repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... gambaran radiografi odontogenik...

32
T. Agus Surya : Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista, 2010. 1 GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi Oleh : T. Agus Surya NIM : 050600137 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

Upload: others

Post on 25-Feb-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTAbasal epitel rongga mulut dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan reduced

T. Agus Surya : Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista, 2010.

1

GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK

KERATOKISTA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh :

T. Agus Surya NIM : 050600137

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2009

Page 2: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTAbasal epitel rongga mulut dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan reduced

T. Agus Surya : Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista, 2010.

2

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan tim penguji skripsi

Medan, 8 Desember 2009 Pembimbing : Tanda tangan H. Amrin Thahir, drg. ……………................................. NIP : 19510421 198403 1 001

Page 3: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTAbasal epitel rongga mulut dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan reduced

T. Agus Surya : Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista, 2010.

3

TIM PENGUJI SKRIPSI

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji pada tanggal 8 Desember 2009

TIM PENGUJI

KETUA : Trelia Boel, drg, M. Kes, Sp.RKG

ANGGOTA : 1. H. Asfan Bahri, drg., M. Kes, Sp. RKG

2. H. Amrin Thahir, drg

3. Lidya Irani, drg

Page 4: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTAbasal epitel rongga mulut dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan reduced

T. Agus Surya : Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista, 2010.

4

Fakultas Kedokteran Gigi

Bagian Radiologi Dental

Tahun 2009

Teuku Agus Surya

ix + 24 Halaman

Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista

Odontogenic keratocyst (OKC) adalah kista yang berasal dari gigi (primordial

odontogenic epithelium) dan memiliki lapisan keratin serta mempunyai gejala klinis

yang agresif yaitu mempunyai tingkat rekuren yang tinggi. Pada OKC yang kecil

biasanya asimptomatik dan hanya tampak pada gambaran radiografi saja. Pada OKC

yang lebih besar biasanya menimbulkan rasa sakit, pembengkakan dan muncul fistel.

Pada kasus yang ekstrem, bahkan kista yang besar bisa tanpa rasa sakit.

Secara histopatologis epitelnya parakeratotik dengan sel basal silindris dan

kuboid yang memperlihatkan gambaran jelas parakeratotik dan kadang-kadang

ortokeratotik. Pada gambaran radiografi kista ini dapat muncul sebagai lesi unilocular,

lesi lobulated dan lesi multilocular.

Odontogenic keratocyst (OKC) lebih sering menyerang pada pria

dibandingkan wanita dan lebih sering tumbuh pada mandibula terutama di bagian

posterior mandibula. Prinsip terapi odontogenik keratokista adalah enukleasi disertai

dengan tindakan kuretase karena cenderung rekuren. Selain kecenderungan untuk

rekuren, prognosis keseluruhan untuk sebagian besar odontogenik keratokista adalah

baik.

Daftar Rujukan 17 ( 1996-2009)

Page 5: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTAbasal epitel rongga mulut dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan reduced

T. Agus Surya : Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista, 2010.

5

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT, skripsi ini telah selesai

disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi.

Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapat pengarahan, bimbingan, bantuan

dan dorongan dari berbagai pihak, oleh karenanya penulis mengucapkan terima kasih sebesar-

besarnya kepada :

1. Prof. Ismet Daniel Nasution, drg., PhD., Sp. Pros. selaku dekan Fakultas Kedokteran

Gigi Universitas Sumatera Utara.

2. Trelia Boel, drg., M.Kes., Sp.RKG. sebagai Ketua Departemen Radiologi Dental.

3. H. Amrin Thahir, drg. selaku dosen pembimbing skripsi sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan.

4. Eddy Anwar Ketaren, drg., Sp. BM selaku penasehat akademik yang telah

membimbing penulis selama masa perkuliahan..

5. Seluruh staf pengajar radiologi Dental yang telah memberikan masukan

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Perpustakaan USU yang telah menyediakan buku-buku serta bahan-bahan dalam

penulisan skripsi ini.

7. Wawa, Desy Purnama Sari, Muhammad Ariansyah Lubis, Bang Alex, Ira,

Rismaidar, Hamdi, Franky, Kak Yuli, Kak Rani, teman – teman yang telah memberi doa

dan semangat kepada penulis.

Page 6: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTAbasal epitel rongga mulut dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan reduced

T. Agus Surya : Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista, 2010.

6

Akhirnya penulis mengharapkan semoga hasil karya atau skripsi ini dapat

memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi fakultas, pengembangan ilmu dan

masyarakat.

Medan, 8 Desember 2009 Penulis

T. Agus Surya NIM : 050600137

Page 7: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTAbasal epitel rongga mulut dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan reduced

T. Agus Surya : Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista, 2010.

7

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………..i HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………………………..ii HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI……………………………………………....iii KATA PENGANTAR………………………………………………………………..iv DAFTAR ISI……………………………………………………………………...….vi DAFTAR GAMBAR …………………………...……………………………..…...viii BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………1 BAB 2 DEFINISI, ETIOLOGI, GAMBARAN HISTOPATOLOGIS DAN

DIAGNOSA BANDING ODONTOGENIK KERATOKISTA 2.1 Definisi Odontogenik Keratokista………………………………………2 2.2 Etiologi Odontogenik Keratokista………………………………………3 2.3 Gambaran Histopatologis Odontogenik Keratokista ................................3 2.4 Diagnosa Banding Odontogenik Keratokista…………………………...4

BAB 3 GAMBARAN KLINIS ODONTOGENIK KERATOKISTA……………….6 BAB 4 GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTA

DISERTAI DIAGNOSA BANDINGNYA 4.1 Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista……………………..…9 4.2 Perbandingan Odontogenik Keratokista Dengan Kista Dentigerous.....11 4.3 Perbandingan Odontogenik Keratokista Dengan Ameloblastoma….....12 4.4 Perbandingan Odontogenik Keratokista Dengan Kista Odontogenik

Berkalsifikasi…………………………………………………………..13 BAB 5 PERAWATAN ODONTOGENIK KERATOKISTA………………………15

BAB 6 KESIMPULAN……………………………………………………………..18

Page 8: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTAbasal epitel rongga mulut dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan reduced

T. Agus Surya : Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista, 2010.

8

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………….19

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................................21

Page 9: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTAbasal epitel rongga mulut dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan reduced

T. Agus Surya : Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista, 2010.

9

DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman

1. Lumen yang dilapisi oleh lapisan epitel yang mengalami keratinisasi …...…..4

2. Dinding kista tersusun atas 6-10 sel yang mengalami keratinisasi ...................4

3. Distribusi Odontogenik Keratokista pada rahang……………………………..6

4. Gambaran secara ekstra oral menunjukkan adanya pembengkakan pada

maksila sebelah kiri pasien …………………………….....…………………..7

5. Gambaran secara intra oral menunjukkan adanya pada massa maksila

sehingga menunjukkan pembengkakan ……………………...….................…8

6. Odontogenik keratokista bentuk unilocular pada regio molar tiga impacted

...........................................................................................................................9

7. Odontogenik keratokista dengan bentuk lesi lobulated pada gambaran

panoramik radiografi .......................................................................................10

8. Odontogenik keratokista dengan bentuk lesi lobulated pada gambaran MRI

radiografi .........................................................................................................10

9. Odontogenik keratokista multilokuler pada mandibula ……………..………11

10. Kista dentigerous pada rahang bawah ……………………………........……12

11. Kista dentigerous di regio molar tiga kanan impaksi ……………….………12

12. Ameloblastoma multilokuler pada mandibula …………………………...….13

Page 10: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTAbasal epitel rongga mulut dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan reduced

T. Agus Surya : Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista, 2010.

10

13. Odontogenik berkalsifikasi pada maksila disertai gigi kaninus kiri atas

impaksi. Adanya gambaran radiolusen dan radio-opak di dalam lumen kista

.........................................................................................................................14

14. Perawatan odontogenik keratokista dengan enukleasi secara intra oral pada

mandibula …………………………………………………………..……….16

15. Dilakukan kuretase setelah tindakan bedah untuk mencegah rekuren

odontogenik keratokista pada maksila …………………...…...……………..17

16. Tindakan bedah pada pasien odontogenik keratokista pada mandibula di sertai

tindakan reseksi rahang ……………………………………………………...17

Page 11: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTAbasal epitel rongga mulut dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan reduced

T. Agus Surya : Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista, 2010.

11

BAB 1

PENDAHULUAN

Istilah odontogenic keratocyst (OKC) atau keratokista pertama kali

diperkenalkan oleh Philipsen. Odontogenik keratokista adalah jenis kista yang berasal

dari primordial odontogenic epithelium dan memiliki lapisan keratin. Sekitar 60%

odontogenik keratokista berasal dari pertumbuhan sisa-sisa dental lamina atau sel-sel

basal epitel rongga mulut dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan reduced enamel

dental follicle. 1,2,3,4

Kista ini lebih sering tumbuh di rahang bawah daripada di rahang atas,

terutama di posterior mandibula dan cenderung terjadi pada laki-laki daripada wanita.

Odontogenik keratokista dapat tumbuh bersama dengan kista dentigerous kemudian

terjadi difusi antara odontogenik keratokista dan kista dentigerous. Kista ini dapat

tumbuh dengan ukuran besar dan mengakibatkan destruksi pada tulang rahang sehingga

pada perawatan harus dilakukan reseksi tulang rahang. 1,4,5,6

Pada gambaran radiogarafi, paling sering muncul dalam bentuk lesi unilocular.

Tetapi dapat juga muncul dalam bentuk lesi lobulated dan multilocular. 1,5

Kista ini merupakan jenis kista yang paling agresif dan mudah rekuren.

Prinsip terapi odontogenik keratokista adalah enukleasi. Dikarenakan tingkat rekuren

yang tinggi, maka setiap tindakan enukleasi harus selalu disertai dengan kuretase. 1,4,5

Page 12: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTAbasal epitel rongga mulut dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan reduced

T. Agus Surya : Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista, 2010.

12

BAB 2

DEFINISI, ETIOLOGI, GAMBARAN HISTOPATOLOGIS DAN

DIAGNOSA BANDING ODONTOGENIK KERATOKISTA

2.1 Definisi Odontogenik Keratokista

Odontogenic keratocyst (OKC) atau keratokista pertama kali diperkenalkan

oleh Philipsen. Istilah keratokista dipergunakan untuk menggambarkan setiap kista di

rongga mulut di mana di dalamnya didapatkan jaringan keratin dalam bentuk yang

besar. 1,2,3

Browne, Forssell dan Sainio berpendapat lain, bahwa kista jenis dentigerous,

radikuler, dan residual masuk dalam kategori keratokista, akan tetapi dinyatakan bahwa

walaupun dapat terjadi keratinisasi yang metaplastik pada dinding suatu kista radikuler

atau residual, dinding kista tersebut sebenarnya tetap berbeda dengan dinding epitelium

suatu keratokista sejati. 1,4,5,7

Odontogenik keratokista berasal dari pertumbuhan sisa-sisa dental lamina atau

sel-sel basal epitel rongga mulut sekitar 60% dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan

reduced enamel dental follicle. 1,4,5

Kista ini lebih cenderung terjadi pada pria dibandingkan wanita, sering tumbuh

di mandibula terutama di bagian posterior mandibula. Odontogenik keratokista juga

sering tumbuh di sekitar gigi yang tidak erupsi. Kista ini dapat tumbuh dengan ukuran

besar dan mengakibatkan destruksi pada tulang rahang. Odontogenik keratokista

Page 13: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTAbasal epitel rongga mulut dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan reduced

T. Agus Surya : Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista, 2010.

13

mempunyai kecenderungan rekuren yang tinggi, sekitar 30% - 60%, hampir sama

dengan ameloblastoma. 1,2,4,5

2.2 Etiologi Odontogenik Keratokista

OKC adalah kista odontogenik non inflamasi yang muncul dari dental lamina.

Tidak seperti kista lainnya yang diperkirakan tumbuh oleh karena tekanan osmotik,

epitel OKC tampaknya memiliki potensi pertumbuhan bawaan, seperti pada sebuah

tumor jinak. 2,8,9

2.3 Gambaran Histopatologis Odontogenik Keratokista

Secara mikroskopis odontogenik keratokista menunjukkan gambaran yang

khas yaitu 1,2,5,6 :

1. Bentuk lapisan epitel skuamosa yang mengalami parakeratinisasi dan

mempunyai ketebalan antara 6 sampai 10 lapis sel.

2. Lapisan sel basal yang terdiri atas sel-sel berbentuk kolumner atau

kuboid yang tersusun secara palisade.

3. Pembesaran mikroskopik yang menunjukkan lumen yang dilapisi

oleh lapisan epitel yang mengalami keratinisasi.

4. Lumen yang berisi sejumlah disquamated parakeratin

Page 14: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTAbasal epitel rongga mulut dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan reduced

T. Agus Surya : Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista, 2010.

14

Gambar 1. Lumen yang dilapisi oleh lapisan epitel yang mengalami keratinisasi 1

Gambar 2. Dinding kista tersusun atas 6-10 sel yang mengalami keratinisasi 1

2.4 Diagnosa Banding Odontogenik Keratokista

Odontogenik keratokista memiliki diagnosa banding dengan beberapa kista

rongga mulut lainnya, yaitu Kista Dentigerous, Ameloblastoma dan Kista Odontogenik

Berkalsifikasi. 10

1. Kista Dentigerous

Kista dentigerous tumbuh dari dental follicle pada gigi yang tidak erupsi atau

dari gigi yang sedang dalam masa pertumbuhan. Paling sering tumbuh di regio posterior

Page 15: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTAbasal epitel rongga mulut dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan reduced

T. Agus Surya : Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista, 2010.

15

baik mandibula maupun maksila dan umumnya berkaitan dengan gigi molar ketiga.

Kista ini ditemukan pada semua usia dengan angka kejadian terbesar pada usia 20

tahun. 1,7,9,11,12

2. Ameloblastoma

Ameloblastoma di kenal juga dengan nama adamantinoma.

Ameloblastoma berkembang dari sel ameloblast yang merupakan epitel odontogenik

yang bertanggung jawab pada pembentukan enamel. Ameloblastoma memiliki tingkat

rekuren yang tinggi dan biasanya terjadi di dekat sudut mandibula daerah molar tiga

meskipun sebenarnya ameloblastoma dapat timbul di sepanjang alveolus, baik

mandibula(80%) maupun maksila(20%). Ameloblastoma berkembang lambat dan

timbul pada usia 30 – 50 tahun. 1,7,9,11,12

3. Kista Odontogenik Berkalsifikasi

Kista odontogenik berkalsifikasi merupakan lesi kistik yang non neoplastik

dimana lapisan epitel menunjukkan lapisan sel-sel kolumnar yang tebal dan sejumlah

kumpulan sel-sel ghost yang terdapat pada dinding kista. Sel-sel ghost ini dapat

berkalsifikasi. Kista ini dapat tumbuh di segala usia dengan angka kejadian terbesar

pada usia remaja dan sering tumbuh pada wanita dan regio yang sering adalah maksila.

Kista ini merupakan kista satu-satunya yang berkalsifikasi sehingga memiliki gambaran

campuran radio lusen dan radio opak. 1,7,9,11,13

Page 16: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTAbasal epitel rongga mulut dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan reduced

T. Agus Surya : Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista, 2010.

16

BAB 3

GAMBARAN KLINIS ODONTOGENIK KERATOKISTA

Odontogenik keratokista dapat ditemukan pada pasien di dalam rentang usia

dari masa kanak-kanak sampai usia tua, tetapi sekitar 60% dari semua kasus yang

didiagnosis dalam masyarakat, odontogenik keratokista ditemukan pada pasien antara

10 dan 40 tahun. Kista ini lebih banyak terjadi pada laki-laki daripada wanita. Sekitar

60% sampai 80% dari kasus terjadi di rahang bawah dan lebih banyak terjadi pada

ramus mandibula. 5,6,7,14

Gambar 3. Distribusi Odontogenik Keratokista pada rahang 2

Odontogenik keratokista kecil biasanya asimptomatis dan hanya ditemukan

pada gambaran radiografi saja, tidak tampak secara klinis. Odontogenik keratokista

besar mungkin dapat menyebabkan pembengkakan, dan drainase pada daerah kista.

Pada kasus yang ekstrem, bahkan kista yang sangat besar bisa tanpa rasa sakit. 2,5,,6,15

Page 17: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTAbasal epitel rongga mulut dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan reduced

T. Agus Surya : Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista, 2010.

17

Apabila terjadi di daerah ramus, bisa menyebabkan ketidaknyamanan

pergerakan sendi TMJ. Pada saat kista membesar dapat menyebabkan malposisi gigi,

ekspansi tulang rahang dan resorpsi akar gigi serta pada kasus yang cukup ekstrem

dapat juga terjadi resorbsi tulang rahang.1,5,14

Odontogenik keratokista memiliki gambaran klinis yang hampir sama

dengan gambaran klinis kista - kista lainnya di rongga mulut, sehingga tidak dapat di

jadikan sebagai petunjuk diagnosis. Walaupun gambaran radiografi dapat memberikan

gambaran yang jelas adanya odontogenik keratokista, namun untuk diagnosis pasti

melalui pemeriksaan histopatologis. 1,2

Gambar 4. Gambaran secara ekstra oral menunjukkan adanya pembengkakan pada maksila sebelah kiri pasien. 14

Page 18: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTAbasal epitel rongga mulut dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan reduced

T. Agus Surya : Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista, 2010.

18

Gambar 5. Gambaran secara intra oral menunjukkan adanya massa pada maksila sehingga menunjukkan pembengkakan. 14

Page 19: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTAbasal epitel rongga mulut dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan reduced

T. Agus Surya : Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista, 2010.

19

BAB 4

GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTA

DISERTAI DIAGNOSA BANDINGNYA

4.1 Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista

Odontogenik keratokista dapat muncul sebagai lesi unilocular, lesi lobulated

dan lesi multilocular. Pada gambaran radiogarafi, paling sering muncul dalam bentuk

lesi unilocular dengan gambaran radiolusen dikelilingi lapisan sklerotik berupa radio-

opak yang sangat tipis. Pada lesi lobulated dan lesi multilocular, adanya tulang kortikal

yang irregularly dengan bentuk scalloping. 1,5,16

Odontogenik keratokista pada maksila lebih kecil ukurannya dari pada pada

mandibula. Ketika membesar, kista ini cenderung untuk memperluas tulang sehingga

pada gambaran radiografi adanya ekspansi tulang rahang. 1,5,16

Gambar 6. Odontogenik keratokista bentuk unilocular pada regio molar tiga impacted. 16

Page 20: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTAbasal epitel rongga mulut dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan reduced

T. Agus Surya : Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista, 2010.

20

Gambar 7. Odontogenik keratokista dengan bentuk lesi lobulated pada gambaran panoramik radiografi 16

Gambar 8. Odontogenik keratokista dengan bentuk lesi lobulated pada gambaran MRI radiografi 16

Page 21: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTAbasal epitel rongga mulut dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan reduced

T. Agus Surya : Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista, 2010.

21

Gambar 9. Odontogenik keratokista multilokuler pada mandibula 16

4.2 Perbandingan Odontogenik Keratokista Dengan Kista Dentigerous

Pada gambaran radiografis, kista dentigerous menunjukkan radiolusen

unilokuler yang berhubungan dengan mahkota gigi yang tidak erupsi. Gambaran

radiolusen tersebut berbatas jelas dengan batas yang sklerotik, sama seperti odontogenik

keratokista unilokuler. 1,7,9,11,12

Odontogenik keratokista berasal dari pertumbuhan sisa-sisa dental lamina atau

sel-sel basal epitel rongga mulut (60%) dan sisanya berasal dari pertumbuhan reduced

enamel dental follicle (40%). Sedangkan kista dentigerous tumbuh dari dental follicle

pada gigi yang tidak erupsi atau gigi yang sedang dalam masa pertumbuhan. Sehingga

kista ini selalu di jumpai pada gigi yang impacted atau dalam masa pertumbuhan.

1,7,9,11,12

Page 22: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTAbasal epitel rongga mulut dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan reduced

T. Agus Surya : Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista, 2010.

22

Gambar 10. Kista dentigerous pada rahang bawah 3

Gambar 11. Kista dentigerous pada regio molar tiga kanan impaksi 1

4.3 Perbandingan Odontogenik Keratokista Dengan Ameloblastoma

Ameloblastoma berkembang dari sel ameloblast yang merupakan epitel

odontogenik yang bertanggung jawab pada pembentukan enamel. Pada kasus – kasus

tertentu odontogenik keratokista dapat menimbulkan rasa sakit sedangkan

Page 23: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTAbasal epitel rongga mulut dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan reduced

T. Agus Surya : Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista, 2010.

23

ameloblastoma tidak menimbulkan rasa sakit dan pertumbuhannya lambat.

Ameloblastoma memiliki tingkat kekambuhan yang lebih tinggi (45-90%) dari pada

odontogenik keratokista (30-60%). Sama seperti odontogenik keratokista,

ameloblastoma juga sering terjadi pada ramus mandibula. 7,9,11,13

Pada gambaran radiografis, ameloblastoma sering tampak multilokular dengan

lobus yang jelas. Jika unilokular, sulit dibedakan dengan kista dentigerous atau

kelainan-kelainan tulang rahang yang memberikan gambaran radiolusensi. 7,9,11,13

Gambar 12. Ameloblastoma multilokuler pada mandibula 13

4.4 Perbandingan Odontogenik Keratokista Dengan Kista Odontogenik

Berkalsifikasi

Calcifying odontogenic cyst merupakan jenis kista yang menyerupai

odontogenic keratocysts tetapi tidak seagresif odontogenik keratokista dan tidak mudah

Page 24: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTAbasal epitel rongga mulut dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan reduced

T. Agus Surya : Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista, 2010.

24

rekuren. Kista ini dilapisi oleh lapisan kalsifikasi, berbeda dengan odontogenik

keratokista yang dinding kistanya dilapisi oleh keratin. 1,7,9,11,14

Odontogenik keratokista sering terjadi pada posterior mandibula sedangkan

kista odontogenik berkalsifikasi sering terjadi pada maksila. Odontogenik keratokista

lebih sering terjadi pada laki-laki sedangkan odontogenik berkalsifikasi lebih sering

terjadi pada wanita. 1,7,9,11,14

Pada awal pertumbuhan odontogenik berkalsifikasi mempunyai gambaran

yang sepenuhnya radiolusen. Pada saat mengalami maturasi, akan tumbuh suatu proses

kalsifikasi yang akan ditunjukkan dengan gambaran berbatas jelas dan gambaran

campuran radiolusen dan radio-opak. Pada gambaran odontogenik berkalsifikasi dalam

bentuk unilokuler, maka diagnosis dapat mengarah pada odontogenik keratokista dan

ameloblastoma. 1

Gambar 13. Odontogenik berkalsifikasi pada maksila disertai gigi kaninus kiri atas impaksi. Adanya gambaran radiolusen dan radio-opak di dalam lumen kista. 1

Page 25: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTAbasal epitel rongga mulut dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan reduced

T. Agus Surya : Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista, 2010.

25

BAB 5

PERAWATAN ODONTOGENIK KERATOKISTA

Odontogenik keratokista merupakan jenis kista yang paling agresif dan

mudah rekuren. Prinsip terapi odontogenik keratokista adalah enukleasi. Dikarenakan

tingkat rekuren yang tinggi dari odontogenik keratokista, maka setelah tindakan

enukleasi harus selalu disertai dengan tindakan kuretase. 1,2,5,17

Rekurensi dapat timbul akibat adanya dinding kita yang masih melekat pada

jaringan mukosa, terutama pada regio molar ketiga rahang bawah, sering terdapat

perlekatan yang kuat antara kista dan jaringan mukosa di atasnya, maka sebaiknya

dilakukan juga eksisi pada mukosa tempat perlekatannya dengan jarigan ikat untuk

mencegah kekambuhan akibat tertinggalnya sisa-sisa sel basal. Odontogenik keratokista

mempunyai kecenderungan meluas sepanjang komponen tulang spongiosa dan tidak

banyak berekspansi ke arah tulang korteks. 1,4,10

Pada kasus odontogenik keratokista yang telah meluas, di mana telah terjadi

perforasi pada tepi atau margin mandibula, maka perawatannya adalah melakukan

reseksi tulang rahang. 1,5,17

Pada kasus odontogenik keratokista yang memerlukan tindakan reseksi

rahang dilakukan apabila:

1) Bila didapatkan kembali lesi multipel setelah perawatan kuretase dan enukleasi,

Page 26: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTAbasal epitel rongga mulut dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan reduced

T. Agus Surya : Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista, 2010.

26

2) Bila pada lesi sedemikian besar dan pada tindakan kuretase dan enukleasi akan

menyisakan sedikit tulang di bagian marginal dan akan menyebabkan hilangnya

kontinuitas rahang, maka diperlukan tindakan reseksi.

Odontogenik keratokista mempunyai kecenderungan untuk kambuh sangat

tinggi, sehingga perlu dilakukannya pemeriksaan ulang dengan interval-interval waktu

tertentu. Pada umumnya pemeriksaan ulang dilakukan pada kurun waktu 5 tahun

pertama setelah operasi dan diikuti dengan pemeriksaan selanjutnya 10 tahun kemudian.

Kista ini mempunyai kecenderungan kambuh yang tinggi, kecuali jenis orthokeratinized

odontogenik keratokista. Selain kecenderungan untuk rekuren, prognosis keseluruhan

untuk sebagian besar odontogenik keratokista adalah baik.1,2,5,17

Gambar 14. Perawatan odontogenik keratokista dengan enukleasi secara intra oral pada mandibula. 17

Page 27: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTAbasal epitel rongga mulut dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan reduced

T. Agus Surya : Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista, 2010.

27

Gambar 15. Dilakukan kuretase setelah tindakan bedah untuk mencegah rekuren odontogenik keratokista pada maksila. 17

Gambar 16. Tindakan bedah pada pasien odontogenik keratokista pada mandibula di sertai tindakan reseksi rahang. 17

Enukleasi merupakan pilihan perawatan OKC, bahkan pada kasus OKC yang

mempunyai diameter besar perlu dilakukan tindakan bedah secara ekstra oral agar

jaringan dapat dibersihkan dengan lebih sempurna. 1

Page 28: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTAbasal epitel rongga mulut dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan reduced

T. Agus Surya : Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista, 2010.

28

BAB 6

KESIMPULAN

Odontogenic keratocyst (OKC) adalah kista yang berasal dari gigi (primordial

odontogenic epithelium) dan memiliki lapisan keratin serta mempunyai gambaran

histopatologis yang khas yaitu epitelnya parakeratotik dengan sel basal tersusun seperti

pagar atau kuboid yang memperlihatkan gambaran jelas parakeratotik dan kadang-

kadang ortokeratotik. Kista ini berasal dari pertumbuhan sisa-sisa dental lamina atau

sel-sel basal epitel rongga mulut sekitar 60% dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan

reduced enamel dental follicle. Pada gambaran radiografi kista ini dapat muncul sebagai

lesi unilocular, lesi lobulated dan lesi multilocular.

Kista ini lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita dan sering tumbuh

di mandibula terutama di bagian posterior mandibula. Pada OKC yang kecil biasanya

asimptomatik dan hanya tampak pada gambaran radiografi saja. Pada OKC yang lebih

besar biasanya menimbulkan rasa sakit, pembengkakan dan muncul fistel. Pada kasus

yang ekstrem, bahkan kista yang besar bisa tanpa rasa sakit.

Kista ini merupakan jenis kista yang paling agresif dan mudah rekuren. Prinsip

terapi odontogenik keratokista adalah enukleasi. Dikarenakan tingkat rekuren yang

tinggi dari kista ini, maka setelah tindakan enukleasi harus selalu disertai dengan

tindakan kuretase. Selain kecenderungan untuk rekuren, prognosis keseluruhan untuk

sebagian besar kista ini adalah baik.

Page 29: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTAbasal epitel rongga mulut dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan reduced

T. Agus Surya : Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista, 2010.

29

DAFTAR PUSTAKA

1. Danudiningrat CP. Kista Odontogen dan Nonodontogen. Surabaya: Airlangga

University Press, 2006: 14-24, 32-34

2. Neville BW, Damm DD, Allen CM, Bouquot JE. Oral&Maxillofacial Pathology.

Second Edition . An imprint of Elseiver: Saunders, 2007: 594-597

3. WhaiteS E et al. Essential of Dental Radiography and Radiology. Third Edition.

London: Elsevier, 2003: 296-297, 300-302, 324

4. Pogrel MA. The History of The Odontogenic Keratocyst. WB Saunders 2003 : 311-

315

5. Rivera V, Ghanee N, Kenny EA, Dawson KH. Odontogenic Keratocyst :

Northwestern USA Experience. The Journal Contemporary Dental Practice. 2000

6. El-hajj G, Anneroth G. Odontogenic keratocysts – a retrospective clinical and

histologic study. Journal Oral maxillofacial Surgery. 1996: 124-129

7. Sudiono J, Kurniadhi B, Hendrawan A. Djimantoro B. Ilmu Patologi. Jakarta :

EGC, 2003 : 153-155, 171-175

8. White DK, Jenkins WS, Ford JE. Panoramic radiograph in Pathology. Atlas Oral

Maxillofacial Surgery Clinics. 2003: 25-26

9. White SC, Pharoah MJ. Oral Radiology Principles and Interpretation. Fifth Edition.

An imprint of elseiver: Saunders 2004: 388-419

Page 30: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTAbasal epitel rongga mulut dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan reduced

T. Agus Surya : Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista, 2010.

30

10. Gaillard F. Odontogenic Keratocysts. 2 Mei 2008

<http://staging.radiopaedia.trike.com.au/articles/odontogenic_keratocyst> (4 juni

2009)

11. Regezi JA, Sciubba JJ, Jordan RCK. Oral Pathology Clinical Pathology

Correlations. Fourth Edition. W.B. saunders Company, 2003 : 53-59

12. Gaillard F. Dentigerous Cysts. 2 mei 2008

<http://staging.radiopaedia.trike.com.au/articles/dentigerous_cysts> (4 Juni 2009)

13. Gaillard F. Ameloblastoma. 2 Mei 2008

<http://radiopaedia.org/articles/ameloblastoma> (4Juni 2009)

14. Pistóia GD, Gerlach RF, Santos JCB, Filho AM. Odontoma-Producing

Intraosseous Calcifying Odontogenic Cyst: Case Report. 1 Juni 1999

<http://www.forp.usp.br/bdj/bdj12(1)/trab14121/trab14121.html> (4 juni 2009)

15. Smith IM, Harvey N, Logan RM, David DJ, Anderson PJ. Odontogenic keratocyst

in a 5-year-old child: a rare cause of maxillary swelling in children. Journal of

Surgical reconstruktion : Elseiver. 22 january 2007: 189-191

16. Rensburg LJ, paquette M, Nortje CJ. Correlative MRI and CT imaging of

odontogenic keratocyst : a review of twenty-one case. WB Saunders : Elsevier.

2003: 363-382

17. Ghali GE, Connor MS. Surgical Management of The Odontogenic Keratocyst.

Division of Oral surgery, Lousiana State University School of Medicines : Elseiver,

2003: 383-392

Page 31: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTAbasal epitel rongga mulut dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan reduced

T. Agus Surya : Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista, 2010.

31

DAFTAR LAMPIRAN

Ekspansi : peningkatan dalam uuran, volume atau panjang pada tulang

Enukleasi : teknik bedah dengan cara pengambilan kista secara keseluruhan

utuh.

Irregularly : tidak beraturan

Keratin : protein tidak larut yang biasanya terdapat di epidermis; jaringan

tanduk

Kista : suatu ruangan patologis yang dilapisi oleh epitel, di dalam lumen

berisi cairan atau material yang agak kental.

Kuretase : pengerokan dinding tulang suatu kavitas untuk menghilangkan

jaringan/tulang yang meradang atau jaringan sisa kista.

Lobulated : rongga berlobus

Metaplastik : bersifat metaplasia, perubahan dalam jenis sel dewasa pada

jaringan menjadi bentuk yang abnormal

Multilocular : barongga banyak

Odontogenik : kista pertumbuhan yang timbul dari epitel odontogenik (sel – sel

pertumbuhan gigi)

Parakeratotik : sel keratinosit yang tetap mengandung inti pada saat sel tersebut

timbul pada lapisan tanduk kulit

Page 32: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTAbasal epitel rongga mulut dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan reduced

T. Agus Surya : Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista, 2010.

32

Palisade : susunan struktur sel atau selular yang sejajar dalam barisan seperti

tiang pagar

Resorpsi : pengurangan atau hilangnya jaringan keras dari gigi atau rahang

Rekuren : timbulnya kista kembali setelah waktu tertentu setelah dilakukan

perawatan pembedahan

Radio-opaq : gambaran pada poto radiografi berupa warna putih

Radio-lusen : gambaran pada poto radiografi berupa warna hitam

Sel ghost : 1. sel yang mengalami keratinisasi denukleasi dengan pusat yang

tidak terwarnai, berbayang tempat dahulunya terdapat nukleus.

Disebut juga shadow cell. 2. eritrosit berfragmen atau

berdegenerasi tanpa hemoglobin; cf. Achromocyte. Disebut juga

erythroclast dan shadow cell

Tulang kortikal : tulang padat dari tangkai suatu tulang yang mengelilingi tulang

medula.

Unilocular : berongga satu