abstrak kajian prinsip reduce dan penerapan ...batan.go.id/ptlr/08id/files/u1/sntpl8/proceeding/7...

8
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086 Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK *) Direktorat Pengaturan Pengawasan Fasilitas Radiasi dan Zat 65 Radioaktif - BAPETEN KAJIAN PRINSIP REDUCE DAN PENERAPAN KONSEP REUSE ATAU RECYCLE TERHADAP SPENT DAN DISUSED SEALED SOURCE Togap Marpaung, PGD *) ABSTRAK KAJIAN PRINSIP REDUCE DAN PENERAPAN KONSEP REUSE ATAU RECYCLE TERHADAP SPENT DAN DISUSED SEALED SOURCE. Perkembangan penggunaan sumber radioaktif terbungkus yang semakin banyak dan jenis yang semakin beragam menyebabkan limbah radioaktif sumber terbungkus (LRST) yang dihasilkan oleh pihak pengguna di fasilitas radiasi dan zat radioaktif (FRZR), juga semakin meningkat, baik secara kuantitas maupun implikasinya. Sumber terbungkus akan mengalami suatu perubahan kondisi selama penggunaan, yaitu menjadi dalam 2 (dua) kondisi: (1) spent sealed source atau (2) disused sealed source yang diakibatkan oleh faktor tertentu sebelum menjadi dinyatakan sebagai limbah radioaktif (radioative waste). Prinsip minimisasi (reduce) volume maupun jumlah limbah dapat dilakukan melalui hasil penerapan reuse dan recycle terhadap sumber terbungkus (sealed source) di bidang medik, industri dan penelitian. Kebijakan reuse dan recycle yang terjadi selama ini terhadap spent dan disused sealed source belum secara spesifik dimaksudkan mengenai kedua hal tersebut. Reuse terhadap spent sealed source dapat dilakukan hanya untuk penggunaan yang berasal dari bidang medik untuk radioterapi, yaitu penggunaan teleterapi Co-60 menjadi fasilitas kalibrasi. Recycle terhadap spent sealed source dapat dilakukan untuk aktivitas sumber radioaktif cukup besar dan waktu paro relatif panjang dan hanya dapat dilakukan oleh pihak pabrikan. Agar tidak terjadi benturan legal, maka dalam Amendemen PP No.27 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Limbah Radioaktif ada usulan untuk skema baru dalam pengelolaan limbah radioaktif untuk memfasilitasi penerapan prinsip reduce, reuse, dan recycle. Kata kunci : reduce, reuse, recycle, spent, disused, sealed source ABSTRACT STUDY ON REDUCE PRINCIPLEAND APPLICATION OF REUSE OR RECYCLE AGAINTS SENT AND DISUSED SEALED SOURCE. The growth of the use and kinds of sealed radioactive source is increased cause sealed radioactive waste that generated by user in radiation and radioactive substances facilities also increasing, both in quantities and implications. Sealed source will be change in condition during use for use, that is to be in 2 (two) conditions: (1) spent sealed source or (2) disused sealed sources that are caused by certain factors before then will be declared as a radioactive waste. Minimization principle (reduce) the volume and the amount of waste can be executed through the application of reuse and recycling of radioactive sealed source in the medical, industry and research. Reuse and recycle policy for spent and disused sealed sources are not already specified yet. Reuse of spent sealed source can be executed only for the use of which is from the medical field for radiotherapy, that use of teletherapy Co-60 becomes a calibration facility. Recycle of spent sealed sources can be performed for a radioactive sources with high activity and long half life and can only be executed by the manufacturer. To avoid legal conflicts, therefore in the Amendment Government Regulation No.27 Year 2002 about Management of Radioactive Waste, recommend for a new scheme in the management of radioactive waste to facilitate the application of reduce, reused, and recycle. Kata kunci : reduce, reuse, recycle, spent, disused, sealed source

Upload: others

Post on 04-Mar-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ABSTRAK KAJIAN PRINSIP REDUCE DAN PENERAPAN ...batan.go.id/ptlr/08id/files/u1/sntpl8/proceeding/7 Togap...penangkal petir, penunjuk jarum jam dan sebagainya. c. faktor kerusakan sumber

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII

Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086

Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

*) Direktorat Pengaturan Pengawasan Fasilitas Radiasi dan Zat 65

Radioaktif - BAPETEN

KAJIAN PRINSIP REDUCE DAN PENERAPAN KONSEP REUSE ATAU RECYCLE

TERHADAP SPENT DAN DISUSED SEALED SOURCE

Togap Marpaung, PGD *)

ABSTRAK

KAJIAN PRINSIP REDUCE DAN PENERAPAN KONSEP REUSE ATAU RECYCLE TERHADAP SPENT DAN DISUSED SEALED SOURCE. Perkembangan

penggunaan sumber radioaktif terbungkus yang semakin banyak dan jenis yang semakin beragam

menyebabkan limbah radioaktif sumber terbungkus (LRST) yang dihasilkan oleh pihak pengguna

di fasilitas radiasi dan zat radioaktif (FRZR), juga semakin meningkat, baik secara kuantitas

maupun implikasinya. Sumber terbungkus akan mengalami suatu perubahan kondisi selama

penggunaan, yaitu menjadi dalam 2 (dua) kondisi: (1) spent sealed source atau (2) disused sealed

source yang diakibatkan oleh faktor tertentu sebelum menjadi dinyatakan sebagai limbah

radioaktif (radioative waste). Prinsip minimisasi (reduce) volume maupun jumlah limbah dapat

dilakukan melalui hasil penerapan reuse dan recycle terhadap sumber terbungkus (sealed source)

di bidang medik, industri dan penelitian. Kebijakan reuse dan recycle yang terjadi selama ini

terhadap spent dan disused sealed source belum secara spesifik dimaksudkan mengenai kedua hal

tersebut. Reuse terhadap spent sealed source dapat dilakukan hanya untuk penggunaan yang

berasal dari bidang medik untuk radioterapi, yaitu penggunaan teleterapi Co-60 menjadi fasilitas

kalibrasi. Recycle terhadap spent sealed source dapat dilakukan untuk aktivitas sumber radioaktif

cukup besar dan waktu paro relatif panjang dan hanya dapat dilakukan oleh pihak pabrikan. Agar

tidak terjadi benturan legal, maka dalam Amendemen PP No.27 Tahun 2002 tentang Pengelolaan

Limbah Radioaktif ada usulan untuk skema baru dalam pengelolaan limbah radioaktif untuk

memfasilitasi penerapan prinsip reduce, reuse, dan recycle.

Kata kunci : reduce, reuse, recycle, spent, disused, sealed source

ABSTRACT

STUDY ON REDUCE PRINCIPLEAND APPLICATION OF REUSE OR RECYCLE

AGAINTS SENT AND DISUSED SEALED SOURCE. The growth of the use and kinds of sealed

radioactive source is increased cause sealed radioactive waste that generated by user in radiation

and radioactive substances facilities also increasing, both in quantities and implications. Sealed

source will be change in condition during use for use, that is to be in 2 (two) conditions: (1) spent

sealed source or (2) disused sealed sources that are caused by certain factors before then will be

declared as a radioactive waste. Minimization principle (reduce) the volume and the amount of

waste can be executed through the application of reuse and recycling of radioactive sealed source

in the medical, industry and research. Reuse and recycle policy for spent and disused sealed

sources are not already specified yet. Reuse of spent sealed source can be executed only for the

use of which is from the medical field for radiotherapy, that use of teletherapy Co-60 becomes a

calibration facility. Recycle of spent sealed sources can be performed for a radioactive sources

with high activity and long half life and can only be executed by the manufacturer. To avoid legal

conflicts, therefore in the Amendment Government Regulation No.27 Year 2002 about

Management of Radioactive Waste, recommend for a new scheme in the management of

radioactive waste to facilitate the application of reduce, reused, and recycle.

Kata kunci : reduce, reuse, recycle, spent, disused, sealed source

Page 2: ABSTRAK KAJIAN PRINSIP REDUCE DAN PENERAPAN ...batan.go.id/ptlr/08id/files/u1/sntpl8/proceeding/7 Togap...penangkal petir, penunjuk jarum jam dan sebagainya. c. faktor kerusakan sumber

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII

Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086

Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

66

PENDAHULUAN

Perkembangan penggunaan sumber

radioaktif terbungkus yang semakin banyak

dan jenis yang semakin beragam

menyebabkan limbah radioaktif sumber

terbungkus (LRST) yang dihasilkan oleh

pihak pengguna di fasilitas radiasi dan zat

radioaktif (FRZR), meliputi bidang medik,

industri dan penelitian juga semakin

meningkat, baik secara kuantitas maupun

implikasinya. Bahkan LRST ini yang paling

banyak diterima oleh Badan Tenaga Nuklir

Nasional (BATAN) dari pihak pengguna

sebagai penghasil LRST untuk dikelola di

Fasilitas Pengolahan Limbah Radioaktif

BATAN.

Tetapi, sebelum menjadi rezim LRST

maka ada hal yang menjadi perhatian serius

terkait dengan penggunaan sumber

terbungkus (sealed source) yang oleh IAEA

dijadikan menjadi suatu “isu panas” (hot

issue) di semua kalangan pihak terkait, yaitu

masalah spent dan disused sealed source.

Kedua hal spent dan disused ini menjadi

perhatian utama oleh badan pengawas dalam

hal bagaimana pengendalian keselamatan

radiasi dan keamanan sumber radioaktif

sedangkan oleh badan pelaksana dalam hal

pengelolaannya apabila spent atau disused

sudah dinyatakan sebagai LRST.

Pengendalian oleh badan pengawas

terhadap spent dan disused sealed source

tidak hanya dalam aspek keselamatan radiasi

dan keamanan sumber radioaktif tetapi juga

pengendalian berupa regulasi mengenai

penerapan konsep reduce, reuse dan recyle

terhadap spent dan disused sealed source

hingga kedua hal tersebut (spent dan disused

sealed source) menjadi rezim limbah

radioaktif. Jika konsep reuse dan recycle

dapat diterapkan secara optimal maka

tercapailah salah satu dari sembilan prinsip

dasar pengelolaan limbah, yaitu:

“Pengendalian Timbulnya Limbah

Radioaktif” yang mempunyai arti timbulnya

limbah radioaktif harus diupayakan

seminimal mungkin yang dapat dicapai.

Dalam konteks ini maka hasil penerapan

reuse dan recycle adalah reduce terhadap

spent dan disused sealed source.

Dalam makalah ini penulis

melakukan kajian literatur tehadap

dokumen-dokumen pengawasan untuk

menghasilkan sebuah kebijakan baru yang

mungkin dapat diambil dalam hal penerapan

prinsip reduce, reuse dan recycle terhadap

spent dan disused sealed source.

ASPEK KESELAMATAN DAN

KEAMANAN TERHADAP SPENT DAN

DISUSED SEALED SOURCE

Sumber terbungkus (sealed source)

adalah zat radioaktif yang secara permanen

terbungkus dalam suatu kapsul atau terikat

kuat dan berbentuk padat, tidak termasuk

elemen bakar reaktor. Sumber terbungkus

akan mengalami suatu kondisi selama

penggunaan, yaitu menjadi dalam 2 (dua)

kondisi: (1) spent sealed source atau (2)

disused sealed source yang diakibatkan oleh

faktor tertentu sebelum menjadi dinyatakan

sebagai limbah radioaktif (radioative waste).

Dalam status spent dan disused sealed

source, IAEA merekomendasikan agar

badan pengawas suatu negara

mengendalikan spent dan disused sealed

source baik dari aspek keselamatan maupun

aspek keamanan.

Keselamatan Radiasi

Aspek keselamatan radiasi sudah

sejak dari awal pemanfaatan tenaga nuklir

dipersyaratkan sesuai peraturan perundang-

undangan. Pihak pengguna wajib memenuhi

persyaratan keselamatan radiasi terhadap

sumber terbungkus selama penggunaan

hingga terjadi perubahan status kepemilikan

sumber terbungkus, yang disebabkan

beberapa hal, antara lain pengalihan

kewenangan secara hukum, misalnya

transaksi jual-beli (pengalihan), re-ekspor ke

negara asal, pelimpahan menjadi limbah

radioaktif ke BATAN. Secara sedehana

keselamatan radiasi adalah upaya yang

dilakukan secara optimal melalui penerapan

proteksi radiasi terhadap sumber radioaktif

sehingga tidak terjadi kecelakaan radiasi.

Ada 3 (tiga) ciri utama keselamatan radiasi:

(1). kegiatan yang mulia (2). analisis

probabilistik; dan (3). transparansi.

Keamanan Zat Radioaktif

Aspek keamanan sumber radioaktif

juga wajib dipenuhi oleh pihak pengguna

terhadap sumber terbungkus (sealed source)

sejak mulai diimpor khusus kategori 1 dan 2,

selama penggunaan (in use), pengangkutan

(in transport) dan penyimpanan (in storage).

Secara sederhana keamanan sumber

radioaktif adalah upaya yang dilakukan

secara komprehensif melalui penerapan

sistem proteksi fisik terhadap sumber

Page 3: ABSTRAK KAJIAN PRINSIP REDUCE DAN PENERAPAN ...batan.go.id/ptlr/08id/files/u1/sntpl8/proceeding/7 Togap...penangkal petir, penunjuk jarum jam dan sebagainya. c. faktor kerusakan sumber

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII

Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086

Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

67

radioaktif sehingga tidak dicuri atau

dilakukan sabotase oleh orang yang berniat

jahat. Adapun Sistem Proteksi Fisik adalah

integrasi antara personil yang berkualifikasi,

peralatan yang standar dan prosedur yang

sesuai. Ada 3 (tiga) ciri utama Keamanan

sumber radioaktif: (1). kegiatan yang jahat

(2). didasarkan pada ancaman; dan (3).

kerahasiaan.

KONSEP REDUCE, REUSE DAN

RECYCLE TERHADAP SPENT DAN

DISUSED SEALED SOURCE

Secara umum dapat diartikan bahwa

spent maupun disused sealed source

merupakan sumber radioaktif bekas pakai

(used), tetapi terdapat perbedaan yang jelas

mengenai kedua hal, sebagai berikut:

1. Spent sealed source: a source that is no

longer suitable for its intended purpose

as a result of radioactive decay, a spent

source may still represent radiological

hazard; adalah sumber radioaktif yang

tidak dapat digunakan sesuai dengan

tujuan yang dimaksud (misalnya, untuk

radioterapi) akibat peluruhan radioaktif,

suatu sumber bekas masih dapat

menimbulkan bahaya radiologik; dan

2. Disused sealed source: a source no

longer in use or intended to be used (and

is not intended to be used, for the

practice for which an authorization has

been granted), a disused sealed sources

may still represent a significant

radiological hazard. It differs from a

spent source in that it may still be

capable of performing its function; it

may be disused because it is no longer

needed; adalah sumber radioaktif yang

tidak digunakan lagi atau sumber

radioaktif yang tidak dimaksudkan untuk

digunakan lagi (misalnya, untuk

radioterapi), karena berbagai faktor

(selain faktor peluruhan) di pihak

manapun (misalnya pabrikan, importir

dan pengalih maupun pengguna), sumber

terbungkus yang tidak digunakan lagi

masih dapat menimbulkan bahaya

radiologik yang signifikan. Berbeda

dengan sumber bekas, sumber radioaktif

yang tidak digunakan lagi masih dapat

menjalankan fungsinya; menjadi disused

karena tidak lagi dibutuhkan). Faktor-

faktor yang terakait antara lain:

a. faktor kerusakan sumber radioaktif,

misalnya sumber radioaktif bocor

(leakage of radioactive source)

meskipun potensi sumber radioaktif

bocor sangat kecil sebab sumber

radioaktif sudah diuji sesuai sertifikat

uji untuk sumber terbungkus (ISO

2919).

b. faktor pelarangan, yaitu azas manfaat

(justify) dianggap menjadi tidak

bermanfaat lagi (unjustify), seperti

pelarangan penggunaan di bidang

medik, meliputi: brakiterapi manual

(Ra-226, Cs-137, Co-60) dan teleterapi

(Cs-137), di bidang industri untuk

produk konsumen (consumer products)

yang menggunakan Ra-226 seperti:

penangkal petir, penunjuk jarum jam

dan sebagainya.

c. faktor kerusakan sumber radioaktif di

pihak pengguna, misalnya terjadi

situasi kedaruratan (emergency stuck

source) pada kegiatan Well Logging,

Brakiterapi-Remote Afterloading atau

Kamera Radiografi Industri.

d. faktor lain, misalnya peralatan berikut

sumber radioaktif baru dari pabrikan

yang tidak dapat digunakan maka

peralatan tersebut masuk dalam regim

disused sealed source.

Dalam terminologi umum, sumber

radioaktif terbungkus sebelum menjadi

limbah radioaktif dapat dinyatakan hanya

sebagai “Disused Radioactive Sealed

Source”.

Reduce

Konsep reduce terhadap spent dan

disused sealed source apabila dibandingkan

dengan konsep reduce terhadap limbah

radioaktif padat, merupakan hal yang

berbeda. LRST tidak dimungkinkan untuk

diminimasi langsung volumenya, seperti

metode minimisasi limbah radioaktif padat.

Sedangkan limbah radioaktif padat adalah

limbah yang fasenya berbentuk padat dan

limbah radioaktif padat tersebut dapat

dikurangi volume dan jumlahnya dengan

prinsip pengolahan limbah radioaktif,

misalnya dengan insenerasi atau kompaksi.

Page 4: ABSTRAK KAJIAN PRINSIP REDUCE DAN PENERAPAN ...batan.go.id/ptlr/08id/files/u1/sntpl8/proceeding/7 Togap...penangkal petir, penunjuk jarum jam dan sebagainya. c. faktor kerusakan sumber

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII

Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086

Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

68

Prinsip minimisasi (reduce) volume

maupun jumlah limbah dapat dilakukan

melalui hasil penerapan reuse dan recycle

terhadap sumber terbungkus (sealed source)

di bidang medik, industri dan penelitian.

Secara umum prinsip minimisasi dapat

diterapkan dengan penggunaan radionuklida

berumur paro relatif pendek sehingga

sumber radioaktif akan cepat meluruh ke

tingkat aktivitas yang relatif kecil.

Minimisasi limbah adalah suatu

langkah penting dalam pengelolaan limbah

dan pengendalian risiko potensial. Untuk

alasan keselamatan, bahan yang tidak

diperlukan, seharusnya tidak boleh

dimasukkan ke dalam rezim pengendalian

secara radiologik sehingga dapat

mengurangi potensi limbah radioaktif yang

dihasilkan dan mengurangi penyebaran

kontaminasi dan meminimisasi volume

limbah.

Reuse dan/atau Recycle

Reuse dan/atau recycle sumber

radioaktif harus dipertimbangkan sebagai

suatu alternatif untuk disposal jika

dimungkinkan. Keselamatan reuse dan/atau

recycle harus dikaji sebelum “operasi”

dimulai, risiko yang dapat terjadi, dan

ketentuan yang dipersyaratakan oleh badan

pengawas harus dipenuhi. Reuse terhadap

sumber terbungkus harus sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan dan recycle

harus dilakukan oleh pihak pabrikan. Ada 2

(dua) parameter utama karakteristik sumber

terbungkus (sealed source) yang menjadi

spent dan disused sealed source adalah

aktivitas (relatif besar) dan waktu paro

(relatif panjang).

Pilihan yang berkesinambungan untuk

mengelola disused sealed source adalah

dengan recycle untuk penggunaan yang

lebih lanjut. Jika hal ini tidak mungkin, opsi

pengelolaan yang dipilih untuk spent dan

disused sealed source adalah

mengembalikan sumber tersebut kepada

pihak pemasoknya. Opsi tersebut tidak

selalu dapat dilakukan, karena pihak

pemasoknya mungkin tidak diketahui atau

tidak ada lagi.

Untuk peralatan pembangkit radiasi

pengion, sebagai contoh pesawat sinar-X,

sudah diterapkan konsep reuse dan recycle

dengan beberapa perlakuan seperti:

refurbishment, reconditioning, second hand,

dan remanufacturing. Refurbishment adalah

proses yang menghasilkan mutu tertinggi di

antara perlakuan lainnya, karena dalam

prosesnya harus memenuhi standar (ISO dan

IEC) dan tiga asosiasi besar kelas dunia

yaitu COCIR, MITA dan JIRA sudah

menerbitkan sebuah dokumen kode etik

untuk memfasilitasi proses ini yang berjudul

“Good Refurbishment Practice for Used

Medical Equipment”.

Namun untuk peralatan radioterapi

dengan Teleterapi dan Brakiterapi-Remote

Afterloading sangat berbeda sebab ada 2

(dua) “objek” yang menjadi perhatian

utama, yaitu: reuse untuk sumber

radioaktifnya saja atau reuse untuk peralatan

radioterapi secara utuh (satu kesatuan

berupa unit, termasuk sumber

radioaktifnya).

Untuk penggunaan di bidang industri,

selama ini belum ada ketentuan yang terkait

dengan reuse. Kurun waktu penggunaan (life

time) sumber radioaktif untuk bidang

industri dan penelitian tidak seketat untuk

penggunaan di bidang medik, meskipun

pihak pabrik selalu merekomendasikan hal

tersebut dalam manual peralatan. Ketentuan

dalam bidang medik sangat ketat karena

faktor dosis yang diterima oleh pasien.

KEBIJAKAN REUSE DAN RECYCLE

TERHADAP SPENT DAN DISUSED

SEALED SOURCE

Kebijakan reuse dan recycle yang

terjadi selama ini terhadap spent dan disused

sealed source belum secara spesifik

dimaksudkan mengenai kedua hal tersebut.

Kebijakan yang terjadi adalah mengenai

penggunaan kembali sumber radioaktif yang

disimpan di fasilitas pengelolaan limbah

radioaktif milik BATAN di kawasan

Serpong. Pemahaman selama ini bahwa

sumber radioaktif yang disimpan di fasilitas

tersebut sudah menjadi rezim “limbah

radioaktif” dari sumber terbungkus (sealed

source), yang disebut sebagai LRST.

Ketentuan Kebijakan

Oleh pimpinan BAPETEN dan

BATAN mengambil suatu kebijakan bahwa

sumber radioaktif yang ada di fasilitas

tersebut dapat digunakan kembali dengan

memenuhi 3 (tiga) ketentuan sebagai

berikut:

Page 5: ABSTRAK KAJIAN PRINSIP REDUCE DAN PENERAPAN ...batan.go.id/ptlr/08id/files/u1/sntpl8/proceeding/7 Togap...penangkal petir, penunjuk jarum jam dan sebagainya. c. faktor kerusakan sumber

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII

Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086

Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

69

1. LRST hanya untuk tujuan penggunaan

Litbang oleh BATAN;

2. LRST untuk tujuan Pendidikan oleh

Perguruan Tinggi; dan

3. Izin penggunaan kembali terhadap

LRST untuk tujuan Litbang atau

Pendidikan harus ada dari BAPETEN.

UU No.10 Tahun 1997

Namun demikian, ada suatu

kekhawatiran bahwa permasalahan yang

timbul secara legal terhadap kebijakan

tersebut karena dianggap tidak sesuai

dengan amanat Undang-undang No. 10

Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran,

yang ditetapkan di dalam Ketentuan Umum

mengenai pengertian Limbah radioaktif.

Adapun yang dimaksud dengan Limbah

radioaktif adalah zat radioaktif dan atau

bahan serta peralatan yang telah terkena zat

radioaktif atau menjadi radioaktif karena

pengoperasian instalasi nuklir yang tidak

dapat digunakan lagi. Dari pengertian

Limbah radioaktif terkait dengan LRST

dapat disimpulkan adalah .....“zat radioaktif

yang tidak dapat digunakan lagi”.

IAEA juga menyatakan secara jelas

bahwa “limbah radioaktif” adalah zat

radioaktif dalam bentuk padat, cair atau gas

yang tidak dapat digunakan lagi, dan

dikendalikan sebagai limbah radioaktif oleh

badan pengawas sesuai peraturan

perundang-undangan.

Peraturan Pemerintah (PP) No. 29

Tahun 2008

PP No. 29 Tahun 2008 tentang

Perizinan Pemanfaatan Sumber Radiasi

Pengion dan Bahan Nuklir mengatur

mengenai ketentuan lain yang dapat

dikaitkan spent dan disused sealed source

maupun reuse dan recycle. Ada 2 (dua)

pasal, mengatur pengalihan:

• Pasal 4 huruf d, adalah pengalihan zat

radioaktif dan/atau pembangkit radiasi

pengion untuk keperluan medik; dan

• Pasal 4 huruf e, pengalihan zat

radioaktif dan/atau pembangkit radiasi

pengion untuk selain keperluan medik

Penerapan

• pasal 4 huruf d:

Pengalihan sumber radioaktif berupa

spent sealed source dari Pemegang Izin

kepada pihak lain. Kriteria ini hanya

dimungkinkan untuk penggunaan

teleterapi menjadi fasilitas kalibrasi.

Pengalihan dapat berupa hibah,

ketentuan sudah jelas, pemohon harus

memenuhi persyaratan izin

penggunaan.

• pasal 4 huruf e:

Pengalihan sumber radioaktif berupa

disused sealed source dari Pemegang

Izin kepada pihak lain. Kriteria ini

tidak berlaku untuk sumber radioaktif

bocor atau pelarangan penggunaan.

Pengalihan untuk disused sealed

source hanya dimungkinkan apabila

penyebab kerusakan telah diperbaiki.

Pelaksanaan Kebijakan

Pelaksanaan kebijakan dalam kurun

waktu beberapa tahun terakhir ini sesuai

ketentuan terhadap penggunaan kembali

(reuse) LRST, sebagai berikut:

1. PTKMR BATAN, Pasar Jumat, dari

kegiatan teleterapi Co-60, tahun 2007.

2. STTN, Yogyakarta, dari kegiatan

Gauging (Co-60, Cs-137, Sr-90) dan

Radiografi industri (Ir-192), tahun

2007.

3. PATIR BATAN, Pasar Jumat, dari

kegiatan Perunut, Well Logging (Kr-

85), tahun 2010.

Contoh penerapan reuse spent sealed

source yang telah dilakukan adalah

penggunaan kembali sumber radioaktif dari

peralatan teleterapi gamma menjadi fasilitas

kalibrasi sebagaimana pada rangkaian

gambar di bawah ini.

Page 6: ABSTRAK KAJIAN PRINSIP REDUCE DAN PENERAPAN ...batan.go.id/ptlr/08id/files/u1/sntpl8/proceeding/7 Togap...penangkal petir, penunjuk jarum jam dan sebagainya. c. faktor kerusakan sumber

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII

Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086

Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

70

Gambar 1. Peralatan Teleterapi Co-60

Gambar 2. Wadah Berisi Kapsul Sumber Radioaktif

Gambar 3. Fasilitas Kalibrasi

Page 7: ABSTRAK KAJIAN PRINSIP REDUCE DAN PENERAPAN ...batan.go.id/ptlr/08id/files/u1/sntpl8/proceeding/7 Togap...penangkal petir, penunjuk jarum jam dan sebagainya. c. faktor kerusakan sumber

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII

Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086

Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

71

KESIMPULAN

1. Penggunaan sumber terbungkus (sealed

source) di bidang FRZR akan menjadi 2

(dua) kondisi, sebagai: (1). spent sealed

source dan (2). disused sealed source

dan sumber terbungkus terlebih dahulu

menjadi bakal limbah (baklim)

radioaktif sebelum dinyatakan sebagai

limbah radioaktif.

2. Prinsip minimisasi (reduce) volume

maupun jumlah LRST dapat dilakukan

melalui penerapan hasil reuse dan

recycle terhadap spent dan disused

sealed source.

3. Reuse dari spent sealed source untuk

tujuan yang berbeda dapat dilakukan

hanya untuk penggunaan yang berasal

dari fasilitasradioterapi di bidang medik

(teleterapi Co-60) menjadi fasilitas

kalibrasi. Syarat utama adalah aktivitas

sumber radioaktif masih memadai dan

tidak ada kebocoran radiasi.

4. Recycle dari spent sealed source dapat

dilakukan untuk aktivitas sumber

radioaktif cukup besar dan waktu paro

relatif panjang dan recycle hanya dapat

dilakukan oleh pihak pabrikan.

5. Untuk aktivitas relatif kecil dan waktu

paro pendek sebaiknya dijadikan limbah.

6. Reuse dari disused sealed source tidak

dapat dilakukan apabila faktor

penyebabnya kebocoran sumber

radioaktif dan karena penggunaannya

dilarang oleh badan pengawas.

SARAN

1. Agar sesuai dengan UU No. 10 Tahun

1997 maka dalam amendemen PP. No.

27 Tahun 2002 tentang Pengelolaan

Limbah Radioaktif dapat diatur

mengenai beberapa hal sebagai berikut:

a. Penggunaan sumber terbungkus

(sealed source) di bidang FRZR akan

menjadi 2 (dua) kondisi, sebagai: (1).

spent sealed source dan (2). disused

sealed source sebelum dinyatakan

sebagai LRST.

b. Konsep reuse dan recycle terhadap

spent dan disused sealed source dapat

diterapkan untuk minimisasi volume

dan jumlah (reduce) LRST.

c. Kewajiban BATAN untuk

menyampaikan hasil kajian

keselamatan radiasi untuk reuse atau

recycle terhadap spent maupun

disused sealed source sebagai salah

satu persyaratan izin, sebagaimana

dalam skema di akhir tulisan ini.

2. Penerapan reuse terhadap spent maupun

disused sealed source sebaiknya terus

didorong terutama untuk tujuan Litbang

dan Pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Badan Pengawas Tenaga Nuklir,

Undang-undang No. 10 Tahun 1997

tentang Ketenaganukliran, Jakarta,

1998.

2. Badan Pengawas Tenaga Nuklir,

Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun

2008 tentang Perizinan Pemanfaatan

Sumber Radiasi Pengion dan Bahan

Nuklir, Jakarta, 2008.

3. IAEA, Classification of Radioactive

Waste, IAEA Safety Standard Series

No. GSG-1, Viena, 2009.

4. IAEA, Management of Waste from the

Use of Radioactive Material in

Medicine, Industri, Agriculture,

Research and Education, Waste, IAEA

Safety Standard Series No. WS-G-2.7,

Viena, 2005.

5. MARPAUNG, T, Kecelakaan Radiasi

yang Terkait dengan Peralatan

Radioterapi, Badan Pengawas Tenaga

Nuklir, Jakarta, 2000.

Page 8: ABSTRAK KAJIAN PRINSIP REDUCE DAN PENERAPAN ...batan.go.id/ptlr/08id/files/u1/sntpl8/proceeding/7 Togap...penangkal petir, penunjuk jarum jam dan sebagainya. c. faktor kerusakan sumber

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII

Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086

Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

72

*Sumber Tidak digunakan lagi