lk non infeksi sn.docx_0
DESCRIPTION
lj nonTRANSCRIPT
ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGAPROGRAM PROFESI NERS
Asuhan Keperawatan pada Anak A dengan Sindrom NefrotikDi Ruang Non Infeksi Instalasi Kesehatan AnakRumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang
Oleh :
Rengganis Eka Sandhya, S.Kep04064891315035
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS SRIWIJAYAT.A. 2013-2014
IDENTITAS KLIEN
Inisial klien: Anak AUsia: 2 tahun 10 bulan Jenis kelamin: Laki-lakiDiagnosa medis: Sindrom Nefrotik + AsitesTanggal masuk RS: 3 April 2014Tanggal Pengkajian: 7 April 2014Nama Ayah/Ibu: Bp. S/ Ibu MPekerjaan Ayah/Ibu: PegawaiPendidikan Ayah/Ibu: SDAlamat: Jl. DR. Sutomo, Kelurahan Sukajadi Baturaja, OKU
KELUHAN UTAMA
Bengkak pada kaki, perut membesar dan lemas seluruh badan P :Terjadinya proteinuria massif sehingga terjadi hipoalbuminuria dan menyebabkan penurunan tekanan onkotik koloid plasma, ekstravasasi cairan menembus dinding kapiler dari ruang intravaskuler ke ruang interstitial.Q : tidak dapat dikaji R : bengkak terjadi pada kaki S : Tidak dapat dikajiT : perut masih membesar, edema kaki mulai berkurang
RIWAYAT KEHAMILAN
Prenatal
Ibu mengalami mual dan muntah selama hamil TM I dan III. Tekanan darah normal, tidak ada keluhan selain mual dan muntah. Ibu tidak ada mengkonsumsi obat selama kehamilan.
Intranatal
Ibu mengatakan hamil cukup bulan, melahirkan An. A di bidan desa karena letak bayi normal Postnatal
Ibu mengatakan berat anak A saat lahir adalah 2900 gr dengan panjang badan 50 cm. Kondisi ibu dan anak sehat.
RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU
Penyakit yang pernah diderita
Kurang lebih 2 hari sebelum masuk rumah sakit keluarga mengatakan bahwa klien mendadak bengkak di kedua kaki serta perut yang membesar, batuk dan pilek ada, demam dan sesak nafas tidak ada. Klien tampak lemas, dilakukan pemeriksaan urinalisa dan darah rutin didapatkan klien dalam keadaan hipoalbuminemia dan hipokalemia serta penurunan fungsi ginjal. Riwayat dirawat di RS
Klien sebelumnya pernah dirawat di RSMH dan pulang pada tanggal 24 Maret 2014 lalu dengan diagnosa Sindrom Neftrotik.Obat-obatan yang dipakai
Selama perawatan di Rumah, Ibu klien mengatakan anak masih mengkonsumsi obat metilprednisolon.Riwayat Operasi
Ibu klien mengatakan klien tidak pernah menjalani operasi sebelumnya.Riwayat Alergi
Ibu klien mengatakan tidak mengetahui apakah anaknya menderita alergi terhadap makanan atau obat.Riwayat Imunisasi
Ibu klien mengatakan bahwa klien mendapatkan imunisasi lengkap.
RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Ibu klien mengatakan tidak ada keluraga yang mengidap penyakit yang sama seperti klien
GENOGRAM
Bpk. S Ibu M
An. A
Keterangan :: Laki-Laki: Perempuan: Tinggal Serumah: Klien
RIWAYAT SOSIAL
Ibu klien mengatakan biasanya klien bermain dengan kakaknya. Namun selama di rawat di RS, klien sering diam dan jarang bermain dengan teman-teman sebaya.
KEBUTUHAN DASAR
Makan
ibu mengatakan klien makan 3 kali sehari, diet nasi biasa dengan lauk pauk dari rumah sakit. Biasanya pasien selalu menghabiskan porsi makanannya. Nafsu makan baik.Minum
Klien minum air putih. Tidur
Klien tidur 7-8 jam sehari
Eliminasi
Ibu klien mengatakan klien BAB 1 kali/hari, konsistensi lembek, warna kuning. Pasien BAK 4-5 kali/hari. Aktivitas bermain:
Klien jarang bermain dengan teman sekamar, pembawaan klien pendiam dan lesu.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum: compos mentis
TB/BB: 83 cm/ 9 kg
Lingkar Kepala: 40 cm
TTV
TD: 80/50 mmHgHR: 84 x/menitRR: 24 x/menitSuhu: 36,50CMata:Konjungtiva anemis, sianosis tidak ada, pupil isokor, sekret tidak ada, refleks pupil negatif, mata simetris, cekung
Hidung: Bentuk normal dan ada sekret, bersih
Mulut: Mukosa bibir normal, lidah bersih
Telinga: Sekret tidak ada, kedua telinga simetris
Dada: Bentuk dada simetris
Jantung: Auskultasi S1 tunggal, S2 tunggal, A1 normal, P2 normal. Perkusi batas jantung normal, bising sistolik (-).
Paru-paru: Simetris, tidak ada wheezing dan ronki, paru-paru kiri dan kanan bunyi vesikuler
Abdomen:Cembung lemas, tegang (asites), bising usus ada, hepar tidak teraba, lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium.
Punggung: Dalam batas normal
Genitalia: Jenis kelamin laki-laki, scrotum tidak bengkak.
Ekstermitas:Akral hangat, deformitas tidak ada, bisa berjalan, lemah
Kulit: Tampak pucat, terdapat lesi, akral dingin, CRT < 3 detik, tidak terdapat edema
Lain-lain: -
PEMERIKSAAN STATUS NUTRISI
Klinik : Klien tampak kurus, lemak subkutan ada, serta turgor kulit baik. Secara klinik, anak tampak dibawah normal dimana pada usia 2 tahun 10 bulan ia memiliki BB = 9 kg dan TB = 83 cm.
BB/U: 9/14 x 100% = 64,29 %
TB/U:83/94 x 100% = 88,3%
BB/TB : 9/11,9 x 100% = 75,6%
Kesimpulan : Status nutrisi berdasarkan BB/TB adalah 75,6 % dengan interpretasi gizi kurang.
Interpretrasi : Status giziIndeks
BB/UTB/UBB/TB
Gizi Baik> 80 %> 90 %> 90 %
Gizi Sedang71-80 %81-90 %81-90 %
Gizi Kurang61-70 %71-80 %71-80 %
Gizi Buruk 60 % 70 % 70 %
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Tanggal PemeriksaanJenis PemeriksaanHasilNilai Normal
25 April 2014
Hb11,4 gr/dL11,3 14,1 gr/dL
Eritrosit 10,24,5 13,5 juta/mm3
Ht30%30% 48%
LED 120 mm/jamP < 15 mm/jam
Trombosit409.000/ mm3200.000 500.000/ mm3
Hitung Jenis
Basofil
0%0 1%
Eosinofil
1%1 6%
Netrofil Batang
0%2 6%
Netrofil Segmen
41%50 70%
Limfosit
51%20 40%
Monosit
7%2 8%
URINALISISUrin LengkapWarna KejernihanBerat jenispHProtein Glukosa Keton Darah Bilirubin Urobilinogen NitritLeukosit esterase
Sedimen UrineEpitel
Lekosit
Eritrosit
Silinder
Kristal
Bakteri
Mukus
Jamur
Kuning muda Jernih 1,0206,0Positif +++NegatifNegatifNegatifNegatif1NegatifNegatif
Positif +0-20-1Hyaline +NegatifNegatifNegatifNegatif
Kuning Jernih 1,003-1,0305-9NegatifNegatifNegatifNegatifNegatif0,1-1,8NegatifNegatif
Negatif0-50-1NegatifNegatifNegatifNegatifNegatif
Pengobatan
NoObatKandunganRuteIndikasiKontraindikasi
1.Transfusi albumin 20% 40 cc/4 jam12 cc/ jam
2.Furosemide Tiap ampul mengandung furosemide 10 mg2x10mg (IV)Efektif untuk pengobatan berbagai edema, seperti:Edema karena gangguan jantung
Edema yang berhubungan dengan gangguan ginjal dan sirosis hati
Suportif untuk edema otak
Edema yang disebabkan karena luka bakar
Untuk pengobatan hipertensi ringan dan sedang
Pendukung dieresis yang dipaksakan pada keracunan
Pasien dengan gangguan defisiensi kalium, glomerulonefritis akut, insufisiensi ginjal akut, wanita hamil dan pasien yang hipersensitifitas terhadap furosemide
Anuria
Ibu menyusui
3.Methyl prednisolonetiap vial serbuk injeksi berisi Methyl prednisolone sodium saccinate 171 mg setara dengan Methyl prednisolone 125 mgAbnormalitas fungsi adrenokortikal, gangguan alergi, gangguan kolagen, gangguan pada kulit, gangguan saluran pencernaan, gangguan darah
Penyakit hati, hiperkalsemia yang berhubungan dengan neoplasma, inflamasi non rheumatik, penyakit neoplastik, sindrom nefrotik, neurotrauma
Gangguan pada mata, perikarditis, polip nasal, gangguan pernafasan, gangguan rheumatik, pengobatan shok, tiroiditis, pengobatan trikinosis
Infeksi jamur sistemik dan hipersensitivitas terhadap obat
Bayi premature
Pemberian jangka lama pada penderita ulkus duodenum dan peptikum, osteoporosis berat, penderita dengan riwayat penyakit jiwa, herpes
Pasien yang sedang diimunisasi
4.Erytromicin Mengandung 500mg erytromicin dalam tiap vial2 x 90 mg Infeksi saluran pernafasan bagian atas dan bawah yang disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti tonsillitis, abses peritonsiler, faringitis, laryngitis, sinusitis, bronchitis akut dan kronis, pneumonia, dan bronkiektasis
Infeksi telinga, seperti otitis media dan eksternal dan mastoiditis
Infeksi pada mulut
Infeksi mata
Infeksi kulit dan jaringan lunak
Infeksi saluran pencernaan
Infeksi lainnya ; osteomielitis, uretritis, GO, sifilis, limfagranuloma venerum, difteri, dan prostatitis
Hipersensitifitas terhadap eritromisin, penyakit hati dan porfiria
PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN
Kemandirian dalam bergaul
Melepaskan pakaian, memakai pakaian, menyikat gigi (+), mencuci tangan (+), menyebutkan nama teman (-)Motorik Halus
Memegang mainan usia 4 bulan (+), mencoret-coret (+), menumpuk 4 mainan (+)Motorik kasar
Tengkurap umur 5 bulan, merangkak berdiri (+), berjalan (+), lari/naik tangga (-), melompat (-)Kognitif dan bahasa
Menunjuk gambar (+), menunjuk bagian tubuh (+), menyebutkan warna berbeda (+)
RUMUSAN MASALAH
Analisa data
NoDataEtiologi Masalah Keperawatan
1
DO:TD = 80/50 mmHg
Nadi = 84 kali/ menit
RR = 24 kali/menit
Kulit pucat (+)
Klien tampak sedikit gelisah
Kadar Hb = 11,4 g/dL
Kadar Ht = 30%
Protein urine = Positif +++
Darah di urine = Negatif
Edema
Wajah terlihat moonface
DS : Orangtua klien mengatakan bahwa anaknya mengalami
bengkak di kaki
Sindrom Nefrotik
Kerusakan glomerulus
Permeabilitas glomerulus meningkat
Proteinuria masif
Hipoalbuminuria
Penurunan tekanan onkotik koloid plasma
Hipovolemia
Peningkatan sekresi ADH dan aldosteron
Retensi Natrium dan air
Edema
Kelebihan volume cairanKejang berulang
3. DO : Anak tampak lemah dan lesu
Anak terlihat pucat
Anak jarang melakukan aktifitas seperti berjalan dan bermain-main
DS :Ibu klien mengatakan anak kurang istirahat dan lesu
Gangguan reabsorpsi glukosa
Penurunan ATP dan kekurangan energi
Kelelahan/malaise
Intoleransi aktifitas
Masalah Keperawatan
Kelebihan volume cairan
Intoleransi aktifitas
DIAGNOSA KEPERAWATANKelebihan volume cairan berhubungan dengan disfungsi ginjal dan akumulasi cairan dalam jaringan.
Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelelahan (malaise)
RENCANA KEPERAWATAN
No
Diagnosa Keperawatan (NANDA)
Tujuan (NOC)
Intervensi Keperawatan (NIC)
Rasionalisasi
1
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan disfungsi ginjal dan akumulasi cairan dalam jaringan
DO:
TD = 80/50 mmHg
Nadi = 84 kali/ menit
RR = 24 kali/menit
Kulit pucat (+)
Klien tampak sedikit gelisah
Kadar Hb = 11,4 g/dL
Kadar Ht = 30%
Protein urine = Positif +++
Darah di urine = Negatif
Edema
Wajah terlihat moonface
DS :
Orangtua klien mengatakan bahwa anaknya mengalami
bengkak di kaki
NOC:
Keseimbangan elektrolit dan asam basa
Keseimbangan cairan
Hidrasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, kelebihan volume cairan teratasi dengan kriteria hasil :
Terbebas dari edema, efusi, anasarka
Bunyi napas bersih, tidak ada dyspneu/ ortopneu
Terbebas dari distensi vena jugularis
Tekanan vena sentral, tekanan kapiler paru, output jantung dan vital sign DBN
Terbebas dari kelelahan, kecemasan, bingung
NIC:
Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
Pasang urine kateter jika diperlukan
Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan
Monitor vital sign
Monitor masukan makanan atau cairan (nutrisi)
Monitor berat badan dan elektrolit. Lakukan penimbangan berat badan
Monitor tanda dan gejala dari edema
Kolaborasi
Berikan diuretik sesuai indikasi
Perlu untuk menentukkan fungsi ginjal, kebutuhan penggantian cairan, dan penurunan resiko kelebihan cairan
Kateterisasi mengeluarkan obstruksi saluran bawah dan memberikan rata-rata pengawasan akurat terhadap pengeluaran urine selama fase akut. Namun kateter tak menetap dapat dikontraindikasikan sehubungan dengan tingginya resiko infeksi
Mengetahui berlanjutnya dan penanganan disfungsi ginjal
Mengindentifikasi perubahan abnormal autonomik
Perlu untuk menentukkan kebutuhan penggantian cairan, dan penurunan resiko kelebihan cairan
Penimbangan BB harian adalah pengawasan status cairan harian. Peningkatan BB 0.5 kg/ hari diduga ada retensi urine
Edema terjadi terutama pada jaringan yang tergantung pada tubuh, contoh tangan, kaki
Diberikan dini pada fase oliguria pada upaya mengubah ke fase nonoliguria, untuk melebarkan lumen tubular dari debris, meningkatkan volume urine yang adekuat
2
Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelelahan (malaise)
DO :
Anak tampak lemah dan lesu
Anak terlihat pucat
Anak jarang melakukan aktifitas seperti berjalan dan bermain-main
DS :
Ibu klien mengatakan anak kurang istirahat dan lesu
NOC:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan klien dapat beraktifitas dengan baik dengan dibantu oleh ibu klien, ditandai dengan :
Anak tampak segar
Anak dapat melakukan aktifitas secara bertahap
NIC:
Pertahankan tirah baring awal untuk mengurangi edema
Seimbangkan istirahat dan aktifitas bila ambulasi
Rencanakan dan berikan aktifitas tenang
Instruksikan istirahat bila anak mulai merasa lelah
Berikan periode istirahat tanpa gangguan
Tirah baring yang sesuai gaya gravitasi dapat menurunkan edema
Ambulasi dapat menyebabkan kelelahan
Aktifitas yang tenang mengurangi penggunaan energi yang dapat menyebabkan kelelahan
Mengadekuatkan fase istirahat anak
Anak dapat menikmati masa istirahat
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari
Tanggal, Jam
Diagnosa Keperawatan
Implementasi
Evaluasi
Paraf
Selasa
7 April 2014
15.00 wib
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan disfungsi ginjal dan akumulasi cairan dalam jaringan
Memperkenalkan diri
Membina hubungan saling percaya dengan keluarga
Melakukan pengkajian fisik
Mencatat intake dan output cairan dengan akurat
Memonitor vital sign
Memonitor masukan makanan atau cairan (nutrisi)
Memonitor berat badan dan elektrolit. Melakukan penimbangan berat badan
Memonitor tanda dan gejala dari edema
Berkolaborasi dengan tim medis dalam memberikan diuretik (Metyl Prednisolon) sesuai indikasi
Subjektif :
Keluarga mengatakan kadang-kadang klien makan lebih dari 3x dalam sehari selama di rumah sakit
Objektif :
Klien dan keluarga tampak kooperatif
TD = 80/50 mmHg
Nadi = 84 kali/ menit
RR = 24 kali/menit
Kulit pucat (+)
Klien tampak sedikit gelisah
Analisa :
Masalah belum teratasi
Planning :
Intervensi dilanjutkan
Rengganis
Selasa
7 April 2014
17.00 wib
Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelelahan (malaise)
Mempertahankan tirah baring awal untuk mengurangi edema
Menyeimbangkan istirahat dan aktifitas bila ambulasi
Merencanakan dan berikan aktifitas tenang
Menginstruksikan istirahat bila anak mulai merasa lelah
Memberikan periode istirahat tanpa gangguan
O :
Anak tampak lemah dan lesu
Anak terlihat pucat
Anak jarang melakukan aktifitas seperti berjalan dan bermain-main
S :
Ibu klien mengatakan anak kurang istirahat dan lesu
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
Rengganis
Rabu
8 April 2014
09.00 wib
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan disfungsi ginjal dan akumulasi cairan dalam jaringan
Mengkaji masukan yang relatif terhadap keluaran secara akurat
Menimbang BB setiap hari
Mengkaji perubahan edema : ukur lingkar abdomen pada umbilikus serta pantau edema sekitar mata
Mengatur masukan cairan dengan cermat
Memantau cairan infus intravena
Berkolaborasi dengan tim medis dalam memberikan diuretik (Metyl Prednisolon) sesuai indikasi
Melakukan kolaborasi dengan tim medis untuk mengecek kadar albumin
S :
Ibu klien mengatakan klien makan banyak di rumah sakit
O:
Edema klien berkurang sedikit demi sedikit
Kondisi membaik
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Semua intervensi dilanjutkan
Rengganis
Rabu
8 April2014
12.00 wib
Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelelahan (malaise)
Mempertahankan tirah baring awal untuk mengurangi edema
Menyeimbangkan istirahat dan aktifitas bila ambulasi
Merencanakan dan berikan aktifitas tenang
Menginstruksikan istirahat bila anak mulai merasa lelah
Memberikan periode istirahat tanpa gangguan
O :
Anak tampak lemah dan lesu
Anak terlihat pucat
Anak jarang melakukan aktifitas seperti berjalan dan bermain-main
S :
Ibu klien mengatakan anak kurang istirahat dan lesu
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan:
Rengganis
Kamis
9 April 2014
09.00 wib
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan disfungsi ginjal dan akumulasi cairan dalam jaringan
Mengkaji masukan yang relatif terhadap keluaran secara akurat
Menimbang BB setiap hari
Mengkaji perubahan edema : ukur lingkar abdomen pada umbilikus serta pantau edema sekitar mata
Mengatur masukan cairan dengan cermat
Memantau cairan infus intravena
Berkolaborasi dengan tim medis dalam memberikan diuretik (Metyl Prednisolon) sesuai indikasi
Melakukan kolaborasi dengan tim medis untuk mengecek kadar albumin
S:
Ibu klien mengatakan klien makan banyak di rumah sakit
O:
Edema klien berkurang sedikit demi sedikit
Kondisi membaik
BB klien naik menjadi 9,5 kg
Ukuran lingkar abdomen klien semakin berkurang
Infus di lepaskan, pasang stopper
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Semua intervensi dilanjutkan
Rengganis
Kamis
9 April 2014
12.00 wib
Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelelahan (malaise)
Mempertahankan tirah baring awal untuk mengurangi edema
Menyeimbangkan istirahat dan aktifitas bila ambulasi
Merencanakan dan berikan aktifitas tenang
Menginstruksikan istirahat bila anak mulai merasa lelah
Memberikan periode istirahat tanpa gangguan
O :
Anak terlihat lebih segar dan sehat
Anak mulai melakukan aktifitas seperti berjalan dan jalan-jalan keluar ruangan
S :
Ibu klien mengatakan anak sudah mulai aktif
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi dihentikan
Rengganis
Jumat
10 April 2014
21.00 wib
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan disfungsi ginjal dan akumulasi cairan dalam jaringan
Mengkaji masukan yang relatif terhadap keluaran secara akurat
Menimbang BB setiap hari
Mengkaji perubahan edema : ukur lingkar abdomen pada umbilikus serta pantau edema sekitar mata
Mengatur masukan cairan dengan cermat
Memantau cairan infus intravena
Berkolaborasi dengan tim medis dalam memberikan diuretik (Metyl Prednisolon) sesuai indikasi
Melakukan kolaborasi dengan tim medis untuk mengecek kadar albumin
S:
Ibu klien mengatakan klien makan banyak di rumah sakit
O:
Edema dikaki tidak ada lagi
Kondisi membaik
BB klien naik menjadi 9,5 kg
Ukuran lingkar abdomen klien semakin berkurang
Infus di lepaskan, pasang stopper
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi dihentikan
Rengganis