resum sbm i

35
RESUM BUKU I STRATEGI BELAJAR MENGAJAR Disusun guna memenuhi tugas: Mata Kuliah : Strategi Belajar Mengajar Dosen Pengampu : Chusna Maulida, M. Pd. I Disusun oleh: Ani Jihan Furaida (2021113197) Kelas: D JURUSAN TARBIYAH

Upload: jihanfuraidaa

Post on 11-Jan-2017

199 views

Category:

Presentations & Public Speaking


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Resum sbm i

RESUM BUKU I

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

Disusun guna memenuhi tugas:

Mata Kuliah : Strategi Belajar Mengajar

Dosen Pengampu : Chusna Maulida, M. Pd. I

Disusun oleh:

Ani Jihan Furaida (2021113197)

Kelas: D

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

PEKALONGAN

2015

Page 2: Resum sbm i

BAB I

PENDAHULUAN

Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif

mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang

bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan,

diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum

pengajaran dilakukan. Paling sedikit ada tiga aspek yang membedakan anak didik

yang satu dengan yang lainnya, yaitu aspek intelektual, psikologis, dan biologis.

Ketiga aspek tersebut diakui sebagai akar permasalahan yang melahirkan

bervariasinya sikap dan tingkah laku anak didik di sekolah. Hal itu pula yang

menjadi tugas cukup berat bagi guru dalam mengelola kelas dengan baik.

Pengelolaan kelas yang baik akan melahirkan interaksi belajar mengajar yang baik

pula. Tujuan pembelajaran pun dapat dicapai tanpa menemukan kendala yang

berarti.

Media sumber belajar adalah alat bantu yang berguna dalam kegiatan belajar

mengajar. Alat bantu dapat mewakili sesuatu yang tidak dapat disampaikan guru

via kata-kata atau kalimat. Bahkan alat bantu diakui dapat melahirkan umpan

balik dari anak didik. Dengan memanfaatkan taktik alat bantu yang akseptabel,

guru dapat menggairahkan belajar anak didik. Dengan tercapainya tujuan

pembelajaran, maka dapat dikatakan guru telah berhasil dalam mengajar.

Page 3: Resum sbm i

BAB II

KONSEP STRATEGI

BELAJAR MENGAJAR

A. Pengertian Strategi Belajar Mengajar

Dihubungkan dengan belajara mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-

pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar

untuk mencapai tujuan yang digariskan.

Ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal

berikut:

1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan

tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan

2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan

pandangan hidup masyarakat

3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar

yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan

oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.

4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria

serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru

untuk melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar

B. Klasifikasi Strategi Belajar Mengajar

1. Konsep dasar strategi belajar mengajar

2. Sasaran kegiatan belajar mengajar

3. Belajar mengajar sebagai suatu sistem

4. Hakikat proses belajar mengajar

5. Entering behavior siswa

6. Pola-pola belajar siswa

7. Memilih sistem belajar mengajar

Page 4: Resum sbm i

C. Implementasi Belajar Mengajar

Sehubungan dengan ini, job description guru dalam implementasi proses

belajar mengajar adalah:

1. Perencanaan intruksional, yaitu alat atau media untuk mengarahkan

kegiatan-kegiatan organisasi belajar

2. Organisasi belajar yang merupakan usaha menciptakan wadah dan

fasilitas-fasilitas atau lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan yang

mengandung kemungkinan terciptanya proses belajar mengajar

3. Menggerakkan anak didik yang merupakan usaha memancing,

membangkitkan, dan mengarahkan motivasi belajar siswa.

4. Supervisi dan pengarahan

5. Penelitian yang lebih bersifat penafsiran (assesment)

Berbagai upaya diusahakan untuk menganalisis proses pengelolaan belajar

mengajar ke dalam unsur-unsur komponennya, yaitu:

a. Merencanakan, yaitu mempelajari masa mendatang dan menyusun rencana

kerja

b. Mengorganisasi, yakni membuat organisasi, usaha, manajer, tenaga kerja,

dan bahan

c. Pengkoordinasikan, yaitu menyatukan dan mengkorelasikan semua

kegiatan

d. Mengawasi, memeriksa agar segala sesuatu dikerjakan sesuai dengan yang

digariskan dan intruksi-intruksi yang diberikan

Page 5: Resum sbm i

BAB III

HAKIKAT, CIRI, DAN KOMPONEN

BELAJAR MENGAJAR

A. Hakikat Belajar Mengajar

Kegiatan mengajar bagi seorang guru menghendaki hadirnya sejumlah anak

didik. Berbeda dengan belajar. Belajar tidak selamanya memerlukan kehadiran

seorang guru. Cukup banyak aktivitas yang dilakukan oleh seseorang di luar dari

keterlibatan guru.

Sama halnya dengan belajar, mengajar pun pada hakikatnya adalah suatu

proses, yaitu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar

anak didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan

proses belajar.

Bila hakikat belajar adalah “perubahan”, maka hakikat belajar mengajar

adalah proses “pengaturan” yang dilakukan oleh guru.

B. Ciri-ciri Belajar Mengajar

1. Belajar mengajar memiliki tujuan, yakni untuk membentuk anak didik

dalam suatu perkembangan tertentu

2. Ada suatu prosedur (jalannya interaksi) yang direncanakan, didesain untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3. Kegiatan belajar ditandai dengan satu penggarapan materi yang khusus

4. Ditandai dengan aktivitas anak didik

5. Guru berperan sebagai pembimbing

6. Dalam kegiatan belajar mengajar membutuhkan disiplin

7. Ada batas waktu

8. Evaluasi

C. Komponen Belajar Mengajar

1. Tujuan

Page 6: Resum sbm i

Tujuan adalah komponen yang dapat mempengaruhi komponen

pengajaran lainnya seperti bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar,

pemilihan metode, alat, sumber, dan alat evaluasi. Semua komponen itu

harus bersesuaian dan didayagunakan untuk mencapai tujuan seefektif dan

seefisien mungkin.

2. Bahan pelajaran

Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses

belajar mengajar. Tanpa bahan pelajaran proses belajar mengajar tidak

akan berjalan.

3. Kegiatan belajar mengajar

Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segala

sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar

mengajar.

4. Metode

Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.

5. Alat

Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai

tujuan pengajaran. Fungsi alat adalah alat sebagai perlengkapan, alat

sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan, dan alat sebagai

tujuan.

6. Sumber pelajaran

Sumber bahan dan belajar adalah sebagai sesuatu yang dapat dipergunakan

sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar

seseorang.

7. Evaluasi

Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai

dari sesuatu.

Page 7: Resum sbm i

BAB IV

BERBAGAI PENDEKATAN

DALAM BELAJAR MENGAJAR

A. Pendekatan Individual

Pendekatan individual memiliki arti yang sangat penting bagi kepentingan

pengajaran. Pengelolaan kelas sangat memerlukan pendekatan individual ini.

Pemilihan metode tidak bisa begitu saja mengabaikan kegunaan pendekatan

individual, sehingga guru dalam melaksanakan tugasnya selalu saja melakukan

pendekatan individual terhadap anak didik di kelas. Persoalan kesulitan belajar

anak lebih mudah dipecahkan dengan menggunakan pendekatan individual,

walaupun suatu saat pendekatan kelompok diperlukan.

B. Pendekatan Kelompok

Dalam kegiatan belajar mengajar terkadang ada juga guru yang menggunakan

pendekatan lain, yakni pendekatan kelompok. Pendekatan kelompok memang

suatu waktu diperlukan dan perlu digunakan untuk membina dan mengembangkan

sikap sosial anak didik.

Dengan pendekatan kelompok, diharapkan dapat ditumbuhkembangkan rasa

sosial yang tinggi pada diri setiap anak didik. Mereka dibina untuk mengendalikan

rasa egois yang ada dalam diri mereka masing-masing, sehingga terbina sikap

kesetiakawanan sosial di kelas.

C. Pendekatan Bervariasi

Dalam belajar, anak didik memiliki motivasi yang berbeda. Pada satu sisi

anak didik memiliki motivasi yang rendah, tetapi pada saat lain anak didik

mempunyai motivasi yang tinggi.

Pendekatan bervariasi bertolak dari konsepsi bahwa permasalahan yang

dihadapi oleh setiap anak didik dalam belajar bermacam-macam. Kasus yang

biasanya muncul dalam pengajaran dengan berbagai motif, sehingga diperlukan

Page 8: Resum sbm i

variasi teknik pemecahan untuk setiap kasus. Maka kiranya pendekatan bervariasi

ini sebagai alat yang dapat guru gunakan untuk kepentingan pengajaran.

D. Pendekatan Edukatif

Apapun yang guru lakukan dalam pendidikan dan pengajaran dengan tujuan

untuk mendidik, bukan karena motif-motif lain, seperti dendam, gengsi, ingin

ditakuti, dan sebagainya.

Cukup banyak sikap dan perbuatan yang harus guru lakukan untuk

menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada anak didik. Salah satu contohnya,

misalnya, ketika lonceng tanda masuk kelas telah berbunyi, anak-anak jangan

dibiarkan masuk dulu, tetapi suruhlah mereka berbaris di depan.

Contoh di atas menggambarkan pendekatan edukatif yang telah dilakukan

oleh guru dengan menyuruh anak didik berbasis di depan pintu masuk kelas.

Dengan demikian, semua pendekatan yang dilakukan guru harus edukatif, dengan

tujuan untuk mendidik.

Selain berbagai pendekatan yang disebutkan di atas, ada lagi pendekatan-

pendekatan lain, yaitu:

- Pendekatan pengalaman

- Pendekatan pembiasaan

- Pendekatan emosional

- Pendekatan rasional

- Pendekatan fungsional

E. Pendekatan Keagamaan

Pendekatan agama dapat membantu guru untuk memperkecil kerdilnya jiwa

agama di dalam diri siswa, yang pada akhirnya nilai-nilai agama tidak

dicemoohkan dan dilecehkan, tetapi diyakini, dipahami, dihayati, dan diamalkan

selama hayat siswa di kandung badan.

F. Pendekatan Kebermaknaan

Page 9: Resum sbm i

Bahasa adalah alat untuk menyampaikan dan memahami gagasan pikiran,

pendapat, dan perasaan, secara lisan maupun tulisan.

Dalam rangka penguasaan bahasa Inggris tidak bisa mengabaikan masalah

pendekatan yang harus digunakan dalam proses belajar mengajar. Kegagalan

penguasaan bahasa Inggris oleh siswa, salah satu sebabnya adalah kurang tepatnya

pendekatan yang digunakan oleh guru selain faktor lain seperti faktor sejarah,

fasilitas, dan lingkungan serta kompetensi guru itu sendiri. Kegagalan tersebut

tentu saja tidak boleh dibiarkan begitu saja, karena akan menjadi masalah bagi

siswa dalam setiap jenjang pendidikan yang dimasukinya. Karenanya perlu

dipecahkan. Salah satu alternatif ke arah pemecahan masalah tersebut diajukanlah

pendekatan baru, yaitu pendekatan kebermaknaan.

Page 10: Resum sbm i

BAB V

KEPENDUDUKAN PEMILIHAN

DAN PENENTUAN METODE

DALAM PENGAJARAN

A. Kedudukan Metode dalam Belajar Mengajar

1. Metode Sebagai Alat Motivasi Ekstrinsik

Penggunaan metode yang tepat dan bervariasi akan dapat dijadikan

sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar di

sekolah.

2. Metode Sebagai Strategi Pengajaran

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru harus memiliki strategi agar anak

didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang

diharapkan. Dengan demikian, metode mengajar adalah strategi

pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

3. Metode Sebagai Alat untuk Mencapai Tujuan

Tujuan adalah suatu cita-cita yang akan dicapai dalam kegiatan belajar

mengajar. Tujuan adalah pedoman yang memberi arah kemana kegiatan

belajar mengajar akan dibawa.

Jadi, guru sebaiknya menggunakan metode yang dapat menunjang

kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang

efektif untuk mencapai tujuan pengajaran.

B. Pemilihan dan Penentuan Metode

Pembicaraan berikut mencoba membahas masalah pemilihan dan penentuan

metode dalam kegiatan belajar mengajar, dengan uraian bertolak dari nilai

strategis metode, efektivitas penggunaan metode, pentingnya memilihan dan

penentuan metode, hingga faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode

pengajaran.

1. Nilai strategis metode

2. Efektivitas penggunaan metode

Page 11: Resum sbm i

3. Pentingnya pemilihan dan penentuan metode

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode

C. Macam-macam Metode Mengajar

1. Metode Proyek

Metode proyek adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari

suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan

sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna.

2. Metode Eksperiment

Metode eksperiment adalah cara penyajian pelajaran di mana siswa

melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri

sesuatu yang dipelajari.

3. Metode Tugas dan Resitasi

Metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan di mana guru

memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.

4. Metode Diskusi

Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa-siswa

dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau

pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan

bersama.

5. Metode Sosiodrama

Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasikan tingkah laku dalam

hubungannya dengan masalah sosial.

6. Metode Demontrasi

Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan

atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda

tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang

sering disertai dengan penjelasan lisan.

7. Metode Problem Solving

Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya

sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir,

Page 12: Resum sbm i

sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya

yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.

8. Metode Karyawisata

Dikatakan teknik karyawisata, adalah cara mengajar yang dilaksanakan

dengan mengajar siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah

untuk mempelajari/menyelidiki sesuatu.

9. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk

pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi

dapat pula dari siswa kepada guru.

10. Metode Latihan

Metode latihan merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk

menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu.

11. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional,

karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi

lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar.

D. Praktik Penggunaan Metode Mengajar

1. Ceramah, Tanya Jawab, dan Tugas

2. Ceramah, Diskusi, dan Tugas

3. Ceramah, Demonstrasi, dan Eksperimen

4. Ceramah, Sosiodrama, dan Diskusi

5. Ceramah, Problem Solving, dan Tugas

6. Ceramah, Demonstrasi, dan Latihan

Page 13: Resum sbm i

BAB VI

KEBERHASILAN

BELAJAR MENGAJAR

A. Pengertian Keberhasilan

Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan

berhasil, setiap guru memiliki pandangan masing-masing sejalan dengan

filsafatnya. Namun, untuk menyamakan persepsi sebaiknya kita berpedoman pada

kurikulum yang berlaku saat ini yang telah disempurnakan, antara lain bahwa

“Suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan

berhasil apabila tujuan instruksional khusus (TIK)-nya dapat tercapai”.

B. Indikator Keberhasilan

1. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi

tinggi, baik secara individual maupun kelompok

2. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/instruksional khusus

(TIK) telah dicapai oleh siswa, baik secara individual maupun kelompok

C. Penilaian Keberhasilan

1. Tes Formatif

Penialaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok

bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya

serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut.

2. Tes Subsumatif

Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan

dalam waktu tertentu.

3. Tes Sumatif

Page 14: Resum sbm i

Tes ini untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan pokok-pokok

bahasan yang telah diajarkan selama satu semester, satu atau dua tahun

pelajaran.

D. Tingkat Keberhasilan

1. Istimewa / maksimal : Apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu

dapat dikuasai oleh siswa

2. Baik sekali/optimal : Apabila sebagian besar (76% s.d. 99%) bahan

pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa

3. Baik/minimal : Apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya

60% s.d. 75% saja dikuasai oleh siswa

4. Kurang : Apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang

dari 60% dikuasai oleh siswa

E. Program Perbaikan

Pengajaran perbaikan biasanya mengandung kegiatan-kegiatan sebagai

berikut:

a. Mengulang pokok bahasan seluruhnya

b. Mengulang bagian dari pokok bahasan yang hendak dikuasai

c. Memecahkan masalah atau menyelesaikan soal-soal bersama-sama

d. Memberikan tugas-tugas khusus

F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan

1. Tujuan

Tujuan adalah pedoman sekaligus sebagai sasaran yang akan dicapai

dalam kegiatan belajar mengajar.

2. Guru

Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu

pengetahuan kepada anak didik di sekolah.

3. Anak didik

Page 15: Resum sbm i

Anak didik adalah orang yang dengan sengaja datang ke sekolah. Orang

tuanyalah yang memasukkannya untuk dididik agar menjadi orang yang

berilmu pengetahuan di kemudian hari.

4. Kegiatan Pengajaran

Pola umum kegiatan pengajaran adalah terjadinya interaksi antara guru

dengan anak didik dengan bahan sebagai perantaranya. Guru yang

mengajar, anak didik yang belajar. Maka guru adalah orang yang

menciptakan lingkungan belajar bagi kepentingan belajar anak didik.

5. Bahan dan Evaluasi

Bahan evaluasi adalah suatu bahan yang terdapat di dalam kurikulum yang

sudah dipelajari oleh anak didik guna kepentingan ulangan.

6. Suasana Evaluasi

Pelaksanaan evaluasi biasanya dilaksanakan di dalam kelas. Semua anak

didik dibagi menurut kelas masing-masing. Sistem silang adalah teknik

lain dari kegiatan mengelompokkan anak didik dalam rangka evaluasi.

Sistem ini dimaksudkan untuk mendapatkan data hasil evaluasi yang

benar-benar objektif.

Selama pelaksanaan evaluasi, selama itu juga seorang pengawas

mengamati semua sikap, gerak-gerik yang dilakukan oleh anak didik.

Pengawasan yang dilakukan itu tidak hanya duduk berlama-lama di kursi,

tapi dapat berjalan dari muka ke belakang sewaktu-waktu, sesuai keadaan.

Page 16: Resum sbm i

BAB VII

PENGGUNAAN MEDIA SUMBER

BELAJAR DALAM PROSES

BELAJAR MENGAJAR

A. Pengertian Media

Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan

dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik

memperoleh pengetahuan dan keterampilan.

Namun perlu diingat, bahwa peranan media tidak akan terlihat bila

penggunaannya tidak sejalan dengan isi dari tujuan pengajaran yang telah

dirumuskan.

B. Media sebagai Alat Bantu

Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu

kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Karena memang gurulah yang

menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam dalam menyampaikan pesan-

pesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada anak didik.

Akhirnya, dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu dalam proses

belajar mengajar. Dan gurulah yang mempergunakannya untuk membelajarkan

anak didik demi tercapainya tujuan pengajaran.

C. Media sebagai Sumber Belajar

Media sebagai sumber belajar diakui sebagai alat bantu auditif, visual, dan

audiovisual. Penggunaan ketiga jenis sumber belajar ini tidak sembarangan, tetapi

harus disesuaikan dengan perumusan tujuan intruksional, dan tentu saja dengan

kompetensi guru itu sendiri, dan sebagainya.

D. Macam-macam Media

1. Dilihat dari Jenisnya, Media Dibagi ke Dalam:

a. Media Auditif

Page 17: Resum sbm i

Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara

saja.

b. Media Visual

Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan

(gambar).

c. Media Audiovisual

Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur

gambar.

2. Dilihat dari Daya Liputnya, Media Dibgi ke Dalam:

a. Media dengan Daya Liput Luas dan Serentak

Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat

menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama.

b. Media dengan Daya Liput yang Terbatas oleh Ruang dan Tempat

Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang

khusus.

c. Media untuk Pengajaran Individual

Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri.

3. Dilihat dari Bahan Pembuatannya, Media Dibagi Dalam:

a. Media Sederhana

Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara

pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit.

b. Media Kompleks

Media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatannya sulit diperoleh

serta mahal harganya, sulit membuatnya, dan penggunannya memerlukan

keterampilan yang memadai.

E. Prinsip-prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media

1. Tujuan Pemilihan

Memilih media yang akan digunakan harus berdasarkan maksud dan

tujuan pemilihan yang jelas.

2. Karakteristik Media Pengajaran

Page 18: Resum sbm i

Memahami karakteristik berbagai media pengajaran merupakan

kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya dengan

keterampilan pemilihan media pengajaran.

3. Alternatif Pilihan

Memilih pada hakikatnya adalah proses membuat keputusan dari berbagai

alternatif pilihan. Guru bisa menentukan pilihan media mana yang akan

digunakan apabila terdapat beberapa media yang dapat diperbandingkan.

Sedangkan apabila media pengajaran itu hanya ada satu, maka guru tidak

bisa memilih, tetapi menggunakan apa adanya.

F. Dasar Pertimbangan Pemilihan dan Penggunaan Media

1. Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Memilih Media Pengajaran

a. Objektivitas

b. Program pengajaran

c. Sasaran program

d. Situasi dan kondisi

e. Kualitas teknik

f. Keefektifan dan efisiensi penggunaan

2. Kriteria Pemilihan Media Pengajaran

Dengan kriteria pemilihan media, guru dapat lebih mudah menggunakan

media mana dianggap tepat untuk membantu mempermudah tugas-

tugasnya sebagai pengajar.

G. Pengembangan dan Pemanfaatan Media Sumber

Untuk dapat merasakan manfaatnya, guru dapat mempergunakan dan

mengembangkannya dalam proses belajar, baik di kelas maupun di luar kelas.

Media yang dapat dimanfaatkan oleh guru adalah media yang sesuai dengan misi

tujuan. Cara memanfaatkan media tergantung dari jenis dan karakteristik suatu

media.

Page 19: Resum sbm i

BAB VIII

BEBERAPA TEKNIK

MENDAPATKAN UMPAN BALIK

A. Memancing Apersepsi Anak Didik

Bahan apersepsi sangat membantu peserta didik dalam usaha mengolah

kesan-kesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru. Penjelasan demi

penjelasan dapat anak didik cerna secara bertahap hingga jalan pelajaran berakhir.

Dengan begitu, guru jangan khawatir bahwa anak didik tidak menguasai bahan

pelajaran yang diberikan. Tapi yakinlah bahwa anak didik dapat menguasai

sebagaian atau seluruh bahan pelajaran yang diberikan dalam suatu pertemuan.

B. Memanfaatkan Taktik Alat Bantu yang Akseptabel

Penggunaan alat bantu tidak hanya berlaku untuk anak didik ditingkat

SD/sederajar, tetapi dapat juga dilakukan ditingkat SMP/sederajat atau SMU.

Tetapi memang frekuensi penggunaannya lebih banyak untuk anak didik ditingkat

SD/sederajar, karena pada masa itu anak didik masih berpikir konkret. Dengan

demikian ternyata, bahwa alat bantu yang akseptabel dapat dimanfaatkan sebagai

taktik yang jitu untuk disampaikan oleh guru.

C. Memilih Bentuk Aplikasi yang Akurat

a. Memberi Angka

Angka dimaksud adalah sebagai simbol atau nilai dari hasil aktivitas

belajar anak didik. Angka merupakan alat motivasi yang cukup

memberikan rangsangan kepada anak didik untuk mempertahankan atau

bahkan lebih meningkatkannya prestasi belajar mereka. Angka atau nilai

yang baik memberikan motivasi kepada anak didik untuk belajar.

b. Hadiah

Hadiah adalah sesuatu yang diberikan kepada orang lain sebagai

penghargaan atau kenang-kenangan/cenderamata.

c. Pujian

Page 20: Resum sbm i

Pujian adalah alat motivasi yang positif. Pujian dapat digunakan untuk

mendapatkan umpan balik dari setiap anak didik dalam proses belajar

mengajar.

d. Gerakan Tubuh

Gerakan tubuh dalam mimik yang cerah, dengan senyum, mengangguk,

acungan jempol, tepuk tangan, memberi salam, menaikkan bahu, geleng-

geleng kepala, menaikkan tangan dan lain-lain adalah sejumlah gerakan

fisik yang dapat memberikan umpan balik dari anak didik.

e. Memberi Tugas

Tugas adalah suatu pekerjaan yang menuntut pelaksanaan untuk

diselesaikan.

f. Memberi Ulangan

Ulangan adalah salah satu strategi yang penting dalam pengajaran.

g. Mengetahui Hasil

Ingin mengetahui adalah suatu sifat yang sudah melekat di dalam diri

setiap orang. Jadi, setiap orang selalu ingin mengetahui sesuatu yang

belum diketahuinya.

h. Hukuman

Hukuman adalah reinforcement yang negatif, tetapi diperlukan dalam

pendidikan.

D. Menggunakan Metode yang Bervariasi

Penggunaan metode yang bervariasi dapat menjembatani gaya-gaya belajar

anak didik dalam menyerap bahan pelajaran. Maka adalah penting memahami

kondisi psikologis anak didik sebelum menggunakan metode mengajar guna

mendapatkan umpan balik optimal dari setiap anak didik.

Page 21: Resum sbm i

BAB IX

PENGEMBANGAN VARIASI

MENGAJAR

A. Tujuan Variasi Mengajar

1. Meningkatkan dan memlihara perhatian siswa terhadap relevansi proses

belajar mengajar

2. Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi

3. Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah

4. Memberikan kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual

5. Mendorong anak didik untuk belajar

B. Prinsip Penggunaan

1. Dalam menggunakan keterampilan variasi sebaiknya semua jenis variasi

digunakan

2. Menggunakan variasi secara lancar dan berkesinambungan

3. Penggunaan komponen variasi harus benar-benar terstruktur dan

direncanakan oleh guru

C. Komponen-komponen Variasi Belajar

1. Variasi Gaya Mengajar

- Variasi suara

- Penekanan (Focusing)

- Pemberian Waktu (Pausing)

- Kontak Pandang

- Gerakan Anggota Badan (Gesturing)

- Pindah Posisi

2. Variasi Media dan Bahan Ajaran

- Variasi Media Pandang

Page 22: Resum sbm i

- Variasi Media Dengar

- Variasi Media Taktil

3. Variasi Interaksi

- Anak didik bekerja atau belajar secara bebas tanpa campur tangan dari

guru

- Anak didik mendengarkan dengan pasif. Situasi didominasi oleh guru

Page 23: Resum sbm i

BAB X

PENGELOLAAN KELAS

A. Pengertian Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas adalah salah satu tugas guru yang tidak pernah

ditinggalkan. Guru selalu mengelola kelas ketika dia melaksanakan tugasnya.

Pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang

kondusif bagi anak didik sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan

efisien.

B. Tujuan Pengelolaan Kelas

Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi

bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan

intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar

dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana

disiplin, perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi pada

siswa.

C. Berbagai Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas

1. Pendekatan kekuasaan

2. Pendekatan ancaman

3. Pendekatan kebebasan

4. Pendekatan resep

5. Pendekatan pengajaran

6. Pendekatan perubahan tingkah laku

7. Pendekatan suasana emosi dan hubungan sosial

8. Pendekatan proses kelompok

9. Pendekatan elektis atau pluralistik

Page 24: Resum sbm i

D. Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas

1. Hangat dan antusias

2. Tantangan

3. Bervariasi

4. Keluwesan

5. Penekanan pada hal-hal yang positif

6. Penanaman disiplin diri

E. Komponen-komponen Keterampilan Pengelolaan Kelas

1. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan

kondisi belajar yang optimal (Bersifat Preventif)

2. Keterampilan yang berhubungan dengan pengembangan kondisi belajar

yang optimal

F. Beberapa Masalah Pengelolaan Kelas

1. Berdimensi banyak (Multidimensiality)

2. Serentak (Simultaneity)

3. Segera (Immediacy)

4. Iklim kelas yang tidak dapat diramalkan terlebih dahulu

5. Sejarah (History)

G. Penataan Ruang Kelas

1. Pengaturan tempat duduk

2. Pengaturan alat-alat pengajaran

3. Penataan keindahan dan kebersihan kelas

4. Ventilasi dan tata cahaya

H. Pengaturan Siswa

1. Pembentukan organisasi

2. Pengelompokan siswa

Page 25: Resum sbm i

I. Pengelolaan Kelas yang Efektif

1. Kelas adalah kelompok kerja yang diorganisasi untuk tujuan tertentu, yang

dilengkapi oleh tugas-tugas dan diarahkan oleh guru

2. Dalam situasi kelas, guru bukan tutor untuk satu anak tetapi bagi semua

anak atau kelompok

3. Kelompok mempunyai perilaku sendiri yang berbeda-beda dalam

kelompok itu

4. Kelompok kelas menyisipkan pengaruhnya kepada anggota-anggota

5. Praktik guru waktu belajar cenderung terpusat pada hubungan guru dan

siswa

6. Struktur kelompok, pola komunikasi, dan kesatuan kelompok ditentukan

oleh cara mengelola