presentation kai type 2007

Upload: sharon-susanto

Post on 10-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ini presentasi

TRANSCRIPT

  • Penentuan Aktivitas Antioksidan dari Ekstrak Etanol Daun Ketapang Terminalia catappa L) dengan Metode 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) Oleh:Kelompok 2:Winanti handayani (G1F010007)yessy khoiriyani(G1F010008)Sani zaKkia aLaWiyah(G1F010009)Janesca K ginting (G1F010010)Ifa muttiatur r(G1F010011)Galih Samodra (G1F010012)Rahmawati fitria i(G1F010013)Aria Septiana (G1F010014)

    JURUSAN FARMASIFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO2012PRESENTASI KIMIA ANALISIS INSTRUMEN

  • Dalam jurnal ini membahas tentang isolasi dan identifikasi senyawa antioksidan dengan standar kuarsetini yang telah dimaserasi dengan menggunakan pelarut etanol dan etilasetat. Hasil menunjukkan paling banyak mengandung antioksidan terdapat pada

  • Menganalisis dengan menotolkan sampel,mengelusi dan mengidentifikasi suatu senyawa dimana fase diam memiliki keseragaman dalam penyerapan yang didukung oleh lempeng kaca plat aluminium atau plastik. Sedangkan fase gerak sebagai pelarut pengembang akan bergerak sepanjang fase diam karena pengaruh kapiler pada pengembangan secara ascending atau pengaruh gravitasi pada pengembangan secara descendingPrinsip kerja KLT

  • Prinsip kromatografi kolom yakni sama dengan kromatografi lapis tipis. Dilaksanakan dalam suatu kolom yang diisi dengan fase diam. Digunakan cairan sebagai fase gerak untuk mengelusi komponen sampel keluar dari kolom. Kolom digunakan untuk memurnikan senyawa / pemisahan campuran . Kromatografi kolom dapat diterapkan pada skala besar Prinsip kromatografi kolom

  • Prinsip kromatografi kolom yakni sama dengan kromatografi lapis tipis. Dilaksanakan dalam suatu kolom yang diisi dengan fase diam. Digunakan cairan sebagai fase gerak untuk mengelusi komponen sampel keluar dari kolom. Kolom digunakan untuk memurnikan senyawa / pemisahan campuran . Kromatografi kolom dapat diterapkan pada skala besar Hasil KLT

  • Prinsip kromatografi kolom yakni sama dengan kromatografi lapis tipis. Dilaksanakan dalam suatu kolom yang diisi dengan fase diam. Digunakan cairan sebagai fase gerak untuk mengelusi komponen sampel keluar dari kolom. Kolom digunakan untuk memurnikan senyawa / pemisahan campuran . Kromatografi kolom dapat diterapkan pada skala besar Prinsip kromatografi kolom

  • Pada jurnal ini serbuk daun ketapang 0,75 Kg dimaserasi menggunakan pelarut etil asetat dilanjutkan dengan etanol secara berurutan masing-masing selama 3x24 jam. Ekstrak etil asetat maupun etanol kemudian dipekatkan. Ekstrak etanol dan etil asetat dianalisis kualitatif untuk mengetahui adanya kandungan senyawa antioksidan dengan metode KLT. Eluen yang digunakan yaitu campuran n-butanol, asam asetat anhidrida dan akuades.

  • Eluen yang di Perbandingan pelarut untuk ekstrak etil asetat yaitu 4:1:3, sedangkan untuk ekstrak etanol menggunakan perbandingan 4:1:5. Setelah elusi selesai, untuk deteksi lempeng dikeringkan dan disemprot dengan larutan 0,05 mM DPPH dalam etanol. Uji positif yang bersifat anti radikal bebas menghasilkan bercak kuning dengan latar belakang ungu dalam waktu 20 menit. Uji aktivitas antioksidan secara kualitatif juga dilakukan pada quersetin yang digunakan sebagai standar antioksidan. Ekstrak etanol memberikan peredaman terbesar terhadap perubahan warna DPPH, dilanjutkan pemisahan senyawa dengan kromatografi kolom. Kromatografi kolom dibuat dari silika gel 60H sebagai fasa diam. Adapun perbandingan campuran pelarut yang digunakan adalah n-heksan : kloroform : etil asetat yaitu 1 : 2 : 3, etil asetat, etil asetat gunakan yaitu campuran n-butanol, asam asetat anhidrida dan akuades.

  • Maserasi daun ketapang menghasilkan ekstrak kental etil asetat yang berwarna coklat tua dan ekstrak kental etanol yang berwarna coklat. Identifikasi golongan senyawa dengan penapisan fitokimia dalam ekstrak etil asetat terkandung senyawa flavonoid, alkaloid, dan saponin. Sedangkan pada ekstrak etanol terkandung senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, kuinon dan fenolik.

  • Hasil KLT terlihat bahwa pada noda ketiga dalam ekstrak etanol berubah warna menjadi kuning dengan latar belakang ungu. Sedangkan pada ekstrak etil asetat terlihat bahwa noda keempat menjadi kuning dengan latar belakang ungu. Perubahan warna pada noda ekstrak etanol dan ekstrak etil asetat karena mampu meredam radikal bebas DPPH atau memiliki aktivitas antioksidan. Peredaman warna yang diberikan oleh ekstrak etanol lebih besar dibandingkan pada ekstrak etil asetat. Oleh karena itu penentuan aktivitas antioksidan secara kuantitatif hanya dilakukan pada ekstrak etanol.

  • Ekstrak etanol dipisahkan dengan kromatografi kolom kemudian dianalisis dengan KLT menghasilkan 13 fraksi besar yaitu fraksi A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M. Hasil KLT menunjukkan bahwa fraksi J memberikan peredaman warna paling besar terhadap warna DPPH yaitu pada noda pertama. Hasil KLT dari fraksi J juga disemprot dengan larutan 5% AlCl3 dalam etanol. Noda pertama memberikan perubahan warna menjadi lebih kuning. Perubahan ini disebabkan adanya flavonoid. Reaksi antara AlCl3 dengan golongan flavonoid membentuk kompleks antara gugus hidroksil dan keton yang bertetangga atau dengan gugus hidroksil yang saling bertetangga. Hasil penapisan fitokimia fraksi J mengandung senyawa flavonoid dan alkaloid. Fraksi J kemudian dilanjutkan dengan uji antioksidan secara kuantitatif.

  • Terima Kasih

  • Thank You

    **