sistem ekonomi politik cina

126
SISTEM EKONOMI POLITIK CINA (Studi Kasus: Peralihan Sistem Ekonomi Sosialisme Menuju Sistem Ekonomi Kapitalisme ) Disusun Oleh : Elya Novita Sari S 130906065 Dosen Pembimbing: Prof. Subhilhar, MA., Ph.D DEPARTEMEN ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2017 Universitas Sumatera Utara

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

(Studi Kasus: Peralihan Sistem Ekonomi Sosialisme Menuju Sistem Ekonomi Kapitalisme )

Disusun Oleh :

Elya Novita Sari S

130906065

Dosen Pembimbing: Prof. Subhilhar, MA., Ph.D

DEPARTEMEN ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2017

Universitas Sumatera Utara

Page 2: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU POLITIK ELYA NOVITA SARI SITUMORANG (130906065) SISTEM EKONOMI POLITIK CINA (Studi Kasus: Peralihan Sistem Ekonomi Sosialisme Menuju Sistem Ekonomi Kapitalisme) Rincian Isi Skripsi: 113 halaman, 21 buku, 7 jurnal dan 13 situs internet.

ABSTRAK Penelitian ini mencoba menguraikan tentang peralihan sistem ekonomi Cina dari sistem sosialisme menuju sistem kapitalisme. Dimana tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi peralihan sistem ekonomi Cina dari sosialisme menuju kapitalisme dalam perspektif analisis perbandingan. Oleh sebab itu, interaksi politik dalam hal ini berkaitan antara kepemimpinan Mao Zedong sebagai pemimpin revolusi Cina menuju sosialisme dengan kepemimpinan Deng Xiaoping yang reformasi Cina menuju sistem kapitalisme. Penelitian juga melihatbagaimana keadaan masyarakat Cina dibawah sistem sosialisme dan keadaan Cina dibawah sistem kapitalisme. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersumber dari buku-buku,arsip-arsip, dokumen-dokumen dan internet. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif yaitu dengan membuat, menggambarkan, meringkaskan dari berbagai kondisi dengan berbagai variabel yang timbul pada objek penelitian ini dan mengungkapkan fakta melalui pengumpulan data-data untuk kemudian dipelajari, diolah, dianalisa dan kemudian ditafsirkan yang disajikan secara deskriptif. Adapun teori yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah Teori Ekonomi Politik dan Teori Sosialisme Marxisme. Teori Ekonomi Politik penulis gunakan untuk melihat dan mengalisis sistem ekonomi Cina dimasa Mao Zedong maupun di masa Deng Xiaoping Sementara teori Sosialisme Marxis penulis gunakan untuk membedah ekonomi politik Cina sebagai negara sosialisme dengan perspektif Marx. Sehingga penulis mampu menyimpulkan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi peralihan sistem ekonomi Cina. Faktor internal peralihan disebabkan oleh tingginya tingkat kesenjangan ditengah masyarakat akibat fase awal peralihan sistem feodal menjadi sistem sosialisme masih menyisakan watak borjuasi di Cina. Dampaknya, watak klas borjuasi masih ada didalam kepemimpinan Partai Komunis Cina. Hal ini yang menciptakan pandangan yang berbeda bagi kalangan marxis dan kalangan revisionis dalam melihat kontradiksi didalam masyarakat Cina. Sedangkan faktor eksternal peralihan disebabkan oleh

Universitas Sumatera Utara

Page 3: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

kekalahan negara Uni Soviet sebagai kiblat negara sosialisme dan kampanye hitam oleh kalangan negara dunia dalam memandang sosialisme di era Mao Zedong. Kata kunci : Ekonomi Politik,Klas, Restorasi Kapitalisme danRevisionis Moderen,

Universitas Sumatera Utara

Page 4: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

UNIVERSITY OF SUMATERA UTARA FACULTY OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE DEPARTMENT OF POLITICAL SCIENCE ELYA NOVITA SARI SITUMORANG (130906065) THE SYSTEM OF POLITICAL ECONOMY OF CHINA (Case study : The Transition from a socialist to capitalist economic system) Description : 114 pages, 21 books, 7 journal, and 13 websites

ABSTRACT This research tried to explain about the transition of China’s economic system from a socialist to capitalist system. This research was aimed at describing the factors that influence the transition of China’s economic system from a socialist to capitalist system in the perspective of comparative analysis. Therefore, the political interaction is related to the leadership of Mao Zedong as China’s revolutionary leader to socialism and the leadership of Deng Xiaoping who reformed China to capitalist system. This research also described condition of the people of China under capitalist system. This research used datas that come from books, archieves, documents, and websites. The method analysis that is used for this research was the descriptive qualitative method which is done by making, describing, summarizing from many conditions with some variables appeared on the object of this research, and revealing facts by gathering datas to be learned, processed, analyzed, and interpreted descriptively. The writer used the theory of Political Economy Theory and Marxism Socialism Theory. The Theory of Political Economy is used for describing and analyzing the China’s economic system under Mao Zedong and Deng Xiaoping . Meanwhile, Marxism Socialism Theory is used for reviewing China’s political economic as socialist country in the perspective of Marx Hence, the writer is able to conclude the internal and external factors that influence the transition of China’s economic system. The Internal factor was caused by the high levelof inequality between the people of China as a result of the first phase of the transition from a feudalist system to socialist system that still left the bourgeoisie character in China. Consequently, the bourgeoisie character still left in the leadership of China’s Communist Party. This created the different views for marxist and revisionist group that looked upon the contradictions of the people of China. While the external factor was caused by the defeat of Uni Soviet as the central of socialist country and the black campaign by the world countries for viewing socialism under Mao zedong.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Keywords : Political Economy, Class, Capitalism Restoration and Modern Revisionist.

Universitas Sumatera Utara

Page 6: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala

limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan

penulisan skripsi ini dengan tepat waktu. Skripsi ini berjudul “Sistem Ekonomi

Politik Cina (Studi Kasus : Peralihan Sistem Ekonomi Sosialisme Menuju Sistem

Ekonomi Kapitalisme).

Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang disusun dan ditujukan untuk

memenuhi syarat menempuh ujian akhir Strata-1, Jurusan Ilmu Politik, Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. Skripsi ini dapat

terselesaikan dengan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu

ucapan terima kasih juga tidak lupa penulis haturkan kepada :

1. Terima kasih kepada Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si selaku Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Terimakasih kepada Ibu Dra. T. Irmayani, M.Si selaku Ketua Departemen Ilmu

Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

3. Terima kasih kepada Bapak Prof. Subhilhar, M.A, Ph.D selaku dosen

pembimbing saya. Terima kasih untuk segala saran, kritik, dan motivasi yang

diberikan dalam membimbing dan mengarahkan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

4. Kedua orang tua Saya, Bapak Samidun Situmorang dan Ibu Damsiah Siregar

yang selalu memberikan semangat kepada saya baik secara moril maupun

materi. Terimakasih atas dukungan yang diberikan selama ini.

5. Seluruh dosen dan staft pengajar Ilmu Politik FISIP USU yang sudah memberi

ilmu pengetahuan dan pengajaran kepada saya selama kuliah di Ilmu Politik

FISIP USU.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

6. Kedua saudara saya, Andes Febriansyah Situmorang, S.E dan Afrilio

Heriansyah Situmorang, S.H yang telah memberikan dukungannya selama ini.

7. Rekan-rekan Ikatan Mahasiswa Departemen Ilmu Politik secara khusus kepada

teman-teman angkatan 2013, yang telah memulai perjalanan mulai dari awal

perkuliahan sampai dipenghujung akhir akademik kita.Semoga kawan-kawan

dapat segera menyelesaikan skripsinya.Dan juga seluruh pihak terkait yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik

dalam pengumpulan data, pengolahan data, serta penyajiannya. Penulis berharap

penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca walaupun masih terdapat

banyak kekurangan dalam penulisan. Oleh karena itu, penulis sangat terbuka

untuk menerima kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih bagi semua pihak

yang telah memberi bimbingan, masukan, bantuan, dan dukungan selama proses

pengerjaan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Medan, Februari 2017

Elya Novita Sari Situmorang

130906065

Universitas Sumatera Utara

Page 8: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

DAFTAR ISI

ABSTRAK …………………………………............................................. i

ABSTRACT ………………............................………………................ ii

KATA PENGANTAR …………………………………............................ iii

DAFTAR ISI ……………………………………….................................. iv

BAB I : PENDAHULUAN ………………………………………............ 1

1.1 Latar Belakang …………………………………………………........... 1

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………..........… 11

1.3. Batasan Masalah …………………………………………..........…… 12

1.4 Tujuan Penelitian …………………………………………...........…… 12

1.5 Manfaat Penelitian ……………………………………………............ 12

1.6 Kerangka Teori…………………………………………………........... 13

1.6.1 Teori Ekonomi Politik …………………………………........ 13

1.6.2 Teori Sosialisme Marxis....................................................... 22

1.7 Metodologi Penelitian ........................................................................ 27

1.7.1 Metode Penelitian ......………………………………........... 27

1.7.2 Jenis Penelitian ………………………………………......... 27

1.7.3 Teknik Pengumpulan Data ……………………………......... 28

Universitas Sumatera Utara

Page 9: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

1.7.4 Teknik Analisis Data …………………………………......... 28

1.8 Sistematika Penulisan ……………………………………………........ 30

BAB II : PROFIL NEGARA CINA …………………........................... 32

2.1. Sejarah Negara Cina ……………………………………….................. 32

2.1.1. Fase Sistem Masyarakat Perbudakan Menuju Sistem

Masyarakat Feodal Di Negara Cina (2100 SM-1644) ... 32

2.1.2. Fase Sistem Masyarakat Feodal dan Sistem Kolonialisme

Di Negara Cina (1644-1911) ……………………....... 35

2.1.3. Republik Cina Dibawah Kepemimpinan Pemerintahan

Nasionalis (1912) …………………...…………………...... 38

2.1.4. Kebangkitan Gerakan Komunis Di Era Pemerintahan

Nasionalis (1927) ……………...…………......................... 39

2.1.5. Pemerintahan Nasionalis Cina dan Kaum Komunis

Melawan Agresi Militer Jepang ……...…………............ 40

2.1.6. Fase Kemenangan Kaum Komunis Cina (Revolusi Sosial

Cina) …...………….....…...………….....…...…………..... 42

2.1.7. Fase Cina Dibawah Kepemimpinan Kaum Komunis

dan Kemunculan Revisionis Modern ….....…...…......... 44

2.2. Keadaan Alam & Sosial …….....…...………….....…................... 45

2.2.1. Keadaan Alam ...…...………….....…............................. 46

2.2.2. Keadaan Sosial ...………….....…................................... 47

Universitas Sumatera Utara

Page 10: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

BAB III : PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA

MENUJU SISTEM EKONOMI KAPITALISME ………............... 53

3.1. Kebijakan Ekonomi Politik Mao Zedong ….....…................ ......... 65

3.2. Kebijakan Ekonomi Politik Deng Xiaoping ........................... ......... 70

3.3. Perbedaan Sistem Ekonomi Politik Mao Zedong Dengan Sistem

Ekonomi Politik Deng Xiaoping ............................................ .......... 75

3.3.1. Pembangunan Politik Negara Cina.......................... .......... 76

3.3.2. Kebijakan Ekonomi Politik Cina.......................... ........... 80

3.3.3. Kediktatoran Klas Masyarakat Cina.......................... ......... 85

3.3.4. Kebijakan Kebudayaan Cina.......................... .................... 90

3.4. Faktor-Faktor Mempengaruhi Peralihan Sistem Ekonomi Politik

Cina Dari Sosialisme-Kapitalisme ............................................ ......... 96

3.4.1. Faktor Internal.......................................................... ...... 96

3.4.2. Faktor Eksternal................................................... ....... 104

BAB IV : PENUTUP ........................................................ ................ 111

4.1. Kesimpulan .......................... .......................................... ....... 111

4.2. Saran .......................... .......................................................... ...... 112

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... .......... 114

Universitas Sumatera Utara

Page 11: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam memahami ekonomi politik sebagai sebuah disiplin ilmu antara

ilmu ekonomi dan ilmu politik, maka tujauan orientasinya adalahanalisa kebijakan

ekonomi melalui proses politik.Tidak lain sebagai syarat untuk memajukan

kekuatan kesejahteraan negara dan masyarakatnya. Perkembangantentang sistem

corak produksi masyarakat dan negara tidak boleh dilepaskan dari perkembangan

sistem ekonomi masyarakatnya. Ketika sistem ekonominya bersifat kolektif

seperti halnya dizaman komunal primitif maka sistem politik yang digunakan juga

bersifat kolektif.

Atau sebaliknya ketika sistem ekonominya monopoli seperti hanya

dizaman kapitalisme maka sistem politik yang digunakan juga bersifat

monopoli.Ekonomi Politik adalah bagian terpenting dari dasar kehidupan

bermasyarakat. Ekonomi sebagai basis ilmu yang mempengaruhi segala aspek

dari kehidupan masyarakat, sedangkan ilmu politik sebagai ilmu yang

menentukan segala aspek dari kehidupan masyarakat. Meskipun telah mengalami

kemajuan besar, ekonomi politik pada masa lalu hanya terbatas pada kepemilikan

alat produksi atas perseorangan dan sistem kapitalis yang sama sekali tidak

berbicara tentang sistem kepemilikan bersama.

Universitas Sumatera Utara

Page 12: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Dimulai dari sistem ekonomi politik merkantilisme, keynes, maupun

liberal yang tidak dapat menjelaskan dengan komplit hukum-hukum ekonomi atas

kepemilikan pribadi dan menghiraukan sistem-sistem ekonomi kolektif. Dalam

sejarahnya perkembangannya ekonomi politik mengalami penajaman selama abad

ke 17 sebagai ilmu yang berdiri sendiri. Akan tetapi sebagai ilmu modern dan

ilmiah baru ekonomi politik mendapat kedudukan pada abad ke 18. Namun yang

menjadi titik tonggak awal sistem yang sampai saat ini masih terus eksis adalah

sistem ekonomi politik kapitalisme.

Sistem ekonomi politik kapitalisme merupakan sistem ekonomi politik

yang terus berkembang dengan corak hubungan produksi antara si pemilik modal

dengan si penjual tenaga kerja. Sejalan dengan defenisi yang dikatakan oleh

Dudley Dillard, bahwakapitalisme merupakan hubungan diantara pemilik pribadi

atas alat-alat produksi (tanah, tambang, instalasi, industri yang secara

keseluruhan disebut modal) dengan para tenaga kerja yang bebas yang menjual

tenaga kerjanya kepada majikan.1

Sistem ekonomi politik kapitalisme lahir dari keruntuhan hubungan

produksi feodalisme antara tuan tanah dengan tani hamba. Perkembangan

hubungan produksi dimasa feodalisme telah dimulai sejak abad ke-4M dan

akhirnya mengalami kehancuran akibat penguasaan alat produksi yang terus

berkepanjangan yang dilakukan tuan tanah terhadap tani-tani hamba.

1 Dudley Dillard.1988.The Barter Illusion in Classical and Neoclassical Economics. Eastern Economics Journal Vol. XIV, No. 4 Oktober-Desember. Hal. 309

Universitas Sumatera Utara

Page 13: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Hal ini ditandai dengan pergolakan tani-tani hamba yang terus

termodrenkan akibat perkembangan ilmu pengetahuan atas praktek produksi

feodalisme. Ilmu pengetahuan yang semakin berkembang sejak dimulainya era

pencerahan (renaisains) dari era kegelapan (dark age) telah menciptakan bentuk-

bentuk praktek produksi baru dari pengolahan tanah secara tradisional menuju

praktek kerja yang lebih modern. Hasil pengolahan tanah dapat dikembangkan

menjadi barang yang memiliki nilai guna lebih tinggi. Karenanya kemunculan

gilde-gilde atau industri rumah tangga di sekitar abad ke 17 ini menjadi cikal

bakal lahirnya sistem ekonomi politik kapitalisme.2

Ditengah kondisi persaingan pasar dan kesenjangan antara klas

masyarakat, telah menciptakan kontradiksi baru antara klas pekerja dengan klas

pemodal. Atas dasar ini Karl Marx mengeluarkan teorinya tentang ekonomi

politik sosialisnya yang menjadi sebuah studi ilmu ekonomi dan politik yang

Sistem kapitalisme tidak jauh berbeda dengan sistem masyarakat feodal

dimana alat produksi masih dimonopoli oleh sekelompok orang. Akan tetapi

sistem kapitalisme dengan sistem feodal, lebih bercirikan atas monopoli modal

yang dilakukan oleh kaum pemodal sebagai usaha memperkaya diri. Sistem

kapitalisme terus berkembang pesat sejalan dengan perkembangan industri yang

dikuasai oleh kaum borjuasi. Sampai akhirnya pada abad 19, sistem kapitalisme

mencapai tahapan tertingginya yaitu sistem imperialisme dari perkembangan dari

kapitalisme modren.

2 Frederick Engels. Dialektika Alam.Jakarta: Hasta Mitra. 2005. Hal 48

Universitas Sumatera Utara

Page 14: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

menghapuskan kepemilikan alat produksi atas perseorangan yang sudah

berkembang sejak lama.

Karl Marx dengan ilmiah dan menyeluruh menyelidiki kompleksitas

hubungan produksi dan pertukaran barang-barang dalam sistem kapitalis juga

terhadap sistem ekonomi lain sebelumnya. Ketika sistem ekonomi sebelumnya

melegalkan sisem ekonomi dengan corak produksi kepemilikan pribadi, maka

Marx beranggapan bahwa kepemilikan pribadi adalah cikal bakal penghisapan

manusia atas manusia.

Dalam sistem ekonomi sosialis, Marx beranggapan bahwa kontradiksi

antara pemilik alat produski dan golongan yang tidak memiliki alat produksi telah

melahirkan kesenjangan sosial yang begitu tinggi. Akan tetapi disatu sisi lain

kondisi kemiskinan adalah dasar terbangunnya persatuan untuk menciptakan

formula perkembangan sosialisme dan kebangkrutan yang akan dialami oleh

sistem kapitalisme yaitu melalui jalan revolusi sosial. Berlandaskan kepada

dialektika histori perkembangan masyarakat, Marx berdalil bahwa masa depan

sosialisme adalah anti thesis dari sistem kapitalisme.3

Berdasarkan penemuan Marx, revolusi sosialis memiliki fondasi yang

kokoh dan ilmiah sebagai satu-satunya jalan menuju sistem ekonomi politik

sosialisme. Perkembangannya revolusi sosial mulai merebah di mulai dari dataran

benua Eropa sampai ke Asia. Pergerakan-pergerakan nasional untuk

3 Nur Santoso Sayid. Negara Marxis dan Revolusi Proletariat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal 292

Universitas Sumatera Utara

Page 15: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

membebaskan diri dari sistem kapitalisme dan feodal telah membawa pembebasan

nasional dibeberapa negara. Seperti halnya di Prancis melalui Revolusi Paris

dibawah kepemimpinan Karl Marx, Uni Soviet melakukan Revolusi Oktober 1917

dibawah kepemimpinan Vladimir Lennin, dan Revolusi Tiongkok dibawah

kepemimpinan Mao Zedong yang memiliki ciri khusus jika dibandingkan dengan

revolusi di Prancis maupun Uni Soviet.

Dalam kepemimpinannya Mao melakukan strategi rekonstruksi tehadap

pemikiran dasar gerakan komunis Cina yang berbasis pada petani yaitu

mengutamakan petani sebagai kekuatan pokok revolusi, mementingkan

pembentukan tentara komunis secara tersendiri untuk melindungi keutuhan hidup

partai, menjadikan daerah pedesaan dimana sebagian besar petani tinggal sebagai

basis perjuangan. Sebab kedudukan Cina sebagai negara dibawah kekuasaan

dinasti masih mempertahankan corak produksi pertanian. Sehingga secara

kuantitatas jumlah kaum tani lebih besar dari jumlah klas buruh.

Berdirinya negara Cina sebagai Republik Rakyat Cina pada tanggal 1

Oktober 1949 sendiri menandai berakhirnya masa penguasa militer dan Republik

Cina Nasionalis. Pada tahun 1949 ini, Partai Kuo Min Tang sebagai penguasa

Republik Cina Nasionalis yang dipimpin oleh Presiden Chiang Kai Shek akhirnya

harus menyingkir ke Pulau Taiwan akibat gerakan rakyat yang merambat dari

desa mengepung kota.4

4 Ririn Daraini. Garis Besar Sejarah Cina Era Mao. Yogyakarta. 2010. Hal 25

Berdirinya RRC juga menandai berubahnya sistem

ekonomi politik Cina pada saat itu. Yaitu dari berbagai sistem ekonomi politik

Universitas Sumatera Utara

Page 16: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

yang liberal menjadi sistem ekonomi politik sosialis dengan ciri kesetaraan bagi

seluruh lapisan masyarakat di negara Cina.

Untuk tujuan itu, Mao melakukan konsolidasi untuk dapat menghilangkan

hubungan produksi yang eksploitatif yang sudah ditanamkan sejak sistem

kapitalisme. Salah satunya dengan melakukan sistem pembaharuan kepemilikan

tanah (land reform) yang dinilai perlu untuk membangun hubungan produksi

kaum tani bagi pembentukan pola pertanian kolektif. Kampanye land reform ini

sekaligus untuk menghapus kekuasaan klas tuan tanah yang selama ini menguasai

tanah-tanah di pedesaan.

Berlandaskan kepada cita-cita akan terwujudnya masyarakat modern tanpa

klas, Mao membangun industri nasional sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat. Industri nasional dibangun oleh negara tanpa campur tangan klas

pemodal. Selain itu juga Mao mencoba untuk memainkan peran negara untuk

mengatasi adanya kontradiksi dalam masyarakat melalui revolusi kebudayaan,

dari budaya individualis ke budaya kolektif.

Negara yang menganut sistem ekonomi politik sosialis dalam pemikiran

Mao adalah negara diktator demokrasi rakyat yang dipimpin oleh kelas buruh atas

persekutuan dengan kaum tani. Sedangkan fungsi negara menurut Mao adalah

sebagai alat penindas klas borjuasi dan kaum reaksioner serta klas penghisap yang

melawan revolusi sosialis. Ini memecahkan kontradiksi dalam negeri, memelihara

Universitas Sumatera Utara

Page 17: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

ketertiban dan melindungi kepentingan rakyat serta membela negara dari agresi

luar negeri terutama kapitalis.

Untuk itulah Mao menggunakan istilah Sentralisme Demokrat sebagai

sarana untuk mengatasi realitas internalnya. Dibawah kepemimpinan Mao Zedong

kedudukan klas perlahan mulai menghilang sejalan dengan kedudukan negara

dalam mendiktatori kedudukan klas borjuasi. Pada Desember 1957, Mao

mendeklarasikan program pembangunan ekonomi yang disebut “The Great Leap

Forward” atau “Lompatan Jauh Ke Depan.” Melalui program lompatan jauh

kedepan, Mao menjalankan kedudukan kaum tani sebagai tenaga kolektif dalam

menjalankan kerja produksi pertanian5

5Ibid Hal. 39

.

Para masyarakat diajak untuk bekerja di satu lahan kolektif, kemudian

berpindah ke lahan yang lain. Tujuannya untuk mempertajam nilai kolektifitas

dalam masyarakat tani. Walaupun pasca kematian Mao, doktrin tentang

kemiskinan Cina dihubungkan dengan kegagalan program ini. Menurut ekonom

Minqi Li seorang ekonom liberal beranggapan bahwa program Lompatan Jauh ke

Depan dan seluruh kegagalannya, karena Mao memaksakan versi utopian

komunisnya kepada para pemimpin partai. Melalui program-program yang tak ada

justifikasi ilmiah dan bukti historis, Mao telah memaksa para pemimpin partai di

tingkat provinsi dan lokal untuk memenuhi target produksi besar-besaran yang

tidak realistis kepada para petani.

Universitas Sumatera Utara

Page 18: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Tidak adanya komunikasi yang efektif dan desentralisasi yang tidak masuk

akal telah menyebabkan aktivitas ekonomi nasional mengalami kekacauan dan

terjadi misalokasi sumberdaya yang luar biasa. Sementara itu rangsangan kepada

petani untuk berproduksi semakin menurun akibat penentuan level pendapatan

secara besar-besaran melalui sistem komune.6

Setelah Deng berkuasa, seiring dengan penghancuran sendi-sendi ekonomi

sosialisme di dalam negeri, politik luar negeri Cina sebenarnya juga berubah

seratus delapan puluh derajat. Kaum revisionis Cina menjalankan komunikasi

kerja sama dengan rezim-rezim negara liberal. Sisi kapitalisasi Deng di lain sisi

terlihat ketika Cina bersedia membuka pasar pada awal 1990-an untuk kemudian

menjadi anggota WTO. Prinsip-prinsip idelogi sosialisme perlahan tapi pasti

Sampai akhirnya, tidak lama setelah

Mao meninggal pada tahun 1976, kubu pimpinan dalam Partai dan Negara Cina

digantikan oleh Deng Xiaoping sebagai tokoh utama. Keberhasilan Deng juga

diikutin dengankeberhasilan dalam menghapuskan garis proletar revolusioner

Mao.

Deng menggantikan sistem sosialisme dengan sistem yang lebih liberal.

Sejak mereka berkuasa, berbagai kebijakan reformis kaum kapitalis diterapkan

dalam pertanian dan perburuhan untuk melapangkan jalan bagi kembalinya sistem

ekonomi politik kapitalis, yang bertentangan dengan kepentingan klas buruh dan

rakyat pekerja di Cina.

6 Mao Zedong dan Korban 70 juta Jiwa, Diakses melalui: http://indoprogress.blogspot.com/2010/12/mao-zedong-dan-korban-75-juta-jiwa.html pada tanggal 1 November 2016

Universitas Sumatera Utara

Page 19: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

mulai ditinggalkan oleh Cina pada periode Deng Xiaoping, untuk kemudian

digantikan dengan prinsip ekonomi yang kapitalisme.

Internasionale Proletar yang menjadi cita-cita seluruh negara sosialisme

tidak akan pernah diwujudkan oleh Deng. Pemimpin Partai dan Negara Cina

kembali mengambil jalan kapitalisme yang sudah ditinggalkan sejak revolusi

sosial Cina. Sosialisme yang dibangun rakyat Cina di bawah pimpinan Mao,

kemudian di revisi oleh Deng yang esensinya adalah revisi atas sosialisme menuju

restorasi kapitalisme, termasuk mereka yang pernah tinggal di Cina pada masa

saat ini, beranggapan dan percaya bahwa Cina saat Deng berkuasa sampai saat ini

merupakan negara “Sosialisme Dengan Ciri Khusus Tiongkok”.

Konsep Deng ini juga yang akhirnya telah membawa perubahan dalam

konstitusi Cina. Pada tahun 1982 dengan dukungan mayoritas anggota Kongres

Rakyat Nasional, dan pimpinan PKC akhirnya ide tentang sosialisme pasar mulai

diterima. Sistem pertanian kolektif kemudian digantikan oleh sistem sewa pakai.

Tanah pertanian milik negara boleh digunakan oleh masyarakat secara mandiri

dengan sistem sewa 5 hingga 10 tahun. Kemudian diberikan juga penghargaan

kepada petani (atau kelompok petani) yang berhasil meningkatkan hasil

panennya.7

7 Hikmatul Akbar. Politik Identitas: Perkembangan Kapitalisme Sebagai Identitas Baru Cina Pada Abad 21 Yogyakarta.Hal 10

Dampaknya kembali terjadi dengan adanya persaingan antara

komunitas kelompok tani.

Universitas Sumatera Utara

Page 20: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Peralihan ekonomi politik Cina dari sosialis menjadi kapitalis dapat

terlihat pada perubahan konstitusi Cina sendiri. Konstitusi Cina pertama kali

diberlakukan pada tahun 1954. Setelah itu mengalami perubahan pada tahun 1975,

1978, 1982 dan akhirnya mendapat amandemen pada tahun 2004. Sebenarnya

dalam perubahan dari sosialisme pasar ke kapitalisme masih terdapat tiga kali lagi

amandemen konstitusi Cina, yaitu pada tahun 1988, 1993 dan 1999. Kesemuanya

mencerminkan tingkat perubahan Cina dalam proses menuju identitas kapitalis itu

sendiri.8

Penerapan dari norma-norma kapitalisme seperti laba sebagai unsur untuk

meregulasi produksi, perubahan dalam harga yang semakin mencerminkan nilai

(yaitu biaya produksi dan laba rata-rata), penerapan rangsang material yang

semakin luas, dan kebebasan semakin besar dalam pengelolaan perusahaan yang

Di Cina, pemikiran Mao Zedong adalah bagian dari doktrin resmi Partai

Komunis Cina pada masa itu.Namun sejak 1978 adalah permulaan pembaruan

Deng Xiaoping dengan konsep "sosialisme dengan ciri khas Cina".Dalam aspek

politik, diberlakukanlah pembaruan ekonomi Cinasecara langsung sama halnya

dengan mengubah peranan ideologi asli Mao di Cina. Ideologi Mao yang secara

radikal telah diubah dan dikurangi kearah yang lebih reformis dengan modal luar

negeri. Di bidang industri, perubahan yang dijalankan kaum revisionis Cina telah

melemahkan sistem perencanaan negara.

8Ibid

Universitas Sumatera Utara

Page 21: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

memproduksi untuk pasar demi mencapai laba, telah semakin melemahkan dasar-

dasar masyarakat sosialis Cina.9

Faktor-faktor dari sistem ekonomi yaitu pemilikan alat produksi,

distribusi hasil produksi dan pertukaran hasil produksi. Dari ketiga faktor tersebut

maka yang paling mempengaruhi adalah pemilikan alat produksi. Adapun

bangunan atas adalah suatu pencerminan dari basis.

Dewasa ini sejalan dengan kondisi Cina yang tumbuh dengan kapitalisme

bahkan menjelma menjadi kapitalisme maju tidaklah terlepas dari keberhasilan

pembangunan industri di negara Cina di masa Mao. Dampaknya Cina telah

berubah menjadi negara dengan industri maju. Keberhasilan Cina dalam

membangun industri telah membawa Cina menjadi kekuatan baru kapitalisme di

dataran Asia.

Hal yang menarik lain terlihat dari sikap Cinadalam mendeklarasikan diri

sebagai negara dengan sistem ekonomi kapitalis, tetapi tidak kapitalis secara

politik.Cina masih mempertahankan sosialisme sebagai ideologi negara. Kajian

Marx dalam melihat ekonomi dan politik adalah sebuah kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan. Marx berdalil bahwa kekuatan basis adalah suatu sistem ekonomi.

10

9 Tatiana Lukman. Alternatif. Jaringan Kerja Kebudayaan Rakyat. Jakarta. 2013. Hal 11 10 Dr.Darsono.SE.SF.MA.MM. Karl Marx: Ekonomi Politik dan Aksi Revolusi. Diadit Media: Jakarta. 2007. Hal.76

Maka seharusnya sistem

politik Cina sejalan dengan sistem ekonominya pula yaitu kapitalisme sebagai

basis dari sistem politik.

Universitas Sumatera Utara

Page 22: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Kondisi paradoks ini terlihat dengan jelas selepas kepemimpinan Mao dan

digantikan oleh Deng sebagai ketua partai.Kebijakan yang dilahirkan oleh Deng

sangat berbeda dan saling bertolak belakang dengan kebijakan Mao sebagai bapak

komunis Cina. Cina dimasa Mao lebih menekankan pada persoalan agraria dan

pembangunan industri dengan mengutamakan modal dalam negeri. Sedangkan

pada masa Deng, Cina lebih didominasi oleh modal luar negeri maupun pinjaman

dari lembaga internasional.

Tidak hanya dalam aspek kebijakan, dengan tegas Deng mengganti

konstitusi yang sudah dibuat semasa Mao dengan tujuan untuk mengikis dominasi

ideologi sosialis yang bertentangan dengan semangat Deng dalam membangun

ekonomi liberal di Cina. Dari perbandingan Cina dimasa Mao maupun Deng jika

dikaji secara umum perbedaan paling mendasar terlerak pada kepemimpinan

kembali klas borjuasi pada Partai Komunis Cina. Juga yang perlu untuk

ditekankan dari pernyataan diatas bahwa kelahiran klas borjuasi dalam Partai

Komunis Cina sebagai cikal bakal beralihnya sistem ekonomi politik Cina

tidaklah tanpa sebab.

Berangkat dari situasi diatas, penulis tertarik untuk meneliti tentang

peralihan sistem ekonomi politik Cina dari Sosialisme menuju Kapitalisme.

Dalam pengkajian penelitian ini, sajian akan diawali dengan eksplorasi tentang

kondisi negara Cina dengan sistem ekonomi politik sosialisme dibawah kekuasaan

Mao Zedong dan eksplorasi tentang kondisi negara Cina dengan sistem ekonomi

politik kapitalisme dibawah kekuasaan Deng Xiaoping. Eksplorasi tersebut

Universitas Sumatera Utara

Page 23: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

kemudian dihubungkan dengan perbandingan berbagai kebijakan yang lahir di

masa kepemimpinan Mao dan dimasa kepemimpinan Deng. Kemudian pengkajian

diakhiri dengan analisis tentang peralihan sistem ekonomi politik Cina dari

sosialisme menuju kapitalisme.

1.2. Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

Bagaimana peralihansistem ekonomi politik Cina di masa Sosialisme dibawah

kepemimpinan Mao Zedong dan sistem ekonomi politik Cina di masa Kapitalisme

dibawah kepemimpinan Deng Xiaoping?

1.3. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terkonsentrasi terhadap peralihansistem ekonomi

politik Cina di era Kapitalisme dan Sosialisme, maka batasan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini menggunakan kajianperbandingan untuk melihat analisis

peralihan sistem ekonomi politik Cina dari Sosialisme ke Kapitalisme, dan

faktor-faktor yang mempengaruhi peralihan system ekonomi sosialisme

menuju system ekonomi kapitalisme.

2. Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan sistem ekonomi politik

sosialisme Cina adalah di saat Cina dibawah kepemimpinan Mao Zedong,

Universitas Sumatera Utara

Page 24: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

dan yang dimaksud dengan sistem ekonomi politik kapitalisme Cina

adalah saat Cina dibawah kepemimpinan Deng Xiaoping.

1.4. Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan :

1. Untuk menganalisis peralihan sistem ekonomi politik Cina dari sosialisme

menuju sistem ekonomi politik kapitalisme.

2. Untuk melihat perbedaan sistem ekonomi politik sosialisme Cina dimasa

Mao Zedong dan sistem ekonomi politik kapitalisme Cina dimasa Deng

Xiaoping.

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini sungguh diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :

1. Secara teoritis, penelitian ini merupakan kajian ilmu politik yang sungguh

diharapkan mampu memberikan sebuah sumbangsih mengenai peralihan

sistem ekonomi politik sosialisme menuju sistem ekonomi kapitalisme.

2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi serta

pisau analisis bagi pegiat ilmu ekonomi dan politik, aktivis sosial dan lain-

lain dalam membedah persoalan ekonomi yang bersinggungan dengan

kajian ilmu politik.

Universitas Sumatera Utara

Page 25: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

3. Secara akademis, penelitian ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan studi di Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik.

1.6. Kerangka Teori

Sebagaimana telah dipaparkan pada landasan pemikiran di atas yang

kemudian melahirkan rumusan masalah sebagai upaya menganalisis secara kritis

perbandingan tentang peralihan sistem ekonomi politik Cina di era sosialisme

menuju kapitalisme. Kemudian dibutuhkan teori analisis untuk membedah

masalah dan mencari asumsi pokok yang mendasar suatu penelitian atau jawaban,

dan pemecahan untuk masalah dibutuhkan sebuah teori.

1.6.1. Teori Ekonomi Politik

Ekonomi diartikan dengan banyak arti. Pertama, ada yang memaknai

ekonomi sebagai “cara” melakukan sesuatu, seperti dalam istilah “ekonomis” atau

“kalkulasi ekonomi” yang konotasinya adalah efisiensi. Kedua, ada yang

memaknai ekonomi sebagai “aktivitas”, yang biasanya ditujukan untuk

memperoleh sesuatu yang diinginkan. Ketiga, ada yang melihat ekonomi sebagai

“institusi” seperti dalam istilah ekonomi pasar atau ekonomi komando.11

Politik juga terkait dengan banyak hal. Ada yang mengaitkan politik

dengan kekuasaan dan otoritas, bisa juga dikaitkan dengan kehidupan publik,

11 Deliarnov. Ekonomi Politik. Jakarta : Erlangga, 2006. Hal 6

Universitas Sumatera Utara

Page 26: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

pemerintah, negara, konflik, serta resolusi konflik. Dari berbagai definisi tersebut,

yang potensial untuk dikaitkan dengan ekonomi adalah pemaknaan politik sebagai

pemerintah, politik sebagai kehidupan publik dan politik sebagai otoritas untuk

mengalokasikan sumber-sumber dan nilai-nilai. 12

Caporaso & Levine (1993), ekonomi politik dimaksudkan untuk

memberikan saran mengenai pengelolaan masalah-masalah ekonomi kepada para

penyelenggara negara. Hal ini sesuai dengan pemaknaan ekonomi politik pada

waktu itu sebagai pengelolaan masalah-masalah ekonomi negara (political

economy referred to the management of economic affairs of the state).

Selanjutnya ekonomi politik oleh pakar-pakar ekonomi politik baru lebih diartikan

sebagai analisis ekonomi terhadap proses politik. Dalam kajian tersebut mereka

mempelajari institusi politik sebagai entitas yang bersinggungan dengan

pengambilan keputusan ekonomi politik, yang berusaha mempengaruhi

pengambilan keputusan dan pilihan publik, baik untuk kepentingan kelompoknya

maupun untuk kepentingan masyarakat luas.

13

Aristoteles dalam bukunya Politics mengatakan bahwa ilmu ekonomi

merupakan bagian dari politik, sedangkan Politik sendiri merupakan bagian dari

Etika dan Falsafah. Ekonomi berasal dari dua kata Yunani, yaitu “oikos” dan

“nomos”, yang dapat diartikan sebagai “seni mengelola rumah tangga”. Dari

12Ibid. Hal 7 13Ibid. hal 9

Universitas Sumatera Utara

Page 27: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

definisi Ekonomi inilah Ilmu Ekonomi Politik berkembang, yang awalnya

diartikan sebagai “seni mengelola negara”.14

Menurut Mochtar Mas’oed, hubungan antara ekonomi dan politik dapat

diterjemahkan ke dalam isu tentang hubungan antara kekayaan dan kekuasaan.

Ekonomi terkait dengan penciptaan dan pendistribusian kekayaan, sedangkan

politik terkait dengan penciptaan dan pendistribusian kekuasaan. Kekayaan terdiri

dari aset fisik (kapital,tanah) dan aset non fisik (sumber daya manusia, termasuk

ilmu pengetahuan), sedangkan kekuasaan bisa muncul dalam bentuk militer,

ekonomi, maupun psikologis.

15

Roger Tooze, menggunakan istilah ekonomi politik untuk mengacu pada

seperangkat masalah yang timbul dari interaksi antara aktivitas ekonomi dan

politik. Charles Lindblom menyebut hakekat atau konsep pokok dari ekonomi

politik adalah pertukaran (exchange) dan kewenangan (authority). Klaus Knorr,

menggunakan konsep kekayaan (wealth) dan kekuasaan / kekuatan (power)

sebagai hakekat dari ekonomi dan politik.

16

Ada empat perspektif yang berkembang dalam studi Ekonomi Politik

Internasional

17

14 Ibid, hal 21 15Ibid. hal 7 16 Umar, Suryadi Bakry. Ekonomi Politik Internasional. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Jayabaya. 1997. Hal 2 17 Mochtar Mas’oed. Ekonomi Politik Internasional dan Pembangunan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 2008. hal 30

Universitas Sumatera Utara

Page 28: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

a). Perspektif Merkantilis,

Perspektif ini memandang bahwa Negara menjadi aktor utama yang secara aktif

dan rasional mengatur ekonomi demi meningkatkan kekuatan kekuasaan Negara.

Membangun suatu Negara bangsa yang kuat diperlukan akumulasi capital

sebanyak-banyaknya. Sehingga pembangunan ekonomi diprioritaskan. Apabila

untuk memenuhi capital yang diinginkan tersebut tidak bisa dicukupi dengan

pemanfaatan sumber-sumber capital dalam negeri, maka dilakukanlah

perdaganagan internasional. Demi mendapatkan keuntungan maksimal, maka

pemerintah harus memainkan kebijaksanaan “nasionalis-ekonomis”. Yaitu dengan

(a) pemerintah mengendalikan (menekan) sepenuhnya harga barang dan gaji

buruh, sehingga bisa dijual dengan harga bersaing di pasar internasional, (b)

menerapkan strategi prduksi substitusi barang impor, (c) memaksimalkan ekspor

dan meminimalkan impor. Strategi ini juga bisa dilakukan oleh negera-negara

yang lemah dengan alas an membiarkan pasar bebeas berlaku, sementara posisi

sendiri lemah, hanya akan menghancurkan diri sendiri. Para pengkritik ini

terutama datang dari kaum liberal.

b). Perspektif Liberal.

Dipelopori oleh David Ricardo dan Adam Smith, mereka mengkritik

pengendalian ekonomi yang berlebihan oleh Negara. Perspektif liberal

mengajukan argument bahwa cara yang paling efektif untuk meningkatkan

kekayaan suatu Negara adalah dengan membiarkan individu-individu di dalamnya

Universitas Sumatera Utara

Page 29: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

secara bebas berinteraksi dengan para individu Negara lain. Mereka

menganjurkan pasar bebas. Konsepsi liberal ini didasarkan pada gagasan

mengenai kedaulatan pasar dalam ekonomi, dengan mengasumsikan bahwa semua

manusia secara alamiah memiliki keselarasan kepentingan. Karena itu, kalau

individu dibiarkan mengejar kepentingan masing-masing yang didasarkan pada

suatu pembagian kerja dan pada struktur atau komposisi factor-faktor produksinya

sendiri, maka kesejahteraan individu, nasional akan meningkat. Kaum liberal

percaya bahwa dengan saling berinteraksinya Negara-negara melalui perdagangan

internasional, konflik bisa terhindarkan. Bahkan bisa membawa keuntungan

bersama sehingga kesejahteraan mereka akan meningkat. Keputusan para pelaku

ekonomi mengenai apa yang harus diproduksi dan dijual berdasarkan

pertimbangan keunggulan koparatif (comparative advantage). Yakni setiap

Negara harus memiliki spesialisasi dalam produksi barang sehingga memiliki

keuntungan komparatif (harga terendah, waktu produksi tercepat) tertinggi dari

pada rekanan dagang yang lain. Dan inilah yang dijadikan komoditas ekspor.

Sedangkan Negara tersebut lebih baik mengimpor barang-barang luar negeri yang

memiliki posisi keuntungan komparatif lebih baik. Sehingga dari sini efisiensi

terjadi. Peran Negara sangat terbatas pada penyediaan fondasi bagi bekerjanya

system pasar, seperti pembangunan infrastruktur, penegakkan hukum, menjamin

keamanan, mencegah persaingan tidak sehat, dan menyelenggarakan pendidikan.

Dengan demikian, menurut persektif liberal, ekonomi dan politik merupakan

bidang yang terpisah.

Universitas Sumatera Utara

Page 30: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

c). Perspektif Radikal

Basis pokok perspektif ini adalah gagasan Marxisme. Sementara

perspektif liberal memandang pasar bisa memungkinkan individu memaksimalkan

perolehan, kaum Marxis meilhat kapitaslisme dan pasar telah menciptakan

kekayaan untuk kepitalis dan kemiskinan untuk kaum buruh. Perpektif ini

memiliki tujuan kegiatan ekonomi (dan politik) untuk redistribusi kekayaan dan

kekuasaan. Kaum radikal membuat beberapa asumsi berikut. Pertama, bahwa

kelas social adalah actor dominan dalam ekonomi dan politik. Kedua, bahwa

kelas-kelas tersebut bertindak berdasarkan kepentingan materiil mereka. Ketiga.

Bahwa basis dari ekonomi kapitalis adalah eksploitasi kelas buruh oleh kapitalis.

Asumsi ketiga ini membawa kesimpulan bahwa baginya, buruh dan kapitalis

merupakan dua actor antagonis.

d).Perspektif Reformis

Perspektif ini mengusung konsepsi Tata Ekonomi Internasional Baru

(TEIB), muncul sebagai kritik atas ketiga perspektif di atas. Mereka tidak setuju

dengan penekan berlebihan kaum liberal terhadap pertimbangan efisiensi sehingga

merugikan actor yang lebih lemah. Mereka tidak setuju dengan kaum radikal

untuk melakukan perubahan revolusioner menentang system kapitalis. Karena

mereka lebih percaya pada reformasi struktur hubungan internasional. Dan

walaupun mereka setuju dengan gagasan merkantilis mengenai peran aktif Negara

Universitas Sumatera Utara

Page 31: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

dalam urusan ekonomi internasional, mereka lebih bersikap internasionalis

daripada nasionalis.

Dewasa ini, terdapat banyak perspektif dalam ekonomi politik, namun

perspektif yang hingga saat ini masih eksis atau dapat bertahan adalah pandangan

tentang konsep ekonomi politik liberalisme dan sosialisme. Dua perspektif yang

telah lama dibicarakan berabad-abad. Kedudukan sistem ekonomi politik liberal

yang dibangun atas kedudukan corak produksi industrial yang melahirkan

hubungan produksi klas pekerja dan klas pemodal telah bertahan sejak lama dan

didalilkan. Kedudukan sistem liberal kemudian disempurnakan dengan sistem

politik demokrasi dan kebudayaan liberal.Lahirnya sistem ekonomi

sosialismeadalah sebagai kritikan terhadap sistem ekonomi

liberalisme/kapitalisme, yang oleh Marx menganggap bahwa kapitalisme hanya

menyebabkan jurang yang semakin lebar bagi dua kelas yang bertentangan. Kedua

sistem ekonomi politik ini terus tetap eksis dan berkembang di beberapa negara.

Untuk itu dalam kajian berikutnya kajian tentang sosialisme dan kapitalisme

menjadi titik tekan dalam penelitian ini:

Pemikiran ekonomi politik liberal klasik sesuai pandangan Adam Smith

ialah bahwa tiap pelaku ekonomi (baik konsumen maupun produsen) haruslah

diberi kebebasan untuk mengejar kepentingan pribadinya masing-masing. Walau

kedua pihak (konsumen dan produsen) memiliki motivasi yang bertolak belakang,

A. Ekonomi Politik Liberalisme

Universitas Sumatera Utara

Page 32: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

tetapi kalau perekonomian dibiarkan bebas sesuai kekuatan mekanisme pasar

tanpa campur tangan pemerintah maka akan tercipta suatu keseimbangan atau

ekuilibrium. 18

Fungsi paling utama dari pasar adalah untuk mengalokasikan sumber daya

yang ada secara rasional. Menurut Arthur Sheldon dalam Capitalism, empat tugas

sistem-sistem ekonomi adalah : (1) mengembangkan tekhnik-tekhnik untuk

menilai sumber-sumber yang langka, (2) membuat insentif untuk berkonsentrasi

pada metode-metode yang paling produktif, (3) menyediakan alat-alat untuk

merakit dan mendistribusikan informasi, dan (4) menciptakan prinsip-prinsip

mengalokasikan output pada penggunaan yang paling penting atau bernilai paling

tinggi. Inilah persisnya, metode dan alat-alat yang dikembangkan oleh pasar.

19

Kapitalisme merupakan sistem ekonomi yang dicirikan dengan

kepemilikan hak milik privat atas alat-alat produksi dan distribusi yang

pemanfaatannya untuk mencapai laba dalam kondisi yang sangat kompetitif.

Sistem ekonomi kapitalis juga memberikan kebebasan bagi pelaku-pelaku

ekonomi untuk melakukan kegiatan bagi kepentingan individual atas sumber daya

ekonomi atau faktor-faktor produksi.

20

Pada sistem ekonomi ini, terdapat keleluasan bagi perorangan untuk

memiliki sumberdaya, seperti kompetisi antar individu dalam memenuhi

18Ibid. Hal. 30 19Ibid. Hal. 29 20 Agustiati. Sistem Ekonomi Kapitalisme. Portal Garuda. ISSN 1411-3341. Hal. 154

Universitas Sumatera Utara

Page 33: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

kebutuhan hidup, persaingan antar badan usaha dalam mencari keuntungan.

Secara umum kedudukan sistem ekonomi politik kapitalisme ditekankan pada

kepemilikan individu untuk berhak atas pengolahan kapital yang dimilikinya.

Akan tetapi kebebesan ini telah menciptakan sistem monopoli terhadap alat

produksi.

Sosialisme dilihat sebagai suatu sistem ekonomi-politik adalah sebuah

sistem sosial yang dilandaskan pada prinsip komune atau kebersamaan, di mana

pemilikan alat-alat produksi (means of production) dan distribusi adalah bersifat

kolektif

B. Ekonomi Politik Sosialisme

21

Konsep kelas sangat sentral dalam teori Marx, kelas-kelas yang diorganisir

secara politik tidak muncul spontan dibawah kapitalisme. Bagi Marx, kelas-kelas

yang sadar tentang kondisi kolektif adalah prasyarat tidak hanya bagi tindakan

politik, tetapi juga untuk ekonomi politik.

. Di dalam masyarakat sosialis sangat ditonjolkan yang namanya

kebersamaan dalam bentuk komunisme, dimana keputusan-keputusan ekonomi

disusun, direncanakan, dan sekaligus dikontrol oleh Negara.

22

Bagi Marx, kapitalisme pasar bukan hanya tidak bersifat “self organizing”,

tetapi karena ketamakan kaum kapitalis justru menjadikan sistem ini mengandung

sifat menghancurkan diri sendiri (self-destruction). Akumulasi modal oleh

21Op.Cit. Ekonomi Politik. hal 39 22Ibid. Hal. 45

Universitas Sumatera Utara

Page 34: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

kapitalis di satu sisi adalah akumulasi penderitaan, kesengsaraan, dan degradasi

mental di sisi buruh. Buruh yang sadar sebagai kelas yang tertindas harus bersatu

dan secara bersama-sama memperjuangkan kepentingan kolektif mereka melalui

wadah politik. 23

Seperti hal nya kebangkitan liberalisme atau kapitalisme, sosialisme atau

marxisme juga bangkit sebagai suatu respons terhadap era industrialisasi. Marx

dengan gencar mengkritik ekonomi pasar yang dikembangkan oleh Adam Smith.

Marx menggunakan berbagai disiplin ilmu untuk “membuktikan” bahwa

kapitalisme adalah sebuah sistem yang tidak adil dan “busuk dari dalam”. Secara

esensi kelahiran sistem sosialisme adalah cara untuk menghancurkan kapitalisme

yang tumbuh pesat pasca revolusi industri atau biasa disebut sebagai revolusi

borjuasi tipe lama. Dalam sejarahnya kelahiran sosialisme digambarkan oleh Karl

Marx harus dijalankan melalui perjuangan klas melalui revolusi sosial. Revolusi

Kedudukan kelas buruh dalam sistem ekonomi politik sosialisme memiliki

peran sebagai pimpinan tertinggi di negara sosialis. Kepemilikan kolektif atas alat

produksi telah menghaspuskan sistem monopoli yang dikembangkan dari sistem

kapitalisme. Kesimpulannya sistem politik sosialisme adalah sistem yang tidak

meletakan kedudukan individu sebagai penentu utama corak produski ekonomi

suatu negara.

1.6.2. Sosialisme Marxisme

23Ibid. Hal 46

Universitas Sumatera Utara

Page 35: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

sosial digambarkan oleh Marx merupakan bagian dari hukum dialektika histori

atas perkembangan masyarakat.

Menurut Karl Marx sejarah perjuangan dan perkembangan masyarakat

adalah sejarah perjuangan kelas. Teori kelas merupakan analisis Karl Marx dan

Friedirch Engles terhadap kapitalisme dan pada mulanya memfokuskan pada

corak produksi. Analisis Marx tertuju pada inti ketidakadilan yang tersembunyi

dari hubungan masyarakat dalam sistem ekonomi kapitalisme di mana ia melihat

hubungan tersebut bersifat eksploitatif, Sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh

pemikir sosial lainnya. Masyarakat di mana-mana terbagi menjadi klas penghisap

dan terhisap. Sementara itu, kelas penghisap karena kepemilikan monopolinya

atas alat produksi, mereka mendapat bagian terbesar dari barang yang diproduksi

dalam masyarakat untuk keuntungannya sendiri sekalipun tidak bekerja.

Sementara, ada kelas yang terhisap yang hanya memiliki tidak memiliki sama

sekali, sekalipun mereka yang bekerja untuk memproduksi barang akan tetapi

mereka hanya mendapat bagian yang sangat kecil bahkan tidak cukup untuk

bertahan hidup.

Perjuangan klas lahir dari pertentangan kepentingan klas-klas dalam

masyarakat secara keseluruhan. Ini adalah pertarungan antara klas yang mengeruk

keuntungan dan karenanya mempertahankan hubungan produksi yang lama

dengan klas yang berusaha menghancurkan hubungan produksi yang lama dan

menggantikannya dengan yang baru. Perjuangan antara klas penghisap dan klas

Universitas Sumatera Utara

Page 36: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

terhisap terpusat pada penghilangan tipe penghisapan tertentu dalam sebuah

sistem kemasyarakatan. Dan karena penghisapan itu berasal dari sebuah tipe

tertentu dari monopoli atas alat produksi, maka perjuangan klas berlangsung di

seputar pihak-pihak yang mempertahankan dan menentang monopoli tersebut.

Marx menganggap bahwa kapitalis mewarisi ketidakadilan dari dalam, hal

ini dikarenakan sistem liberal tidak perduli tentang masalah kepincangan dan

kesenjangan sosial. Dengan menerapkan sistem “upah besi” kaum buruh dalam

sistem perekonomian liberal tidak akan pernah mampu mengangkat derajatnya

lebih tinggi karena sebagaimana yang diucapkan Marx “pasar bebas memang

telah mentakdirkannya demikian”. Sistem perekonomian liberal-kapitalis harus

digantikan dengan sistem lain yang lebih memperhatikan masalah pemerataan

bagi semua untuk semua, yaitu sistem perekonomian sosialis-komunis 24

Akumulasi kapital akan semakin berhasil jika para kapitalis bisa menindas

kaum buruh, yaitu dengan memberikan tingkat upah yang sangat rendah. Disini

tampak perbedaan yang sangat nyata antara Marx dan Smith dalam memandang

persaingan. Smith menganggap persaingan bebas sebagai prasyarat bagi

terbentuknya masyarakat sejahtera. Sebaliknya Marx memandangnya sebagai

penyebab terjadinya konsentrasi-konsentrasi ekonomi atau monopoli.

. Sistem

liberal yang lebih menyebabkan kaum buruh menderita haruslah diperbaiki, atau

diganti dengan sistem sosialis yang lebih berpihak pada golongan kaum buruh.

25

24 Deliarnov. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2007. Hal.74 25Ibid. Hal 79

Universitas Sumatera Utara

Page 37: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Basis adalah suatu sistem ekonomi. Factor-faktor dari sistem ekonomi

yaitu pemilikan alat produksi, distribusi hasil produksi dan pertukaran hasil

produksi. Dari ketiga factor tersebut maka yang paling mempengaruhi adalah

pemilikan alat produksi. Adapun bangunan atas adalah suatu pencerminan dari

basis. Bangunan atas dipengaruhi oleh kekuatan basis. Bangunan atas terdiri dari

factor ide dan factor pelaksana ide (realisasikan ide). Namun yang paling penting

dari kedua tersebut adalah factor alat pelaksana ide atau alat realisasi ide, atau

negara, karena negara mempunyai birokrasi, tentara, dan penjara.

Marx menjelaskan secara keseluruhan hubungan produksi menentukan

sistem ekonomi masyarakat. Basis menentukan bangunan atas kemudian

melahirkan kesadaraan sosial. Cara produksi barang-barang materil untuk

memenuhi kebutuhan hidup menentukan karakter kehidupan sosial, politik,

spiritual. Bukan kesadaraan sosial yang menentukan keadaan sosial, tetapi

keadaan sosial yang menentukan kesadaraan sosial.

Sementara itu pengubahan bangunan atas itu menurut Karl Marx harus

dengan jalan Perjuangan atau tepatnya melalui revolusi politik. sebab bangunan

atas yaitu negara, kekuasaan politik, hukum, moral, dan ideologi, itu dicipta untuk

melindungi basis, terutama sistem pemilikan alat-alat produksi. Dengan demikian

basis harus dihancurkan untuk melahirkan sebuah sistem sosial yang baru. Paham

pemikiran Karl Marx mengenai basis dan bangunan atas kemudian dikembangkan

menjadi teori kelas dan perjuangan kelas.Menurut Marx, sistem yang tidak baik

Universitas Sumatera Utara

Page 38: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

akan digantikan oleh sistem yang lebih maju. Perbudakan akan digantikan oleh

feodalisme, feodalisme akan digantikan oleh kapitalisme, dan kapitalisme akan

digantikan oleh sistem yang lebih maju lagi, yaitu sosialisme dan komunisme.

Permasalahan seperti kelangkaan (scarcity) dan insentif pribadi dengan

sendirinya akan hilang jika masyarakat sudah sampai pada tahap komunisme

penuh. Bahkan, uang tidak perlu lagi digunakan. Dalam tahap komunisme penuh,

tidak ada lagi soal kelangkaan, tidak ada lagi kelas-kelas masyarakat, penghisapan

dari suatu kelompok masyarakat terhadap kelompok masyarakat lainnya. Bahkan

negara dengan sendirinya akan hilang. 26

Negara adalah bangunan atas masyarakat. Negara merupakan suatu organisasi

yang menguasai masyarakat. Negara itu lahir karena pertentangan kelas-kelas

sosial yang tidak dapat diselesaikan . ia berdiri di atas pertentangan kelas sosial.

Negara dan revolusi adalah pengembangan Karl Marx oleh Lenin. Marx

memiliki konsep pemikirannya, Lenin yang mempraktekkannya. Negara dan

revolusi bagaiakan dua sisi pada satu keeping mata uang. Negara lahir karena

adanya revolusi, dan revolusi lahir karena adanya negara yang menghisap dan

menindas rakyatnya. Revolusi borjuis lahir karena negara feudal menindas

rakyatnya, sementara revolusi sosialis lahir karena negara borjuis menindas

rakyatnya. Revolusi kemerdekaan lahir karena negara colonial menindas rakyat

yang dijajah.

a). Negara

26Ibid. Hal 87

Universitas Sumatera Utara

Page 39: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Manusia secara orang per orang tidak mampu melawan negara. Negara menurut

pandangan Karl Marx merupakan bangunan atas, yaitu pelaksana ide, alat sesuatu

kelas yang berkuasa untuk menindas dan menguasai kelas lain, guna

mempertahankan dan melindungi kepentingan dan kekuasaan kelas yang

berkuasa. oleh karena itu negara merupakan suatu lembaga yang tidak berada di

atas masyarakat, tetapi merupakan lembaga yang digunakan oleh kelas ekonomi

yang berkuasa untuk melawan kelas-kelas lain. Atau negara adalah badan

pelaksana kelas ekonomi yang dominan dalam suatu masyarakat. Negara lahir

sebagai akibat dari suatu perjuangan kelas antara terhisap dan penghisap yang

tidak bisa didamaikan. Untuk bisa mengatasi penghisapan tersebut, maka negara

sebagai alat legitimasi penghisap untuk mengatasi perlawanan dari kelas terhisap

yang terus-menerus semakin besar.27

27 Cahyono Edi. Njoto Marxisme Ilmu dan Amalnya. Harian Rajat 1962. Hal 25

b). Revolusi

Revolusi adalah keharusan karena kelas yang berkuasa tidak mampu digulingkan

secara diplomasi, tetapi penguasa hanya bisa digulingkan dengan revolusi. Kelas

yang melakukan revolusi mengulingkan penguasa lama dan membangun kembali

masyarakat baru. Revolusi hakikatnya pergantian kekuasaan politik dengan

kekerasaan. Mengubah sistem sosial lama menjadi sistem sosial yang baru. Oleh

sebab itu harus melalui revolusi politik.

Universitas Sumatera Utara

Page 40: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

1.8. Metodologi Penelitian

1.8.1. Metode Penelitian

Berdasarkan metode yang diterapkan, maka penulis menggunakan

metode penelitian deskriptif. Sebab metode penelitian deskriptif adalah suatu

metode dimana data yang diperoleh disusun dan kemudian diinterpretasikan.

Sehingga data yang terkumpul dapat memberikan keterangan-keterangan terhadap

masalah-masalah yang aktual berdasarkan fakta dan analisis yang ada. Langkah

yang diambil dalam penelitian ini terlebih dahulu mendeskripsikan tentang

kondisi negara Cina dimasa kepemimpinan Mao Zedong dengan sistem ekonomi

politik sosialisme dan kondisi negara Cina dimasa kepemimpinan Deng Xiaoping

dengan sistem ekonomi politik kapitalisme. Kemudian dari data tersebut, penulis

akan mengkaji tentang kebijakan ekonomi politik Cina di masa Mao maupun

Deng dengan tujuan untuk dapat melihat perbandingan dan ciri dari kedua sistem

ekonomi politik sosialisme maupun kapitalisme. Sehingga penulis dapat

menganalisis tentang peralihan sistem ekonomi politik Cina dari sosialisme

menuju kapitalisme.

1.8.2. Jenis Penelitian

Menurut Hadari Nawawi, metode penelitian deskritif dapat diartikan

sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan

atau melukiskan subjek atau objek penelitian seseorang, lembaga, masyarakat, dan

lain-lain pada saat sekarang berdasarkan fakta yang tampak atau sebagai mana

Universitas Sumatera Utara

Page 41: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

adanya. Penelitian deskriptif melakukan analisis dan menyajikan data-data dan

fakta-fakta secara sistematis sehingga dapat dipahami dan disimpulkan.28

Teknik analisa data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini

adalah menggunakan analisa kualitatif. Sebab penelitian kualitatif merupakan

metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah

individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial atau

Penelitian ini bermaksud untuk menjelaskan bagaimana peralihansistem

ekonomi politik Cina sosialisme menuju sistem ekonomi politik kapitalisme.

Tentunya penelitian menggunakan data-data, konsep-konsep yang berguna

sebagai kerangka acuan untuk menjelaskan hasil penelitian, menganalisis dan

sekaligus untuk menjawab persoalan yang diteliti.

1.8.3. Teknik Pengumpulan Data

Data-data, keterangan atau fakta-fakta yang diperlukan dalam penelitian

ini adalah dengan menggunakan sumber data pustaka yang berasal dari buku-buku

ekonomi politik dari perspektif liberal maupun sosialis, internet, jurnal ilmiah

lokal maupun jurnal ilmiah internasional, serta literatur lainnya yang berkaitan

dengan penelitian.ini.

1.8.4. Teknik Analisis Data

28 Hadar Nawawi. Metodelogi Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. 1987. Hal 63

Universitas Sumatera Utara

Page 42: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

kemanusiaan29

29 John W. Creshwell. Research Design. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 2012.hal 4

. Dalam konteks ini tehnik komparatif digunakan untuk

menganalisis sistem ekonomi politik sosialisme Cina dengan sistem ekonomi

politik kapitalisme Cina. Hal tersebut karena perbandingan digunakan untuk

menganalisis peralihan sistem ekonomi politik sosialisme menuju kapitalisme di

Cina.

Universitas Sumatera Utara

Page 43: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

1.9. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Bab satu ini akan menguraikan dan membahas latar belakang, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, teknik

pengumpulan data, jenis penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : PROFIL NEGARA CINA

Bab kedua ini akan membahas sejarah negara Cina dalam bentuk periode sistem

perkembangan masyarakat secara khusus tentang Cina dibawah kepemimpinan

Mao Zedong dan Deng Xiaoping.Dalam sub bagiannya akan lebih membahas

tentang dinamika sejarah peralihan sistem ekonomi politik Cina dari sosialisme

menuju kapitalisme.

BAB III : PERALIHANEKONOMI POLTIK SOSIALISME CINA

MENUJU SISTEM EKONOMI POLITIK KAPITALISME

Di dalam bab ketiga akan memuat analisa data penelitian tentang peralihan sistem

ekonomi politik sosialisme Cina menuju sistem ekonomi kapitalisme. Dalam sub

bagiannya akan melihat tentang perbandingan sistem ekonomi politik sosialisme

dan sistem ekonomi politik kapitalisme di Cina untuk melihat faktor yang

menyebabkan peralihan sistem ekonomi di Cina.

Universitas Sumatera Utara

Page 44: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

BAB IV : PENUTUP

Bab keempat yaitu penutup akan meliputi kesimpulan-kesimpulan dari ulasan

pembahasan sebelumnya, serta saran-saran bagi penulis yang berguna nantinya.

Universitas Sumatera Utara

Page 45: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

BAB II

PROFIL NEGARA CINA

2.1. Sejarah Negara Cina

Sejarah Cina adalah salah satu sejarah kebudayaan tertua di dunia. Dari

penemuan arkeologi dan antropologi, daerah Cina telah didiami oleh manusia

purba sejak 1,7 juta tahun yang lalu. Peradaban Cina berawal dari berbagai negara

kota di sepanjang lembah Sungai Kuning pada zaman Neolitikum.30 Dalam

sejarah dikatakan bahwa Cina merupakan bangsa yang sudah ada semenjak 3000

SM. Bangsa Tionghoa yang merupakan bangsa asli Cina sudah menduduki

lembah sungai Hoang Ho di Cina bagian utara. Lembah yang subur telah menjadi

pusat kedamaian dan sebagai tempat asli bagi bangsa Tionghoa. Selama ribuan

tahun bangsa Tionghoa membangun peradaban yang kuat dan kokoh. Dalam

catatan sejarah, Cina telah memulai mendirikan sebuah kekuasaan politik sejak

tahun 1550-1050 SM dalam bentuk kerajaan perbudakan.31

Kemajuan pesat ekonomi politik Cina bukan semata-mata dipengaruhi

oleh kemajuan industri di era milenium saat ini. Proses perkembangan peradaban

yang diawali oleh sistem masyarakat primitif yang berkembang ke perbudakan,

berkembang ke era dinasti feodal sampai meletusnya revolusi sosial dan

30 Wikipedia. “Sejarah Tiongkok”. Diakses melalui: https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Tiongkok pada tanggal 4 Desember 2016, Pukul 18:51 31 J. Fachruddin Daulay. Orang Tionghoa: Bangsa Tertua Di Asia, Sejarah, dan Latar Belakang Awal Persebarannya.

Universitas Sumatera Utara

Page 46: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

masuknya sistem kapitalisme telah menjadi catatan penting bagi perkembangan

negara Cina saat ini. Gerakan rakyat Cina di seetiap periodenya menjadi praktek

maju yang mempercepat dialektika sejarah perkembangan negara Cina.

Perkembangan peradaban yang lebih dulu dinegara Cina jika dibandingkan

dengan negara lain di Asia telah menjadikan bangsa Tionghoa lebih maju

dibandingkan bangsa lain di Asia. Terbukti dari beberapa literatur menyebutkan

bahwa kedudukan Cina telah menjalin kerjasama perdagangan dengan Eropa sejak

tahun 500 SM. Perdagangan tersebut terbentang dari Asia tengah melalui

Turkenstan ke Asia Barat, dimana jalur ini juga terhubung dengan jalan Kafilah

dari India. Jalan ini kemudian dikenal dengan sebutan jalan sutera (Silk Road).32

Tidak jauh berbeda dengan sejarah negara lain pada umumnya, Cina juga

pernah menjalankan sistem masyarakat perbudakan dalam hubungan sosial

masyarakat. Dimana pada sistem masyarakat perbudakan hubungan sistem sosial

Dari seluruh rentetan sejarah perkembangan masyarakat tersebut,

didalamnya selalu terdapat sistem ekonomi yang berbeda. Keadaan ini melahirkan

gejolak sosial yang berimbas kepada perubah sistem ekonomi masyarakat. Inilah

yang menjadi landasan pekembangan sistem ekonomi Cina sampai saat ini. Dalam

setiap fasenya terdapat corak khusus yang berbeda.

2.1.1. Fase Sistem Masyarakat Perbudakan Menuju Sistem Masyarakat

Feodal Di Negara Cina (2100 SM-1644)

32Ibid

Universitas Sumatera Utara

Page 47: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

yang berlaku adalah hubungan antara si tuan budak sebagai si pemilik alat

produksi dan budak belia sebagai tenaga kerja.

Cina membentuk pertama kerajaan perbudakaan dalam bentuk dinasti.

Dinasti Xia adalah dinasti perbudakan pertama dalam sejarah Cina. Menurut

Sejarahwan, Dinasti Xia sebenarnya merupakan kumpulan dari beberapa suku

atau persekutuan suku yang membentuk sebuah negara. Dinasti Xia yang

memiliki 16 raja ini memerintah Zhong Yuan (sebutan Cina pada zaman dulu)

selama 5 abab atau sekitar 471 tahun.33

Dinasti Xia yang merupakan kerajaan dengan ciri perbudakan, hal ini bisa

terlihat dari kedudukan raja dalam menjalankan sistem pemerintahan. Contohnya

pada masa kepemimpinan Raja Xia Jie yang merupakan raja yang terkenal dengan

kekejamannya. Saat pemerintahannya, rakyat dipaksa untuk membangun istana-

istana mewah serta sering melakukan invasi terhadap negara tetangganya sehingga

mengakibatkan banyak pejabat yang meninggalkan Dinasti Xia. hingga akhirnya

dihancurkan oleh Shang Tang yaitu Pendiri Dinasti Shang.

34

Kedudukan Dinasti Xia kemudian digantikan oleh Dinasti Shang.

Kedudukan Dinasti Shang juga tak ayalnya kerajaan perbudakan pada umumnya.

Sistem perbudakan manusia atas manusia terus berlangsung pada masa Dinasti

Shang. Dalam perkembangan sejarahnya, pergantian sistem perbudakan selalu

ditandai dengan keruntuhan tahta sebuah dinasti melalui jalan peperangan. Cina

33 Dinaviriya. “Sejarah Dinasti Xia”. Diakses melalui : http://dinaviriya.com/sejarah-dinasti-xia/ pada 4 Desember 2016, Pukul 03:23 WIB 34Ibid

Universitas Sumatera Utara

Page 48: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

mengalami hal ini, sehingga sejalan dengan kondisi ini, masyarakat Cina akan

semakin memodrenkan taraf kualitas hidupnya melalui pemberontakan dan

perang.

Pada masa Dinasti Shang, Cina mengadakan kebijakan pergantian tahta

kerajaan secara turun temurun, Dinasti Zhou menyempurnakan sistem tata krama

dan ritual. Selesainya fase kepemimpinan Dinasti Zhou, Cina kemudian diambil

alih oleh kepemimpinan kekaisaran feodal. Hal ini ditandai oleh munculnya

perlawanan dari kalangan negarawan kerajaan atau negara-negara adipati yang

berebut mencari kekuasaan. Diawali oleh negara adipati Jin yang dipecahkan

menjadi 3 negara adipati baru yaitu Negara Han, Negara Wei dan Negara Zhao

pada tahun 403 SM. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan periode Negara

Berperang.35

Hingga akhirnya Dinasti Qin kembali mempersatukan Negara Cina dan

membentuk pemerintahan yang sentralisasi serta mempersatukan tulisan dan

satuan pengukuran. Kepemimpinan Dinasti Qin menandai kemunculan sistem

feodal di Cina. Dinasti Han sampai Dinasti Qin yang mempergunakan pejabat

sipil sebagai pengambil keputusan dan menduduki posisi kementerian yang

penting dalam kerajaan atau pemerintahaan.

36

Di bidang Ekonomi, Perekonomian Dinasti Qin mengadopsi

perekonomian bebas yang dikontrol oleh Kerajaan. 4 bidang perekonomian utama

35 Dinaviriya. “Periode Negara Berperang (Zhan Guo) dalam Sejarah China”. Diakses melalui : http://dinaviriya.com/zaman-periode-negara-berperang-zhan-guo-sejarah-china-tiongkok/ Pada tanggal 5 Desember 2016 Pukul 6:00 WIB 36Ibid

Universitas Sumatera Utara

Page 49: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

pada Dinasti Qin dan Dinasti Han antara lain Profesional (Kaum

terpelajar/Pejabat), Pertanian, Industri dan Perdagangan. Pada kedua Dinasti

tersebut, komoditi penting seperti Garam, Minyak dan Beras di monopoli oleh

para pejabat (birokrat) dan pengusaha besar. Dengan dibukanya jalur Jalan Sutera,

perdagangan dengan Timur Tengah dan Eropa pun dimulai dan berkembang

dengan pesat.37

Pada masa awal Cina dibawah kepemimpinan Kaisar Qing, keadaan

ekonomi politik Cina masih dalam kekuasaan kaum feodal. Akan tetapi kemajuan

peradaban Cina terbilang terlambat jika dibandingkan dengan kemajuan

peradaban di Eropa. Kemajuan Eropa dilatar belakangi oleh Revolusi Industri dan

Revolusi Prancis yang mendongkrak kemajuan tehnologi di Eropa. Pada masa itu

Pada Dinasti Tang, surat-surat berharga mulai diperkenalkan hingga pada

Dinasti Song sudah memiliki uang kertas yang pertama. Perdagangan antara

negara mulai berkembang dengan cepat pada Dinasti Qing karena adanya

pengaruh dari negara-negara barat untuk membuka pelabuhan-pelabuhan laut.

Kedatangan negara barat pada masa dinasti Qing telah membawa Cina ke era

perdagangan bebas. Dinasti Qing merupakan dinasti dengan sistem kerajaan yang

paling terakhir di sejarah Cina dan mengakhiri masa kepemimpinan kaum feodal

Cina.

2.1.2. Fase Sistem Masyarakat Feodal dan Sistem Kolonialisme Di Negara

Cina (1644-1911)

37 “Sejarah Dinasti Xia”. Loc.Cit

Universitas Sumatera Utara

Page 50: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Eropa sudah menjalankan ekspansi untuk memperluas daerah kekuasaan mereka

secara khusus negara Inggris dan Prancis. Melalui agresi militer, negara Eropa

mulai menjajaki Asia dan daratan benua Afrika.

Salah satunya adalah Cina, selama kepemimpinan Dinasti Qing negara-

negara di Eropa mulai menjajaki hasil bumi negara Cina. Negara-negara Barat

tersebut menggunakan Candu sebagai bahan perdagangannya sehingga banyak

rakyat Cina yang mengalami kecanduan dan memiliki ketergantungan yang luar

biasa terhadap candu tersebut. Tahun 1838, Raja Dao Guang yang memimpin

kekaisaran Qing ketika itu memerintahkan Lin Ze Xu sebagai utusan kekaisaran

menuju ke Guang Dong untuk mengadakan larangan terhadap penggunaan Candu.

Lin Ze Xu kemudian menangkap pengedar candu dan menyita sekitar 2 jutaan

kilogram candu serta menghancur candu sitaan tersebut di depan umum tepatnya

di daerah Pintu Harimau.38

Pada tahun 1840, Kerajaan Inggris menyatakan peperangan terhadap Cina

dengan alasan untuk melindungi warganya yang berada di Cina. Kerajaan Inggris

kemudian mengirimkan Kapal Perang untuk menyerang Guang Zhou. Militer

Inggris berhasil mengepung daerah Zhu Jiang Gou, menduduki Zhe Jiang Ding

Hai hingga mendekati Kota Nan Jing. Kaisar Dao Guang sangat panik dengan

kekuatan militer Inggris dan mengutuskan Qi Shan untuk melakukan negosiasi

dengan Inggris. Pada saat yang sama untuk menenangkan Inggris, Lin Ze Xu

dihukum, Pelabuhan Guang Zhou dibuka kembali. Tetapi Inggris masih tidak puas

38Ibid

Universitas Sumatera Utara

Page 51: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

dan terus melakukan penyerangan terhadap Hu Men, Ning Bo, dan Xia Men serta

menguasai daerah Wu Song pada tahun 1842. Dengan demikian, Pemerintah

Dinasti Qing terpaksa menandatangani Perjanjian Nan Jing. Dimana di dalam

perjanjian Cina menyerahkan Hong Kong kepada Inggris.39

Dinasti Qing makin hari makin lemah, sejumlah patriot membentuk

organisasi untuk menyelamatkan bangsa dan negaranya dari serangan bangsa

Eropa. Diantaranya adalah Sun Zhong Shan (Sun Yat Sen) yang membentuk

organisasi yang bernama Xing Zhong Hui, pada tahun 1894 dengan tujuan untuk

membangkitkan kembali Bangsa Cina dan membentuk Negara Cina menjadi

Negara Republik. Tahun 1905, Sun Zhong Shan (Sun Yat Sen) mempersatukan

kekuatan revolusi Cina di seluruh penjuru dunia dan membentuk Organisasi baru

Pada Tahun 1856 sampai 1860, Perancis mendeklarasikan peperangan

dengan Cina yang dalam sejarah dikenal dengan sebutan Perang Candu II. Dinasti

Qing mengalami kekalahan yang mengakitbatkan Kaisar Qing, Xian Feng

terpaksa untuk mundur. Tahun 1856, Inggris dan Perancis berhasil menduduki

bagian barat Taman Yuan Ming Yuan Ibukota Bei Jing. Mereka juga membakar

taman yang megah tersebut. Setelah kejadian tersebut, Dinasti Qing terpaksa

harus menandatangani perjanjian Tian Jing, Perjanjian Bei Jing dan Perjanjian Ai

Hui yang menguntungkan pihak asing terutama Inggris dan Perancis. Perjanjian-

perjanjian tersebut juga memaksa pemerintah Dinasti Qing untuk memberikan

sebagian besar wilayah Cina kepada pihak asing.

39 Wikipedia. “Perang Candu”. Diakses melalui : https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Candu pada 5 Desember 2016

Universitas Sumatera Utara

Page 52: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

yang bernama Tong Meng Hui yang kemudian berkembang menjadi Partai

Nasional Cina atau Kuo Min Tang.

Pada tahun 1911 terjadi pemberontakan di Wu Chang dan hanya dalam

waktu 2 bulan, puluhan Provinsi medeklarasikan kemerdekaannya dari Dinasti

Qing. Tanggal 01 Januari 1912, terbentuklah Republik Cina di Nan Jing, Sun

Zhong Shan (Sun Yat Sen) dipilih sebagai Presiden dan pada tahun yang sama

tanggal 2 Februari, Kaisar Qing dipaksa mundur. Dengan demikian pemerintahan

Dinasti Qing yang berlangsung selama 295 tahun dinyatakan berakhir. Sun Zhong

Shan (Sun Yat Sen) kemudian diangkat menjadi pejabat presiden pada tahun 1912

sekaligus ketua partai, dan presiden pada tahun 1923-1925. Pada tahun 1925, Sun

Yat Sen meninggal di Tiongkok. Tiga tahun kemudian, salah seorang

pengikutnya, Chiang Kai Shek, terpilih menjadi presiden.40

Pada saat Sun Yat Sen berhasil menumbangkan kekuasaan feodal Dinasti

Qing, pada tahun 1912 usaha pembebasan nasional dari tangan kaum feodal

kembali dijalankan oleh Ciang Kai Shek dalam usaha mempersatukan Cina.

Marcuria sebuah daerah yang sejak abad 18 sudah menjadi sasaran ekspansi

Jepang dan Uni Soviet dibawah kekuasaan Raja Zhang Zo Li. Usaha Ciang Kai

Shek dalam merebut daerah kekuasaan Cina dengan menjalankan gerakan

2.1.3. Republik Cina Dibawah Kepemimpinan Pemerintahan Nasionalis

(1912)

40 Dinaviriya. “Sejarah Dinasti Qing”. Diakses melalui: http://dinaviriya.com/sejarah-dinasti-Qing/ pada 5 Desember 2016, Pukul 08:23 WIB

Universitas Sumatera Utara

Page 53: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

menolak Raja Zhang Zo Li. Hingga meletuslah perang pada bulan Desember

1915.41

Kondisi Jepang juga semakin diperparah dengan gerakan memukul tentara

Jepang dari Mongolia dibawah kepemimpinan Joseph Stalin. Pada tanggal 31

Maret 1936, terjadi pemberontakan bersenjata antara tentara Uni Soviet dan

tentara Jepang. Perang ini dimenangkan oleh Uni Soviet. Jepang harus puas

dengan hanya menguasai sebagian daerah di Mongolia.

Ketika itu juga, tentara Jepang di kerahkan untuk memukul gerakan rakyat

dibawah kepemimpinan Ciang Kai Shek. Sebab jika kekuasaan jatuh ke tangan

kaum nasionalis, secara otomatis Jepang akan lebih sulit untuk memaksa

kehendaknya kepada Cina. Kedudukan kaum nasionalis semakin besar seiring

dengan gerakan pemebebasan nasional yang dijalankan oleh rakyat pada saat itu

semakin meluas di seluruh daratan Cina.

Kebencian atas kaum penjajah memberikan keuntungan bagi

kepemimpinan kaum nasionalis. Tekanan-tekanan yang hebat dari gerakan

nasionalis juga diperhebat oleh gerakan kaum sosialis komunisme yang ketika itu

dibawah kepemimpinan Mao Zedong. Gerakan persatuan antara kaum nasionalis

dan komunis berhasil menghusir Jepang dari Cina.

42

41 WD. Sukisman. Sejarah Cina Kontemporer: Dari Revolusi Nasional Melalui Revolusi Kebudayaan Sampai Modrenisasi Sosialis. PT. Pradnya Paramita. Jakarta. 1992. Hal.3 42Ibid. Hal 11

Universitas Sumatera Utara

Page 54: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

2.1.4. Kebangkitan Gerakan Komunis Di Era Pemerintahan Nasionalis

(1927)

Seiring dengan kondisi perang yang terus terjadi di Negara Cina, Mao

Zedong sebagai ketua Partai Komunis Cina mulai menjalankan pengorganisasi

klas buruh di perkotaan dan kaum tani dipedesaan. Tujuannya untuk mendirikan

negara komunis Cina. Di perkotaan kaum buruh melakukan mogok dan kaum tani

melakukan penyitaan tanah-tanah yang dikuasai oleh tuan tanah di pedesaan.

Usaha untuk merebut kekuasaan dari kaum nasionalis atas kaum komunis mulai

dijalankan sejak tahun 1927. Kebangkitan gerakan komunis terendus oleh Ciang

Kai Shek. Percobaan perebutan kekuasaan oleh kaum komunis mengalami

kegagalan. Kekuatan militer mampu mengungguli kekuatan kaum tani dan klas

buruh.

Akan tetapi kegagalan perjuangan kaum tani dan klas buruh pada masa itu

dianggap sebagai kelahiran tentara merah. Mao mencoba kembali menjalankan

pemberontakan di Provinsi Hu Nan di Cina Tengah. Namun tentara merah

kembali mengalami kegagalan. Sejak itu gerakan partai komunis Cina bergerak

dibawah tanah dengan tujuan untuk mengembangkan strategi perang geriliya

dengan pedesaan sebagai andalan untuk mengepung kota.

Pemerintahan Nasionalis Cina terus memperkuat pasukan tentara dengan

menjalin komunkasi dengan tentara Jerman dibawah kepemimpinan Kolonel Max

Bauer. Kemudian membentuk pasukan khusus anti tentara merah dengan nama

Pasukan Anti Banditisme dibawah kepemimpinan Jenderal Ho Yong Qin. Dilain

Universitas Sumatera Utara

Page 55: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

sisi, Mao Zedong bersama Partai Komunis Cina mulai memperkokoh strategi

perang. Melalui kegiatan propaganda, pendidikan dan kaderisasi bagi anggota

kader partai. Kegiatan pembangunan gerakan rakyat yang dipelopori oleh Mao

Zedong ini memperoleh hasil positif. Tentara Merah mampu mengimbangi

kekuatan Pasukan Anti Bandit. Kemudian kelompok komunis berhasil

membentuk Negara Soviet Cina dan mentahbiskan Mao Zedong sebagai

pemimpin.

2.1.5. Pemerintahan Nasionalis Cina dan Kaum Komunis Melawan Agresi

Militer Jepang

Pada April 1933, pasukan Jepang kembali menduduki ibu kota beijing.

Pemerintahan Soviet Cina segera menyatakan perang terhadap Jepang. Akan

tetapi sikap berbeda ditunjukan oleh pemerintahan nasionalis. Ciang Kai Shek

tetap berpendirian pada penumpasan terhadap kaum komunis harus lebih di

utamakan. Ini menjadi malapetaka bagi kaum nasionalis, ketika harus

menggempur kekuatan kaum komunis. Kaum komunis mampu bertahan ditengah

gempuran tentara nasionalis.

Suasana itulah yang menjadi sebab dari timbulnya pelbagai pergolakan

yang mendesak Jiang Kai Shek untuk menghentikan permusuhan dengan kaum

komunis dan menggalang persatuan nasional untuk dikerahkan melawan agresi

Jepang. Maka dengan kekuatan mayoritas ini Cina mampu menghusir tentara

Jepang. Sesuai dengan perkembangan tersebut pada awal 1937, pemerintahan

nasional membentuk suatu Dewan Pertahanan Nasional yang anggotanya berasal

Universitas Sumatera Utara

Page 56: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

dari golongan Partai Kuomintang dan Partai Komunis Cina. Setahun kemudian,

ditahun 1938 Dewan Pertahanan Nasional diganti dengan Dewan Politik Rakyat

yang berasal dari anggota suku bangsa, golongan karya dan wakil daerah. Maka

Dewan Politik Rakyat adalah dewan perwakilan rakyat pada masa itu. 43

Pasca agresi militer Jepang, Ciang Kai Shek kembali menggempur dan

mengepung kaum komunis dengan harapan mampu menumpas kekuatan kaum

komunis yang semakin besar. Pada Oktober 1934, Tentara Nasionalis dengan

jumlah 700.00 harus menggempur tentara merah dengan jumlah 150.000 pasukan

untuk merebut Negara Soviet Cina.

44

Setelah perang antara Cina dengan Jepang berakhir pada tahun 1945

dengan kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II. Konflik antara Partai Komunis

Cina dengan Partai Kuomintang kembali memanas. Setelah kekalahan Jepang,

pemerintah Republik Cina segera menginstruksikan kepada segenap jajarannya

untuk mengambil alih kedudukan tentara Jepang di seluruh pelosok wilayah

China. Sementara Zhu Te, Panglima Angkatan Bersenjata Partai Komunis Cina

mengeluarkan perintah agar sebagian Tentara Merah memasuki Manchuria dan

menuntut pada pemerintah Cina supaya perlucutan senjata terhadap bekas tentara

Ketika itu pasukan tentara nasionalis

berhasil mengusir tentara merah dari negara Soviet Cina. Maka Mao memutuskan

untuk meninggalkan daerah Soviet Cina untuk menhindari kehancuran secara

total.

2.1.6. Fase Kemenangan Kaum Komunis Cina (Revolusi Sosial Cina)

43Ibid Hal.25 44Ibid Hal.18

Universitas Sumatera Utara

Page 57: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

pendudukan tentara Jepang di daerah yang dikuasai Partai komunis supaya

dilakukan unsur Partai Komunis.

Melalui kekuatan klas buruh sebagai pemimpin dan kekuatan pokok kaum

tani, Revolusi Cina dijalankan dengan strategi gerilya. Mao memimpin

pertempuran ini. Front persatuan nasional dibentuk atas dasar persekutuan kaum

tertindas, kepemimpinan partai komunis dan tentara merah sebagai pasukan

terdepan. Setelah separuh wilayah Cina berada di tangan kaum komunis

maka Mao Zedong mulai mempersiapkan pembentukan suatu Negara Cina

sebagaimana dicita-citakan oleh Partai Komunis. Langkah awal adalah dengan

membentuk Panitia Persiapan Majelis Permusyawaratan Politik.

Panitia ini berhasil memilih 21 orang untuk menjabat sebagai Dewan

Harian dengan Mao Zedong sebagai ketua dan Chou Enlai sebagai wakil ketua.

Dengan strategi “desa mengepung kota”, PKC berhasil menyingkiran

Kuomintang dan pada tanggal 1 Oktober 1949 memproklamasikan berdirinya

Negara Republik Rakyat Cina.

Meski awalnya banyak mengalami kekalahan tetapi Tentara merah

semakin dapat memperluas pengaruhnya di daerah pedesaan, melalui politik land

reformdari PKC. Tanah-tanah milik tuan tanah diambil dan menghadiahkan tanah-

tanah garapan tersebut kepada kaum tani penggarap. Tentara merah yang

menguasai wilayah Cina Utara segera mengarahkan sasarannya kesebelah

selatan Sungai Yang Tze. Selanjutnya mereka merebut Nanking, Ibu kota

pemerintah Nasionalis Cina. Akibatnya pemerintah Nasionalis Cina terpaksa

Universitas Sumatera Utara

Page 58: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

harus memindahkan ibu kotanya ke Kanton. Selanjutnya Hangou, Shanghai dan

Qingdao secara berturut-turut jatuh ke tangan kaum komunis.

Pada tanggal 14 Oktober Kanton berhasil dikuasai Tentara Merah,

sehingga pemerintah nasionalis terpaksa pindah ke Chongqing. Namun pada

tanggal 28 November 1949 Chongqing juga jatuh ke tangan Tentara Merah.

Selanjutnya Propinsi Yunnan dan Hainan berhasil dikuasai komunis, sehingga

pemerintah nasionalis tidak memiliki wilayah lagi di Cina daratan.

Pemerintahan Chiang Kai Shek melarikan diri ke Taipei yang terletak di

Pulau Formosa (Taiwan). Pada tanggal 1 Maret 1950, Chiang memangku kembali

jabatannya sebagai presiden Republik Cina. Setelah pernyataan berdirinya

Republik Rakyat Cina, Uni Soviet segera memberikan pengakuan kedaulatannya

atas RRC dan memutuskan hubungan diplomatiknya dengan pemerintahan

Nasionalis Cina. Negara-negara satelit Uni Soviet ikut menyatakan pengakuan

kedaulatan bagi RRC.45

Cina dimasa kepemimpinan Mao Zedong bersama Partai Komunis Cina,

kini menjelma menjadi kekuatan poros komunis dunia. Keberhasilan partai

komunis Cina dalam menjalankan revolusi merupakan gerakan pembebasan

nasional dari dominasi kekuasaan kapitalisme yang tumbuh subur dalam

pemerintahan nasionalis Cina. Kemenangan kaum komunis juga menjadi cikal

2.1.7. Fase Cina Dibawah Kepemimpinan Kaum Komunis dan Kemunculan

Revisionis Modern

45Ibid

Universitas Sumatera Utara

Page 59: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

bakal terlaksananya Land Reform bagi kaum tani dan dibangunnya industri

nasional untuk mengimbangi kekuasaan negara liberal.

Disisi lain, revolusi besar kebudayaan Mao telah membawa budaya

kolektif anti individualis. Tujuannya adalah untuk menjalankan budaya proletariat

yang anti kepada kebudayaan borjuasi. Melalui revolusi kebudayaan besar

proletariat, Mao membangun landasan kebudayaan komunis yang anti

imperialisme, anti feodalisme dan anti kapitalisme.

Selain itu, lompatan jauh kedepan menjadi andalan program Mao Zedong

dalam membangun Cina. Walau dalam beberapa literatur dijelaskan bahwa

program jauh kedepan menuai pro kontra karena memakan banyak korban jiwa.

Meski berakhir pada 1960-an, efek dari kebijakan pada era ini terus berdampak

sampai 1970-an.46

Cina secara resmi memulai reformasi pada oktober 1978 di bawah kendali

Deng Xiaoping yang berhasil maju ke puncak pimpinan pasca wafatnya Mao.

Deng merupakan salah seorang tokoh PKC dari faksi reformis yang membawa

sistem ekonomi RRC menuju pola persaingan liberal. Setelah melewati berbagai

sistem trial and error, negara itu menggeser investasi dari yang berpusat pada

turisme menjadi industri elektronik, dari kebijakan yang memaksa investor asing

untuk menerima mitra perusahaan Cina menjadi kebijakan yang menerima

perusahaan asing secara terbuka, dan dari fase mengejar mencapai keberhasilan

bersama.

46 Shenkar, Oded, The Chinese Century, Bangkitnya Raksasa China dan Dampaknya terhadap Perekonomian Global, Pearson Education, Inc. 2005 hal.52

Universitas Sumatera Utara

Page 60: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Kini, hasil dari kebijakan reformasi ekonomi selama periode perencanaan

reformasi ekonomi, Deng dan kawan-kawan sebagai perumus kebijakan

pembangunan di RRC, yang memberikan penekanan terhadap pembangunan

sektor industri, khususnya bidang produksi padat modal.42 Begitu pula di Cina,

hal serupa diterapkan pada kemajuan sektor industri, dimana industrialisasi

dilaksanakan dengan devisa dari sektor pertanian. Sedangkan dalam pemilihan

teknologi produksi barang-barang industri lebih diperhatikan metode padat

modalnya, dibandingkan dengan padat karya.47

47 Poltak Partogi Nainggolan, Reformasi Ekonomi RRC Era Deng Xiaoping, Jakarta, PT Fajar Inter Pertama,1995 hal.83

2.2. Keadaan Alam & Sosial

Negara Cina merupakan salah satu negara dengan dataran yang luas dan

jumlah penduduk yang besar. Dengan demikian kondisi ini akan memberi

keuntungan bagi masyarakat Cina. Ketersedian lahan untuk dijadikan sebagai alat

produksi pertanian dan pembangunan industri, ditambah jumlah penduduk yang

besar menjadi sasaran tenaga kerja menjadi modal awal dalam pembangunan

ekonomi di Cina.

Kondisi alam dan kondisi sosial tentu menjadi salah satu faktor yang

mempengaruhi dalam keberlangsungan sistem ekonomi politik di Cina. Untuk itu

perlu dijelaskan tentang keadaan alam dan keadaan sosial di Negara Cina, sebagai

referemsi dalam melihat kondisi konkreat Negara Cina.

Universitas Sumatera Utara

Page 61: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

2.2.1. Keadaan Alam

Republik Rakyat Cina (RRC) terletak dikawasan Asia Timur, dengan

ibukota terletak di Beijing. Wilayah Cina di sebelah utara berbatasan dengan

Mongolia dan Laut Cina Timur serta Laut Kuning di sebelah timur. Batas

geografis di sebelah selatan berbatasan dengan Nepal, Bhutan, India, Myanmar,

Laos, dan Vietnam serta di sebelah barat berbatasan dengan Kazakstan,

Tadzikistan, dan Afganistan. 48

Republik Rakyat Cina (RRC) terletak di antara 18 LU – 54 LU dan 73 BT

– 135 BT. Luas wilayah Cina adalah 9,596,960 km² dengan wilayah daratan

seluas 9,326,410 km² , dan perairan seluas 270,550 km². Dengan total luas

wilayah tersebut, Cina merupakan negara terbesar ke-4 di dunia setelah Rusia,

Kanada, dan Amerika Serikat.

49

Di timur, bersama dengan pantai Laut Kuning dan Laut Tiongkok Timur,

ditemukan luas dan padat yang di tempati lapangan tanah baru; pesisir Laut

Tiongkok Selatan lebih bergunung-gunung dan Tiongkok bagian selatan

didominasi daerah berbukit dan jajaran gunung yang lebih rendah. Di bagian

tengah timur ditemukan delta 2 sungai utama Tiongkok, Huang He (Sungai

Kuning) dan Chang Jiang (Sungai Panjang). Sungai-sungai utama lainnya ialah Xi

Jiang, Mekong, Brahmaputra dan Amur

50

48 Central Intelligence Agency (US). “The World Factbook : East & Southeast Asia : CHINA”. Diakses melalui :

.

https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/ch.html pada 5 Desember 2016 49Ibid 50 Wikipedia. “Republik Rakyat Tiongkok”. Diakses melalui : https://id.wikipedia.org/wiki/Republik_Rakyat_Tiongkok Pada 6 Desember 2016

Universitas Sumatera Utara

Page 62: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Negara-negara yang secara geografis berdekatan dengan Cina adalah

Afghanistan, Bhutan, Burma, India, Kazakhstan, Korea Utara, Kyrgyzstan, Laos,

Mongolia, Nepal, Pakistan, Russia (timur laut), Russia (barat laut), Tajikistan,

Vietnam, Hong Kong, Macau. 51

Sumber daya alam yang terdapat di Cina adalah batubara, bijih besi,

minyak bumi, gas alam, merkuri, timah, tungsten, antimon, mangan, molibdenum,

vanadium, magnetit, aluminium, timah, seng, sumber daya alam langka, uranium,

potensi tenaga air (terbesar di dunia), tanah yang subur.

52

Cina merupakan suatu negara yang memiliki jumlah penduduk yang padat,

yaitu sekitar 1,373,541,278 (Juli 2016)

2.2.2. Keadaan Sosial

53. Cina juga merupakan negara yang

memiliki keberagaman etnis, terlihat dari banyaknya etnis-etnis yang dimiliki

negara Cina diantaranya yaitu, Han Chinese 91,6%, Zhuang 1,3%, dll (Hui,

Manchu, Uighur, Miao, Yi, Tujia, Tibetan, Mongol, Dong, Buyei, Yao, Bai,

Korean, Hani, Li, Kazakh, Dai) 54

Selain memiliki keberagaman etnis, Cina juga memiliki keberagaman

agama, yaitu Budha 18,2%, Kristen 5,1 %, Muslim 1,8%, Agama rakyat 21,9%,

Hindu < 0,1%, Yahudi < 0,1%, dll 0,7%, Atheis 52,2%. Jika melihat presentase

agama di Cina, banyaknya presentase Atheis atau tidak memiliki kepercayaan di

.

51 International Business Publications, USA. 2013. China Automotive Industry Handbook Strategic Information and Contacts. Washington DC : USA. [Google Books]. Hal 28. https://books.google.co.id/books?id=dVqaAAAAQBAJ Diakses pada 5 Desember 2016 52Ibid 53 “The World Factbook : East & Southeast Asia : CHINA”. Loc.Cit 54Ibid

Universitas Sumatera Utara

Page 63: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Cina yaitu sekitar 52,2%, dapat dilihat karena masuknya nilai-nilai komunis di

Cina yang menyebabkan hingga saat ini masyarakat Cina masih banyak yang

tidak meyakini atau tidak memiliki kepercayaan agama tertentu.

Cina dikenal sebagai negara dengan seratus aliran filsafat yang melahirkan

paham-paham yang membentuk masyarakat Cina sebagai suatu kesatuan yang

terstruktur. Seperti Confusianisme, Taoisme, Mohisme, Legalisme, dan banyak

aliran filsafat lainnya. Bahkan aliran-aliran filsafat ini berkembang hingga saat

ini dan menyebar ke berbagai daerah khususnya di kawasan Asia Timur 55

Cina yang merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia,

juga menjadi suatu masalah bagi negara Cina. Oleh karena itu dalam hal

membatasi perkembangan populasi di Cina, pemerintah secara aktif

menggalakkan kebijakan yang membatasi keluarga di perkotaan (etnis minoritas

non han dikecualikan) menjadi 1 anak dan keluarga di pedalaman 2 anak (dengan

catatan ketika anak pertama ialah perempuan)

.

56

55Wiriaatmadja. 2013. Dikutip dalam Neng Marlina Efendi. 2013. Madame Mao : The White Bone Demon (Peranan Jiang Qing dalam Revolusi Kebudayaan Cina Tahun 1966-1976).[Skripsi].Hal. 1. repository.upi.edu/3619/4/S_SEJ_0806117_Chapter1.pdfDiakses pada tanggal 6 Desember 2016 56 “Republik Rakyat Tiongkok”. Loc.Cit

. Adanya kebijakan pemerintah

dalam membatasi anak di dalam keluarga pada masyarakat Cina dilakukan

pemerintah Cina dalam upaya menekan pertumbuhan penduduk yang setiap

tahunnya terus meningkat.

Universitas Sumatera Utara

Page 64: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

a. Ekonomi

Perekonomian Negara Cina didukung oleh sektor pertanian, perindustrian,

dan pertambangan57

Sejak akhir 1970-an, Cina telah berpindah dari awalnya sistem ekonomi

yang terutup menjadi sistem ekonomi yang terbuka, yang lebih berorientasi pada

pasar. Pada tahun 2010, Cina juga menjadi eksportir terbesar di dunia

. Pertumbuhan perekonomian Cina saat ini yang mengalami

perkembangan sangat pesat, juga dapat dikatakan Cina sebagai salah satu negara

yang dapat diperhitungkan keberadaannya. Produk-produk dari negara Cina telah

membanjiri pasar saat ini sehingga Cina mampu untuk dapat bersaing dalam pasar

internasional.

58

Menurut data Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat / Central Intelligence

Agency (CIA), GDP per capita Cina pada tahun 2015 mencapai $14,300 dengan

tingkat inflasi 4%. Menurut estimasi Badan tersebut, Cina adalah negara eksportir

barang terbesar kedua dan importir terbesar ketiga di dunia. Pada tahun 2015, nilai

ekspor Cina adalah sekitar $2.143 Triliun, sedangkan nilai impor Cina adalah

sekitar $1.576 Triliun. Jika diurutkan berdasarkan presentasenya, Amerika

Serikat (18%), Hongkong (14,6%), Jepang (6%), Korea Selatan (4,5%) adalah

. Dengan

melakukan perubahan-perubahan seperti reformasi dalam bidang pertanian,

liberalisasi, peningkatan otonomi bagi perusahaan-perusahaan negara,

pengembangan pasar saham dan sistem perbankan modern, juga menjalankan

perdagangan luar negeri dan membuka kran-kran investasi.

57 “The World Factbook : East & Southeast Asia : CHINA”. Loc.Cit 58Ibid

Universitas Sumatera Utara

Page 65: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

mitra ekspor utama Cina. Sedangkan mitra impor utama Cina adalah Korea

Selatan (10,9%), Amerika Serikat (9%), Jepang (8,9%), Jerman (5,5%), Australia

(4,1%) 59

Komoditas ekspor Cina pada tahun 2015 adalah komoditas mesin listrik

dan lainnya, termasuk peralatan pengolahan data, pakaian, furnitur, tekstil.

Sedangkan komoditas impor utama Cina adalah alat-alat elektrik dan mesin-mesin

lainnya, bahan bakar minyak dan mineral, reaktor nuklir, pemanas, dan

komponen-komponen mesin, peralatan optik dan medis, bijih logam, kendaraan

bermotor, dan kedelai.

.

60

Struktur pemerintahan Cina sekarang masih mempertahankan struktur

negara tradisional Cina, yaitu Pusat (zhongyang), Provinsi (sheng), Kabupaten

(xian), dan Kota (shi). Hal ini ditetapkan dalam UUD yang disahkan pada tahun

1954 yang disebut Dewan Administrasi Pemerintah.

b. Politik

61

Pada tingkat pusat, ada yang disebut “guowuyuan” atau Dewan Negara,

yang diketuai oleh seorang Perdana Menteri dan beberapa Wakil Perdana Menteri,

dan di bawahnya terdapat kementerian dan komisi-komisi yang jumlahnya

berubah-ubah dari waktu ke waktu. Dewan Negara memegang kendali atas

59Ibid 60Ibid 61 I. Wibowo. Negara dan Masyarakat (Berkaca dari Pengalaman Republik Rakyat Cina). Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. 2000. Hal 96

Universitas Sumatera Utara

Page 66: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

pemerintah-pemerintah daerah di bawahnya. Dari sinilah mengalir kebijakan-

kebijakan resmi pemerintah yang harus ditaati oleh pemerintah daerah. 62

Cabang pemerintahan Cina terdiri atas tiga badan

63

• Eksekutif. Dalam badan eksekutif, Presiden Cina adalah kepala negara

yang menjabat dalam jangka 5 tahun. Presiden Cina saat ini adalah Xi

Jinping yang menjabat sejak 14 Maret 2013, dan Wakil Presiden Cina

adalah LI Yuanchao yang menjabat sejak 14 Maret 2013. Presiden dan

wakil presiden dipilih secara tidak langsung oleh Kongres Rakyat

Nasional dan dipilih kembali dalam pemilihan umum apabila memenuhi

syarat untuk masa jabatan kedua; Pemilu terakhir diselenggarakan pada 5-

17 Maret 2013, dimana pemilihan berikutnya akan diadakan pada bulan

Maret 2018.

:

Kepala pemerintahan Cina adalah Perdana Menteri dibantu

bersama dengan beberapa Wakil Perdana Menteri. Perdana Menteri yang

menjabat saat ini adalah LI Keqiang yang menjabat sejak 16 Maret 2013,

Sedangkan Wakil Perdana Menteri yang menjabat saat ini adalah ZHANG

Gaoli sejak 16 Maret 2013, LIU Yandong sejak 16 Maret 2013, MA Kai

sejak 16 Maret 2013, WANG Yang sejak 16 Maret 2013. Perdana Menteri

dicalonkan oleh Presiden, dengan persetujuan oleh Kongres Rakyat

62Ibid, Hal 97 63 “The World Factbook : East & Southeast Asia : CHINA”. Loc.Cit

Universitas Sumatera Utara

Page 67: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Nasional. Disamping itu, cabang eksekutif juga dibantu oleh kabinet yang

terdiri atas Dewan Negara yang ditunjuk oleh Kongres Rakyat Nasional.

• Legislatif. Cabang legislatif pemerintahan Cina terdiri atas satu kamar atau

unicameral. Cabang Legislatif China merupakan Kongres Nasional Rakyat

atau yang dikenal dengan Quanguo Renmin Daibiao Dahui. Kongres

Nasional Rakyat terdiri dari 2.987 kursi, yang anggotanya dipilih secara

tidak langsung oleh kongres kota, regional, dan propinsi orang, dan

Tentara Pembebasan Rakyat. Anggota Kongres bertugas dalam jangka 5

tahun dan dalam prakteknya, hanya berasal dari anggota Partai Komunis

China (PKC). Pemilihan anggota Kongres tersebut terakhir diadakan pada

Desember 2012-Februari 2013 dan berikutnya akan diadakan pada akhir

2017 sampai awal 2018.

• Yudikatif. Badan ketiga pemerintahan Cina adalah Yudikatif. Pengadilan

tertinggi Cina adalah Mahkamah Rakyat Agung yang terdiri atas lebih dari

340 hakim termasuk hakim agung, 13 hakim agung diatur dalam komite

sipil dan pengadilan untuk sipil, ekonomi, administrasi, keluhan dan

banding, dan komunikasi dan masalah transportasi.

Pemilihan hakim dan masa jabatan: Ketua Mahkamah Agung ditunjuk

oleh Kongres Rakyat Nasional (NPC). Masa jabatannya terbatas, yaitu dalam 2

periode masa jabatan selama 5 tahun berturut-turut.Hakim-hakim lainnya

dicalonkan oleh Ketua Mahkamah Agung dan ditunjuk oleh Komite Tetap

NPC.Masa jabatan hakim-hakim lainnya dditentukan oleh NPC. Dibawah

Universitas Sumatera Utara

Page 68: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Mahkamah Agung, terdapat Pengadilan Tinggi, Menengah, Pengadilan

Kabupaten, Pengadilan Daerah Otonom, Pengadilan Khusus Militer, Maritim,

Transportasi, dan Kehutanan.

Universitas Sumatera Utara

Page 69: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

BAB III

PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA MENUJU

SISTEM EKONOMI KAPITALISME

Pasca Perang Dunia II, sulit bagi negeri penjajah untuk mempertahankan

bentuk penjajahan langsung, sebab masyarakat di negeri terjajah mulai bangkit

perjuangan melawan penjajahan tersebut di seluruh belahan dunia. Deru revolusi

sosialis proletar menggetarkan sistem kapitalis, keadaan ini memberikan kekuatan

dan semangat baru bagi revolusi yang berkobar di berbagai belahan dunia. Klas

borjuasi yang berkuasa di negera penjajah terus berusaha mempertahankan

dominasinya di negeri terjajah, akan tetapi di sisi lain penjajahan akan berdampak

kepada revolusi pembebasan nasional.

Bagi pandangan pengikut ajaran ideologi Marx, revolusi sosial dimulai

dari kaum sosialis yang memandang kapitalisme sebagai sistem yang tidak adil

dan irasional sehingga menghasilkan kesenjangan diantara klas masyarakat.

Sehingga kapitalisme dianggap sebagai sebuah sistem usang yang akan berubah

menjadi sistem komunisme melalui revolusi. Secara otomatis juga perubahan

sistem kapitalisme menuju sistem sosialisme telah berdampak kepada perubahan

sistem ekonomi negara tersebut.

Gerakan revolusi sosial merupakan cikal bakal lahirnya sistem sosialis

komunisme, yang juga anti thesis dari sistem kapitalisme. Secara mendasar

sosialisme lahir dari pandangan atas hubungan produksi yang menghisap antara

Universitas Sumatera Utara

Page 70: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

klas proletariat dan klas borjuasi. Teori ekonomi Marx menjelaskan bahwa sistem

kapitalisme telah memonopoli alat produksi dan memperkerjakan buruh secara

semena-mena. Tenaga klas buruh dipergunakan demi keuntungan klas borjuasi

dalam mencari laba.64

Melalui jalan revolusi sosial Marx menginginkan penghapusan masyarakat

berklas. Masyarakat tanpa klas yang digambarkan oleh Marx bercirikan atas

kediktoran klas proletariat atas klas borjuasi. Sebab sistem kapitalisme

menjadikan klas proletariat sebagai klas yang paling moderen di sistem

kapitalisme. Ini yang menjadi ciri khusus dari pandangan Marx yang tidak

dimiliki oleh filsuf lain. Sistem klas masyarakatlah yang telah menciptakan

monopoli dari sistem ekonomi masyarakat.

Marx beranggapan bahwa suatu barang bisa memiliki nilai

akibat adanya proses kerja, dalam artian kerja yang dilakukan oleh klas

proletariat. Nilai inilah yang kemudian diambil oleh klas borjuasi untuk

mendapatkan keuntungan. Marx menyebut ini sebagai perampasan nilai lebih.

Marx menerangkan bahwa sejarah manusia ditentukan oleh sarana-sarana

produksi dan sarana produksi menentukan hubungan produksi. Sehingga ketika

hubungan produksi saling menghisap, ini akan melahirkan pertentangan antara si

penghisap dengan si terhisap. Inilah yang dijalankan oleh sistem kapitalisme bagi

Marx. Dengan tajam Marx mengkritik dan menabur genderang perang untuk

menghancurkan sistem kapitalisme. Sebab hubungan produksi kapitalisme telah

memiskinkan klas buruh.

64Sutarjo Adisusilo. Sejarah Pemikiran Barat. Rajawali Pers. Jakarta. 2013. 257

Universitas Sumatera Utara

Page 71: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Sehingga tidak ada jalan lain selain menjalankan revolusi. Hal ini

dikarenakan doktrin sejarah atas perkembangan masyarakat. Secara histori, klas

tertindaslah yang akan melakukan gerakan penumbangan klas penghisap.

Proletariatlah sebagai klas tertindas dalam sistem kapitalisme, merupakan

kekuatan utama revolusi. Hal ini dikarenakan penghisapan yang dilakukan oleh

klas borjuasi kepada klas burh. Sejalan lurus dengan sistem penghisapan nilai

lebih yang dijalankan oleh klas borjuasi telah membangkitkan semangat

perlawanan dari klas buruh. Sehingga hari depan masyarakat sosialis ada pada

kepemimpinan klas proletar.

Selain itu, bagi Marx juga sistem kepemilikan individu yang membuat

sistem monopoli bisa tetap langgeng dalam masyarakat. Sehingga kepemilikan

atas individu harus dihapuskan. Ciri lain dalam pandangan kaum marxisme,

memandang bahwa peran negara adalah sebagai alat bagi klas proletariat untuk

menjalankan program diktator proletariat. Dalam rangka membangun masyarakat

komunal moderen.

Ditengah sistem kapitalisme yang berkembang, pandangan akan hari

depan sosialisme juga mulai berkembang. Ajaran Marx mulai diterima dibeberapa

negara dunia, salah satunya distimulis oleh revolusi Oktober 1917 dibawah

kepemimpinan Partai Komunis Uni Soviet. Revolusi 1917 juga telah membawa

angin segar dalam pembebasan nasional melawan penjajahan bagi negara terjajah.

Lennin yang ketika itu menjadi pemimpin Partai Komunis Uni Soviet,

Universitas Sumatera Utara

Page 72: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

membangun aliansi dengan tujuan untuk memperluas ideologi sosialis. Sejak itu

pandangan sosialisme menjamur di daratan Asia, Amerika dan Eropa.

Pasca Revolusi Oktober negara-negara terjajah mulai menjalankan visi

kemerdekaan berhari depan sosialis. Keteguhan Lenin dalam menjalankan tugas

sejarah menciptakan masyarakat komunisme dunia terlihat dari keberhasilannya

membuka pintu lahirnya Internasionale Ketiga65

Komintern

atau lebih dikenal sebagai

(Komunis Internasional). Sebuah jaringan partai komunis internasional

yang loyal kepada Partai Komunis Uni Soviet, yang bertujuan menumbangkan

negara-negara dibawah cengkraman kapitalis monopoli asing. Tujaunya tak lain

untuk membentuk sebuah tatanan masyarakat sosialisme secara internasional.

Gereakan pembebasan nasional mulai gencar di seluruh negara terjajah. Ini

sebagai batu loncatan menuju kemasyarakat komunisme. Melalui perang rakyat

dan angkat senjata dibawah kepemimpinan klas buruh perjuangan revolusi

menjadi satu-satunya jalan keluar. Gerakan revolusi terus berkembang sejak saat

itu. Seperti halnya di Kuba dibawah kepeminpinan Che Guevara dan Fidel Castro,

di Indonesia dibawah kepemimpinan Muso, Korea Utara, Vientam, Venezuela,

dan negara-negara lain. Walaupun pada akhirnya setiap negara memiliki persoalan

masing-masing dalam membangun sistem sosialis.

Sedangkan sebaliknya jauh sebelum kemunculan sosialisme, teori

kapitalisme mulai mecuat dengan pesat dikalangan ekonom dunia. Pandangan

65 Saiful Arif dan Eko Prasetio, Lenin Revolusi Oktober 1917 (Sanggahan Atas Pemikiran Franz Magnis Suseno). Resist Book. 2004. Hal 21

Universitas Sumatera Utara

Page 73: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

kapitalisme pertama kali muncul pada abad ke-12 yang mempunyai arti dana,

persedian barang, sejumlah uang, dan bunga uang pinjaman. Istilah tersebut

menjelaskan secara sempit makna kapital adalah kekayaan berupa uang, atau

sebuah perusahaan dan barang dagangan. Pandangan ini terus berkembang pada

abad ke 18 istilah kapital dimengerti sebagai model produktif karena uang

memang digunakan untuk menghasilkan barang yang dijual untuk memperoleh

keuntungan.66

Asal muasal istilah kapitalisme terjadi pada abad pertengahan, pasca

berakhirnya sistem feodalisme yang mengarah pada sistem kapitalisme dengan

munculnya gilde-gilde, kantor dagang dan usaha pengolahan hasil pertanian

sederhana. Disatu sisi secara perlahan tuan-tuan tanah dalam bentuk kerajaan juga

mulai menjalankan sistem penguasaan alat produksi. Namun satu hal yang utama

esensi kapitalisme dari waktu ke waktu adalah sama yaitu akumulasi modal yang

Maka tidak heran jika merumuskan kapitalisme sebagai proses

memproduksi barang untuk pasar melalui melalui kerja individu atau usaha

bersama dalam usaha memperoleh laba melalui persaingan bebas. Kapitalisme

dewasa ini dicirkan sebagai berikut. Pertama, kepemilikan kekayaan secara

pribadi yang tidak terbatas, kedua tidak ada batasan untuk mengumpulkan

kekayaan, ketiga, pemerintahan tidak campur tangan dalam pengolahan sistem

ekonomi pasar.

66 Sutarjo Adisusilo. Op.Cit. Hal 225

Universitas Sumatera Utara

Page 74: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

akan diintervensikan kembali untuk mendapatkan laba dan untuk itu diperlukan

pasar bebas.

Perkembagnan kapitalisme mengalami kejenuhan pada abad ke 20, sebab

setelah Perang Dunia I dan Perang Dunia II, perkembangan kapitalisme

mengalami titik balik. Eropa tidak lagi menjadi pusat terbesar kapitalisme

melainkan berubah ke Amerika Serikat. Gerakan-gerakan anti pasar bebas mulai

bangkit, negara mulai campur tangan dalam menentukan perekonomian

masyarakat. Sama halnya dengan gerakan di Italia dan Jerman dibawah

kepemimpinan Mussolini maupun Hitler. Mereka mulai menasionalisasikan aset

industri dasar untuk menghidupi masyarakat. Sama halnya dengan Inggris, setelah

partai buruh berkuasa mereka melakukan hal yang sama walaupun berbeda secara

skala.

Perkembangan paham kapitalisme mulai mencuat kembali pasca

berakhirnya perang dingin. Runtuhnya Uni Soviet sebagai kiblat dari gerakan

sosialis dunia ketika itu mengakibatkan sistem sosialisme dianggap sebagai

sebuah pandangan yang utopis. Mengatasnamakan demokrasi, yang esensinya

adalah kapitalisme, hampir seluruh negara di dunia mendeklarasikan dirinya

sebagai negara demokrasi. Paham tentang sosialisme mulau ditinggalkan oleh

beberapa negara. Bahkan seperti halnya dengan negara Cina, negara yang dimasa

Mao begitu gencar melawan sistem kapitalisme, kini berubah menjadi negara

dengan sistem ekonomi kapitalisme.

Universitas Sumatera Utara

Page 75: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Peralihan sistem ekonomi politik di Cina ini juga ditandai dengan

perubahan penguasaan alat produksi dari kepemilikan individu menjadi

kepemilikan kelompok. Pasca berhasilnya Partai Komunis Cina menjalankan

revolusi sosial, Cina berubah menjadi negara poros sosialis di daratan benua Asia.

Segala bentuk sistem feodal hingga sistem kapitalisme yang eksis di Cina pada

masa itu, perlahan mulai dihapuskan melalui kediktatoran proletariat. Peralihan

Cina menjadi negara dengan ekonomi kapitalisme dikaranakan adanya reformasi

yang dijalankan oleh Deng pada masa itu. Peralihan ini terlihat dari kebijakan

yang dilahirkan oleh dua pemimpin ini. Menggunakan perspektif perbandingan

penulis akan menjelaskan tentang faktor apa yang mempengaruhi peralihan ini.

3.1. Kebijakan Ekonomi Politik Mao Zedong

Pada dasarnya untuk memahami poin penting dari kebijakan ekonomi

politik Mao Zedong harus menggunakan paradigma teori ekonomi politik Marx.

Marx menceritakan dalilnya tentang sistem ekonomi politik sosialis berlandaskan

kepada teori nilai lebih, teori akumulasi kapital, teori kosentrasi kapital dan teori

pemiskinan yang semua pada substansinya adalah kelas kapitalis sebagai yang

berpunya hidup dan berkembang dari eksploitasi kelas proletar.

Hubungan kontradiksi yang tak terdamaikan antara klas borjuasi dan klas

proletariat di dasari atas penghisapan nilai lebih yang dilakukan oleh klas borjuasi.

Nilai lebih ini merupakan bentuk moneter dari bagian produksi pekerja yang dia

Universitas Sumatera Utara

Page 76: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

serahkan pada pemilik alat produksi tanpa menerima apapun sebagai gantinya.67

Pembeli tenaga kerja membelinya, mengosumsinya dengan menjual untuk

bekerja. Proses bekerja dalam masyarakat kapitalis ada dua kekhasan yakni;

pertama pekerja bekerja di bawah kontrol kapitalis, kedua produk menjadi milik

kapitalis, karena proses kerja itu hanyalah suatu proses diantara dua hal/barang

dibeli kapitalis, yaitu tenaga kerja dan alat produksi. 68

Akan tetapi sistem kapitalis tidak menginginkan nilai pakai diproduksi

demi untuk nilai pakai itu sendiri, tetapi hanya tempat penyimpanan niali tukar

dan teristimewa nilai lebih. Kapitalis membeli tenaga kerja dari pekerja, dan

sebagai tukar dari upah tersebut, kapitalis mengambil seluruh produksi dari

pekerja tersebut, semua nilai yang baru dihasilkan yang telah dimasukkan ke

dalam nilai produksi tersebut.

69

Mao memusatkan perhatian pada kaum buruh-tani sebagai kekuatan

revolusioner yang utama, yang, menurutnya kekuatan utama ekonomi berada di

Paradigma berpikir seperti inilah yang diadopsi oleh Mao Zedong dalam

menjalankan sistem pemerintahan baik secara politik ataupun ekonomi di Cina.

Perbedaannya hanya pada pada kondisi struktural masyarakatnya. Pada praktek

revolusioner Marx maupun Lenin kekuatan utama terletak pada masyarakat

proletariat di perkotaan. Dimana kaum proletar perkotaan dianggap sebagai

sumber utama revolusi, dan daerah pedesaan pada umumnya diabaikan.

67 Ernest Mandel. Tesis Tesis Pokok Marxisme. Resist Book, Yogyakarta 2006. Hal 149 68Ibid. Hal 150 69Ibid. Hal 150

Universitas Sumatera Utara

Page 77: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

pedesaan. Mengingat jumlah mayoritas penduduk Cina pada masa itu

berkedudukan di desa. Kaum tani dapat dipimpin oleh kaum proletar dan

pengawalnya bagi kekuatan politik PKC.

Secara ekonomi pasca revolusi Cina, kedudukan klas proletariat dan kaum

tani memegang peran krusial dalam menjalankan roda perekonomian. Sebagai

salah satu contoh kebijakan Land Reform atau biasa disebut dengan reforma

agraria Cina, sejatinya adalah program pendistribusian tanah kepada kaum tani.

Sebelumnya banyak tanah di Cina dikuasai oleh para tuan tanah, sedangkan

masyarakat dipekerjakan sebagai buruh tani untuk bekerja kepada tuan tanah.

Bagi Mao, penguasaan alat produksi harus dikuasai secara kolektif melalui alat

klas yaitu negara. Sistem ini yang menunjukan Mao menjalankan sistem ekonomi

sosialis hasil buah pemikiran Marx.

Dibidang ekonomi makro, Mao menjalankan kebijakan pembangunan

industri nasional yang bertujuan untuk membangun kekuatan infrastruktur Cina.

Semuanya dibawah intervensi negara, tanpa menggunakan investor. Bagi Mao

investasi adalah implementasi dari sistem kapitalis yang bertujuan untuk

remonopoli ekonomi Cina. Mao menjadikan pembangunan pedesaan keseluruhan

sebagai prioritasnya. Mao merasa bahwa strategi ini masuk akal di masa tahap-

tahap awal sosialisme di sebuah negara di mana kebanyakan rakyatnya adalah

buruh-tani.70

70Maoisme atau Pemikiran Mao Zedong http://id.wikipedia.org/wiki/Maoisme

Universitas Sumatera Utara

Page 78: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Bagi Mao untuk memperkuat kekuatan politik dan ekonomi haruslah

bertalian erat dengan perjuangan rakyat dunia untuk memperbesar pengaruh

paham sosialis di negara lain. Pada masa Perang Dingin, pengaruh itu jauh lebih

besar lagi. Partai Komunis Indonesia (PKI), partai terbesar ketiga di dunia saat itu,

bahkan membangun aliansi dengan Partai Komunis Cina (PKC) dalam bentuk

poros Jakarta-Peking.71

Pada Desember 1957, Mao mendeklarasikan program andalan

pembangunan ekonomi yang disebut “The Great Leap Forward” atau “Lompatan

Jauh Ke Depan.” Tujuan dari program ini adalah untuk mendirikan industri Cina

yang maju dan mengimbangi kekuatan ekonomi negara kapitalis. Dalam

programnya Mao mengutamakan pembangunan industri baja dalam waktu satu

tahun dari 5,36 juta ton menjadi 10,7 juta ton.

Secara teoritik, pengaruh Mao diduga memengaruhi

analisa ekonomi-politik PKI tentang struktur masyarakat Indonesia, yang

menyimpulkan masyarakat Indonesia adalah “setengah feodal, setengah jajahan.”

72

71 Coen Husain Pontoh.Mao Zedong dan Korban 70 juta Jiwa. http://indoprogress.blogspot.com/2010/12/mao-zedong-dan-korban-75-juta-jiwa.htm 72Ibid

Dalam aspek pembangunan

pertanian, Mao menciptakan tehnologi ganda dalam mempercepat pembangunan

industri canggih dan modren. Kegiatan pertanian dilakukan secara bersama-sama

secara serentak, pertanian persorang dilarang, penduduk ditempatkan dalam

kelompok-kelompok besar beranggotakan ribuan orang. Tujuannya untuk

mengkolektifkan hasil pertanian dan mendistribuskan hasilnya secara merata

kepada anggota komunal.

Universitas Sumatera Utara

Page 79: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Demografer Judith Banister, salah satu pendukung tesis “The Great Death

Toll” mengatakan, dilihat dari segi tingkat harapan hidup pada tahun 1973-1975,

maka posisi Cina lebih baik dari negara-negara Afrika, Timur Tengah, Asia

Selatan, dan banyak negara Amerika Latin. Pada tahun 1981, Banister bersama S.

Preston, menulis tentang “Hasil Luar Biasa” yang dicapai pemerintah Cina

berkaitan dengan pengurangan tingkat kematian, dengan tingkat harapan hidup

diperkirakan mencapai 1,5 per tahun per kalender sejak negara komunis itu

memerintah pada 1949. Tingkat angka harapan hidup meningkat dari 35 pada

1949 menjadi 65 pada 1970, saat dimana Mao masih berkuasa hingga ajal

menjemputnya.73

Dalam aspek politik Mao mengagas tentang pemerintahan sepertiga yang

berisikan golongan proletariat, golongan petani dan golongan borjuasi kecil (klas

pemodal yang memiliki modal terbatas). Tujuan dari menarik klas borjuasi kecil

dalam pemerintahan adalah untuk menjalankan pembangunan nasional yang

berorientasi pada pembangunan Cina. Sebab pada tahapan awal pembangunan

Setelah program Lompatan Jauh ke Depan usai, pemerintah Mao

menerbitkan laporan yang menyebutkan bahwa tragedi itu disebabkan oleh 70

persen akibat bencana alam dan 30 persen akibat kesalahan manusia. Tetapi,

setelah rejim Deng Xiaoping berkuasa, komposisi itu dibalik: 70 persen akibat

kesalahan manusia dan 30 persen akibat bencana alam. Dan 70 persen itu

bebannya ditanggung oleh Mao Zedong.

73Op.cit. Coen Husain Pontoh

Universitas Sumatera Utara

Page 80: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Mao beranggapan butuh menggaet kekuatan modal namun sifatnya tunduk pada

kekuasaan Partai Komunis Cina.

Bagi Mao, pekerjaan politik haruslah bertalian erat dengan pekerjaan

pekerjaan ekonomi, demikian halnya saat sistem sosial ekonomi mengalami

perubahan yang fundamental, maka seluruh aspek pekerjaan politik harus

bersinergis dengan sistem sosialis Cina.74 Selain itu kekuataan militer juga harus

terlibat dalam pekerjaan politik partai yang diperlukan saat melaksanakan perang

rakyat. Yang tujuannya untuk menggalang kekuatan tentara merah, menggalang

kekuatan tentara sahabat, menggalang persatuan rakyat, mencerai-beraikan tentara

musuh dan menjamin kemenangan dalam pertempuran.75

Salah satu pandangan Deng Xiaoping dalam menjalankan roda

pemerintahan adalah melalui reformasi dan keterbukaan. Deng memimpin mulai

Bagi Mao Zedong dan Partai Komunis Cina, revolusi sosialis adalah

revolusi agraria dan pembangunan industri nasional yang sejatinya adalah

pembebasan Cina dari sistem kapitalisme. Perjuangan Mao dan seluruh rakyat

Cina pada masa revolusi telah membawa Cina kepada sistem ekonomi politik

sosialis. Menegasikan sistem feodal pasca kepemimpinan Dinasti Qing dan

menghancurkan sistem kapitalisme di era Chiang Kai Shek.

3.2. Kebijakan Ekonomi Politik Deng Xiaoping

74 Anonim. Situasi Dewasa Ini dan Tugas Kita (25 Desember 1947) , Pilihan Karya Mao Zedong, Jilid IV Hal 194 75 Anonim. Kutipan Kata-Kata Mao Tjetung. Pusaka Bahasa Asing. Peking. 1972

Universitas Sumatera Utara

Page 81: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

akhir tahun 70-an dan mendatangkan perubahan dari seluruh aspek. Oleh karena

itu ia disebut sebagai arsitek kepala reformasi dan keterbukaan Cina. Reformasi

terhadap kebijakan dalam negeri Deng terutama termanifestasi dalam 2 aspek.

Pertama, Ia menganggap harus mengakhiri keadaan Cina selama puluhan

tahun lalu yang terus menerus mengadakan gerakan politik, sehingga

pembangunan ekonomi tidak dapat berjalan dengan normal. Harus berupaya

memelihara stabilitas negara, untuk menciptakan iklim sosial yang diperlukan

demi pembangunan ekonomi. Deng menekankan keharusan untuk dengan teguh

tak tergoyahkan menjadikan pembangunan ekonomi sebagai inti pekerjaan partai

berkuasa dan seluruh negara.

Kedua, dengan setapak demi setapak mengubah cara pengelolaan negara

terhadap pekerjaan ekonomi, yaitu dari semula yang sama sekali bersandar pada

perencanaan dan pengontrolan pemerintah berubah menjadi mengakui peranan

pengaturan penting pasar dalam operasi ekonomi. Sementara itu, Deng

menekankan pula keharusan mendorong secara menyeluruh reformasi negara atas

sistem-sistem iptek, pendidikan, kebudayaan dan kesehatan di atas dasar

perkembangan ekonomi kapitalisme.

Keadaan kapitalisasi ini kembali terjadi setelah sidang pleno III dari

kongres Partai Komunis Cina yang diselenggarakan pada bulan Desember 1978,

hasilnya menunjukan masuknya era reformasi Deng Xiaoping. Era ini lebih

dikenal dengan era restorasi kapitalisme. Sejak tahun 1978 reformasi politik dan

Universitas Sumatera Utara

Page 82: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

ekonomi ditandai dengan dikeluarkan beberapa kebijakan yang bertujuan untuk

membongkar sistem ekonomi politik sosialis yang dibangun selama 30 tahun oleh

pemerintahan Mao Zedong. Sejak saat itu juga segala proyek khusus yang dimulai

oleh Deng bersifat kapitalis dan berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan pasar.

Proyek dari para investor yang menjadi cara untuk mengembalikan Cina

transisi dari sistem sosialis ke kapitalisme.Tentu saja seluruh program ini telah

membangkitkan perlawanan dari klas buruh dan kaum tani yang selama 60 tahun

hidup dalam sistem sosialisme. Salah satu kebijakan yang paling ditentang ketika

itu adalah kebijakan reformasi perburuhan dan sistem sewa tanah dipedesaan.

Dalam kebijakannya Deng mengembalikan sistem pengupahan bagi tenaga

kerja yang bekerja. Di masa Mao, sistem upah dihapuskan, seluruh hasil kerja dari

tenaga kerja dibagikan secara merata sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja. Bagi

Deng, sistem pembagian hasil kerja adalah hak dari para kaum pemodal. Sebab

jika menjalankan sistem Mao maka ini akan merugikan para investor. Artinya ini

bertetangan dengan kebijakan Mao yang menghapuskan sistem upah bagi kaum

buruh.

Bagi kaum tani sistem kerja kolektifitas pertanian dihapuskan dan

digantikan dengan sistem sewa tanah bagi satu keluarga. alhasil mengakibatkan

sejumlah kaum tani meninggalkan pedesaan dan menjual tenaga mereka untuk

bekerja di kota. Selain mereformasi perburuhan dan agraria, Deng juga melakukan

reformasi ditatanan birokrasi dan membubarkan komune rakyat dipedesaan.

Universitas Sumatera Utara

Page 83: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Alhasil sistem ini telah menghapuskan tenaga kerja tetap bagi pegawai negeri.

Langkah ekonomi reformasi Cina diikuti oleh pengembangan industri manufaktur

untuk memperluas dan meningkatkan investasi yang berasal dari luar negeri.

Dalam pandangan Deng, politik tidak harus menjadi panglima dan

ekonomi bisa tidak mengikuti pandangan politik. Deng menyebutkan Cina di

eranya masih menganut paham sosialisme secara politik, akan tetapi sosialisme

dengan ciri khusus. Seperti diungkapkan Chen Yun seorang petinggi PKC pada

tahun 1924 keterbukaan terhadap dunia luar dan dijalankannya politik yang lebih

luwes (yang berarti masuknya modal asing dan politik revisionis). Sehingga tidak

heran jika secara ekonomi cina tidak lagi sosialis. Cina tidak memprioritaskan

kepada sektor ekonomi yang menghasilkan pertumbuhan yang pesat tanpa

intervensi pemerintahan.

Cina membuka peluang penanaman modal asing untuk membawa Cina

kepada perekonomian global. Kebijakan yang diambil adalah kebijakan pintu

terbuka (Kaifang Zhenzheb). Tujuanya untuk membuka, memperlancar dan

memodrenisasi melalui pengembangan tehnologi dengan mengutamakan modal

dari investor. Alhasil dalam waktu satu tahun Cina mampu meraup miliaran uang

dalam bentuk investasi maupun pinjaman. Penekanan dalam program ini

menerapkan tiga cara76

76Nanda Akbar. Transformasi Besar Cina , Dinamika Negara Dalam Kebangkitan Ekonomi. Jogja Media Utama. Yogya. 2011. Hal 32

:

Universitas Sumatera Utara

Page 84: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

1. Joint Venture: Ini merupakan sebuah ide bisnis untuk menjalin patungan antara

negara kapitalisme dan negara sosialis. Sejak tahun 1979 telah terjadi dua ribu

kesepakatan, sebagai contoh hubungan kerja sama antara perusahaan American

Motor Coorporation dan Cina dalam memproduksi mobil jenis jeep dan mesinnya

di Bejing.

2. Counter Trade: Cara lain untuk meningkatkan investasi asing dan alih

tehnologi. Tehniknya adalah penundaan pembayaran peralatan sampai hasil

pengolahan barang terjual. Dilakukan untuk menjaga devisi Cina.

3. Zona Ekonomi Khusus (ZEK): adalah zona yang bebas dari pajak. Pada masa

Deng, Cina menempatkan 4 pelabuhan sebagai ZEK. Tujuan dari dibuatnya zona

ini adalah untuk mempermudah bagi investor untuk terhindar dari pajak.

Selain itu dalam pengembangan aspek perdagangan Cina bergabung

dengan organisasi perdagangan dunia atau biasa disebut World Trade

Organization (WTO) pada tahun 1986, alhasil Cina menjalankan kebijakan

ekonomi yang bersifat terbuka seperti menurunkan tarif import untuk berbagai

produk baik industri maupun pertanian, memperbolehkan perusahaan luar negeri

untuk memasarkan barang-barang secara langsung di Cina, membuka lebih luas

bidang telekomunikasi dan keuangan bagi kompetitor luar.

Pada tahun 1976, Deng memperkuat posisinya dengan menjalin hubungan

kerja sama dengan negara barat. Pada tahun 1979 Amerika Serikat memberikan

pengenalan diplomatik penuh kepada Cina dan menjalin kerja sama dengan

Universitas Sumatera Utara

Page 85: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Amerika Serikat sebagai negara kiblat ekonomi kapitalis.77

Jika kita melihat dari seluruh aspek kebijakan ekonomi politik Mao dan

Deng, maka akan banyak perbedaan yang mendasar dalam menjalankan

pemerintahan di Cina. Walaupun dalam satu aspek keduanya mengadopsi paham

sosialis dalam sistem politik negara Cina. Akan tetapi dalam pelaksanaan sistem

ekonominya Deng lebih kompromis jika dibandingkan dengan Mao. Dilain sisi

Mulai sejak saat itu

terjadi privatisasi pada perusahaan milik negara, perusahaan swasta diberi ruang

untuk berkembang, investor asing diberi intensif tinggi, pasar saham diizinkan.

Variabel umum yang menjadi pertimbangan adalah deng menafsirkan ajaran

komunis adalah kepentingan ekonomi.

Secara singkat kebijakan ini terlihat sebagai keberhasilan Deng dalam

membangun ekonomi Cina. Deng membiarkan investasi masuk dengan lancar,

perusahan swasta dibiarkan tumbuh pesat, alhasil Cina menjadi ekonomi pasar

sosialis yang membangun sebuah sistem ekonomi dimana kepemilikan pribadi

adalah arus utama. Akan tetapi jika kita telusuri secara politik kebijakan Deng

ini sangatlah tidak sesuai dengan ajaran Marx yang memang anti terhadap

investasi. Sehingga menjadi sebuah kondisi yang paradoks jika Deng menyebut

Cina secara politik berpaham sosialis dan sistem ekonomi kapitalis.

3.3. Perbedaan Sistem Ekonomi Politik Mao Zedong Dengan Sistem

Ekonomi Politik Deng Xiaoping

77 Sutopo FX. China Sejarah Singkat. Ar-Ruzz Media. 2009. Hal 32

Universitas Sumatera Utara

Page 86: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Mao lebih ideologis dibandingkan dengan Deng dalam melihat sosialisme sebagai

hari depan Cina. Dari perbedaan ini, penulis akan mencoba untuk menganalisis

perbedaan sistem politik Cina dari kepemimpinan dua kepala pemerintah ini.

Sehingga dalam pemaparan penulis dapat menyajikan faktor yang

melararbelakangi peralihan sistem ekonomi politik di Cina.

3.3.1. Pembangunan Politik Negara Cina

Di era Mao Zedong, pembangunan politik Cina begitu di prioritaskan. Hal

ini didasari oleh pembangunan ideologi sosialisme bagi masyarakat Cina. Jauh

sebelum Cina menjalankan revolusi sosialnya, Mao Zedong bersama Partai

Komunis Cina menjalankan program-program partai yang tujuannya

memperbesar front persatuan nasional. Front persatuan inilah yang berisikan

barisan persatuan antara klas buruh, kaum tani, tentara rakyat, dan partai. Dalam

program-program partai komunis cina, seluruhnya berorientasi kepada

meningkatkan pemahaman kader partai tentang tujuan dari menjalankan revolusi.

Selain itu propaganda juga dijalankan untuk tujuan memperbesar pengaruh

partai. Pekerjaan politik di era Mao ini berbilang cukup berhasil dengan cepat.

Kondisi ini dipengaruhi oleh masyarakat Cina yang ketika itu dimiskinkan oleh

perang melawan Jepang dan sistem feodal dinasti yang dianggap mulai usang

ketika itu. Inilah yang membangun watak nasionalis dan revolusioner bagi

masyarakat Cina untuk keluar dari kemiskinan. Sebab, keadaan perang akan

mempercepat penyebaran gerakan pembebasan nasional.

Universitas Sumatera Utara

Page 87: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Pasca sudah besarnya front persatuan nasional. PKC bersama masyarakat

Cina yang sudah sepakat dengan sistem sosialis menjalankanLong March pada

tahun 1934 dari Cina bagian tenggara sampai ke Cina Barat laut. Hal ini

mendapatkan simpati yang besar dari masyarakat petani di pedesaan. Padahal saat

itu Cina masih dikuasai oleh kekuatanx Nasionalis (Kuomintang) pimpinan

Chiang Kai Sek. Tetapi ketika terjadi perang Cina–Jepang pada tahun 1937,

kekuatan komunis dan nasionalis menjadi bersatu melawan Jepang.

Pasca perang Cina-Jepang ini terjadi perebutan kekuasan antara kaum

komunis dan kaum nasionalis yang berakibat kaum Nasionalis nenyingkir ke

kepulauan Taiwan. Partai Komunis Cina sebagai partai yang berkuasa pada tahun

1949 mendirikan Republik Rakyat Cina dan menjadikan Mao Zedong sebagai

presidennya. Mao berhasil membangun kekuatan politik sosialis. Sebuah hasil

yang gilang gemilang bagi partai komunis Cina.

Setelah berdirnya negara Republik Rakyat Cina dibawah kepemimipinan

PKC, segala aspek yang berhaluan individualis, liberalisasi dan kapitalitalisasi

dihilangkan dari Cina. Pembangunan politik Mao tidaklah berhenti sampai disitu,

pasca revolusi Mao tetap menjalankan pembangungan politik sosialis dengan

menjalankan kediktatoran proletariat. Esensi dari program ini adalah untuk

menghapuskan ide-ide kapitalis yang selama ini ditanamkan dalam sistem

pemerintahan melalui program edukasi, propaganda, agitasi, dan program

ideologi.

Universitas Sumatera Utara

Page 88: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Seluruh program ini merupakan bagian dari skema mengikis sisa-sisa

pikiran borjuasi masyarakat Cina. Suatu yang tidak terpisahkan untuk sistem

masyarakat tanpa klas yang dicita-citakan oleh Karl Marx. Perjuangan Mao dan

PKC dalam melancarkan revolusi telah menarik simpatik masyarakat luas,

pekerjaan politik dan ideologi yang berkelanjutan telah bertalian erat dengan

pembangunan kekuatan militer untuk bisa mengimbangi kekuatan tentara negara

musuh. Mao memandang doktrin militer yang integral dan secara eksplisit

menghubungkan ideologi politiknya dengan strategi militer adalah sebuah hal

yang ikhwal.

Dalam pemikiran Maois, "kekuasaan politik berasal dari moncong

senapan", dan kaum buruh tani dapat dimobilisasi untuk melakukan perang rakyat

dalam perjuangan bersenjata yang melibatkan perang gerilya. Tahap pertama

melibatkan mobilisasi dan pengorganisasian kaum buruh dan tani. Tahap kedua

melibatkan pembangunan wilayah basis di pedesaan dan peningkatan koordinasi

di antara organisasi-organisasi gerilya. Tahap ketiga melibatkan transisi ke perang

rakyat.

Berbeda halnya dengan pembangunan politik di eranya Deng Xiaoping,

secara khusus program Deng Xiaoping tidak terlalu menekankan pada program

pembangunan politik. Bagi Deng pekerjaan politik tidaklah harus lebih

diutamakan dari pada pekerjaan ekonomi. Seperti yang sudah dijelaskan pada sub

bab diatas bahwa kedudukan Deng sebenarnya bersifat paradoks. Deng lebih

dikenal dengan gerakan reformasinya. Deng memang tidak secara terang-terangan

Universitas Sumatera Utara

Page 89: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

mengubah sistem politik Cina dari sosialis menjadi kapitalisme. Tetapi Deng

mengubah sistem basisnya yaitu ekonomi.

Alasannya, perkembangan masyarakat akan ditentukan oleh bidang-bidang

produksi. Bidang ekonomi adalah basis, sedangkan dua dimensi yaitu institusi

sosial dan bentuk-bentuk kesadaran sosial adalah bangunan atau suprastuktur.

Ciri-ciri yang menentukan bentuk ekonomi adalah klas-klas sosial dalam

masyarakat. Artinya jika Deng menjalankan sistem ekonomi dan politik yang

berbeda, sebenarnya Deng sedang menjalankan sistem kapitalisme. Cina boleh

saja mengatakan diri sebagai negara penganut paham sosialis di masa Deng secara

politik. Tetapi bagi kaum Marxis Cina dimasa Deng hanyalah negara kapitalis.

Sikap dan pandangan Deng tentang penyatuan ideologi kapitalis dan

sosialis tidaklah terlepas dari kedudukan Deng sebagai klas borjuasi. Menurut

teori Marx klas borjuasi akan lebih bimbang dalam menentukan sikap politiknya.

Sebab klas ini memiliki modal/kapital untuk mengubah taraf hidupnya. Begitu

halnya dengan Deng, Pasca kematian Mao dan runtuhnya Uni Soviet kedudukan

ideologi sosialis mengalami gejolak penurunan drastis yang begitu besar dari

kalangan borjuasi ketika itu. Sebab ketika itu klas borjuasi adalah klas yang

berkuasa dinegara dunia.

Alhasil, segala gerakan yang berhaluan sosialis dibeberapa negara

dianggap sebagai gerakan yang haram dan terlarang. Dokrtrin negatif tentang

pembantaian masyarakat dan anti agama menjadikan gerakan sosialis dikerdilkan.

Universitas Sumatera Utara

Page 90: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Maka beberapa kalangan borjuasi mulai merevisi ajaran sosialis dengan

menghilangkan esensi awalnya untuk menghapuskan sistem klas dalam

masyarakat. Deng ketika itu juga melakukan revisi pada ajaran Mao. Sistem yang

selama 30 tahun dibangun oleh Mao digantikan dengan sistem sosialis ciri khusus

Cina oleh Deng. Deng adalah bentuk pemerintahan revisionis modern yang

memoderatkan ajaran Marx. Tidak akan dapat terwujud sistem sosialis tanpa

sistem ekonomi yang sosialisme juga.

3.3.2. Kebijakan Ekonomi Politik Cina

Ideologi kapitalisme yang mempertahankan sistem ekonomi monopolilah

yang menjadi cikal bakal lahirnya ideologi sosialisme. Kelahiran sistem

sosialisme Cina didasari oleh watak kapitalisme yang eksploitatif, ekspansif dan

akumulatif modal menjadikan kelas pekerja hidup dalam keterasingan. Jadi Marx

mengatakan, “Bahwa sebaiknya kita curiga kalau pengusaha mengkhotbahi

masyarakat tentang nilai-nilai luhur serta kewajiban moral mereka. Sering tanpa

disadari, khotbah-khotbah macam itu sarat dengan pamrih, alias ideologi.

Oleh karena itu sosialisme merupakan keyakinan bahwa kosentrasi alat-

alat produksi yang dikuasai bersama-sama untuk kebutuhan bersama. kritikan

Marx terhadap sistem kapitalisme yang beranggapan bahwa kaum borjuis

menyatakan dengan menundukkan alam pada manusia, menerapkan sitem kimia

pada industri dan membuat sarana/alat produksi yang berteknologi tinggi, telah

menciptakan kekuatan produksi yang lebih masif dibandingkan generasi

Universitas Sumatera Utara

Page 91: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

berikutnya. Sehingga pada puncaknya terjadi pertentangan kelas yang semakin

meningkat.”78

Mao berhasil mendirikan negara komunis Cina. Bukan berarti Cina

mendadak menjadi negara sosialis secara tiba-tiba. Tidak selesai sampai disitu

pasca menjadi kepala negara, Mao menjalankan pendistribusian tanah yang

selama ini dikuasai oleh tuan-tuan tanah, penghapusan sistem upah, kolektifitas

Dengan demikian Karl Marx mengutamakan perubahan sosial melalui

sebuah perjuangan bersenjata yang dijalankan oleh rakyat atau revolusi untuk

mencapai masyarakat tanpa klas yakni, Sosialisme. Revolusi dapat dilihat sebagai

sudut pandang yang maju, progresif dan radikal melawan kekuatan konservatif.

Kekuatan konservatif adalah golongan penguasa alat-alat produksi dan kekuatan

progresif adalah klas proletar yang hidup dalam keterasingan ekonomi, politik

sosial dan budaya. Untuk itu tidak ada jalan lain selain menjalankan revolusi

sosial untuk menggantikan kekuatan konservatif.

Jika berkaca pada pandangan Marx, keberhasilan Mao dan PKC dalam

menjalankan revolusi adalah sebuah usaha untuk menghapuskan sistem monopoli

alat produksi di Cina. Penggulingan kekuasaan Partai Kuomintang dan perjuangan

melawan kolonialisme merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjuangan

rakyat Cina ketika itu merampas tanah-tanah yang dikuasai oleh tuan tahan,

penumbangan kekuasaan rezim nasionalis Kuomintang.

78 Suar Suroso, Marxisme sebuah kajian. Hasta Mitra, 2009

Universitas Sumatera Utara

Page 92: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

pertanian, dan program lompatan jauh kedepan. Klas borjuasi diberi ruang tapi

tidak diberi kesempatan untuk kembali melakukan monopoli atas alat produksi.

Alat produksi kini dikuasai oleh masyarakat, klas buruh dan kaum tani kini

berdaulat atas hasil produksinya, sistem kerja kolektif dijalankan dipedesaan dan

pembangunan industri di perkotaan. Seluruhnya dilakukan secara kolektif tanpa

campur tangan negara kapitalis, tanpa pinjaman ataupun investasi. Watak borjuasi

yang selama ini melekat pada masyarakat mulai perlahan hilang. Seluruhnya

dijalankan atas dasar kolektif.

Situasi ini berubah, ketika Deng Xiaoping mengubah sistem ekonomi Cina

lebih kearah kapitalisme. Cina kembali menyerahkan aset yang sudah dirampas

saat revolusi kepada pihak asing dalam bentuk privatisasi, menjalankan praktek

liberalisasi, dan menjalin kerja sama dengan negara kapitalisme. Suatu hal yang

menarik dari fenomena ini ketika Cina menjadi negara kapitalis, borjuasinya

adalah golongan dari keluarga pemerintahan atau keluarga anggota partai

komunis.

Yang perlu dicatat adalah bahwa gejala memperkaya diri di kalangan para

pejabat partai dan pemerintah dan keluarganya melalui berbagai macam bisnis,

yang dibikin maju dan berkembang berkat hubungan dan kedudukannya,

merupakan sesuatu yang biasa dan bukan rahasia lagi dalam “Sosialisme dengan

Ciri Khusus Cina.” Kritikan pedas juga mulai berdatangan dari 170 anggota partai

Universitas Sumatera Utara

Page 93: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

dan kader PKC yang masih memegang pandangan Marx, sehingga mereka

mengeluarkan surat yang berisikan tentang:

Begitu diumumkan keterbukaan terhadap dunia luar dan dijalankannya politik yang lebih luwes, beberapa kader dalam Partai, Pemerintah dan Militer, bersama dengan anak-anaknya, langsung dengan tergesa-gesa terjun ke dalam dunia usaha. Menurut sejumlah survei (lebih dari 12) yang dilakukan di kota dan provinsi, sejak kwartal keempat tahun lalu telah didirikan lebih dari 20 ribu usaha. Mayoritas dari 20 ribu usaha itu didirikan melalui koneksi antara pejabat-pejabat ini dengan bisnis ilegal baik dalam negeri maupun luar negeri. Mereka menggunakan lubang-lubang di reformasi untuk melakukan segala macam transaksi ilegal termasuk pembelian dan penjualan ilegal, penyuapan dan penerimaan suapan, pembayaran di bawah meja, pemalsuan fakta-fakta, penghindaran pembayaran pajak, pembuatan dan penjualan obat palsu, anggur palsu, pembunuhan, penjualan dan pertunjukan pornografi dan menarik wanita ke dunia pelacuran. Semua hal yang busuk dan buruk ini telah terjadi. Ideologi kapitalis hina “hanya uang yang penting” sedang dengan serius mengikis Partai dan masyarakat kita.79

Memang saat itu Cina menjelma menjadi negara kapitalis superior, negara

ini seakan menunjukkan kemajuan pesat perekonomiannya. Namun pada

Keadaan ini lah yang menjadi alasan para pemimpin Cina

mempertahankan sistem politik yang sosialis akan tetapi dalam aspek ekonomi

mereka memilih untuk kapitalis. Sebab secara analisis jika menggunakan sistem

politik yang diktator layaknya negara komunis, maka sama halnya ini cara untuk

mempertahankan kepemimpinan borjuasi sebab tidak ada pergantian di negara

sosialis khusus Cina selain dari klas borjuasi sendiri. Ini yang menjadi analisis

terpenting dari poin ini, kebijakan yang diambil Deng adalah langkah mundur

yang sejak lama sudah ditinggalkan oleh Mao. Lantas bagaimana Cina di era

pasca Deng dengan menggunakan sistem kapitalisme?

79Surat 170 Anggota dan Kader PKT Ditujukan Kepada Sekretaris Jenderal PKC,Seluruh Anggota Polibiro PKT dan Seluruh Peserta Kongres PKT ke XVII”. Diterjemahkan oleh KKDR

Universitas Sumatera Utara

Page 94: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

akhirnya, turut mengalami kebangkrutan ekonomi dibawah sistem imperialisme.

Bahkan beberapa tahun sebelum tahun 2016, China telah mengalami gelombang

arus resesi ekonomi yang ditandai dengan pernyataan resmi Dewan Negara China

dalam tema “Status Sumber Daya Manusia Kertas Putih China” pada akhir tahun

2009 lalu.

Ditegaskan bahwa pada tahun tersebut, terdapat tidak kurang dari 27%

atau sekitar 288 juta jiwa dari total angkatan kerjanya sebanyak 1,07 miliar jiwa

berada dalam posisi status pengangguran. Kemudian di tahun 2010 berdasarkan

survey World Bank, dijelaskan bahwa China masih memiliki 150 juta orang hidup

dibawah garis kemiskinan yang berpenghasilan kurang dari 1 dolar per hari

sebagai ukuran garis kemiskinan internasional. Diakhir tahun 2010, Standart and

Chartered juga telah memperkirakan bahwa China terancam mengalami gagal

bayar atas utang pemerintahannya sebesar 8-9 triliun yuan atau sekitar 1,2 – 1,4

triliun dolar AS.

Dimana sejumlah dana tersebut selama ini digunakan untuk memberikan

suntikan dana kepada berbagai perusahaan-perusahaan besar terutama yang

berada di provinsi Liaoning China. Rentetan gelombang resesi ekonomi China

diatas yang terjadi secara fluktuatif, mengakibatkan lonjakan krisis yang terjadi

saat ini di China. Hal ini dibuktikan dengan kebijakan devaluasi yuan pada

pertengahan agustus lalu sebanyak 2 kali dengan total devaluasi sebesar 3,6%

sehingga mengakibatkan nilai tukar yuan kepada dolar jatuh ke angka 6,3306

yuan per dolar AS.

Universitas Sumatera Utara

Page 95: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Kebijakan devaluasi yuan oleh People’s Bank of China (PBC) pada 11 dan

12 Agustus 2015 bertujuan untuk meningkatkan kembali nilai export negara ini

yang sedang mengalami kemerosotan sebesar 8,3% pada Juli 2015. Pasalnya

aktivitas export China selama ini merupakan sumber utama dari PDB negara

tersebut atau tidak kurang dari 60% PDBnya. Sementara 60% nilai export China

selama ini dari PDB nya, pada kenyataannya tidak terlepas dari peran investasi

saham perusahaan MNC dunia. Sehingga keadaan demikian yang juga berujung

kepada anjloknya nilai saham di Bursa Saham Shanghai hingga 30% pada Juli

lalu.

3.3.3. Kediktatoran Klas Masyarakat Cina

Teori kelas merupakan analisis Karl Marx dan Friedirch Engles terhadap

kapitalisme yang menjadikan dua golongan besar antara klas borjuasi dan klas

proletariat. Analisis Marx tertuju pada inti ketidakadilan yang tersembunyi dari

hubungan masyarakat dalam sistem ekonomi kapitalisme. Dalam struktural

masyarakat kapitalisme golongan ini memiliki golongan yang saling

berkontradiksi dan wataknya antagonistik, dimana hubungan tersebut bersifat

eksploitatif, sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh pemikir sosial lainnya. Secara

khusus klas ini membagi masyarakat kedalam dua hubungan yang berbeda,

menjadi klas penghisap dan terhisap.

Lahirnya klas penghisap dalam masyarakat kapitalisme dikarenakan

kedudukan alat produksi yang dimonopoli secara besar-besaran oleh golongan

Universitas Sumatera Utara

Page 96: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

borjuasi. Sebaliknya lahirnya klas penghisap dalam masyarakat kapitalisme

dikarenakan termonopolinya alat produksi sehingga klas terhisap harus menjual

tenaganya kepada klas penghisap. Jumlah klas borjuasi secara kuantitas lebih

sedikit jika dibandingkan dengan jumlah klas proletariat. Tentu keadaan inilah

yang membuat kemiskinan yang meraja rela begitu besar dikalangan masyarakat.

Selain klas proletariat tidak memiliki alat produksi, klas ini juga harus

berhadapan dengan negara milik kapitalisme. Kedudukan negara dalam sistem

masyarakat Kapitalisme adalah alat klas bagi klas borjuasi. Berbagai kebijakan

dikeluarkan oleh pada birokrat negara dengan tujuan untuk melanggengkan

kepentingan klas borjuasi. Keadaan ini terus berlangsung sejak awal kapitalisme

sampai ke fase imperialisme. Tapi bukan berarti keadaan memiskinkan ini tidak

mendapat perlawanan dari klas terhisap. Perjuangan klas terhisap sudah dimulai

sendiri oleh Karl Marx melalui Revolusi Paris, kemudian perlawanan perjuangan

menghapuskan klas juga dipraktekan oleh Lennin melalui Revolusi Oktober dan

Mao Zedong melalui Revolusi Tiongkok. Perjuangan ini bukan tanpa sebab, atau

semata-mata akibat kondisi eksploitasi oleh klas borjuasi.

Melalui filsafat materialisme dialektika histori, Marx berdalil bahwa

sistem penghisap manusia atas manusia adalah sebuah turunan dari setiap

masanya selama masih ada penguasaan dan monopoli atas individu. Selama itu

pula kontradiksi akan melahirkan sebuah peradaban baru, bagi Marx peradaban itu

adalah peradaban masyarkat tanpa klas yaitu sosialisme menuju komunisme.

Universitas Sumatera Utara

Page 97: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Sebagian kaum revisionis mencoba merevisi pandangan ini yang beranggapan

bahwa pertentangan klas bisa didamaikan tanpa harus melalui jalan kekerasaan.

Jika dihubungkan dengan praktek perjungan klas yang dijalankan oleh

Mao Zedong, perjuangan klas yang dijalankan telah melibatkan mayoritas

penduduk Cina. Perebutan kekuasaan telah berbuah manis bagi kemenangan

partai komunis cina. Pasca revolusi, Mao mencoba menghapuskan sistem klas

dalam masyarakat. Caranya dengan membangun kekuasaan diktator proletariat.

Klas borjuasi besar direbut hartanya dan kelompok tuan tanah besar dirampas

tanahnya, seluruhnya diserahkan ke negara dan negara mendistribusikan kepada

masyarakat. Kelompok anti komunis dan kaum feodal mereka perangi. Klas

borjuasi sedang dan borjuasi kecil dicoba untuk digaet dalam front persatuan

nasional Cina.

Dalam tahapan awal klas borjuasi dibiarkan untuk tetap ada di Cina, tetapi

klas borjuasi dilarang keras untuk melakukan akumulasi modal. Seluruhnya

diintervensi oleh PKC. Secara perlahan watak-watak kapitalis klas borjuasi akan

terkikis seiring dengan kegiatan propaganda dan pendidikan ideologi sosialis oleh

polit biro PKC. Tugas utama polit biro adalah menjalankan sistem pengkaderan

dengan meningkatkan pemahaman ideologis sosialisme bagi kader PKC. Bagi

Mao klas borjuasi bisa digaet tapi bukan untuk membiarkan sistem monopoli terus

eksis di Cina. Klas dalam masyarakat akan hilang seiring dengan kediktatoran

klas proletar atas klas borjuasi.

Universitas Sumatera Utara

Page 98: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Partai Komunis Cina harus menjadi detasemen termaju dalam membangun

ideologi sosialis. Kediktatoran klas dalam masyarakat sosialis harus memiliki hari

depan masyarakat tanpa klas tanpa harus kompromi dengan pihak klas borjuasi.

Inilah yang ditunjukan oleh Mao dan PKC dalam menjalankan kediktatorannya.

Kontradiksi klas masyarakat Cina di era Deng Xiaoping terlihat lebih lembut dan

bersifat kompromi. Deng beranggapan bahwa klas borjuasi dan klas proletariat

harus bergandengan tangan untuk membangun Cina. Deng menggantungkan

harapan kepada klas borjuasi untuk menanamkan modalnya di pembangunan

Cina.

Keterbukaan Cina di masa Deng menandakan sistem kapitalisme

mendomiasi struktur masyarakat. Maka tidak heran ketika kedudukan klas

proletar akan kembali didiktatori oleh klas borjuasi kembali. Hal ini terlihat dari

susunan pemerintahan Cina di masa Deng. Golongan-golongan pengikut ajaran

Mao digantikan dengan orang-orang revisionis moderen untuk mengisi bagian

krusial dalam pemerintahan dan Partai Komunis Cina. Tentu dampaknya adalah

persatuan yang sudah dibangun antara klas buruh dan kaum tani terilusikan

dengan program Deng dan tidak lagi bersatu dalam garis sentralisme demokratik

partai.

Partai sudah dipimpin oleh kalangan oligarkhi yang memperoleh kekayaan

dari hasil penanaman investasi. Mereka adalah kelompok bangsawan yang

mendanai instrument politik agar bisnis yang dijalankan oleh para kelompok

oligarki memperoleh dukungan sehingga semakin besar dan otomatis

Universitas Sumatera Utara

Page 99: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

menghasilkan keuntungan secara cepat dibandingkan melalui jalur bisnis yang

murni tanpa koneksi. Kepentingan klas pemodal dan bangsawan tidak sedikit

untuk menumbangkan dominasi klas proletar di partai. Dominasi klas proletar

dalam partai tentu akan sangat menggangu keberadaan mereka dalam mengatur

perekonomian Cina.

Dominasi klas proletar dalam kepemimpinan partai tidak lagi dominan.

Kondisi perang ideologi ini yang mekan keberadaan klas buruh dalam tubuh

partai. Partai yang seharusnya sudah mampu untuk menancapkan dominasi atas

ajaran sosialisme sejak era Mao kembali dihadapkan kepada tekanan kaum

borjuasi dalam negeri. Borjuasi yang mengatasnamakan dirinya sebagai watak

klas proletar namun tingak lakunya liberal dan mengotak-atik ajaran Karl Marx

(revisionis modern).

Kegagalan Cina dalam mempertahankan sistem sosialisme sebenarnya

bukanlah karena kaum sosialis melainkan kegagalan kaum revisionis modern

yang mengotak-atik sistem yang sejak lama dibangun oleh Mao. Cina diera Deng

tidak memberikan ajaran sosialis yang sesuai dengan ajaran klas dalam perspektif

Marx.

Atas kondisi diatas kita dapat mengalisis tentang dominasi klas mana yang

ada dalam PKC. Dominasi klas dalam partai tentu akan sangat mempengaruhi

kedudukan klas buruh dalam mendiktatori klas borjuasi. Karena kediktatoran

proletariat merupakan rentetan tahapan menuju masyarakat komunisme yang

Universitas Sumatera Utara

Page 100: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

tanpa klas. Sistem diktator proletariat yang dijalankan oleh Mao melalui

pemerintahan seperti dengan melibatkan klas buruh dan kaum tani adalah bentuk

konkreat dari program perjuangan klas. Kediktatoran proletariat tidak kita

temukan dalam PKC masa kepemimpinan Deng. Deng lebih memilih meletakan

kepemimpinan kepada kelompok borjuasi dengan tujuan untuk mendapatkan

asupan dana untuk menyelamatkan Cina dari kondisi krisis.

3.3.4. Kebijakan Kebudayaan Cina

Didalam membangun kebudayaan proletariat, Mao beranggapan bahwa

penting untuk belajar dari munculnya revisionis modern di Uni Soviet, Mao

menyadari bahwa di Cina juga ada bahaya restorasi kapitalisme. Kebijakan itu

tidak datang dari musuh negara reaksi atau dari kubu imperialisme secara

langsung tapi mereka menyusup dalam tubuh kepemimpinan partai, pemerintahan,

militer maupun budaya. Untuk itu Mao menjalankan revolusi besar kebudayaan

proletariat, pada dasarnya adalah sebuah revolusi politik besar yang dipimpin oleh

klas proletariat melawan klas borjuasi dan semua klas penghisap lainnya dibawah

kondisi sosialisme.

Program RBKP dilancarkan dibawah kondisi sosialisme dan kediktatoran

proletariat. Dalam RBKP rakyat diberikan kebebasan untuk melakukan 4

kebebasan besar yaitu kebebasan berbicara, mengemukakan pendapat sebebas-

bebasnya, mengadakan perdebatan besar, dan menulis poster dengan huruf besar.

Program ini dikecam dan dianggap sebagai sebuah teror bagi negara kapitalisme

Universitas Sumatera Utara

Page 101: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

dan dianggap sebagai kediktatoran yang kejam. Sebab melalui program RBKP

kalangan borjuasi tidak dibiarkan berada dalam situasi yang bebas. Masyarakat

dibiarkan untuk memilih pemimpinnya.

Dalam sistem masyarakat sosialis masih dimungkinkan untuk bangkitnya

kaum revisionisme yang membelokkan tujuan dari sosialisme, hal ini dikarenakan

berbagai macam kontradiksi, ketimpangan dan ketidaksetaraan yang diwarisi dari

masyarakat lama yang tidak mungkin lenyap dalam beberapa tahun. Ketidak

setaraan ini berupa ketidaksetaraan dalam mendapatkan gaji, kesempatan

pendidikan dan kesempatan kerja di kota dan dipedesaan. Hal ini yang

menciptakan rasa tidak sepenanggungan, egois dan hak istimewa. Inilah sebuah

karakter klas borjuasi.

Dalam periode pembangunan sosialis selain adanya klas, kontradiksi,

perjuangan klas, dan masih ada juga ketidaksesuaian antara basis ekonomi dengan

bangunan atasnya (pendidikan, politik, kebudayaan, ideologi dan lain sebagainya).

Masalah inilah perubahan dalam basis material ekonomi terjadi begitu cepat jika

dibandingkan dengan perubahan dalam bangunan atas. Kondisi inilah yang

membangkitkan budaya lahir dan berkembangnya sebuah elit dari kalangan

borjuasi baru di Cina.

Masyarakat Cina melihat dan merasakan tingkah laku birokrasi yang

terpisah dari paham sosialis. Oleh karena itu Mao memobilisasi massa untuk

melawan kaum borjuasi baru. Dalam dokumen keputusan CCPKC tentang RBKP

Universitas Sumatera Utara

Page 102: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

yang diambil pada bulan agustus 1966 jelas dinyatakan tujuan dari RBKP adalah

berjuang melawan dan menggulingkan orang-orang yang berkuasa yang

mengambil jalan kapitalisme dan mengubah pendidikan, sastra dan seni dan

semua bangunan atas yang tidak sesuai dengan dasar ekonomi sosialisme.

Sehingga memudahkan pengembangan sistem sosialisme.80

Hasil dari kampanye dan gerakan pendidikan sosialis telah membawa Mao

pada satu kesimpulan bahwa berbagai gerakan dan pemberhentian orang-orang

revisionis dari jabatannya tidak saja cukup untuk menjamin diteruskannya

revolusi dan pembangunan sosialisme. Alhasil dari RBKP ini adalah jutaan massa

dimobilisasi secara besar-besaran untuk meningkatkan kesadaran melalui belajar

Marxisme dan Lenninisme serta pikiran Mao Zedong serta menempa diri dalam

perjuangan melawan revisionis yang bersayap dalam partai.

Dengan tegas tujuan dari RBKP adalah berjuang melawan dan

menggulingkan orang-orang yang berkuasa yang mengambil jalan kapitalis,

mengkritik para kaum intelektual borjuasi. Kemudian untuk memperteguh

pandangan masyarakat Mao mengajak masyarakat untuk mengubah pendidikan,

sastra, seni dan semua bangunan atas yang tidak sesuai dengan dasar ekonomi

sosialis. Sebelum RBKP sebenaranya telah banyak kampanye perlawanan

melawan orang-orang borjuasi misalnya gerakan anti kanan dan gerakan

pendidikan sosialis yang dilakukan oleh pemerintahan dan partai yang sudah

dikuasai oleh deng Xiaoping.

80Op.Cit. Tatiana Lukman. Hal. 133

Universitas Sumatera Utara

Page 103: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Gerakan RBKP ini tentu mendapat banyak pertentangan dari kubu Deng

Xiaoping yang beranggapan bahwa gerakan masyarakat yang bergelora untuk

merebut kekuasaan revisionis dianggap sebagai gerakan anarkis. Memang dalam

sejarah partai komunis belum pernah terjadi gerakan massa mengobrak abrik dan

menghancurkan aparat dan lembaga negara. Dari kalangan petinggi partai tingkat

nasional, direktur dan manager pabrik, sampai kepada para akademisi yang

berhaluan revisionis semua menjadi sasaran kritik.

Keadaan ini menarik perhatian dari media kaum imperialisme serta media

yang dikuasai oleh borjuasi. Media-media ini menunjukan dan membuktikan

bahwa sosialisme adalah sistem yang merampas hak demokrasi rakyat. Orang

yang dulu pengagum sosialisme kini merosot menjadi pengagum demokrasi

liberal. Revolusi besar kebudayaan proletariat sebenarnya sudah membuktikan

dengan jelas bagaimana kedudukan kaum imperialisme dan kaum borjuasi.

Kediktatoran proletariat sama sekali bukan hambatan untuk adanya demokrasi

bagi klas buruh, kaum tani dan klas pekerja lainnya.

Anggapan dari kaum revisionis yang menganggap RBKP adalah cerminan

dari gaya kepemimpinan diktator Mao. Sebab bagi kalangan revisionis Mao telah

membuat kekeliruan dalam meyelesaikan kontradiksi dalam partai. Sebab bagi

Deng dan pengikutnya bahwa klas borjuasi sudah selesai dibasmi pada tahun 1949

sehingga tidak mungkin perjuangan klas belum selesai. Tentu saja ini adalah

skema untuk mengaburkan kontradiksi klas dalam sistem masyarakat Cina.

Namun yang menjadi catatan tambahan bahwa RBKP bukan melahirkan

Universitas Sumatera Utara

Page 104: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

kontradiksi antara masyarakat. Tetapi cara menyelesaikan kontradiksi rakyat

dengan orang yang berkuasa yang mengambil jalan kapitalisme. Yang diperangi

Mao adalah ide dan gagasan dari kalangan revisionis.

Berakhirnya masa Mao berakhir jugalah RBKP, dan menjadi tonggak awal

reformasi kebudayaan ala Deng. Setelah Mao wafat pada September 1976

pemerintahan sementara diambil alih oleh Hua Guofeng dan akhirnya Deng

kembali untuk melakukan transformasi ekonomi melalui jalur kapitalisme. Untuk

menciptakan kondisi masyarakat yang mampu mendukung reformasi Deng

melakukan reformasi kebudayaan yang dikenal dengan Liberalisasi Pikiran.

Masyarakat Cina yang kokoh mempertahankan kebudayaan, terutama pengaruh

sosialisme. Reformasi ini dimaksudkan untuk menyesuaikan sisi pengaruh

sosialisme dan budaya yang diaanggap Deng kurang semangat dalam membangun

Cina.

Disatu sisi liberalisasi pikiran menentang konsep perekonomian sosialis

yang dianggap gagal dalam membangun Cina. Pengendalian badan-badan usaha

oleh pemerintahan serta konsep sama rasa sama rata yang sejalan dengan konsep

laba dan bisnis. Disisi lain liberalisasi pikiran telah mendorong masyarakat Cina

untuk berkompetisi dan tentu ini bertentangan dengan ajaran sosialisme yang

mengajarakan kebersamaan.

Universitas Sumatera Utara

Page 105: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

NO

PERBEDAAN SISTEM EKONOMI POLITIK SOSIALIS DAN

KAPITALISME DI CINA

KEBIJAKAN KEPEMIMPINAN

MAO ZEDONG DENG XIAOPING

1 Pembangunan

Politik Negara

Pembangunan politik berasas

kediktatoran proletariat untuk

pembangunan sosialisme.

Pembangunan politik

berasaskan pada

kediktatoran borjuasi untuk

membangun kapitalisme

2 Kebijakan

Ekonomi Politik

Kebijakan lompatan jauh ke

depan dengan tujuan

pelaksanaan Land Reform dan

pembangunan industri nasional

Kebijakan reformasi

ekonomi. Membuka peluang

investasi dan pinjaman luar

negeri untuk pembangunan

3 Kediktatoran Klas

Masyarakat

Klas proletariat mendiktatori

klas borjuasi

Klas borjuasi mendiktatori

klas proletariat

4 Kebijakan

Kebudayaan

Menjalankan revolusi besar

kebudayaan proletariat untuk

menghapuskan watak

revisionis modern yang

berkembang di kalangan

pemimpin partai

Menjalankan reformasi

budaya melalui program

liberalisasi pikiran yang

tujuannya merestorasi

budaya kapitalisme

Universitas Sumatera Utara

Page 106: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

3.4. Faktor-Faktor Mempengaruhi Peralihan Sistem Ekonomi Politik Cina

Dari Sosialisme-Kapitalisme

Setelah melihat kebijakan ekonomi politik Cina di masa Mao dan Deng

kemudian melihat perbedaan dari kedua sistem ini maka penulis akan mencoba

melihat faktor apa yang mempengaruhi peralihan ini. di Dalam melihat peralihan,

penulis menggunakan perspektif klas Marx dalam melihat dasar dari penelitian.

Alhasil terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan ini, diantaranya:

3.4.1. Faktor Internal

Faktor internal peralihan sistem ekonomi yang terjadi di Cina adalah

faktor yang paling menentukan. Dalam hal ini adalah keterlibatan Partai Komunis

Cina dalam menjalankan sistem ekonomi sosialisme di Cina. Adapun yang

menjadi faktor internal peralihan sistem ekonomi politik Cina disebabkan oleh:

3.4.1.1. Faktor Fase Awal Peralihan Cina Dari Sistem Feodal Menuju Sistem

Sosialisme

Pasca Mao Zedong bersama rakyat Cina memenangkan revolusi sosial

menumbangkan sistem dinasti feodal. Disaat itu juga corak ekonomi, sosial,

politik, dan kebudayaan juga mengalami proses perubahan. Beberapa usaha untuk

memperteguh pandangan sosialisme mulai dijalankan melalui perjuangan klas.

Saat itu sifat dan watak masyarakat masih sangat terbelakang akibat sistem feodal.

Universitas Sumatera Utara

Page 107: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Sistem masyarakat feodal telah membuat jurang ketimpangan dalam klas

masyarakat. Perbedaan tingkat pendidikan, tingkat kebudayaan, tingkat ekonomi

menjadikan watak masyarakat lebih individualis dan anti sosial. Watak klas

borjuasi yang ditanamkan sejak lama tentu tidak berubah begitu saja pasca

revolusi. Inilah yang perlu dikikis habis dalam menjalankan sistem sosialisme.

Pandangan masyarakat tentang sistem sosialisme masih sangat terlalu dini.

Bagi Mao saat itu perjuangan klas bukan hanya sebatas angkat senjata. Tetapi

memajukan pandangan masyarakat Cina tentang hari depan sosialisme. Keadaan

masyarakat yang terbelakang tentu membutuhkan proses kerja politik dan ideologi

untuk mempertahankan kemenangan dan serangan dari kaum revisionis.

Masyarakat sosialis meliputi satu periode sejarah yang cukup panjang. Dalam

periode sejarah sosialis, masih ada klas, kontradiksi klas dan perjuangan klas, ada

perjuangan antara jalan sosialis dan jalan kapitalis dan ada bahaya restorasi

kapitalisme.

Bukan berarti pasca kemenangan revolusi, secara otomatis selesai jugalah

perjuangan diktator proletariat. Bukan berarti sudah tidak ada kesenjangan, tidak

ada lagi pemikiran-pemikiran klas borjuasi dalam masyarakat, dan seluruhnya

sudah menjadi sosialis. Untuk merubah watak klas borjuasi dalam masyarakat

dibutuhkan kediktatoran proletariat. Watak dan ke khasan klas borjuasi yang sejak

lama telah melekat dalam kebudayaan masyarakat. Watak klas borjuasi yang

masih melekat inilah yang menjadi faktor munculnya pemikiran revisionis

moderen dalam kubu Partai Komunis Cina.

Universitas Sumatera Utara

Page 108: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Memperteguh pandangan masyarakat yang sosialis, mendapatkan serangan

dari negara reaksi dan paling berbahaya sebenarnya rongrongan kaum revisionis

moderen dala tubuh PKC. Karena pemikiran bebas kaum borjuasi merevisi

pandangan Marx tentang sosialisme dan merubah esensi dari sosialisme. Sikap

dan pandangan Deng tentang penyatuan ideologi kapitalis dan sosialis tidaklah

terlepas dari faktor ini.

Bibit-bibit pemikiran revisionis yang tetap ada dalam pikian pimpinan

PKC saat itu mulai mulai mengutak-atik sistem sosialisme Cina. Mereka

menjalankan reformasi dari segala aspek dengan tujuan untuk mengubah ekonomi

Cina menjadi kapitalisme. Keuntungannya para kaum revisioni bisa memupuk

harta untuk memperkaya diri dijadikan motivasi ditambah sistem politik sosialis

yang diktator akan memperteguh kedudukan mereka secara secara permanen.

Inilah menjadi salah satu faktor yang melatarbelakangi peralihan sistem ekonomi

politik Cina. Bagi Deng tidak ada peralihan sistem sosialisme, yang ada hanya

penyesuaian sosialisme dengan kebudayaan Cina.

Penyesuaian sistem ekonomi politik kapitalisme ini disebut sebagai

sosialisme dengan ciri khusus Cina. Namun bagi Mao perjuangan

mempertahankan sosialisme adalah bagian dari perjuangan klas untuk

menghapuskan revisionis moderen dalam tubuh partai. Mao sangat tegas

memandang revisionis moderen sebagai penyebab restorasi kapitalisme Cina.

Universitas Sumatera Utara

Page 109: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Bagi Deng maupun Mao keduanya memiliki kepentingan masing-masing

untuk mempertahankan metode ekonomi politiknya. Berbagai kebijakan

dikeluarkan untuk saling menghapuskan sistem yang berlaku baik dimasa Deng

maupun dimasa Mao. Bagi Deng, kepentingannya adalah menggantikan sistem

sosialisme menuju kapitalisme. Sedangkan bagi Mao mendiktatori klas borjuasi

atas klas proletariat.

3.4.1.2. Faktor Kepemimpinan Klas Borjuasi Kecil Dalam Partai

Menurut pandangan Marxisme, klas borjuasi kecil adalah golongan

masyarakat yang memiliki modal terbatas dan kerap bersikap bimbang. Deng

Xiaoping merupakan kader Patai Komunis Cina yang berlatar belakang klas

borjuasi kecil. Berasal dari kalangan pemuda pelajar, Deng mulai mencoba

mempelajari ideologi sosialis. Pasca kematian Mao, Deng melanjutkan tonggak

kepemimpinan partai dan Cina.

Saat itu sistem sosialisme dunia sedang dalam keadaan surut, gerakan

kapitalisme mencuat kepermukaan. Keadaan ini juga berimbas kepada

perekonomian Cina. Gerakan untuk merevisi ajaran Marx mulai bermunculan dari

kalangan kaum intelektual atau borjuasi kecil. Bagi pandangan kaum borjuasi

kecil ini merupakan peluang untuk keluar dari krisis dengan bergabung dengan

negara poros kapitalisme.

Sama halnya dengan Deng Xiaoping yang menilai melalui jalan ekonomi

kapitalisme, Cina dapat keluar dari krisis ekonomi pasca perang dingin.

Universitas Sumatera Utara

Page 110: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Kehancuran Uni Soviet menjadi sebuah batu sandungan dalam pembangunan

sosialisme di Cina. Dominasi golongan revisionis telah mengubah haluan ideologi

partai. Tawaran secara tidak langsung tersaji didepan mata pemerintahan Deng

Xiaoping untuk membangun kapitalisme di Cina.

Investasi dan pinjaman untuk membangun Cina digelontorkan oleh

negara-negara kapitalisme. Tahun pertama pasca deklarasi kapitalisasi ekonomi

Cina, pembangunan begitu peasat. Peraturan ekonomi dalam konstitusi

diamandemen untuk merubah kebijakan agar lebih terbuka terhadap investasi.

Pembangunan Cina ditujukan untuk mempercepat perputaran modal di Cina.

Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, ini menjadi pasar dan

sasaran tenaga produktif bagi investasi.

Para klas borjuasi dalam PKC menyambut ini dengan meriah. Tapi yang

menjadi persoalan, Deng tidak menjaga seutuhnya ajaran sosialisme. Memang

pada saat itu negara dunia sudah didominasi oleh perekonomian kapitalisme.

Deng melihat peluang ini, kelompok klas kanan yang menjadikan para golongan

revisionis terbawa arus.

Deng merevisi ajaran Marx dengan menegasikan kontradiksi, perjuangan

klas dan mereformasi ekonomi politik Cina.Pandangan borjuasi kembali ke

tengah-tengah masyarakat, seluruh pandangan sosialisme direvisi demi

kepentingan klas borjuasi yang menguasai partai komunis Cina. Deng mulai

menjalankan sistem ini, dan mengembalikan Cina ke sistem ke jalan kapitalisme.

Universitas Sumatera Utara

Page 111: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Kepemipinan borjuasi kecil dalam partai Komunis Cina adalah penyebab

peralihan sistem ekonomi politik Cina dari sistem sosialisme menuju sistem

kapitalisme. Memang karakteristik borjuasi ini bukan hanya dilihat dari status

hubungan produksinya tetapi dilihat juga dari wataknya penghisap atau terhisap.

Bagi Deng pemerintahan politik sosialis dan sistem ekonomi kapitalis merupakan

sebuah hal yang sah-sah saja.

Mao Zedong sendiri memang juga berasal dari kalangan borjuasi kecil,

akan tetapi teori Marx yang menempah Mao menjadi seorang proletariat dalam

menajalankan teori revolusioner. Inilah yang membawa Cina menjadi negara

sosialisme. Berbeda dengan Deng, dimasa kepemimpinannya Mao meletakan

kekuasaannya didalam garis koridor teori Marxisme. Mao tidak bimbang dalam

menjalankan praktek revolusionernya. Alhasil sampai akhir hidupnya, Mao tidak

sesekalipun mengubah haluan ekonomi politik Cina.

Jika berkaca pada pandangan Marx, keberhasilan Mao dan PKC dalam

menjalankan revolusi adalah sebuah usaha untuk menghapuskan sistem monopoli

alat produksi di Cina. Penggulingan kekuasaan Partai Kuomintang dan perjuangan

melawan kolonialisme merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjuangan

rakyat Cina ketika itu merampas tanah-tanah yang dikuasai oleh tuan tahan,

penumbangan kekuasaan rezim nasionalis Kuomintang. Masuknya klas borjuasi

dalam partai menjadikan seluruh hasil revolusi dikembalikan lagi ke sistem

kapitalisme

Universitas Sumatera Utara

Page 112: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

3.4.1.3. Pandangan Revisionis Moderen Tentang Kontradiksi

Pasca Cina dibawah kepemimpinan Deng Xiaoping, pemerintahan

revisionis mendominasi segala aspek di Cina. Pandangan kaum revisionis

beranggapan bahwa kontradiksi antara kals borjuasi dan klas proletar yang sudah

usai pasca revolusi 1946. Kemunculan ide kapitalisasi ekonomi Cina adalah

sebuah penyuasaian sistem ekonomi sosialis ciri khusus Cina. Bagi Deng dan

pengikutnya Cina masih menjalankan sistem politik sosialisme, tapi secara

ekonomi kapitalis.

Dalam pembangunan Sosialisme, masih terus ada kontradiksi antara

tenaga produksi dan hubungan produksi yang harus dilihat sebagai satu

keseluruhan, ibaratnya dua muka dari satu mata uang yang sama. Kontradiksi itu

diselesaikan melalui penyesuaian terus menerus antara hubungan produksi dengan

perkembangan yang dicapai oleh tenaga produksi. Kalau hubungan produksi tidak

disesuaikan maka pada suatu ketika perkembangan tenaga produksi akan

mengalami hambatan dan kontradiksi antara keduanya tak akan bisa diselesaikan

dengan baik.

Kondisi ini telah mengaburkan pandangan masyarakat tentang sosialisme.

Masyarakat kembali disuguhkan dengan budaya kapitalisme berbungkus

sosialisme. Ini yang menjadikan perjuangan klas dalam masyarakat Cina belumlah

selesai. Pandangan klas borjuasi masih ada ditengah masyarakat Cina. Tetapi bagi

Deng dan pengikutnya malah sebaliknya. Deng beranggapan kolaborasi sistem

Universitas Sumatera Utara

Page 113: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

sosialisme dengan sistem kapitalisme adalah sebuah cara untuk menyelamatkan

Cina dari krisis.

Deng mengilustrasikan ekonomi Cina ibarat kucing. Tidak masalah kucing

hitam atau kucing putih, keduannya tetap makan ikan. Tidaklah masalah ekonomi

Cina kapitalisme atau sosialisme yang utama keduanya untuk tujuan kesajateraan.

Bagi Deng kontradiksi sudah selesai, klas buruh dapat berdamai dengan klas

borjuasi. Bahkan dalam beberapa praktek klas borjuasi dan klas proletariat

menjalin hubungan produksi untuk membangun Cina. Bagi Deng tidak masalah

menjalankan mengkolaborasikan sistem kapitalisme dengan sistem sosialisme

yang utama adalah bagaimana seluruh klas dalam masyarakat mampu untuk

membangun Cina.

Dampaknya Cina membangun dengan kekuatan ekonomi investasi.

Terlihat secara infrastruktur Cina menjelma menjadi kekuatan ekonomi dunia,

namun nyatanya kekuatan ekonomi yang maju adalah kekuatan ekonomi klas

borjuasi yang berkuasa di Cina dan investasi luar negeri Cina. Masyarakat Cina

kembali di hadapkan kepada sistem perampasan nilai lebih dan monopoli alat

produksi.

3.4.2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor dari luar yang mempengaruhi peralihan

sistem ekonomi politik Cina. Selain faktor internal sebagai faktor yang

Universitas Sumatera Utara

Page 114: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

menentukan, akan tetapi faktor eksternal dari luar Partai Komunis Cina menjadi

batu loncatan berkembangnya paham revisionis moderen di Cina.

3.4.2.1. Kehancuran Uni Soviet Sebagai Kiblat Sosialisme Dunia

Setelah masa Stalin, pandangan politik Uni Soviet tentang masyarakat

diktator proletariat mulai beralih haluan dibawah kepemimpinan Khurushchev.

Setahap demi setahap menjadi negara dibawah kepemimpinan borjuasi. Kondisi

ini berdampak dengan sikap politik Uni Soviet yang mulai melakukan pemutusan

hubungan dengan negara-negara sosialisme seperti dengan negara Komunis

Tiongkok dibawah kepemimpinan Mao Zedong pada tahun 1960-an.

Bahkan Uni Soviet mulai membuka diri untuk melakukan investasi dengan

negara-negara kapitalis yang ketika itu sudah mencapai tahapan tertingginya.

Khurushcev telah membuka pintu masuknya watak borjuasi ke Partai PKUS dan

menjadi syarat pembubaran sistem masyarakat sosialisme. Gerakan

pemeberontakan di internal negara dan tekanan krisis ekomomi Rusia akibat

perang dingin melawan Amerika Serikat berimbasnya pada pengucilan gerakan

sosialis.

Tentu saja pimpinan partai komunis Uni Soviet menjadikan ini sebagai

peluang bisnis dalam membangun kesatuan antara pekerjaan politik dan ekonomi.

Imbasnya tentu pengucilan gerakan buruh dan berdampak kepada pembubaran

Partai Komunis Uni Soviet pada tanggal 29 Agustus 1991 oleh Gorbachev.

Pembubaran ini sebagai bentuk pemberhangusan gerakan sosialisme. Gorbachev

Universitas Sumatera Utara

Page 115: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

memang selamat dari kudeta, tetapi tingkat kepercayaan masyarakat makin

menurun.

Gorbachev tetap dihadapkan kepada kesulitan ekonomi dalam negeri yang

semakin parah, hingga berdampak kelompok militer mulai terpecah-pecah dan 15

negara bagian yang tergabung dalam Uni Soviet banyak yang menuntut

kemerdekaan. Semua ini atas dasar kekecewaan negara-negara soviet dalam

penegakan garis sosialisme. Hingga Uni Soviet dinyatakan bubar pada tanggal 31

Desember 1991.

Pembubaran ini sebagai bentuk berdampak kepada kepemimpinnan

sosialisme dunia. Gorbachev meyerahkan kepemimpinan sosialisme kepada setiap

partai di setiap negara. Keadaan ekonomi dalam negeri Uni Soviet yang semakin

parah, berdampak kepada kelompok militer mulai terpecah-pecah dan 15 negara

bagian yang tergabung dalam Uni Soviet banyak yang menuntut kemerdekaan.

Semua ini atas dasar kekecewaan negara-negara soviet dalam penegakan garis

sosialisme. Hingga Uni Soviet dinyatakan bubar pada tanggal 31 Desember 1991.

Sejak saat itu gerakan sosialisme dunia dianggap gagal oleh negara

Amerika Serikat. Pembantaian dan gerakan anti agama dikampanyekan diberbagai

dunia. Tujuannya untuk menghapuskan paham sosialisme di negara dunia.

Alhasil, gerakan anti sosialisme berimbas kepada demokratisasi negara-negara

dunia. Amerika Serikat sebagai negara kiblat kapitalisme mampu mendomoninasi

perekonomian dunia. Salah satunya adalah Cina, restorasi kapitalisme dan semua

Universitas Sumatera Utara

Page 116: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

propaganda kaum penguasa revisionis kapitalis Cina, menghitamkan Sosialisme

yang dibangun Mao. Tapi kecintaan masyarakat terhadap Mao tidaklah

sedemikian.

Pada hari kelahiran dan meninggalnya Mao, peringatan untuk mengenang

Mao diselenggarakan di berbagai kota dan para pesertanya semakin banyak dan

kehadiran kaum muda pun meningkat. Terdapat berbagai grup studi karya-karya

Mao dan internet juga digunakan untuk menyebarkan dan menyalurkan pendapat

yang menantang versi resmi kaum penguasa dan arus pokok dalam media petisi

dan persaingan.

Nilai sosial lainnya yang sangat penting diajarkan Mao adalah kerja sama

dan setiakawan, bukan kompetisi dan persaingan. Mao percaya akan kemampuan

lembaga-lembaga ilmu dan penelitian untuk memenuhi tugasnya justru karena

keunggulan dari sosialisme di mana antara lembaga-lembaga tersebut tidak ada

kompetisi dan persaingan. Melalui kerja sama dan tukar informasi, semua akan

maju bersama.81

Pasca itu, hampir seluruh negara sosialisme dunia mendeklarasikan diri

sebagai pemimpin sosialisme dengan corak kapitalisme. Saat itu juga sistem

ekonomi politik sosialisme kehilangan pamor. Gerakan pembebasan nasional

tidak lagi berhaluaan revolusioner. Para pimpinan partai mulai menjalankan

sistem ekonomi sosialisme yang ada pada isi kepala mereka. Memang faktor ini

81Op. Cit. Tatiana Lukman Hal 255

Universitas Sumatera Utara

Page 117: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

tidaklah menjadi faktor paling dominan. Tapi faktor ini mempengaruhi pandangan

gerakan sosialis ketika itu.

3.4.2.2. Faktor Kampanye Hitam Tentang Sosialisme Mao Zedong

Setelah kemenangan kapitalisme, pandangan tentang sosialisme dianggap

sebagai sebuah ideologi yang berbahaya. Sosialisme diartikan sebagai sebuah

kekerasan untuk mencapai masyarakat tanpa klas. Bahkan beberapa pemikir

liberal beranggapan bahwa sosialisme merupakan sebuah ideologi utopis.

Sosialisme tidak akan mampu menghapuskan klas dalam masyarakat melalui jalan

revolusi. Pemikiran ini berlandaskan kepada kegagalan Uni Soviet dan Cina.

Cina secara khusus ideologi sosialisme Mao dianggap gagal

menghapuskan sistem masyarakat berklas. Mao dianggap tidak mampu

mendirikan pemerintahan yang kompak dan stabil. Revolusi dianggap sebagai

keresahan dan perang saudara dalam waktu yang lama. Segi keberhasilan Mao

dalam membangun sosialisme dinilai sebagai sebuah karakter yang totaliter garis

keras. Revolusi besar kebudayaan proletariat untuk melawan revisionis moderen

dianggap sebagai pembantaian terbesar sepanjang sejarah manusia.

Mega proyek lompatan jauh kedepan untuk meningkatkan perekonomian

kolektif pertanian. Walaupun beberapa kalangan menyebutkan bahwa hasil dari

program ekonomi lompatan jauh kedepan dianggap gagal. Munculnya beragam

angka yang menyebutkan tingkat kematian itu akibat program ini, mungkin tidak

begitu penting bagi sebagian kalangan selama ini. Mao telah memaksa para

Universitas Sumatera Utara

Page 118: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

pemimpin partai di tingkat provinsi dan lokal untuk memenuhi target produksi

besar-besaran yang tidak realistis kepada para petani. Tidak adanya komunikasi

yang efektif dan desentralisasi yang tidak masuk akal telah menyebabkan aktivitas

ekonomi nasional mengalami kekacauan dan terjadi misalokasi sumberdaya yang

luar biasa.

Sementara itu rangsangan kepada petani untuk berproduksi semakin

menurun akibat penentuan level pendapatan secara besar-besaran melalui sistem

komune. Hal-hal ini kemudian menyumbang pada gagalnya hasil produksi

pertanian pada 1959 hingga 1962. Situasi gagal panen ini makin memburuk ketika

pemerintah pusat mengambilalih produk pertanian kacang-kacangan dari daerah

pedesaan, guna memenuhi kekurangan produksi kacang-kacangan secara nasional

dari perkiraaan semula.

Akibat paling buruk dari gagalnya program Lompatan Jauh ke Depan ini,

terjadi kemiskinan dan kelaparan massal yang luar biasa di seluruh Cina.

Kemiskinan dan kelaparan ini adalah sesuatu yang terbesar dalam sejarah Cina,

bahkan diklaim terbesar dalam sejarah umat manusia. Dan ini bukan kemiskinan

biasa, melainkan kemiskinan yang mematikan dengan jumlah korban yang

mendirikan buluroma. Para intelektual liberal dan pemimpin Cina pasca Mao,

mengeluarkan angka-angka yang berbeda mengenai jumlah penduduk yang

meninggal akibat kelaparan itu.

Universitas Sumatera Utara

Page 119: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Akan tetapi kampanye yang dituju telah tercapai, “Mao telah membiarkan

rakyatnya mati akibat kemiskinan dan kelaparan.” Tetapi, bagi mereka yang ingin

menegakkan kebenaran ilmiah, jumlah angka yang berbeda-beda itu menimbulkan

pertanyaan serius menyangkut validitas dan akurasi dari mana dan bagaimana

angka itu diperoleh. Berhadapan dengan kontroversi itu, kita mesti melampaui

metode perhitungan statistik. Saya ingin mengajak anda untuk melihat

perkembangan ekonomi dan sosial pada masa penerapan program Lompatan Jauh

ke Depan.

Data yang dikeluarkan oleh rejim Deng Xiaoping, juga menunjukkan

angka pertumbuhan yang positif. Misalnya, produksi industrial meningkat sebesar

11,2 persen per tahun dari 1952-1976 (bertumbuh 10 persen per tahun selama

periode revolusi kebudayaan yang dituduh sebagai periode terkelam dalam sejarah

Cina). Pada tahun 1952, sumbangan sektor industri terhadap pendapatan nasional

bruto sebesar 36 persen. Pada 1975, sumbangan sektor industri meningkat

menjadi 75 persen, sementara sumbangan sektor pertanian sebesar 28 persen.

Data lain dari Guo Shutian, mantan direktur kebijakan dan hukum

kementrian pertanian Cina di masa Mao menyebutkan, benar bahwa produksi

pertanian menurun dalam periode 1949-1978, karena “bencana alam dan

kesalahan dalam praktek.” Namun demikian, ia mengatakan antara 1949-1978

jumlah produksi pangan biji-bijian meningkat sebesar 145,9 persen dan total

produksi pangan meningkat sebesar 169,6 persen. Selama periode ini, penduduk

Cina bertumbuh sebesar 77,7 persen. Berdasarkan data ini, menurut Shutian,

Universitas Sumatera Utara

Page 120: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

produksi pangan per kapita Cina meningkat dari 204 kg menjadi 328 kg dalam

periode tersebut.82

Menyimak data-data di atas, menjadi aneh jika melihat jumlah puluhan

juta orang yang meninggal akibat kelaparan dan kemiskinan. Dimana

rasionalisasinya? Jika asumsinya tampilan ekonomi yang positif itu hanya

terkonsentrasi pada segelintir elit partai, hal itu tidak sesuai dengan kenyataan

bahwa pada masa Mao tingkat kesenjangan sosial masyarakat Cina adalah yang

terbaik sepanjang sejarahnya. Berhadapan dengan keanehan ini, maka kita punya

dua pilihan: pertama, percaya buta bahwa memang pada masa Lompatan Jauh ke

Depan ada puluhan juta orang yang mati; atau kedua, kita menganggap angka-

angka puluhan juta itu tak lebih sebagai propaganda murahan kalangan yang anti

revolusi Cina.

82Op. Cit.Coen Husain Pontoh.

Universitas Sumatera Utara

Page 121: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dalam bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Ada dua faktor yang menjadi penyebab peralihan sistem ekonomi politik

Cina dari sistem ekonomi sosialisme menuju sistem ekonomi kapitalisme,

yaitu faktor internal yang berasal dari dalam Partai Komunis Cina dan

faktor eksternal yang berasal dari luar Partai Komunis Cina.

2. Faktor internal peralihan sistem ekonomi politik Cinadisebabkan oleh

masih adanya watak borjuasi, hal ini dikarenakan Cina saat itu masih

dalam tahapan awal peralihan sistem feodal. Sehingga kondisi ini

melahirkan adanya klas borjuasi dalam kepemimpinan Partai Komunis

Cina. Dampaknya Partai Komunis Cina diisi oleh golongan revisionis

moderen yang memiliki pandangan berbeda dengan golongan marxis

dalam memandang kontradiksi yang ada di Cina.

3. Faktor eksternal peralihan sistem ekonomi politik Cinadisebabkan oleh

bubarnya gerakan sosialisme dunia akibat keruntuhan Uni Soviet sebagai

kiblat sosialisme dunia dan kampanye hitam tentang sosialisme dikalangan

masyarakat dunia,

Universitas Sumatera Utara

Page 122: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

4. Perbedaan mendasar dari sistem ekonomi politik sosialisme dan

kapitalisme terletak pada aspek pembangunan politik, kebijakan ekonomi

politik Cina, kedudukan klas dalam sistem masyarakat dan kebijakan

kebudayaan di kedua masa pemimpin ini.

4.2. Saran

Hasil penelitian yang telah dilakukan memberikan pengetahuan mengenai

keberhasilan Cina dalam membangun perekonomiannya, tentu menurut peneliti

penting untuk diberikan masukan agar pembangunan ekonomi di Indonesia dapat

berjalan lebih baik dan lebih maju lagi dalam menyelesaikan persoalan ekonomis

bagi masyarkat di Indonesia.

1. Persatuan antara klas buruh dan kaum tani sebagai masyarakat

mayoritas di Indonesia adalah syarat utama untuk membangun

perekonomian Indonesia. Sebab berkaca dari keberhasilan Cina dalam

membangun perekonomiannya yang dilatarbelakangi oleh aliansi

dasar Cina yang bergabung dalam Front Persatuan Nasional di eranya

Mao. Kondisi Cina di era Mao tidaklah jauh berbeda dengan

Indonesia saat ini. Cina saaat itu adalah negara yang berbasis agraria

sama halnya dengan Indonesia. Ketika Cina mampu

mengkonsentrasikan pembangunan berbasis agraria melalui program

Land Reform dan pembangunan industri nasional Artinya sangat

relevan jika melihat praktek maju Cina tersebut dijalankan dalam

Universitas Sumatera Utara

Page 123: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

pembangunan di Indonesia. Tidak ada alasan untuk tidak menjalankan

Land Reform dan pembangunan industri nasional.

2. Sistem ekonomi adalah basis dari seluruh aspek bangunan atasnya.

Sangatlah tepat jika dalam pembangunan di Indonesia lebih

mengutamakan pembangunan ekonomi yang berasaskan kepada

kepentingan masyarakat mayoritas. Pembangunan sarana dan

prasarana pertanian, pembangunan lapangan pekerjaan, pendidikan

dan kesehatan gratis, dan segala aspek yang menyangkut harkat orang

banyak.

Universitas Sumatera Utara

Page 124: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Akbar, Nanda. 2011. Transformasi Besar Cina , Dinamika Negara Dalam Kebangkitan Ekonomi. Yogyakarta: Jogja Media Utama

Bakry, Umar Suryadi. 1997. Ekonomi Politik Internasional. Surabaya: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Jayabaya

Creshwell, John W. 2012. Research Design. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Darsono. 2007. Karl Marx: Ekonomi Politik dan Aksi Revolusi. Jakarta: Diadit Media

Deliarnov. 2006. Ekonomi Politik. Jakarta : Erlangga

________. 2007. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Engels, Frederick. 2005. Dialektika Alam. Jakarta : Hasta Mitra

Lukman, Tatiana. 2013. Alternatif. Jakarta: Jaringan Kerja Kebudayaan Rakyat

Mandel, Ernest. 2006. Tesis Tesis Pokok Marxisme. Yogyakarta: Resist Book

Mas’oed, Mochtar. 2008. Ekonomi Politik Internasional dan Pembangunan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Nainggolan, Poltak Partogi. 1995. Reformasi Ekonomi RRC Era Deng Xiaoping. Jakarta: PT Fajar Inter Pertama

Nawawi, Hadar. 1987. Metodelogi Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Njoto. 1962. Marxisme : Ilmu dan Amalnya. Harian Rajat

Oded, Shenkar. 2005. The Chinese Century, Bangkitnya Raksasa China dan Dampaknya terhadap Perekonomian Global, Pearson Education, Inc

Santoso, Nur Sayyid. 2012. Negara Marxis dan Revolusi Proletariat. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Sukisman, WD. 1992. Sejarah Cina Kontemporer: Dari Revolusi Nasional Melalui Revolusi Kebudayaan Sampai Modrenisasi Sosialis. Jakarta:PT. Pradnya Paramita

Universitas Sumatera Utara

Page 125: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Suroso, Suar. 2009. Marxisme sebuah kajian. Jakarta: Hasta Mitra

Sutopo, FX. 2012. China Sejarah Singkat. Yogyakarta: Garasi

Wibowo, I. 2000. Negara dan Masyarakat (Berkaca dari Pengalaman Republik Rakyat Cina). Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Jurnal dan Artikel :

Agustiati. 2009. “Sistem Ekonomi Kapitalisme”. Jurnal Portal Garuda. Vol. 1 Nomor 2

Anonim. “Kutipan Kata-Kata Mao Tjetung”. Pusaka Bahasa Asing. Peking. 1972

Anonim. “Situasi Dewasa Ini dan Tugas Kita” (25 Desember 1947) , Pilihan Karya Mao Zedong, Jilid IV Hal 194

Daulay, J. Fachruddin. “Orang Tionghoa: Bangsa Tertua Di Asia, Sejarah, dan Latar Belakang Awal Persebarannya”

Daraini, Ririn. 2010. “Garis Besar Sejarah Cina Era Mao”.

Dillard, Dudley. 1988. “The Barter Illusion in Classical and Neoclassical Economics”. Eastern Economics. Journal Vol. XIV, No. 4 Oktober- Desember. Hal. 309

Surat 170 Anggota dan Kader PKT Ditujukan Kepada Sekretaris Jenderal PKC,Seluruh Anggota Polibiro PKT dan Seluruh Peserta Kongres PKT ke XVII”. Diterjemahkan oleh KKDR

Skripsi :

Akbar, Hikmatul. 2010. “Politik Identitas: Perkembangan Kapitalisme Sebagai Identitas Baru Cina Pada Abad 21”.

Daraini, Ririn. 2010. “Garis Besar Sejarah Cina Era Mao”.

Situs Internet :

Central Intelligence Agency (US). “The World Factbook : East & Southeast Asia : CHINA”.Diakses melalui : https://www.cia.gov/library/publications/the- world- factbook/geos/ch.html pada 5 Desember 2016

Universitas Sumatera Utara

Page 126: SISTEM EKONOMI POLITIK CINA

Dinaviriya. “Periode Negara Berperang (Zhan Guo) dalam Sejarah China”. Diakses melalui : http://dinaviriya.com/zaman-periode-negara-berperang- zhan-guo-sejarah-china-tiongkok/ Pada tanggal 5 Desember 2016 Pukul 6:00 WIB

Dinaviriya. “Sejarah Dinasti Qing”. Diakses melalui: http://dinaviriya.com/sejarah-dinasti- Qing/ pada 5 Desember 2016, Pukul 08:23 WIB

Dinaviriya. “Sejarah Dinasti Xia”. Diakses melalui : http://dinaviriya.com/sejarah- dinasti-xia/ pada 4 Desember 2016, Pukul 03:23 WIB

International Business Publications, USA. 2013. China Automotive Industry Handbook Strategic Information and Contacts. Washington DC : USA. [Google Books]. Hal 28. https://books.google.co.id/books?id=dVqaAAAAQBAJ Diakses pada 5 Desember 2016, Pukul 20.06 WIB

Mao Zedong dan Korban 70 juta Jiwa. Diakses melalui: http://indoprogress.blogspot.com/2010/12/mao-zedong-dan-korban-75- juta-jiwa.html pada tanggal 1 November 2016, Pukul 19.00 WIB

Pontoh, Coen Husain. Mao Zedong dan Korban 70 juta Jiwa. Diakses melalui: http://indoprogress.blogspot.com/2010/12/mao-zedong-dan-korban-75- juta-jiwa.htm pada 28 Desember 2016, Pukul 22.23 WIB

repository.upi.edu/3619/4/S_SEJ_0806117_Chapter1.pdf Diakses pada tanggal 6 Desember 2016

Wikipedia. “Perang Candu”. Diakses melalui : https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Candu pada 5 Desember 2016, pukul 20.05 WIB

Wikipedia. “Republik Rakyat Tiongkok”. Diakses melalui : https://id.wikipedia.org/wiki/Republik_Rakyat_Tiongkok Pada 6 Desember 2016 , pukul 23.05 WIB

Wikipedia. “Sejarah Tiongkok”. Diakses melalui: https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Tiongkok pada tanggal 4 Desember 2016, Pukul 18:51

Wikipedia. “Maoisme atau Pemikiran Mao Zedong”. Diakses melalui: http://id.wikipedia.org/wiki/Maoisme pada 7 Desember, pukul 22.24 WIB

Wiriaatmadja. 2013. Dikutip dalam Neng Marlina Efendi. 2013. Madame Mao : The White Bone Demon (Peranan Jiang Qing dalam Revolusi Kebudayaan Cina Tahun 1966-1976). [Skripsi]

Universitas Sumatera Utara