Peningkatan tarif CHT diprakirakan dalam rentang
13%-20% dapat memberikan tekanan cukup besar
pada inflasi.
Selain itu, kenaikan inflasi lebih lanjut diprakirakan juga
didorong oleh inflasi kelompok transportasi sejalan
dengan rencana pemerintah untuk memperpanjang
stimulus fiskal pada angkutan udara. Stimulus
yang diberikan berupa subsidi tarif Pelayanan Jasa
Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) akan diperpanjang
hingga Juni 2021. Secara keseluruhan tahun 2021,
inflasi diprakirakan lebih tinggi namun masih dalam
rentang sasaran inflasi nasional tahun 2021 yakni
sebesar 3±1% (yoy) (Tabel 7.3).
Prospek Perekonomian DaerahBab VII
Laporan PerekonomianPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
November 202077
Tabel7.2 Prospek Pertumbuhan Ekonomi (%, yoy)
Sumber : Bank Indonesia
2017 20182019
20192020-F
2020-FI II III IV I II III IV-F
PERTUMBUHANPDRB, % YOY 5,28 5,12 4,28 4,19 4,02 3,85 4,08 4,18 (2,63) (4,68)
2016 2017 20182019 2020-F
2020-FI II III IV I II III IV
PERUBAHAN IHK % YOY 3,57 3,73 2,63 3,08 4,00 4,05 4,01 2,81 1,14 1,04 3,00±1%
Tabel7.3 Prospek Inflasi (%, yoy)
Sumber : Bank Indonesia
Prakiraan inflasi tahun 2021 yang lebih tinggi didorong
oleh inflasi pada seluruh kelompok terutama kelompok
makanan, minuman, dan tembakau. Inflasi kelompok
tersebut diprakirakan lebih tinggi dibandingkan tahun
2020. Hal ini sejalan dengan perbaikan pertumbuhan
ekonomi dan perbaikan daya beli masyarakat, yang
dapat mendorong kenaikan harga komoditas pangan
seiring meningkatnya permintaan. Tekanan inflasi
dapat terjaga apabila didukung produksi dan pasokan
pangan yang relatif stabil serta kelancaran distribusi
bahan makanan dan barang lainnya.
Selain itu, langkah terobosan yang dilakukan
TPID untuk pengendalian inflasi melalui berbagai
program dalam kerangka 4K (Keterjangkauan Harga,
Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan
Komunikasi Efektif) antara lain berupa pembuatan
data pasokan pangan terintegrasi, Kerja sama Antar
Daerah (KAD) dengan daerah sentra produksi di luar
Kalimantan Selatan, serta penerapan digital farming
diharapkan mempu menjaga inflasi tetap dalam
sasaran.
Pembuatan data pasokan pangan terintegrasi antar
institusi maupun lembaga diperlukan untuk menjaga
ketersediaan stok yang mampu memengaruhi
dinamika harga di masyarakat. Data tersebut juga
menjadi landasan terciptanya KAD baik antar provinsi
di Kalimantan maupun di luar Kalimantan. Tersedianya
data yang akurat, diharapkan dapat meminimalisasi
penurunan maupun kenaikan harga secara drastis yang
dapat merugikan produsen dan konsumen. KAD juga
dapat dimanfaatkan untuk pengembangan budidaya
komoditas yang sebelumnya tidak dimiliki Kalimantan
Selatan seperti bawang merah. Kelengkapan data juga
dapat mendorong penerapan digital farming yang
dapat menambah kapasitas produksi dan menjaga
ketersediaan pasokan.
Risiko inflasi yang dapat memengaruhi dinamika inflasi
pada tahun 2021:
1. Risiko inflasi kelompok makanan, minuman dan
tembakau khususnya dari makanan berpotensi
memiliki peningkatan harga terutama beras
lokal apabila tidak ada inovasi untuk menambah
ketersediaan stok di tengah kondisi panen yang
hanya berlangsung sekali dalam setahun. Selain itu
juga terdapat risiko gangguan produksi di daerah
sentra produksi yang dipengaruhi anomali curah
hujan.
2. Risiko inflasi inti tergolong menengah yang
bersumber dari fluktuasi harga emas mengikuti
perkembangan ketidakpastian ekonomi global
akibat pandemi COVID-19.
3. Tekanan inflasi diprakirakan juga datang dari
kenaikan permintaan angkatan udara sejalan
dengan peningkatan aktivitas masyarakat, seiring
pelaksanaan program vaksinasi COVID-19.
Halaman ini sengaja dikosongkan
Halaman ini sengaja dikosongkan
LAMPIRAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATANLaporan Perekonomian November 2020
81
Daftar Istilah
Administered PriceHarga barang/jasa yang diatur oleh pemerintah, misalnya bahan bakar, penerangan, dan air serta transportasi ataupun harga barang/jasa yang dipengaruhi oleh ketentuan pemerintah misalnya tembakau dan minuman beralkohol.
Andil inflasiSumbangan perkembangan harga suatu komoditas/kelompok barang/kota terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan.
APBDAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan peraturan daerah.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)Program pemerintah dalam kesatuan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diresmikan pada tanggal 31 Desember 2013. Untuk BPJS Kesehatan mulai beroperasi sejak tanggal 1 Januari 2014, sedangkan BPJS Ketenagakerjaan mulai beroperasi sejak 1 Juli 2014.
BI 7 Days Reverse Repo RateSuku bunga referensi kebijkan moneter dan ditetapkan dalam Rapat Dewan Gubernur setiap bulannya.
BI RTGSBank Indonesia Real Time Gross Settlement, yang merupakan suatu penyelesaian kewajiban bayar-membayar (settlement) yang dilakukan secara online atau seketika untuk setiap intruksi transfer dana.
Bobot inflasiBesaran yang menunjukkan pengaruh suatu komoditas terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan, yang diperhitungkan dengan melihat tingkat konsumsi masyarakat terhadap komoditas tersebut.
Dana PerimbanganSumber pendapatan daerah yang berasal dari APBN untuk mendukung pelaksanaan kewenangan pemerintah daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi daerah.
Dana Pihak Ketiga (DPK)Dana masyarakat (berupa tabungan, deposito, giro, dll) yang disimpan di suatu bank.
Ekspor dan ImporDalam konteks PDRB adalah mencakup perdagangan barang dan jasa antar negara dan antar provinsi.
Financing to Deposit Ratio (FDR) atau Loan to Deposit Ratio (LDR)Rasio pembiayaan atau kredit terhadap dana pihak ketiga yang diterima oleh bank, baik dalam rupiah maupun valas. Terminologi FDR untuk bank syariah sementara LDR untuk bank konvensional.
Indeks Ekspektasi KonsumenSalah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap ekspektasi kondisi ekonomi 6 bulan mendatang, dengan skala 1–100.
Indeks Harga Konsumen (IHK) Sebuah indeks yang merupakan ukuran perubahan rata-rata harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat pada suatu periode tertentu.
PROVINSI KALIMANTAN SELATANLaporan Perekonomian
82November 2020
Daftar Istilah
Indeks Kondisi EkonomiSalah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini, dengan skala 1–100.
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi kondisi ekonomi enam bulan mendatang, dengan skala 1–100.
Inflasi IntiInflasi IHK setelah mengeluarkan komponen volatile foods dan administered prices.
InflowUang yang diedarkan aliran masuk uang kartal ke Bank Indonesia.
InvestasiKegiatan meningkatkan nilai tambah suatu kegiatan Produksi.
LiaisonKegiatan pengumpulan data/statistik dan informasi yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang dilakukan secara periodik melalui wawancara langsung kepada pelaku ekonomi mengenai perkembangan dan arah kegiatan ekonomi dengan cara yang sistematis dan didokumentasikan dalam bentuk laporan.
MtmMonth to month. Perbandingan antara data satu bulan dengan bulan sebelumnya.
Non Performing Loan (NPL) atau Non Performing Financing (NPF)Ratio pembiayaan atau kredit macet terhadap total penyaluran pembiayaan atau kredit oleh bank, baik dalam rupiah dan valas. Terminologi NPF dan pembiayaan untuk bank syariah, sedangkan NPL dan kredit untuk bank konvensional.
OutflowAliran keluar uang kartal dari Kantor Bank Indonesia.
PDRB Produk Domestik Regional Bruto. Pendapatan suatu daerah yang mencerminkan hasil kegiatan ekonomi yang ada di suatu wilayah tertentu.
Pendapatan Asli Daerah (PAD)Pendapatan yang diperoleh dari aktivitas ekonomi suatu daerah seperti hasil pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah.
QtqQuarter to quarter. Perbandingan antara data suatu triwulan dengan triwulan sebelumnya.
Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI)Sistem pertukaran data keuangan elektronik dan/atau warkat antar peserta kliring baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah yang perhitunganya diselesaikan pada waktu tertentu.
YoyYear on year. Perbandingan antara data satu tahun dengan tahun sebelumnya.
PROVINSI KALIMANTAN SELATANLaporan Perekonomian November 2020
83
Kantor Perwakilan Bank IndonesiaProvinsi Kalimantan Selatan
Penanggung JawabAmanlison Sembiring
Rahmat Dwisaputra
EditorDadi Esa Cipta
Riza Putera
Tim PenyusunTri Setyoningsih
Ochhaj Yulid SR
Ribka Hanum Haryono
Freddy Firmansyah
Nurfitri Fardhania
Annisa Elma Nabila
Arina Dinana
Sheby Sara Sandy
Harlina Syafitri
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan SelatanKelompok Koordinator Asesmen Ekonomi Keuangan Regional dan Advisory Daerah
Jl. Lambung Mangkurat No.15 BanjarmasinTelp. +62 511 3352027Fax. +62 511 3354678
Email: ochhaj_ysr@bi.go.id arina_dinana@bi.go.idalif_fadhiyah@bi.go.id
Tim Penyusun
Halaman ini sengaja dikosongkan
KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIAPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Jl. Lambung Mangkurat No. 15Banjarmasin 70111Telp. (0511) 4368182, Fax (0511) 3354678
Ebook dapat diunduh di:http://bit.ly/LPP-Kalselatau pindai kode di samping dengan aplikasi QR atau barcode scanner
Laporan Perekonomian Kalsel
LaporanPerekonomianProvinsi Kalimantan Selatan
N O V2020
LAPO
RA
N PER
EKO
NO
MIA
N PR
OVIN
SI KA
LIMA
NTA
N SELA
TAN
- NOV
EMB
ER 2020
top related