aplikasi pengawasan piutang dengan metode aging schedule

6
13 Jurnal Teknologi Informasi Vol. 2, No. 1, November 2014 Aplikasi Pengawasan Piutang dengan Metode Aging Schedule (Studi Kasus Pada PT ABC, Banten) Asa Gina Aulia Jannah Program Studi D3 Komputerisasi Akuntansi Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom Bandung, Indonesia [email protected] Magdalena Karismariyanti Program Studi D3 Komputerisasi Akuntansi, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom Bandung, Indonesia [email protected] Fitri Sukmawati Program Studi D3 Komputerisasi Akuntansi, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom Bandung, Indonesia [email protected] AbstrakPT ABC merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa engineering & construction. Jumlah klien yang menggunakan jasa PT ABC kini sudah mencapai 61 klien dan setiap transaksi penjualan diperoleh secara kredit. Kondisi piutang pada PT ABC setiap bulannya mengalami kenaikan yang mencapai 10 %. Masalah yang ada disana yaitu kelemahan dalam pengelolaan piutang, diantaranya terjadinya pencatatan data transaksi yang sama, kesalahan dalam perhitungan piutang yang tidak tepat dan belum adanya perhitungan estimasi piutang tak tertagih yang timbul karena adanya klien yang tidak bisa membayar tepat pada waktunya. Aplikasi ini didasarkan pada teknik pemrograman terstruktur, dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL serta menggunakan Data Flow Diagram (DFD) dan diagram ER untuk proses bisnis yang akan dirancang. Aplikasi ini memberikan fasilitas kepada bagian piutang, bagian penjualan, dan pemilik. Adapun kemu- dahan tersebut aplikasi ini dapat menangani pengelolaan piutang mulai dari pencatatan piutang, pembayaran piutang, menganalisis umur piutang, perhitungan estimasi piutang tak tertagih dan reminder otomatis kepada klien yang akan jatuh tempo melalui email serta menghasilkan tiga bentuk laporan yaitu laporan analisis umur piutang, laporan estimasi piutang tak tertagih dan laporan posisi keuangan. Kata KunciPiutang, Analisis Umur Piutang, PHP, MySQL AbstractPT ABC is a service company in the sectors of engineering and construction services. The number of clients who use the services of PT ABC has now reached 61 clients and each transaction is obtained by credit sales. The condition of accounts receivable at PT ABC every month is increase about 10 %. The problem is a weakness in the management of accounts receivable, including the recording of the same transaction, errors in the calculation of receivables and there is no calculating on estimate of bad debts arising due to clients who can not pay on time. The application is based on structured programming techniques, using the PHP programming language and MySQL database and uses Data Flow Diagrams (DFD) and ER diagram for the busi- ness process to be designed. The application can provide convenience to receivable division, sales division, and owners. As for the ease of the application can handle the management of accounts receivable ranging from recording, payment of accounts receivable, accounts receivable aging analyzes, calculation of estimated uncollectibles and automatic reminders to clients who are due via email as well as generate reports that three forms of accounts receivable aging analysis reports, report of estimates bad debts and statements of financial position. KeywordsAccounts Receivable, Aging Schedule, PHP, MySQL I. PENDAHULUAN PT. ABC merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa yaitu Steel Structure & Erector. Jasa yang diberikan meliputi: mendesain struktur, vessels, pipa, jembatan, menara, dan bangunan gedung seperti Prefabricated Metal Dealer. PT. ABC yang berdiri tahun 2008 kini sudah mengalami kemajuan. Kemajuan tersebut terlihat dari banyaknya peru- sahaan yang sudah memakai jasa PT. ABC. Pada tahun 2008, pengguna jasa PT. ABC berjumlah 3 klien sementara pada tahun 2014 peningkatannya mencapai 90% yaitu berjumlah 61 klien. Pendapatan jasa yang diperoleh secara kredit yaitu 1 bulan setelah invoice diterbitkan. Kondisi piutang di PT. ABC setiap bulannya mengalami kenaikan yang mencapai 10%, sehingga diperlukan pengawasan khusus untuk menangani setiap piutang yang ada diperusahaan. Dalam melakukan pencatatan piutang pada PT. ABC su- dah terorganisir, yaitu dimulai dengan proses pencatatan, perhitungan dan pelaporan piutang diolah menggunakan Mi- crosoft Office Excel. Namun, masih ada kelemahan dalam pencatatan piutang yakni sering terjadinya pencatatan data transaksi yang sama atau dicatat dua kali dan kesalahan dalam perhitungan piutang yang tidak tepat, sehingga perlu dila- kukan perhitungan berulang-ulang. Tidak hanya dalam hal pencatatan, tetapi pengawasan ter- hadap piutang pada PT ABC juga tidak didukung dengan metode khusus, sehingga piutang yang lancar, kurang lancar, dan tidak lancar sama sekali tidak dapat dilihat perbedaannya.

Upload: others

Post on 30-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Aplikasi Pengawasan Piutang dengan Metode Aging Schedule

13 Jurnal Teknologi Informasi Vol. 2, No. 1, November 2014

Aplikasi Pengawasan Piutang

dengan Metode Aging Schedule

(Studi Kasus Pada PT ABC, Banten)

Asa Gina Aulia Jannah Program Studi D3 Komputerisasi Akuntansi

Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom

Bandung, Indonesia

[email protected]

Magdalena Karismariyanti Program Studi D3 Komputerisasi Akuntansi,

Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom

Bandung, Indonesia

[email protected]

Fitri Sukmawati Program Studi D3 Komputerisasi Akuntansi,

Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom

Bandung, Indonesia

[email protected]

Abstrak— PT ABC merupakan perusahaan yang bergerak

dalam bidang jasa engineering & construction. Jumlah klien yang

menggunakan jasa PT ABC kini sudah mencapai 61 klien dan

setiap transaksi penjualan diperoleh secara kredit. Kondisi

piutang pada PT ABC setiap bulannya mengalami kenaikan

yang mencapai 10 %. Masalah yang ada disana yaitu kelemahan

dalam pengelolaan piutang, diantaranya terjadinya pencatatan

data transaksi yang sama, kesalahan dalam perhitungan piutang

yang tidak tepat dan belum adanya perhitungan estimasi piutang

tak tertagih yang timbul karena adanya klien yang tidak bisa

membayar tepat pada waktunya. Aplikasi ini didasarkan pada

teknik pemrograman terstruktur, dengan menggunakan bahasa

pemrograman PHP dan database MySQL serta menggunakan

Data Flow Diagram (DFD) dan diagram ER untuk proses bisnis

yang akan dirancang. Aplikasi ini memberikan fasilitas kepada

bagian piutang, bagian penjualan, dan pemilik. Adapun kemu-

dahan tersebut aplikasi ini dapat menangani pengelolaan piutang

mulai dari pencatatan piutang, pembayaran piutang,

menganalisis umur piutang, perhitungan estimasi piutang tak

tertagih dan reminder otomatis kepada klien yang akan jatuh

tempo melalui email serta menghasilkan tiga bentuk laporan

yaitu laporan analisis umur piutang, laporan estimasi piutang

tak tertagih dan laporan posisi keuangan.

Kata Kunci— Piutang, Analisis Umur Piutang, PHP, MySQL

Abstract— PT ABC is a service company in the sectors of

engineering and construction services. The number of clients who

use the services of PT ABC has now reached 61 clients and each

transaction is obtained by credit sales. The condition of accounts

receivable at PT ABC every month is increase about 10 %. The

problem is a weakness in the management of accounts receivable,

including the recording of the same transaction, errors in the

calculation of receivables and there is no calculating on estimate

of bad debts arising due to clients who can not pay on time. The

application is based on structured programming techniques,

using the PHP programming language and MySQL database and

uses Data Flow Diagrams (DFD) and ER diagram for the busi-

ness process to be designed. The application can provide

convenience to receivable division, sales division, and owners. As

for the ease of the application can handle the management of

accounts receivable ranging from recording, payment of accounts

receivable, accounts receivable aging analyzes, calculation of

estimated uncollectibles and automatic reminders to clients who

are due via email as well as generate reports that three forms of

accounts receivable aging analysis reports, report of estimates

bad debts and statements of financial position.

Keywords— Accounts Receivable, Aging Schedule, PHP,

MySQL

I. PENDAHULUAN

PT. ABC merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa yaitu Steel Structure & Erector. Jasa yang diberikan meliputi: mendesain struktur, vessels, pipa, jembatan, menara, dan bangunan gedung seperti Prefabricated Metal Dealer.

PT. ABC yang berdiri tahun 2008 kini sudah mengalami kemajuan. Kemajuan tersebut terlihat dari banyaknya peru-sahaan yang sudah memakai jasa PT. ABC. Pada tahun 2008, pengguna jasa PT. ABC berjumlah 3 klien sementara pada tahun 2014 peningkatannya mencapai 90% yaitu berjumlah 61 klien. Pendapatan jasa yang diperoleh secara kredit yaitu 1 bulan setelah invoice diterbitkan. Kondisi piutang di PT. ABC setiap bulannya mengalami kenaikan yang mencapai 10%, sehingga diperlukan pengawasan khusus untuk menangani setiap piutang yang ada diperusahaan.

Dalam melakukan pencatatan piutang pada PT. ABC su-dah terorganisir, yaitu dimulai dengan proses pencatatan, perhitungan dan pelaporan piutang diolah menggunakan Mi-crosoft Office Excel. Namun, masih ada kelemahan dalam pencatatan piutang yakni sering terjadinya pencatatan data transaksi yang sama atau dicatat dua kali dan kesalahan dalam perhitungan piutang yang tidak tepat, sehingga perlu dila-kukan perhitungan berulang-ulang.

Tidak hanya dalam hal pencatatan, tetapi pengawasan ter-hadap piutang pada PT ABC juga tidak didukung dengan metode khusus, sehingga piutang yang lancar, kurang lancar, dan tidak lancar sama sekali tidak dapat dilihat perbedaannya.

Page 2: Aplikasi Pengawasan Piutang dengan Metode Aging Schedule

14 Jurnal Teknologi Informasi Vol. 2, No. 1, November 2014

Hal ini dapat menyebabkan kerugian bila pegawai tidak benar-benar teliti dalam mengawasi piutang.

Selama itu juga, PT. ABC tidak ada perhitungan untuk mencadangkan kerugian atas piutang yang tak tertagih. PT. ABC selalu berusaha agar piutangnya terbayarkan meskipun kondisi perusahaan klien sudah tidak memungkinkan untuk membayarnya. Ini dilakukan dengan cara menagih terus mene-rus. Saat ini masih ada 25% piutang perusahaan yang belum terlunasi. Dalam hal ini, perusahaan harus bisa memikirkan hal lain yang lebih efisien agar pelunasan piutang dapat diselesaikan. Dengan demikian bila terjadi kerugian, peru-sahaan dapat mengatasinya dengan cepat dan tepat.

Pembuatan laporan atas kondisi piutang perusahaan juga tidak dibuat secara khusus, yakni masih berorientasi pada laporan keuangan perusahaan yaitu laporan laba/rugi, peru-bahan modal, neraca, dan arus kas, sehingga keputusan yang diambil juga tidak spesifik bila sewaktu-waktu terjadi perma-salah pada salah satu akun terutama piutang, maka pegawai membutuhkan waktu lagi untuk menyusun laporannya.

Saat melakukan reminder untuk piutang yang akan jatuh tempo, PT. ABC juga masih melalukan dengan cara manual yaitu dengan menelepon klien yang sudah melewai jatuh tempo, dalam sehari ada 3 sampai 5 perusahaan yang harus dikonfirmasi dan satu kali menelepon dapat menghabiskan waktu sekitar 3 sampai 10 menit. Pegawai juga harus menge-cek terlebih dahulu mana piutang yang harus ditagih dan bila klien membutuhkan detail pembayaran piutang melalui email, pegawai juga harus menyiapkan emailnya terlebih dahulu se-hingga membuat proses reminder menjadi tidak efisien.

Berdasarkan uraian masalah di atas, maka dibangun se-buah aplikasi yang dapat melakukan pengawasan terhadap piutang yang ada pada PT ABC. Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan PT ABC dapat mengawasi piutang berdasarkan data yang disajikan dan menghasilkan laporan piutang yang lebih akurat dibandingkan dengan sistem yang sedang ber-jalan.

II. METODE PENELITIAN

Metode pengembangan yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini yaitu dengan menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC) air terjun (waterfall) sering disebut juga model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menye-diakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuen-sial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan tahap pendukung (support) [1].

Pada tahap analisis, digunakan flowchart dan Diagram Alir Data. Flowchart merupakan teknik analitis yang digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek sistem informasi secara jelas, tepat, dan logis. Flowchart menggukan serangkaian simbol standar untuk menguraikan prosedur pengelolahan transaksi yang digunakan oleh sebuah perusahaan, sekaligus meng-uraikan aliran data dalam sebuah sistem [5]. Diagram Alir Data (DAD) digunakan oleh personel pengembangan sistem dan analisis sistem. DAD memungkinkan pengguna menge-tahui konsep analis sistem mengenai masalah yang dihadapi pengguna. Tujuan penggunaan DAD adalah untuk memi-sahkan secara jelas proses logika analisis sistem dengan proses desain sistem secara fisik [6].

Perancangan sistem dilakukan dengan memodelkan data. Tahap pengkodean digunakan bahasa pemrograman PHP dengan basis data MySQL. Hasil dari pengkodean ini diuji fungsi-fungsinya dengan metode pengujian Black Box.

III. PIUTANG USAHA

Piutang usaha yaitu jumlah yang akan ditagih dari pelang-gan sebagai akibat penjualan barang atau jasa secara kredit. Piutang usaha memilik saldo normal disebelah debet sesuai dengan saldo normal atau aktiva. Piutang usaha biasanya di-perkirakan akan dapat ditagih dalam jangka waktu yang relatif pendek, biasanya dalam waktu 30 sampai 60 hari. Setelah ditagih, secara pembukuan, piutang usaha akan berkurang disebelah kredit. Piutang usaha diklasifikasikan dalam neraca sebagai aktiva lancar (current asset). Akun piutang usaha akan timbul apabila perusahaan belum menerima pembayaran atas jasa yang secara substansial telah selesai diberikan kepada pelanggan [2].

IV. METODE AGING SCHEDULE

Piutang usaha yang tertagih dapat meningkatkan kas pe-rusahaan. Namun piutang usaha perlu dilakukan pengawasan, jika terjadi piutang yang tidak dapat ditagih akan menjadi beban bagi perusahaan. Dalam upaya untuk menutupi beban piutang tak tertagih dapat dilakukan pencadangan piutang. Untuk melakukan penaksiran jumlah piutang tak tertagih dapat dilakukan dengan metode analisis umur piutang (aging sche-dule). Metode analisis umur piutang (aging schedule) menge-lompokkan piutang usaha berdasarkan pada masing-masing karakteristik umurnya berdasarkan atas tanggal jatuh tem-ponya piutang. Karakteristik umur piutang di sini dapat diklasifikasikan menjadi: belum jatuh tempo, telah jatuh tempo 1-30 hari, telah jatuh tempo 31-60 hari, telah jatuh tempo 61-90 hari, dan telah jatuh tempo di atas 90 hari. Lamanya umur piutang yang telah jatuh tempo ini merupakan lamanya hari mulai saat piutang tersebut jatuh tempo hingga laporan umur piutang (aging schedule) disiapkan [3].

Sebagai ilustrasi,, Tabel I, saldo piutang dagang peru-sahaan pada tanggal 31 Desember adalah Rp. 550.000. Peru-sahaan menetapkan presentase untuk mengestimasi cadangan piutang tak tertagih dengan masing-masing kategori umur piutang sebagai berikut menurut [4].

a. Kurang dari 30 hari : 5% b. 31-60 hari : 10% c. 61-90 hari : 15% d. Lebih dari 90 hari : 25%

TABLE I. DAFTAR AGING SCHEDULE

Nama Pelang-

gan

<30 hari 31-60

hari

61-90

hari

>90 hari Saldo 31-

Des

Perusahaan B 80.000 20.000 100.000

Perusahaan C 300.000 300.000

Perusahaan D 50.000 50.000

Perusahaan E 70.000 30.000 100.000

Jumlah 450.000 20.000 30.000 50.000 550.000

Page 3: Aplikasi Pengawasan Piutang dengan Metode Aging Schedule

15 Jurnal Teknologi Informasi Vol. 2, No. 1, November 2014

Berdasarkan informasi di atas, taksiran piutang tak tertagih

yang dapat dibuat seperti pada Tabel II.

TABLE II. JADWAL CADANGAN PIUTANG

Umur Jumlah Estimasi Presentase

Tak tertagih

Estimasi Cadangan

Piutang Tak Tertagih

Kurang dari 30 hari 450.000 5% 22.500

31-60 hari 20.000 10% 2.000

61-90 hari 30.000 15% 4.500

Lebih 90 hari 50.000 25% 12.500

550.000 41.500

V. ANALISIS DAN PERANCANGAN SYSTEM

A. Flowchart

Fungsionalitas yang didefinisikan didalam aplikasi ini, yaitu: Fungsionalitas Login, Fungsionalitas Data Master, Fungsionalitas Penjualan, Fungsionalitas Pembayaran, Fungsionalitas Fungsionalitas Pencatatan Transaksi, Fungsionalitas Aging Schedule, Fungsionalitas Estimasi, Fungsionalitas Laporan, dan Fungsionalitas Reminder.

a. Fungsionalitas login berguna untuk melakukan oten-tifikasi pengguna. Otentifikasi ini berguna untuk pengendalian internal terhadap pihak yang melakukan akses data tertentu.

b. Fungsionalitas data master diperlukan untuk menge-lola data yang akan digunakan dalam fungsionalitas lain. Mater data yang dikelola antara lain: daftar akun/prakiraan/COA, dan data klien,

c. Fungsionalitas penjualan perlu angkat menjadi salah satu fungsi utama dalam aplikasi ini, karena dari kegiatan penjualan ini dapat muncul piutang.

d. Fungsionalitas pembayaran diperlukan terpisah dengan penjualan. Fungsionalitas ini dapat menangani pembayaran yang tidak bersamaan dengan terjadinya penjualan.

e. Fungsionalitas pencatatan transaksi mengacu kepada istilah akuntansi yaitu mencatat transaksi menjadi jurnal. Transaksi yang terjadi berasal dari fungsi-onalitas penjualan dan pembayaran, sehingga bagian ini menampilkan jurnal dan buku besar dari tiap transaksi.

f. Fungsionalitas aging schedule, memberikan data olahan yang akan ditampilkan seperti TABEL I.

g. Fungsionalitas estimas, memberikan data olehan yang akan ditampilkan seperti TABEL II.

h. Fungsionalitas laporan yang diharapkan adalah

laporan keuangan

i. Fungsionalitas remainder untuk klien yang berada di

masa jatuh tempo dikirimkan email secara otomatis

oleh aplikasi.

Dalam Gambar 1 ditampilkan flowchart untuk melakukan

menggambarkan fungsionalitas aging schedule.

B. Analisis Pengguna

Pengguna aplikasi ini dibagi menjadi tiga (3), yaitu: bagian

penjualan, bagian piutang dan manajer. Tabel III adalah ana-

lisis pengguna pada aplikasi yang dibangun.

Prosedur Usulan Analisis Umur PIutang

Manajer

Phas

e

Start

Input periode

laporan (bulan dan

tahun)

Generate piutang

Display laporan

analisis umur

piutang

End

File penjualanFile pembayaran

Simpan laporan

aging schedule

File Aging

Gambar 1. Prosedur Usulan Analisis Umur Piutang

TABLE III. ANALISIS PENGGUNA

Pengguna Tanggung Jawab Hak Akses

Bagian

Piutang

Fungsionalitas Data Master

Kelola coa

a. Create data coa

b. Edit data coa

c. View data coa

Kelola klien

a. Create data klien

b. Edit data klien

c. View data klien

Fungsionalitas Penjualan

Penjualan

a.Create data penjualan

b. View data penjualan

Fungsionalitas

Pembayaran

Pembayaran

a.Create data pembayaran

b. View data pembayaran

Fungsionalitas pencatatan

transaksi

a. View jurnal

b. View Buku Besar

Fungsionalitas Aging

Schedule View Aging Schedule

Fungsionalitas Estimasi View laporan estimasi

Fungsionalitas

Laporan View Laporan posisi keuangan

Fungsionalitas

Reminder Mengirim email otomatis

Bagian

Penjualan

Fungsionalitas Data Master View data klien

Fungsionalitas Penjualan View data penjualan

Manajer

Fungsionalitas Aging

schedule

View data laporan aging

schedule

Fungsionalitas Estimasi View laporan estimasi

Fungsionalitas pencatatan

transaksi

a. View jurnal

b. View Buku Besar

Fungsionalitas Laporan View Laporan posisi keuangan

Page 4: Aplikasi Pengawasan Piutang dengan Metode Aging Schedule

16 Jurnal Teknologi Informasi Vol. 2, No. 1, November 2014

C. Diagram Alir Data (DAD)

Tiga (3) entitas eksternal yang mengalirkan data ke proses

sesuai dengan analisis pengguna, dan terdapat Sembilan (9)

proses dalam DAD Level 0 pada Gambar 2.

2.0

Data master

File_coa

File_klien

Dt_coa

3.0

Penjualan jasa

File_transaksi

4.0

Pembayaran

File_pembayaranFile_penjualan

7.0

Estimasi

PENJUALAN

MANAJER

6.0

Aging schedule

Laporan_aging

schedule

File_estimasi

Dt_aging

9.0

Reminder

Dt_email

8.0

Laporan

keuangan

Dt_coa

Dt_klien

Dt_estimasi

File_penjualan 2

Laporan_posisi_keuangan

Dt_penjualan

Dt_email

PIUTANG

Dt_penjualan

Dt_pembayaran

Dt_pembayaran

1.0

Login

password

password

password

Dt_klien

User

verifikasi

verifikasi

Dt_klien

Dt_penjualan

Dt_esliminasi

File_pembayaran

2

Dt_pembayaran

Dt_penjualan

File_aging

Dt_aging

Dt_pembayaran

Laporan_estimasi

Dt_klien

Dt_penjualan

Dt_pembayaran

Laporan_aging

schedule

Laporan_estimasi

Dt_aging

5.0

Pencatatan

Transaksi

Dt_transaksi

File_jurnal

Dt_jurnal

File_email Dt_email

Dt_penj

ualan

Dt_pemb

ayaran

Dt_penjualan

Dt_estimasi

Jurnal,

Buku Besar

Dt_penjualan

File_coa 2Dt_coa

Dt_klien

File_klien 2

Dt_klien

PIUTANG

Dt_jurnal

Jurnal,

Buku besar

Dt_penjualan

Dt_pembayaran Dt_estimasi

Gambar 2. Data Flow Diagram Level 0

Proses yang dipetakan berdasarkan analisis fungsionalistas

adalah login, data master, penjualan jasa, pembayaran, pen-

catatan transaksi, aging schedule, estimasi, laporan keuangan,

dan remainder.

D. Entity Relationship Diagram

Pemodelan awal basis data untuk basis data relasional

menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD) [1]. Beri-

kut adalah ERD untuk menggambarkan data dalam aplikasi

ini.

Pembayaran

IS A

penjualan

Transaksi mencantumkan COAn n

Klien

aging

terdapat1

n

tercantum1mencatatatn 1

n

melakukan

1

n

user

#Id_user

Nama_user

Username

Password

Level

#Id_user Email

Nama

Alamat Kota

Telp

#Id_aging

Tgl_aging

Sisa_bayar_aging

Kategori_aging

#Kode_akun

Nama_akun

Posisi Nominal

#Id_transaksi

Tgl_transaksi

#Id_penjualan

No_invoice

Tgl_jatuhtempo

Tgl_penjualan

Order_list

Total_bayar

Status#Id_pembayaran

Tanggal_bayar

Jml_pembayaran

Sisa_bayar

Jenis_transaksi

Estimasi tercatat1 n

#Id_estimasi

Tgl_estimasi

Nominal_estimasi

Id_campur

Log_email

Subject Message

Email_timestampTujuan

Gambar 3. Entity Relationship Diagram

E. Kebutuhan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

Kebutuhan perangkat ketas dan perangkat lunak yang

disampaikan berikut ini adalam kebutuhan pada saat pem-

bangunan aplikasi. Aplikasi yang dibangun merupakan apli-

kasi berbasis web. Tabel IV menunjukkan perangkat keras

yang dibutuhkan dalam melakukan pembangunan.

TABLE IV. KEBUTUHAN PERANGKAT KERAS

No. Perangkat Keras Kebutuhan

1. Processor PC atau Laptop Intel ®, Core ™ i3-245M

CPU @2.50 Ghz

2. RAM 2 GB

3. System Type 32-bit Operating System

4. Modem / Handphone 100 MB

5. Access Point TP-Link 150Mbp/s

Dalam melakukan pengembangan sistem, perangkat lunak

yang dibutuhkan paket installasi Apache, PHP dan MySQL

dan kebutuhan lain, seperti yang ditunjukkan pada Tabel V.

TABLE V. KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK

No. Perangkat Lunak Kebutuhan

1. Xampp-win32-1.7.7 Server

2. Google Chrome Web Browser

3. Notepad ++ Review Code

VI. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

A. Implemantasi Basis Data

Perancangan basis data yang diimplementasikan

menggunaan MySQL. Dari ERD menghasilkan 9 tabel dan

diperlukan 1 tabel pembantu yang tidak berelasi dengan tabel

yang lain, yaitu log_email. Gambar 4 menunjukkan tabel pada

basis data dalam MySQL.

Gambar 4. Basis Data

B. Implemantasi Antar Muka

Gambar 5 adalah implementasi formulir penjualan. Bukti

penjualan diidentifikasi dengan nomor invoice yang keluar

otomatis oleh aplikasi. Dengan data yang sudah terintegrasi,

klien yang sudah terdaftar dapat melakukan penjualan. Dalam

formilir ini dicatat tanggal transaksi, tanggal jatuh tempo,

deskripsi penjualan (order list) dan jumlah penjualan.

Gambar 5. Formulir Penjualan

Page 5: Aplikasi Pengawasan Piutang dengan Metode Aging Schedule

17 Jurnal Teknologi Informasi Vol. 2, No. 1, November 2014

Gambar 6 adalah implementasi formulir pembayaran.

Pembayaran dilakukan atas penjualan yang sudah terjadi dan

diidentifikasi dari nomor invoice (id penjualan). Data lain se-

perti nama perusahaan/klien total piutang dan tanggal jatuh

tempo muncul otomatis dari aplikasi jika data ditemukan. Data

yang direkam dalam formulir ini adalah tanggal pembayaran

dan total pembayaran.

Gambar 6. Formulir Pembayaran

Gambar 7 adalah implementasi daftar pengawasan

piutang. Daftar pengawasan piutang ditampilkan dalam bentuk

tabel.

Gambar 7. Pengawasan Piutang

Gambar 8 adalah implementasi daftar aging schedule.

Daftar ini ditampilkan berdasarkan data penjualan dan pem-

bayaran yang dikelompokkan berdasarkan jumlah hari jatuh

tempo.

Gambar 8. Daftar Aging Schedule

Gambar 9 adalah estimasi piutang. Dari data yang

dihasilkan oleh Gambar 8, dilakukan estimasi piutang sesuai

dengan prosentase yang sudah ditetapkan pada masing-masing

kelompok umur piutang.

Gambar 9. Estimasi

C. Pengujian

Pada Tabel VI menunjukkan pengujian dari formulir ma-

sukkan penjualan. Formulir masukkan penjualan berfungsi

untuk mamasukan data transaksi penjualan.

Pengujian fungsionalitas input data penjualan yang dila-

kukan dengan pengujian Black Box pada aplikasi menyatakan

bahwa pengujian berhasil 100% karena keluaran yang

dihasilkan dari data masukkan sesuai dengan keluaran yang

diharapkan.

TABLE VI. PENGUJIAN PADA MODUL PENJUALAN

Nama

field Tipe masukan

Keluaran

yang di-

harapkan

Hasil

keluaran

Kesimpula

n

No In-

voice

Kosong Data harus

lengkap

Data harus

lengkap Berhasil

huruf (A-Z,a-z)

ex: ATA

Berhasil dan

tersimpan

Berhasil dan

tersimpan Berhasil

huruf (A-Z,a-z)

+ angka(0-9)

ex: ATA-111

Berhasil dan

tersimpan

Berhasil dan

tersimpan Berhasil

angka(0-9) ex :

12356

Berhasil dan

tersimpan

Berhasil dan

tersimpan Berhasil

ID Klien

Kosong Data harus

lengkap

Data harus

lengkap Berhasil

huruf (A-Z,a-z)

ex: KL

Berhasil dan

tersimpan

Berhasil dan

tersimpan Berhasil

huruf (A-Z,a-z)

+ angka(0-9)

ex: KL-1

Berhasil dan

tersimpan

Berhasil dan

tersimpan Berhasil

angka(0-9) ex :

1

Berhasil dan

tersimpan

Berhasil dan

tersimpan Berhasil

Tanggal

Penjuala

n

Kosong Data harus

lengkap

Data harus

lengkap Berhasil

Angka (0-9) +

karakter ex :

2014-06-10

Berhasil dan

tersimpan

Berhasil dan

tersimpan Berhasil

Jatuh

tempo

Kosong Data harus

lengkap

Data harus

lengkap Berhasil

Angka (0-9) +

karakter ex :

2014-06-20

Berhasil dan

tersimpan

Berhasil dan

tersimpan Berhasil

Order

List

Kosong Data harus

lengkap

Data harus

lengkap Berhasil

huruf (A-Z,a-z)

ex: manajer

Berhasil dan

tersimpan

Berhasil dan

tersimpan Berhasil

huruf (A-Z,a-z)

+ angka(0-9)

ex: manajer2

Berhasil dan

tersimpan

Berhasil dan

tersimpan Berhasil

angka(0-9) ex :

12356

Berhasil dan

tersimpan

Berhasil dan

tersimpan Berhasil

Total

Kosong Data harus

lengkap

Data harus

lengkap Berhasil

angka(0-9) ex :

1000

Berhasil dan

tersimpan

Berhasil dan

tersimpan Berhasil

Page 6: Aplikasi Pengawasan Piutang dengan Metode Aging Schedule

18 Jurnal Teknologi Informasi Vol. 2, No. 1, November 2014

VII. KESIMPULAN

Berdasarkan siklus pembangunan perangkat lunak yang

sudah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. aplikasi ini dapat memfasilitasi user khususnya bagian

piutang dalam mencatat setiap transaksi penjualan,

2. aplikasi ini dapat digunakan dalam mencatat setiap pem-

bayaran berdasarkan penjualan yang sudah terjadi, dan

aplikasi ini dapat menghasilkan jurnal, buku besar, laporan

analisis umur piutang, laporan estimasi piutang tak tertagih,

dan laporan posisi keuangan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Rosa and Shalahuddin, Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak

(Terstruktur dan berorientasi objek). Bandung: Modula, 2011.

[2] Z. Baridwan, Intermediate Accounting, 8th ed. Yogyakarta: BPFE-

YOGYAKARTA, 2004.

[3] Hery, Akuntansi Keuangan Menengah. Yogyakarta: CAPS (Center of

Academic Publishing Service), 2013.

[4] R. A. Surya, Akuntasi Keuangan Versi IFRS+. Pekanbaru: Graha Ilmu,

2011.

[5] Krismiaji, Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP-STIM YKPN,

2010.

[6] Bodnar and Hopwood, Sistem Informasi Akuntansi, 9th ed. Yogyakarta:

Andi, 2006.