analisis cost-volume-profit kaitannya dengan perencanaan laba

13
Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410- 9794 e-ISSN 2597-792X Jurnal Kajian Ilmiah 54 Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Analisis Cost-Volume-Profit Kaitannya dengan Perencanaan Laba Rian Andriani 1 , Nugraha 2 1 Universitas Pendidikan Indonesia, [email protected] 2 Universitas Pendidikan Indonesia, [email protected] ABSTRAK - Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis cost, volume, profit Break Event Point dan Margin Of Safety L.A English Course Baleendah Bandung pada kuartal I IV. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuntitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka, observasi, wawancara, dan dokumentasi yang memiliki hubungan dengan pokok permasalahan. Teknik analisis data yang digunakan metode regresi kuadrat terkecil, break event point dan margin of safety. Hasil menunjukan, biaya tertinggi terdapat pada kuartal I, volume penjualan tertinggi terdapat pada kuartal I, laba tertinggi terdapat pada kuartal I, Break Event Point tertinggi terdapat pada kuartal I. Sedangkan Margin of safety (%) tertinggi pada kuartal IV yaitu 91.9%. Masalah yang timbul dalam perencanaan laba yaitu pertama pendapatan L.A English Course naik turun dalam satu tahunnya, kedua kurangnya promosi untuk beberapa program kecuali program regular. Upaya dalam mengatasi masalah yang timbul di L.A English Course yaitu pertama memberikan gratis biaya daftar, dan memberi voucher untuk siswa L.A yang memasukan siswa baru., kedua membagikan brosur, dan menawarkan program L.A. dengan melakukan follow up semua nomor telepon tamu yang pernah berkunjung. Kata kunci : Cost-Volume-Profit , Perencanaan Laba. ABSTRACT - The purpose of this study is to analyze the cost, volume, profit Break Event Point and Margin Of Safety L.A English Course Baleendah Bandung in the first quarter - IV. The research method used is descriptive research method kuntitatif. Techniques of collecting data using literature study, observation, interviews, and documentation that has a relationship with the subject matter. Data analysis techniques used the least squares regression method, break event point and margin of safety. The results show the highest cost is in the first quarter, the highest sales volume is in the first quarter, the highest profit is in the first quarter, Break Event Point is the highest in the first quarter. While Margin of safety (%) is the highest in the fourth quarter of 91.9%. Problems arising in profit planning are first L.A English Course earnings up and down in one year, both lack of promotion for some programs except regular program. Efforts to solve the problems that arise in L.A English Course is to first provide a free listing fee, and give vouchers for L.A students who include new students, both distribute flyers, and offer L.A. by following up all guest phone numbers that have been visited. Keyword : Cost-Volume-Profit, Profit Planning. Naskah diterima : 19 Desember 2017, Naskah dipublikasikan : 15 Januari 2018

Upload: others

Post on 30-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Cost-Volume-Profit Kaitannya dengan Perencanaan Laba

Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-

9794

e-ISSN 2597-792X

Jurnal Kajian Ilmiah 54

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 54

Analisis Cost-Volume-Profit Kaitannya dengan Perencanaan Laba

Rian Andriani1, Nugraha2

1 Universitas Pendidikan Indonesia, [email protected] 2Universitas Pendidikan Indonesia, [email protected]

ABSTRAK - Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis cost, volume, profit Break Event Point dan Margin Of Safety L.A English Course Baleendah Bandung pada kuartal I

– IV. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuntitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka, observasi, wawancara, dan

dokumentasi yang memiliki hubungan dengan pokok permasalahan. Teknik analisis data yang digunakan metode regresi kuadrat terkecil, break event point dan margin of safety. Hasil menunjukan, biaya tertinggi terdapat pada kuartal I, volume penjualan tertinggi

terdapat pada kuartal I, laba tertinggi terdapat pada kuartal I, Break Event Point tertinggi terdapat pada kuartal I. Sedangkan Margin of safety (%) tertinggi pada kuartal IV yaitu

91.9%. Masalah yang timbul dalam perencanaan laba yaitu pertama pendapatan L.A English Course naik turun dalam satu tahunnya, kedua kurangnya promosi untuk beberapa program kecuali program regular. Upaya dalam mengatasi masalah yang timbul

di L.A English Course yaitu pertama memberikan gratis biaya daftar, dan memberi voucher untuk siswa L.A yang memasukan siswa baru., kedua membagikan brosur, dan

menawarkan program L.A. dengan melakukan follow up semua nomor telepon tamu yang pernah berkunjung. Kata kunci : Cost-Volume-Profit, Perencanaan Laba.

ABSTRACT - The purpose of this study is to analyze the cost, volume, profit Break Event Point and Margin Of Safety L.A English Course Baleendah Bandung in the first quarter -

IV. The research method used is descriptive research method kuntitatif. Techniques of collecting data using literature study, observation, interviews, and documentation that has a relationship with the subject matter. Data analysis techniques used the least squares

regression method, break event point and margin of safety. The results show the highest cost is in the first quarter, the highest sales volume is in the first quarter, the highest profit

is in the first quarter, Break Event Point is the highest in the first quarter. While Margin of safety (%) is the highest in the fourth quarter of 91.9%. Problems arising in profit planning are first L.A English Course earnings up and down in one year, both lack of

promotion for some programs except regular program. Efforts to solve the problems that arise in L.A English Course is to first provide a free listing fee, and give vouchers for L.A

students who include new students, both distribute flyers, and offer L.A. by following up all guest phone numbers that have been visited. Keyword : Cost-Volume-Profit, Profit Planning.

Naskah diterima : 19 Desember 2017, Naskah dipublikasikan : 15 Januari 2018

Page 2: Analisis Cost-Volume-Profit Kaitannya dengan Perencanaan Laba

Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794

e-ISSN 2597-792X

Jurnal Kajian Ilmiah 55

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 55

PENDAHULUAN

Di jaman yang penuh tantangan ini

membuat sulitnya persaingan bisnis terutama bagi perekonomian negara Indonesia yang masih krisis. sejalan

dengan kebijakan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan sektor riil, maka

persaingan antar perusahaan khususnya yang sejenis semakin meningkat. Untuk menjaga kesinambungan, perusahaan,

diperlukan pengelolaan yang baik, yaitu dalam mengkoordinasikan seluruh sumber

daya perusahaan secara efektif dan efisien. Pihak manajer dan manajemen dituntut untuk berpikir kritis menghasilkan

keputusan yang menunjang terhadap pencapaian tujuan perusahaan.

Manajer memerlukan pedoman berupa perencanaan yang akan dan harus ditempuh perusahaan dalam mencapai

tujuannya. Perencanaan dapat berupa alat ukur dan evaluasi atas hasil sesungguhnya.

Apabila hasil yang sesungguhnya tidak sesuai dengan yang direncanakan, maka manajer harus mengevaluasi dan

mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya. Dengan demikian,

perencanaan memegang peranan sangat penting dalam menunjang kegiatan-kegiatan perusahaan. Perencanaan yang

baik dapat membantu dalam penaksiran tingkat laba yang akan didapat perusahaan,

sehingga laba yang didapat akan lebih optimal. Menurut Jumingan (2007), untuk mencapai laba yang optimal (dalam

perencanaan laba maupun realisasi), manajer dapat menggunakan langkah-

langkah berikut: 1. Menekan biaya operasional serendah

mungkin dengan mempertahankan

tingkat harga jual dan volume penjualan yang ada.

2. Menentukan tingkat harga jual sedemikian rupa sesuai dengan laba yang dikehendaki.

3. Meningkatkan volume penjualan sebesar mungkin.”

Ketiga langkah tersebut saling berkaitan dalam mengambil keputusan dan perumusan kebijakan perusahaan di masa

mendatang. Tujuan perusahaan untuk memperoleh laba yang optimal.

Tujuan dari penelitian ini adalah 1. Mengetahui jumlah cost dan volume

L.A English Course pada kuartal I – IV di tahun 2013.

2. 2.Mengetahui break event point , margin of safety dan profit L.A English Course Baleendah Bandung

pada kuartal I-IV Tahun 2013. 3. Mengetahui akibat perubahan elemen

penentu break event point terhadap perencanaan laba pada L.A English Course kuartal I-IV tahun 2013.

4. Mengetahui masalah yang timbul dalam perencanaan laba di L.A.

5. Mengetahui upaya atas pemecahan masalah tersebut di atas.

Manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi perusahaan.

Diharapkan dari hasil penelitian ini sedikit banyak bisa memberikan kontribusi pemikiran yang selanjutnya

dapat membantu manajemen dalam perencanaan laba dimasa yang akan

datang. 2. Bagi penulis.

Sebagai wadah yang tepat dalam

menerapkan ilmu yang diperoleh selama bangku kuliah, terutama

kaitannya dengan cost-volume-profit. 3. Bagi pembaca umumnya.

Sebagai tambahan pengetahuan

terutama dalam bidang perencanaan laba pada perusahaan jasa.

Page 3: Analisis Cost-Volume-Profit Kaitannya dengan Perencanaan Laba

Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794

e-ISSN 2597-792X

Jurnal Kajian Ilmiah 56

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 56

LANDASAN TEORI

Laba merupakan selisih antara pendapatan yang diterima dengan biaya

yang dikeluarkan, maka perencanaan laba dipengaruhi oleh perencanaan penjualan

dan perencanaan biaya. Untuk membuat perencanaan laba yang baik, diperlukan alat bantu berupa analisis biaya-volume-

laba (cost-volume-profit/CVP). Analisis ini membantu manajer memahami hubungan

antara biaya, volume, dan laba, serta dalam proses pembuatan keputusan bisnis untuk menghasilkan laba jangka pendek. Metode

ini menggunakan analisa berdasarkan penghasilan penjualan maupun biaya

terhadap volume kegiatan. Salah satu elemen analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit/CVP) adalah analisis titik

impas (Break Event Point analysis). Analisis break event adalah suatu teknik

analisis untuk mengetahui penjualan minimum perusahaan supaya tidak menderita rugi, tetapi juga belum

memperoleh laba (labanya sama dengan nol). Dengan analisis break event,

diketahui seberapa jauh volume penjualan yang direncanakan boleh turun, agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

Analisis Cost-Volume-Profit dapat digunakan pada perusahaan jasa, misalnya

jasa kursus bahasa, dimana perusahaan dituntut bagaimana menghasilkan dan memasarkan berbagai jasa yang terdapat

pada kursus tersebut bagi konsumen yang membutuhkan. Pendapatan lembaga

kursus dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya adalah tingkat jumlah siswa. L.A English Course.

METODE PENELITIAN

Penelitian merupakan suatu bentuk kegiatan ilmiah. Oleh sebab itu harus dapat memenuhi mutu ilmiah suatu penelitian.

Salah satu cara untuk dapat memenuhi mutu ilmiah suau penelitian yang dapat

dipertanggungjawabkan adalah dengan metode penelitian.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif (deskriptif research) dengan menggunakan pedekatan

kuantitatif yang menggambarkan dan meringkaskan berbagai kondisi, situasi

atau variabel. Penelitian deskriptif berkaitan dengan pengumpulan data untuk memberikan gambaran mengenai situasi

atau kejadian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jumlah Cost, Volume dan Profit L.A

English Course pada kuartal I - IV

Volume operasional unit penjualan

L.A English Course kuartal I dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Persentase Volume Penjualan

Kuartal I

Jenis Penjualan Jumlah

(Rp) Persentase

Regular class 40.615.000 89.4%

Daily class 4.090.000 9%

Private Class 730.000 1.6%

Express Class 0 0% UN Class 0 0%

Total 45.435.000 100%

Sumber : L.A English Course (diolah)

Volume operasional unit penjualan

L.A English Course kuartal II dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Persentase Volume Penjualan

Kuartal II

Jenis Penjualan Jumlah

(Rp)

Persentase

Regular class 32.170.000 86.1% Daily class 4.180.000 11.2%

Private Class 990.000 2.7% Express Class 0 0%

UN Class 0 0% Total 37.340.000 100%

Sumber : L.A English Course (diolah)

Page 4: Analisis Cost-Volume-Profit Kaitannya dengan Perencanaan Laba

Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794

e-ISSN 2597-792X

Jurnal Kajian Ilmiah 57

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 57

Volume operasional unit penjualan L.A English Course kuartal III dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Persentase Volume Penjualan

Kuartal III

Jenis Penjualan

Jumlah Persentase

Regular class 28.810.000 84.4% Daily class 2.550.000 7.5%

Private Class 870.000 2.6%

Express Class 1.090.000 3.2% UN Class 800.000 2.3%

Total 34.120.000 100%

Sumber : L.A English Course (diolah)

Volume operasional unit penjualan L.A English Course kuartal IV dapat dilihat

pada Tabel 4.

Tabel 4. Persentase Volume Penjualan

Kuartal IV

Jenis Penjualan Jumlah Persentase

Regular class 31.850.000 80.5% Daily class 2.785.000 7%

Private Class 1.215.000 3.1% Express Class 1.000.000 2.6%

UN Class 2.695.000 6.8% Total 39.545.000 100%

Sumber : L.A English Course (diolah)

Berdasarkan observasi terhadap persentase volume penjualan pada tabel di atas pada kuartal I – IV, ternyata yang banyak

memberikan kontribusi terhadap pendapatan L.A yang paling banyak

adalah program regular. Karena program ini biayanya terjangkau dan hanya 2x pertemuan per minggu sehingga banyak

peminatnya. Sedangkan yang memberikan kontribusi terendah adalah program

Express Class karena jadwal yang ditawarkan sebanyak 5x dalam seminggu. Sehingga beberapa calon siswa kurang

berminat karena harus memiliki banyak waktu untuk mengikuti kursus.

Dari perhitungan dalam lampiran 1, dapat diketahui BEP dalam rupiah sebesar

Rp. 7.600.730, yang berarti bahwa pada kuartal I, perusahaan mampu menutupi seluruh biaya tersebut untuk mencapai

impas. Dari lampiran 2, dapat diketahui BEP

dalam rupiah sebesar Rp. 3356250, yang berarti bahwa pada kuartal II tahun 2013, perusahaan mampu menutupi seluruh

biaya tersebut. Pada lampiran 3, dapat diketahui

BEP dalam rupiah sebesar Rp. 5.449.485, yang berarti bahwa pada kuartal II, perusahaan mampu menutupi seluruh

biaya tersebut untuk mencapai impas. Sedanglan lampiran 4 menunjukkan

BEP dalam rupiah sebesar Rp. 3.203.759, yang berarti bahwa pada kuartal II tahun 2013, perusahaan mampu menutupi

seluruh biaya tersebut untuk mencapai impas.

Break Even Point, Margin Of Safety,

dan Profit L.A English Course

Baleendah Bandung Pada Kuartal I-IV

Berdasarkan laporan laba rugi

kontribusi kuartal I – IV maka perhitungan untuk break even point tiap kuartal adalah sebagai berikut :

Kuartal I (Januari-Maret)

Perhitungan titik impas impas

= Beban Tetap

Rasio Keseluruhan

= Rp. 2.812.270

0,37= Rp. 7.600.730

Kuartal II (April-Juni)

Perhitungan titik impas impas

= Beban Tetap

Rasio Keseluruhan

= Rp. 1.798.330

0,33= Rp. 5.449.485

Page 5: Analisis Cost-Volume-Profit Kaitannya dengan Perencanaan Laba

Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794

e-ISSN 2597-792X

Jurnal Kajian Ilmiah 58

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 58

Kuartal III (Juli-September)

Perhitungan titik impas impas

= Beban Tetap

Rasio Keseluruhan

= Rp. 1.342.500

0,40= Rp. 3.356.250

Kuartal IV (Oktober-Desember)

Perhitungan titik impas impas

= Beban Tetap

Rasio Keseluruhan

= Rp. 865.015

0,27= Rp. 3.203.759

Margin of Safety

Margin of safety merupakan batas

keamanan bagi perusahaan dalam hal terjadi penurunan penjualan, berapa pun

penurunan penjualan yang terjadi sepanjang dalam batas-batas tersebut perusahaan tidak akan menderita rugi.

Margin of Safety (Tingkat Keamanan) pada L.A English Course

Baleendah Bandung. Berdasarkan data-data yang telah diperoleh, yaitu sebagai berikut:

Kuartal I

MoS (Rp) = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛− 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑖𝑚𝑝𝑎𝑠= 𝑅𝑝 45.435.000− Rp 7.600.730= Rp 37.834.270

MoS (%)

= 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑂𝑓 𝑆𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 dalam rupiah

Total Penjualan𝑥 100%

= Rp. 37.834.270

Rp 45.435.000𝑥 100% = 83,2%

Dari hasil perhitungan di atas

diperoleh tingkat margin of safety sebesar

83.2% yang berarti bahwa pada tingkat

penjualan dan struktur biaya yang ada, jumlah mksimum penurunan target pendapatan penjualan yang tidak

menyebabkan perusahaan mangalami kerugian adalah Rp. 37.834.270

Kuartal II

MoS (Rp) = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 −𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑖𝑚𝑝𝑎𝑠 = 𝑅𝑝 37.340.000 − Rp 5.449.485 = Rp 31.890.515 -

MoS (%)

= 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑂𝑓 𝑆𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 dalam rupiah

Total Penjualan𝑥 100%

= Rp. 31.890.515

Rp37.340.000𝑥 100% = 85,4%

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh tingkat margin of safety

mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, yaitu dari 83.2% menjadi 86.8%. Jumlah maksimum penurunan

target pendapatan penjualan yang tidak menyebabkan perusahaan mengalami

kerugian adalah Rp. 31.890.515

Kuartal III

MoS (Rp) = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛− 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑖𝑚𝑝𝑎𝑠= 𝑅𝑝 34.120.000− Rp 3.356.250= Rp 30.763.750

MoS (%)

= 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑂𝑓 𝑆𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 dalam rupiah

Total Penjualan𝑥 100%

= Rp. 30.763.750

Rp 34.120.000𝑥 100% = 90,2%

Dari hasil perhitungan di atas

diperoleh tingkat margin of safety

mengalami kenaikan dari kuartal sebelumnya, yaitu dari 85.4% menjadi

90.2%. Jumlah maksimum penurunan target pendapatan penjualan yang tidak

Page 6: Analisis Cost-Volume-Profit Kaitannya dengan Perencanaan Laba

Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794

e-ISSN 2597-792X

Jurnal Kajian Ilmiah 59

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 59

menyebabkan perusahaan mengalami kerugian adalah Rp. 30.763.750.

Kuartal IV MoS (Rp) = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

− 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑖𝑚𝑝𝑎𝑠= 𝑅𝑝 39.545.000 − Rp 3.203.759= Rp 36.341.241

MoS (%)

= 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑂𝑓 𝑆𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 dalam rupiah

Total Penjualan𝑥 100%

= Rp. 36.341.241

Rp 39.545.000𝑥 100% = 91,9%

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh tingkat margin of safety terus

mengalami kenaikan dari kuartal sebelumnya, yaitu dari 90.2% menjadi 91.9%. Jumlah maksimum penurunan

target pendapatan penjualan yang tidak menyebabkan perusahaan mengalami kerugian adalah Rp. 36.341.241. Semakin

tinggi margin of safety suatu perusahaan dikatakan semakin baik karena rentang

penurunan penjualan yang dapat ditolerir adalah lebih besar sehingga kemungkinan menderita kerugian rendah.

Analisis Perencanaan Laba (Profit)

Perencanaan laba yang baik tentu akan membawa dampak yang baik terhadap perusahaan, terutama mengenai

kesinambungan perusahaan tersebut. Dari hasil perhitungan di atas, dapat dilihat

bahwa L.A English Course Baleendah Bandung mengalami kenaikan dan penurunan laba pada rentang kuartal I –

IV . Laba pada kuartal I sebesar Rp. 13.988.614. Laba pada kuartal II menurun

sebesar Rp 3.483.211 sehingga menjadi Rp 10.505.403. Laba kuartal III terdapat peningkatan sebesar Rp 1.795.850

sehingga menjadi Rp 12.301.253. Laba kuartal IV mengalami penurunan laba

sebesar Rp. 2.549.678 sehingga menjadi

Rp. 9.751.575. L.A English Course telah menetapkan besarnya perencanaan laba untuk tahun 2013 sebesar 30% dari total

penjualannya, target perencanaan ini sangat penting. Karena setiap akhir tahun

L.A harus membayar beban sewa bangunan untuk tahun mendatang dari laba yang didapatnya tiap bulan,selain itu untuk

mencegah keadaan insolvency.

Perbandingan antara Laba yang

Direncanakan dengan Laba yang

Terealisasi

Kuartal I

Laba yang direncanakan : 30% x Rp

45.435.000= Rp 13.630.500 Laba yang terealisasi : Rp

13.988.614

Kuartal II

Laba yang direncanakan : 30% x Rp 37.340.000= Rp 11.202.000

Laba yang terealisasi : Rp

10.505.403

Kuartal III

Laba yang direncanakan : 30% x Rp 34.120.000= Rp 10.236.000

Laba yang terealisasi : Rp 12.301.253

Kuartal IV

Laba yang direncanakan : 30% x Rp

39.545.000= Rp 11.863.500 Laba yang terealisasi : Rp 9.751.575

Perubahan Elemen Penentu Break Even

Point Terhadap Perencanaan Laba

Pada L.A English Course Kuartal I-IV Elemen yang menentukan break even

point yaitu: harga jual, biaya tetap, serta perubahan komposisi penjualan, apabila salah satu faktor berubah (tanpa

mempengaruhi faktor lain) maka akan mempengaruhi jumlah BEP.

a) Apabila komposisi penjualan produk berubah dari semula (secara individu)

Page 7: Analisis Cost-Volume-Profit Kaitannya dengan Perencanaan Laba

Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794

e-ISSN 2597-792X

Jurnal Kajian Ilmiah 60

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 60

maka komposisi contribution margin akan berubah. Hal ini akan menyebabkan BEP berubah total,

karena hasil penjualan dari komposisi yang baru berbeda dengan komposisi

semula. b) Apabila anggaran biaya tetap naik dan

anggaran lain tidak berubah maka BEP

naik. Hal tersebut menyebabkan laba perusahaan turun. Sedangkan apabila

anggaran biaya tetap turun maka BEP turun dan laba naik. Besarnya contribution margin (CM) tidak

terpengaruh oleh biaya tetap namun perannya cukup besar dalam perolehan

laba perusahaan seperti tertera pada tabel bahwa produk yang memiliki contribution margin tinggi, penurunan

laba akibat perubahan biaya tetap relatif lebih kecil dibanding produk

yang mempunyai contribution margin rendah. Manajemen dapat mengantisipasi penurunan laba operasi

bila terjadi perubahan anggaran biaya tetap dengan meningkatkan penjualan

produk yang memiliki contribution margin tinggi agar laba total yang diinginkan dapat tercapai.

c) Setelah kenaikan harga jual pada kuartal IV sebesar 13% atau sebesar

Rp. 15.000 untuk setiap program maka menyebabkan BEP turun sebesar Rp 152.491 menjadi Rp. 3.203.759.

Seharusnya kondisi ini akan dikatakan baik jika total seluruh biaya variabel

pada kuartal IV tidak naik, dengan semakin besarnya biaya variabel maka akan memperkecil total contribution

margin yang berakibat menurunya laba yaitu menjadi sebesar Rp. 9.751.575.

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian pembahasan

pada bab sebelumnya, maka penulis menarik beberapa kesimpulan bahwa :

1. Setelah dilakukan perhitungan jumlah cost (biaya) yang terjadi pada kuartal

I yaitu Rp. 31.446.384, kuartal II Rp. 26.834.600, kuartal III Rp. 22.806.250. sedang kuartal IV Rp.

29.793.425. Berdasarkan data diatas disimpulkan bahwa cost (biaya)

terbesar adalah pada kuartal I, dan terkecil adalah pada kuartal III. Untuk volume penjualan pada kuartal I yaitu

Rp. 45.435.000, kuartal II Rp. 37.340.000, kuartal III Rp.

34.120.000. sedang kuartal IV Rp. 39.545.000. Sehingga volume penjualan terbesar adalah pada kuartal

I, dan terendah pada kuartal III. Untuk profit yang didapat pada

kuartal I yaitu Rp. 13,988.614, kuartal II Rp. 10.505.403, kuartal III sebesar Rp. 12.301.253. sedang kuartal IV

sebesar Rp. 9.751575. Dapat disimpulkan profit terbesar adalah

pada kuartal I, dan terendah pada kuartal IV.

2. Break even point (titik impas) L.A

English Course Baleendah Bandung pada kuartal I yaitu sebesar

Rp.7.600.730, pada kuartal II yaitu sebesar Rp. 5.449.485, pada kuartal III yaitu sebesar Rp. 3.356.250, pada

kuartal IV yaitu sebesar Rp. 3.203.759. Sedangkan untuk

perhitungan MoS sebesar 83.2% tingkat batas aman untuk menurunkan penjualan pada kuartal I, 85.4% pada

kuartal II, 90.2% pada kuartal III, dan 91.9% pada kuartal IV. Semakin

tinggi margin of safety suatu perusahaan dikatakan semakin baik karena rentang penurunan penjualan

yang dapat ditolerir adalah lebih besar sehingga kemungkinan menderita

kerugian rendah. Namun sebaliknya jika margin of safety rendah, kemungkinan perusahaan untuk

menderita kerugian besar. 3. Elemen yang menentukan break even

point yaitu: harga jual, biaya tetap, serta perubahan komposisi penjualan.

Page 8: Analisis Cost-Volume-Profit Kaitannya dengan Perencanaan Laba

Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794

e-ISSN 2597-792X

Jurnal Kajian Ilmiah 61

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 61

Apabila salah satu faktor berubah (tanpa mempengaruhi faktor lain) maka akan mempengaruhi jumlah

break even point. 4. Apabila komposisi penjualan produk

berubah dari semula (secara individu) maka komposisi contribution margin akan berubah. Hal ini akan

menyebabkan break even point berubah total, karena hasil penjualan

dari komposisi yang baru berbeda dengan komposisi semula.

5. Apabila anggaran biaya tetap naik dan

anggaran lain atau biaya variabel tidak berubah maka break even point

menjadi naik dan laba menjadi turun. 6. Setelah kenaikan harga jual pada

kuartal IV sebesar 13% atau sebesar

Rp. 15.000 untuk setiap program maka menyebabkan BEP turun

sebesar Rp 152.491 menjadi Rp. 3.203.759. Seharusnya kondisi ini akan dikatakan baik jika total seluruh

biaya variabel pada kuartal IV tidak naik, dengan semakin besarnya biaya

variabel maka akan memperkecil total contribution margin yang berakibat menurunya laba yaitu menjadi sebesar

Rp. 9.751.575.

DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Kamaruddin.2005.

Akuntansi Manajemen: Dasar-dasar Konsep Biaya dan Pengambilan

Keputusan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.

Jakarta : Rineka Cipta Blocher, Edward J.,dkk. 2009.

Manajemen Biaya: Penekanan Strategis. Alih bahasa oleh Tim Penerjemah Penerbit

Salemba.. Buku I Edisi 3. Salemba Empat.

Bustami, Bastian. Nurlela. 2006. Akuntansi Biaya: Kajian Teori dan Aplikasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Carter, Usry 2009. Akuntansi Biaya,

Salemba Empat, Jakarta. Garrison, Ray H., Noreen, Eric W.,

Brewer, Peter C. 2006. Akuntansi Manjerial (alih bahasa: A. Totok Budi

Santoso). Buku I. Salemba Empat. Jakarta. Hansen, Don R., Mowen, Maryanne

M. 2000. Cost Management: Accounting and Control. Salemba Empat.

Hongren, Charles T., Datar, Srikant

M., Foster, George. 2005. Akuntansi

Biaya: Pendekatan Manajerial (alih bahasa: Desi Adhariani). Edisi Kesebelas.

Indeks. Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia. 2004.

Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.

Kuswandi. 2005. Meningkatkan

Laba Melalui Pendekatan Akuntansi

Keuangan dan Akuntansi Biaya. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Mulyadi. 2000. Akuntansi Biaya.

Edisi Kelima. Aditya Media. Yogyakarta.

Mulyadi. 2001. Akuntansi

Manajemen Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Jakarta: Salemba Empat

Notoatmodjo, Soekidjo. 2002. Metode Penelitian Kesehatan.

Jakarta:Rineka Cipta Sarwono. Jonathan. 2006. Metode

Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Yogyakarta:Graha Ilmu

Page 9: Analisis Cost-Volume-Profit Kaitannya dengan Perencanaan Laba

Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794

e-ISSN 2597-792X

Jurnal Kajian Ilmiah 62

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 62

Suharyadi dan Purwanto. 2009. STATISTIKA: Untuk Ekonomi dan

Keuangan Modern. Jakarta: Salemba Empat

Page 10: Analisis Cost-Volume-Profit Kaitannya dengan Perencanaan Laba

Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794

e-ISSN 2597-792X

Jurnal Kajian Ilmiah

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 63

Lampiran 1

Laporan Laba Rugi Kontribusi

Kuartal I Regular Daily Private Express Class UN Class Total

Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen

Penjualan 40615000 100% 4090000 100% 730000 100% 0 0% 0 0% 45435000 100%

(Biaya Variabel) 5793488 14.3% 5715476 139.7% 5708384 781.9% 5708384 - 5708384 - 28634116 63%

Margin Kontribusi 34821512 85.7% (1625476) (39.7%) (4978384) 681.9% (5708384) - (5708384) - 16800884

37%

(Beban Tetap) 2812270

Laba Bersih 13988614

Perhitungan titik impas impas

Beban Tetap 2812270

Rasio CM Keseluruhan 0.37

= = Rp. 7.600.730

Page 11: Analisis Cost-Volume-Profit Kaitannya dengan Perencanaan Laba

Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794

e-ISSN 2597-792X

Jurnal Kajian Ilmiah

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 64

Lampiran 2

Laporan Laba Rugi Kontribusi

Kuartal II Regular Daily Private Express Class UN Class Total

Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen

Penjualan 28810000 100% 2550000 100% 870000 100% 1090000 100% 800000 100% 34120000 100%

(Biaya Variabel) 4355156 15.1% 4282127 168% 4275488 491% 4275488 392% 4275488 534% 20476247 60%

Margin Kontribusi 24454844 84.9% (1732127) (68%) (3405488) (391%) (3185488) 292% (3475488) 434% 13643753

40%

(Beban Tetap) 1342500

Laba Bersih 12301253

Perhitungan titik impas impas

Beban Tetap 1342500

Rasio CM Keseluruhan 0.40

= = Rp. 3.356.250

Page 12: Analisis Cost-Volume-Profit Kaitannya dengan Perencanaan Laba

Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794

e-ISSN 2597-792X

Jurnal Kajian Ilmiah

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 65

Lampiran 3

Laporan Laba Rugi Kontribusi

Kuartal III Regular Daily Private Express Class UN Class Total

Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen

Penjualan 32170000 100% 4180000 100% 990000 100% 0 0% 0 0% 37340000 100%

(Biaya Variabel) 5068626 15.8% 4996807 119.5% 4990278 504% 4990278 - 4990278 - 25036267 67%

Margin Kontribusi 27101374 84.2% (816807) (19.5%) (4000278) (404%) (4990278) - (4990278) - 12303733

33%

(Beban Tetap) 1798330

Laba Bersih 10505403

Perhitungan titik impas impas

Beban Tetap 1798330

Rasio CM Keseluruhan 0.33

= = Rp. 5.449.485

Page 13: Analisis Cost-Volume-Profit Kaitannya dengan Perencanaan Laba

Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794

e-ISSN 2597-792X

Jurnal Kajian Ilmiah

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 66

Lampiran 4

Laporan Laba Rugi Kontribusi

Kuartal III Regular Daily Private Express Class UN Class Total

Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen

Penjualan 31850000 100% 2785000 100% 1215000 100% 1000000 100% 2695000 100% 39545000 100%

(Biaya Variabel) 5847553 18.4% 5775150 207% 5768569 475% 5768569 576.9% 5768569 214% 28928410 73%

Margin Kontribusi 26002447 81.6% (2700500) (107%) (4263919) (375%) (4478919) (476.9%) (2783919) (114%) 10616590

27%

(Beban Tetap) 865015

Laba Bersih 9751575

Perhitungan titik impas impas

Beban Tetap 865015

Rasio CM Keseluruhan 0.27

= = Rp. 3.203.759