proposal program kreativitas mahasiswa petiken … · pkm kewirausahaan diusulkan oleh : erika...
TRANSCRIPT
i
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
“PETIKEN (PELET NUTRISI ITIK STARTER RUMEN) ”
PRODUK PELET NUTRISI ITIK YANG AMAN,
BERKUALITAS, DAN MURAH
BIDANG KEGIATAN
PKM KEWIRAUSAHAAN
Diusulkan oleh :
Erika Putri Wardani H0517035 Angkatan 2017
Dhyan Ayu Kurniawati H0517029 Angkatan 2017
Dik Cici H0517030 Angkatan 2017
Niken Hasri Kusumawati H0517067 Angkatan 2017
Ika Ngadyas Tuti H0518047 Angkatan 2018
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2018
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
I.1. Latar Belakang .......................................................................... 1
I.2. Tujuan Khusus .......................................................................... 1
I.3. Urgensi kewirausahaan .............................................................. 2
I.4. Luaran dan Manfaat yang Diharapkan ..................................... 2
BAB II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ............................... 3
II..1. Analisis Produk ...................................................................... 3
II.2. Analisis Pasar .......................................................................... 4
II.3. Bussines Plan .......................................................................... 4
BAB III. METODE PELAKSANAAN ....................................................... 8
III.1. Metode pra Pelaksanaan ........................................................ 8
III.2. Pasokan Bahan Baku ............................................................. 8
III.3. Pelaksanaan dan Pembuatan .................................................. 8
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ......................................... 10
IV.1. Anggaran Biaya ..................................................................... 10
IV.2. Jadwal kegiatan ...................................................................... 10
LAMPIRAN ................................................................................................. 11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping .................. 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ................................................. 18
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ...... 20
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana .......................................... 21
Lampiran 5. Desain Kemasan Produk .......................................................... 22
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Wisata kuliner di Indonesia telah dikenal dan merambah hingga
internasional. Peningkatan pamor pada dunia wisata kuliner diimbangi dengan
meningkatnya minat masyarakat untuk mengembangkan usaha restoran atau
rumah makan sehingga terjadi peningkatan pada sektor tersebut. Terjadinya
peningkatan jumlah restoran dan rumah makan tidak diimbangi dengan
pengelolaan limbahnya sehingga menimbulkan bau busuk yang akan
mencemari udara. Limbah restoran yang dibuang percuma jika diolah dengan
benar dapat menjadi prospek yang menjanjikan sebagai usaha karena selain
bisa sebagai cara untuk meningkatkan finansial juga sebagai cara untuk
menyelamatkan lingkungan dari pencemaran.
Disisi lain dalam konteks peternakan terdapat permasalahan mengenai
bermunculannya produk obat-obatan dan pakan yang bisa meningkatkan
produktivitas unggas namun ditawarkan dengan harga tinggi dan kebanyakan
produk-produk tersebut mengandung campuran bahan kimia yang
memberikan efek negatif terhadap pertumbuhan unggas itu sendiri. Pakan
yang berharga tinggi dan banyak mengandung bahan kimiawi diperlukan
solusi pengganti produk dengan menggunakan bahan alami yang murah tetapi
yang ramah lingkungan.
Bahan alami dan murah untuk bahan utama pakan unggas bisa diambil
dari limbah restoran yang dibuang percuma. Limbah restoran dapat
ditingkatan kandungan nutriennya dengan penambahan cairan rumen dari
hasil pemotongan sapi yang memang jarang sekali digunakan. Kandungan
mikrobia dalam cairan rumen dapat bermanfaat sebagai pemecah senyawa
nutrien dalam limbah restoran sehingga jika diberikan kepada itik maka
kecernaannya meningkat dan akan terjadi efisiensi pakan. Efisiensi pakan
akan membuat keuntungan peternak unggas terutama itik meningkat dan
pembuatan pakan ini pun tidak membutuhkan modal yang besar.
I.2. Tujuan Khusus
Tujuan dari usaha pembuatan produk pelet nutrisi ini yaitu agar ada
pengolahan limbah restoran lebih lanjut sehingga tidak ada lagi pencemaran
lingkungan dan udara. Pengolahan limbah restoran dengan cairan rumen yang
jarang dimanfaatkan namun masih terdapat mikrobia baiknya sehingga
kualitas pakan meningkat berlanjut pada kecernaan ternak meningkat
sehingga terjadi efisiensi pakan. Pembuatan pelet pakan yang dapat
memenuhi kebutuhan nutrisi unggas terutama itik. Berbahan alami sehingga
aman, tidak seperti obat kimiawi lainnya. Perpaduan limbah restoran dan
cairan rumen ini dapat diolah menjadi pakan itik berbentuk pelet yang aman,
2
berkualitas dan tentunya murah bagi peternak. Harga yang murah bagi
peternak juga murah biaya produksi bagi kami sehingga mendatangkan profit
usaha yang baik dan dapat berlanjut untuk kedepannya.
I.3. Urgensi kewirausahaan
Limbah sampah organik restoran yang dibuang percuma dan menimbulkan
pencemaran pada lingkungannya Padahal bahan tersebut jika diolah dengan
baik akan mendatangkan keuntungan usaha yang sangat mengesankan.
Terlebih lagi jika limbah organik ini diolah menjadi bahan pakan dapat
meningkatkan bobot daging ternak dan pupuk organik dari kotoran ternak.
Limbah organik mengandung vitamin B-12 yang merupakan unsur yang
sangat diperlukan ternak. Sebagai pakan pendukung, tentu saja sampah
tersebut akan lebih aman digunakan sebagai pakan apabila diproses dahulu,
misal dengan cara pengeringan atau fermentasi. Jadi limbah restoran organik
ini cukup inovatif untuk dijadikan bahan pakan itik yang murah, ramah
lingkungan juga aman serta memiliki harga jual tinggi.
I.4. Luaran yang Diharapkan
Luaran (output) yang akan dihasilkan dari kegiatan ini adalah sebagai
berikut:
a. Produk pakan ternak yang praktis yang mengandung nutrisi yang lengkap
untuk produktivitas itik sehingga mendatangkan profit.
b. Pengolahan produk yang mudah, praktis, aman, berkualitas, namun
memiliki harga jual tinggi
c. Mendapatkan keuntungan besar dalam penjualan produk
d. Terbukanya lapangan pekerjaan dan wawasan masyarakat terhadap
limbah yang masih bisa dimanfaatkan kemabali.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Semakin banyaknya produk yang menawarkan pakan penggemukan unggas
khususnya itik dengan dalih dari bahan organik yang dibuat dari pabrikan dengan
harga yang cukup mahal, menggugah kami sebagai mahasiswa untuk menciptakan
inovasi baru yang mana memiliki manfaat positif bagi itik dan peternak dengan
harga yang cukup terjangkau. Yaitu melalui sebuah produk “petiken” yang kami
usung ini.
II.1. Analisis Produk
a. Jenis, Nama dan Karakeristik Produk
1. Jenis : Produk pelet pakan itik bernutrisi tinggi
2. Nama : Petiken (Pelet Nutrisi Itik Starter Rumen)
3. Karakteristik : Pelet penambah nutrisi untuk pakan itik yang
terbuat dari limbah sampah organik
b. Keunggulan Produk Dibandingkan dengan Produk Lain di Pasaran
1. Merupakan peletunggas yang memilki nutrisi tinggi.
2. Bahan yang digunakan lebih ekonomis namun memiliki nilai jual
tinggi.
3. Dikemas dalam bentuk pelet.
4. Produk ini dapat digunakan langsung atau ditambahkan kedalam
pakan ternak lainnya.
5. Didukung dengan harga yang lebih murah dan terjangkau untuk para
peternak.
6. Memperbaiki sistem pencernaan.
7. Lebih kebal terhadap penyakit.
8. Keunikan pada produk ini membuat produk ini dapat menjadi ciri
khas.
c. Keterkaitan dengan Produk Lain termasuk Perolehan Bahan Baku
Dari segi bahan baku yaitu limbah restoran organik. Memiliki peluang
usaha yang sangat tinggi karena beberapa alasan diantaranya yaitu:
Bahan baku melimpah
Dapat di peroleh di tempat pembuangan sampah restoran atau rumah
makan.
Kandungan gizi dan manfaat dari limbah sampah organik sendiri
sangat tinggi.
Dan di TPA ataupun tempat pembuangan sampah di restoran atau
rumah makan itu sendiri pun belum begitu memanfaatkan limbah ini
secara maksimal.
Lebih ramah lingkungan.
6. Harga lebih murah namun memiliki manfaat yang sangat besar
4
II.2. Analisis Pasar
a. Pesaing dan Peluang Pasar
Dari segi pemasaran, usaha ini dipastikan dapat memiliki prospek
pasar yang tinggi. Pembuatan sejenis suplemen pakan ternak memang
bukan usaha yang terbilang baru, banyak pesaing yang lebih dulu sudah
memulai usaha ini. Namun pada produk kami perbedaannya terletak pada
cara pemakaiannya, bentuknya dan nutrisi yang terkandung di
dalamnya.Suplemen ini memiliki nutrisi tinggi baik dari segi bahan
bakunya yang berkualitas, mutunya konsisten serta menawarkan
pelayanan mutu yang baik dan diharapkan “Petiken” ini dapat memiliki
tempat tersendiri dihati masyarakat. Sasaran utama yang dibidik
khususnya para peternak itik pedaging kecil dan sedang. Apalagi produk
ini memiliki manfaat yang lebih tinggi sebagai penambah nutrisi.
b. Target Penjualan
Usaha petiken ditargetkan dapat mengembalikan modal awal hanya
dengan kurang lebih 2 bulan penjualan dan selanjutnya akan memberikan
keuntungan Rp 6.726.000,00/bulan nya, sehingga dapat disimpulkan
bahwa usaha petiken ini layak untuk dilaksanakan dan dapat terus
berlanjut dikemudian hari.
c. Media Promosi
Promosi akan difokuskan pada pembagian leaflet, promosi online
(blog, facebook, Whatsapp, dan online shop) yang kini sedang digemari
masyarakat sehingga jangkauan pemasaran lebih luas, serta penjualan
secara langsung pada konsumen. Promosi lainnya dapat dilakukan dengan
mendemonstrasikan produk ini melalui youtube dan instagram dimana
semua lapisan masyarakat lebih tertarik melihatnya. Melalui penggunaan
media pemasaran modern, tentu akan mendukung perluasan pasar di
kalangan anak muda.
II.3. Bussines Plan
a. Modal
Modal merupakan tahapan utama yang harus dimiliki seseorang
sebelum berwirausaha. Awal yang dibutuhkan dalam pengembanagn
usaha pelet nutrisi itik “petiken” ini sg akan digunakan sebagai pengadaan
aset dan biaya produksi serta biaya-biaya yang tidak terduga lainnya.
Sebuah perusahaan haruslah memiliki aset agar produksi perusahaan dapat
terus berjalan sebagaimana mestinya.
b. Pengadaan Aktiva tetap
Aktiva tetap merupakan aset yang harus dimiliki sebagai penunjang
kegiatan selama produksi. Usaha pelet nutrisi membutuhkan aset berupa
alat-alat produksi yang dipaparkan pada tabel 1 berikut.
5
Tabel 1. Pengadaan Aktiva Tetap
No. Uraian Satuan Volume Harga
(Rp@unit)
Jumlah
(Rp)
1 Alat Penggiling Unit 1 1.400.000 1.400.000
2 Terpal Unit 2 150.000 300.000
3 Drum plastik
besar Unit 4 200.000 800.000
4 Mesin jahit
karung Unit 1 1.400.000 1.400.000
5 Ember Unit 4 35.000 140.000
Jumlah 4.040.000
c. Biaya Produksi
Biaya produksi merupakan total dari biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya produksi keseluruhan adalah Rp 7.674.000,00/bulan/240 sak pakan
isi 25 kg.
1. Biaya tetap (Fixed cost)
Tabel 2. Biaya Usaha/tahun
No. Uraian Rp/tahun
1 Percobaan sebelum pemasaran 10.400.000
2 Biaya lain-lain 10.200.000
3 Perjalanan 8.400.000
Jumlah 29.000.000
Tabel 3. Biaya Penyusutan/tahun
No. Uraian Harga (Rp) Masa
manfaat (th)
Depresiasi
(Rp/th)
1 Alat Penggiling 1.400.000 10 140.000
2 Terpal 300.000 5 60.000
3 Drum plastik besar 800.000 5 160.000
4 Mesin jahit karung 1.400.000 14 100.000
5 Ember 140.000 5 28.000
Jumlah 488.000
Biaya Tetap = Biaya usaha+Biaya Penyusutan
= 29.000.000 + 488.000
= 29.488.000
=> 29.488.000/12=2.454.000/bulan
6
2. Biaya variabel (Variabel cost)
Tabel 4. Biaya Bahan Utama/hari
No. Uraian Satuan Volume Harga
(Rp@unit) Rp/bulan
1 Limbah
restoran kg 200 200 40.000
Jumlah 40.000
Tabel 5. Biaya Bahan Tambahan/hari
No. Uraian Satuan Volume Harga
(@unit) Rp/bulan
1 Cairan rumen liter 8 1000 8.000
2 Dedak halus kg 8 3.500 28.000
3 Tepung ikan kg 4 10.000 40.000
4 Jagung giling kg 4 4.500 18.000
5 Karung sak unit 8 3.000 24.000
6 Air liter 8 1000 8.000
Jumlah 126.000
Biaya variabel = Biaya bahan utama + Biaya bahan tambahan
= Rp 40.000,00 + Rp 126.000,00
= Rp 174.000,00
=>174.000 x 30 = 5.220.000
Biaya produksi = Biaya tetap + Biaya variabel
= Rp 2.454.000,00 + Rp 5.220.000,00
= Rp 7.674.000,00
d. Perhitungan Laba Rugi dan payback period
1. Penentuan Harga Pokok Penjualan
Setiap bulan diperkirakan dapat memproduksi 240 sak pakan.
Harga pokok penjualan dapat dilihat dari total biaya produksi dibagi
dengan total kuantitas hasil produksi.
HPP per sak = produksi Total
produksi Biaya
= 240
7.674.000
= Rp 32.000,00
2. Harga Jual produk, asumsi penjualan, penerimaan, dan keuntungan
Produk pelet nutrisi itik ini dijual dengan harga Rp 60.000,00.
Harga ini termasuk murah dibanding produk lain jika dilihat dari
7
manfaatnya. Asumsi penjualan akan terjual habis 2880/tahun.
Sehingga 1 tahun akan mendapatkan penerimaan sebesar
Rp 172.800.000,00. Keuntungan dari produk ini dapat dilihat dari :
Keuntungan = Total penerimaan-Total biaya produksi
= Rp 172.800.000,00-Rp 92.088.000,00
= Rp 80.712.000,00
Sehingga per bulannya mendapatkan untung Rp 6.726.000,00
3. Pay back period
Pay back period merupakan waktu titik batik modal atau titik
impas,yaitu perbandingan antara total investasi dengan keuntungan
yang diperoleh.
Pay back period = (Modal awal : keuntungan) x 1 bulan
= (12.412..000 : 6.726.000) x 1 bulan
= 1,85
Artinya modal awal atau dana investasi dapat kembali setelah
kurang lebih 2 bulan jika selama masa penjualan tidak ada kendala di
dalamnya.
e. Resiko dan Solusi
Banyak resiko yang harus dihadapi dalam pengelolaan bisnis,
salah satunya kerugian atau tidak mendapatkan keuntungan. Kerugian
timbul dapat diakibat karena bahan baku yang tiba-tiba naik dan
penjualan tidak mengalami kenaikan profit yang baik. Dalam penjualan
pelet nutrisi itik “petiken” ini, kami memiliki alternatif bahan baku
yang diolah sendiri seperti tepung daun dan pengambilan limbah dari
TPA serta pasar tradisional terdekat juga dimana limbah sampah
organik pun sering dijumpai pada tempat-tempat tersebut. Daya saing
produk pada awal penjualan mungkin bisa jadi tidak sebaik yang
diinginkan karena terbilang baru sehingga media promosi harus segera
digencar-gencarkan.
f. Rancangan jangka panjang
Perusahaan akan terus melakukan inovasi dan mengembangkan
kreativitas terhadap produk yang dapat menuntungkan pihak
perusahaan serta menguntungakan untuk para peternak. Harapan
kedepan dari keberhasilan perusahaan dapat memajukan sumber daya
manusia, menularkan melalui seminar, membuka sekolah
entrepreneur, sehingga muncul lebih banyak orang kreatif dan inovatif
yang siap bersaing menghasilkan produk yang bermanfaat dan siap
menghadapi tantangan globalisasi. Semakin banyak perusahaan di
Indonesia maka akan mengurangi angka pengangguran di Indonesia
yang cukup besar.
8
BAB III
METODE PELAKSANAAN
III.1. Metode pra Pelaksanaan
a. Pembentukan Konsep
Konsep usaha ini didasarkan pada potensi limbah restoran dan rumah
makan daerah Solo yang belum terkelola secara optimal. Pembuatan
petiken dan pemasarannya baik melalui transaksi langsung, sosialisasi
maupun jejaring sosial merupakan strategi jitu yang mampu menarik
minat masyarakat.
b. Konsultasi Dosen
Konsultasi pada dosen dilakukan setelah pembentukan konsep
matang dan tertuang dalam wujud proposal.
III.2.Pasokan Bahan Baku
Limbah restoranutamanya diperoleh dari restoran-restoran dan rumah
makan daerah Solo.
III.3. Pelaksanaan dan Pembuatan
a. Lokasi
Rencana lokasi pelaksanaan usaha pengolahan produk “petiken” ini
terletak di Jatikuwung Experimental Farm, Program Studi Peternakan,
Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
b. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam pembuatan pelet nutrisi itik ini adalah alat
penggiling, drum platik besar, terpal, ember, mesin jahit karung, dan
karung sak. Bahan yang digunakan dalam pembuatan pelet nutrisi itik ini
adalah limbah restoran sebagai bahan utamanya, cairan rumen, dedak
halus, tepung ikan, jagung giling, dan air.
c. Teknik
Pembuatan pelet untuk pakan ternak ini tidak jauh berbeda dengan
pembuatan pakan ternak pada umumnya. Yakni dapat dilakukan dengan
mencampur limbah restoran, dedak halus, tepung ikan, jagung giling, dan
cairan rumen, diberi air sedikit lalu difermentasi. Limbah restoran harus
dijemur, dikeringkan, dan digiling terlebih dahulu agar kandungannya
tidak hilang. Fermentasi selesai maka dibentuk seperti pelet dan
dikeringkan sebentar.
d. Tahap Pekerjaan
1. Jemur terlebih dahulu limbah organik di atas terpal hingga kering lalu
digiling hingga halus.
2. Limbah restoran yang sudah digiling menjadi halus dimasukkan ke
dalam tong plastik ditambahkan cairan rumen, tepung ikan, jagung
giling, dedak halus, dan sedikit air. Aduk hingga homogen, kemudian
9
tutup tong plastik dan diamkan selama 12 jam agar terjadi fermentasi
pada limbah restoran tersebut.
3. Limbah restoran yang telah difermentasi digiling dan dibentuk pelet
4. Jemur pelet limbah restoran di atas terpal hingga setengah kering lalu
di packing.
e. Proses Produksi
f. Pemasaran
Pemasaran pertama dilakukan dengan direct selling dengan membuka
gerai di sekitar lingkungan pertanian/ peternakan dan melakukan
sosialisasi di setiap kelompok peternakan di desa mengenai produk ini
khusunya. Pemasaran dapat dilakukan juga lewat jual beli online.
g. Promosi
Promosi awal dilakukan dengan pemberian sample kepada konsumen
agar meningkatkan daya tarik konsumen untuk membeli produk ini.
Penyebaran pamflet, promosi secara online melalui blog, facebook, dan
whatsapp serta demonstrasi di youtube dan instagram juga dilakukan,
mengingat media ini sedang digemari masyarakat. Promosi dengan media
ini diharapkan dapat menjangkau konsumen yang lebih luas
10
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
IV.1. Anggaran Biaya
Biaya merupakan modal awal perusahaan memulai usahanya
Tabel 6. Ringkasan anggaran PKM-K
No. Jenis pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang dan biaya penyusutan
(Alat penggiling, terpal, drum plastik besar,
mesin jahit karung, dll) per
4.528.000
2 Bahan habis pakai (biaya produksi) 1.134.000
3 Perjalanan dan pengangkutan (restoran
daerah solo untuk pencarian bahan utama,
pasar untuk mencari bahan baku tambahan,
peternak rakyat untuk mencari bahan baku
tembahan)
700.000
4 Penyewaan kandang untuk percobaan
sebelum pemasaran (kandang & itik) 5.200.000
5 Lain-lain (leaflet, pamflet, media internet,
biaya listrik dan air, telepon dan sms,
administrasi)
850.000
Jumlah 12.412.000
IV.2. Jadwal kegiatan
Suatu perusahaan membutuhkan jadwal untuk mengontrol target-target
yang dimilikinya. Pembagian waktu kegiatan dapat dilakukan per minggu.
Tabel 7. Jadwal kegiatan
No. Kegiatan Bulan ke-
1 2 3 4 5
1 Persiapan lokasi
2 Persiapan peralatan
dan bahan awal
4 Percobaan sebelum
pemasaran
5 Pembelian bahan
dan produksi
6 Promosi
7 Pemasaran produk
8 Evaluasi
9 Penyusunan
laporan
11
12
13
14
15
16
17
1. Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Rendi Fathoni Hadi, S.Pt., M.Sc.
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Tempat dan Tanggal Lahir Blora, 12 Agustus 1986
4 Pangkat/Golongan Penata Muda Tk. I / Gol. III/b
5 Jabatan Fungsional Asisten Ahli / Dosen
6 NIP/NIK/Identitas lainnya 198608122015041003
7 NIDN 0012088605
8 E-mail [email protected]
9 Nomor Telepon/HP 082134902832
10 Alamat Kantor Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126
11 Nomor Telepon/Faks (0271) 637457
12 Mata Kuliah yang Diampu 1. Biokimia
2. Statistika
3. Pengantar Ilmu Peternakan
4. Kimia Dasar
5. Teknik Evaluasi Pakan
6. Nutrisi Ternak Non Ruminansia
B. Riwayat Pendidikan
Program: S1 S2 S3
Nama Perguruan
Tinggi
Universitas Gadjah
Mada - Indonesia
Universitas Gadjah
Mada - Indonesia -
Bidang Ilmu Nutrisi dan Makanan
Ternak Ilmu Peternakan -
Tahun Masuk-
Lulus
2004-2009 2009-2011 -
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1 Seminar Nasional
Membangun Good
Governance Menuju Desa
Mandiri Pangan dan Energi
Menuju Era MEA
Efektivitas Penggunaan
Manure Biogas Dengan
Jarak Tanam Berbeda
Terhadap Produktivitas
Hijauan Pakan Sorghum
(Sorghum
27 April
2016,
Universitas
Sebelas
Maret,
Surakarta
18
bicolor,L.moench
2 Seminar Nasional
Peternakan Berkelanjutan
ke-7 “Pengembangan
Sumber Daya Lokal dalam
Agribisnis Peternakan”
Pemanfaatan Limbah
Bioetanol sebagai
Tambahan Bahan Pakan
Konsentrat terhadap
Performa Domba Ekor
Gemuk
11 November
2015,
Universitas
Padjajaran,
Bandung
3 The 15th AAAP (Animal
Science Congress of the
Asian-Australasian
Association of Animal
Production Societies)
In sacco digestibility of
legume and non-legume
forages in the rumen of
Ongole Grade cows.
26-30
November
2012,
Bangkok,
Thailand
4 The 15th AAAP (Animal
Science Congress of the
Asian-Australasian
Association of Animal
Production Societies)
The effect of supplement
and forage offering to
goats on nutrients intake
and digestibility
26-30
November
2012,
Bangkok,
Thailand
5 Indonesian Association of
Nutritional and Feed
Science (AINI) and Faculty
of Animal Husbandry
Digestibility of legumes
and non-legume in the
rumen of cows.
2011,
University of
Padjajaran,
Bandung
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuanHibah PKM-Kewirausahaan DIKTI.
Surakarta, 7 september 2018
Pendamping,
Rendi Fathoni Hadi, S.Pt., M.Sc.
19
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatanpenunjang selama produksi
Material Justifikasi
Pemakaian Volume
Harga
Satuan
Jumlah
Biaya (Rp)
Alat Penggiling Alat produksi 1 1.400.000 1.400.000
Terpal Alas pengering 2 150.000 300.000
Drum plastik besar Alat produksi 4 200.000 800.000
Mesin jahit karung Alat produksi 1 1.400.000 1.400.000
Ember Alat produksi 4 35.000 140.000
Biaya penyusutan Antisipasi biaya
penyusutan/tahun /tahun 488.000 488.000
SUB TOTAL (Rp) 4.528.000
2. Bahan Habis Pakai/minggu
Material Justifikasi
Pemakaian
Volume Harga
Satuan (Rp)
Jumlah
Biaya (Rp)
Limbah restoran Bahan baku 200x7 200 280.000
Cairan rumen Bahan baku 8x7 1000 56.000
Dedak halus Bahan baku 8x7 3.500 196.000
Tepung ikan Bahan baku 4x7 10.000 280.000
Jagung giling Bahan baku 4x7 4.500 126.000
Karung sak Penampung produk 8x7 3.000 168.000
Air Bahan baku 8x7 500 28.000
SUB TOTAL (Rp) 1.134.000
3. Perjalanan/bulan
Material Justifikasi
Perjalanan Volume
Harga
Satuan (Rp)
Jumlah
Biaya (Rp)
Perjalanan ke
restoran-restoran
daerah solo
Mencari bahan baku
utama
10 20.000 200.000
Perjalanan ke
pasar
Mencari bahan baku
tambahan
4 20.000 80.000
Perjalanan ke
peternakan sapi
Mencari cairan
rumen
10 25.000 250.000
Survey
pemasaran
Melihat pasaran
produk yang baik
1 170.000 170.000
SUB TOTAL (Rp) 700.000
20
4. Percobaan sebelum pemasaran 6 bulan sekali
Material Justifikasi
Pemakaian Volume
Harga
Satuan (Rp)
Jumlah
Biaya (Rp)
Sewa kandang Media tempat 2 1.600.000 3.100.000
Itik Media percobaan 30 70.000 2.100.000
SUB TOTAL (Rp) 5.200.000
5. Lain-lain/bulan
Material Justifikasi
Pemakaian Volume
Harga
Satuan (Rp)
Jumlah
Biaya (Rp)
Telpon, sms, oulsa Media komunikasi 2 50.000 100.000
Leaflet dan pamphlet Media pemasaran 2 100.000 200.000
Listrik Sumber daya
elektronik
Pulsa 100.000 100.000
Konsumsi Kebutuhan primer 30 10.000 300.000
Administrasi Rekapitulasi hasil
penjualan
1 100.000 100.000
Promosi di youtube
dan instagram
Media promosi 1 50.000 50.000
SUB TOTAL (Rp) 850.000
Total (Keseluruhan) 12.412.000
21
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No. Nama/NIM Program
studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
waktu
(jam /
minggu)
Uraian Tugas
1 Erika Putri
Wardani /
H0517035
S1-
Peternakan
Nutrisi &
Makanan
Ternak 21
Managerial,
Koordinator,
Analisa nutrisi
produk, Produksi
2 Dhyan Ayu
Kurniawati /
H0517029
S1-
Peternakan
Sosial &
Ekonomi 21
Administrasi dan
Keuangan,
Produksi
3 Dik Cici/
H0517030 S1-
Peternakan
Produksi
Hasil
Ternak 21
Marketing,
Kontrol
pemasaran,
Produksi
4 Ika Ngadyas
Tuti /
H0518047
S1-
Peternakan
Sosial &
Ekonomi 24
Kontrol bahan
baku, Produksi
5 Niken Hasri
Kusumawati
/H0517067
S1-
Peternakan
Produksi
Hasil
Ternak 24
Transportasi
barang, Kontrol
bahan baku,
Produksi
22
23
Lampiran 5. Desain Kemasan Produk
25 KG