pt borneo olah sarana sukses tbk paparan publik/ …

1

Upload: others

Post on 06-Nov-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Skema Proyek Pendanaan (Lembaga Perum Penyelenggara Navigasi Penerbangan Indonesia – Airnav Indonesia)P T B O R N E O O L A H S A R A N A S U K S E S T B K
PAPARAN PUBLIK/PUBLIC EXPOSE
Jakarta, 15 Maret 2021
Jakarta, 15 Maret 2021
P T B O R N E O O L A H S A R A N A S U K S E S T b k
PAPARAN PUBLIK/ PUBLIC EXPOSE
Presenter
----- Meeting Notes (4/22/14 16:52) ----- strategic management advisory - corporate finance & financial advisory - property developer & advisory
P T B O R N E O O L A H S A R A N A S U K S E S T B K
PAPARAN PUBLIK/PUBLIC EXPOSE
Materi Public Expose | 15 Maret 2021
PT Borneo Olah Sarana Sukses TbkKinerja Keuangan Perseroan (1)
page 2
182.31
228.29
Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Ekuitas
Perbanding Aset Lancar, Aset Tidak Lancar dan Total Aset – dalam miliar Rupiah Perbanding Liabilitas dan Ekuitas – dalam miliar Rupiah
Pada tahun 2019, Liabilitas Jangka Pendek tercatat mengalami kenaikan sebesar 25,2% dari Rp182,31 miliar menjadi Rp228,29 miliar. Kenaikan tersebut didominasi hutang kontraktor dan vendor karena adanya peningkatan produksi di tahun 2019.
Liabilitas Jangka Panjang juga mencatatkan kenaikan sebesar 174,9% dari Rp163,68 miliar menjadi Rp449.98 miliar di tahun 2019. Kenaikan liabilitas jangka panjang disebabkan oleh target pencapaian peningkatan produksi, perusahaan menambah jumlah alat alat berat serta peningkatan modal kerja, untuk pemenuhan kebutuhan tersebut perusahaan merasa perlu meningkatkan pinjaman ke Bank.
Tercatat tahun 2018 pinjaman ke Bank senilai Rp23,03 miliar meningkat menjadi Rp202,86 miliar di tahun 2019. Total Liabilitas tercatat naik 96% dari Rp345,99 miliar di tahun 2018 menjadi Rp 678,26 miliar di tahun 2019.
Pada tahun 2019, ekuitas tercatat mengalami kenaikan sebesar 1,31% dari Rp 190.878 miliar menjadi Rp 193.376 miliar. Peningkatan ini diakibatkan karena peningkatan keuntungan Perseroan.
Untuk Aset Lancar pada tahun 2019, tercatat meningkat sebesar 115,3% menjadi Rp306.716 miliar dari Rp142,44 miliar di tahun 2018. Kenaikan aset lancar di tahun 2019 terutama disebabkan oleh adanya peningkatan produksi batubara di tahun 2019, menjadikan nilai stok persediaan sebesar Rp142,29 miliar jauh lebih tinggi dibandingkan dengan nilai persediaan tahun 2018 senilai Rp52,47 miliar Dan saat periode triwulan 3 (tiga) terjadi kemarau cukup Panjang berakibat debit air sungai menurun sehingga pengapalan untuk penjualan batubara mengalami penundaan.
Aset Tidak Lancar juga kenaikan sebesar 43,2% dari Rp394,45 miliar menjadi Rp564.922 miliar di 2019. Kenaikan juga dialami oleh Total Aset yang naik 62,3% dari Rp536,87 miliar di tahun 2018 menjadi Rp871.64 miliar di tahun 2019. Peningkatan aset tidak lancar ini disebabkan oleh Perusahaan dalam menunjang peningkatan produksi di tahun 2019 melakukan investasi alat alat berat sehingga terjadi peningkatan nilai aset tetap bersih. Tercatat nilai aset bersih di tahun 2019 sebesar Rp314,77 miliar meningkat dibandingkan tahun 2018 senilai Rp 218,45 miliar.
Chart1
Sheet1
(dalam Rupiah)
Chart2
Sheet1
(dalam Rupiah)
Liabilitas Jangka Pendek
Materi Public Expose | 15 Maret 2021
PT Borneo Olah Sarana Sukses TbkKinerja Keuangan Perseroan (2)
page 3
272.40 271.22
Penjualan Bersih Net Income EBITDA Net Income Margin EBITDA Margin
Chart3
31-Des-18 31-Des-19 30-Sep-20 49.387058361000001 32.849251817000003 -14.47462616 Net Income Margin
31-Des-18 31-Des-19 30-Sep-20 8.2350604376292755E-2 9.2173114966748841E-3 -0.33068711983736648 EBITDA Margin
31-Des-18 31-Des-19 30-Sep-20 0.1813009796425267 0.12111713495985217 -9.279200926594941E-2
Sheet1
(dalam Rupiah)
Penjualan Bersih
Penjualan Bersih
31-Des-18 31-Des-19 30-Sep-20 49.387058361000001 32.849251817000003 -14.47462616 Net Income Margin
31-Des-18 31-Des-19 30-Sep-20 8.2350604376292755E-2 9.2173114966748841E-3 -0.33068711983736648 EBITDA Margin
31-Des-18 31-Des-19 30-Sep-20 0.1813009796425267 0.12111713495985217 -9.279200926594941E-2
Materi Public Expose | 15 Maret 2021
PT Borneo Olah Sarana Sukses TbkDataTeknisTambang Perseroan
page 4
P T B O R N E O O L A H S A R A N A S U K S E S T B K
PAPARAN PUBLIK/PUBLIC EXPOSE
Perkembangan PKPU Bangun Olahsarana Sukses (“BOS”) dan Pratama Bersama (“PB”)
Materi Public Expose | 15 Maret 2021
PT Borneo Olah Sarana Sukses TbkRencana Proposal Perdamaian– BOS Penyelesaianuntuk KrediturSeparatis
page 6
Penalti Grace
Bln 1-12 – 20%
Setelah Grace Period
diluar Homologasi dalam rangka Penyelesaian Hutang (apabila terdapat ketentuan
yang belum diatur dalam Perjanjian Homologasi).
Bln 13-24– 40%
Bln 25-36 – 40%
Bln 1-12 – 20% 9% p.a.
Perhitung- an dalam
mata uang Rupiah
Setelah Grace Period
diluar Homologasi dalam rangka Penyelesaian Hutang (apabila terdapat ketentuan
yang belum diatur dalam Perjanjian Homologasi).
Bln 13-24– 40%
Bln 25-36 – 40%
Opsi Tambahan Penyelesaian Hutang PT Bank Resona
Atas Hutang kepada PT Bank Resona, opsi penyelesaian hutang dapat dilakukan dengan melakukan Penjualan Barang Jaminan dari Debitur yang dijaminkan kepada PT Bank Resona. Penjualan Barang Jaminan dapat dilakukan bersama kepada pembeli yang diperkenalkan baik oleh Debitur maupun PT Bank Resona berdasarkan harga terbaik atau dapat melalui mekanisme lelang, sepanjang nilai tunai penjualan dapat memenuhi jumlah terhutang dari Debitur.
* Pembayaran Cicilan dibayarkan setiap akhir bulan berikutnya setelah Grace Period berakhir.
Berikut adalah Penyelesaian dari Kreditur Separatis:
Pada hari Selasa, tanggal 16 Februari 2021, telah dilaksanakan Sidang Permusyawaratan Majelis Hakim di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas perkara PKPU PT Bangun Olahsarana Sukses dengan Nomor 185/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst, dimana Perjanjian Perdamaian yang telah disetujui oleh para kreditur Perseroan mengikat secara hukum dan PKPU BOS berakhir demi hukum (Homologasi).
Materi Public Expose | 15 Maret 2021
PT Borneo Olah Sarana Sukses TbkRencana Proposal Perdamaian– BOS Penyelesaianuntuk KrediturKonkuren–Non Leasing
page 7
Bunga Denda & Penalti
Bunga Tidak ada 4 bulan 3 Bulan setelah Grace Period
Kreditur dan Debitur dapat membuat
Perjanjian Terpisah diluar Homologasi
dalam rangka Penyelesaian Hutang.
2. Konkuren Kelompok II
Bunga Tidak ada 4 bulan 9 Bulan setelah Grace Period
3. Konkuren Kelompok III
Bunga Tidak ada 4 bulan 12 Bulan
setelah Grace Period
4. Konkuren Kelompok IV Diatas 5 Miliar Rp4.945 Juta Tidak ada
Bunga Tidak ada 6 bulan 36 Bulan
setelah Grace Period
ASIA
Debitur menolak seluruh hutang dan tidak membayar tagihan yang terhutang dari PT. MAX EXTRACTION SOLUTIONS ASIA mengingat Debitur telah melunasi seluruh hutang PT. MAX EXTRACTION SOLUTIONS ASIA.
* Pembayaran Cicilan dibayarkan setiap akhir bulan berikutnya setelah Grace Period berakhir.
Berikut adalah Penyelesaian dari Kreditur Konkuren – Non Leasing:
Materi Public Expose | 15 Maret 2021
PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk
No. Kreditur Ketentuan
b. PT BRI Multifinance
(“Kreditur Konkuren – Leasing”)
Atas Hutang kepada Kreditur Konkuren – Leasing, Penyelesaian dilakukan dengan melakukan Penyerahan Barang Sewa Guna kepada Kreditur Konkuren – Leasing untuk dijual. Barang Sewa Guna yang telah diserahkan kepada Kreditur Konkuren – Leasing, dan akan dilakukan penjualan (dapat dilakukan dengan cara lelang atau cara penjualan lainnya yang disepakati bersama oleh Debitur dan Kreditur kelompok ini dalam Perjanjian Terpisah setelah Perjanjian Homologasi memiliki kekuatan hukum tetap). Apabila hasil penjualan lebih besar dari pada jumlah terhutang yang ada saat ini, maka selisih kelebihan akan dikembalikan kepada Debitur. Namun sebaliknya, apabila hasil penjualan belum dapat menutupi jumlah terhutang (“Recovery Hutang”), Debitur mengajukan rencana penyelesaian sebagai berikut:
a) Debitur meminta untuk Grace Period selama 4 (empat) bulan sebelum memulai pembayaran Recovery Hutang. b) Penyelesaian atas Recovery Hutang akan dibayarkan dengan tenor 24 (dua puluh empat) bulan secara pro-rata setelah
masa Grace Period berakhir. c) Pembayaran atas Recovery Hutang tidak dikenakan Denda dan Penalti. d) Pembayaran atas Recovery Hutang tidak dikenakan bunga.
Opsi apabila Kreditur Konkuren - Leasing mengharapkan Bunga.
a) Debitur meminta untuk Grace Period selama 4 (empat) bulan sebelum memulai pembayaran Recovery Hutang. b) Penyelesaian atas Recovery Hutang akan dibayarkan dengan tenor 36 (tiga puluh enam) bulan secara pro-rata setelah
masa Grace Period berakhir. c) Pembayaran atas Recovery Hutang tidak dikenakan Denda dan Penalti. d) Pembayaran atas Recovery Hutang dikenakan Bunga sebesar 9% p.a.
Kreditur Konkuren – Leasing dan Debitur dapat membuat Perjanjian Terpisah diluar Homologasi dalam rangka Penyelesaian Hutang (apabila terdapat ketentuan yang belum diatur dalam Perjanjian Homologasi) terkait penyelesaian maupun opsi dari penyelesaian.
Rencana Proposal Perdamaian– BOS Penyelesaianuntuk KrediturKonkuren–Leasing
page 8
* Pembayaran Cicilan dibayarkan setiap akhir bulan berikutnya setelah Grace Period berakhir.
Berikut adalah Penyelesaian dari Kreditur Konkuren – Leasing:
Materi Public Expose | 15 Maret 2021
PT Borneo Olah Sarana Sukses TbkKredituryang tidak menyetujuiProposal Perdamaian– BOS
page 9
Bagi para Kreditur yang tidak menyetujui atau menolak Proposal Perdamaian ini (untuk selanjutnya disebut dengan “Kreditur Menolak”), berikut adalah penyelesaian atas Kreditur Menolak sebagai berikut:
a. Kreditur Menolak akan dibayarkan setelah seluruh Kreditur yang menyetujui Proposal Perdamaian ini dibayar Lunas atau diselesaikan seluruhnya.
b. Jangka waktu atas pembayaran kepada Kreditur Menolak adalah selama 10 (sepuluh) tahun.
c. Seluruh Denda, Penalti dan Bunga akan dihapuskan.
d. Mengingat bahwa Bisnis Utama Perseroan bergerak dibidang batubara yang memiliki volatilitas yang tinggi atas harga batubara dan cadangan, atas Pokok Hutang dari Kreditur Menolak, Debitur meminta untuk melakukan Haircut sebesar 25%.
Kreditur PT. MAX EXTRACTION SOLUTIONS ASIA yang menolak
Khusus Kreditur PT. MAX EXTRACTION SOLUTIONS ASIA yang menolak Proposal Perjanjian Perdamaian ini, Debitur menolak seluruh hutang dan tidak membayar tagihan yang terhutang dari PT. MAX EXTRACTION SOLUTIONS ASIA mengingat Debitur telah melunasi seluruh hutang PT. MAX EXTRACTION SOLUTIONS ASIA.
Materi Public Expose | 15 Maret 2021
PT Borneo Olah Sarana Sukses TbkPerkembanganPKPU PB
page 10
Entitas Anak Perseroan, PT Pratama Bersama (untuk selanjutnya disebut dengan “PB”) telah berada dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (“PKPU”) berdasarkan Putusan Pengadilan Niaga Pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 32/Pdt.Sus-PKPU/2021/PN.Niaga.Jkt.Pst terhadap PB tertanggal 16 Februari 2021 yang dimohonkan oleh salah satu Kreditur Perseroan yakni PT Putra Perkasa Abadi.
PB ditetapkan berada dalam PKPU Sementara untuk jangka waktu paling lama 44 (empat puluh empat) hari terhitung sejak dikeluarkannya Putusan PKPU sampai dengan tanggal 1 April 2021.
Berikut adalah jadwal dari PKPU PB:
Keterangan/Aktivitas Kegiatan Jadwal PKPU
Rapat Kreditur Pertama Senin, 1 Maret 2021
Batas Akhir Pengajuan Tagihan dari Kreditur Senin, 8 Maret 2021
Rapat Pencocokan Piutang, Verifikasi Pajak & Pembahasan Proposal Perdamaian Senin, 22 Maret 2021
Voting/Pemungutan Suara Senin, 29 Maret 2021
Sidang Permusyawaratan Hakim Kamis, 1 April 2021
P T B O R N E O O L A H S A R A N A S U K S E S T B K
PAPARAN PUBLIK/PUBLIC EXPOSE
Materi Public Expose | 15 Maret 2021
PT Borneo Olah Sarana Sukses TbkStrategi Bisnisdan Rencana Perseroan Tahun 2021
page 12
Memanfaatkan momentum atas masih memadainya harga batubara untuk kalori tinggi pada saat ini (Index New Castle saat ini masih tinggi diatas USD85.00/MT untuk Index GAR 6322 KCal) serta masih tersedianya market pasar ekspor yang membutuhkan batubara kalori tinggi, maka Perseroan akan meningkatkan produksi batubara pada Entitas Anak khususnya BOS dan PB.
Memanfaatkan Momentum Harga Batubara
Mengingat bahwa PB dan BOS akan kembali di produksi, Perseroan menggangarkan CAPEX mencapai kurang lebih Rp120 miliar untuk melakukan produksi mengingat harga komoditas batubara yang masih memadai.
CAPEX pada BOS dan PB
Perseroan mencari strategic partnership dalam rangka pemenuhan kebutuhan Capex dari Perseroan. Strategic Partnership dapat dilakukan baik melalui instrument equity maupun debt dalam rangka produksi batubara pada Entitas Anak Perseroan BOS dan PB.
Strategic Partnership
Rencana Proposal Perdamaian – BOS Penyelesaian untuk Kreditur Konkuren – Non Leasing
Rencana Proposal Perdamaian – BOS Penyelesaian untuk Kreditur Konkuren – Leasing
Kreditur yang tidak menyetujui Proposal Perdamaian – BOS
Perkembangan PKPU PB
Slide Number 12