deteksi dan identifikasi - ptn.ipb.ac.id
TRANSCRIPT
Deteksi dan IdentifikasiDickeya sp. Sebagai OPT Karantina
pada Tanaman Kentang di Jawa
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung PriokBadan Karantina Pertanian
Haerani, SP, M. Si
Outline Presentasi
Pendahuluan
Klasifikasi Dickeya spp.
Ruang Lingkup Penelitian
Perkembangan Status Dickeya spp.
• Kentang sebagai komoditas penting
Pendahuluan
(sumber: E-plaq, iQFast)
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
2010 2011 2012 2018 2019 2020 2021
Jum
lah
Imp
ort
asi B
enih
Ken
tan
g (T
on
)
Tahun
Importasi Bibit Kentang Melalui BBKP Tanjung Priok
Tindakan Karantina Tumbuhan di Tempat Pemasukan
Pengambilan Sampel
Pemeriksaan Administratif
Pemeriksaan
Kesehatan Bibit
Laporan Hasil
Pemeriksaan
Sertifikat Pelepasan
Pre Shipment Inspection
• Permohonan tertulis dari importir ke Barantan
• AROPT
• Tim PSI
Survey lokasi lahanPengambilan
sampel
Pemeriksaan kesehatan
bibit kentang
30 Jenis OPTK serangga, nematoda, virus, cendawan, bakteri
Erwinia carotovora subsp. atroseptica
Erwinia chrysanthemi
Pantoea agglomerans
Target Pemeriksaan Kesehatan Bibit KentangNo 93/Permentan/OT.140/12/2011
Erwinia chrysanthemi (Dickeya spp.) merupakan emerging pathogen
pada tanaman kentang (Toth et al. 2011)
Pectobacterium
(Gardan et al. 2003)
Pantoea
(Margaert et al. 1993)
Dickeya
(Samson et al. 2005;
van der Wolf 2014)
Erwinia(Winslow et al. 1917)
Atypical
E. uredovora
E. stewartiiTrue
Erwinia
Pectolitic soft rot
E. carotovora
var. atroseptica
var. rhapontici,
var. cypripedii
var. chrysanthemi
Soft rot
Erwinia
Waldee (1945) Dye (1968; 1969)
Yellow pigmented
E. herbicola var. herbicola;
var. ananas
White non pectolytic
E. amylovora
Breneria
Erwinia
Pantoea
Pectobacterium
Hauben et al. (1998)
Klasifikasi Pectobacterium spp. dan Dickeya spp. yang berasosiasi dengan penyakit soft rot dan blackleg pada kentang (Solanum tuberosum L.) Czajkowski et al. 2014
Status Dickeya spp. di Indonesia
PERMENTAN NO 93/2011
• Peraturan Menteri Pertanian No 93/Permentan/OT.140/12/2011
OPTK A2 ; Lampung, Bogor
• 2002 E. chrysanthemi pada lidah buaya
• 2011 E. chrysanthemi biovar 3 pada lidah buaya
• 2012 Dickeya dadantii pada tanaman Phalaenopsis
Tujuan
Menelusuri penyebaran Dickeya sp. pada tanaman kentang di
Jawa
Keterangan:(a, e, i) Pangalengan; (b, f, j) Garut; (c, g, k) Dieng; (d, h, l) Malang
Gejala layu dan busuk lunak
Insidensi E. chrysanthemi
Berdasarkan Uji Serologi
Pangalengan (3/100)
Garut (1/100)
Dieng* (98/100)
Malang (2/100)
35P, 49P, 96P
71G
3D, 11D, 23D, 44D
12M, 14M
*Sampel Dieng hanya diambil 4 sampel dengan NAE tertinggi
Isolasi 10 sampel
Isolasi dan Pemurnian Isolat
Pangalengan (35P, 49P, 96P)
Garut (71G)
Dieng (3D, 11D, 23D, 44D)
Malang (12M, 14M)
37 isolat
Reaksi Hipersensitif
49P-5
71G-6
71G-1
K+
14M6-6-6
A B
C
37 isolat
19 isolat
positif HR
Isolat
Uji Fisiologis
Gram Katalase OksidaseOksidasi/
Fermentasi
Pembusukan
umbi kentang
49P-5
71G-1
71G-6
14M-6
E. chrysanthemi*
-
-
-
-
-
+
+
+
+
+
-
-
-
-
-
+/+
+/+
+/+
+/+
+/+
+/-
+/-
+/-
+
+
Tabel 1 Hasil pengujian fisiologi isolat bakteri asal tanaman kentang dari
beberapa sentra pertanaman kentang di Jawa
*Hyman et al. (2002)
Karakter Fisiologi Isolat
Tabel 2 Hasil identifikasi isolat bakteri asal tanaman kentang berdasarkan
pemanfaatan sumber karbon dengan Biolog system
IsolatSpesies
Probability
(%)
Similarity
(%)Distance
49P-5 Flavimonas oryzihabitans 64.6 64.6 5.161
71G-1 Pantoea dispersa 84.7 64.1 3.410
71G-6 Pantoea agglomerans 74.0 54.8 3.621
14M-6 Pseudomonas syringae pv.
primulae
58.2 58.2 6.115
Identifikasi Berdasarkan
Pemanfaatan Sumber Karbon
Gambar 2. Visualisasi hasil PCR (a) menggunakan primer spesifik Ec3F dan
Ec4R (b) menggunakan primer universal 27F dan 1492R. M= Marker;
1= isolat 49P-5; 2= isolat 71G-1; 3=isolat 71G-6; 4=isolat 14M-6
a b
M 1 2 3 4 K- K+ M 1 2 3 4 K+ K-
1500 pb
171 pb
548 pb
a b
Deteksi Molekuler
Tabel 3 Hasil perunutan basa nukleotida 16S rRNA isolat bakteri asal tanaman
kentanga b
a b
Isolat SpesiesHomologi
(%)Asal
No. Aksesi
Genbank
49P-5 Pseudomonas oryzihabitans 98 China JX067903.1
71G-1 Erwinia herbicola 92 Korea U80202.1
71G-6 Pantoea agglomerans 85 Finland KJ529102.1
14M-6 Pseudomonas viridiflava 97 Spanyol GQ398129.1
Identifikasi Berdasarkan Sikuen 16S DNA
Dickeya sp. belum ditemukan di wilayah pengambilan
sampel tanaman kentang yaitu Jawa Barat
(Pangalengan dan Garut), Jawa Tengah (Dieng), dan
Jawa Timur (Malang).
SIMPULAN
No. 93/Permentan/OT.140/12/2011
Erwinia chrysanthemi OPTK A2: Sumatera (Lampung), Jawa (Barat /Bogor).
Perkembangan Status Dickeya spp.
Berdasarkan Permentan 2011 - 2020
No. 51/Permentan/KR.010/9/2015 (OPTK A1)
• Dickeya chrysanthemi (= Erwinia chrysanthemi)
• Dickeya dadantii
• Dickeya dianthicola
• Dickeya dieffenbachiae
• Dickeya paradisiaca
• Dickeya solani
• Dickeya zeae
No. 31/Permentan/KR.010/7/2018 (OPTK A1)
• Dickeya chrysanthemi. (= Erwinia chrysanthemi)
• Dickeya dadantii
• Dickeya dianthicola
• Dickeya dieffenbachiae
• Dickeya paradisiaca
• Dickeya solani
• Dickeya zeae (= Erwinia chrysanthemi biovar 8 )
No. 25 tahun 2020 (OPTK A1 kecuali D. zeae)
• Dickeya chrysanthemi (= Erwinia chrysanthemi)
• Dickeya dadantii (=Erwinia chrysanthemi pv. dieffenbachiae )
• Dickeya dianthicola (= Erwinia chrysanthemi pv. dianthicola)
• Dickeya dieffenbachiae
• Dickeya paradisiaca (=Erwinia chrysanthemi pv. paradisiaca)
• Dickeya solani van der Wolf et al., 2014
• Dickeya zeae (=Erwinia chrysanthemi biovar. 8, Erwinia chrysanthemi pv. zeae) OPTK A2; Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Lampung)
Terima Kasih