ptk smp bajar musica gratis mp3 descargar musica gratis para celulares musica gratis
Post on 18-Oct-2015
75 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
-
1
STRATEGI PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 4 BATU
SKRIPSI
Oleh: Nur Azizah 04310016
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG Januari, 2009
-
2
STRATEGI PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 4 BATU
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang untuk Mememenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar
Strata Satu Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh: Nur Azizah 04310016
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG Januari, 2009
-
3
STRATEGI PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 4 BATU
SKRIPSI
Oleh: Nur Azizah 04310016
Telah disetujui oleh: Dosen Pembimbing
Dr. Hj. Sutiah, M.Pd NIP. 150 262 509
Tanggal, 14 Januari 2009 Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
Drs. Moh. Padil, M.Pd.I NIP. 150 267 235
-
4
STRATEGI PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 4 BATU
SKRIPSI Dipersiapkan dan disusun oleh:
Nur Azizah (04310016) Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 17 Januari 2009
dengan nilai A dan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar strata satu Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
pada tanggal 22 Januari 2009
Panitia Ujian
Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,
Dr. Hj. Sutiah, M.Pd. Dr. Sugeng Listyo Prabowo, M.Pd. NIP. 150 262 509 NIP. 150 303 050
Penguji Utama, Pembimbing,
Prof. Dr. H. Muhaimin, M.A. Dr. Hj. Sutiah, M.Pd NIP. 150 215 375 NIP. 150 262 509
Mengesahkan, Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Malang
Prof. Dr. HM. Djunaidi Ghony NIP. 150 042 031
-
5
!
"# !!$!#
%!&
'
( %# "
"!)*
!$!+ !,!!, !--
.$/0*!$-
*!!00$!!!12!)$$2(0 -
* 2* 03!, !#0
"!2#% 4# (555
6#
# ! %!$
#7# 7
8 ! !$
&9$:,220.!2! 55&!9
;& %:** -! %#2/
-
6
MOTTO
!"#$%&'()*+,- Artinya: Allah mencintai seseorang yang apabila ia mengerjakan suatu pekerjaan, maka ia mengerjakannya dengan sempurna. (H.R. Baihaqi)
Husyain Syahatah, Kiat Islami Meraih Prestasi, (Jakarta: Gema Insani, 2004), hlm. 114.
-
7
Dr. Hj. Sutiah, M.Pd Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang NOTA DINAS PEMBIMBING
Hal : Skripsi Nur Azizah Malang, 14 Januari 2009 Lampiran : 4 (empat) Eksempelar
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Malang di- Malang
Assalamualaikum Wr. Wb.
Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa maupun teknik penulisan, dan telah membaca skripsi mahasiswa tersebut dibawah ini :
Nama : Nur Azizah NIM : 04310016 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Judul skripsi : STRATEGI PENGELOLAAN KELAS DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 4 BATU
Maka selaku Pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak diajukan untuk diujikan. Demikian, mohon dimaklumi adanya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Pembimbing
Dr. Hj. Sutiah, M.Pd. NIP. 150 262 509
-
8
SURAT PERNYATAN
Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu
perguruan tinggi, dan sepanjang sepengetahuan saya, juga tidak terdapat karya
atau pendapat yang pernah ditulis atau yang diterbitkan oleh orang lain, kecuali
yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Malang, 14 Januari 2009
Nur Azizah 04310016
-
9
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat, hidayah serta karunia-Nya, sehingga penulis mampu
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis
persembahkan kepada utusan-Nya yang telah memberikan penerang atas ayat-ayat
suci Al Quran.
Banyak bantuan yang penulis terima dari berbagai pihak dalam rangka
menyelesaikan penyusunan skripsi ini, oleh karena itu penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ayah dan Ibu tercinta yang dengan penuh ketulusan hati memberikan kasih
sayang, nasehat, kerja keras, keagungan doa serta pengorbanan materi maupun
spiritual demi keberhasilan penulis dalam menyelesaikan studi pada Fakultas
Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Malang.
2. Bapak Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, selaku rektor Universitas Islam Negeri
Malang.
3. Bapak Prof. Dr. H.M. Djunaidi Ghony, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah
Universitas Islam Negeri Malang.
4. Bapak Drs. M. Padil, M.Pd.I., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam,
Fakultas Tabiyah Universitas Islam Negeri Malang.
5. Ibu Dr. Hj. Sutiah, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi penulis atas
kesabaran, ketelitian, motivasi dan keikhlasan meluangkan waktu guna
membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
-
10
6. Seluruh Dosen UIN Malang yang telah mentransfer ilmu kepada penulis
semoga mendapat balasan dari Allah SWT .
7. Bapak Djihad, S.Pd. selaku Kepala SMP Negeri 4 Batu yang telah memberikan
izin penulis untuk mengadakan penelitian di SMP Negeri 4 Batu serta Bapak
Drs. Masrukin, Drs. Akh. Masrur, dan Mahmud Huda, S.Ag. selaku guru
Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 4 Batu yang telah banyak
memberikan keterangan kepada penulis.
8. Keluarga besar Drs. KH. Masduqi Mahfudz dan Hj. Chasinah Masduqi yang
selalu memberikan nasehat, dan mendoakan selama penulis tinggal di Ponpes
Salafiyyah Syafiiyah Nurul Huda Mergosono Malang.
9. Teman-teman semua seiman dan seperjuangan. Semoga Allah menjadikan kita
penerus Islam yang mampu balance dalam meraih kesuksesan dunia akhirat.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis tercatat
sebagai amal shaleh yang diterima oleh Allah SWT.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang ada, pada skripsi ini
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif
dari segenap pembaca guna perbaikan penulisan selanjutnya.
Akhirnya, semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kemanfaatan atas
penulisan skripsi ini dan menjadikan kita sebagai hambaNya yang pandai
mensyukuri nikmat.
Malang, 13 Januari 2009 Penulis
-
11
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................v
HALAMAN MOTTO .......................................................................................vi
HALAMAN NOTA DINAS..............................................................................vii
HALAMAN PERNYATAAN...........................................................................viii
KATA PENGANTAR....................................................................................... ix
DAFTAR ISI .....................................................................................................xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xvii
ABSTRAK.........................................................................................................xviii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang .................................................................................1
B. Rumusan Masalah ............................................................................6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .........................................................7
D. Penegasan Istilah dan Ruang Lingkup Penelitian ...............................8
E. Keterbatasan Ruang Lingkup Penelitian ..9
F. Sistematika Pembahasan ...................................................................10
-
12
BAB II KAJIAN TEORI ..................................................................................13
A. Strategi Pengelolaan Kelas ................................................................13
1. Strategi Pengelolaan Kelas ..........................................................13
2. Masalah Pengelolaan Kelas .........................................................16
3. Tujuan dan Fungsi Pengelolaan Kelas .........................................18
4. Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas................................................20
5. Macam-macam Pengelolaan Kelas...............................................22
a. Kegiatan Administrasi Kelas ...................................................23
b. Kegiatan Operatif Manajemen Kelas .......................................25
c. Penataan Ruang Kelas .............................................................27
d. Pengelolaan Perilaku Siswa .....................................................32
e. Strategi Pembelajaran ..............................................................38
B. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP ................................44
1. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam......................44
2. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Islam ...............................46
3. Karakteristik Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP......49
C. Prestasi Belajar .................................................................................51
1. Pengertian Prestasi Belajar...........................................................51
2. Sistem Penilaian Prestasi Belajar .................................................53
3. Prestasi Belajar Pendidikan Islam di SMP....................................61
4. Penilaian Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam di SMP ........62
D. Strategi Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Prestasi Belajar ...69
-
13
1. Masalah-masalah Pengelolaan Kelas yang dihadapi Guru\
Pendidikan Agama Islam .............................................................69
2. Pelaksanaan Strategi Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam untuk Meningkatkan Prestasi Belajar
Siswa...........................................................................................73
3. Dampak Strategi Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa ...........78
4. Faktor yang Mendukung dan Menghambat Strategi Pengelolaan
Kelas dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa .................................86
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................98
A. Pendekatan Penelitian ....................................................................98
B. Jenis Penelitian ...............................................................................99
C. Kehadiran Peneliti ..........................................................................100
D. Lokasi Penelitian ............................................................................101
E. Sumber Data...................................................................................102
F. Metode Pengumpulan Data.............................................................105
G. Tehnik Analisis Data ......................................................................108
H. Pengecekan Keabsahan Data...........................................................111
I. Tahap-Tahap Penelitan ...................................................................114
BAB IV PENYAJIAN DATA ANALISIS DATA ...........................................116
A. Latar Belakang Objek Penelitian.....................................................116
1. Sejarah Berdirinya SMP Negeri 4 Batu .....................................116
-
14
2. Tujuan, Visi, dan Misi SMP Negeri 4 Batu ...............................117
3. Struktur Organisasi SMP Negeri 4 Batu ....................................119
4. Sarana dan Prasarana Sekolah ...................................................120
5. Keadaan Guru SMP Negeri 4 Batu............................................122
6. Keadaan Siswa-siswi SMP Negeri 4 Batu .................................123
B. Paparan Hasil Penelitian .................................................................124
1. Masalah-masalah Pengelolaan Kelas yang dihadapi
Guru Pendidikan Agama Islam
di SMP Negeri 4 Batu...............................................................125
2. Pelaksanaan Strategi Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa SMP Negeri 4 Batu............................................128
a. Kegiatan Administrasi Manajemen.....................................130
b. Kegiatan Operatif Manajemen Kelas..................................136
c. Penataan Ruang Kelas.........................................................142
d. Pengelolaan Perilaku Siswa.................................................147
e. Penerapan Strategi Pembelajaran........................................152
3. Dampak Strategi Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa SMP Negeri 4 Batu............................................160
4. Faktor yang Mendukung dan Menghambat Strategi Pengelolaan
Kelas dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 4 Batu.......166
-
15
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN .............................................173
1. Masalah-masalah Pengelolaan Kelas yang dihadapi Guru
Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 4 Batu................................173
2. Pelaksanaan Strategi Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam untuk Meningkatkan Prestasi Belajar
Siswa SMP Negeri 4 Batu .................................................................175
3. Dampak Strategi Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa SMP Negeri 4 Batu.......................................................184
4. Faktor yang Mendukung dan Menghambat Strategi Pengelolaan
Kelas dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 4 Batu..................187
BAB VI PENUTUP...........................................................................................191
A. Kesimpulan ....................................................................................191
B. Saran ..............................................................................................194
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
-
16
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
I. Sarana dan Prasarana SMP Negeri 4 Batu .............................................. 120
II. Jumlah Siswa Menurut Umur dan Jenis Kelamin.................................... 123
III. Program Pengembangan Diri .................................................................. 124
IV. Tanggapan siswa tentang guru PAI dalam menyikapi siswa yang
berbuat onar atau hal-hal yang mengganggu berlangsungnya
pembelajaran PAI.................................................................................... I26
V. Tanggapan siswa tentang terciptanya suasana kerjasama dalam
kelompok belajar siswa mata pelajaran PAI............................................. 127
VI. Tanggapan siswa tentang sarana dan prasarana belajar disekolah............. 138
VII. Tanggapan siswa tentang guru PAI dalam berbicara/bertukar pendapat
terhadap permasalahan siswa................................................................... 149
VIII. Tanggapan siswa tentang terjalinnya persahabatan atau keakraban
dengan teman-temannya.......................................................................... 150
IX. siswa tentang guru PAI dalam menyikapi siswa
yang tidak mengerjakan tugas rumah (PR) pelajaran agama Islam........... 151
X. Tanggapan siswa tentang semangatnya dan sikap senangnya
dalam mengikuti pembelajaran PAI......................................................... 154
XI. Tanggapan siswa tentang partisipasinya aktif dalam pembelajaran PAI ... 154
XII. Tanggapan siswa tentang tingkat pengetahuan dan ketekunan
mengamalkannya terhadap ajaran agama Islam ....................................... 162
-
17
XIII. Tanggapan siswa tentang kemampuannya dalam mempraktekkan atau
melakukan setiap hari ajaran agama Islam yang telah dipelajari............... 162
XIV. Tanggapan siswa tentang semangatnya dalam mengikuti kegiatan
keagamaan di sekolah.............................................................................. 165
XV. Tanggapan siswa tentang keinginannya (cita-cita) memiliki ....................
pengetahuan agama Islam yang tinggi ..................................................... 167
XVI. Tanggapan siswa tentang semangatnya dalam mengikuti kegiatan
keagamaan di sekolah.............................................................................. 169
XVII. Tanggapan siswa tentang konsentrasinya dalam mengikuti
pembelajaran PAI.................................................................................... 170
XVIII. Tanggapan siswa tentang semangatnya dan sikap senangnya
dalam mengikuti pembelajaran PAI......................................................... 170
XIX. Tanggapan siswa tentang keinginannya (cita-cita) memiliki
pengetahuan agama Islam yang tinggi ..................................................... 170
XX. Tanggapan siswa tentang partisipasinya aktif dalam pembelajaran
Pendidikan Agam Islam .......................................................................... 171
-
18
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Instrumen Penelitian
Lampiran 2 : Daftar Ceklis Perangkat Pembelajaran
Lampiran 3 : Jadwal Mata Pelajaran SMP Negeri 4 Batu
Lampiran 4 : Contoh Perangkat Pembelajaran
Lampiran 5 : Contoh Jurnal Mengajar, Hasil Penilaian per Kompetensi Dasar,
Rekapitulasi Nilai Rapor SMP Negeri 4 Batu
Lampiran 6 : Program Sekolah SMP Negeri 4 Batu Tahun Pelajaran 2008-2009,
Rencana Program dan Jadwal Kegiatan Sekolah, Pembagian Tugas
Guru, Tata Tertib Guru, Buku Tata Tertib Siswa
Lampiran 7 : Contoh Susunan Panitia Kegiatan Qurban OSIS SMP Negeri 4
Batu, Contoh Jadwal Sholat Dhuha, Denah SMP Negeri 4 Batu,
Contoh Doa Awal dan Akhir Pelajaran
Lampiran 8 : Dokumentasi Penelitian
Lampiran 9 : Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 10 : Surat Keterangan Penelitian dari SMP Negeri 4 Batu
Lampiran 11 : Bukti Konsultasi
-
19
ABSTRAK
Azizah, Nur. 2009. (Strategi Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 4 Batu). Skripsi, Program Pendidikan Agama Islam, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang. Dosen Pembimbing: Dr. Hj. Sutiah, M.Pd.
Kata kunci : strategi pengelolaan kelas, pembelajaran PAI, prestasi belajar.
Strategi pengelolaan kelas adalah pola/siasat, yang menggambarkan langkah-langkah yang digunakan guru dalam menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas agar tetap kondusif, sehingga siswa dapat belajar optimal, aktif, dan menyenangkan dengan efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran PAI dapat diukur dari prestasi kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Pembelajaran PAI di sekolah umum memiliki aspek-aspek materi yang luas dengan hanya terjadwal 2 jam mata pelajaran. Sementara itu, dalam proses pembelajaran PAI di kelas sering ditemui kesulitan belajar siswa, kurang konsentrasi, motivasi menurun, bahkan tingkah laku siswa yang mengganggu proses pembelajaran. Sehingga hal ini akan berpengaruh bagi keberhasilan tujuan pembelajaran PAI. Disinilah pentingnya guru mengelola kelasnya dengan baik. Pada permasalahan di SMP Negeri 4 Batu ini, maka dilakukan penelitian dengan rumusan permasalahan; Apa masalah-masalah pengelolaan kelas yang dihadapi guru PAI di SMP Negeri 4 Batu. Bagaimana pelaksanaan, serta dampak, faktor-faktor yang mendukung dan menghambat strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran PAI untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Negeri 4 Batu. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan membahas permasalahan tersebut.
Penelitian ini, menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisa fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Beberapa deskripsi digunakan untuk menemukan prinsip-prinsip penjelasan yang mengarah pada penyimpulan. Jenis penelitian ini merupakan studi kasus. Metode pengumpulkan data yang digunakan observasi, interview, dokumentasi, dan kuesioner. Sedangkan tehnik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif yang ditunjang dengan teknik persentase:
P = %100xNF
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah Induvidu dan kelompok dalam pengelolaan kelas yang dihadapi guru PAI SMP Negeri 4 Batu adalah siswa mengganggu temannya, siswa belum percaya diri dalam mengeksipresikan dirinya di kelas, siswa suka izin keluar kelas pada saat pelajaran, ketidakkompakan dalam kelompok belajar. Guru tetap menanggapinya dengan positif. Pelaksanaan strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran PAI untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Negeri 4 Batu yang telah ditempuh
-
20
yaitu: Manajemen administratif kelas, sudah diselesaikan dengan baik oleh guru PAI, yang didukung semua guru, OSIS, kurikulum dan perangkat kelas. Manajemen operatif kelas, mengalami kekurangan pada perbekalan kelas, pembinaan personal kelas, kepemimpinan guru/wali kelas, pembelajaran PAI kurang dukungan maksimal dari guru-guru lain di sekolah. Penataan ruang kelas, dalam sudah memadai, Namun siswa yang duduk di belakang sedikit sulit berinteraksi dengan guru, karena bangku masih formasi tradisional, pembelajaran variasi kelompok dilaksanakan di ruang multimedia. Almari pun belum memadai. Pengelolaan perilaku siswa, dilakukan dengan pembentukan sikap dan perilaku siswa melalui tata tertib sekolah, mengimplementasikan norma yang berlaku dimasyarakat di sekolah, menciptakan suasana positif di kelas dengan memberi perhatian. Sedangkan untuk mempertahankan kelas tetap kondusif dalam pembelajaran PAI, guru menggunakan dua pendekatan dalam mengatasi satu masalah yang timbul. Penerapan strategi pembelajaran, belum memperhatikan keterampilan-keterampilan dalam penerapan strategi pembelajaran dan adanya ketidaktepatan siklus pembelajaran. Sehingga guru mengubah strategi sesuai dengan beban materi dan waktu. Pendekatan pembelajaran yang hanya sering digunakan adalah learning community, tanya jawab interaktif dan ceramah dengan membawa siswa untuk menemukan sendiri apa yang harus ia pelajari. Dampak langsung strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran PAI untuk meningkatkan prestasi kognitif siswa SMP Negeri 4 Batu adalah terdapat peningkatan, terbukti pada hasil prestasi, rata-rata siswa telah mencapai lebih dari KKM, Sedangkan prestasi psikomotorik, siswa belum maksimal mengamalkan materi yang dipelajarinya. Dampak pengiringnya berupa prestasi afektif, secara tidak langsung strategi pengelolaan kelas masih diusahakan dengan maksimal untuk memberikan dampak terhadap siswa agar sanggup mengaplikasikan materi-materi agama Islam yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga guru berusaha dengan pembiasaan melalui pengembangan diri keagamaan di sekolah. Faktor yang mendukung strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran PAI untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Negeri 4 Batu adalah penerapan tata tertib sekolah. Visi, misi sekolah, dan tujuan pembelajaran yang berdasarkan ketaqwaan dan akhlaq. Strategi pembelajaran yang interaktif. Musholla sebagai sarana tempat ibadah dan belajar. Program pembiasaan beribadah. Keinginan siswa untuk memiliki pengetahuan agama Islam. Sedangkan faktor yang menghambat adalah: kurangnya dukungan orang tua terhadap peningkatan kualitas agama anak. Kurangnya ruang dan media pembelajaran dalam mempraktikkan materi PAI. Semangat, ketanggapan belajar, konsentrasi, dan keaktifan siswa dalam pembelajaran PAI kurang maksimal. siswa tidak memiliki buku tunjangan PAI. Kurangnya percaya diri siswa pada waktu pembelajaran PAI. Penulis menyarankan kepada guru PAI dan warga sekolah agar ikut mendukung kompak, dalam peningkatan prestasi, khususnya prestasi afektif. Dalam meningkatkan prestasi belajar PAI dengan strategi mengelola kelas tidak lepas dari faktor pendukung dan penghambat. Setiap pelaksanaan program kerja, hendaknya faktor pendukung diikembangkan dengan maksimal, sehingga potensi pendukungnya muncul lebih baik lagi. Sedangkan faktor penghambat hendaknya dievaluasi dan dicarikan solusinya untuk meminimalisasi kekurangan yang ada.
-
21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah mempunyai peran sebagai lembaga pendidikan yang
mengembangkan potensi-potensi siswa yang manusiawi, agar mampu
menjalani tugas-tugas dalam kehidupan, baik secara individual maupun sosial.
Sekolah sebagai suatu organisasi kerja yang terdiri dari beberapa kelas. Setiap
kelas mempunyai perjenjangan sendiri. Menurut Hadari Nawawi menegaskan
bahwa sekolah dan kelas diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam mendidik siswa, yang tidak harus didewasakan dari aspek
intelektualnya saja, akan tetapi dalam aspek kepribadiannya.1
Sebagai calon penerus bangsa, siswa dalam dunia pendidikan lebih
ditekankan pada upaya membangkitkan semangat belajar yang tinggi.
Kemauan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan
masyarakat dan bangsa perlu lebih ditanamkan lagi kepada mereka. Hal ini
merupakan salah satu tantangan guru di dunia pendidikan. Para guru
diharapkan dan harus mampu menciptakan pembelajaran dengan efektif,
menyenangkan, tercipta suasana dan iklim pembelajaran yang kondusif,
terdapat interaksi balajar-mengajar yang bagus, sehingga keberhasilan belajar
dan prestasi dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran.
1 Hadari Nawawi, Organisasi Sekolah dan Pengelolaaan Kelas sebagai Lembaga Pendidikan,
(Jakarta: Haji Masagung, 1989), hlm. 117.
-
22
Salah satu unsur penting dari proses kependidikan adalah pendidik. Di
pundak pendidik terdapat tanggung jawab yang amat besar dalam upaya
mengantarkan peserta didik ke arah tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Hal
ini disebabkan pendidikan merupakan culture transition yang bersifat dinamis
ke arah suatu perubahan secara kontinyu, sabagai sarana vital bagi
membangun kebudayaan dan peradaban umat manusia. Dalam hal ini,
pendidik bertanggung jawab memenuhi kebutuhan peserta didik, baik
spiritual, intelektual, moral estetika maupun kebutuhan fisik peserta didik.2
Dalam kehidupan sekolah sering dijumpai guru-guru yang dapat
dikatakan kurang berhasil dalam mengajar. Indikator belum berhasilnya guru
adalah prestasi belajar yang rendah, tidak sesuai dengan standar atau batas
ukuran yang ditentukan. Kegagalan guru ini mungkin bukan hanya kurang
menguasai materi bidang studinya, tetapi karena mereka tidak tahu atau belum
mampu mengelola kelas.
Pembaharuan pendidikan yang mulai digalakkan beberapa puluh tahun
yang lalu menyebabkan timbulnya usaha-usaha pemikiran diberbagai bidang
pendidikan, seperti pembaharuan kurikulum, pembaharuan metode mengajar,
pembaharuan administrasi pendidikan, pembaharuan media pendidikan,
pembaharuan sistem supervisi dan sebagainya. Adanya pembaharuan ini telah
menimbulkan perubahan bahan ukuran baik-buruk perihal kegiatan guru,
kegiatan siswa, suasana kelas dan sebagainya.3
2 Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 41.
3 Suharsimi Arikunto, Pengelolaan kelas dan Siswa, Sebuah Pendekatan Evaluatif, (Jakarta:
Rajawali, 1992), hlm. 2.
-
23
Pada tahun 2002 pemerintah merancang Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) guna memacu akselerasi peningkatan mutu dalam
pendidikan. Kemudian pada tahun 2006 Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) mengalami penyempurnaan. Kurikulum ini dibuat dengan konsep
kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, keadaan sosial budaya
masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik, namun disamping itu
tetap mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.4
Pembaharuan dunia pendidikan saat ini memberikan pengaruh besar
terhadap persiapan dan cara mengajar seorang guru serta mempengaruhi
persiapan dan kondisi belajar siswa di kelas, Metode mengajar yang berbeda
memberikan pengaruh terhadap suasana belajar di dalam kelas. Oleh karena
itu guru perlu terampil dalam mengelola kelas.
Tindakan pengelolaan kelas adalah tindakan yang menunjuk kepada
kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang
optimal bagi terjadinya proses belajar.5
Manajemen kelas merupakan bagian dari pengelolaan sekolah yang
ikut menentukan mutu pendidikan. Kemampuan seorang guru dalam
pengelolaan kelas, memiliki peranan yang sangat sentral, baik sebagai
perencana, pelaksana, maupun evaluator pembelajaran. Hal ini harus dipahami
bahwa pendukung utama tercapainya tujuan pembelajaran sebagai media
4 Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006),
hlm. 8. 5 Ahmad Rohani H.M. dan Abu Ahmadi, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 1991), hlm. 117.
-
24
pertemuan segala komponen pendidikan. Pengelolaan kelas merupakan tugas
utama guru dan wali kelas dalam menciptakan suasana kelas yang
memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran semaksimal mungkin,
meningkatkan, memperbaiki belajar siswa sehingga tetap tertarik terlibat
dalam kegiatan belajar mengajar dan lebih mudah dalam menerima pelajaran,
Keberhasilan pengajaran dalam arti tercapainya tujuan-tujuan
pengajaran sangat tergantung pada kemampuan mengatur kelas yang dapat
menciptakan situasi yang memungkinkan anak didik dapat belajar, sehingga
merupakan titik awal keberhasilan pengajaran. Siswa dapat belajar dengan
baik dalam suasana yang wajar, tanpa tekanan dalam kondisi yang
merangsang untuk belajar. Untuk menciptakan suasana yang dapat
menumbuhkan gairah belajar, meningkatkan prestasi belajar siswa, dan lebih
memungkinkan guru memberikan bimbingan dan bantuan terhadap siswa
dalam belajar, maka diperlukan pengorganisasian kelas yang memadai.6
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar maupun di
Sekolah Menengah memiliki tujuan dan fungsi berbeda dari setiap komponen
materi yang dipelajari oleh siswa. Guru pendidikan agama Islam harus mampu
memilih strategi yang tepat untuk pembelajaran dan mampu mengelola kelas
dalam proses pembelajaran di sekolah, sehingga prestasi yang dihasilkan
memungkinkan dapat membantu siswa dalam mencapai suatu kemudahan,
kecepatan mencapai kebiasaan, dan kesenangan murid dalam mempelajari
Islam untuk dijadikan pedoman dan petunjuk hidup dalam kehidupan siswa.
6 Cony Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta: Gramedia, 1990), hlm. 63.
-
25
Prestasi ini tidak hanya terlihat dalam lingkungan sekolah saja, tetapi juga
teraplikasikan dalam kehidupan sehari-hari siswa.
Aktivitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas yang hanya
terjadwal dengan dua jam mata pelajaran setiap minggunya pada sekolah
umum SMP Negeri 04 Batu (Sekolah Menengah Pertama), memiliki nilai
kebutuhan yang tinggi bagi siswa. Dengan waktu sangat minim dan komponen
materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang bermacam-macam tujuan dan
fungsinya, maka dibuatlah perencanaan pembelajaran dengan matang agar
proses pembelajaran berlangsung secara efektif dan menyenangkan.
Namun dalam proses belajar mengajar di kelas sering ditemui sikap
atau tingkah laku siswa yang dapat mengganggu selama kegiatan
pembelajaran berlangsung. Hal ini dikhawatirkan dapat mempengaruhi
keberhasilan proses pembelajaran dan prestasi belajar siswa. Untuk mencegah
timbulnya tingkah laku-tingkah laku siswa yang mengganggu jalannya
kegiatan belajar mengajar, guru berusaha mendayagunakan potensi kelas,
memfokuskan perhatian kepada peserta didik, memahami mereka secara
individu dan memberi pelayanan-pelayanan tertentu yang merupakan wujud
dukungan dari warga sekolah. Upaya-upaya yang dilakukan ini merupakan
usaha dalam menciptakan kondisi belajar yang kondusif, optimal dan
menyenangkan agar proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan
efisien, sehingga tujuan pembelajaran prestasi dapat dicapai dengan maksimal.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, penulis tertarik untuk
meneliti lebih lanjut tentang realisasi strategi pengelolaan kelas dan faktor-
-
26
faktor pendukung dan penghambatnya serta, dampak dari strategi pengelolaan
tersebut terhadap prestasi yang dicapai siswa. Untuk itu, penelitian ini diberi
judul: "STRATEGI PENGELOLAAN KELAS DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 04
BATU".
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, dapat dirumuskan pokok
permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Apa masalah-masalah pengelolaan kelas yang dihadapi guru Pendidikan
Agama Islam di SMP Negeri 4 Batu?
2. Bagaimana pelaksanaan strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMP
Negeri 4 Batu?
3. Bagaimana dampak strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMP
Negeri 4 Batu?
4. Apa faktor-faktor yang menghambat dan mendukung strategi pengelolaan
kelas dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa SMP Negeri 4 Batu?
-
27
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan penelitian
ini adalah:
a. Mendeskripsikan masalah-masalah pengelolaan kelas yang dihadapi
guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 4 Batu ?
b. Mendeskripsikan pelaksanaan strategi pengelolaan kelas dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa SMP Negeri 4 Batu.
c. Mendeskripsikan dampak strategi pengelolaan kelas dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa SMP Negeri 4 Batu.
d. Mendeskripsikan faktor-faktor yang menghambat dan mendukung
strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Islam untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Negeri 4 Batu.
2. Manfaat
a. Secara teoritis hasil penelitian ini, bermanfaat sebagai bahan masukan
konstruktif untuk memperluas pengetahuan tentang strategi
pengelolaan kelas serta sebagai acuan untuk meningkatkan prestasi
belajar melalui strategi pengelolaan kelas.
b. Secara praktis hasil penelitian, bermanfaat sebagai pengalaman dan
acuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dengan melalui
-
28
strategi pengelolaan kelas, sehingga pembelajaran Pendidikan Agama
Islam berjalan dengan efektif dan efisien
D. Penegasan Istilah dan Ruang Lingkup Penelitian
Untuk menghindari kesalahpahaman pengertian tentang arti yang
terkandung dalam penelitian, maka diperlukan penjelasan beberapa istilah
yang terdapat dalam pembahasan:
a. Strategi Pengelolaan kelas
Strategi pengelolaan kelas dapat didefinisikan "pola siasat, teknik, yang
menggambarkan langkah-langkah yang digunakan guru dalam
menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas tetap kondusif, agar
siswa dapat belajar optimal, aktif, dan menyenangkan secara efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran.
b. Pembelajaran
Upaya membelajarkan siswa melalui kegiatan memilih, menetapkan dan
mengembangkan metode pembelajaran yang optimal untuk mencapai hasil
yang diinginkan berdasarkan kondisi pembelajaran yang ada.7
c. Pendidikan Agama Islam
Suatu upaya membuat peserta didik dapat belajar, butuh belajar, terdorong
belajar, mau belajar, dan tertarik untuk terus menerus mempelajari agama
Islam, baik untuk kepentingan mengetahui bagaimana cara beragama yang
benar, maupun belajar Islam sebagai pengetahuan.8
7 Sutiah, Buku Ajar Teori Belajar dan Pembelajaran, (Malang: Universitas Negeri Malang,
2003), hlm. 8. 8 Muhaimin, Sutiah dan Nur Ali, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Pengefektifan
Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Bandung: Rosdakarya, 2004), hlm.183.
-
29
d. Prestasi Belajar PAI
Hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan
dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.9
Adapun yang dimaksud dengan strategi pengelolaan kelas dalam
penelitian ini adalah pelaksanaan langkah-langkah yang digunakan guru
Pendidikan Agama Islam dalam pembelajaran PAI dalam menciptakan kondisi
kelas tetap kondusif dan mempertahankan kondisi itu ketika timbul masalah
dengan cara pendekatan-pendekatan yang profesional, sehingga siswa balajar
optimal, aktif dan menyenangkan secara efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Dengan diterapkannya strategi pengelolaan kelas
diharapkan dapat memberi dampak positif terhadap prestasi belajar agama
Islam siswa, baik berupa pengetahuan, keterampilan, maupun sikap siswa
tentang apa yang telah dipelajarinya. Sedangk$an yang dimaksudkan dengan
faktor yang mendukung dan menghambat strategi pengelolaan kelas
merupakan hal-hal yang ditemukan dapat mendukung dan menghambat dari
pelaksanaan strategi pengelolaan kelas.
E. Pembatasan Ruang Lingkup Penelitian
1. Kajian pertama dalam penelitian ini tentang masalah-masalah pengelolaan
kelas yang dihadapi guru, hanya dibatasi tentang masalah-masalah yang
dihadapi guru di kelas maupun di sekolah pada umumnya.
2. Kajian pokok dalam penelitian ini hanya dibatasi pada pelaksanaan
strategi pengelolaan kelas dalam meningkatkan prestasi belajar siswa
9 Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha
Nasional, 1994)
-
30
dalam pelajaran PAI di SMP Negeri 4 Batu. Kajian yang diteliti dalam hal
ini adalah pelaksanaan strategi pengelolaan kelas yang dilakukan oleh
guru terhadap siswanya agar pembelajaran berlangsung efektif, siswa aktif
dan semangat mengikuti proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
3. Kajian pokok tersebut, juga akan diteliti tentang dampak strategi
pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru terhadap siswanya yang
diketahui melalui hasil tes atau rapor. Dampak tersebut dibatasi pada
dampak langsung yang berimplikasi pada prestasi kognitif dan
psikomotorik (pengetahuan dan keterampilan), dan dampak pengiring
yang berimplikasi pada prestasi afektif (sikap atau nilai).
4. Sasaran ketiga yang akan diteliti adalah faktor-faktor yang mendukung
dan menghambat strategi pengelolaan kelas dalam meningkatkan prestasi
belajar pada pembelajaran PAI. Kajian ini dibatasi pada pelaksanaan
strategi pengelolaan kelas yang akan ditemukan segala hal yang
mendukung dan menghambat proses pembelajaran PAI di kelas.
F. Sistematika Pembahasan
Penulisan skripsi ini terdiri dari 6 bab yang masing-masing bab terdiri
dari beberapa sub bab. Adapun sistematika pembahasannya sebagai berikut:
Bab I. Pendahuluan. Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penegasan istilah dan ruang
lingkup penelitian, pembatasan ruang lingkup penelitian, dan sistematika
pembahasan.
-
31
Bab II. Kajian Teori. Dalam bab ini dibahas tentang pertama, kajian
tentang strategi pengelolaan kelas yang meliputi pengertian strategi
pengelolaan kelas, masalah pengelolaan kelas, tujuan dan fungsi pengelolaan
kelas, dan prinsip-prinsip pengelolaan kelas, macam-macam pengelolaan
kelas. Kedua, kajian tentang pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP
yang meliputi: pengertian pembelajaran pendidikan agama Islam, tujuan dan
fungsi Pendidikan Agama Islam, serta karakteristik pembelajaran Pendidikan
Agama Islam di SMP. Ketiga, tentang prestasi belajar yang meliputi:
pengertian prestasi belajar, sistem penilaian prestasi belajar, prestasi belajar
Pendidikan Agama Islam di SMP dan penilaian prestasi belajar Pendidikan
Agama Islam di SMP. Keempat: kajian tentang masalah-masalah pengelolaan
kelas yang dihadapi guru Pendidikan Agama Islam, pelaksanaan strategi
pengelolaan kelas dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa, dampak strategi pengelolaan kelas dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan prestasi belajar
siswa, faktor-faktor yang mendukung dan menghambat strategi pengelolaan
kelas dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa.
Bab III. Metodologi Penelitian. Dalam bab ini diuraikan tentang jenis
metodologi penelitian yang meliputi: pendekatan penelitian, jenis penelitian,
kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, metode pengumpulan data,
teknik analisis data, pengecekan keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian
-
32
Bab IV. Hasil Penelitian. Dalam bab ini diuraikan tentang data dan
temuan yang diperoleh dengan menggunakan metode dan prosedur yang
diuraikan dalam bab III yang terdiri dari deskripsi data dari hasil pengamatan,
wawancara, dokumentasi, dan angket, dan dilanjutkan dengan hasil analisis
data.
Bab V. Pembahasan Hasil Penelitian. Pembahasan terhadap temuan
temuan dalam penelitian yang diuraikan di bab IV dengan menunjukkan
tujuan penelitian yang dicapai, menafsirkan data temuan penting yang dicapai,
menintegrasikan penemuan penelitian pada temuan pengetahuan yang telah
ada, menjelaskan implikai-implikasi lain dari hasil penelitian, yang mana
merupakan jawaban rumusan permasalahan dalam bab I.
Bab VI. Penutup. Bab ini memuat kesimpulan dan saran
-
33
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Strategi Pengelolaan Kelas
1. Pengertian Strategi Pengelolaan kelas
Secara bahasa, strategi bisa diartikan sebagai siasat, kiat,trik,
atau cara. Sedang secara umum strategi ialah suatu garis besar haluan
dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. 10
Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai perencanaan
yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Sedangkan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah
disusun tercapai secara optimal adalah dinamakan dengan metode. Strategi
menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan
metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi.11
Strategi juga dapat diartikan istilah, teknik dan taktik mengajar.
Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode. Taktik adalah gaya seseorang dalam
melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu. Sedangkan mengenai
bagaimana menjalankan strategi, dapat ditetapkan berbagai metode
pembelajaran. Dalam upaya menjalankan metode pembelajaran guru dapat
10 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: PT.
Refika Aditama, 2007), hlm. 3. 11
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 126.
-
34
menentukan tehnik yang dianggapnya relevan dengan metode, dan
penggunaan tehnik guru memiliki taktik yang mungkin berbeda antara
guru yang satu dengan guru yang lain.12
Mengacu pada konteks belajar mengajar bahwa strategi dalam
penelitian ini adalah tehnik atau siasat yang digunakan guru dan
diperagakan oleh guru dan siswa dalam berbagai peristiwa pembelajaran
untuk mewujudkan tujuan pembelajaran agar lebih efektif dan efisien.
Sedangkan pengelolaan kelas terdiri dari dua kata yaitu
pengelolaan dan kelas. Pengelolaan merupakan terjamahan dari kata
management. Dalam kamus umum bahasa Indonesia disebutkan bahwa
pengelolaan adalah penyelenggaraan atau pengurusan agar sesuatu yang
dikelola dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien.13
Sedangkan Drs. Winarno Hamiseno mengemukakan pengelolaan
adalah substantifa dari mengelola. Sedangkan mengelola berarti tindakan
yang dimulai dari penyusunan data, merencana, mengorganisasikan,
melaksanakan sampai dengan pengawasan dan penilaian. Sehingga
pengelolaan menghasilkan sesuatu, dan sesuatu itu dapat merupakan
sumber penyempurnaan dan peningkatan pengelolaan selanjutnya.14
Dengan demikian pengelolaan dapat diartikan bahwa kemampuan
atau keterampilan seseorang dalam melakukan tindakan-tindakan melalui
proses kegiatan-kegiatan orang lain dalam rangka meraih suatu pencapaian
12 Ibid., hlm. 128.
13 Suharsimi Arikunto, Op.Cit., hlm. 7.
14 Ibid., hlm. 7.
-
35
hasil yang dapat berfungsi sebagai sumber penyempurnaan dan
peningkatan keterampilan selanjutnya.
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto kelas adalah sekelompok
siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari
guru yang sama pula. Dalam hal ini tidak terkait pengertian ruangan
kelas.15 Pandangan beliau dalam pengertian pengajaran, kelas bukan
wujud ruangan, tetapi sekelompok peserta didik yang sedang belajar,
meskipun peristiwa itu terjadi di ditempat lain, dimana siswa sedang
berkerumun belajar tentang hal yang sama, dari fasilitator yang sama.
Untuk memahami tentang pengelolaan kelas secara mendalam
maka akan dikemukakan beberapa pendapat dari para ahli diantaranya:
a. Hadari Nawawi
Kegiatan manajemen atau pengelolaan kelas dapat diartikan sebagai
kemampuan guru atau wali kelas dalam mendayagunakan potensi kelas
berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap
personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah,
sehingga waktu dan dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara
efisien untuk melakukan kegiatan kelas yang berkaitan dengan
kurikulum dan perkembangan murid.16
15 Suharsimi Arikunto, Suhadjono, dan Supardi, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2007), hlm. 3. 16
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), hlm. 177.
-
36
b. Syaiful Bahri Djamarah
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila
terjadi gangguan dalam proses belajar mangajar.17
c. Burhanuddin
Pengelolaan kelas merupakan proses upaya yang dilakukan guru untuk
menciptakan dan memelihara kondisi yang kondusif dan optimal bagi
terselenggaranya kegiatan pembelajaran secara efektif dan efisien.18
Dari beberapa pengertian strategi dan pengelolalaan kelas, maka
strategi pengelolaan kelas dapat didefinisikan "pola siasat, tehnik, atau
langkah-langkah yang digunakan guru dalam menciptakan dan
mempertahankan kondisi kelas tetap kondusif, agar siswa dapat belajar
optimal, aktif, dan menyenangkan dengan efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
2. Masalah Pengelolaan Kelas
a. Pada aspek fisik
Bentuk pelanggaran disiplin yang bersifat individual, yaitu:19
1) Tingkah laku menarik perhatian
Siswa mencari kesempatan pada waktu yang tepat untuk
melakukan perbuatan yang dianggapnya dapat menarik perhatian
orang lain. Sehingga diberi bantuan ekstra.
17 Ibid., hlm. 173.
18 Burhanuddinn dkk., Manajemen Pendidikan, (Malang: Universitas Negeri Malang, 2003),
hlm. 44. 19
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Op.Cit.., hlm 201.
-
37
2) Tingkah laku mencari kekuasaan
Siswa berperilaku yang dapat menguasai orang lain seperti
mendebat, marah, dan selalu lupa pada peraturan kelas yang
disepakati sebelumnya.
3) Tingkah laku membalas dendam
Siswa yang berperilaku seperti ini biasanya merasa lebih kuat,
misalnya mengancam, menendang, dan sebagainya.
4) Peragaan ketidakmampuan.
Siswa biasanya sangat apatis terhadap pekerjaan apapun.
b. Masalah pada aspek non fisik
Masalah kelompok dalam pengelolaan kelas menurut Lois V.
Johnson dan Marry A. Bany adalah:20
1) Kelas kurang kohesif. Misalnya perbedaan jenis kelamin, suku, dan
tingkatan sosio-ekonomi, dan sebagainya.
2) Kelas mereaksi negatif terhadap salah seorang anggotanya.
Misalnya mengejek kelas yang dalam pengajaran Seni Suara
menyanyi dengan suara sumbang
3) Membesarkan hati anggota kelas yang justru melanggar norma
kelompok, misalnya pemberian semangat kepada badut kelas.
4) Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari tugas
yang tengah digarap.
20 Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka cipta, 2004),
hlm. 119
-
38
5) Semangat kerja rendah. Misalnya aksi protes kepada guru karena
menganggap tugas yang diberikan kurang adil.
6) Kelas kurang mampu menyesuaikan diri dengan keadaan baru.
Misalnya guru kelas terpaksa diganti sementara oleh guru lain.
Masalah pengelolaan kelas aspek fisik biasanya cenderung tidak
menjadi sesuatu berkepanjangan. Tetapi aspek nonfisik seringkali menjadi
masalah serius. Namun masalah tersebut tetap harus ditangani secara baik.
Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu
mengatur anak didik dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam
suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran. Selain itu
hubungan interpersonal yang baik antara guru dengan anak didik, dan
antara anak didik merupakan syarat keberhasilan pengelolaan kelas.21
3. Tujuan dan Fungsi Pengelolaan Kelas
Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam
tujuan pendidikan. Secara umum tujuan pengelolaan kelas menurut
Sudirman N. adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan
belajar siswa dalam lingkungan social, emosional, dan intelektual dalam
kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan
bekerja, terciptanya suasana social yang memberikan kepuasan, suasana
disiplin, perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi
pada siswa.22
21 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Op.Cit., hlm. 174.
22Ibid., hlm. 178.
-
39
Tujuan diadakannya pengelolaan kelas menurut Suharsimi
Arikunto adalah agar setiap anak di kelas itu dapat bekerja tertib sehingga
tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien, sebagai indikator dari
sebuah kelas yang tertib adalah:23
a. Setiap anak terus bekerja, tidak macet, artinya tidak ada anak yang
berhenti karena tidak tahu akan tugas yang diberikan padanya
b. Setiap anak harus melakukan pekerjaan tanpa mrmbuang waktu,
artinya tiap anak akan bekerja secepatnya agar lekas menyelesaikan
tugas yang diberikan kepadanya.
Dari pengertian diatas dikemukakan bahwa pengelolaan kelas
berkaitan erat dengan pengaturan kelas dan tujuan pembelajaran. Hal ini
merupakan tugas guru untuk menciptakan suasana yang dapat
menimbulkan gairah belajar, meningkatkan prestasi belajar siswa,
meningkatkan mutu pembelajaran dan lebih memungkinkan guru
memberikan bimbingan terhadap siswa dalam belajar, sehingga diperlukan
pengorganisasian kelas yang memadai.
Sedangkan fungsi pengelolaan kelas adalah proses membuat
perubahan-perubahan dalam organisasi kelas, sehingga individu-individu
mau bekerja sama dan mengembangan kontrol mereka sendiri.24 Siswa
harus mampu memimpin kelasnya sendiri sebagai kontrol dalam belajar
mereka. Kerja sama dalam kelas akan tampak dengan adanya kekompakan
untuk semangat belajar.
23 Suharsimi Arikunto, Op.Cit., hlm. 68.
24 Made Pidarta, Pengelolaan Kelas, (Surabaya: Usaha Nasional, 1970), hlm. 21.
-
40
4. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Kelas
Secara umum factor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas
dibagi menjadi dua golongan, yaitu: factor intern siswa dan factor ekstern
siswa. Factor intern siswa berhubungan dengan masalah emosi, pikiran
dan perilaku siswa. Sedangkan factor ekstern siswa terkait dengan masalah
suasana lingkungan belajar, penempatan siswa, pengelompokan siswa,
jumlah siswa dan sebagainya.25
Oleh karena itu, untuk memperkecil masalah gangguan dalam
pengelolaan kelas, perlu dikuasai oleh guru prinsip-prinsip pengelolaan
kelas, yang meliputi:26
a. Hangat dan Antusias
Guru yang hangat dan akrab dengan anak didik selalu menunjukkan
antusias pada tugasnya atau pada aktivitasnya akan berhasil dalam
mengimplementasikan pengelolaan kelas
b. Tantangan
Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja atau bahan-bahan yang
menantang akan meningkatkan gairah anak didik untuk belajar
sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang
menyimpang, selanjutnya akan menambah menarik parrhatian anak
didik dan dapat mengendalikan gairah belajar peserta didik
25 Ibid.
26 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Op.Cit., hlm. 185.
-
41
c. Bervariasi
Penggunaan alat atau media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara
guru dan anak didik akan mengurangi munculnya gangguan,
meningkatkan perhatian anak didik. Kevariasian dalam
penggunaannya merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas
yang efektif dan menghindari kejenuhan.
d. Keluwesan
Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya
dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguan anak didk serta
menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif. keluwesan
pengajaran dapat mencegah munculnya gangguan seperti keributan,
tidak ada perhatian, tidak mengerjakan tugas dan sebagainya.
e. Penekanan pada hal-hal yang positif
Penekanan yang dilakukan guru tarhadap tingkahlaku anak didik yang
positif dari pada mengomeli tingkah laku yang negative.penekanan
tersebut dapat dilakukan dengan pemberian penguatan positif, dn
kesadaran guru untuk menghindari kesalahan yang dapat mengganggu
jalannya proses belajar mengajar.
f. Penanaman disiplin diri
Anak didik dapat mengembangkan disiplin diri sendiri. Oleh karena
itu, guru selalu mendorong anak didik untuk melaksanakan disiplin diri
sendiri dan guru menjadi teladan mengenai pengendalian diri dan
pelaksanaan tanggung jawab.
-
42
Keakraban guru, pola interaksi, cara kerja yang menantang,
kevariasian dalam pembelajaran, keluwesan tingkah laku guru untuk
mengubah strategi mengajarnya, penekanan guru tarhadap tingkah laku
siswa yang positif, dan keteladanan guru merupakan modal awal dalam
penanaman disiplin diri pada siswa yang dapat mengurangi kemungkinan
munculnya tingkah laku yang menyimpang, dan menambah menarik
perhatian anak didik, Prinsip-prinsip pengelolaan kelas ini merupakan
konsep-konsep yang harus diterapkan dalam proses belajar mengajar.
5. Macam-Macam Pengelolaan Kelas
Sistem pendidikan, pengajaran, dan pembelajaran dimasa kini dan
masa akan datang semakin kompleks. Kompleksitas itu menghendaki
guru-guru perlu memiliki suatu wawasan tentang bagaimana mengelola
kelas-kelasnya secara lebih efektif. Guru dalam memainkan perannya dan
tugasnya mempunyai responsibilitas untuk menyelenggarakan program-
program instruksional (pengajaran dan pembelajaran) dan menciptakan
lingkungan kelas yang menyenangkan guna memungkinkan setiap siswa
mengembangkan potensi-potensinya secara maksimal
Kelas yang diorganisasi dengan baik dan dikelola secara efektif
dan efisien merupakan fundasi esensial bagi terselenggaranya suatu
program instruksional yang baik dan terciptanya suatu iklim saling
merespek dan memperdulikan antara siswa dan guru. Oleh karena itu
dapat diidentifikasi dengan 5 kunci sebagai komponen yang penting dalam
sebuah kelas yang dikelola dengan baik, yaitu:
-
43
a. Kegiatan Administrasi Manajemen
Kegiatan administrasi pendidikan tidak terlepas dari proses
manajemen. Sebuah kelas sebagai suatu unit kerja yang di dalamnya
bekerja sama sejumlah orang untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu,
dalam mengelola suatu kelas, guru atau wali kelas melakukan tindakan-
tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi,
komunikasi, dan control.
1) Perencanaan kelas
Program umum berupa kurikulum sebagai program umum harus
diterjemahkan menjadi program-program yang kongkrit dengan
mengkaitkannya menurut waktu yang tersedia, yang dapat berbentuk
program tahunan, program semester atau caturwulan, program bulanan,
program mingguan dan bahkan mungkin pula berupa program harian.27
2) Pengorganisasian kelas
Program kelas sebagai rencana kerja untuk mencapai suatu tujuan
harus bersifat realistis dalam arti benar-benar dapat dilaksanakan dan
diwujudkan. Aspek terpenting dalam pengorganisasian ini adalah usaha
dalam menempatkan personal yang tepat pada tempat yang tepat, dengan
memperhatikan kemampuannya, tingkat pendidikannya, masa kerja dan
pengalamannya dan lain-lain.28 Kemudian melengkapinya dengan alat-alat
yang memugkinkan personal tersebut melaksanakan tugas-tugasnya.
27 Hadari Nawawi, Op.Cit., hlm. 130.
28 Ibid., hlm. 131.
-
44
3) Pengarahan
Setelah program dan organisasi disusun, selanjutnya kegiatan
dilaksanakan, yang mana kegiatan ini harus diusahakan untuk tidak
menyimpang dari rencana atau program yang telah disusun. Untuk itu
diperlukan instruksi-instruksi dan petunjuk-petunjuk bahkan bimbingan-
bimbingan agar kegiatan tidak menyimpang dari rel yang seharusnya.
4) Koordinasi kelas
Koordinasi kelas merupakan kegiatan membawa personal,
material, semua fasilitas, teknik-teknik dan tujuan kedalam suatu
hubungan kerja yang harmonis dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Koordinasi kelas dapat diwujudkan dengan menciptakan kerja
sama yang didasari saling pengertian akan tugas dan peran masing-
masing.29 Setiap personal menyampaikan saran, pendapat, dan gagasan
baik dalam bidang kerjanya sendiri maupun bidang kerja orang lain
5) Komunikasi kelas
Komunikasi disalurkan berupa kesediaan menyampaikan
keterangan dan penjelasan yang diperlukan oleh pihak lain sebagai
anggota kelas untuk mewujudkan program kelas. Komunikasi antar
personal di kelas dapat berlangsung secara formal di dalam rapat atau
diskusi-diskusi dan dapat pula diwujudkan secara informal (hubungan
pribadi) dalam setiap kesempatan di dalam dan di luar kelas/sekolah.30
29 Ibid., hlm. 132.
30 Ibid., hlm. 133.
-
45
6) Kontrol kelas
Kontrol dihubungkan dengan program yang disusun, dengan
maksud menilai apakah tujuan telah dicapai atau sampai dimana tujuan
telah diwujudkan. Bentuk konkrit kontrol berupa realisasi jadwal
pelajaran, disiplin guru dan disiplin murid, pelaksanaan tugas murid,
partisipasi setiap personal dalam program kelas. Melalui kontrol dapat
diperoleh data tentang keberhasilan dan ketidaberhasilan setiap kegiatan.31
b. Kegiatan Operatif Manajemen Kelas
Kegiatan manajemen administrasi kelas harus ditunjang dengan
kegiatan manajemen operatif agar seluruh program berlangsung efektif
bagi pencapaian tujuan dan keberhasilan belajar. kegiatan ini meliputi:
1) Tata usaha kelas
Tercakup seluruh kegiatan manajemen administratif kelas dan
manajemen operatif sebagai kegiatan yang berangkai dan dikendalikan
agar seluruhnya tertuju pada tujuan yang sama. Kegiatan tata usaha dapat
berupa menghimpun dan mencatat data murid diantaranya nama, tempat
dan tanggal lahir, data kesehatan dan nilai hasil belajar, hubungan sosial,
mencatat atau membuat buku inventaris kelas, membuat jadwal pelajaran,
mengirim laporan kelas. Untuk itu dibutuhkan berbagai sarana penunjang
seperti buku stambuk, buku laporan pendidikan, dan lain-lain, yang
menyangkut aspek perbekalan dalam kegiatan manajemen operatif.
31 Ibid., hlm. 134.
-
46
2) Perbekalan kelas
Perbekalan kelas merupakan alat bantu yang memungkinkan
program kelas berlangsung secara efekif. Perbekalan kelas dapat berupa:
papan tulis, dan berbagai alat peraga, raport, meja kursi guru dan murid..
3) Kegiatan keuangan kelas
Pengadaan, pemeliharaan perbekalan kelas, dan pelaksanaan
beberapa program kelas mengharuskan tersedianya sejumlah dana. Dana
dari murid untuk melakukan kegiatan kelas, pengelolaannya dilakukan
oleh murid sendiri dengan pengawasan atau dilakukan oleh guru dan wali
kelas. Sedangkan dana yang bersumber dari sekolah untuk kepentingan
kelas dibawah bimbingan guru dan kepala sekolah.
4) Pembinaan personal kelas
Pengelolaan personal yang terdiri dari siswa-siswa. Kegiatan ini
berkenaan dengan aspek penempatan murid, yaitu; tempat duduk murid,
besar kecilnya badan, kesehatan mata dan pendengaran murid serta jenis
kelamin dan persahabatan antar murid, pengelompokan dalam kelompok
belajar dengan memperhatikan aspek intelegensi, bakat dan minat.
5) Hubungan masyarakat di lingkungan sekolah
Hubungan masyarakat diciptakan secara intern dan ekstern. Secara
intern menyangkut usaha memberikan informasi dan penjelasan pada
murid di kelas lain atau pada guru-guru yang tidak bertugas di kelas
tersebut, agar memahami program yang hendak direalisir di suatu kelas.
-
47
Sedangkan yang ekstern dapat dilakukan dengan orang tua/wali murid,
dengan memberikan informasi atau penjelasan tentang program kelas
6) Kepemimpin wali/guru kelas
Kepemimpinan diartikan sebagai mengarahkan, membimbing,
mempengaruhi atau mengawasi pikiran, perasaan atau tindakan dan
tingkah laku orang lain. Guru kelas harus melakukan usaha
menggerakkan, memotivasi, menyatukan pikiran dan tingkah laku para
siswa dan guru terarah pada tujuan yang terdapat dalam program kelas.32
c. Penataaan Ruang Kelas
Tindakan guru dalam mengatur peralatan belajar, lingkungan
belajar, dan lingkungan sosio-emosional merupakan suatu hal yang
mendukung keberhasilan pembelajaran. Menciptakan suasana yang
menggairahkan dan mengaktifkan siswa perlu memperhatikan pengaturan
ruang kelas. Pengaturan ini perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:33
- Aksessibilitas: siswa mudah menjangkau alat atau sumber belajar
- Mobilitas: siswa dan guru mudah bergerak dari satu bagian ke bagian
lain dalam kelas
- Interaksi: memudahkan terjadi interaksi antara guru dengan siswa
maupun antar siswa
- Variasi kerja siswa: memungkunkan siswa bekerja sama secara
perorangan, berpasangan, atau berkelompok
32 Ibid., hlm. 140.
33 Sutrisno, Revolusi Pendidikan di Indonesia, (Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2006), hlm. 80.
-
48
Segala sesuatu dalam lingkungan kelas menyampaikan pesan yang
memacu atau menghambat belajar. Segala yang dapat kita lihat, biasanya
memberi inspirasi untuk melahirkan pikiran yang orisinil. Demikian juga
lingkungan belajar yang tertata rapih memberi inspirasi berpikir yang
cermat dan kekuatan belajar. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
1) Penataan bangku dalam kelas
Dekorasi interior kelas perlu dirancang yang memungkinkan siswa
belajar secara aktif, yakni menyenangkan dan menantang. Formasi bangku
dalam kelas dapat dengan mudah dipindah-pindah, maka sangat mungkin
menggunakan formasi ini sesuai dengan yang diinginkan. Yaitu:34
a) Formasi huruf U
Susunan ini ideal untuk membagi bahan pelajaran kepada siswa
secara cepat karena guru dapat masuk ke huruf U dan berjalan ke berbagai
arah dengan seperangkat materi
b) Formasi corak tim
Susunan ini memungkinkan siswa melakukan interaksi tim. Guru
meletakkan kursi mengelilingi meja-meja untuk susunan paling akrab.
34 Ibid., hlm. 81-84.
Guru Guru
-
49
c) Formasi meja konferensi
Susunan ini mengurangi peran dominan guru, lebih mengutamakan
peran penting siswa, tanpa merasa siswa yang berada diujung tertutup.
d) Formasi lingkaran
Sebuah lingkaran ideal untuk diskusi kelompok penuh
e) Kelompok untuk kelompok
Susunan ini memungkinkan guru untuk melakukan diskusi atau
menyusun permainan peran, berdebat atau observasi dari aktivitas
kelompok.
Guru Guru Guru
Guru
Guru
Guru
-
50
f) Susunan Chevron
Susunan V mengurangi jarak antara para siswa, sehingga
pandangan lebih baik dan memungkinkan melihat siswa lain dari baris
lurus. Susunan ini tempat paling bagus ada di pusat tanpa jalan tengah.
g) Kelas Tradisonal
Jika tidak ada cara untuk lingkaran dari baris lurus yang berupa
meja dan kursi, guru dapat mencoba mengelompokkan kursi-kursi dalam
pasangan-pasangan untuk memungkinkan penggunaan teman belajar.
Guru
Guru
Guru
-
51
2) Hiasan dinding
Dinding merupakan pajangan pesan yang setiap hari bisa diubah,
diganti sesuai pesan yang ingin disampaikan.
3) Penempatan lemari
Rak/lemari buku kelas merupakan miniature perpustakaan. Rak buku
membawa pesan budaya membaca lemari buku diletakkan di depan.
4) Pas bunga
Belajar dengan penuh kesegaran berarti belajar memungkinkan akan
lebih baik. Stimulus yang negative akibat suasana yang tidak segar banyak
mendorong pikiran kontra produktif.
5) Papan tulis, kapur tulis, dan lain-lain
Ukurannya disusaikan, warnanya harus kontras, penempatannya
memperhatikan estetika dan terjangkau oleh anak didik
6) Papan presensi anak didik
Diletakkan dibagian depan sehingga dapat dilihat semua peserta didik
7) Ventilasi dan pengaturan cahaya
Ventilasi sesuai dengan ruangan. Cahaya yang masuk harus cukup.
Cahaya masuk dari arah kiri, jangan berlawanan dengan bagian depan.35
8) Halaman sekolah
Manajemen sekolah wajib membuat segalanya hidup, memberi pesan
dan membawa kesan. Kebersihan akan membawa rasa nyaman saat belajar.
Guru memeriksa kebersihan dan ketertiban kelas dan halaman sekolah.
35 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Op.Cit., hlm. 177.
-
52
9) Media pengajaran
Alat peraga atau media pengajaran seharusnya diletakkan di kelas agar
memudahkan penggunaannya. Pengaturannya bersama-sama anak didik.
d. Pengelolaan perilaku siswa
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan dan sebagai lingkungan
dimana siswa hidup, sangat diharapkan untuk membentuk sikap dan
perilaku siswa dengan baik. Dalam proses pembelajaran sering kali timbul
hal-hal yang mengganggu kondisi kelas. Oleh karena itu, terdapat
komponen-komponen keterampilan preventif dan kuratif yang harus
dimiliki seorang guru dalam penciptaan dan pemeliharaan dengan
pengembangan kondisi belajar yang optimal.
1) Keterampilan bersifat preventif dengan cara melakukan:
a) Sikap tanggap
Tanggap terhadap perhatian, keterlibatan, ketidakacuhan,
ketidaklibatan siswa dalam tugas-tugas di kelas. Ketanggapan ini dapat
ditunjukkan dengan cara:
Memandang secara seksama; bercakap-cakap, bekerja sama, dan
menunjukkan rasa persahabatan
Gerak mendekati. Gerak ini menandakan kesiagaan, minat, dan
perhatian guru yang diberikan terhadap tugas serta aktivitas siswa.
Memberikan pertanyaan, tanggapan, komentar, ataupun yang lain
Memberi reaksi tepat terhadap gangguan dan ketidakacuhan siswa
-
53
b) Memberi perhatian
Membagi perhatian dapat dilakukan dengan dua cara;
visual; mengalihkan pandangan dari satu kegiatan kepada
kegiatan yang lain dengan kontak pandang terhadap kelompok
siswa atau seorang siswa
verbal; memberikan komentar, penjelasan, pertanyaan, dan
sebagainya terhadap aktivitas seorang siswa sementara ia
memimpin kegiatan siswa yang lain
c) Pemusatan perhatian kelompok:
Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara:
menyiagakan siswa; memusatkan perhatian siswa kepada suatu
hal sebelum guru menyampaikan materi pokok
menuntut tanggung jawab siswa. Guru memegang teguh
kewajiban dan tanggung jawab yang dilakukan oleh siswa serta
keterlibatan siswa dalam tugas-tugas.
d) Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas tentang hal atau cara
yang berhubungan dengan pelajaran sehingga tidak terjadi
kebingungan pada siswa
e) Menegur, Guru menegur siswa secara verbal ketika terjadi tingkah
laku siswa yang mengganggu kelas atau kelompok kelas. Teguran
verbal yang efektif adalah yang memenuhi syarat-syarat :
tegas dan jelas tertuju kepada siswa yang mengganggu serta
kepada tingkahlakunya menyimpang
-
54
menghindari peringatan yang kasar, ocehan atau ejekan dan
menyakitkan atau mengandung penghinaan.
f) Memberi penguatan dengan cara:
Dengan menggunakan penguatan positif bila anak didik telah
menghentikan gangguan atau kembali kepada tugas yang diminta
Dengan menggunakan penguatan positif terhadap anak didik
yang lain yang tidak mengganggu dan dipakai sebagai model
tingkah laku yang baik bagi anak didik yang suka mengganggu.36
Tindakan preventif merupakan sikap dan tindakan yang dilakukan
oleh guru yaitu tindakan pencegahan dari timbulnya tingkah laku siswa
yang mengganggu kegiatan belajar mengajar. Tindakan pencegahan
dilakukan dengan menyediakan kondisi yang optimal, baik kondisi fisik
maupun kondisi sosio-emosional sehingga ada rasa keamanan dan
kenyamanan peserta didik dalam belajar.37
2) Keterampilan bersifat kuratif
Pada tingkat tertentu guru dapat menggunakan seperangkat strategi
untuk tindakan perbaikan terhadap tingkah laku anak didik yang terus
menerus menimbulkan gangguan dan yang tidak mau terlibat dalam tugas
di kelas. Strategi itu adalah:38
36 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hlm.
98-99. 37
Ahmad Rohani dan Abu Rohani, Op.Cit., hlm. 117. 38
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Op.Cit., hlm. 194.
-
55
a) Modifikasi Tingkah laku
Guru menganalisis tingkah laku anak didik yang mengalami masalah
atau kesulitan dan berusaha memodifikasi tingkah laku tersebut dengan
mengaplikasikan pemberian penguatan secara sistematis
b) Pendekatan pemecahan masalah kelompok
Memperlancar tugas-tugas dengan mengusahakan terjadinya
kerjasama yang baik dalam pelaksanaan tugas
Memelihara kegiatan-kegiatan kelompok dan memulihkan semangat
anak didik serta menangani konflik yang timbul
c) Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan
masalah misalkan dengan cara mengetahui sebab-sebab dasar yang
mengakibatkan ketidakpatuhan dan berusaha menemukan pemecahan.
Dalam mengelola kelas, seorang guru harus mampu menciptakan
kondisi yang optimal dan mempertahankan kondisi kelas tetap kondusif
ketika tingkah laku peserta didik menyimpang dan mengganggu proses
belajar mengajar. Guru harus mampu meminimalisir gangguan-gangguan
yang sekiranya terjadi.
Disamping pemenuhan keterampilan bagi guru dalam menciptakan
dan mempertahankan kondisi kelas, maka guru juga perlu melakukan
pendekatan-pendekatan pengelolaan kelas untuk melahirkan interaksi yang
optimal dan menangani masalah-masalah dalam pengelolaan kelas.
Berbagai pendekatan tersebut adalah :
-
56
a. Pendekatan kekuasaan
pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses untuk mengontrol
tingkah laku siswa. Peranan guru adalah menciptakan dan
mempertahankan situasi disiplin dalam kelas. Kedisiplinan adalah
kekuatan yang menuntut kepada siswa untuk menaatinya. Didalamnya
ada kekuasaan dalam norma yang mengikat untuk ditaati anggota
kelas. Melalui kekuasaan berbentuk norma itulah guru mendekatinya.
b. Pendekatan ancaman
Dari pendekatan ancaman dan intimidasi ini, pengelolaan kelas adalah
juga sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik.
Tetapi dalam mengontrol tingkah laku anak didik dilakukan dengan
memberi ancaman, misalnya melarang, ejekan, sindiran, dan memaksa.
c. Pendekatan kebebasan
Pengelolaan diartikan suatu proses untuk membantu siswa agar merasa
bebas untuk mengerjakan sesuatu kapan saja dan dimana saja. Peranan
guru adalah mengusahakan semaksimal mungkin kebebasan siswa.
d. Pendekatan resep (cook book)
Pendekatan ini dilakukan dengan memberi satu daftar yang dapat
menggambarkan apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan
guru dalam mereaaksi semua masalah atau situasi yang terjadi di kelas.
e. Pendekatan pengajaran
Pendekatan ini didasarkan atas suatu anggapan bahwa dalam suatu
perencanaan dan pelaksanaan akan mencegah munculnya masalah
-
57
tingkah laku anak didik, dan memecahkan masalah itu bila tidak bisa
dicegah. Pendekatan ini menganjurkan tingkah laku guru dalam
mengajar untuk mencegah dan menghentikan tingkah laku anak didik
yang kurang baik. Peranan guru adalah mererencanakan dan
mengimplementasikan palajaran yang baik.
f. Pendekatan perubahan tingkah laku
Pengelolaan kelas diartikan sebagai proses untuk mengubah tingkah
laku anak didik. Peranannya guru adalah mengembangkan tingkah
laku siswa yang baik dan mencegah tingkah laku yang kurang baik.
g. Pendekatan suasana emosi dan hubungan sosial
Pendekatan ini berdasarkan suasana perasaan dan suasana sosial (socio
emotional climate approach) didalam kelas sebagai sekelompok
individu yang cenderung pada pandangan psikologi klinis dan
konseling. Pengelolaan kelas diartikan sebagai proses menciptakan
suasana emosional dan hubungan sosial positif di kelas melalui
hubungan baik antara guru dengan anak didik, dan antar anak didik.
guru adalah kunci terhadap pembentukan hubungan pribadi yang sehat.
h. Pendekatan proses kelompok
Pengelolaan kelas diartikan proses menciptakan kelas sebagai sistem
sosial, melalui proses kelompok. Guru berusaha agar perkembangan
dan pelaksanaan proses kelompok efektif. Guru mengelompokkan
siswa ke dalam beberapa kelompok dengan berbagai pertimbangan
individual sehingga tercipta kelas yang bergairah belajar.
-
58
i. Pendekatan elektis atau pluralistik
Pendekatan ini menekankan potensialitas, kreativitas, dan inisiatif guru
kelas dalam memilih berbagai pendekatan berdasarkan situasi,
mungkin diperlukan salah satu dan dalam situasi lain harus
mengkombinasikan pendekatan tersebut. Disebut pluralistik, karena
pengelolaan kelasnya menggunakan berbagai macam pendekatan yang
berpotensi untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang
memungkinkan proses pembelajaran berjalan efektif dan efisien.39
Dalam meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam
perlunya guru mempertahankan apa yang sudah efektif di dalam
pembelajaran dan menutupi kekurangan yang ada melalui kegiatan yang
telah ditetapkan oleh lembaga. Guru selalu mengontrol kemampuan siswa
artinya adanya perhatian terhadap setiap individu.
e. Strategi Pembelajaran
Untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan siswa
antusias dalam mengikuti pelajaran, guru harus mampu menerapkan
komponen strategi pembelajaran dan merancang pengajaran, sehingga
pengajaran yang dilakukan dapat memuaskan siswa. Untuk meningkatkan
prestasi belajar dalam dampak Instruksional dan dampak pengiring, guru
harus mampu menciptakan pembelajaran efektif dan menerapkan strategi
pembelajaran sesuai komponen-komponennya, yaitu:40
39 Ibid., hlm. 179-184.
40 Hamzah B. Uno. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif
dan Efektif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 3.
-
59
1) Kegiatan pembelajaran pendahuluan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran khusus dan melakukan
apresiasi. Cara penyampaian bisa dengan menggunakan ilustrasi kasus
yang sering dialami oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Guru
menunjukkan eratnya hubungan antara pengetahuan yang dimiliki siswa
dengan pengetahuan yang akan dipelajari.
2) Penyampaian informasi
Urutan penyampaian materi diberikan berdasarkan tahapan berfikir
dari hal-hal bersifat konkret ke hal-hal bersifat abstrak. Urutan
penyampaian informasi yang sistematis akan memudahkan peserta didik
cepat memahami apa yang ingin disampaikan gurunya. Besar kecilnya
materi disampaikan sangat bergantung pada karakteristik peserta didik dan
jenis materi yang akan dipelajari. Ruang lingkup materi yang akan
disampaikan sudah tergambar pada saat penentuan tujuan pembelajaran.
Guru harus terlabih dahulu memahami jenis materi pelajaran yang
akan disampaikan agar diperoleh strategi pembelajaran yang sesuai.
Apabila tujuannya untuk mengingat nama suatu objek atau peristiwa,
berarti materinya berbentuk fakta, sehingga strategi penyampaiannya
dengan ceramah atau tanya jawab. Apabila tujuannya untuk menyebutkan
suatu definisi atau menulis ciri khas dari suatu benda, berarti materinya
berbentuk konsep, sehingga strategi penyampaiannya dengan resitasi, atau
diskusi kelompok. apabila tujuannya untuk mengemukakan hubungan
-
60
antar beberapa konsep, berarti materinya berbentuk prinsip, sehingga
strategi penyampaiannya dengan diskusi terpimpin dan studu kasus.
3) Partisipasi peserta didik
Proses pembelajaran akan lebih berhasil apabila peserta didik
secara aktif melakukan latihan secara langsung dan relevan dengan tujuan
pembelajaran. Latihan dan praktik dilakukan setelah peserta didik diberi
informasi tentang pengetahuan, sikap atau keterampilan tertentu.
Setelah diberi kesempatan mempraktikkannya, guru memberikan
umpan balik yang berupa penguatan positif (bagus, dan tepat sekali) dan
positif negatif (kurang tepat, salah, perlu disempurnakan). Dengan
penguatan positif diharapkan perilaku akan terus dipelihara dan
ditunjukkan peserta didik. Penguatan negatif diharapkan perilaku atau
kesalahan itu tidak akan diulangi lagi oleh peserta didik.41
4) Tes
Pelaksanaan tes dilakukan di akhir kegiatan pembelajaran setelah
peserta didik melalui proses pembelajaran, penyampaian materi, atau
dilaksanakan setelah dilakukan latihan dan praktik
5) Kegiatan lanjutan
Kegiatan yang dikenal dengan istilah follow up dari suatu hasil
kegiatan yang telah dilakukan. Misalnya, setiap kali setelah tes dilakukan,
selalu saja terdapat peserta didik yang berhasil dengan bagus atau di atas
rata-rata, hanya menguasai sebagian atau cenderung di rata-rata tingkat
41 Ibid., hlm. 6.
-
61
penguasaan yang diharapkan dapat dicapai. Dengan begitu peserta didik
seharusnya menerima tindak lanjut yang berbeda sebagai konsekuensi dari
hasil belajar yang bervariasi tersebut.
Dari komponen-komponen yang saling berinteraksi ini, maka
pemilihan strategi pembelajaran perlu memperhatikan efisinsi dan
efektivitas dalam mencapai tujuan pembelajaran, sehingga peserta didik
dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran secara optimal.
Sedangkan perancangan pengajaran yang dinamis membutuhkan
beberapa modalitas yang dikembangkan sebagai resep pengelolaan kelas.42
diantaranya:
1) Konsep Dari dunia kita mereka ke dunia kita
Konsep ini merupakan suatu kemampuan yang harus dimiliki oleh
seorang guru untuk menjembatani jurang antara dunia kita dan dunia
mereka (siswa dan guru) yang akan memudahkan guru membangun
jalinan, menyelesaikan bahan pelajaran lebih cepat, membuat hasil belajar
lebih melekat, dan memastikan terjadinya pengalihan pengetahuan.43
Dengan membuat rencana pengajaran yang dapat menyeberang dan
masuk ke dunia anak dengan cara mengerti minat, hasrat dan pikirannya,
maka siswa akan memberi izin guru dan diterima untuk menuntun dan
memimpinnya, sehingga guru dapat membawa siswa sepenuhnya ke dalam
proses pembelajaran.
42 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Op.Cit., hlm. 106.
43 Bobbi De Porter, Mark Reardon, Sarah Singer-Nourie, Quantum Teaching-Mempraktikkan
Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas, (Bandung: Kaifa, 1999), hlm. 84.
-
62
2) Mencermati modalitas Visual, Auditorial, Kinestetik (V-A-K)
Proses pengajaran yang dilakukan guru harus mampu
menyesuaikan pengajaran dengan modalitas-modalitas tersebut. Semua
orang cenderung pada salah satu modalitas belajar yang berperan sebagai
saringan untuk pembelajaran, pemrosesan dan komunikasi. Penelitian
menunjukkan bahwa semakin banyak modalitas yang guru libatkan secara
bersamaan, maka belajar akan semakin hidup, berarti, dan melekat.44
a) Visual
Modalitas ini mengakses citra visual yang diciptakan maupun
diingatkan. Warna, hubungan ruang, potret mental, dan gambar akan
menonjol. Seseorang yang sangat visual membutuhkan gambaran dan
tujuan menyeluruh, menangkap detail mengingat apa yang dilihat
b) Auditorial
Modalitas ini mengakses segala jenis bunyi dan kata yang
diciptakan dan diingatkan. Musik, nada, , dialog internal dan suara akan
menonjol. Seseorang yang auditorial belajarnya dengan mendengarkan,
bersuara saat membaca, berdialog secara internal/eksternal.
c) Kinestetik
Modalitas ini mengakses segala jenis gerak dan emosi yang
diciptakan maupun diingat. Gerakan, koordinasi, irama, tanggapan
emosional, dan kenyamanan fisik menonjol disini. Seseorang yang sangat
kinestetik menyentuh orang dan berdiri berdekatan, banyak bergerak, tipe
44 Ibid., hlm. 86.
-
63
belajar dengan melakukan, menunjuk tulisan saat membaca, menanggapi
secara fisik, mengingat sambil berjalan dan melihat.
3) Model kesuksesan dari sudut pandang perancang
Guru harus selalu mengolah secara cermat rencana pengajaran
untuk mempersiapkan siswa belajar dengan penuh kehangatan dan
antusias. Buat segalanya bertujuan dengan cara membuat strategi
TANDUR; Tumbuhkan (sertakan, pikat siswa pada manfaat tujuan bagi
dirinya), Alami (berikan pengalaman belajar), Namai (berikan data yang
tepat saat minat memuncak), Demonstrasikan (beri kesempatan siswa
untuk membuat pengajaran sebagai pengalaman pribadi), Ulangi (rekatkan
gambaran keseluruhan), dan Rayakan (rayakan kemenangan siswa).45
Guru dalam proses pembelajaran harus mampu memikat siswa untuk
belajar, menumbuhkan rasa ingin tahu, mengerti identitas dan definisi
suatu pengalaman, kemudian pengalaman itu dikaitkan dengan
pengalaman baru, hingga siswa menghayati menjadi pengalaman pribadi.
Segala apa yang baru diketahui perlu diulang hingga merekat. Guru perlu
memberikan penghargaan dari usaha dan ketekunannya dalam belajar.
4) Pertemukan kecerdasan berganda
Prestasi belajar merupakan harmoni dari berbagai kecerdasan,
bukan satu kecerdasan. Seorang guru diharapkan dapat memanfaatkan
kecerdasan secara optimal. Dengan mema
top related