1. universal design for learning
TRANSCRIPT
UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL)IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL) DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF
Inklusif merupakan filosofi hidup dengan keberagaman. Filosofi ini memandu
kita untuk hidup dalam keberagaman, belajar dari keberagaman dan terus mencari
cara-cara terbaik untuk merespon terhadap keberagaman. Dalam filosofi ini,
keberagaman bukan dianggap sebagai sebuah penghambat, namun merupakan
sebuah pendorong kesuksesan untuk semua.
Setidaknya terdapat empat prinsip utama ketika filosofi ini diterapkan dalam
praktik pendidikan inklusif. , menyediakan kurikulum yang menantang, Pertama
menarik dan fleksibel bagi semua peserta didik; , merangkul keberagaman Kedua
dan responsif terhadap potensi dan tantangan dari setiap individu; Ketiga
menggunakan praktik reflektif dan pembelajaran berdiferensiasi; dan Keempat
membangun komunitas yang didasarkan pada kolaborasi antara peserta didik,
guru, keluarga, professional dan lembaga masyarakat (Salend, 2011).
Sekolah penyelenggara pendidikan inklusif (SPPI) memiliki keragaman
peserta didik baik dalam potensi, tantangan maupun kebutuhannya. Tentu saja hal
ini menjadi stimulus yang positif bagi para guru di SPPI untuk terus dapat
mengembangkan rencana pembelajaran yang lebih efektif guna mengakomodasi
keberagaman di kelasnya. atau desain Universal Design for Learning (UDL)
universal untuk pembelajaran adalah sebuah kerangka perencanaan pembelajaran
yang dapat meningkatkan akses yang bermakna dan mengurangi hambatan belajar
peserta didik dengan kebutuhan belajar yang beragam, termasuk, peserta didik
berkebutuhan khsusus. menekankan pada pembelajaran yang fleksibel, UDL
bermakana dan keterlibatan. Oleh karenanya, dapat dijadikan sebagai UDLkerangka kerja bagi guru dalam menyusun rencana pembelajaran di sekolah
penyelenggara pendidikan inklusif.
A Pengantar
A Pengantar
B Desain Universal
C Universal Design for Learning (UDL)
Apa yang menjadi dasar UDL? 1
Apa itu UDL? 2
Tujan UDL 3
Tiga Prinsip UDL 4
D Menggunakan kerangka UDL dalam merencanakan pembelajaran
Advokasi 1
Akomodasi 2
Aksesibilitas 3
Daftar Isi
UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL) 1
1
2
3
3
5
6
6
7
7
7
7
Inklusif merupakan filosofi hidup dengan keberagaman. Filosofi ini memandu
kita untuk hidup dalam keberagaman, belajar dari keberagaman dan terus mencari
cara-cara terbaik untuk merespon terhadap keberagaman. Dalam filosofi ini,
keberagaman bukan dianggap sebagai sebuah penghambat, namun merupakan
sebuah pendorong kesuksesan untuk semua.
Setidaknya terdapat empat prinsip utama ketika filosofi ini diterapkan dalam
praktik pendidikan inklusif. , menyediakan kurikulum yang menantang, Pertama
menarik dan fleksibel bagi semua peserta didik; , merangkul keberagaman Kedua
dan responsif terhadap potensi dan tantangan dari setiap individu; Ketiga
menggunakan praktik reflektif dan pembelajaran berdiferensiasi; dan Keempat
membangun komunitas yang didasarkan pada kolaborasi antara peserta didik,
guru, keluarga, professional dan lembaga masyarakat (Salend, 2011).
Sekolah penyelenggara pendidikan inklusif (SPPI) memiliki keragaman
peserta didik baik dalam potensi, tantangan maupun kebutuhannya. Tentu saja hal
ini menjadi stimulus yang positif bagi para guru di SPPI untuk terus dapat
mengembangkan rencana pembelajaran yang lebih efektif guna mengakomodasi
keberagaman di kelasnya. atau desain Universal Design for Learning (UDL)
universal untuk pembelajaran adalah sebuah kerangka perencanaan pembelajaran
yang dapat meningkatkan akses yang bermakna dan mengurangi hambatan belajar
peserta didik dengan kebutuhan belajar yang beragam, termasuk, peserta didik
berkebutuhan khsusus. menekankan pada pembelajaran yang fleksibel, UDL
bermakana dan keterlibatan. Oleh karenanya, dapat dijadikan sebagai UDLkerangka kerja bagi guru dalam menyusun rencana pembelajaran di sekolah
penyelenggara pendidikan inklusif.
A Pengantar
A Pengantar
B Desain Universal
C Universal Design for Learning (UDL)
Apa yang menjadi dasar UDL? 1
Apa itu UDL? 2
Tujan UDL 3
Tiga Prinsip UDL 4
D Menggunakan kerangka UDL dalam merencanakan pembelajaran
Advokasi 1
Akomodasi 2
Aksesibilitas 3
Daftar Isi
UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL) 1
1
2
3
3
5
6
6
7
7
7
7
Desain universal adalah desain dan komposisi suatu lingkungan sehingga dapat
diakses, dipahami, dan digunakan semaksimal mungkin oleh semua orang tanpa
memandang usia, ukuran, kemampuan, atau kecacatannya (Otoritas Disabilitas
Nasional, 2019). Para arsitek dalam mendesain sebuah bangunan modern begitu
sangat memperhatikan kebutuhan penggunanya yaitu dengan cara
mempertimbangkan 3 hal berikut yaitu:
B Desain Universal
DAPAT DIGUNAKAN; DAPAT DIAKSES DAN INKLUSIF1 2 3
USABLE
UNIVERSALDESIGN
ACCESIBLE INCLUSIVE
Konsep desain universal awalnya digunakan dalam bidang ilmu arsitektur. Dimana
para arsitek dalam mendesain lift, tangga, ataupun yang lainnya berdasarkan pada
tiga prinsip tersebut agar dapat mengakomodasi orang yang memiliki hambatan
dalam mobilitas. Ternyata, hal ini tidak hanya bermanfaat bagi mereka yang
memiliki keterbatasan, tapi berguna juga bagi para pengguna lainnya.
Dalam menerapkan desain universal ada 3 tahapan yang biasanya harus dilalui
yaitu berupa advokasi, akomodasi, dan aksesibilitas (Schwanke, Smith & Edyburn,
2001). yaitu tahapan dalam upaya meningkatkan kesadaran akan Tahap Advokasi
adanya kebutuhan yang beragam dan memotivasi kita untuk melakukan
perubahan. merupakan tapan pemberian dukungan terhadap Tahap akomodasi
individu sesuai dengan kebutuhan atau permintaan. Sedangkan tahap
aksesibilitas merupakan tahapan dimana tercapainya lingkungan yang telah
direkayasa dan dapat digunakan oleh semua orang pada saat dibutuhkan.
Konsep universal dalam bidang arsitektur kemudian dikembangkan oleh para
peneliti di Center for Applied Special Technology sebuah lembaga non-profit yang
bertujuan untuk mengembangkan inovasi dalam pembelajaran. CAST membantu
guru dalam mengevaluasi kurikulum, menemukan hambatan dan memberikan
dukungan untuk semua peserta didik. Ternyata seperti dalam bidang arsitektur,
desain universal yang diimplemetasikan dalam pendidikan tidak hanya memberikan
manfaat bagi peserta didik yang rentan “terpinggirkan” namun juga bagi banyak
peserta didik lainnya.
1 Apa yang menjadi dasar UDL?
UDL dikembangkan berdasarkan pada
penelitian dalam ilmu neurologi, psikologi
perkembangan, dan keberagaman cara
belajar (Rose & Gravel, 2010). Penelitian
telah mengkonfirmasi keberadaan tiga
jaringan otak terlibat dalam pembelajaran
yaitu jaringan affective, recognition, dan
strategic (Rose & Meyer, 2002).
C Universal Design for Learning (UDL)
Strategic networks‘how’
Affective networks
‘why’
Recognition networks
‘what’
UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL) 3UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL)2
Desain universal adalah desain dan komposisi suatu lingkungan sehingga dapat
diakses, dipahami, dan digunakan semaksimal mungkin oleh semua orang tanpa
memandang usia, ukuran, kemampuan, atau kecacatannya (Otoritas Disabilitas
Nasional, 2019). Para arsitek dalam mendesain sebuah bangunan modern begitu
sangat memperhatikan kebutuhan penggunanya yaitu dengan cara
mempertimbangkan 3 hal berikut yaitu:
B Desain Universal
DAPAT DIGUNAKAN; DAPAT DIAKSES DAN INKLUSIF1 2 3
USABLE
UNIVERSALDESIGN
ACCESIBLE INCLUSIVE
Konsep desain universal awalnya digunakan dalam bidang ilmu arsitektur. Dimana
para arsitek dalam mendesain lift, tangga, ataupun yang lainnya berdasarkan pada
tiga prinsip tersebut agar dapat mengakomodasi orang yang memiliki hambatan
dalam mobilitas. Ternyata, hal ini tidak hanya bermanfaat bagi mereka yang
memiliki keterbatasan, tapi berguna juga bagi para pengguna lainnya.
Dalam menerapkan desain universal ada 3 tahapan yang biasanya harus dilalui
yaitu berupa advokasi, akomodasi, dan aksesibilitas (Schwanke, Smith & Edyburn,
2001). yaitu tahapan dalam upaya meningkatkan kesadaran akan Tahap Advokasi
adanya kebutuhan yang beragam dan memotivasi kita untuk melakukan
perubahan. merupakan tapan pemberian dukungan terhadap Tahap akomodasi
individu sesuai dengan kebutuhan atau permintaan. Sedangkan tahap
aksesibilitas merupakan tahapan dimana tercapainya lingkungan yang telah
direkayasa dan dapat digunakan oleh semua orang pada saat dibutuhkan.
Konsep universal dalam bidang arsitektur kemudian dikembangkan oleh para
peneliti di Center for Applied Special Technology sebuah lembaga non-profit yang
bertujuan untuk mengembangkan inovasi dalam pembelajaran. CAST membantu
guru dalam mengevaluasi kurikulum, menemukan hambatan dan memberikan
dukungan untuk semua peserta didik. Ternyata seperti dalam bidang arsitektur,
desain universal yang diimplemetasikan dalam pendidikan tidak hanya memberikan
manfaat bagi peserta didik yang rentan “terpinggirkan” namun juga bagi banyak
peserta didik lainnya.
1 Apa yang menjadi dasar UDL?
UDL dikembangkan berdasarkan pada
penelitian dalam ilmu neurologi, psikologi
perkembangan, dan keberagaman cara
belajar (Rose & Gravel, 2010). Penelitian
telah mengkonfirmasi keberadaan tiga
jaringan otak terlibat dalam pembelajaran
yaitu jaringan affective, recognition, dan
strategic (Rose & Meyer, 2002).
C Universal Design for Learning (UDL)
Strategic networks‘how’
Affective networks
‘why’
Recognition networks
‘what’
UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL) 3UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL)2
JARINGAN STRATEGI
Menyediakan berbagai pilihan untuk executive function
Menyediakan berbagai pilihan untuk berekspresi dan berkomunikasiakan pilihan untuk persepsi
Menyedikan berbagai pilihan untuk aksi fisik
JARINGAN REKOGNISI
Menyediakan pilihan untuk dapat memahami
Menyediakan pilihan untuk ekspresi matematika, dan symbol
Menyediakan pilihan untuk persepsi
Jaringan affective bertanggung jawab atas "mengapa" kita
harus mepelajari ini, jaringan recognition membantu kita
memperoleh mengenai "apa" yang kita akan pelajari, serta
jaringan strategic memproses "bagaimana" cara kita
mempelajarinya. Agar ketiga jaringan tersebut terlibat, maka
guru harus melakukan 3 hal berikut:
AFFECTIVE NETWORKS:THE OF LEARNINGWHY
AFFECTIVE NETWORKS:THE OF LEARNING HOW
AFFECTIVE NETWORKS:THE OF LEARNING WHAT
JARINGAN AFEKTIF
Menyediakan pilihan untuk mengatur diri
Menyediakan pilihan untuk mempertahankan usaha dan ketekunan
Menyediakan pilihan untuk merekrut minat
Untuk jaringan affective,
guru harus menstimulasi mengenai mengapa mereka harus mempelajarinya, apa relevansi dalam kehidupan mereka sehingga terbangun rasa ketertarikan peserta didik pada pembelajaran dan meningkatnya motivasi belajar.
Untuk jaringan recognition,
guru harus mampu mempresentasikan materi dengan berbagai cara untuk dapat mengakomodasi keunikan gaya belajar, potensi dan tantangan yang dimiliki setiap peserta didik.
Untuk jaringan strategic,
guru harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukan atau mengekspresikan apa yang telah mereka pelajari dengan cara mereka.
1 2 3
.............................................
.............................................
Dalam sebuah penelitian menyarankan bahwa untuk mencapai
perencanaan pembelajaran yang efektif untuk peserta didik yang beragam,
maka guru harus mempertimbangkan bagaimana mengintegrasikan tiga
prinsip tersebut ke dalam pembelajaran dan praktik penilaiannya (T. E. Hall,
Meyer, & Rose, 2012).
Dasar dari desain universal untuk pembelajaran terletak pada keyakinan
bahwa guru dan pengembang kurikulum harus mengidentifikasi dan memperbaiki
hambatan belajar peserta didik melalui perencanaan pembelajaran yang efektif
dengan fokus pada keterlibatan, penggunaan materi yang fleksibel, dan
pembelajaran yang dapat diakses secara bermakna.
BERMAKNA
UDLFLEKSIBEL
KETERLIBATAN
2 Apa itu UDL?
UDL adalah kerangka kerja dengan seperangkat
prinsip untuk belajar dan mengajar, berdasarkan
wawasan ilmiah tentang bagaimana manusia
belajar sebagai upaya dalam meningkatkan serta
mengoptimalkan pengajaran dan pembelajaran
bagi peserta didik yang memiliki kebutuhan
belajar yang beragam, termasuk, peserta didik
penyandang disabilitas.
UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL) 5UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL)4
JARINGAN STRATEGI
Menyediakan berbagai pilihan untuk executive function
Menyediakan berbagai pilihan untuk berekspresi dan berkomunikasiakan pilihan untuk persepsi
Menyedikan berbagai pilihan untuk aksi fisik
JARINGAN REKOGNISI
Menyediakan pilihan untuk dapat memahami
Menyediakan pilihan untuk ekspresi matematika, dan symbol
Menyediakan pilihan untuk persepsi
Jaringan affective bertanggung jawab atas "mengapa" kita
harus mepelajari ini, jaringan recognition membantu kita
memperoleh mengenai "apa" yang kita akan pelajari, serta
jaringan strategic memproses "bagaimana" cara kita
mempelajarinya. Agar ketiga jaringan tersebut terlibat, maka
guru harus melakukan 3 hal berikut:
AFFECTIVE NETWORKS:THE OF LEARNINGWHY
AFFECTIVE NETWORKS:THE OF LEARNING HOW
AFFECTIVE NETWORKS:THE OF LEARNING WHAT
JARINGAN AFEKTIF
Menyediakan pilihan untuk mengatur diri
Menyediakan pilihan untuk mempertahankan usaha dan ketekunan
Menyediakan pilihan untuk merekrut minat
Untuk jaringan affective,
guru harus menstimulasi mengenai mengapa mereka harus mempelajarinya, apa relevansi dalam kehidupan mereka sehingga terbangun rasa ketertarikan peserta didik pada pembelajaran dan meningkatnya motivasi belajar.
Untuk jaringan recognition,
guru harus mampu mempresentasikan materi dengan berbagai cara untuk dapat mengakomodasi keunikan gaya belajar, potensi dan tantangan yang dimiliki setiap peserta didik.
Untuk jaringan strategic,
guru harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukan atau mengekspresikan apa yang telah mereka pelajari dengan cara mereka.
1 2 3
.............................................
.............................................
Dalam sebuah penelitian menyarankan bahwa untuk mencapai
perencanaan pembelajaran yang efektif untuk peserta didik yang beragam,
maka guru harus mempertimbangkan bagaimana mengintegrasikan tiga
prinsip tersebut ke dalam pembelajaran dan praktik penilaiannya (T. E. Hall,
Meyer, & Rose, 2012).
Dasar dari desain universal untuk pembelajaran terletak pada keyakinan
bahwa guru dan pengembang kurikulum harus mengidentifikasi dan memperbaiki
hambatan belajar peserta didik melalui perencanaan pembelajaran yang efektif
dengan fokus pada keterlibatan, penggunaan materi yang fleksibel, dan
pembelajaran yang dapat diakses secara bermakna.
BERMAKNA
UDLFLEKSIBEL
KETERLIBATAN
2 Apa itu UDL?
UDL adalah kerangka kerja dengan seperangkat
prinsip untuk belajar dan mengajar, berdasarkan
wawasan ilmiah tentang bagaimana manusia
belajar sebagai upaya dalam meningkatkan serta
mengoptimalkan pengajaran dan pembelajaran
bagi peserta didik yang memiliki kebutuhan
belajar yang beragam, termasuk, peserta didik
penyandang disabilitas.
UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL) 5UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL)4
3 Tujan UDLa. Memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta
didik untuk berhasil.
b. Menciptakan lingkungan belajar yang menantang, bermakna
dan fleksibel yang bekerja untuk semua peserta didik.
c. Mengembangkan berbagai metode pengajaran untuk
menghilangkan hambatan belajar
d. Membantu peserta didik menjadi pembelajar yang mahir
UDL merupakan kerangka kerja bagi guru dalam merencanakan pembelajaran bagi
peserta didik yang beragam. Ketika guru ingin menerapkan kerangka UDL dalam
menyusun rencana pembelajaran, maka guru dapat mengambil tahapan desain
universal pada bidang arsitektur (Schwanke, Smith & Edyburn, 2001), serta
mengimplementasikannya dalam bidang pendidikan, sebagai berikut:
1. Advokasi
Dalam kontek desain universal untuk pembelajaran, tahapan advokasi dapat
dilakukan dengan melakukan komunikasi secara persuasif dalam upaya
membangun kesadaran bagi semua, baik guru maupun peserta didik mengenai
konsep keberagaman. Tahap advokasi ini diharapkan dapat membangun kesadaran
akan adanya kebutuhan yang beragam dari setiap peserta didik, rasa saling
menghargai, percaya diri dan dapat memotivasi semua agar saling bersinergi guna
melakukan perubahan dalam pembelajaran untuk keberhasilan bersama.
2. Akomodasi
Melihat desain tangga di bawah ini, arsitektur
berusaha memberikan akomodasi untuk
keberagaman penggunanya. Akomodasi berupa
pegangan tangan ditujukan untuk pengguna
lanjut usia, jalan landai untuk mengakomodasi
pengguna yang menggunakan kursi roda, dan membuat titian tangga yang tidak
tinggi untuk mengkakomodasi peserta didik kecil agar mudah menggunakan tangga
tersebut. Desain tangga ini pada akhirnya dapat digunakan oleh semua orang.
3. Aksesibilitas
Tahap aksesibilitas ini adalah tahapan yang paling diharapkan yaitu tahapan dimana
terciptanya lingkungan belajar yang telah direkayasa dimana akomodasi dan
dukungan yang guru berikan telah mengakomodasi keberagaman peserta didik,
sehingga tepenuhi kebutuhan belajarnya.
C Menggunakan kerangka UDL dalam merencanakan pembelajaran
.................................................................
.............................................................................................................
4 Tiga Prinsip UDL Center for Applied Special Technology (CAST) menjelaskan
kerangka UDL melalui tiga prinsip berikut:
Menyediakan berbagai cara keterlibatan untuk mendukung pembelajaran afektif (yaitu, mengapa kita belajar): Mempertimbangkan bagaimana melibatkan peserta didik guna merangsang minat dan memotivasi dalam belajar melalui kegiatan seperti pembelajaran kolaboratif, permainan dan simulasi, nyata dan virtual.
Menyediakan berbagai sarana yang representatif untuk mendukung cara kita memberikan makna pada pembelajaran (menyediakan konten melalui berbagai cara, seperti diskusi, bacaan, teks digital, dan presentasi multimedia)
1 2 3
......................................................................
.......................................................................
Multiple means of engagement
Menyediakan berbagai cara yaitu berupa tindakan dan ekspresi sebagai upaya dalam mendukung cara belajar yang strategis (yaitu, bagaimana kita belajar): Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan pemahaman mereka dalam berbagai cara seperti melalui tes atau makalah, melalui seni, presentasi multimedia, dan rekaman digital.
Multiple means of representation
Multiple means of action & expression
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL) 7UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL)6
3 Tujan UDLa. Memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta
didik untuk berhasil.
b. Menciptakan lingkungan belajar yang menantang, bermakna
dan fleksibel yang bekerja untuk semua peserta didik.
c. Mengembangkan berbagai metode pengajaran untuk
menghilangkan hambatan belajar
d. Membantu peserta didik menjadi pembelajar yang mahir
UDL merupakan kerangka kerja bagi guru dalam merencanakan pembelajaran bagi
peserta didik yang beragam. Ketika guru ingin menerapkan kerangka UDL dalam
menyusun rencana pembelajaran, maka guru dapat mengambil tahapan desain
universal pada bidang arsitektur (Schwanke, Smith & Edyburn, 2001), serta
mengimplementasikannya dalam bidang pendidikan, sebagai berikut:
1. Advokasi
Dalam kontek desain universal untuk pembelajaran, tahapan advokasi dapat
dilakukan dengan melakukan komunikasi secara persuasif dalam upaya
membangun kesadaran bagi semua, baik guru maupun peserta didik mengenai
konsep keberagaman. Tahap advokasi ini diharapkan dapat membangun kesadaran
akan adanya kebutuhan yang beragam dari setiap peserta didik, rasa saling
menghargai, percaya diri dan dapat memotivasi semua agar saling bersinergi guna
melakukan perubahan dalam pembelajaran untuk keberhasilan bersama.
2. Akomodasi
Melihat desain tangga di bawah ini, arsitektur
berusaha memberikan akomodasi untuk
keberagaman penggunanya. Akomodasi berupa
pegangan tangan ditujukan untuk pengguna
lanjut usia, jalan landai untuk mengakomodasi
pengguna yang menggunakan kursi roda, dan membuat titian tangga yang tidak
tinggi untuk mengkakomodasi peserta didik kecil agar mudah menggunakan tangga
tersebut. Desain tangga ini pada akhirnya dapat digunakan oleh semua orang.
3. Aksesibilitas
Tahap aksesibilitas ini adalah tahapan yang paling diharapkan yaitu tahapan dimana
terciptanya lingkungan belajar yang telah direkayasa dimana akomodasi dan
dukungan yang guru berikan telah mengakomodasi keberagaman peserta didik,
sehingga tepenuhi kebutuhan belajarnya.
C Menggunakan kerangka UDL dalam merencanakan pembelajaran
.................................................................
.............................................................................................................
4 Tiga Prinsip UDL Center for Applied Special Technology (CAST) menjelaskan
kerangka UDL melalui tiga prinsip berikut:
Menyediakan berbagai cara keterlibatan untuk mendukung pembelajaran afektif (yaitu, mengapa kita belajar): Mempertimbangkan bagaimana melibatkan peserta didik guna merangsang minat dan memotivasi dalam belajar melalui kegiatan seperti pembelajaran kolaboratif, permainan dan simulasi, nyata dan virtual.
Menyediakan berbagai sarana yang representatif untuk mendukung cara kita memberikan makna pada pembelajaran (menyediakan konten melalui berbagai cara, seperti diskusi, bacaan, teks digital, dan presentasi multimedia)
1 2 3
......................................................................
.......................................................................
Multiple means of engagement
Menyediakan berbagai cara yaitu berupa tindakan dan ekspresi sebagai upaya dalam mendukung cara belajar yang strategis (yaitu, bagaimana kita belajar): Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan pemahaman mereka dalam berbagai cara seperti melalui tes atau makalah, melalui seni, presentasi multimedia, dan rekaman digital.
Multiple means of representation
Multiple means of action & expression
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL) 7UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL)6
Tomlinson, (1995a, 1995b) menjelaskan bahwa untuk memulai pendekatan desain
universal untuk pembelajaran mengharuskan pendidik untuk memikirkan tiga
aspek dalam kurikulum yaitu: konten, proses, dan produk. Konten menyangkut
apa yang diajarkan atau apa yang kita ingin peserta didik pelajari, ketahui, dan
lakukan. Proses menyangkut bagaimana peserta didik memahami apa yang
mereka pelajari. Produk menyangkut bagaimana peserta didik mendemonstrasi-
kan apa yang dipelajari. Guru harus memastikan ketiga prinsip UDL dapat
diimplementasikan dalam rancangan pembelajaran yang akan dibuat dengan
memperhatikan hal-hal berikut:
JARINGAN STRATEGIJARINGAN REKOGNISI
AFFECTIVE NETWORKS:THE OF LEARNINGWHY
AFFECTIVE NETWORKS:THE OF LEARNING HOW
AFFECTIVE NETWORKS:THE OF LEARNING WHAT
JARINGAN AFEKTIF
Bagaimana guru mendukung dan memotivasi perserta didik. Guru harus memahamkan semua peserta didik mengenai: Apa yang peserta didik
sudah ketahui? Apa yang peserta didik
ingin ketahui? Apa yang akan kita
pelajari? Mengapa ini penting
dipelajari? Mengapa kita harus
berusaha dan mengabiskan waktu untuk mempelajari ini?
Apa dampaknya jika mereka tidak mempelajarinya?
Bagaimana guru menyediakan berbagai respresentasi media, metode yang dapat mengakomodasi keberagaman peserta didik berkebutuhan khusus. Oleh karenanya guru sebaiknya: Melakukan asesmen untuk
mengetahui gaya belajar peserta didik, potensi dan tantangan yang dimiliki setiap peserta didik dalam belajar.
Mengetahui potensi sekolah dan memanfaatkannya dalam mendukung penyajian materi yang beragam
Merencanakan pembelajaran yang bisa diakes oleh peserta didik yang memiliki gaya belajar auditori, visual, dan juga kinestetik.
Merencanakan materi pembelajaran yang representasif dengan pendekatan multi sensori, untuk menjamin peserta didik yang memiliki hambatan dapat belajar melalui sensori yang paling menonjol dari yang mereka miliki
Pembelajaran mediasi teman sabaya, dimana antar teman bisa saling membantu mengajarkan pada teman lainnya.
Guna mengimplementasikan prinsip UDL ini dalam merancang pembelajaran, ada
beberapa hal yang perlu guru lakukan yaitu:
1 Mengenali keberagaman peserta didik.
2 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mungkin menghambat pembelajaran.
3 Menganalisis potensi sekolah
4 Menentukan tujuan pembelajaran yang jelas
5 Menciptakan lingkungan yang dapat memotivasi peserta didik unuk belajar, fleksibel
dan melibatkan semua.
6 Memanfaatkan semua potensi sekolah guna menyediakan berbagai representasi
sumber belajar yang variatif sehingga dapat mengakomodasi keberagaman dari
peserta didik.
7 Memberikan kesempatan yang beragam bagi peserta didik dalam proses penilaian
dengan cara megekpresikan setiap hal yang didapatkan/dipahami dalam
pembelajaran
8 Membantu peserta didik untuk menjadi pembelajar yang mahir.
Bagaimana guru memberikan keluasan untuk mengekspresikan apa yang mereka pahami, misal: melalui presentasi oral melalui poster yang
dibuat oleh murid karangan lagu yang
ditampilkan murid gambar atau film
animasi yang dibuat murid
dsb.
Hal ini pun mendorong guru untuk memilih cara penilaian yang beragam, tidak hanya melaui tes tapi juga projek, fortopolio, self-assessment, dsb.
Memahami keberagaman gaya belajar, potensi dan tantangan setiap peserta
didik dalam belajar
Rancangan pembelajaran berdasarkan
kerangka UDL
Membantu peserta didik untuk menjadi
pembelajar yang mahir
Memberikan kesempatan yang beragam untuk menilai dan megekpresikan hal apa yang peserta didik dapatan/
pahami
Memanfaatkan semua potensi sekolah guna
menyediakan berbagai representasi sumber belajar yang variatif
Mengidentifikasi faktor-faktor yang mungkin menghambat
pembelajaran
Menciptakan lingkungan belajar yang memotivasi
belajar, fleksibel dan melibatkan semua
Menetapkan Tujuan pembelajaran yang jelas
Menanalisis potensi sekolah
UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL) 9UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL)8
Tomlinson, (1995a, 1995b) menjelaskan bahwa untuk memulai pendekatan desain
universal untuk pembelajaran mengharuskan pendidik untuk memikirkan tiga
aspek dalam kurikulum yaitu: konten, proses, dan produk. Konten menyangkut
apa yang diajarkan atau apa yang kita ingin peserta didik pelajari, ketahui, dan
lakukan. Proses menyangkut bagaimana peserta didik memahami apa yang
mereka pelajari. Produk menyangkut bagaimana peserta didik mendemonstrasi-
kan apa yang dipelajari. Guru harus memastikan ketiga prinsip UDL dapat
diimplementasikan dalam rancangan pembelajaran yang akan dibuat dengan
memperhatikan hal-hal berikut:
JARINGAN STRATEGIJARINGAN REKOGNISI
AFFECTIVE NETWORKS:THE OF LEARNINGWHY
AFFECTIVE NETWORKS:THE OF LEARNING HOW
AFFECTIVE NETWORKS:THE OF LEARNING WHAT
JARINGAN AFEKTIF
Bagaimana guru mendukung dan memotivasi perserta didik. Guru harus memahamkan semua peserta didik mengenai: Apa yang peserta didik
sudah ketahui? Apa yang peserta didik
ingin ketahui? Apa yang akan kita
pelajari? Mengapa ini penting
dipelajari? Mengapa kita harus
berusaha dan mengabiskan waktu untuk mempelajari ini?
Apa dampaknya jika mereka tidak mempelajarinya?
Bagaimana guru menyediakan berbagai respresentasi media, metode yang dapat mengakomodasi keberagaman peserta didik berkebutuhan khusus. Oleh karenanya guru sebaiknya: Melakukan asesmen untuk
mengetahui gaya belajar peserta didik, potensi dan tantangan yang dimiliki setiap peserta didik dalam belajar.
Mengetahui potensi sekolah dan memanfaatkannya dalam mendukung penyajian materi yang beragam
Merencanakan pembelajaran yang bisa diakes oleh peserta didik yang memiliki gaya belajar auditori, visual, dan juga kinestetik.
Merencanakan materi pembelajaran yang representasif dengan pendekatan multi sensori, untuk menjamin peserta didik yang memiliki hambatan dapat belajar melalui sensori yang paling menonjol dari yang mereka miliki
Pembelajaran mediasi teman sabaya, dimana antar teman bisa saling membantu mengajarkan pada teman lainnya.
Guna mengimplementasikan prinsip UDL ini dalam merancang pembelajaran, ada
beberapa hal yang perlu guru lakukan yaitu:
1 Mengenali keberagaman peserta didik.
2 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mungkin menghambat pembelajaran.
3 Menganalisis potensi sekolah
4 Menentukan tujuan pembelajaran yang jelas
5 Menciptakan lingkungan yang dapat memotivasi peserta didik unuk belajar, fleksibel
dan melibatkan semua.
6 Memanfaatkan semua potensi sekolah guna menyediakan berbagai representasi
sumber belajar yang variatif sehingga dapat mengakomodasi keberagaman dari
peserta didik.
7 Memberikan kesempatan yang beragam bagi peserta didik dalam proses penilaian
dengan cara megekpresikan setiap hal yang didapatkan/dipahami dalam
pembelajaran
8 Membantu peserta didik untuk menjadi pembelajar yang mahir.
Bagaimana guru memberikan keluasan untuk mengekspresikan apa yang mereka pahami, misal: melalui presentasi oral melalui poster yang
dibuat oleh murid karangan lagu yang
ditampilkan murid gambar atau film
animasi yang dibuat murid
dsb.
Hal ini pun mendorong guru untuk memilih cara penilaian yang beragam, tidak hanya melaui tes tapi juga projek, fortopolio, self-assessment, dsb.
Memahami keberagaman gaya belajar, potensi dan tantangan setiap peserta
didik dalam belajar
Rancangan pembelajaran berdasarkan
kerangka UDL
Membantu peserta didik untuk menjadi
pembelajar yang mahir
Memberikan kesempatan yang beragam untuk menilai dan megekpresikan hal apa yang peserta didik dapatan/
pahami
Memanfaatkan semua potensi sekolah guna
menyediakan berbagai representasi sumber belajar yang variatif
Mengidentifikasi faktor-faktor yang mungkin menghambat
pembelajaran
Menciptakan lingkungan belajar yang memotivasi
belajar, fleksibel dan melibatkan semua
Menetapkan Tujuan pembelajaran yang jelas
Menanalisis potensi sekolah
UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL) 9UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL)8
Burton, Mallory (2010) Universal Design For Learning In BCUDL Legacy Of The Project. Special Education Technology – British Columbia.
Hall, T.E., Meyer, A., Rose, D.H., Eds.& (2012). Universal design for learning in the classroom: Practical applications. New York: Guilford Press.
Israel, M., Ribuffo, C., & Smith, S. (2014). Universal Design for Learning innovation configuration: Recommendations for teacher preparation and professional development (Document No. IC-7). Retrieved from University of Florida, Collaboration for Effective Educator, Development, Accountability, and Reform Center website: http://ceedar. education. ufl. edu/tools/innovation-configurations.
Katz, J. (2012). Teaching to diversity: The three-block model of universal design for learning. Portage & Main Press.
Knarlag, K., Olaussen, E.& (2016). Developing inclusive teaching and learning through the principles of universal design. In Universal Design 2016: Learning from the Past, Designing for the Future (pp. 165-166). IOS Press.
Quirke, M., McCarthy, P. & (2020). A Conceptual Framework of Universal Design for Learning (UDL) for the Irish Further Education and Training Sector.
Rose, D. H., Meyer, A. & (2002). Teaching every student in the digital age: Universal Design for Learning. Alexandria, VA: ASCD.
Referensi:
UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL)10
Rose, D. H., Gravel, J.W. & (2010). Universal design for learning. In B. McGaw, P. Peterson, & E. Baker (Eds.). International Encyclopedia of Education (3rd Ed.). Oxford: Elsevier.
Schwanke, T. D., Smith, R. O., Edyburn, D. L. & (2001). AA3 model diagram developed as accessibility and universal design instructional tool. In RESNA 2001 annual conference proceedings (Vol. 21, No. 1, pp. 205-207). Washington, DC: RESNA Press.
UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL) 11
Burton, Mallory (2010) Universal Design For Learning In BCUDL Legacy Of The Project. Special Education Technology – British Columbia.
Hall, T.E., Meyer, A., Rose, D.H., Eds.& (2012). Universal design for learning in the classroom: Practical applications. New York: Guilford Press.
Israel, M., Ribuffo, C., & Smith, S. (2014). Universal Design for Learning innovation configuration: Recommendations for teacher preparation and professional development (Document No. IC-7). Retrieved from University of Florida, Collaboration for Effective Educator, Development, Accountability, and Reform Center website: http://ceedar. education. ufl. edu/tools/innovation-configurations.
Katz, J. (2012). Teaching to diversity: The three-block model of universal design for learning. Portage & Main Press.
Knarlag, K., Olaussen, E.& (2016). Developing inclusive teaching and learning through the principles of universal design. In Universal Design 2016: Learning from the Past, Designing for the Future (pp. 165-166). IOS Press.
Quirke, M., McCarthy, P. & (2020). A Conceptual Framework of Universal Design for Learning (UDL) for the Irish Further Education and Training Sector.
Rose, D. H., Meyer, A. & (2002). Teaching every student in the digital age: Universal Design for Learning. Alexandria, VA: ASCD.
Referensi:
UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL)10
Rose, D. H., Gravel, J.W. & (2010). Universal design for learning. In B. McGaw, P. Peterson, & E. Baker (Eds.). International Encyclopedia of Education (3rd Ed.). Oxford: Elsevier.
Schwanke, T. D., Smith, R. O., Edyburn, D. L. & (2001). AA3 model diagram developed as accessibility and universal design instructional tool. In RESNA 2001 annual conference proceedings (Vol. 21, No. 1, pp. 205-207). Washington, DC: RESNA Press.
UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL) 11