pencegahan dan pengendalian infeksi pada covid-19 · pencegahan dan pengendalian infeksi pada...

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSIPADA COVID-19

dr. TITI SUNDARI, Sp.P (K) FISRRSPI PROF. DR. SULIANTI SAROSO

3/27/2020 TITI SUNDARI - PPI CORONA 1

PENGALAMAN RSPI MENANGANI INFEKSI EMERGING

• Probable SARS

• H5N1

• H1N1

• Suspect Ebola

• Zika

• Underinvestigasi MersCoV

• Difteri

• COVID-19


COVID -19

• Saat ini merupakan KedaruratanDunia Internasional danKedaruratan Masyarakat

• PPI menjadi hal yang sangatpenting karena selain mampumencegah penyebarannya jugadapat menghindari tertularnyapetugas kesehatan yang melayani.


KONSEP DASAR PPI

Strategi PPI terdiri dari:• Meningkatkan daya tahan pejamu (imunisasi,

nutrisi yang adekuat)• Inaktivasi agen penyebab infeksi (pasteurisasi,

sterilisasi)• Memutus rantai penularan ( kewaspadaan isolasi)


Untuk melakukan tindakan PPI secara efektif, perlu dipahami secara cermat rantai penularan

masing-masing penyakit

FAKTOR POTENSIAL TERJADINYA INFEKSI


INFECTION PROBABILITY (Kemungkinan infeksi)

=

DOSAGE(Dosis infeksi)

SUSCEPTIBILITY (Kepekaan manusia)

TIME(Waktu)

VIRULENCE (Keganasan

mikroorganisme)

HOST DEFENCE (Dayatahan tubuh manusia)

x x x x

KEWASPADAAN ISOLASI

Paling mudah dilakukanPenting perubahan perilakuKomitmenKepatuhan

Mengurangi cost Menurunkan resiko tertular


PPI PENTING KARENA:

• Terapi spesifik belum ada

• Vaksinasi belum ada

• Angka kematian blm diketahuipasti

• Pengobatan masih simtomatis

• Human to Human --Healthcare transmision


STRATEGI PPI

1. Triage , deteksi dini dan source control ( isolasi)

2. Terapkan Kewaspadaan Standar

3. Terapkan Kewaspadaan Transmisi

4. Terapkan Pengendalian Administratif

5. Terapkan Pengendalian Lingkungan


TRIAGE KLINIS

• Perhatikan alur

• Lokasi

• Suatu sistem utk asses seluruh pasien diadmission

• Mampu mengenali secara dini pasienkemungkinan COVID 19 dan mengisolasi ditempat terpisah dari pasien lain

• Petugas harus aware dan terlatih

• Triage yang memadai


3/27/2020 11TITI SUNDARI - PPI CORONA

PE

2-12

1. KEBERSIHAN TANGAN2. APD: Sarung tangan, masker, goggle/face shield,

gown/coverall, sepatu boot/shoe cover3. Peralatan perawatan pasien4. Kesehatan lingkungan5. Pengelolaan Limbah6. Penatalaksanaan Linen7. Perlindungan kesehatan petugas8. Penempatan pasien9. Hygiene respirasi/Etika batuk dan bersin10. Praktek menyuntik yang aman11. Praktek lumbal pungsi yang aman

KEWASPADAAN STANDAR


KEBERSIHAN TANGAN

Membersihkan tangan dengansabun antiseptik atau handrubberbasis alkohol

Pakailah air dan sabun bila tangantampak kotor

Pemakaian sarung tangan tidakmenggantikan kebersihan tangan.

Lakukan kebersihan tangan setelahmelepas sarung tangan dan APD

6 Langkah kebersihan tangan


KEBERSIHAN TANGAN

Aplikasi 5 MOMENTS (2 SEBELUM, 3 SETELAH) :

1. SEBELUM menyentuhpasien

2. SEBELUM melakukantindakan aseptik

3. SETELAH terpapar cairantubuh beresiko

4. SETELAH menyentuh pasien5. SETELAH bersentuhan

dengan lingkungan pasien


APD PADA PETUGAS KESEHATAN

Saat kontak dekat jarak 1 m , atau memasuki ruang pasiendalam pengawasan atau konfirmasi memakai :

Sarung TanganGown atau coverallGoggle atau Pelindung wajahMasker N 95 dengan fit test – standar NIOSHPenutup kepalaSepatu boot atau shoe cover

Saat keluar dari kamar pasien, APD harus dilepas

Perlu set APD baru saat merawat pasien berbeda


SARUNG TANGAN

• Bagian luar sarung tangan terkontaminasi

• Perhatikan cara melepas sarung tangan

• Buang sarung tangan tadi di limbah medis

• Lakukan kebersihan tangan


Gaun / Coverall

• Bagian depan gaun dan lengan adalahbagian yang terkontaminasi

• Buka ikatan dan lepaskan bagianleher dan bahu dengan menyentuhhanya bagian dalam gaun

• Bukalah dengan membalik bagiandalam agar terletak di luar

• Lipat atau gulung gaun tersebut danbuang ke tempat sampah


Masker

• Lakukan tes segel saat memakai N95

• Jangan memakai masker bedahdibawah N 95

• Jangan menyentuh bagian depanmasker karena terkontaminasi

• Buka masker dengan menyentuhbagian tali nya, bagian bawah terlebihdulu

• Buanglah di tempat sampah

• Lakukan kebersihan tangan setelahmelepas APD


Goggles danpelindung wajah

Bagian terluar adalah bagianyang terkontaminasi

Lepaskan dengan menyentuhbagian head band atau bagiandekat telinga

Letakkan di tempat khusus utkdiproses kembali


PELINDUNG KAKI

Mencegah perlukaankaki oleh benda tajamyang terkontaminasidarah atau cairantubuh

Gunakan sepatutertutup tahantusukan dan kedap air


URUTAN PEMAKAIAN APD di ISOLASI KETAT

• Petugas memakai baju kerja lapis pertama danshoe cover

• Lakukan kebersihan tangan• Memakai sarung tangan pertama• Memakai cover all , tapi bagian kepala tidak

ditutup• Memakai sepatu boot• Memakai masker N95• Memakai goggle, baru tutup bagian kepala• Memakai sarung tangan lapis kedua



Perlengkapan APD

PELEPASAN APD DI RUANG ISOLASI KETAT (ANTEROOM)

1. Disinfeksi sarung tangan memakai handrub2. Disinfeksi sepatu boot dengan klorin 0,5 %3. Lepaskan sarung tangan bagian luar buang ke tempat

sampah infeksius4. Buka sepatu boot dengan menginjak bagian belakang5. Buka coverall, buang ke kantong infeksius6. Disinfeksi sarung tangan bagian dalam7. Lepaskan goggle8. Lepaskan masker N95, buang ke kantong infeksius9. Lepas sarung tangan dalam, buang ke kantong infeksius10. Lakukan kebersihan tangan11. Lakukan kebersihan diri ( mandi )


PERALATAN PERAWATAN PASIEN

Peralatan pasien tersendiridan sebaiknya sekali pakai( stetoskop, termometer, tensimeter)

Peralatan yang dipakaibersama , lakukan disinfeksidgn ethyl alkohol 70% atausesuai kebijakan RS danrekomendasi pabrik


PENGENDALIAN LINGKUNGAN

Semua permukaan horizontal harus dibersihkansetiap hariPembersihan mengawali disinfeksiGunakan detergen atau air utk pembersihanpermukaan non perawatan ( area non kritis)Permukaan yang sering bersentuhan dengan pasienharus dilakukan disinfeksi ( area kritis )Disinfeksi yang biasa dipakai di RS : Na hipoklorit, alkohol, fenol, amonium quartener, hidrogenperoksideHindari aerosolisasi, gunakan mop3/27/2020 TITI SUNDARI - PPI CORONA 29

Dekontaminasi dengan H2O2


Tan tock seng hospital

LINENLinen pasien PINERE berpotensi menularkanPetugas harus memakai APD yang memadaiSemua bahan padat pada linen kotor harus

dihilangkan terlebih dulu.Hindari aerosolisasiTempatkan dalam kantong kuning tahan bocor. Ikat bila sudah ¾ nya.Angkut linen dengan hati hatiCuci dan keringkan linen infeksius sesuai standarTrolley linen bersih dan kotor harus dibedakanTransportasi / Alur masuk linen kotor dan alur

keluar linen bersih harus tersendiri


PENANGANAN LIMBAH

• Limbah merupakan sumber potensial penularan penyakit

• Perlu penanganan khusus agar tidak terkontaminasi

• Petugas terlatih, tahu prosedur dan memakai APD yang sesuai.

• Limbah dari ruang rawat sudah dipisahkan sesuai jenislimbahnya. Kantong sampah hitam untuk limbah noninfeksi, kantong kuning untuk sampah infeksi

• Petugas dibagian pengelola limbah harus paham tak membuka lagi limbah yang ada didalamnya segera dilakukan pembakaran melalui incenerator.


PENANGANAN BENDA TAJAM • Jarum suntik hanya sekali pakai• 17% kecelakaan kerja terjadi

sebelum pemakaian, 70 % sesudahpemakaian dan 13 % sesudahpembuangan

• ‘Hands free’ saat menyerahkanbenda tajam

• Jarum suntik langsung dibuang kewadah , hindari recapping

• Wadah limbah tajam : tahan bocor, tahan tusukan, punya penutup, ganti bila ¾ penuh


PENYUNTIKAN AMAN

1. Tehnik aseptik untuk cegah kontaminasi alatinjeksi

2. Tidak menggunakan semprit yang sama padapasien berbeda

3. Satu kali pakai untuk satu pasien4. Gunakan single dose injeksi5. Tidak mencampur sisa sisa ampul untuk

berikutnya6. Tidak menggunakan cairan pelarut utk lebih

dari satu pasien


PENEMPATAN PASIEN

Tempatkan pasien pada ruang Isolasi Airborne ACH 12x/j

Bila tidak ada, tempatkan pasien pada ruangantersendiri dengan ventilasi yang baik, pintutertutup , airflow 160 l/d

Bila tidak ada ruangan tersendiri, lakukankohorting dengan pemisahan jarak > 1,2 meter

Batasi pergerakan pasien dari Ruangan isolasi

Pemeriksaan X ray, USG dan echocardiogram secara portable


Jarak minimum penempatan pasienUnit MoH AIA IFIC*

General Ward A minimum of 1.2meters between beds

A minimum of 1.22 meters (4 feet) between beds.

Basic: 1 meter. Standard: 2 meters.Ideal: 2 meters.

Critical Care Unit A minimum of 2.4meters between beds

Minimum 2.44 meters (8 feet) between beds for both pediatric and adult ICUs

Basic: 1.5 meters. Standard: 2 meters.Ideal: 2 meters

Hemodialysis Unit A minimum of 1.2meters between beds

A minimum of 1.22 meters (4 feet) between beds and/or lounge chairs

No recommendation published.

Emergency Unit A minimum of 1.2meters between beds

A minimum of 1.22 meters (4 feet) between beds/stretchers

Standard: 1.5 meters. Ideal: 2 meters.

3/27/2020 titi sun - PPI CORONA 36

TRANSPORTASI PASIEN

Pasien memakai masker bedah

Minimalkan paparan kepada staf, pasien lain dan pengunjung – Perhatikan rute

Persiapkan area penerimaan pasien sebelumpasien tiba

Petugas medis yang membawa pasien harusmengenakan APD dan lakukan kebersihantangan setelahnya


PERLINDUNGAN PETUGAS KESEHATAN

Gizi yang adekuatEvaluasi petugas kesehatan yang terpaparPetugas kesehatan yang sakit, hamil tidak diijinkan

bertugas di ruang isolasiPetugas dilarang menyentuh mata, hidung dan

mulut dengan sarung tangan tercemar Strict Nurse BarrierMinimum jumlah petugas sesuai standar

perawatanCatat semua petugas yang masuk ke ruang pasien


PENGENDALIAN ADMINISTRATIF

• Edukasi dan Training Petugas

• Rasio pasien - petugas cukup

• Surveilans petugas untuk infeksi respirasiakibat COVID 19

• Edukasi masyarakat dan petugas ttgpentingnya mencari pengobatan bila sakit

• Monitor kepatuhan dan mekanisme utkperbaikan


PENGENDALIAN LINGKUNGAN

• Ditujukan untuk Infrastruktur fasyankes• Ventilasi adequat seluruh area• Pemisahan jarak > 1,2 meter antar pasien• Pembersihan lingkungan termasuk dekontaminasi

ambulan• Pembersihan dan disinfeksi secara konsisten dan

benar• Pembersihan permukaan dengan air dan

detergent, disinfektan umum seperti Na hipoclorid


PEMULASARAN JENAZAH INFEKSIUS• Petugas melakukan kebersihan tangan dan memakai APD

lengkap• Memberikan label merah• Menyiram / disinfeksi jenazah dengan klorin 0,5 % diamkan

10 menit• Dimandikan & dikafani sesuai SPO• Masukkan ke kantong jenazah kedap air• Resleting diberi silikon dan jenazah dan tidak boleh dibuka

lagi• Masukkan ke peti jenazah dan disegel tidak boleh dibuka

lagi & dimakamkan dalam waktu 4 jam• Dekontaminasi ruangan pemulasaran• Petugas melepas APD dan mandi


pencegahan dan pengendalian infeksi pada covid-19 · pencegahan dan pengendalian infeksi pada...

Documents