catatan: the 52nd ifla world congressanitanet.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf... · 2021....

7
Persepsi Lanskap | Catatan: The 52nd IFLA World Congress Copyright Vera D Damayanti [email protected] https://veradd.staff.ipb.ac.id/2015/07/02/catatan-52nd-ifla-world-congress/ Catatan: The 52nd IFLA World Congress Hampir sebulan yang lalu kegiatan tahunan kongres dunia The Federation of Landscape Architects (IFLA) ke-52 berlangsung di dua kota di Rusia, diorganisir oleh ALAROS (the Association of Landscape Architects of Russia). Program executive committee meeting dan world council meeting yang dihadiri oleh delegasi negara anggota IFLA dilaksanakan di ibu kota Russia –Moscow- dari tanggal 7-9 Juni, sementara conference diselenggarakan di kota terbesar kedua kedua di negara ini, yaitu St Petersburg, dari tanggal 10-12 Juni 2015. Saya sendiri mendaftar untuk berpartisipasi pada conference di St Petersburg untuk mempresentasikan penelitian yang mulai saya lakukan (Paper saya dapat diunduh di IFLA 2015 Paper VD Damayanti - T Spek dan proseeding dapat diakses di SINI ). Acara opening ceremony kongres bisa dibilang spektakular. Tak jauh dari venue kongres -State Academic Capella, sebuah panggung konser didirikan di Plaza Square, di depan gerbang triumphal arc dan menghadap ke momumen Alexander Column. Plaza Square dari dahulu hingga sekarang merupakan alun-alun kota yang berada di antara The Winter Palace –pusat kekaisaran Tsar Russia yang saat ini lebih dikenal sebagai The Hermitage Museum- dan Building of the General Staff. Kemegahan opening ceremony dan kongres ini didukung dengan alun-alun yang disulap menjadi taman bergaya Renaissance dengan menciptakan parterre dari karpet rumput dan bunga di sekitar monumen, dilengkapi dengan pohon dalam pot, dan tiang-tiang bendera dari sekitar 70-an negara anggota IFLA. Acara opening ceremony yang memakan waktu sekitar satu jam ini diisi dengan pagelaran theatrical yang secara garis besar mewakili lima benua di dunia. [caption id="attachment_73" align="aligncenter" width="300"] page 1 / 7

Upload: others

Post on 21-Jan-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Catatan: The 52nd IFLA World Congressanitanet.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf... · 2021. 1. 13. · dengan bangunan-bangunan bersejarah bergaya baroque dan neo-classical,

Persepsi Lanskap | Catatan: The 52nd IFLA World CongressCopyright Vera D Damayanti [email protected]://veradd.staff.ipb.ac.id/2015/07/02/catatan-52nd-ifla-world-congress/

Catatan: The 52nd IFLA World Congress

Hampir sebulan yang lalu kegiatan tahunan kongres dunia The Federation ofLandscape Architects (IFLA) ke-52 berlangsung di dua kota di Rusia, diorganisir olehALAROS (the Association of Landscape Architects of Russia). Program executivecommittee meeting dan world council meeting yang dihadiri oleh delegasi negaraanggota IFLA dilaksanakan di ibu kota Russia –Moscow- dari tanggal 7-9 Juni,sementara conference diselenggarakan di kota terbesar kedua kedua di negara ini,yaitu St Petersburg, dari tanggal 10-12 Juni 2015. Saya sendiri mendaftar untukberpartisipasi pada conference di St Petersburg untuk mempresentasikan penelitianyang mulai saya lakukan (Paper saya dapat diunduh di IFLA 2015 Paper VDDamayanti - T Spek dan proseeding dapat diakses di SINI).

Acara opening ceremony kongres bisa dibilang spektakular. Tak jauh dari venuekongres -State Academic Capella, sebuah panggung konser didirikan di PlazaSquare, di depan gerbang triumphal arc dan menghadap ke momumen AlexanderColumn. Plaza Square dari dahulu hingga sekarang merupakan alun-alun kota yangberada di antara The Winter Palace –pusat kekaisaran Tsar Russia yang saat inilebih dikenal sebagai The Hermitage Museum- dan Building of the General Staff.Kemegahan opening ceremony dan kongres ini didukung dengan alun-alun yangdisulap menjadi taman bergaya Renaissance dengan menciptakan parterre darikarpet rumput dan bunga di sekitar monumen, dilengkapi dengan pohon dalam pot,dan tiang-tiang bendera dari sekitar 70-an negara anggota IFLA. Acara openingceremony yang memakan waktu sekitar satu jam ini diisi dengan pagelarantheatrical yang secara garis besar mewakili lima benua di dunia.

[caption id="attachment_73" align="aligncenter" width="300"]

page 1 / 7

Page 2: Catatan: The 52nd IFLA World Congressanitanet.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf... · 2021. 1. 13. · dengan bangunan-bangunan bersejarah bergaya baroque dan neo-classical,

Persepsi Lanskap | Catatan: The 52nd IFLA World CongressCopyright Vera D Damayanti [email protected]://veradd.staff.ipb.ac.id/2015/07/02/catatan-52nd-ifla-world-congress/

Panggung di depan the Building of General Staff[/caption]

[caption id="attachment_74" align="aligncenter" width="303"]

Panggung untuk opening ceremony kongres[/caption]

[caption id="attachment_76" align="aligncenter" width="309"]

page 2 / 7

Page 3: Catatan: The 52nd IFLA World Congressanitanet.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf... · 2021. 1. 13. · dengan bangunan-bangunan bersejarah bergaya baroque dan neo-classical,

Persepsi Lanskap | Catatan: The 52nd IFLA World CongressCopyright Vera D Damayanti [email protected]://veradd.staff.ipb.ac.id/2015/07/02/catatan-52nd-ifla-world-congress/

Taman instan bergaya Renaissance di sekitar monumen Alexander Column yangada di antara The Hermitage Museum (gedung pada latar belakang) dan GeneralStaff Building.[/caption]

Dengan tema kongres tahun ini “History of Future”, pusat kota St Petersburg yangsecara semantik sarat simbol kebesaran kekaisaran Russia dan para penguasasesudahnya serta menyimpan banyak peristiwa kesejarahan ini seolah-olahmewakili isu tentang bagaimana (lanskap kota ber)sejarah akan dikembangkanuntuk masa mendatang. Kota yang dibelah oleh Sungai Neva ini di pusatnya penuhdengan bangunan-bangunan bersejarah bergaya baroque dan neo-classical,ditambah lagi ruang terbuka dan taman-taman bersejarah yang menjadi elemenpembentuk kota. Tak heran di ruang-ruang pameran, banyak poster yangbertemakan berbagai proyek konservasi dan desain lanskap di St Petersburg olehpemerintah setempat. Beberapa pembicara kunci dan penyaji pada seminar pundiantaranya membahas topik terkait lanskap di St Petersburg.

[caption id="attachment_72" align="aligncenter" width="300"]

page 3 / 7

Page 4: Catatan: The 52nd IFLA World Congressanitanet.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf... · 2021. 1. 13. · dengan bangunan-bangunan bersejarah bergaya baroque dan neo-classical,

Persepsi Lanskap | Catatan: The 52nd IFLA World CongressCopyright Vera D Damayanti [email protected]://veradd.staff.ipb.ac.id/2015/07/02/catatan-52nd-ifla-world-congress/

Ruang utama konferensi[/caption]

[caption id="attachment_77" align="aligncenter" width="300"]

Salah satu ruang poster[/caption]

Salah satu keynote speaker yang menurut saya menarik yaitu Larisa Kanunnikovayang mempresentasikan “Landscape Scenario of St Petersburg” di hari pertamakonferensi. Larisa Kanunnikova –seorang akademisi sekaligus berperan sebagaiarsitek lanskap utama di pemerintahan kota St Petersburg- menyatakan bahwasalah satu aspek dari skenario tersebut yaitu dalam bentuk rancangan skemawarna (colouring the city) melalui elemen lanskap keras (paving, street furniture,sculpture, water feature, seasonal objects, festive decoration) dan lunak(pohon/tata hijau, dekorasi bunga) serta pencahayaan di kota. Pendekatan tersebut

page 4 / 7

Page 5: Catatan: The 52nd IFLA World Congressanitanet.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf... · 2021. 1. 13. · dengan bangunan-bangunan bersejarah bergaya baroque dan neo-classical,

Persepsi Lanskap | Catatan: The 52nd IFLA World CongressCopyright Vera D Damayanti [email protected]://veradd.staff.ipb.ac.id/2015/07/02/catatan-52nd-ifla-world-congress/

tak hanya untuk menciptakan lingkungan kota yang dinamis, namun jugamendukung kegiatan konservasi pusat kota St Petersburg yang telah ditetapkansebagai world heritage site oleh UNESCO.

Di hari kedua, keynote speaker yang menarik bagi saya yaitu Kongjian Yu, seorangakademisi dan praktisi arsitek lanskap kenamaan dari China (pendiri Turenscape)yang sangat produktif baik di bidang riset maupun desain. Dengan tema presentasi“Creating Deep Forms in Urban Nature”, Kongjian Yu berbagi gagasannya tentangpendekatan untuk mengolah elemen alami lanskap di perkotaan dari sudutpandang para petani (the peasant's approach): cut and fill, irrigate and fertilize,frame and access, grow and harvest. Sebagai contoh aplikasi pendekatan tersebut,Kongjian Yu mempresentasikan beberapa proyek desain lanskap yang telah suksesdiimplementasikan seperti Qunli Stormwater Park (foto-fotonya sering beredar di FB:) ), Qinhuangdao Red Ribbon Park dan Shenyang Architectural University Campus(info lebih lengkap tentang ketiga project tsb dapat dilihat di SINI).

Di hari terakhir, acara yang saya nantikan adalah pengumuman pemenangkompetisi desain mahasiswa. Dengan didominasi entries dari mahasiswa China (204dari total 272 entries!), mereka memenangkan posisi ketiga (Beijing ForestryUniversity, judul project “Growing Dam”) dan runner up (Tongji University, judulproject “Carbon Footprint Park in Disused Quarry Site”). Sementara itu posisiteratas dimenangkan oleh tim mahasiswa dari University of Valladolid-Spanyoldengan entry berjudul “Scales of Time”. Di hari terakhir sekaligus penutupan ini,The IFLA Sir Geoffrey Jellicoe Award, sebagai penghargaan tertinggi bagi arsiteklanskap, dianugerahkan kepada Mario Schjetnan, akademisi dan praktisi dari Mexico(selengkapnya dapat dibaca di SINI). Pada penutupan ini juga diumumkan kongresdunia berikutnya yang akan diadakan di Turin-Italy, yang bertemakan “Tasting theLandscape.”

[caption id="attachment_71" align="aligncenter" width="300"]

page 5 / 7

Page 6: Catatan: The 52nd IFLA World Congressanitanet.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf... · 2021. 1. 13. · dengan bangunan-bangunan bersejarah bergaya baroque dan neo-classical,

Persepsi Lanskap | Catatan: The 52nd IFLA World CongressCopyright Vera D Damayanti [email protected]://veradd.staff.ipb.ac.id/2015/07/02/catatan-52nd-ifla-world-congress/

Bersama Mario Schjetnan[/caption]

[caption id="attachment_75" align="aligncenter" width="300"]

The party is over :) - pembongkaran taman sehari setelah penutupankongres[/caption]

Terlepas dari masalah bahasa (terbatasnya jumlah panitia yang berbahasa Inggrisaktif) dan sedikit kesimpangsiuran yang terjadi di hari pertama konferensi,kesimpulan saya yang pertama tentang kongres ini: impresif! Kesan ini bukanhanya dari lanskap kota St Petersburg yang impresif karena karakternya sangatkuat menunjukkan besarnya pengaruh penguasa di masa lalu yangdimanifestasikan melalui struktur lanskap kota dan elemen pembentuknya. Namunjuga dari penyelenggaraan kongres: opening ceremony yang spektakular, venue di

page 6 / 7

Page 7: Catatan: The 52nd IFLA World Congressanitanet.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf... · 2021. 1. 13. · dengan bangunan-bangunan bersejarah bergaya baroque dan neo-classical,

Persepsi Lanskap | Catatan: The 52nd IFLA World CongressCopyright Vera D Damayanti [email protected]://veradd.staff.ipb.ac.id/2015/07/02/catatan-52nd-ifla-world-congress/

salah satu concert hall yang berumur 3 abad-tepat di pusat kota (dan pusatkekaisaran), dan digunakannya Bahasa Russia oleh para keynote speaker danpresenter dari Russia (panitia menyediakan portable headset bagi peserta untukmendengarkan interpreter berbahasa Inggris). Kesimpulan yang kedua, agak klisetapi benar adanya: saya mendapatkan banyak pengalaman, up-date wawasan danisu terkait arsitektur lanskap yang diperoleh dari para keynote speaker danpresenter, dan teman baru tentunya. Dan mudah-mudahan saya masih diberikesempatan untuk datang ke kongres IFLA di tahun-tahun mendatang (Amin).

[caption id="attachment_78" align="aligncenter" width="300"]

St Petersburg skyline: Mix of old and new[/caption]

LINKS

IFLA https://iflaonline.com

The 52nd IFLA World Congress https://ifla2015.com/en

Proceedings of The 52nd IFLA World Congress https://www.scribd.com/doc/270375967/52nd-IFLA-Word-Congress-2015-Proceedings

page 7 / 7